Makalah Konsep Kelompok Khusus-1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KEPERAWATAN KELOMPOK KHUSUS



Dosen Pembimbing : Fitri Firanda, S. Kep,. Ns,. M. Kep Disusun Oleh : 1.



ALFIN IKA SHOLAWATI



(192102002)



2.



ANITA RULIANTI



(192102005)



3.



BELLA CAPITA S. Y.



(192102007)



4.



DIAN AYU SAFITRI



(192102009)



5.



FANNI NINDYA E. P.



(921020010)



6.



INTAN MAULIDIYAH



(192102014)



7.



RINDA SEPTIANA



(192102023)



8.



VENI ANDREAN T. A.



(192102027)



DIII KEPERAWATAN STIKES PEMKAB JOMBANG 2020/20



KATA PENGANTAR



Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Mengelola Pengembangan Sumber Daya Manusia” guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Sumber daya Keluarga ini tepat pada waktunya. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak juga kepada temanteman Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga yang telah membantu dan memotivasi kami dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah kami ini dapat menjadi acuan atau referensi yang digunakan dalam proses pembelajaran. Kami juga mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna menjadi evaluasi kedepannya dalam membuat makalah.



Jombang, 23 September 2020



Penulis



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR …………………………………………………



i



DAFTAR ISI ……………………………………………………………



ii



BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………



1



1.1 Latar Belakang …………………………………………………………..



1



1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………….



2



1.3 Tujuan Penulisan Makalah ………………………………………………



2



BAB II PEMBAHASAN …………………………………………….....



3



2.1 Definisi …………………………………………………...



3



2.2 Sasaran ………………...



4



2.3 Tujuan …………………………………………....................................



4



2.4 Klasifikasi ……………………………………………....



5



2.5 Ruang Lingkup Kegiatan…………………..



5



2.6 Tahapan Perawatan Kelompok Khusus……………………………………... 9 2.7 Proses Keperawata Kelompok Khusus…………………………...……..



12



2.8 Perawatan Kelompok Khusus Anak Usia Sekolah ……………………………15



BAB III PENUTUP ……………………………………………….……



16



3.1 Kesimpulan …………………………………………………….………...



16



3.2 Saran …………………………………………………………….……….



16



DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….



17



ii



iii



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa untuk mewujudkan derajat Kesehatan yang optimal bagi masyarakat diadakan upaya kesehatan mencakup upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit ( preventif ), penyembuhan penyakit (Kuratif ) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif ) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan dan dilaksanakan bersama antara pemerintah dan masyarakat yang didukung oleh sumber daya kesehatan termasuk tenaga kesehatan. Peningkatan derajat kesehatan harus dilakukan untuk semua lapisan masyarakat. Lapisan atau anggota masyarakat yang perlu mendapat perhatian khusus adalah masyarakat yang digolongkan pada kelompok khusus. Kelompok khusus meliputi Ibu hamil, anak-anak, dan lansia. Kelompok tersebut adalah kelompok-kelompok yang dianggap rentan terhadap terjangkitnya penyakit karena ketidakmampuan merawat dirinya atau karna sedang mengalami suatu kondisi yang tidak memungkinkan. Kelompok khusus adalah masyarakat atau individu yang karena keadaan fisik, mental, maupun sosialnya budaya dan ekonominya perlu mendapatkan bantuan, bimbingan dan pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan, karena ketidakmampuan dan ketidaktahuan mereka dalam memelihara kesehatan dan keperawatan terhadap dirinya sendiri. Perawatan kelompok khusus adalah suatu upaya dibidang keperawatan kesehatan masyarakat yang ditunjukkan kepada kelompok-kelompok individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan kesehatan dan kesehatan serta rawan terhadap masalah tersebut, yang dilaksanakan secara terorganisasi dengan tujuan meningkatkan kemampuan kelompok dan derajat kesehatannya, mengutamakan upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitative, yang ditujukan kepada mereka yang tinggal dipanti dan kepada kelompok-kelompok yang ada di masyarakat, diberikan oleh tenaga keperawatan dengan pendekatan pemecahan masalah melalui proses keperawatan. 1



1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan keperawatan kelompok khusus? 2. Apa saja sasaran dalam keperawatan kelompok khusus? 3. Apa tujuan dari keperawatan kelompok khusus? 4. Apa saja klasifikasi dari keperawatan kelompok khusus? 5. Bagaimana ruang lingkup kegiatan dalam keperawatan kelompok khusus? 6. Bagaimana tahapan perawatan klelompok khusus? 7. Bagaimana proses keperawatan kelompok khusus? 8. Bagaimana perawatan kelompok khusus Anak usia sekolah? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui definisi keperawatan kelompok khusus? 2. Untuk mengetahui sasaran dalam keperawatan kelompok khusus? 3. Untuk mengetahui tujuan dari keperawatan kelompok khusus? 4. Untuk mengetahui klasifikasi dari keperawatan kelompok khusus? 5. Untuk mengetahui ruang lingkup kegiatan dalam keperawatan kelompok khusus? 6. Untuk mengetahui tahapan perawatan klelompok khusus? 7. Untuk mengetahui proses keperawatan kelompok khusus? 8. Untuk mengetahui perawatan kelompok khusus Anak usia sekolah?



2



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Definisi Sekelompok masyarakat atau individu yang karena keadaan fisik, mental maupun social budaya dan ekonominya perlu mendapatkan bantuan, bimbingan dan pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan, karena ketidakmampuan dan ketidaktahuan mereka dalam memelihara kesehatan dan keperawatan terhadap dirinya sendiri. Menurut Nasrul Effendy (1998) Kerawatan kelompok khusus adalah suatu upaya dibidang keperawatan kesehatan masyarakat yang ditunjukkan kepada kelompokkelompok individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan kesehatan dan kesehatan serta rawan terhadap masalah tersebut, yang dilaksanakan secara terorganisasi dengan tujuan meningkatkan kemampuan kelompok dan derajat kesehatannya, mengutamakan upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitative, yang ditujukan kepada mereka yang tinggal dipanti dan kepada kelompok-kelompok yang ada di masyarakat, diberikan oleh tenaga keperawatan dengan pendekatan pemecahan masalah melalui proses keperawatan. 2.2 Sasaran Ada dua sasaran pokok pembinaan yaitu melalui institusi – institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan terhadap kelompok khusus dan pelayanan kelompok khusus dimasyarakat yang telah terorganisir secara baik atau melalui melalui posyandu yang ditujukan untuk ibu hamil, bayi dan anak balita atau terhadap kelompok – kelompok khusus dengan cirri khas tertentu misalnya kelompok usila, kelompok penderita berpenyakit kusta dan sebagainya. 1. Pelayanan Kelompok Khusus di Institusi Pelayanan



terhadap



lembaga-lembaga



sosial



kemasyarakatan



yang



menyelenggarakan pemeliharaan dan pembinaan kelompok-kelompok khusus tertentu: 1) Panti Wreda 2) Panti Asuhan 3



3) Pusat Rehabilitasi Anak cacat 4) Penitipan Balita Yang menjadi sasaran pembinaan dan pelayanan kelompok khusus di institusi adalah meliputi : 1) Penghuni panti 2) Petugas panti 3) Lingkungan panti 2. Pelayanan Kelompok Khusus di masyarakat Dilakukan melalui kelompok – kelompok yang terorganisir dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat, melalui pembentukan kader kesehatan diantara kelompok tersebut yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan oleh puskesmas, selain itu lahan pembinaan kelompok khusus masyarakat dapat dilakukan melalui posyandu terhadap kelompok ibu hamil, bayi dan anak balita serta kelompok lainnya yang mungkin dapat dilakukan. 2.1 Tujuan 1) Tujuan Umum Meningkatkan kemampuan dan derajat kesehatan kelompok untuk dapat menolong diri mereka sendiri (self care) dan tidak terlalu tergantung kepada pihak lain. 2) Tujuan Khusus Agar kelompok khusus dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam hal:  Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan kelompok khusus sesuai dengan macam, jenis dan tipe kelompok.  Menyusun perencanaan asuhan keperawatan/kesehatan yang mereka hadapi berdasarkan permasalahan yang terdapat pada kelompok.  Penanggulangan masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi berdasarkan rencana yang telah mereka susun bersama.



4



 Meningkatkan kemampuan kelompok khusus dalam memelihara kesehatan mereka sendiri.  Mengurangi ketergantungan kelompok khusus dari pihak lain dalam pemeliharaan dan perawatan diri sendiri.  Meningkatkan produktivitas kelompok khusus untuk lebih banyak berbuat dalam rangka meningkatkan kemampuan diri mereka sendiri.  Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan dan keperawatan dalam menunjang fungsi puskesmas dalam rangka pengembangan pelayanan kesehatan mayarakat. 2.2 Klasifikasi Kelompok khusus dapat diklasifikasikan berdasarkan permasalahan dan kebutuhan yang mereka hadapi, diantaranya: 1) Kelompok



khusus



dengan



kebutuhan



khusus



yang



memerlukan



pengawasan akibat pertumbuhan dan perkembangannya misal: 



Kelp. Ibu hamil







Kelp. Ibu bersalin.







Kelp. Ibu nifas.







Kelp. Bayi dan anak balita.







Kelp. Anak usia sekolah.







Kelp. Usia lanjut.



2) Kelompok



khusus



dengan



kesehatan



khusus



yang



memerlukan



pengawasan dan bimbingan, diantaranya: 



Kelp. penderita penyakit menular (kusta, TBC, AIDS, Peny. Kelamin)







Kelp. Penderita penyakit tidak menular (DM, Jantung, Stroke)







Kelp. Cacat yang memerlukan rehabilitasi (Fisik, mental, social)







Kelp. Khusus yang mempunyai resika terserang penyakit (WTS, penyalahgunaan obat & narkotika, pekerja tertentu).



2.3 Ruang Lingkup Kegiatan



5



Kegiatan perawatan kelompok khusus mencakup upaya – upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitative dan resosialitatif melalui kegiatan – kegiatan yang terorganisasi sebagai berikut: 1) Pelayanan kesehatan dan keperawatan. 2) Penyuluhan kesehatan. 3) Bimbingan dan pemecahan masalah terhadap anggota kelompok, kader kesehatan dan petugas panti. 4) Penemuan kasus secara dini. 5) Melakukan rujukan medic dan kesehatan 6) Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan masyarakat, kader dan petugas panti atau pusat – pusat rehabilitasi kelompok khusus. 7) Alih tegnologi dalam bidang kesehatan dan keperawatan kepada petugas panti, kader kesehatan. 2.4 Tahapan Perawatan Kelompok Khusus Tahap-tahap dalam perawatan kelompok khusus meliputi : 1) Tahap Persiapan 2) Tahap perencanaan 3) Tahap pelaksanaan 4) Tahap penilaian 2.5 Proses Keperawatan Kelompok Khusus 1) Pengkajian Pengkajian adalah upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok, yang menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis, sosial ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan. 5 tahap kegiatan dalam fase pengkajian yaitu : 



Pengumpulan data







Pengolahan data







Analisa data







Perumusan atau penentuan masalah 6







Prioritas masalah



1. Mengidentifikasi jumlah kelompok khusus yang ada dimasyarakat dan jumlah panti atau pusat – pusat rehabilitasi yang ada disuatu wilayah binaan. 2. Mengadakan pendekatan sebagai penjajagan awal pembinaan kelompok khusus terhdap institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan terhadap kelompok khusus dan kelompok khusus yang ada di masyarakat. 3. Identifikasi masalah kelompok khusus di masyarakat dan di panti /institusi melalui pengumpulan data. 4. Menganalisa data kelompok khusus dimasyarakat dan diinstitusi 5. Merumuskan masalah dan prioritas masalah kesehatan dan keperawatan kelompok khusus di masyarakat dan institusi. 6. Mulai dari tahap mengidentifikasi masalah, analisa data, perumusan masalah dan prioritas masalah kesehatan/keperawatan kelompok khusus melibatkan kader kesehatan dan petugas panti 2) Perencanaan Menyusun perencanaan penanggunangan masalah kesehatan /keperawatan bersama petugas panti (bagi yang diinstitusi) dan kader kesehatan (yang dimasyarakat). Yang manyangkut: 



Jadwal kegiatan (Tujuan, sasaran, jenis pelayanan, biaya, kriteria hasil).







Jadwal kunjungan.







Tenaga pelaksana pengorganisasian kegiatan







Dsb.



3) Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan didasarkan atas rencana kerja yang telah disepakati bersama, yang disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Pelaksanaan kegiatan dapat berupa: 



Pendidikan dan pelatihan kader dan petugas panti







Pelayanan kesehatan dan keperawatan







Penyuluhan kesehatan. 7







Imunisasi.







Penemuan khasus dini







Rujukan bila dianggap perlu.







Pencatatan dan pelaporan kegiatan



4) Tahap Penilaian atau Evaluasi Pada tahap ini perawat melakukan evaluasi sebagai prinsip akuntabilitas yang dimilikinya. Perawat bertanggung jawab atas setiap yang dilakukannya, agar tidak terjadinya kesalahan atau malefisiensi terhadap kelompok tertentu. Penilaian terhadap hasil asuhan keperawatan dan kesehatan



dilakukan



berdasarkan



criteria



yang



telah



ditetapkan



sebelumnya dalam perencanaan melalui: 



Membandingkan



hasil



asuhan



keperawatan



yang



telah



dilaksanakan dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya 



Menilai



efektivitas



proses



keperawatan



mulai



dari



tahap



pengkajian, perencanaan dan pelaksanaan 2.6 Perawatan Kelompok Khusus Anak Usia Sekolah Usia sekolah merupakan waktu yang tepat untuk meletakkan landasan yang kokoh bagi terwujudnya manusia yang berkalitas sebagai sumber daya pembangunan bangsa. Hal tersebut yang melatarbelakangi terbentuknya UKS. Dasar hukum pembentukan UKS undang – undang RI No 23 tahun 1992 tentang kesehatan sekolah. Pada BAB V pasal 45 ayat 1 dinyatakan bahwa: kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat, sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. MASALAH KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH DI INDONESIA Keadaan malnutrisi Alkoholoisme. 8



Narkoba. Seks bebas. Kecanduan rokok. Penyakit fisik dan mental. Untuk mengatasi itu pemerintah pemerintah mencanangkan program UKS. PENGERTIAN UKS · Usaha kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada masyarakat sekolah, yaitu: anak didik, guru dan karyawan sekolah lainnya. Yang dimaksud dengan sekolah adalah SD – SLTA. Prioritas pelaksanaan UKS diberikan pada SD mengingat SD merupakan dasar dari sekolah – sekolah lanjutan.( Endang, 1993) · Upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup sehat anak usia sekolah. (Sumijatun, 2006) · Wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat anak usia sekolah yang berada disekolah. (Dep.Kes, 2001). DASAR TITIK TOLAK MENGAPA UKS PERLU DIJALANKAN · Golongan masyarakat usia sekolah (6-18 th) merupakan bagian yang besar dari penduduk Indonesia (+ 29%), diperkirakan 50% dari jumlah tersebut adalah anak – anak sekolah. · Masyarakat sekolah yang terdiri atas murid, guru serta orang tua murid merupakan masyarakat yang paling peka (sensitive) terhadap pengaruh modernisasi dan tersebar merata diseluruh Indonesia. · Anak – anak dalam taraf pertumbuhan dan perkembangan sehingga masih mudah dibina dan dibimbing. · Pendidikan kesehatan melalui masyarakat sekolah ternyata paling efektif diantara usaha – usaha yang ada untuk mencapai kebiasaan hidup sehat dari masyarakat pada umumnya, karena masyarakat sekolah: -prosentasenya tinggi. -terorganisir sehingga lebih mudah dicapai. 9



-peka terhadap pendidikan dan pembaharuan. -dapat menyebarkan modernisasi. · Masyarakat sehat yang akan datang adalah merupakan wujud dari sikap kebiasaan hidup sehat serta keadaan kesehatan yang dimiliki anak – anak masa kini. · pembinaan kesehatan anak – anak sekolah (jasmani, rohani dan social) merupakan investasi bagi bangsa dan Negara. PROGRAM PEMBINAAN ANAK USIA SEKOLAH 1. melalui sekolah: UKS 2. Di luar sekolah: dasa wisma, karang taruna, lembaga swadaya masyarakat. SASARAN UKS Anak – anak usia sekolah dari tingkat dasar sampai tingkat menengah. Untuk sekolah dasar, diprioritaskan pada kelas I, III, VI. Alasannya adalah: Kelas I: merupakan fase penyesuaian dalam lingkungan sekolah yang baru dan lepas dari pengawasan orang tua, kemungkinan kontak dengan berbagai penyakit lebih besar karena ketidaktahuan dan ketidak mengertian tentang kesehatan. Kelas III: untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan UKS di kelas satu dahulu dan langkah – langkah selanjutnya yang akan dilakukan dalam program pembinaan UKS. Kelas VI: dalam rangka mempersiapkan kesehatan peserta didik ke jenjang pendidikan selanjutnya, sehingga memerlukan pemeliharaan dan pemeriksaan kesehatan yang cukup. SASARAN PEMBINAAN 1. Peserta didik 2. Pembina UKS 3. Sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan 4. Lingkungan sekolah.



10



RUANG LINGKUP Kegiatan utama UKS dikenal dengan “TRIAS UKS” yang meliputi: pendidikan kesehatan. Pelayanan kesehatan. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah. PENDEKATAN • Komunikasi informasi & motivasi (KIM) • Pendekatan edukatif dalam rangkah alih kelola & alih teknologi PELAKSANA UKS Yang terlibat dalam pelaksanaan UKS; · Guru UKS · Peserta didik (siswa) · Petugas puskesmas dari puskesmas · Masyarakat sekolah PERAN PERAWAT SEKOLAH *Manajer. *Konsultan. *Pendidik. *Pelaksana. FUNGSI PERAWAT SEKOLAH *Mengajukan atau membuat kebijakan untuk menjamin pelaksanaan program kesehatan secara terintegrasi dan komprehensif. *Penanganan kasus/manajemen kasus untuk membantu keluarga dalam memenuhi kebutuhan, terutama yang terkait dengan anak didiknya.



11



*Manajemen program, sehingga system dan aktivitas kesehatan sekolah dapat berjalan dan berkembang sebagai bagian integral dari system kesehatan masyarakat. *Bertanggung jawab terhadap upaya proteksi dan promosi kesehatan.



12



BAB III PENIUTUP



3.1.



Kesimpulan Menurut Nasrul Effendy (1998) Kerawatan kelompok khusus adalah suatu upaya dibidang keperawatan kesehatan masyarakat yang ditunjukkan kepada kelompokkelompok individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan kesehatan dan kesehatan serta rawan terhadap masalah tersebut, yang dilaksanakan secara terorganisasi dengan tujuan meningkatkan kemampuan kelompok dan derajat kesehatannya, mengutamakan upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitative, yang ditujukan kepada mereka yang tinggal dipanti dan kepada kelompok-kelompok yang ada di masyarakat, diberikan oleh tenaga keperawatan dengan pendekatan pemecahan masalah melalui proses keperawatan.



3.2.



Saran Untuk mendapatkan manfaat yang sempurna dari makalah yang kelompok buat ini, hendaknya pembaca memberikan kritik dan saran serta melakukan pengkajian ulang (diskusi) terhadap penulisan sehingga kelompok terhindar dari kekeliruan.



DAFTAR PUSTAKA Ditelusuri pada tanggal 23 September 2020 13



https://id.sribd.com/doc/216292951/Konsep-Keperawatan-Komunitas-Dan-KelompokKhusus https://thefuturisticlovers.wordpress.com/2011/06/04/etkep-konsep-dan-prosespemenuhan-keperawatan-kelompok-khusus



14