Makalah Kritik Seni Tari [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KRITIK SENI TARI KECAK BALI



DISUSUN OLEH :



NAMA



: KARIN PRILLICIA JAYA



Kelas



: X MIPA 4



G. PEMBIMBING



: Reni Ardiyana S.Pd



DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA SELATAN SMA NEGERI 5 LUBUKLINGGAU TAHUN AJARAN 2019/2020



KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum



warahmatullahi



wabarakatuh.



Alhamdulillah



Alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji bagi Allah yang telah menolong kami menyelesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yakni nabi Muhammad SAW. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi dan melengkapi tugas Seni Budaya tentang “KRITIK TARI” . Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih. Lubuklinggau,



April 2020



                                                                                               Penyusun



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Latar belakang BAB II PEMBAHASAN A.  DISKRIPSI TARI 1.      Pengertian Tari Kecak 2.      Latar Belakang Penciptaan 3.      Jenis / Genre Tari 4.      Fungsi 5.      Nilai Estetis 6.      Unsur – Unsur Tari B.     KRITIK SENI TARI KECAK DEWATA BALI a.      Kelebihan b.      Kekurangan BAB II PENUTUP A. Kesimpulan B. Kritik Dan Saran



BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Mengkritik dan di kritik. Dua komponen yang ada ikatan bathin yang begitu kuat. Keduanya, sama-sama saling merindukan. Subyek kritik membutuhkan obyek sebagai tumpuan kritis, sementara obyek kritik memerlukan reaksi kritis sebagai sarana pengembangan kualifikasi. Terjadinya kritik disebabkan adanya ketidak sesuaian, penyimpangan ataupun lepasnya batas-batas normatif dalam pandangan obyektif pelaku kritik. Tentu pandangan masing-masing pelaku kritik didasari dari latar belakang ilmu pengetahuan dan pengalamannya secara menyeluruh. Artinya kritik pun bisa bermakna subyektif bisa pula bermakna obyektif. namun nilai kritik akan sangat bisa di terima, tentunya, jika sudah melalui seleksi mayoritas atas pandangan yang obyektif. Situasi kondisi dalam hal ini. Sangat mudah kita saksikan. Baik itu di wilayah public, maupun dalam wilayah-wilayah yang lebih kecil. Misalnya lingkungan sekitar. Atau bisa juga dalam sebuah komunitas tertentu. Prilaku kritik mengkritik sangat mudah di jumpai dimana saja. dalam konteks sesuai dengan wilayah masingmasing. Mengkritik sebaiknya di barengi dengan semangat untuk membenahi. Semangat untuk menciptakan kondisi yang lebih baik daripada sebelumnya. bukan sebaliknya. Jadi jikapun terjadi sebaliknya, berarti ada yang konslet dari proses kritik mengkritik itu. Dan disitulah yang musti dibenahI.



BAB II PEMBAHASAN A.  DISKRIPSI TARI 1.      Pengertian Tari Kecak Tari Kecak biasanya disebut sebagai tari "Cak" atau tari api (Fire Dance) merupakan tari pertunjukan masal atau hiburan dan cendrung sebagai sendratari yaitu seni drama dan tari karena seluruhnya menggambarkan seni peran dari "Lakon Pewayangan" seperti Rama Sita dan tidak secara khusus digunakan dalam ritual agama hindu seperti pemujaan, odalan dan upacara lainnya. Bentuk - bentuk "Sakral" dalam tari kecak ini biasanya ditunjukan dalam hal kerauhan atau masolah yaitu kekebalan secara gaib sehingga tidak terbakar oleh api. Keunikannya, tidak seperti tari bali lainnya menggunakan gamelan sebagai musik pengiring tetapi dalam pementasan tari kecak ini hanya  memadukan seni dari suara - suara mulut atau teriakan - teriakan seperti "cak cak ke cak cak ke" sehingga tari ini disebut tari kecak. Tari kecak dimainkan penari antara 50-150 orang yang rata-rata adalah pria, para penari kecak duduk berbaris dan melingkar dengan kedua tangannya diatas sambil menggerakkan jari-jari sambil menyuarakan suara cak…cak…dengan irama yang sudah diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan suara yang bersahutan dan enak didengar. Di tengah kerumunan para penari terdapat beberapa orang yang memerankan lakon ramayana seperti rama, shinta, rahwana dan tokoh-tokoh dalam pewayangan lainnya seperti punokawan yang akan mengocok perut kita. Tari kecak di ciptakan sekitar tahun 1930 oleh Wayan Limbak dan pelukis dari Jerman Walter Spies. Sejarah Tari Kecak ini sebenarnya berasal dari ritual Sanghyang  pada saat menari , mereka  yang dalam kondisi tidak sadar  ternyata dapat  berkomunikasi dengan Tuhan atau roh leluhur untuk  menyampaikan keinginan-keinginan  mereka agar di beri kebaikan dan kedamaian. 2.      Latar Belakang Penciptaan a.      Asal : Tari kecak pertama dipentaskan di Desa Bona , Gianjar. Kini tarian tersebut sudah mengalami perkembangan yang tidak hanya ditemui di satu tempat seperti Desa Bona, Gianyar namun juga desa desa yang lain di Bali dan mulai mengembangkan tari kecak sehingga di seluruh Bali terdapat puluhan group kecak dimana anggotanya biasanya para anggota banjar.



b.      Pencipta : Tari kecak diciptakan pada tahun 1930 oleh wayan limbak yang bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan limbak mempopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya. c.       Sejarah



:



Sejarah Tari Kecak ini sebenarnya berasal dari ritual Sanghyang  pada saat menari , mereka  yang dalam kondisi tidak sadar  ternyata dapat  berkomunikasi dengan Tuhan atau roh leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat. Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan mengangkat



kedua



lengan,menggambarkan kisah



Ramayana saat barisan



kera membantu Rama melawan Rahwana. Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti papan caturmelingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada pula para penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa. 3.      Jenis / Genre Tari Tari kecak termasuk tari rakyat karena tari ini lahir dan berkembang di linkungan masyarkat dan aturan dalam menarinya tidak begitu ketat. Selain itu penciptanya pun dari masyarakat jerman yang dimana seorang pelukis. Tari kecak juga teermasuk ke dalam tari yang tradisional karena tari ini pada umumnya bersumber pada adat istiadat desa setempat. 4.      Fungsi : sebagai sendratari yaitu seni drama dan tari karena seluruhnya menggambarkan seni peran dari "Lakon Pewayangan" seperti Rama Sita dan tidak secara khusus digunakan dalam ritual agama hindu seperti pemujaan, odalan dan upacara lainnya dan digunakan dalam upacara persembahyangan, perkembangan tarian yang unik menyebabkan tarian kecak berkembang menjadi sajian dalam agenda seni dan pertunjukan di Bali 5.      Nilai Estetis Nilai estetika dalam tari kecak terdapat pada gerakannya yaitu: Penari dalam Tari Kecak dalam gerakannya tidak mestinya mengikuti pakem-pakem tari yang diiringi oleh gamelan. Tari Kecak ini gerak tubuh penari lebih santai dengan mengangkat kedua lengan karena yang diutamakan adalah jalan cerita dan perpaduan suaranya saja.



6.      Unsur – Unsur Tari : a.       Tema: perjuangan seorang pahlawan yang menyelamatkan istrrinya b.      Penari : -          Jumlah penari : 50 – 150 Orang -          Usia



: Remaja - Dewasa



-          Jenis kelamin : laki – laki -          Peran



: Ada beberapa orang memerankan lakon pewayangan seperti



ramayana , punokawan , Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, & Sugriwa. c.       Gerak penari dalam tari kecak gerakannya tidak mestinya mengikuti pakem-pakem tari yang diiringi oleh gamelan. Jadi dalam tari kecak ini gerak tubuh penari lebih santai karena yang diutamakan adalah jalan cerita dan perpaduan suara. d.      Rias busana



Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotakkotak seperti papan catur melingkari pinggang mereka. e.       Iringan tari Tidak digunakan alat musik. Hanya digunakan kincringan yang dikenakan pada kaki penari yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana. Selain itu iringanya beruba suara dari mulut yang berbunyi cak....cak...cak f.       Waktu dan tempat pertunjukan Pertunjukan tari kecak biasanya paling banyak terdapat di sanggar tari yang terdapat di Kabupaten Gianyar yang memang terkenal sebagai kabupaten yang menjadi gudangnya seni di Bali. Pertunjukan biasanya dimulai jam setengah tujuh malam hari tepat. Beberapa sanggar tari yang terkenal dijadikan tempat pertunjukan rombongan adalah Putra Barong di daerah Celuk dan Saha Dewa yang lokasinya di Batu bulan.Pertunjukan tari ini biasanya dilaksanakan 1 kali dalam sehari, dan berapapun jumlah penontonnya tetap akan dipertunjukkan kepada tamu yang datang. Pertunjukan dilaksanakan kurang lebih sekitar 1 jam dengan harga umumya 25 ribu per orang untuk tamu domestik dan 50 ribu orang untuk turis asing.



B.     KRITIK SENI TARI KECAK DEWATA BALI



a.      Kelebihan Dari segi :          Tata rias dan busananya Tata rias dan busana yang dipakai penari tari kecak sangan cocok dan sesuai dengan temanya. Dalam tari kecak busana dan tari yang dikenakan sesuai lakon atau peran yang dimainkan masing-masing penari. Sehingga penonton dapat mengetahui alur ceritanya.          Penampilan Penampilan dalam tari kecak bagus karena dalam tari itu diselingi dialog-dialog singkat tentang cerita yang dimainkan dalam tarian tesebut. Berbeda dengan tari lainnya yang hanya menari saja tanpa ada dialog yang mengiringinya, tetapi dalam tari kecak ini juga ada adegan-adegan lucu yang membuat penonton terhibur.          Iringan tari Dalam tari-tari pada umumnya, biasanya yang dipakai sebagai iringan tari yaitu alat musik. Namun berbeda dengan Tari Kecak. Dalam tari kecak, iringan tarinya tidak menggunakan alat musik melainkan dengan suara penari itu sendiri yakni suara CakCak yang sangat lantang mengiringi setiap alunan tarinya. Sehingga hal tersebut dapat memberi ciri khas tersendiri pada tari kecak. b.      Kekurangan :          Gerak Gerak dalam tari kecak menurut kelompok kami terlihat mendon. Karena dari awal sampai akhir, gerakan dalam tari kecak hanya begitu saja tidak ada variasinya. Kebanyakan pada tari kecak itu gerakannya hanya duduk dengan tangan mengikuti suara Cak-Cak, tapi ada sedikit gerakan berdiri dan itupun hanya sesaat. Akan lebih baiknya lagi jika dalam tarian kecak tersebut ditambah gerakan yang berbeda lagi. Sehingga penonton tidak mudah bosan.          Tata panggung / Pola lantai Tata panggung / pola lantai dalam tari kecak tidak tertata dengan rapi dan terlihat berantakan. Selain itu pola lantai pada tari kecak biasa saja karena polanya hanya melingkar saja, sehingga terkesan membosankan. Akan lebih baiknya jika dalam tari kecak ditambah sedikit lagi variasi pola lantainya sehingga penonton dapat lebih nyaman menikmati tari tersebut. Deskripsi :



Kecak adalah pertunjukan tarian seni khas Bali yang lebih utama menceritakan mengenai



Ramayana



dan



dimainkan



terutama



oleh



laki-laki.



Tarian



ini



dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Namun, Kecak berasal dari ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar[1], melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapanharapannya kepada masyarakat. Analisis Formal: Ragam gerak Tarian Kecak merupakan gerak stilasi yang menggambarkan menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Para penarinya umumnya merupakan para lelaki. Dalam pementasannya para lelaki yang menari biasanya menggunakan kain bermotif kotak kotak dan berwarna merah dan putih. Iringan music dalam tarian kecak bersumber dari puluhan pria yang menyuarakan “Cak Cak”. Kelebihan pada pertunjukan tari tersebut adalah kesan sakral dan memiliki nilai mistis tinggi. Namun pada penyajiannya terkadang  pengucapan suara cak tidak kompak sehingga megurangi kendahan dan kesakralan dari tari kecak yang di pentaskan. Interpretasi:     Simbol busana yang di tampilkan oleh para pnari kecak dalam menyajikan tarian kecak menggunakan kain bermotif kotak dan berwarna hitam putih. Kain ini merupakan kain khas dari daerah bali yang konon dipercaya memiliki kekuatan magis. Kostum untuk penari utamnya yaitu Anoman menggambarkan kera putih di dalam kisah Ramayana.  Dalam tarian ini digambarkan bagaimana usaha  kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana saat menyelamtkan Shinta yang diculik oleh Rahwana Melalui gerakan-gerakan penari dan suara “Cak Cak” tersebut tersirat pesan bahwa tarian tersebut mengandung nilai sejarah serta nilai sakral yang tinggi bagi masyarakat Bali. Evaluasi: Secara keseluruhan penyajian tari kecak pada acara penyambutan turis wisata di dewata Bali sudah bagus dan para penari sudah kompak dalam menyajikan iringan “cak cak” di tarian kecak tersebut. Namun masih ada beberapa penari ketika menarikan gerakan tangannya tidak serentak sehingga sedikit mengurangi keindahan tari, tetapi para penari tersebut dapat konsentrasi kembali sehingga tarian dapat selesai dengan kompak dan baik. BAB II



PENUTUP 1. KESIMPULAN Pada kenyataannya, menilai karya tari atau melakukan kritik tari tidak akan hanya terfokus pada pembahasan masalah gerak saja. Tapi, akan dibahas pula masalah lainnya yang menjadi bagian integral dari penyajian karya tari. Banyak hal yang akan dibahas, diantaranya masalah musik, tata busana, tata rias, tata pentas, tata lampu, artistik, penyelenggaraan pertunjukan, nilai dan pesan dalam materi pertunjukan tari, serta masalah lainnya yang selalu berkaitan erat dengan pertunjukan tari . 2. KRITIK DAN SARAN Selama membuat makalah ini banyak kekurangan dan kelebihannya. Misalnya kurangnya materi pembelajaran yang sedang di pelajarinya Dan kelebihannya anda dapat membacanya Terimakasih.



(^-^).