Makalah Kti Kelompok Revisian-1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Peranan Ilmu Kimia dalam Mendukung Rencana Dunia untuk Perkembangan yang lebih Maju (SDGs) Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia KTI Dosen Pengampu: Rina Susi Cahyawati, M.Pd.



Disusun Oleh: Adistya Maranatha Ummah (2008076039) Afifatul Riqiyatal Muqoyaroh (2008076040) Ai Siti Nurjannah (2008076031) Bella Yuyun Ayunda( 2008076029) Danang Priyadi (2008076046)



Prodi Pendidikan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2021



1



KATA PENGANTAR



Assalamu’alaikumWr.wb Dengan mengucapkan alhamdulillahirobbilalamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul : “Peranan Ilmu Kimia dalam Mendukung Rencana Dunia untuk Perkembangan yang lebih Maju (SDGs)”. Shalawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, semoga kita semua mendapatkan syafa’atnya di hari akhir nanti. Amin… Adapun penulisan Makalah ini merupakan bentuk untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia Karya Tulis Ilmia UIN Walisongo Semarang. Kami tentu menyadari bahwa Makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan didalamnya. Untuk itu, kami mengaharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk Makalah ini, supaya Makalah ini nantinya dapat menjadi Makalah yang lebih baik lagi dan bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri.



Wassalamu’alaikumWr.wb



April 2021



Penulis



2



DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI



1



KATA PENGANTAR



2



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah



4



1.2 Rumusan Masalah



7



1.3 Tujuan Penulisan



7



1.4 Manfaat Penulisan



7



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Ilmu Kimia



9



2.2 Pengertian Sustainable Development Goals (SDGs)



15



2.3 Macam-Macam Tujuan dari SDGs



17



2.4 Peranan Ilmu Kimia Dalam Membantu Tujuan SDGs



20



BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan



32



3.2 Saran



33



DAFTAR PUSTAKA



34



3



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketika mengatakan kimia masih banyak orang yang mengaitkan hanya dengan bom dan hal yang berbahaya. Pada kenyataannya kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari kimia dan perannya sangat penting dari kita membuka mata sampai menutup mata. Ketergantungan pada zat kimia sangatlah tinggi. Kimia merupakan kata yang tidak asing lagi di dalam telinga kita. Kata kimia dalam pandangan masyarakat awam sering dihubung-hubungkan dengan yang namanya bom ataupun bahan peledak yang membahayakan. Namun kimia sejatinya merupakan bagian dari IPA yang fokus pada pembahasan tentang susunan, struktur, sifat, dan perubahan materi serta energi yang menyertainya. Kimia sendiri dalam bidang ilmu pengetahuan menyandang gelar sebagai “The Central Science” yaitu bidang ilmu yang berperan penting dalam menghubungkan antara ilmu pengetahuan yang satu dengan yang lainnya. Diantara berbagai ilmu pengetahuan yang berkaitan erat dengan kimia yaitu ilmu biologi, biokimia, kimia fisika, geologi, farmasi, ilmu lingkungan, kedokteran, dan masih banyak lagi yang lainnya. Segala sesuatu baik makhluk hidup atau bukan makhluk hidup, kepadatan, cairan atau gas terbuat dari susunan yang paling dasar dan disebut unsur kimia. Bahkan tubuh manusia terbuat dari bahan kimia, dimana reaksi kimia terjadi saat bernafas, makan, bahkan saat duduk maupun membaca. Latar belakang sejarah dan proses penyusunan SDGs pembangunan berkelanjutan sudah diperkenalkan sejak Konferensi Lingkungan di Stockholm tahun 1972. Namun demikian, konsep dan cara pembangunan berkelanjutan memerlukan waktu lama untuk dapat diterima oleh pelaku di luar bidang lingkungan.



Baru-baru



ini



dengan



lahirnya



Deklarasi



tentang



Tujuan



Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) pada 4



tahun 2015, masyarakat di semua negara mulai memandang penting pembangunan berkelanjutan untuk diimplementasikan. Untuk memahami konsep pembangunan berkelanjutan, Bab ini akan diawali dengan keberhasilan pembangunan serta dampak lingkungan yang ditimbulkan. Pembahasan dilanjutkan dengan uraian tentang perjalanan panjang pembangunan berkelanjutan; proses penyusunan SDGs serta keterkaitan SDGs dengan Kesepakatan Global Addis Ababa Plan of Action dan Paris Climate Agreement. 1.1 Pertumbuhan Ekonomi dan Dampak Lingkungan yang Dihasilkan Pembangunan ekonomi secara global telah banyak dicapai oleh banyak Negara. Saat ini jumlah penduduk yang sudah mencapai lebih dari 7 miliar masih mampu dihidupi oleh rata-rata Negara di dunia. Pada tahun 1970 rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia adalah sebesar 4,36% dan mampu menghidupi 3,76 miliar penduduk dunia3 (Bank Dunia). Pertumbuhan ekonomi memasuki abad ke-21, masih dapat ditingkatkan dan dipertahankan oleh Negara berkembang. Cina pada tahun 2000 tumbuh sebesar 8,5% dan menghidupi 1,26 miliar penduduknya (1970= 818 juta, tumbuh 19,3%; 1982 baru menyentuh 1,008 miliar). Perekonomian India pada tahun yang sama tumbuh sebesar 3,84% dan menghidupi 1,053 miliar penduduknya (1970= 553 juta), tumbuh 5,16%; 1982 tumbuh 3,84% penduduknya baru menyentuh 730 juta, kemudian menyentuh 1 miliar tahun 1998). Indonesia pada tahun tersebut tumbuh sebesar 4,92% dan menghidupi 211,5 juta penduduk (1970: perekonomian tumbuh 7,55% dengan penduduk 144 juta; 1982 perekonomian hanya tumbuh 2,25%, penduduk 154 juta). Di sisi lain pembangunan sosial khususnya dengan dorongan melalui MDGs, telah mampu menurunkan kemiskinan ekstrim di dunia sebanyak 915 juta orang, dari sebanyak 1,75 miliar orang pada tahun 1999 menjadi 836 juta pada tahun 2015, pada akhir pelaksanaan MDGs. 2 Meskipun penurunan jumlah penduduk ekstrim berlangsung lambat pada awal pelaksanaan MDGs, namun prestasi ini patut kita syukuri, mengingat MDGs dinilai sebagai agenda global 5



yang bersifat top down yang disusun oleh PBB. Dalam pelaksanaan MDGs, Indonesia mampu menurunkan tingkat kemiskinan berdasarkan PPP USD 1/kapita/hari (indikator kemiskinan global), dari 20,6 persen pada tahun 1990 (tahun dasar) menjadi 5,9 persen pada akhir tahun 2015, lebih dari target yang digariskan dalam MDGs “halving extreme poverty”. Namun, Indonesia tidak berpuas diri, karena apabila diukur menggunakan garis kemiskinan nasional, tingkat kemiskinan Indonesia baru menurun dari 15,1 persen pada tahun 1990, menjadi 11,22 persen pada tahun 2015. Meskipun tingkat kemiskinan menurun, namun jumlah orang miskin secara absolut di dunia pada tahun 2015 masih sebanyak 836 juta 1 World Development Indicators, World Bank 2016. (www.databank.worldbank.org) 2 The Millennium Development Goals Report 2015, The United Nations, New York 2015.4 orang. Kesenjangan kesejahteraan diantara masyarakat masih nampak nyata. Di Negara berkembang, anak dari 20% keluarga termiskin menyandang masalah stunting berjumlah dua kali lebih besar dibanding anak pada 20% keluarga terkaya. Di perdesaan sebanyak 16% penduduk tidak menikmati air bersih, sementara di perkotaan hanya 4% yang tidak menikmati air bersih. Selain itu, 50% masyarakat desa tidak memiliki fasilitas sanitasi, sementara di perkotaan hanya 18% masyarakat yang tidak memiliki fasilitas sanitasi. 3 Di Indonesia jumlah orang miskin pada tahun yang sama adalah sebesar 28,59 juta orang. 4 Jumlah masyarakat di perkotaan yang memiliki akses air bersih adalah sebesar 81,30%, sementara di perdesaan hanya sebesar 60,58%. Sementara layanan fasilitas sanitasi di perkotaan sebesar 76,36% dan di perdesaan hanya sebesar 47,84%. Selanjutnya,



pembangunan



dan



kegiatan



masyarakat



juga



telah



mengakibatkan berbagai masalah lingkungan hidup dan berbagai gangguan kesehatan



yang



diakibatkan



oleh



buruknya



kualitas



lingkungan



hidup.



Perkembangan produksi kemudian dipicu oleh peningkatan dan gaya hidup konsumsi masyarakat telah mengakibatkan produksi sampah melimpah di berbagai negara. Produksi sampah yang melimpah ini tanpa diikuti oleh pengelolaan 6



sampah yang berkelanjutan. Sampah menumpuk dan berdampak buruk terhadap kondisi lingkungan dan kesehatan masyarakat, terutama di negara-negara berkembang. Perilaku manusia dan kegiatan ekonomi juga telah menghasilkan emisi yang terus meningkat di berbagai negara. Polusi udara dan air telah mengakibatkan merebaknya berbagai penyakit, bahkan kematian. Penurunan kondisi sanitasi dan makanan yang tidak sehat telah mengakibatkan kematian sebanyak 1,7 miliar manusia setiap tahunnya. Polusi udara di perkotaan telah mengakibatkan kematian sekitar 800 ribu orang setiap tahunnya. Pencemaran tembaga (lead) telah mengakibatkan 13 juta manusia cacat, dalam bentuk keterbelakangan mental, dan penyakit kardiovaskular (Kotak 1.1). Bagi Indonesia, keadaan ini mengancam kesehatan generasi muda yang akan menjadi tumpuan potensi bonus demografi yang dialami Indonesia sejak tahun 2012. Keadaan ini mendorong perlunya cara pembangunan yang baru, cara pembangunan yang memberikan peningkatan kesejahteraan masyarakat (people and profit), dengan tidak memberikan dampak buruk pada lingkungan hidup (planet), sehingga kualitas kehidupan saat ini tidak terganggu dan sumber daya alam akan tetap terjaga untuk menopang kehidupan generasi mendatang. Inilah yang dimaksud dengan Pembangunan Berkelanjut. 1.2 Rumusan Masalah 1) Apa yang dimaksud dengan ilmu kimia? 2) Apa yang dimaksud dengan Sustainable Development Goals (SDGs)? 3) Apa saja tujuan dari dibentuknya Sustainable Development Goals (SDGs)? 4) Apa peranan ilmu kimia dalam membantu dunia untuk mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs)? 1.3 Tujuan Penelitian 1) Untuk mengetahui tentang pengertian dan ruang lingkup ilmu kimia.



7



2) Untuk mengetahui tentang pengertian Sustainable Development Goals (SDGs). 3) Untuk mengetahui tentang tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs). 4) Untuk mengetahui tentang peranan ilmu kimia dalam membantu dunia untuk mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs). 1.4 Manfaat Penulisan Manfaat yang diharapkan penulis dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : a. Manfaat bagi pembaca : Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca dan juga hasil



dari penulisan makalah ini



diharapkan, pembaca dapat mengetahui secara umum pengertian dari ilmu kimia dan ruang lingkupnya, pengertian dari SDGs b. Manfaat bagi penulis : Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis untuk dapat memenuhi tugas makalah pelajaran psikologi pendidikan. Penulisan makalah ini juga dapat dijadikan kajian awal untuk melakukan Penulisan makalah lanjutan bagi penulis itu sendiri.



8



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Ruang Lingkup Kimia 1) Pengertian Ilmu Kimia Apakah kimia? Dalam kamus, kimia didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan tentang komposisi, struktur, sifat, dan reaksi dari senyawaan terutama atom dan sistem molekular. Kimia adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang berhubungan erat dengan fisika dan juga biologi. Tidak hanya karena organisme hidup dibuat dari senyawa kimia, tetapi juga karena kehidupan itu sendiri merupakan sistem yang kompleks dari proses kimia yang saling berhubungan. Ilmu Kimia, berasal dari bahasa Arab, yaitu al-kimia yang berarti perubahan materi, oleh ilmuwan Arab Jabir bin Hayyan(700-778M).bDari kata al-kimia diatas, dapat disimpulkan secara singkat bahwa ilmu kimia berarti: ilmu yang mempelajari rekayasa materi, yaitu mengubah materi menjadi materi lain. Secara lengkapnya, Kimia merupakan suatu bagian dari ilmu pengetahuan alam, yang mempelajari materi mengenai struktur



dan sifat materi (zat),



perubahan materi (zat) dan energi yang turut serta dalam perubahan suatu zat atau materi Ilmu kimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang komposisi, struktur, sifat dan perubahan dari suatu zat. Ilmu ini akan erat kaitannya dengan permasalahan-permasalahan



sifat



suatu



unsur



dan



atom,



bagaiaman



pembentukan suatu senyawa, bagaimana atom berikatan satu sama lainnya, apa kegunaan dari suatu material, bagaimana reaksi yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia. Oleh karena luasnya bahasan yang termasuk dalam ruang lingkup kimia, maka para ahli menyebut ilmu kimia sebagai “central science” atau pusat dari 9



ilmu pengetahuan. Ilmu kimia merupakan dasar ilmu yang dapat menjembatani semua ilmu pengetahuan alam, seperti biologi, fisika, geologi bahkan astronomi Secara epistimologi bahasa, definisi dari ilmu kimia yang besal dari kata bahasa arab “alkemi” yang bermakna seni menyepuh logam dan mineral. Jadi ilmu kimia ini merupakan ilmu yang telah dikembangkan di daerah arab kuno jauh sebelum peradaban di eropa menjadi maju. Lingkup kimia sangat luas, yaitu dapat meliputi seluruh alam dan segala sesuatu yang hidup maupun tidak. Kimia tidak hanya memperhatikan komposisi dan perubahan, tetapi juga energi dan perubahannya. Para ahli kimia, seperti juga ahli-ahli lain, mengamati hal-hal yang bersifat alami. Misalnya, mengapa bunga mawar berwarna merah? Mengapa gula berasa manis? Apa yang menyebabkan terjadinya karat pada besi? Mengapa karbon monoksida bersifat racun? dan sebagainya. Masalah-masalah tersebut di atas ada yang dapat diterangkan dengan proses-proses kimia, adapula yang tidak. Misalnya gula terasa manis karena gula memiliki gugus fungsi pada stuktur kimia yang menyebabkan rasa manis, karat terjadi karena adanya peristiwa oksidasi besi, karbon dioksida bersifat racun karena dapat berikatan dengan haemoglobin dalam darah, dan bunga mawar berwarna merah merupakan sifat alami dari bunga tersebut. Sedangkan pemanfaatan kimia dalam kehidupan modern dapat dilihat pada pembuatan styroform, pembuatan bensin beroktan tinggi, pupuk, urea, dan lain-lain. Ilmu kimia dapat digunakan untuk menginterpretasikan fenomena alam yang melibatkan perubahan komposisi dan struktur senyawa yang kompleks, mempelajari metode untuk mengetahui proses alam atau kadang-kadang mensintesis bahan alam. Kimia dapat menolong Anda memahami alam. Ilmu kimia berkembang sangat cepat, sehingga tidak ada seorang pun yang dapat memahaminya secara keseluruhan, walaupun sudah belajar dalam waktu yang lama. Walaupun demikian Anda tidak perlu khawatir karena banyak konsep dasar yang dapat 10



Anda pelajari dalam waktu yang singkat. Konsep-konsep dasar ini merupakan bagian pendidikan yang dibutuhkan untuk menunjang profesionalisme di bidang kimia dan di bidang-bidang lain, misalnya: fisika, biologi, dan pertanian. Dalam kehidupan sehari-hari, sebenarnya kita sering berhubungan dengan ilmu kimia. Lebih spesifik lagi, kita telah melakukan kontak langsung dengan bahan-bahan kimia baik itu yang alami maupun bahan yang buatan. 2) Sejarah Kimia Akar kimia dapat ditelusuri ke fenomena pembakaran atau api. Api sebagai kekuatan mistik yan dapat mengubah suatu zat menjadi zat lain. Setelah emas ditemukan dan menjadi sebuah logam mulia, banyak orang yang tertarik untuk menemukan metode yang dapat mengubah zat lain menjadi emas. Hal ini menciptakan protosains yang disebut Alkimia. Alkemis menemukan banyak proses kimia yang mengarah pada pengembangan kimia modern. Selama sejarah, alkemis terkemuka (terutama Abu Musa Jabir bin Hayyan dan Paracelsus) mengembangkan alkimia menjauh dari filsafat dan mistisisme dan mengembangkan lebih sistematis dan ilmiah. Para alkemis pertama yang Dianggap menerapkan metode ilmiah untuk membedakan antara alkimia dan kimia dan alkimia adalah Robert Boyle (16271691). Nobel Kimia diciptakan pada tahun 1901 Memberikan gambaran yang baik dari penemuan kimia selama 100 tahun terakhir. Pada bagian awal abad ke-20, mengungkapkan sifat mekanika kuantum atom dan subatom mulai menjelaskan sifat fisik ikatan kimia. Pada abad ke-20 pertengahan, kimia telah berkembang dan mampu memahami aspek biologi yang meluas ke bidang biokimia. 3) Perkembangan Ilmu Kimia a) Sekitar tahun 3500 SM, di Mesir Kuno sudah mempraktekkan reaksi kimia (misal : cara membuat anggur, pengawetan mayat). b) Pada abad ke-4 SM, para filosofis Yunani yaitu Democritus dan Aristoteles mencoba memahami hakekat materi. 11



 Menurut Democritus = setiap materi terdiri dari partikel kecil yang disebut atom.  Menurut Aristoteles = materi terbentuk dari 4 jenis unsur yaitu : tanah, air, udara dan api. c) Abad pertengahan (tahun 500-1600), yang dipelopori oleh para ahli kimia Arab dan Persia. Kimia lebih mengarah ke segi praktis. Dihasilkan berbagai jenis zat seperti: alkohol, arsen, zink asam iodida, asam sulfat dan asam nitrat. Nama ilmu kimia lahir, dari kata dalam bahasa Arab (al-kimiya = perubahan materi) oleh ilmuwan Arab Jabir ibn Hayyan (tahun 700-778). d) Abad ke-18, muncul istilah Kimia Modern. Dipelopori oleh ahli kimia Perancis Antoine Laurent Lavoisier



(tahun 1743-1794) yang berhasil



mengemukakan hukum kekekalan massa. e) Tahun 1803, seorang ahli kimia Inggris bernama John Dalton (tahun 17661844) mengajukan teori atom untuk pertama kalinya. Sejak itu, ilmu kimia terus berkembang pesat hingga saat ini. 4) Cabang-Cabang Ilmu Kimia Bidang-bidang yang dipelajari dalam keilmuan ini sangatlah luas, sehingga para ahli membaginya menjadi lima bidang ilmu kimia penting, yaitu: a) Kimia Fisika Definisi dari Kimia Fisika merupakan topik ilmu kimia yang mempelajari mengenai suatu zat dalam skala makroskopik, atomik, subatomik pada suatu sistem kimia dengan hukum-hukum dan konsep fisika yang berlaku. Hal-hal yang dipelajari dari cabang kimia fisika ialah mengenai prinsip dan konsep fisika seperti pergerakan, energi, gaya, waktu, termodinamika, kimia kuatum, statistika mekanik, dinamika dan ekuilibrium. Bidang Kimia Fisika mempelajari hubungan antara konsep-konsep kimia dengan konsep fisika dan penerapannya. Bidang ini meliputi pengembangan teori kimia makro dan mikro, perhitungan energi dalam 12



suatu proses, penentuan sifat-sifat fisis suatu zat, pemisahan antara dua senyawa. Dalam bidang ini kita akan menjumpai banyak persamaan matematis dan perhitungan yang berkaitan dengan energi sehingga cenderung rumit. b) Kimia Analitik Pengertian Bidang Kimia Analitik ialah cabang dari ilmu kimia yang mempelajari tentang cara memisahkan, mengindentifikasi jenis zat penyusun suatu bahan serta menentukan jumlahnya. Oleh karenaya kimia analitik dibedakan atas dua bagian pokok, yakni analisis kualitatif dan kuatitatif. Kimia Analitik meliputi proses-proses pengidentifikasian suatu zat, pengelompokan zat, dan pembentukan zat baru untuk melakukan analisis. Bidang kimia lingkungan biasanya digolongkan dalam cabang ilmu analitik juga. Metode analitis yang dipelajari dalam cabang kimia Analitik terbagi menjadi dua, yaitu metode klasik dan metode instrumental. Yang termasuk dalam metode klasik ialah pemisahan zat dengan cara presipitasi, ekstraksi, distilasi dan pengukuran kualitatif dari suatu senyawa dengan cara analisis warna, bau ataupun dengan titik lelehnya. Sedangkan yang termasuk dalam analisis metode instrumental ialah teknik analisa dengan menggunakan serapan cahaya, fluorescence ataupun konduktivitas zat. Teknik pemisahan senyawa yang termasuk dalam metode instrumental ialah kromatografi, elektroforesis, dan fraksinasi dengan aliran listrik. Bidang Kimia analitik berfokus pada penelitian untuk meningkatkan desain eksperimen, pengukuran kimia, dan pembuatan teknik baru untuk mengukur suatu keadaan kimia dengan lebih tepat.



13



c) Kimia Organik Bidang Kimia Organik merupakan ilmu yang mempelajari tentang sintesis dan sifat-sifat senyawa organik. Umumnya senyawa organik ini terdiri dari senyawa-senyawa hidrokarbon serta turunannya. Bidang ini memiliki peranan penting dalam hal sintesis senyawa, analisa gugus karbon dan penelitian yang berhubungan dengan atom karbon lainnya. Materi dasar yang kalian temukan pada Kimia Organik ialah mengenai Hidrokarbon, tata nama senyawa hidrokarbon. Kemudian pada level mahasiswa kuliah, kamu akan dapat materi mengenai senyawa organik halogen dan beberapa hidrokarbon yang berikatan dengan unsurunsur lain, seperti oksigen, nitrogen, sulfur, fosfor dan natrium. Perkembangan terkini dari riset-riset bidang kimia organik, mengarah pada topik mengenai organometalik, termasuk lantanida dan logam transisi. d) Kimia Anorganik Salah satu bidang kimia yang sangat berguna dalam kehidupan kita ialah Kimia Anorganik. Apa itu kimia anorganik? Kimia anorganik adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang sintesis dan sifat-sifat senyawa anorganik, seperti garam, mineral, logam serta senyawa-senyawa organometalik. kimia anorganik adalah kimia yang berhubungan dengan unsur-unsur lain, selain yang berkarbon. Unsur-unsur yang dipelajari pada kimia anorganik terutama lebih banyak berasal dari mineral dan batubatuan bukan dari hewan atau tumbuhan, misalnya bentonit dan zeolit yang didapat dari batuan kapur, timah dan emas. Bidang ini juga mempelajari mengenai pembentukan kristal, pemisahan senyawa anorganik, pengolahan mineral, pelapisan material, penggunaan campuran dalam bahan bakar dan pembentukan warna dalam senyawa. Karena keguanaanya yang luas, bidang kimia anorganik seringkali diperlukan dalam industri, seperti industri cat, industri kaca dan gelas, industri tekstil, plastik, dan banyak industri lainnya. 14



e) Biokimia Pengertian biokimia merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari Proses-proses kimia yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup, dan menganalisa senyawa-senyawa yang terlibat dalam reaksi tersebut. Kimia organik mempelajari senyawaan yang mengandung unsur karbon (C). Kata organik berasal dari kimia organisme hidup yaitu: tanaman dan hewan. Ahli kimia yang berhubungan dengan polimer, minyak bumi dan karet adalah ahli kimia organik. Bidang ini terkait dengan komponen kimia sel, pembuatan obat, penelitian genetik, penelitian enzim, penelitian mengenai rangkaian reaksi dalam tubuh manusia dan penelitian dalam kaitan ilmu kimia dan biologi. Biokimia mempelajari secara spesifik tentang struktur, fungsi, dan interaksi biologis dari suatu makromolekul, seperti karbohidrat, asam nukleat, protein, dan lemak. Terkadang, reaksi yang terjadi ialah pada level ion, sehingga melibatkan senyawa anorganik, seperti air, O2, sulfur danzat mineral anorganik. Biokimia merupakan topik yang sangat erat kaitannya dengan botani, medisinal bahkan biologi molekular dalam penelitian khsusnya terhadap sel. Fokus penelitian pada bidang biokimia yang dilakukan akhir-akhir ini ialah mempelajari bagaimana suatu molekul dapat mempercepat proses kimiawi dalam suatu makhluk hidup.



2.2 Pengertian Sustainable Development Goals (SDGs) Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs berisi 17 Tujuan dan 169 Target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030.



15



Dalam Dokumen Hasil Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Tujuan Pembangunan



Berkelanjutan



(UN



Outcome



Document



on



Sustainable



Development Goals), inti sari SDGs dideskripsikan sebagai: “Alongside continuing development priorities such as poverty eradication, health, education and food security and nutrition, it sets out a wide range of economic, social and environmental objectives. It also promises more peaceful and inclusive societies. It also, crucially defines means of implementation” Dalam dokumen tersebut dapat dilihat bahwa SDGs merupakan komitmen bersama yang jauh lebih komprehensif bila dibandingkan MDGs. Tujuan yang ditekankan tidak hanya pada outcome dari pembangunan yang berakhir pada peningkatan kesejahteraan saja, tetapi aspek keadilan, inklusivitas serta cara dalam percapaian tujuan juga merupakan hal yang ditekankan. Penekanan dari SDGs mencakup pada pemenuhan Hak Asasi Manusia, non-diskriminasi, perhatian terhadap kaum marjinal dan difabel, pentingnya partisipasi dan kolaborasi semua pemangku kepentingan pembangunan (pemerintah, dunia usaha, LSM, perguruan tinggi dan masyarakat). Target yang disepakati dalam SDGs merupakan target yang lebih ambisius bila dibandingkan dengan target MDGs. Sebagai contoh, target kemiskinan MDGs hanya berupa pengurangan jumlah kemiskinan, sedang dalam SDGs target yang ingin dicapai sampai pada menghilangkan kemiskinan dalam segala bentuknya. Kerjasama pembangunan global yang diusung oleh SDGs tidak hanya pada tataran lokal dan nasional, namun juga pada ruang yang lebih luas dimana bagi kerjasama global tidak hanya kerjasama antar pemerintah namun dengan pemangku kepentingan lainnya juga. Mekanisme kerjasama pembangunan global ini yang dapat dilakukan adalah hal pendanaan, peningkatan kapasitas, SDM, alih teknologi serta akses pasar. Visi dan Prinsip-prinsip Utama SDGs Komitmen terhadap SDGs memperkuat komitmen terhadap Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) atau dikenal pula sebagai MDGs plus, serta berlandaskan Agenda 21 yang menekankan pada Visi 16



dan Konsep Pembangunan Berkelanjutan. Adapun SDGs menekankan pada Visi Bersama (Shared Visions) sebagai berikut:  Komprehensif: berlandaskan pada tiga pilar, yaitu Pilar Ekonomi, Sosial dan Lingkungan serta Pilar Tata Kelola (Governance); Tematik: terdiri dari 17 Tujuan (Goals);  Holistik dan terintegrasi: ke 17 Tujuan tidak berdiri sendiri, namun saling terkait dan terintengrasi;  Inklusif: tidak ada satu pihakpun yang tertinggal (no one left behind);  Kolaborasi (partnership): membutuhkan kerjasama yang erat dari seluruh pemangku kepentingan: pemerintah, dunia usaha, LSM, universitas dan masyarakat Adapun komponen utama dari SDGs adalah:  Pembangunan manusia utamanya terdiri dari pendidikan, kesehatan dan kesetaraan gender, Pengentasan kemiskinan,



menghilangkan



kelaparan



dan



pengurangan



kesenjangan,



Perlindungan sosial dan perhatian terhadap kaum marjinal, Pembangunan ekonomi yang inklusif dan penciptaan kesempatan kerja yang layak, Infrastruktur yang berkelanjutan,



Hunian



dan perkotaan



yang berkelanjutan,



Energi



yang



berkelanjutan, Pengelolaan dan pemanfaatan yang berkelanjutan dari sumber daya alam, keanekaragaman hayati dimana perlindungan ekosistem merupakan bagian yang tidak terpisahkan, Mempertimbangkan perbedaan kondisi, kapasitas dan prioritas masing-masing Negara, Rumusan cara pencapaian dan kerjasama pembangunan global. 2.3 Tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs) SDGs hasil Deklarasi berisi 17 (tujuh belas) goals, jumlah goal yang banyak apabila dibandingkan dengan MDGs yang hanya 8 (delapan) goals. SDGs juga memiliki 166 target dengan indikator terukur, yang 61 diantaranya berupa cara pelaksanaan (means of implementations). Sehubungan dengan itu, SDGs dinilai sangat ambisius dan mungkin berat untuk dilaksanakan oleh semua negara. Namun demikian, hasil kesepakatan ini sudah melalui proses yang komprehensif dan panjang



17



Pertama, dalam proses penyusunannya Sekjen PBB membentuk berbagai jalur untuk mendapatkan masukan, yaitu dari: (i) Kalangan



akademisi



yang



dikoordinasikan oleh Sustainable Development Solutions Network/SDSN yang diketuai oleh Profesor Jeffrey Sachs, mengusulkan 10 Goals; (ii)Pemimpin Negara, perusahaan, pemuka masyarakat global yang terhimpun di dalam High Level Panel of Eminent Persons (HLPEP) yang diketuai bersama oleh Presiden Republik Indonesia, Perdana Menteri Inggris dan Presiden Nigeria; yang mengusulkan 12 goals12; (iii) Proses mendapat masukan online melalui Myworld; (iv) Masukan dari lembaga internal PBB/UN Task Team. Kedua, Rumusan dari Kelompok Kerja yang mendapat mandat dari KTT Rio ke 20, yang disebut dengan Open Working Group (OWG), yang dengan anggota inti sebanyak 30 negara, dimana Indonesia merupakan salah satu anggota. OWG dibentuk sebagai mandat dari Hasil KTT Rio ke 20, yang merupakan perwakilan Negara-negara untuk menyusun Agenda Pembangunan Pasca 2015 secara inklusif dan bottom up. Hasil perumusan dari OWG diserahkan kepada Sekjen PBB untuk dikomunikasikan dengan Negara-negara, dan akhirnya dideklarasikan dalam pertemuan UNGA tahun 2015, pada tanggal 25 September 2015, dalam A/RES/70/1 Resolution adopted by the General Assembly on 25 September 2015: Transforming Our World: the 2030 Agenda for Sustainable Development Sesuai hasil Deklarasi, SDGs terdiri dari 17 goals yang dapat dikelompokkan menjadi 4 pilar yang tidak terpisahkan dan saling memiliki ketergantungan. Empat pilar ini untuk menunjukkan ada dan pentingnya keseimbangan di antara 3 pilar utama yaitu pilar/dimensi sosial, dimensi ekonomi dan dimensi lingkungan hidup, yang didukung dengan pilar tata kelola. Ketiga pilar ini merupakan pilar yang saling terkait dan tidak terpisahkan. Pilar lingkungan merupakan unsur terpenting, kerena pertumbuhan saat ini yang digambarkan dalam pilar ekonomi, perlu menjaga keberlanjutan lingkungan hidup. Demikian pula, perilaku sosial



18



masyarakat yang digambarkan dalam pilar sosial, perlu berubah dan memiliki perilaku yang ramah terhadap lingkungan, sebagaimana digambarkan di atas. Terdapat 17 (tujuh belas) tujuan dan sasaran pembangunan melalui SDGs, yaitu : 1) Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuk dimanapun (No Poverty) 2) Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan gizi serta mempromosikan pertanian berkelanjutan (Zero Hunger) 3) Menjamin hidup sehat dan meningkatkan kesejahteraan untuk semua usia (Good Healt and Well Being) 4) Memastikan



pendidikan



berkualitas



yang



inklusif



dan



adil



serta



memperomosikan kesempatan belajar seumur hidup (Quality Education) 5) Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua wanita dan anak perempuan (Gender Equality) 6) Memastikan



ketersediaan



dan



pengelolaan



air



dan



sanitasi



yang



berkelanjutan untuk semua (Clean Water and Sanitation) 7) Memastikan akses energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern untuk semua (Affordable and Clean Energy) 8) Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, inklusif, dan keberlanjutan lapangan kerja penuh dan produktif, serta pekerjaan yang layak untuk semua (Decent Work and Economic Growth) 9) Membangun infrastruktur yang tahan banting, mendorong indrustialisasi yang inklusif dan keberlanjutan, serta mendorong inovasi (Industry, Inovation, and Infrastructure) 10) Mengurangi ketimpangan di dalam dan antar negara (Reduced Inequalities) 11) Menjadikan kota dan pemukiman aman, tangguh, inklusif, dan keberlanjutan (Sustainable Cities and Communities) 12) Memastikan pola komsumsi dan produksi yang berkelanjutan (Responsible Consumption and Production)



19



13) Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya (Climate Action) 14) Melestarikan dan secara keberlanjutan menggunakan samudra, laut, dan sumber daya laut untuk pembangunan keberlanjutan (Life Below Water) 15) Melindungi, memulihkan dan mempromosikan penggunaan ekosistem darat secara keberlanjutan, mengelola hutan secara keberlanjutan, memerangi pengundulan gunung, dan menghentikan serta mengembalikan degredasi lahan dan menghentikan hilangnya keaneragaman hayati (Life On Land) 16) Mempromosikan masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan keberlanjutan, memberikan akses keadilan bagi semua dan membangun lembaga yang efektif, akuntabel dan inklusif di semua tingkatan (Peace, Justice and Strong Institutions) 17) Memperkuat sarana implementasi dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan keberlanjutan (Partnership for The Goals).



2.4 Peranan Ilmu Kimia dalam mewujudkan tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs) Ilmu kimia memiliki kedudukan yang penting dan diperlukan oleh bidang ilmu lainnya. Beberapa manfaat yang sebenarnya itu merupakan manfaat ilmu kimia dalam kehidupan manusia bahkan tidak begitu disadari. Kimia merupakan kata yang tidak asing lagi di dalam telinga kita. Kata kimia dalam pandangan masyarakat awam sering dihubung-hubungkan dengan yang namanya bom ataupun bahan peledak yang membahayakan. Namun kimia sejatinya merupakan bagian dari IPA yang fokus pada pembahasan tentang susunan, struktur, sifat, dan perubahan materi serta energi yang menyertainya. Kimia sendiri dalam bidang ilmu pengetahuan menyandang gelar sebagai “The Central Science” yaitu bidang ilmu yang berperan penting dalam menghubungkan antara ilmu pengetahuan yang satu dengan yang lainnya. 20



Diantara berbagai ilmu pengetahuan yang berkaitan erat dengan kimia yaitu ilmu biologi, biokimia, kimia fisika, geologi, farmasi, ilmu lingkungan, kedokteran, dan masih banyak lagi yang lainnya. Sebagian besar ilmu kimia merupakan ilmu percobaan, dan sebagian besar pengetahuannya diperoleh dari penelitan di laboratorium. Dalam eksistensinya sebagai



ilmu



percobaan,



kimia



selalu



mengalami



perkembangan



dan



menghasilkan penemuan-penemuan baru dari hasil teori percobaan dan penelitian yang dilakukan. Seiring dengan semakin maju dan berkembang teknologi, kimia juga selalu menyuguhkan penemuan-penemuan baru itu dalam berbagai bentuk produk-produk yang dihasilkannya. Dalam kehidupan ini kita tidak luput dengan yang namanya kimia. Kimia begitu dekat dan akrab dengan kehidupan manusia. Mulai dari hal sederhana hingga kompleks. Berikut ini adalah beberapa manfaat ilmu kimia dalam kehidupan manusia yang tidak bisa digantikan oleh ilmu yang lain. 1) Ilmu Kimia di Kedokteran Manfaat ilmu kimia yang pertama pada kehidupan manusia adalah dalam bidang kedokteran. Untuk membantu penyembuhan pasien yang mengidap suatu penyakit, digunakan obat-obatan yang dibuat berdasarkan hasil riset terhadap proses dan reaksi kimia bahan-bahan yang berkhasiat yang dilakukan dalam cabang kimia farmasi. 2) Ilmu Kimia di Pertanian Mungkin Anda bingung, apa hubungan antara ilmu kimia dan bidang pertanian, lalu apa manfaat ilmu kimia bagi bidang pertanian? Baiklah, bukankah



untuk



mengembalikan



kesuburan



tanah,



perlu



dilakukan



penambahan pupuk, sedangkan hama dapat diatasi dengan penambahan pestisida. Manfaat dan bahaya penggunaan pupuk dan pestisida harus



21



dipahami sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penggunaannya. Hal yang harus diingat adalah pupuk dan pestisida adalah “produk” dari ilmu kimia. 3) Ilmu Kimia di Geologi Bidang



ini



berkaitan



dengan



penelitian



batu-batuan



(mineral)



dan



pertambangan gas dan minyak bumi. Proses penentuan unsur-unsur yang menyusun mineral dan tahap pendahuluan untuk eksplorasi, menggunakan dasar-dasar ilmu kimia. Manfaat ilmu kimia dalam bidang ini untuk membantu memahami serta mengerti temuan para peneliti tentang bebatuan atau “benda-benda” alam. 4) Ilmu Kimia di Biologi Bidang ini khusus mempelajari tentang makhluk hidup (hewan dan tumbuhan). Proses kimia yang berlangsung dalam makhluk hidup meliputi pencernaan makanan, pernapasan, metabolisme, fermentasi,fotosintesis dan lain-lain. Untuk mempelajari hal tersebut, diperlukan pengetahuan tentang struktur dan sifat senyawa yang ada, seperti karbohidrat, protein, vitamin, enzim, lemak, asam nukleat dan lain-lain. Meskipun secara umum, bidang ini lebih erat kaitannya dengan ilmu biologi, namun manfaat ilmu kimia juga nyatanya sedikit banyak berpengaruh dalam bidang biologi ini. 5) Ilmu Kimia di Hukum Anda bingung apa kaitan bidang hukum dengan ilmu kimia? Bidanghukum secara langsung memang tidak ada hubungan dengan ilmu kimia, namun manfaat ilmu kimia dalam bidang hukum ini dapat dirasakan ketika diberlakukannya pemeriksaan peralatan buktikriminalitas (kriminologi). Bagian tubuh tersangka dapat diperiksa dengan memeriksa struktur DNA-nya karena struktur DNA setiap orang berbeda-beda. Pemeriksaan ini melibatkan ilmu kimia. 22



6) Ilmu Kimia di Mesin dan Teknik Sipil Manfaat Ilmu kimia juga bisa mengenai bidang permesinan yaitu mempelajari sifat dan komposisi logam yang baik untuk pembuatanmesin, mempelajari sifat, komposisi bahan bakar dan minyak pelumas mesin.sedangkan pada teknik sipil, mafaat ilmu kimia seperti bahan-bahan yang digunakan dalam bidang ini adalah semen, kayu, cat, paku, besi, paralon (pipa PVC), lem dan sebagainya. Semua bahan tersebut dihasilkan melalui riset yang berdasarkan ilmu kimia. Manfaat ilmu kimia dalam hal ini adalah agar bahan-bahan bangunan tersebut dapat diketahui kelebihan serta kekurangannya, sehingga dapat meminimalisir kecelakaan dikemudian hari. 7) Ilmu Kimia di Lingkungan Kimia lingkungan adalah ilmu mempelajari bagaimana zat kimia berinteraksi dengan lingkungan alam. Kimia lingkungan iyalah bidang lintas disiplin yang melibatkan kimia analitik dan pemahaman terhadap ilmu lingkungan. Ahli di bidang ini pertama kali harus memahami kimia dan reaksi kimia yang muncul pada proses alam pada air dan udara. Kualitas air merupakan area penting pada kimia lingkungan. Air “murni” tidak pernah muncul di alam semesta. Selalu terdapat beberapa mineral atau senyawa lainnya yang terkandung di dalamnya. Kualitas air diuji pada sungai, danau, serta air laut melalui karakteristik seperti kandungan oksigen, keasaman, tingkat kekeruhan, sedimen tersuspensi, serta pH. Melihat begitu banyaknya kaitan antara ilmu kimia dan bidang-bidang kehidupan



manusia,



maka



sangatlah



jelas



bahwa



manfaat



ilmu



kimiamemegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Kehadirannya menyeimbangkan kehidupan manusia untuk selaras dengan peningkatan



23



kualitas hidup di muka bumi. Bahkan ilmu kimia juga dapat membantu menyelesaikan masalah sosial, seperti masalah ekonomi, hukum, seni dan lingkungan hidup. Sebagai contoh : uang sebagai alat tukar dalam perekonomian, bahkan bahan dan proses pembuatannya memerlukan ilmu kimia. Namun demikian, ilmu kimia juga memerlukan ilmu-ilmu lain seperti matematika, fisika dan biologi. Matematika diperlukan untuk memahami bebrepa bagian ilmu kimia seperti : hitungan kimia, laju reaksi, thermo kimia dan lain lain. Dalam hal ini bisa dikatakan bahwa ilmu kimia dapat berperan langsung dalam Mendukung Rencana Dunia untuk Perkembangan yang lebih Maju (SDGs). Dari 17 tujuan SDGs yang telah disepakati 169 negara di dunia, ilmu kimia dapat berperan langsung dalam usaha untuk mencapai tujuan tersebut contohnya tujuan nomor dua (Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan gizi serta mempromosikan pertanian berkelanjutan (Zero Hunger)), tujuan SDGs nomor tiga tentang (Menjamin hidup sehat dan meningkatkan kesejahteraan untuk semua usia (Good Healt and Well Being)), dan tujuan SDGs ke enam (Memastikan ketersediaan dan pengelolaan air dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua (Clean Water and Sanitation)). a) Pada tujuan yang ke dua yaitu mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan gizi serta mempromosikan pertanian berkelanjutan atau Zero Hunger, ilmu kimia juga berperan dalam tujuan SDGs ini, salah satunya dalam hal pertanian dan juga meningkatkan gizi atau kualitas pada hasil pertanian. Salah contohnya adalah untuk mengembalikan kesuburan tanah. Dalam hal ini ilmu kimia sangat berperan termasuk dalam kandungankandungan pupuk yang akan digunakan para petani dalam memperbaiki kualitas tanah sehingga hasil pertaniannya menjadi berkualitas. Ilmu kimia juga berperan untuk mengukur pH tanah yang sangat berguna bagi para 24



petani, dalam hal ini pengukuran pH tanag dilakukan para petani sebelum memulai untuk ditanami tumbuhan agar dapat mengetahui kualitas tanah. Penemuan pupuk, pestisida, dan bahan pengawet telah membawa kemajuan yang sangat berarti dalam bidang pertanian ini. Adapun target pemerintah untuk mencapai tujuan SDGs yang ke dua, antara lain: 1. Pada tahun 2030, mengakhiri kelaparan dan memastikan adanya akses bagi seluruh rakyat, khususnya mereka yang miskin dan berada dalam situasi rentan, termasuk bayi, terhadap pangan yang aman, bernutrisi dan berkecukupan sepanjang tahun 2. Pada tahun 2030, mengakhiri segala macam bentuk malnutrisi, termasuk pada tahun 2025 mencapai target-target yang sudah disepakati secara internasional tentang gizi buruk dan penelantaran pada anak balita, dan mengatasi kebutuhan nutrisi untuk para remaja putri, ibu hamil dan menyusui dan manula 3. Pada tahun 2030, menggandakan produktivitas agrikultur dan pendapatan dari produsen makanan berskala kecil, khususnya perempuan, masyarakat adat, pertanian keluarga, peternak dan nelayan, termasuk melalui akses yang aman dan setara terhadap tanah, sumber-sumber produksi lainnya dan juga input, pengetahuan, layanan finansial, pasar dan kesempatan untuk mendapatkan nilai tambah dan lapangan kerja bukan pertanian 4. Pada tahun 2030, memastikan sistem produksi pangan yang berkelanjutan dan mengimplemantasikan paktek- praktek agrikultur yang tahan lama yang dapat menaikkan produktivitas dan produksi, yang dapat membantu menjaga ekosistem, yang dapat menguatkan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim, cuaca ekstrim, kekeringan, banjir, dan bencana lainnya, serta secara progresif memperbaiki kualitas lahan dan tanah 5. Pada



tahun



2020,



memelihara



keanekaragaman



genetika



benih,



mengolahtanaman dan persawahan serta melestarikan hewan jinak dan 25



spesies liar yang terkait, termasuk melalui bank benih dan tumbuhan yang dipelihara dengan baik keragamannya pada level nasional, regional dan intensional, dan mendukung akses terhadap pembagian keuntungan yang adil dan setara yang berasal dari pemanfaatan sumber-sumber genetik dan pengetahuan tradisional, seperti yang telah disepakati secara internasional Sedangkan upaya pemerintah untuk mencapai tujuan SDGs yang ke dua, antara lain: 1. Menaikkan investasi, termasuk melalui kerjasama internasional yang diperluas, dalam hal infrastruktur pedesaan, penelitian pertanian dan perluasan pelayanan, pengembangan teknologi dan tanaman serta bank genetik ternak dalam upaya untuk meningkatkan kapasitas produksi agrikultur di negara-negara berkembang, terutama di negaranegara kurang berkembang 2. Memperbaiki dan mencegah pembatasan perdagangan dan distorsi dalam pasar agrikultur dunia, termasuk melalui penghilangan bersamaan dari segala bentuk subsidi ekspor agrikultur dan semua ukuran ekspor lainnya yang memiliki efek yang sama, sesuai dengan mandat Putaran Pembangunan Doha 3. Mengadopsi ukuran-ukuran yang dapat memastikan fungsi yang layak bagi pasar komoditi pangan dan turunannya dan memfasilitasi akses terhadap informasi pasar, termasuk persediaan pangan, dalam rangka untuk membatasi pergolakan ekstrim harga bahan pangan. b) Adapaun peran ilmu kimia dalam tujuan SDGs yang ke tiga yaitu menjamin hidup sehat dan meningkatkan kesejahteraan untuk semua usia (Good Healt and Well Being) sangat penting terutama dalam hal kesehatan baik itu dalam bidang farmasi atau bidang kedokteran. Manfaat ilmu kimia yang pertama pada kehidupan manusia adalah dalam bidang kedokteran. Untuk membantu penyembuhan pasien yang mengidap suatu penyakit, digunakan obat-obatan yang dibuat berdasarkan hasil riset terhadap proses dan reaksi kimia bahan26



bahan yang berkhasiat yang dilakukan dalam cabang kimia farmasi. Ilmu kimia diperlukan untuk mengatasi berbagai kasus, seperti uji kesehatan laboratorium, pembuatan alat cuci darah, pembuatan materi sintetis pengganti tulang, gigi dan pembuatan obat-obatan. Dari manfaat ilmu kimia dalam bidang kesehatan dan bidang farmasi artinya ilmu kimia juga berperan dalam mendukung atau membantu pemerintah untuk mencapai tujuan SDGs yang ke tiga ini. Adapun target pemerintah untuk mencapai tujuan SDGs yang ke dua, antara lain: 1. Pada tahun 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberculosis, malaria, dan penyakit tropis lainnya dan memerangi hepatitis, penyakit yang ditularkan lewat air dan penyakit menular lainnya 2. Pada tahun 2030, mengurangi sepertiga dari kematian dini yang disebabkan oleh penyakit tidak menular, melalui tindakan pencegahan dan pengobatan serta menaikkan kesehatan mental dan kesejahteraan 3. Memperkuat pencegahan dan pengobatan dari penyalahgunaan zat berbahaya, termasuk penyalahgunaan narkotika dan penggunaan yang berbahaya dari alkohol 4. Pada tahun 2020, secara global mengurangi setengah dari angka kematian dan cedera akibat kecelakaan lalu lintas 5. Pada tahun 2030, memastikan akses universal terhadap layanan kesehatan sexual dan reproduksi, termasuk untuk perencanaan, informasi, dan pendidikan keluarga, dan mengintegrasikan kesehatan reproduksi kedalam strategi dan program nasional 6. Mencapai cakupan layanan kesehatan universal, termasuk lindungan resiko finansial, akses terhadap layanan kesehatan dasar yang berkualitas dan akses terhadap obatobatan dan vaksin yang aman, efektif, berkualitas dan terjangkau bagi semua



27



7. Pada tahun 2030, secara substansial mengurangi angka kematian dan penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia berbahaya dan juga polusi dan kontaminasi udara, air dan tanah. Sedangkan upaya pemerintah untuk mencapai tujuan SDGs yang ke dua, antara lain: 1. Menguatkan implementasi dari Kerangka Kerja Konvensi WHO mengenai Kontrol terhadap Tembakau di semua negara, sebagaimana layaknya 2. Mendukung riset dan pengembangan dari vaksin dan obat-obatan untuk penyakit menulat dan tidak menular, yang secara khusus mempengaruhi negara-negara berkembang, menyediakan akses terhadap obat-obatan dasar dan vaksin yang terjangkau, sesuai dengan Deklarasi Doha mengenai Perjanjian TRIPS dan Kesehatan Publlik, yang menegaskan hak dari negara-negara berkembang unutk menggunakan secara penuh provisi dalam Perjanjian Aspek Terkait Perdagangan Hak Properti Intelektual mengenai fleksibilitas untuk melindungi kesehatan publik, dan terutama akses terhadap obat-obatan untuk semua 3. Secara substansial meningkatkan pendanaan dan untuk perekrutan, pengembangan, training dan daya serap tenaga kerja kesehatan di negaranegara berkembang, terutama di negara kurang berkembang dan negara berkembang kepulauan kecil 4. Menguatkan kapasitas di setiap negara, khususnya di negara berkembang untuk peringatan dini, pengurangan resiko dan manajemen resiko kesehatan nasional dan global c) Adapaun peran ilmu kimia dalam tujuan SDGs yang ke enam yaitu memastikan ketersediaan dan pengelolaan air dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua (Clean Water and Sanitation). Dalam hal proses sanitasi, menjaga kualitas, dan pengelolaan air, ilmu kimia sangat berperan penting teutama manfaatnya dalam bidang kimia lingkungan yang masih berhubungan dalam hal ini. Adapun peranan ilmu kimia dalam hal ini adalah menjaga 28



Kualitas air merupakan area penting pada kimia lingkungan. Air “murni” tidak pernah muncul di alam semesta. Selalu terdapat beberapa mineral atau senyawa lainnya yang terkandung di dalamnya. Kualitas air diuji pada sungai, danau, serta air laut melalui karakteristik seperti kandungan oksigen, keasaman, tingkat kekeruhan, sedimen tersuspensi, serta pH. Ilmu kimia juga berperan dalam proses pengolahan air seperti air limbah, pemurnian air, dll. Dalam hal ini ilmu kimia menghasilkan zat yang berguna dalam proses ini salah satu contohnya adalah proses adsorbsi. Adapun target pemerintah untuk mencapai tujuan SDGs yang ke dua, antara lain: 1. Pada tahun 2030, mencapai akses universal dan adil terhadap air minum yang aman dan terjangkau untuk semua 2. Pada tahun 2030, mencapai akses terhadap sanitasi dan kebersihan yang layak dan adil untuk semua dan mengakhiri buang air di tempat terbuka, dengan memberikan perhatian khusus pada kebutuhan perempuan dan anak perempuan serta mereka yang berada dalam situasi rentan 3. Pada tahun 2030, memperbaiki kualitas air dengan mengurangi polusi, menghapuskan pembuangan limbah dan meminimalisir pembuangan bahan kimia dan materi berbahaya, mengurangi separuh dari proporsi air limbah yang tidak diolah dan secara substansial meningkatkan daur ulang dan penggunaan ulang yang aman secara global 4. Pada tahun 2030, secara substantif meningkatkan penggunaan air secara efisien di semua sektor dan memastikan pengambilan dan suplai air bersih yang berkelanjutan untuk mengatasi kelangkaan air dan secara substansial mengurangi jumlah orang yang mengalami kelangkaan air 5. Pada tahun 2030, mengimplementasikan pengelolaan sumber air yang terintegrasi pada setiap level, termasuk melalui kerjasama antarbatas selayaknya



29



6. Pada tahun 2020, melindungi dan memperbaiki ekosistem terkait air, termasuk pegunungan, hutan, rawa, sungai, resapan air dan danau Sedangkan upaya pemerintah untuk mencapai tujuan SDGs yang ke dua, antara lain: 1. Pada tahun 2030, memperbanyak kerjasama internasional dan dukungan pengembangan kapasitas kepada negara-negara berkembang dalam aktivitas dan program terkait air dan sanitasi, termasuk water harvesting, desalinasi, efisiensi air, pengolahan air limbah, teknologi daur ulang dan penggunaan ulang 2. Mendukung dan menguatkan partisipasi masyarakat lokal dalam



memperbaiki pengelolaan air dan sanitasi



30



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Kimia didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan tentang komposisi, struktur, sifat, dan reaksi dari senyawaan terutama atom dan sistem molekular. Kimia adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang berhubungan erat dengan fisika dan juga biologi. Tidak hanya karena organisme hidup dibuat dari senyawa kimia, tetapi juga karena kehidupan itu sendiri merupakan sistem yang kompleks dari proses kimia yang saling berhubungan. Latar belakang sejarah dan proses penyusunan SDGs pembangunan berkelanjutan sudah diperkenalkan sejak Konferensi Lingkungan di Stockholm tahun 1972. Namun demikian, konsep dan cara pembangunan berkelanjutan memerlukan waktu lama untuk dapat diterima oleh pelaku di luar bidang lingkungan.



Baru-baru



ini



dengan



lahirnya



Deklarasi



tentang



Tujuan



Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) pada tahun 2015, masyarakat di semua negara mulai memandang penting pembangunan berkelanjutan untuk diimplementasikan. Untuk memahami konsep pembangunan berkelanjutan. Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs berisi 17 Tujuan dan 169 Target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030. Ilmu kimia disebut central science karena peranannya yang sangat penting di antara ilmu pengetahuan lainnya. Tidak ada bidang ilmu pengetahuan alam yang tidak tergantung pada ilmu kimia. Pengembangan dalam bidang kedokteran, farmasi, geologi, pertanian, dan sebagainya tidak mungkin terjadi terjadi tanpa kemajuan yang dicapai dalam ilmu. Juga hamper tidak ada industry yang



31



bergantung pada proses kimia. Bigitu juga dalam dunia pendidikan, ilmu kimia berperan sebagai dasar. Dalam pelajaran biologi. Geologi, dan fisika, akan ditemukan topic yang yang menyangkut ilmu kimia. Ilmu kimia juga berperan dalam mencapai tujuan misi pembangunan dunia yaitu Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu salah satu contohnya pada tujuan ke dua, ketiga, dan keenam. Oleh karena itu, seseorang yang memahami ilmu kimia, pemahaman menjadi lebih baik terhadap alam sekitar dan berbagai proses yang berlangsung didalamnya serta mempunyai kemampuan untuk mengolah bahan alam menjadi produk yang lebih berguna bagi manusia. 3.2 Saran Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan makalah ini. Penulis banyak berharap kepada para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.



32



DAFTAR PUSTAKA



33



34