Makalah Kuda Laut [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kuda laut adalah hewan yang telah mengalami evolusi sejak 40 juta tahun lalu. Diistilahkan ke dalam genus Hippocampus berasal dari bahasa Yunani yang berarti binatang laut berbentuk kepala kuda, (hippos = kepala kuda ; campus = binatang laut). Kuda laut termasuk dalam jenis ikan, dan bernafas dengan insang. Ukuran mereka bervariasi dari sekitar 4 sampai 30 sentimeter (1,6 sampai 11,8 inci) dan mereka biasanya tinggal sepanjang pantai, di antara ganggang laut dan tumbuhan lainnya. Semacam baju zirah dari tulang melindungi mereka dari segala jenis bahaya.Baju zirah ini begitu kuat sehingga tidak mungkin menghancurkan kuda laut yang sudah mati dan mengering dengan hanya menggunakan tangan.



Kuda laut tidak pernah berenang jauh-jauh dari karang, karena untuk menghindarkan diri dari bahaya.Kuda laut sering berdiam diri dan menambatkan ekornya pada karang-karang atau celah bebatuan.Makanan kesukaan kuda laut adalah udangudang kecil.Bisanya kuda laut hanya berenang perlahan-lahan dalam posisi berdiri.Kuda laut memiliki mata yang unik, dimana masing-masing mata kuda laut bisa melihat dua buah benda yang berbeda pada waktu yang bersamaan.Tubuhnya indah berwarna-warni (merah, kuning, hijau, dan hitam) namun bisa berubah sesuai dengan banyak sedikitnya sinar matahari yang menyinari tubuhnya, atau tergantung dengan keadaan tubuhnya sendiri.Sirip dorsal pada kuda laut terletak pada bagian bawah sedangkan sirip pektoralnya terletak pada bagian kepala, di dekat insang.Beberapa spesies kuda laut berwarna transparan sebagian, sehingga tidak mudah terlihat. Pada makalah ini akan dibahas tentang fisiologi reproduksi pada kuda laut (Hippocampus sp.) sebagai bahan pengetahuan mengenai proses reproduksi yang terjadi dibawah permukaan laut.



1



1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana morfologi dan anatomi kuda laut? 2. Bagaimana fisiologi reproduksi yang terjadi pada kuda laut? 3. Bagaimana proses pemijahan, pengeraman hingga penetasan telur kuda laut?



1.3 Tujuan 1. untuk mengetahui morfologi dan anatomi kuda laut. 2. untuk mengetahui fisiologi reproduksi yang terjadi pada kuda laut. 3. untuk mengetahui proses pemijahan, pengeraman hingga penetasan telur kuda laut.



2



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Morfologi dan Anatomi Kuda Laut Klasifikasi ilmiah kuda laut:



Filum



: Chordata



Kelas



: Pisces



Ordo



: Gasterosteiformes



Famili



: Syngnathidae



Genus



: Hippocampus



Spesies



: Hippocampus sp.



Kuda laut termasuk dalam jenis ikan, dan bernafas dengan insang. Ukuran mereka bervariasi dari sekitar 4 sampai 30 sentimeter (1,6 sampai 11,8 inci) dan mereka biasanya tinggal sepanjang pantai, di antara ganggang laut dan tumbuhan lainnya. Semacam baju zirah dari tulang melindungi mereka dari segala jenis bahaya. Baju zirah ini begitu kuat sehingga tidak mungkin menghancurkan kuda laut yang sudah mati dan mengering dengan hanya menggunakan tangan.



3



Kuda laut tidak pernah berenang jauh-jauh dari karang, karena untuk menghindarkan diri dari bahaya. Kuda laut sering berdiam diri dan menambatkan ekornya pada karang-karang atau celah bebatuan. Makanan kesukaan kuda laut adalah udang-udang kecil. Bisanya kuda laut hanya berenang perlahan-lahan dalam posisi berdiri. Kuda laut memiliki mata yang unik, dimana masing-masing mata kuda laut bisa melihat dua buah benda yang berbeda pada waktu yang bersamaan. Tubuhnya indah berwarna-warni (merah, kuning, hijau, dan hitam) namun bisa berubah sesuai dengan banyak sedikitnya sinar matahari yang menyinari tubuhnya, atau tergantung dengan keadaan tubuhnya sendiri. Sirip dorsal pada kuda laut terletak pada bagian bawah sedangkan sirip pektoralnya terletak pada bagian kepala, di dekat insang. Beberapa spesies kuda laut berwarna transparan sebagian, sehingga tidak mudah terlihat. Jenis kelamin kuda laut dapat dibedakan dari dua hal, yaitu ukuran tubuh dan kantung telur. Ukuran kuda laut jantan lebih besar daripada betina. Selain itu, kuda laut jantan memiliki kantung telur di bagian bawah perut. Fungsi kantung telur itu adalah untuk mengasuh anak-anaknya. Hingga saat ini terdapat 25 spesies kuda laut tersebar merata di seluruh dunia. Kuda laut terkenal dengan kemampuan kamuflasenya sangat hebat, yaitu dengan cara mengubah corak tubuhnya sesuai dengan lingkungan sekitarnya atau menumbuhkan filamen-filamen di sekujur tubuhnya sehingga tampak menyerupai tumbuhan laut. Kamuflase dilakukan dalam rangka menghindari predator, mengelabui mangsa selama aktivitas perkawinan. Kuda laut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : tubuh agak pipih, melengkung, permukaan kasar, seluruh tubuh terbungkus dengan semacam baju baja yang terdiri atas lempengan-lempengan tulang atau cincin. Kepala mempunyai mahkota dan moncong dengan mata kecil yang sama lebar. Ekor prehensil (dapat memegang) lebih panjang dari kepala dan tubuh.Sirip dada pendek dan lebar, sirip punggung cukup besar dan sirip ekor tidak ada. Pada kuda laut jantan mempunyai kantung pengeraman yang terletak dibawah perut. Kuda laut dikenal dengan nama Hyppocampus, di Indonesia dikenal dengan nama tangkur kuda, yang berarti kuda yang bergerigi dan sesuai dengan bentuk morfologinya 4



yang unik dan aneh. Tubuh bersegmen dan mempunyai satu sirip punggung, insang membuka sangat kecil yang dilengkapi sepasang dada (pectoralfin), satu sirip dubur (analfin) yang sangat kecil, sirip perut dan sirip ekor tidak ada.Ekornya dapat mencekam dan digunakan untuk memegang pada suatu objek. Ikan hias kecil ini mempunyai kerangka luar yang kokoh, dengan bentuk kepala seperti kepala seekor kuda yang tegak lurus pada tubuhnya, tidak akan membengkok apabila dikeringkan. Kuda laut jantan dilengkapi dengan kantong pengeraman (brood pouch) pada bagian bawah ekor.Warna dasar kuda laut berubah – ubah dari dominan putih menjadi kuning tanah, kadang – kadang punya bintik – bintik atau garis terang atau gelap. Perubahan tersebut secara perlahan – lahan dari ujung ke ujung tergantung pada intensitas cahaya.Walaupun sebagian besar kuda laut mempunyai warna kecoklatcoklatan alami, warna campuran abu-abu dan coklat atau bahkan warna hitam agar sesuai dengan lingkungannya. 2.2 Reproduksi Kuda Laut Makhluk hidup dapat menjaga kelanjutan generasinya melalui sistem reproduksi berfungsi secara sempurna. Selain memiliki system reproduksi, hewan juga memiliki naluri khusus membuat proses produksi menjadi suatu hal penting dan menarik untuk dilakukan. Salah satu hewan yang memiliki proses reproduksi cukup menarik adalah kuda laut, karena pemeliharaan telur dan anak-anaknya diserahkan kepada individu jantan (paternal). Reproduksi kuda laut di alam akan terjadi terus menerus sepanjang tahun. Sepasang kuda laut yang telah memijah dapat memijah kembali setelah 10-15 hari karena perkembangan gonadnya cepat hanya membutuhkan 10-12 hari asal kondisi lingkungan dan ketersediaan pakan optimal.Suhu optimal perkembangan gonad dan reproduksi berkisar antara 26-280C.Struktur ovarium pada induk betina memungkinkan untuk mematangkan oosit dalam waktu yang singkat.Betina juga dapat kawin sebelum akhir siklus pengeraman jantan pasangannya selesai.Sedangkan jantan untuk melakukan perkawinan berikutnya sangat bergantung pada suhu dan lama waktu pengeramannya (12-14 hari). Sekali melakukan perkawinan akan menghasilkan 100-200 butir telur 5



dengan diameter telur < 1.5mm namun beberapa spesies dapat menghasilkan sampai 600 lebih telur. Kuda laut merupakan hewan bereproduksi secara eksternal.Pada musim reproduksi, kuda laut jantan dengan kantung telur kosong siap melakukan pemijahan. Biasanya kuda laut akan mencari tempat di dekat rerumputan untuk melakukan perkawinan.Ikan kuda laut (Hippocampus kuda) termasuk hewan ovovivipar yaitu hewan yang bertelur, mengerami dan melahirkan dengan suplai makanan melalui pembuluh darah yang ada dalam kantung pengeraman ikan kuda laut jantan. Proses reproduksi kuda laut cukup unik, karena pengeraman dilakukan oleh kuda laut jantan dalam kantung pengeraman yang dimilikinya. Fertilisasi dilakukan secara internal saat ikan kuda laut betina meletakan telur-telurnya dalam kantung pengeraman ikan kuda laut jantan. Kuda laut dapat memijah pada umur 7 – 8 bulan, dengan kisaran berat lebih dari 7 gram dan panjang antara 11 – 15 cm. 2.3.1. Pemijahan Pemijahan diawali dengan jantan individu jantan yang bertingkah laku seperti pengantin, dimana proses ini akan merangsang jantan untuk siap menerima telur. Seekor ikan kuda laut jantan akan berpasangan dengan seekor betina, dimana jantan berenang didepan betina, dan keduanya saling berpegangan serta saling melilitkan ekornya. Dalam interval waktu tertentu, mereka melepaskan lilitan ekornya dan berenang bersama dalam posisi pararel. Selanjutnya pada puncak pemijahan ekor jantan dan betina pada posisi lurus, moncong saling menekan dan mereka berenang bersama menuju permukaan dengan lubang kelamin betina (urogenital) diarahkan ke kantung pengeraman jantan. Dalam waktu 5 – 6 detik telur betina akan dikeluarkan dalam bentuk gumpalan kemerahmerahan melalui ovipositornya dan masuk dalam katung pengeraman ikan kuda laut jantan. Setelah telur dikeluarkan seluruhnya, ikan kuda laut betina akan melepaskan diri dari yang jantan dan ikan kuda laut jantan berusaha menyerap seluruh telur kedalam kantong pengeraman sambil menggoyang-goyangkan badan untuk mengatur posisi telur didalam kantung pengeraman. Lamanya waktu proses pemindahan telur tergantung dari masing-masing jenis ikan kuda laut. Untuk jenis Hippocampus kuda waktu yang 6



diperlukan untuk pemindahan telur adalah 10 – 30 detik dan bergantung juga pada jumlah telur yang dihasilkan.



Gambar 4. Kuda laut betina memasukkan sirip dubur ke kantung telur jantan Dikatakan bahwa kuda laut (Hippocampus kuda) jantan ternyata memiliki sperma-sperma super (super sperms) yang mampu membuahi banyak sel telur dalam waktu singkat. Kesimpulan tersebut dikemukakan setelah mengamati rekaman video yang menayangkan proses perkawinan kuda laut kuning (Hippocampus kuda) secara terperinci. Lebih jauh dijelaskan bahwa saat ritual kawin dimulai, ikan kuda laut betina akan menyalurkan sel-sel telurnya ke kantung khusus yang ada di tubuh ikan kuda laut jantan selama 5 – 10 detik. Di saat yang sama, ternyata kuda laut jantan juga menyemprotkan spermanya ke air yang kemudian berenang secepatnya untuk mencari sel telur di dalam kantung pengeramannya. Temuan ini sangat mengejutkan karena sebelumnya diduga bahwa sperma langsung disalurkan dari tubuh kuda laut jantan ke kantung khusus di tubuhnya. Kebanyakan spesies kuda laut menghasilkan telur sekitar 100 – 200 butir, akan tetapi ada yang mencapai 600 butir. Induk betina kuda laut (Hippocampus kuda) dengan panjang tubuh 10 – 14 cm dapat memproduksi telur sebanyak 300 – 600 dan dapat berkembang menjadi juwana (anak kuda laut).



7



Sepasang Hippocampus kuda yang telah memijah akan dapat memijah kembali setelah 10 – 15 hari, dengan demikian proses pematangan gonad jenis ikan ini termasuk sangat cepat yaitu hanya membutuhkan waktu 10 – 12 hari saja. Waktu pemijahan biasanya berlangsung pada pagi, siang atau sore hari, karena Hippocampus kuda termasuk hewan diurnal (hewan yang aktif pada siang hari). 2.3.2 Pengeraman Pengeraman dilakukan oleh ikan kuda laut jantan didalam brood pouch selama 10 – 14 hari bahkan sampai 6 minggu tergantung pada spesies dan kondisi lingkungan seperti suhu dan pakan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pada kisaran suhu 28 29 °C memberikan hasil yang terbaik selama fase pengeraman atau kehamilan. Hal



tersebut tampak dari beberapa fenomena antara lain tingginya nilai kelimpahan juwana yang dilahirkan, tingkat keberhasilan hidup yang tinggi, serta kualitas juwana yang baik. Apabila suhu air rendah maka waktu pengeraman akan lebih panjang begitupun sebaliknya. Pakan yang diberikan tidak teratur dan bernilai gizi rendah maka waktu pengeraman juga akan lebih lama. Selama masa pengeraman embrio akan mendapat pasokan nutrisi dan oksigen dari pembuluh darah yang terdapat pada dinding kantung pengeraman, layaknya plasenta yang terdapat pada mamalia. 2.3.3 Kelahiran Proses kelahiran merupakan suatu masa yang meletihkan bagi ikan kuda laut jantan. Ikan kuda laut akan berpegangan kuat dengan cara melilitkan ekornya pada suatu objek penyangga, kemudian akan menggosok-gosokan kantung pengeramannya pada objek tertentu (karang, batu atau ranting alga) sampai anaknya serta potongan-potongan jaringan yang menyertainya dikeluarkan. Pada umumnya juwana dikeluarkan dari kantung pengeraman jantan pada malam hari, namun sering kali terjadi juga pada pagi, siang maupun petang hari. Kuda laut termasuk hewan monogami, yaitu hanya memiliki satu pasangan saja seumur hidupnya. Apabila pasangannya mati, tertangkap, atau hilang, maka pasangan yang tertinggal akan lebih memilih hidup sendiri, atau apabila memutuskan untuk memiliki pasangan baru akan menunggu setelah jangka waktu sangat lama. 8



Kuda laut jantan mengalami kehamilan selama 2-3 minggu.Dalam sekali fertilisasi bisa terdapat sekitar 50-1500 anak kuda laut berkembang di dalam kantung telur jantan.Di dalam kantung telur jantan terdapat pembuluh kapiler berfungsi memberikan nutrisi dan oksigen kepada anak-anak kuda laut.Pada saat jantan siap melahirkan, kantung telurnya memanjang, berbentuk seperti elips. Kemudian terjadi tegangan otot dan kantung telur mulai bergerak ke depan ke belakang, baru kemudian anak kuda laut lahir. Bayi-bayi tersebut tidak keluar secara langsung, namun dibutuhkan waktu beberapa jam, bahkan beberapa hari hingga semua bayi dalam kantung telur dikeluarkan.Setelah melahirkan ada beberapa kuda laut jantan mengalami kematian akibat adanya pembusukan sisa bayi yang tidak berhasil dikeluarkan (mati) di dalam kantung.Bayi-bayinya sudah lebih dulu mati karena terlalu lama menunggu antrian untuk keluar.Bangkainya tentu saja mengundang infeksi bakteri yang dapat membuat kuda laut jantan meninggal. Untuk kuda laut jantan yang berhasil hidup, kantung telurnya akan kembali ke ukuran semula setelah melahirkan dan kemudian siap untuk kawin kembali. Ukuran bayi-bayi kuda laut baru lahir sekitar beberapa milimeter.Bentuknya sudah menyerupai kula laut dewasa. Mereka akan segera menjelajah lingkungan hidupnya begitu keluar dari kantung telur. Setelah 4 bulan, ukurannya akan bertambah menjadi 2.5 inchi. Pertumbuhannya sangat dipengaruhi oleh kemampuannya mencari makan.



9



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dapat di simpulkan bahwa kuda laut merupakan kelompok ikan yang bernafas dengan insang. Kuda laut merupakan hewan diurnal dan hidup di sekitar karang dan lamun. Pada kuda laut jantan terdapat kantung telur yang terdapat di bawah perutnya yang berfungsi sebagai tempat pemijahan, pengeraman kemudian akan melahirkan. Reproduksi pada kuda laut sangatlah unik dan berbeda dengan hewan lainnya karena proses pengeraman, dan melahirkan di lakukan oleh spesies jantan.



10



DAFTAR PUSTAKA



Campbell, dkk. 2003. Biologi Edisi Kelima-Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Effendi, M.I. 2002. Biologi Perikanan. Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusantara Kimball John W. Dkk. 2006. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta: Erlangga. Saanin, H. 1988. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan 1. IKAPI: Penerbit Binacipta. Sukiya, 2001. Biologi Vertebrata. Yogyakarta: JICA dan Biologi FMIPA UNY. http://fpik.bunghatta.ac.id/berita-print-news-8.html http://www.dkp.go.id/content.php?c:1301



11