Makalah Landasan Kurikulum [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Makalah



LANDASAN PERKEMBANGAN KURIKULUM



Makalah ini di ajukan untuk memenuhi tugas perkuliahan Materi : Pengantar Kurikulum Dosen pembimbing : Fathor Rahman, M.Pd



Oleh : DALILAH Semester : III (Madin) Putri



FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU KE ISLAMAN AN-NUQAYAH (I NSTI KA) GULUK-GULUK SUMENEP MADURA



1



LATAR BELAKANG Kurikulum sebagai sebuah rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan manusia, maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan landasan yang kokoh dan kuat. Landasan pengembangan kurikulum tidak hanya diperlukan bagi para penyusun kurikulum atau kurikulum tertulis yang sering disebut juga sebagai kurikulum ideal, akan tetapi terutama harus dipahami dan dijadikan dasar pertimbangan oleh para pelaksana kurikulum yaitu para pengawas pendidikan dan para guru serta pihak-pihak lain yang terkait dengan tugas-tugas pengelolaan pendidikan, sebagai bahan untuk dijadikan instrumen dalam melakukan pembinaan terhadap implementasi kurikulum di setiap jenjang pendidikan. Penyusunan dan pengembangan kurikulum tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Dibutuhkan berbagai landasan yang kuat agar mampu dijadikan dasar pijakan dalam melakukan proses penyelenggaraan pendidikan, sehingga dapat memfasilitasi tercapainya sasaran pendidikan dan pembelajaran secara lebih efektif dan efisien.



2



LANDASAN PERKEMBANGAN KURIKULUM Suatu bangunan kurikulum memiliki empat komponen yaitu komponen tujuan, isi/materi, proses pembelajaran, dan komponen evaluasi, maka agar setiap komponen bisa menjalankan fungsinya secara tepat dan bersinergi, maka perlu ditopang



oleh



sejumlah



landasan



yaitu



landasan



preskriptif



meliputi,



religius/normative, filosofis dan yuridis serta landasan deskriptif meliputi, historis, sosiologis, psikologis, antropologis, ekonomis dan politis sebagai landasan utama, masyarakat dan kebudayaan, individu (peserta didik), dan teoriteori belajar (psikologis). Adapun landasan preskriptif antara lain : 1. Religius / Normatif



‫داَر َٱبلأ أ غ ة‬ ‫صلليِب ت ت‬ ‫ماَ َتءاَت تى ى ت‬ ‫ك‬ ‫س َن ت غ‬ ‫ك َٱلل ل ه‬ ‫وتٱببت تغغ َغفيِ ت‬ ‫خللترةة َوتتل َت تنَلل ت‬ ‫ه َٱلللت ل ت‬ ‫ت‬ َ ‫ك‬ ‫ه َإ غل بتي ة ة‬ ‫ن َٱلد دبنيِ تةا َوتأبح غ‬ ‫غ‬ ‫ماَ َأبح ت‬ ‫ن َٱلل ل ه‬ ‫سن َك ت ت‬ ‫س ت‬ ‫م ت‬



Artinya :



Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu. (QS. Al-Qashas : 77 2. Filosofis Landasan Filosofis dalam pengembangan kurikulum, yaitu akan membahas dan mengidentifikasi landasan filsafat dan ilmplikasinya dalam mengembangkan kurikulum. Filsafat membahas segala permasalahan manusia, termasuk pendidikan, yang disebut filsafat pendidikan. Filsafatmemberikan arah dan metodologi terhadap praktik-praktik pendidikan, sedangkan praktik- praktik pendidikan



memberikan



bahan-bahan



bagi



pertimbangan



filosofis.



Keduanya sangat berkaitan erat. Hal inilah yang menyebabkan landasan filosofis menjadi landasan penting dalam pengembangan kurikulum. Dalam penyusunan kurikulum di Indonesia yang harus diacu adalah Filsafat pendidikan pancasila. Filsafat pendidikan dijadikan dasar dan arah sedangkan pelaksanaanya melalui pendidikan. 3



3. Yuridis Kurikulum pada dasaranya adalah produk yuridis yang ditetapkan melalui keputusan menteri Pendidikan Nasional RI. Sebagai pengejawantahan dari kebijakan pendidikan yang ditetapkan oleh lembaga legislatif yang mestinya mendasarkan pada konstitusi/UUD. Dengan demikian landasan yuridis pengembangan kurikulum di NKRI ini adalah UUD 1945 (pembukaan alinia IV dan pasal 31), peraturan-peraturan perundangan seperti: UU tentang pendidikan (UU No.20 Tahun 2003), UU Otonomi Daerah, Surat Keputusan dari Menteri Pendidikan, Surat Keputusan dari Dirjen Dikti, peraturanperaturan daerah dan sebagainya. Adapun landasan deskriptif antara lain : 1. Landasan Historis Landasan Historis berkaitan dengan formulasi program-program sekolah pada waktu lampau yang masih hidup sampai sekarang, atau yang pengaruhnya masih besar pada kurikulum saat ini (Johnson, 1968). Oleh karena kurikulum selalu perlu disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan dan perkembangan zaman, maka perkembangan kurikulum pada suatu saat tertentu diadakan untuk memenuhi tuntutan dan perkembangan pada waktu tertentu. Kurikulum yang dikembangkan pada saat ini, perlu mempertimbangkan apa yang telah dilakukan dan apa yang telah kita capai melalui kurikulum sebelumnya. Begitu pula selanjutnya, kita perlu mempertimbangkan kurikulum yang yang ada sekarang waktu mengembangkan kurikulum di masa depan, karena apa yang telah kita lakukan sekarang akan berpengaruh terhadap kurikulum yang akan dikembangkan di masa depan



2. Landasan Sosiologis



4



Landasan



sosiologis



menyangkut



kekuatan-kekuatan



sosial



di



masyarakat. Kekuatan-kekuatan itu berkembang dan selalu berubah-ubah sesuai dengan perkembangan zaman. Kekuatan itu dapat berupa kekuatan yang nyata maupun yang potensial, yang berpengaruh dalam perkembangan kebudayaan seirama dengan dinamika masyarakat. Pengembangan kurikulum juga harus ditekankan pada pengembangan individu yang mencakup keterkaitannya dengan lingkungan sosial setempat. Lingkungan sosial budaya merupakan sumber daya yang mencakup kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Berdasarkan uraian di atas, sangatlah penting memperhatikan faktor kebutuhan masyarakat dalam pengembangan kurikulum. Perkembangan masyarakat menuntut tersedianya proses pendidikan yang relevan. Untuk terciptanya proses pendidikan yang sesuai dengan perkembangan masyarakat maka diperlukan rancangan berupa kurikulum



yang



landasan



pengembangannya



memperhatikan



faktor



perkembangan masyarakat. 3. Landasan Psikologis Landasan Psikologis dalam pengembangan kurikulum, yaitu akan membahas dan mengidentifikasi landasan psikologis dan ilmplikasinya dalam mengembangkan kurikulum. Dalam proses pendidikan yang tejadi adalah proses interaksi antar individu. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya karena kondisi psikologisnya. Kondisi psikologis sebenarnya merupakan karakter psiko- fisik seseorang sebagai individu yang dinyatakan dalam berbagai



bentuk



perilaku



interaksi



dengan



lingkungannya.



Dalam



pengembangan kurikulum, minimal ada dua landasan psikologi yang mempengaruhinya, yaitu psikologi perkembangan dan psikologi belajar. Terdapat Sembilan aspek psikologi yang kompleks tetapi satu yang dikembangkan dengan perantara berbagai mata pelajaran yang tercantum dalam kurikulum.



4. Landasan Antropologis 5



Antropologi menjadi landasan dalam pendidikan adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari kaidah-kaidah antropologi yang dijadikan titik tolak pendidikan. Contoh: perbedaan kebudayaan masyarakat di berbagai daerah (misalnya: sistem mata pencaharian, bahasa, kesenian, dan sebagainya) mengimplikasikan perlu diberlakukannya kurikulum muatan lokal. Untuk lebih jelasnya lagi kita juga harus memahami tentang manusia itu sendiri. Dengan demikian,



kurikulum



yang



dikembangkan



sudah



seharusnya



mempertimbangkan, merespons dan berlandaskan pada perkembangan sosial– budaya dalam suatu masyarakat, baik dalam konteks lokal, nasional maupun global. 5. Landasan Ekonomis Landasan ekonomi, adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari factor ekonomi yang menjadi sasaran belajar,yang menjadi titik



tolak dalam



mengembangkan kurikulum. Landasan ekonomi dalam proses pengembangan kurikulum haruslah memperhatikan aspek ekonomi masyarakat Indonesia pada umumnya, dan tidak memberikan tuntutan tugas yang melebihi kemampuan masyarakat tersebut. Yang berkenaan dengan factor ekonomi dalam sebuah kurikulum antara lain, a.



Pemberian tugas Tugas yang dibebankan pada peserta didik yang bersifat relevan dan dapat di wujudkan tanpa memberatkan dari aspek ekonomi



b.



Bahan ajar Bahan ajar bagi guru disusun dan disetting sedemikian rupa ( lengkap dari segi isi, sesuai dengan kebutuhan siswa) dengan meminimalisir biaya produksi



c.



Media Penggunaan media yang dituntut dalam sebuah kurikulum harus sesui dengan kebutuhan siswa, dan pengelolaan media tersebt dianggap tidak memberatkan bagi semua pihak yang terkait didalamnya.



6. Landasan Politis 6



Pendidikan dan politik adalah dua hal yang saling berhubungan erat dan saling mempengaruhi. Berbagai aspek pendidikan selalu mengandung unsurunsur politik, begitu juga sebaliknya setiap aktivitas politik ada kaitannya dengan aspek- aspek kependidikan. Politik pendidikan nasional perlu ditata dalam suatu organisasi yang efesien dan dikelola oleh yang profesional. Politik pendidikan adalah suatu kebijakan dalam dunia pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan berdasarkan Undang-undang Sisdiknas No 20 tahun 2003. Ranah politik dan kekuasaan harus mampu mewujudkan sistem pendidikan yang mencerdaskan dan mencerahkan peradaban bangsa ini. 7. Landasan IPTEK Pada awalnya, ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang dimiliki manusia masih relatif sederhana, namun sejak abad pertengahan mengalami perkembangan yang pesat. Berbagai penemuan teori-teori baru terus berlangsung hingga saat ini dan dipastikan kedepannya akan terus semakin berkembang. Seiring dengan perkembangan pemikiran manusia, dewasa ini banyak dihasilkan temuan-temuan baru dalam berbagai bidang kehidupan manusia seperti kehidupan sosial, ekonomi, budaya, politik, dan kehidupan lainnya. Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) bukan menjadi monopoli suatu bangsa atau kelompok tertentu. Baik secara langsung maupun tidak langsung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut berpengaruh



pula



terhadap pendidikan. Perkembangan teknologi industri mempunyai hubungan timbal-balik dengan pendidikan. Industri dengan teknologi maju memproduksi berbagai macam alatalat dan bahan yang secara langsung atau tidak langsung dibutuhkan dalam pendidikan dan sekaligus menuntut sumber daya manusia yang handal untuk mengaplikasikannya. Akal manusia telah mampu menjangkau hal-hal yang sebelumnya merupakan sesuatu yang tidak mungkin. Pada jaman dahulu kala, mungkin orang akan menganggap mustahil kalau manusia bisa menginjakkan kaki di Bulan, tetapi berkat kemajuan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 7



pada pertengahan abad ke-20, pesawat Apollo berhasil mendarat di Bulan dan Neil Amstrong merupakan orang pertama yang berhasil menginjakkan kaki di Bulan. Kemajuan cepat dunia dalam bidang informasi dan teknologi dalam dua dasa warsa terakhir telah berpengaruh pada peradaban manusia melebihi jangkauan pemikiran manusia sebelumnya. Pengaruh ini terlihat pada pergeseran



tatanan



sosial,



ekonomi



dan



politik



yang



memerlukan



keseimbangan baru antara nilai-nilai, pemikiran dan cara-cara kehidupan yang berlaku pada konteks global dan lokal. .



KESIMPULAN 8



Kurikulum baik pada tahap kurikulum sebagai ide, rencana, pengalaman maupun kurikulum sebagai hasil dalam pengembangannya harus mengacu atau menggunakan landasan yang kuat dan kokoh, agar kurikulum tersebut dapat berfungsi serta berperan sesuai dengan tuntutan pendidikan yang ingin dihasilkan seperti tercantum dalam rumusan tujuan pendidikan nasional yang telah digariskan dalam UU No.20 Tahun 2003. Kurikulum yang di buat tersebut hendaknya berlandaskan landasan filosofis dan psikologis, karena apabila seandainya pengembangan kurikulum di Negara kita tidak mengacu kepada hal tersebut maka pengembangan kurikulum tidak sesuai dengan filosofis Negara Indonesia serta psikologis para peserta didik. Untuk dapat mencapai semua itu maka seharusnya setiap komponen yang mempegaruhi perkembangan kurikulum tersebut dapat di sesuaikan dengan kebutuhan dan keseimbangan baik dari peserta didik, guru maupun unsure-unsur pendukung lain.



DAFTAR PUSTAKA 9



Sudjana, Nana. 1996. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Bandung : Sinar Baru Algerindo. Ansyar, Mohammad dan Nurtei. 1993. Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Bandung : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan & Dirjen Dikti. Karyadi, Benny dan Ibrahim. 1996. Pengembangan Inovasi dan Kurikulum Modul 1 – 6. Jakarta : Universitas Terbuka, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran Jurusan Kurikulum dan Teknologi



Pendidikan.



1996.



Kurikulum



dan



Pembelajaran.



Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia No.XX Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional.



10