Makalah Manajemen Pemasaran [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN MENGEMBANGKAN STRATEGI DAN RENCANA PEMASARAN BAB 2



Dosen Pengampu : Dra. Nova Retnowati., MM



UNIVERSITAS BHAYANGKARA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI TAHUN PELAJARAN 2018-2019



Disusun oleh :



Akuntandi D-Sore 1. Alifia Nabila Maulin



(1612321040)



2. Melynda Kusviyanti



(1612321056)



3. Elita Firdaus



(1612321064)



4. Lutfillah



(1612311105)



DAFTAR ISI BAB I



: PENDAHULUAN



BAB II



: LANDASAN TEORI



BAB III



: RUMUSAN MASALAH



BAB IV



: PEMBAHASAN



IV.I PEMASARAN DAN NILAI PELANGGAN 1. PROSES PENYERAHAN NILAI 2. RANTAI NILAI 3. KOMPETENSI INTI 4. ORIENTASI PEMASARAN HOLISTIK DAN NILAI PELANGGA 5. PERAN SENTRAL DAN PERENCANAAN STRATEGIS IV.2 PERENCANAAN STRATEGI KORPORAT DAN DIVISI 1. MENDEFINISIKAN MISI KORPORAT 2. MENENTUKAN UNIT BISNIS STRATEGI (SBU) 3. MENENTUKAN SUMBER DAYA BAGI SETIAP SBU 4. MENILAI PELUANG PERTUMBUHAN 5. ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI 6. INOVASI PEMASARAN IV.3 PERENCANAAN STRATEGI UNIT BISNIS 1. MISI BISNIS 2. ANALISIS SWOT 3. FORMULASI TUJUAN 4. FORMULASI STRATEGIS 5. FORMULASI DAN IMPLEMENTASI PROGRAM 6. UMPAN BALIK DAN KENDALI IV.4 PERENCANAAN PRODUKSI : SIFAT DAN ISI RENCANA PEMASARAN 1. RANGKUMAN EKSEKUTIF DAN DAFTAR ISI 2. ANALISI SITUASI 3. STRATEGI PEMASARAN 4. PROYEKSI KEUANGAN 5. KENDALI IMPLEMENTASI BAB V



: KESIMPULAN DAN PENUTUP



1. KESIMPULAN 2. PENDAPAT DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA



BAB I PENDAHULUAN



Strategi dan rencana pemasaran sangat menarik untuk dibahas oleh kalangan pengusaha ataupun pedagang besar, tetapi bagi siapapun dari mulai masyarakat kelas sosial terbawah sampai masyarakat kelas soaial teratas perlu adanya strategi dan rencana pemasaran. Karena di manapun kita berada seringkali akan berhadapan dengan istilah pemasaran baik itu dalam pengertian yang paling sederhana atau dalam pengertian yang seluas-luasnya. Banyak kegiatan-kegiatan yang dapat dikaitkan dengan pemasaran, seperihalnya seorang tukang pijat akan senantiasa berusaha memasarkan jasannya kepada masyarakat dengan cara mencoba promosi ke tetangga sebelah agar masyarakat sekitar bisa tau keahlian tukang pijat tersebut dan memberikan pelayanan terbaik agar bisa repeat order. Perguruan tinggi mencoba bersaing di dalam meningkatkan mutu akademik para mahasiswanya dengan penuh pengharapan anak didiknya akan lebih mudah dipasarkan ataupun ditawarkan kepasaran tenaga kerja baik itu ke pihak swasta, lembaga-lembaga pemerintahan ataupun dengan cara yang mandiri sebagai wirausahawan. Demikian pula dengan perusahaan-perusahaan besar, mencoba memasarkan hasil produksinya dengan menggunakan cara-cara promosi secara gencar. Dilihat dari sedemikian pentingnya peranan pemasaran maka pada masa sekarang telah mulai muncul kesadaran baru dikalangan para manajer serta para ilmuwan bahwa adalah suatu kealpaan besar jika di dalam membicarakan masalah pemasaran kita tidak mengikutsertakan juga masalah perancanaan strategi(strategic planning) sebab hal ini merupakan suatu konsep kebijakan perusahaanyang luas. Hal demikian terutama sekali disadari oleh para manajer pemasaranyang dalam pekerjaannya sering kali dihadapkan kepada pengambilan keputusan, baik itu mengenai kebiksanaan maupun strategi pemasaran.



BAB II



Landasan Teori 1. Manajemen Pemasaran Konsep pemasaran adalah semua kegiatan perusahaan dalam perencanaan pemasaran dalam upaya mencapai kepuasan pelanggan sebagai tujuan perusahaan. Semua aktifitas yang menganut konsep pemasaran memiliki tujuan akhir yang sama yaitu mencapai kepuasan pelanggan. Menurut Sofjan Assauri (2013:12) Pengertian Manajemen Pemasaran adalah kegiatan menganalisis, merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan program-program yang disusun dalam pembentukan, pembangunan, dan pemeliharaan keuntungan dari pertukaran/ transaksi melalui sasaran pasar dengan harapan untuk mencapai tujuan organisasi (perusahaan) dalam jangka panjang. Menurut Philip Kotler (2005:9) Definisi Manajemen Pemasaran adalah proses dalam merencanakan, melaksanakan, memikirkan, menetapkan harga promosi, dan menyalurkan gagasan barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dalam organisasi. Menurut Basu Swastha (2008:5) Pengertian Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Menurut American Marketing Association (1960) Definisi Pemasaran adalah hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang berkaitan dengan mengalirnya barang dan jasa dari produsen sampai ke konsumen. Menurut Kotler Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan atau inginkan melalui proses penciptaan, pertukaran produk dan nilai. Manajemen pemasaran adalah seni atau ilmu dalam menentukan pasar sasaran, mendapatkan pasar, menjaga pasar dan menciptakan pertumbuhan pelanggan serta mengkomunikasikan nilai-nilai pelanggan yang terbaik. Manajemen pemasaran menurut Kotler adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang dan jasa untuk menghasilkan konsep pertukaran



yang



memenuhi



sasaran-sasaran



individu



dan



kelompok.



Menurut Ben M. Eniy (2007:130) Manajemen pemasaran merupakan proses untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari kegiatan pemasaran



yanng



dilakukan



oleh



individu



atau



perusahaan.



Menurut Buchori dan Djaslim (2010:5) Manajeman pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang, dan jasa, untuk menghasilkan pertukaran yang memuaskan



individu



dan



memenuhi



tujuan



organisasi.



Menurut Dharmmesta & Handoko (1982) Manajemen pemasaran adalah salah satu kegiatan utama dari perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan perusahaannya, agar berkembang serta mendapatkan keuntungan dari kegiatan pertukaran. Proses pemasaran itu dimulai jauh sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan. Rangkaian tugas manajemen pemasaran adalah bagaimana memadukan marketing mix dengan lingkungan internal perusahaan dan lingkungan eksternal perusahaan. Kemampuan adaptasi manajemen pemasaran baik dengan lingkungan internal dan eksternalnya akan membawa perusahaan memenangkan persaingan dan terus memimpin pasar.



2. Rencana Pemasaran atau Marketing Plan Subyek utama dalam marketing plan adalah sumber daya manusia perusahaan. Ini karena marketing plan berperan untuk menentukan dan memastikan bagaimana SDM perusahaan dapat menjalankan apa yang sudah direncanakan. Sehingga untuk membentuk marketing yang efektif perlu menentapkan tujuan yang jelas agar bisa menuju tujuan strategis jangka panjang perusahaan Anda. Beberapa ahli pernah menjelaskan mengenai pengertian marketing plan atau rencana pemasaran, diantaranya adalah: 1. Kurowski dan Sussman Pengertian marketing plan menurut Kurowski dan Sussman adalah dokumen yang terdiri dari analisis situasi pemasaran saat ini, analisis peluang dan ancaman, sasaran pemasaran, strategi pemasaran, program tindakan, dan pendapatan yang diproyeksikan atau proforma (dan keuntungan lainnya). Rencana ini mungkin merupakan pernyataan terakhir tentang arahan strategis sebuah bisnis, namun kemungkinan besar hanya berlaku untuk merek atau produk tertentu. Selanjutnya, rencana pemasaran adalah perangkat implementasi yang terintegrasi dalam keseluruhan rencana bisnis strategis. 2. Malcom McDonald Pengertian marketing plan atau Perencanaan Pemasaran Strategis menurut Malcom McDonald adalah proses manajemen yang mengarah pada perencanaan pemasaran. Perencanaan tersebut merupakan urutan logis dan rangkaian aktivitas ke arah penetapan tujuan pemasaran, dan membuat rumusan rencana untuk mencapai tujuan.



3. Rencana Pemasaran Strategi pemasaran dapat dinyatakan sebagai dasar tindakan yang mengarah pada kegiatan atau usaha pemasaran, dari suatu perusahaan, dalam kondisi persaingan dan lingkungan yang selalu berubah agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Jadi dalam menetapkan strategi pemasaran yang akan dijalankan perusahaan haruslah terlebih dahulu melihat situasi dan kondisi pasar serta menilai



posisinya di pasar. Dengan mengetahui keadaan dan situasi serta posisinya di pasar dapat ditentukan kegiatan pemasaran yang harus dilaksanakan. Definisi Strategi Pemasaran Menurut Philip Kotler ( 2004, 81 ) : “Strategi Pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran dan besarnya pengeluaran pemasaran.” Menurut tjiptono ( 2002, 6 ) : “Strategi pemasaran adalah alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program



pemasaran



yang



digunakan



untuk



melayani



pasar



sasaran



tersebut.”



BAB III RUMUSAN MASALAH



Rumusan Masalah 1. Bagaimana proses perencanaan pemasaran ? 2. Bagaimana pemasaran mempengaruhi nilai pelanggan ? 3. Bagaimana penerapan strategi dan rencana pemasaran pada pasar UMKM ? 4. Seperti apa perencanaan stratejik divisi dan perusahaan ?



BAB IV PEMBAHASAN



Mengembangkan Strategi Dan Rencana Pemasaran Unsur utama proses manajemen pemasaran adalah startegi dan rencana pemasaran yang mendalam dan kreatif yang dapat memandu kegiatan pemasaran. Perusahaan harus tetap berpegang pada strategi, tetapi juga menemukan cara baru untuk terus mengembangkannya. Pemasaran juga harus selalu meningkatkan strategi untuk sejumlah produk dan jasa di dalam organisasinya.



II.1 Pemasaran dan Nilai Pelanggan Memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen adalah inti dari pemasaran. Sasaran dari setiap bisnis adalah menyerahkan nilai pelanggan untuk menghasilkan laba. 1. Proses Penyerahan Nilai Pemasaran tradisional memandang bahwa perusahaan membuat sesuatu dan kemudian menjualnya. Perusahaan yang menerapkan pandangan ini mempunyai peluang sukses terbaik dalam ekonomi yang ditandai dengan kelangkaan barang di mana konsumen tidak memusingkan kualitas, fitur, atau gaya. Pesaing yang cerdik harus merancang dan menyerahkan tawaran untuk pasar sasaran yang terdefinisi dengan baik. Alih-alih menekankan pembuatan dan penjualan, sekarang perusahaan melihatr diri mereka sebagai bagian dari proses penyerahan nilai (value delivery). Urutan penciptaan dan penyerahan nilai dapat dibagi menjadi tiga fase yaitu sebagai berikut : a.



Memilih nilai Merepresentasikan “pekerjaan rumah” pemasaran yang harus dilakukan sebelum produk dibuat. staf pemasaran harus mensegmentasikan pasar, memilih sasaran pasar yang tepat, dan mengembangkan penawaran positioning nilai (posisi pasar). Rumus “segmentasi, penentuan sasaran, positioning (STP)” adalah inti dari pemasaran strategis.



b.



Menyediakan nilai Pemasaran harus menentukan fitur produk tertentu, harga, dan distribusi.



c.



Mengkomunikasikan nilai Dengan mendayagunakan tenaga penjualan, promosi penjualan, iklan, dan sarana komunikasi lain untuk mengumumkan dan mempromosikannya.



2. Rantai Nilai Michael Porter dari Harvard mengusulkan rantai nilai sebagai alat untuk mengidentifikasi cara menciptakan lebih banyak pelanggan.Rantai nilai mengidentifikasi sembilan kegiatan strategis dan relevan yang menciptakan nilai dan biaya di dalam bisnis tertentu. Kesembilan kegiatan itu terdiri dari lima kegiatan utama dan empat kegiatan pendukung. 1) Kegiatan Primer







Logistic kedalam atau memasukan bahan dalam bisnis.







Operasi atau mengubah bahan menjadi produk akhir.







Logistic keluar atau mengirimkan produk akhir.







Memasarkan produk, yang meliputi penjualan.







Memberikan pelayanan produk.



2) Kegiatan Pendukung 



Pengadaan.







Pengembangan teknologi.







Manajemen sumber daya manusia.







Infrastruktur perusahaan, ditangani oleh departemen khusus.



Sesungguhnya kebeharsilan perusahaan tidak hanya bergantung pada seberapa baik kinerja setiap departemen, tetapi juga pada seberapa baik perusahaan mengkoordinasikan kegiatan departemen untuk melaksanakan proses bisnis inti. Proses bisnis inti meliputi : 



Proses mengindra pasar, semua kegiatan untuk mengumpulkan intelijen pasr, menyebarkan nya dalam organisasi, dan menindaklanjuti informasi.







Proses realisasi penawaran baru, semua kegiatan dalam meneliti, mengembangkan , dan meluncurkan penawaran berkualitas tinggi yang baru dengan cepat dan sesuai anggaran.







Proses akuisisi pelanggan, semua kegiatan dalam mendefinisikan pasar sasaran dan mencari calon pelanggan baru.







Proses manajemen hubungan pelanggan,semua kegiatan dalam membangun pemahaman, hubungan dan penawaran yang lebih mendalam dengan pelanggan perorangan.







Proses manajemen pemenuhan,semua kegiatan dalam menerima dan menyetujui pesanan, mengirimkan barang tepat waktu, dan mengambil pembayaran.



3. Kompetensi Inti Kuncinya adalah memiliki serta memelihara sumber daya dan kemampuan utama yang merupakan inti setiap usaha. Kompetisi inti mempunyai 3 karakteristik: a) Kompetensi inti merupakan sumber keunggulan kompetitif karena member sumbangan besar pada manfaat anggapan pelanggan. b) Kompetensi inti dapat diterapkan pada berbagai pasar. c) Kompetensi inti sulit ditiru pesaing. Pengaturan kembali sebuah bisnis mungkin diperlukan untuk memaksimalkan kompetensi inti. Pengaturan kembali sebuah bisnis mempunyai 3 tahap: a) Mendefinisikan (ulang) konsep bisnis atau “ide besar”. b) Membentuk (ulang) lingkup bisnis. c) Memposisikan (identitas merek perusahaan). 4. Orientasi Pemasaran Holistik dan Nilai Pelanggan



Orientasi pemasaran holistik juga dapat membantu menangkap nilai pelanggan. Pemasar holistik meraih keberhasilan lewat pengelolaan rantai nilai unggul yang menghantarkan tingkat kualitas produk, layanan, dan kecepatan tinggal. Pemasar holistik mencapai pertumbuhan yang menguntungkan dengan memperluas pangsa pelanggan, membangun loyalitas pelanggan, dan menangkap nilai seumur hidup pelanggan. Kerangka kerja pemasaran holistic dirancang untuk menjawab tiga pertanyaan manajemen kunci berikut: 



Eksplorasi nilai: bagaimana perusahaan dapat mengidentifikasi peluang nilai baru?







Penciptaan nilai: bagaimana perusahaan secara efisien menciptakan tawaran nilai baru yang lebih menjanjikan?







Penyerahan nilai: bagaimana perusahaan menggunakan kapabilitas dan infrastrukturnya untuk menterahkan tawaran nilai baru secara lebih efisien?



5. Peran Sentral dan Perencaan Strategis Pemasaran yang berhasil menuntut perusahaan mempunyai beberapa kapabilitas berikut : a. Memahami nilai pelanggan b. Menciptakan nilai pelanggan c. Menghantarkan nilai pelanggan d. Menangkap nilai pelanggan e. Mempertahankan nilai pelanggan Untuk memastikan bahwa mereka memilih dan melaksanakan kegiatan yang tepat, pemasar harus memberikan prioritas pada perencaan strategis dalam tiga bidang utama : a. Mengelola bisnis perusahaan sebagai portofolio investasi b. Menyesuaiakan diri dengan pasar tersebut c. Menentukan strategi Setiap tingkat produk (lini produk, merek) di dalam unit bisnis mengembangkan rencana pemasaran untuk mencapai tujuannya dalam pasar produk. Rencana pemasaran (marketing plan) adalah instrumen sentral untuk mengarahkan dan mengkoordinasikan usaha pemasaran. Rencana pemasaran beoperasi pada dua tingkat yaitu : a. Rencana pemasaran strategis (strategic marketing plan) menjelaskan pasar sasaran dan proposisi nilai yang akan ditawarkan perusahaan, berdasarkan pada analisis peluang pasar terbaik. b. Rencana pemasaran taktis (tactical marketing plan) menspesifikasikan taktik pemasaran, termasuk fitur produk, promosi, penyediaan barang, penetapan harga, saluran penjualan, dan layanannya.



II.2 Perencanaan Strategi Korporat dan Divisi Beberapa korporasi memberi banyak kebebasan pada unit bisnis mereka untuk menetapkan tujuan dan strategi penjualan serta laba mereka sendiri. Korporasi lainnya menetapkan tujuan untuk unit bisnis mereka tetapi membiarkan unit bisnisnya mengembangkan strategi sendiri. Korporasi lain



menentukan tujuan dan berpartisipasi dalam mengembangkan strategi unit bisnis individu. Semua kantor pusat korporat melaksanakan empat kegiatan perencanaan sebagai berikut : 1. Mendefiniskan misi korporat Perusahaan harus mendefinisi ulang misinya jika misinya telah kehilangan kredibilitas atau tidak lagi mendefinisikan suatu jalan yang optimal untuk pertumbuhan.Pernyataan misi yang baik memiliki lima karakteristik utama yaitu : a) Mereka berfokus pada sejumlah tujuan terbatas. Pernyataan, “kami ingin memproduksi produk bermutu paling tinggi, menawarkan jasa paling banyak, mencapai distribusi paling luas, dan menjual dengan harga paling rendah” mengkalim terlalu banyak. b) Pernyataan



misi,



menekankan



kebijakan,



dan



nilai



utama



perusahaan.



Mereka



mempersempit kisaran keleluasaan individual sehingga karyawan itu bertindak secara konsisten pada isu-isu yang penting. c) Pernyataan misi mendefinisikan lingkup bersaing utama yang merupakan lingkup operasinya perusahaan seperti berikut ini: 



Industry. Kisaran industry tempat perusahaan akan beroperasi.







Produk dan aplikasi. Kisaran produk dan aplikasi yang akan disuplai oleh perusahaan.







Kompetensi. Kisaran teknologi dan kompetensi inti lain yang akan dikuasai dan diangkat oleh perusahaan.







Segmen pasar. Tipe pasar atau pelanggan yang akan dilayani perusahaan.







Vertical. Jumlah tingkat saluran, mulai dari bahan mentah sampai produk dan distribusi akhir di mana sebuah perusahaan akan berpartisipasi.







Geografis. Jangkauan wilayah, Negara, atau kelompok Negara tempat perusahaan akan beroperasi.



d) Pernyataan misi mengambil pandangan jangka panjang. Pernyataan misi harus dapat bertahan, manajemen hanya dapat mengubah misi ketika misi itu tidak relevan lagi. e) Pernyataan misi yang baik adalah pernyataan misi yang pendek, mudah diingat, dan mempunyai arti.



2. Menentukan Unit Bisnis Strategis (SBU) Perusahaan sering mendefinisikan bisnis mereka berdasarkan produk.Tetapi professor pemasaran Harvard Ted Levitt, berpendapat bahwa definisi pasar dari sebuah bisnis lebih unggul dari definisi produk. Dengan kata lain, perusahaan harus melihat bisnis mereka sebagai proses memuaskan pelanggan, dan bukan proses menghasilkan barang. Sebab produk bersifat sementara, namun kebutuhan pasar dan kelompok pelanggan senantiasa ada selamanya.Definisi pasar sasaran cenderung berfokus pada penjualan produk atau jasa ke pasar yang ada.Meskipun demikian, definisi pasar strategis juga berfokus pada pasar potensial.



Sebuah bisnis dapat mendefinisikan dirinya sendiri berdasarkan tiga dimensi, yaitu kelompok pelanggan, kebutuhan pelanggan, dan teknologi.Perusahaan besar biasanya mengelola bisnis yang cukup



berbeda,



dimana



setiap



bisnisnya



memerlukan



strategi



sendiri.General



Electric



mengklasifikasikan bisnisnya ke dalam 49 unit bisnis strategis (SBU). Satu SBU mempunyai 3 karakteristik, yaitu : a. SBU adalah satu bisnis tunggal, atau kumpulan bisnis yang berhubungan, yang dapat direncanakan secara terpisah dari bagian perusahaan lainnya. b. SBU mempunyai kelompok pesaingnya sendiri. c. SBU mempunyai manajer yang bertanggung jawab atas perencanaan strategis dan kinerja laba, yang mengendalikan sebagian besar factor yang mempengaruhi laba.



Tujuan mengidentifikasi unit bisnis strategis perusahaan adalah mengembangkan strategi terpisah dan menentukan pendanaan yang tepat. Manajemen senior tahu bahwa portofolio bisnis mereka biasanya meliputi bukan hanya sejumlah pencetak laba di masa lalu tetapi juga calon pencetak laba masa depan.



3. Menentukan Sumber Daya bagi Setiap SBU Matriks



GE/McKinsey



mengklasifikasikan



setiap



SBU



menurut



perluasan



keunggulan



kompetitifnya dan daya tarif industrinya.



4. Menilai Peluang Pertumbuhan Penilaian peluang pertumbuhan meliputi perencanaan bisnis baru, penyusutan, dan menghilangkan bisnis lama. a. Pertumbuhan Intensif Tindakan pertama yang harus dilakukan manajemen korporat adalah meninjau peluang meningkatkan bisnis yang ada. 



Pertama, perusahaan harus mempertimbangkan apakah perusahaan bias mendapatkan lebih banyak pangsa pasar dengan produk lama mereka yang ada di pasar saat ini, menggunakan strategi penetrasi pasar.







Kedua, perusahaan membahas apakah mereka dapat menemukan atau mengembangkan pasar baru bagi produk lamanya, dalam stratregi pengembangan pasar.







Ketiga, perusahaan meninjau apakah perusahaan mengembangkan produk baru yang berpotensi diminati oleh pasarnya saat ini dengan strategi pengembangan produk. Keempat, perusahaan juga meninjau peluang untuk mengembangkan produk baru bagi pasar baru dalam strategi diversifikasi.



b. Pertumbuhan Integratif Sebuah bisnis dapat meningkatkan penjualan dan laba melalui integrasi kebelakang, kedepan,dan horizontal di dalam industrinya. c. Pertumbuhan Diversifikasi Pertumbuhan diversifikasi masuk akal ketika ada peluang baik di luar bisnis yang ada – industry sangat menarik dan perusahaan mempunyai bauran ke kuatan bisnis yang tepat untuk berhasil. d. Menyusutkan Dan Mendivestasikan Bisnis Lama Perusahaan harus secara seksama mengurangi, memanen, atau mendivestasikan bisnis lama yang sudah lamban untuk melepaskan sumber daya yang diperlukan agar dapat dipakai pada kegunaan yang lain dan mengurangi biaya.



5. Organisasi dan Budaya Organisasi Perencanaan strategis terjadi dalam konteks organisasi.Oerganisasi (organization) perusahaan terdiri dari stuktur, kebijakan, dan budaya korporatnya, yang semuanya dapat tidak berfungsi dalam lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat.Sebagian besar pembisnis sulit menggambarkan konsep budaya korporat ini, yang didefinisikan oleh beberapa orang sebagai “pengalaman, cerita, kepercayaan, dannorma yang di miliki bersama dan menentukan karakter organisasi”.Budaya yang berpusat pada pelanggan dapat mempengaruhui semua aspek organisasi.Kadang – kadang budaya korporat berkembang secara organic dan disalurkan secara langsung dari kepribadian dan kebiasaan CEO kepada karyawan perusahaan.



6. Inovasi Pemasaran Inovasi dalam pemasaran adalah hal yang sangat penting.Pandangan tradisional menyatakan bahwa manajemen senior harus memberikan strategi dan menyerahkannya ke bawahannya. Manajemen senior harus mengidentifikasi dan mendorong ide – ide segar dari tiga kelompok yang cenderung tidak ditampilkan dalam pembentukan strategi : (1) karyawan dengan perspektif muda, (2) karyawan yang jauh dari kantor pusat perusahaan, dan (3) karyawan baru dalam industri.Jump Associates, sebuah perusahaan strategi inovatif, menawarkan lima strategi kunci untuk mengelola perubahan dalam sebuah organisasi. a. Menghindarijuduinovasi – Memilih satu nama untuk tim inovasi yang tidak akan mengesampingkan rekan kerja. b. Menggunakan system pertemanan – Menemukan kolaborator dengan pemikiran yang sama di dalam organisasi. c. Segera menentukan ukuran –Menentukan sejumlah kriteria pendanaan pengujian, dan kinerja yang berbeda untuk inovasi tambahan, eksperimental, dan yang berpotensi menggagu.



d. Membidik sasaran mudah terlebih dahulu – Dimulai dengan ide-ide yang mudah diimplementasikan. Hal ini akan berhasil mendemonstrasikan apasaja yang dapat dilakukan sebelum dengan cepat beralih ke inisiatif yang lebih besar. e. Mendapatkan data untuk mendukung instingAnda – Gunakan pengujian untuk mendapatkan masukan dan memperbaiki ide. “Gagasan Pemasaran: Menciptakan Pemasaran Inovatif” menggambarkan cara pendekatan inovasi yang dilakukan sejumlah perusahaan terkemuka.Perusahaan mengembangkan strategi dengan mengidentifikasi dan memilih satu dari beragam pandangan masa depan.



II.3 PERENCANAAN STRATEGI UNIT BISNIS Proses perencanaan strategis unit bisnis terdiri dari langkah-langkah, berikut adalah langkahlangkahnya: 1. Misi Bisnis Setiap unit bisnis harus mendefinisikan misi spesifiknya di dalam misi perusahaan yang lebih luas. 2. Analisis SWOT Keseluruhan evaluasi tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman disebut Analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan cara untuk mengamati lingkungan pemasaran internal dan eksternal. 



Analisis Lingkungan Eksternal (Peluang dan Ancaman) Unit bisnis harus mengamati kekuatan lingkungan makro yang utama dan faktor lingkungan mikro yang signifikan, yang mempengaruhi kemampuannya dalam menghasilkan laba.







Analisis Lingkungan Internal (Kekuatan dan Kelemahan) Kemampuan menemukan peluang yang menarik dan kemampuan memanfaatkan peluang tersebut adalah 2 hal yang berbeda. Setiap bisnis harus mengevaluasi kekuatan dan kelemahan internalnya.



3. Formulasi Tujuan Setelah perusahaan melakukan analisis SWOT, perusahaan dapat terus mengembangkan tujuan khusus untuk periode perencanaan. Tahap proses ini disebut formulasi tujuan (goal formulation). Tujuan adalah sasaran yang spesifik menyangkut besaran dan waktu.Sebagian besar unit bisnis mengejar bauran sasaran, termasuk profitabilitas, pertumbuhan penjualan, peningkatan pangsa pasar , kandungan resiko, inovasi& reputasi. Unit bisnis menetapkan sasaran ini dan kemudian mengelolanya berdasarkan sasaran tersebut (management by objectives-MBO). Agar sistem MBO ini berhasil, tujuan unit harus memenuhi empat kriteria: a. Tujuan harus diatur berurutan, mulai dari yang paling penting sampai yang paling tidak penting. Sebagai contoh, tujuan utama unit bisnis untuk satu periode adalah meningkatkan



tingkat pengembalian investasi. Manajer dapat menumbuhkan pendapatan dengan meningkatkan pangsa dan pasar. b. Sebisa mungkin, tujuan harus bersifat kuantitatif. Tujuan “meningkatkan tingkat pengembalian investasi (ROI)” lebih baik dinyatakan sebagai tujuan “meningkatkan ROI sampai 15% c. Tujuan harus realistis. Tujuan harus timbul dari analisis peluang dan kekuatan unit bisnis, bukan dari harapan. d. Tujuan harus konsisten. Memaksimalkan penjualan dan laba sekaligus adalah sesuatu yang mustahil.



4. Formulasi Strategis Dalam tujuan (goal) dan mengindikasikan apa yang dicapai oleh unit bisnis, sedangkan strategi (strategy) adalah rancangan permainan kita untuk sampai kesana. Setiap bisnis harus merancang sebuah untuk mencapai tujuannya, yang terdiri dari strategi pemasaran serta strategi teknologi dan strategi pengadaan yang kompatibel. 



Strategik Generik Porter Michael Porter mengajukan tiga strategik generic yang memberikan titik awal yang baik untuk berfikir secara strategis : 1. Kepemimpinan biaya secara keseluruhan, Perusahaan yang mengejar sterategi ini bekerja keras untuk mencapai biaya produksi dan distribusi yang paling rendah sehingga meraka dapat menetapkan harga yang lebih murah dibandingkan pesaing mereka dan memenangkan pangsapasar yang besar. 2. Diferensial Bisnis yang berkonsentrasi pada kinerja unggul yang dicapai dengan cara unik dalam wilayah manfaat pelangan penting yang dihargai oleh sebagian besar pasar. Jadi, perusahaan memcari pemimpin yang berkualitas. 3. Fokus Bisnis berfokus pada suatu atau lebih segmen pasar yang lebih sempit.Perusahaan mengetahui segmen ini dengan akran dan mengejar kepemimpinan biaya maupun diferensial di dalam segmen sasaran.



5. Formulasi dan Implementasi Program Strategi pemasaran yang bagus dapat digagal akibat implementasi yang buruk.Jika sebuah perusahaan memutuskan untuk mempertahankan kepemimpinan perusahaannya, perusahaan itu harus merencanakan program untuk memperkuat departemen HRD-nya, mengumpulkan intelegen teknologi, mengembangkan produk canggih, melatih wiraniaga teknik, dan mengembangkan iklan untuk mengembangkan kepemimpinan teknologinya.Saat ini, bisnis



juga semakin menyadari bahwa jika mereka ridak memperlakukan pihak berkepentingan (stakeholder) lainnya dengan baik (pelanggan, karyawan, pemasok, distributor) mereka mungkin tidak akan pernah menghasilakn laba yang cukup bagi pemegang saham.Menurut McKinsey dan Company, strategi hanyalah satu dari tujuh eleman, semuanya di mulai dari huruf “S” (dalam bahasa inggris-red) dalam praktik bisnis yang berhasil.Tiga elemen pertama adalah strategic, struktur, system dianggap sebagai “piranti keras” keberhasilan. Empat elemen berikutnya adalah gaya (style), keahlian (skill), staf, dan nilai yang dimiliki bersama (shared values) adalah “piranti lunak”.



6. Umpan Balik dan Kendali Penyesuaian strategis perusahaan dengan lingkungan akan sangat terganggu, karena lingkungan pasar berubah lebih cepat daripada tujuh “s” perusahaan. Maka, perusahaa dapat tetap efisien sementara mereka kehilangan efektifitas. Peter Drucker menyatakan bahawa lebih penting “melakukan hal yang benar” agar efektif dari pada “melakukan hal dengan benar” agar efisien. Perusahaan yang paling baik berhasil adalah yang piawai melakukan keduanya



II.4 PERENCANAAN PROSUKSI :SIFAT DAN ISI RENCANA PEMASARAN Rencana pemasaran (Marketing Plan) adalah dokumen tertulis yang meringkas apa yang telah dipelajari pemasar tentang pasar dan mengindikasikan bagaimana perusahaan berencana menjangkau tujuan pemasarannya. Rencana pemasaran berisi panduan teknis untuk program pemasaran dan alokasi keuangan sepanjang periode perencanaan. Rencana pemasaran adalah salah satu perwujudan utama dari proses pemasaran.Kini rencana pemasaran semakin berorientasi pada pelanggan dan pesaing, mempunyai alas an yang lebih baik, dan lebih realitas dari masa lalu. Rencana pemasaran menggambarkan lebih banyak masukan dari smeua fungsi dan dikembangkan oleh tim. Perencanaan menjadi proses berkelanjutan untuk merespon kondisi pasar yang cepat berubah.Kegagalan rencana pemasaran saat ini yang paling sering dinyatakan oleh eksekutif pemasaran, disebabkan karena kurangnya realism, tidak adanya analisis yang cukup kompetetif, dan fokusnya hanya jangka pendek. Beberapa kriteria rencana pemasaran: 1. Rangkuman eksekutif dan daftar isi Rencana pemasaran harus dibuka dengan rangkuman singkat tujuan utama dan rekomendasi manajemen senior.Daftar isi menggarisbawahi sisa rencana tersebut serta semua prinsip pendukung dan rincian operasional. 2. Analisis Situasi Bagian ini menampilkan data latar belakang yang relevan tentnag penjualan, biaya, pasar, pesaing dan berbagai kekuatan dalam lingkungan makro. Perusahaan akan mengguakan semua informasi ini untuk melaksanakan analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman).



3. Strategi Pemasaran Disini Menejer produk mendefinisi misi, tujuan pemsaran dan keuangan serta kelompok dan kebutuhan



yang



dipuaskan



oleh



penawarann



pasar.



Kemudian



manajer



menetukan positioning kompetetif lini produk, yang akan menginformasikan “rencana permainan” untuk mencapai tujuan rencanan. Semua ini memerlukan masukan dari bidang yang lain, seperti pembelian, manufaktur, penjualan, keuangan, dan sumber daya manusia. 4. Proyeksi Keuangan Proyeksi keuangan meliputi peramalan penjualan, peramlan pengeluaran, dan analisis titik impas (BEP) disisi pendapatan proyeksi memperlihatkan volume penjualan yang diramalkan berdasarkan bulan dan kategori produk.Disisi pengeluaran, proyeksi memperlihatkan perkiraan biaya pemasaran, dan dibagi menjadi kategori yang lebih tepat.Analisis titik impas memperlihatkan barapa banyak unit yang harus dijual perusahaan setiap bulannya untuk menutup biaya tetap bulanannya dan rata-rata biaya variable per unit. 5. Kendali Implementasi Bagian terakhir ini mengamati dan menyesuaikan implementasi rencana.Umumnya, bagian ini menyebutkan tujuan dan anggaran setiap bulan atau kuartal, jadi manajemen dapat meninjau hasil setiap periode dan mengambil tindakan korektif yang diperlukan. Perusahaan juga harus menetapkan sejumlah ukuran internal dan eksternal yang berbeda untuk menilai proses dan menyarankan kemungkinan modifikasi.



BAB V KESIMPULAN DAN PENUTUP



KESIMPULAN Bagaimana sebuah perusahaan bersaing dalam pasar global? Jawaban utamanya adalah komitmen untuk menciptakan dan mempertahankan kepuasan pelanggan. Namun yang tidak kalah penting adalah perusahaan yang sukses tahu bagaimana cara untuk beradaptasi dengan keadaan pasar yang terus berubah melalui perencanaan strategis dan pengelolaan yang cermat pada proses pemasaran. Dalam sebagian besar perusahaan besar, kantor pusat perusahaan bertugas untuk merancang strategis perusahaan untuk memandu



keseluruhan perusahaan dan memutuskan



tentang sumber daya alokasi. Dipandu oleh perusahaan rencana strategis, setiap divisi menetapkan rencana divisi untuk



masing-masing unit bisnis dalam divisi, pada



gilirannya, setiap unit bisnis



mengembangkan rencana unit bisnis strategis. Akhirnya, para manajer dari masing-masing lini produk dan merek dalam unit bisnis mengembangkan pemasaran rencana untuk mencapai tujuan mereka. Namun, Pengembangan rencana pemasaran bukanlah akhir dari proses pemasaran. perusahaan harus mengasah keahlian mengendalikan kegiatan



mereka



pemasaran karena



Kinerja tinggi



dalam pengorganisasian, pelaksanaan, dan



mereka mengikuti hasil pemasaran erat, mendiagnosa



masalah, dan mengambil tindakan korektif jika diperlukan. Zaman sekarang, yang serba cepat di dunia usaha, kemampuan untuk secara efektif mengelola pemasaran proses-awal hingga akhir telah menjadi keunggulan kompetitif yang sangat penting.



PENDAPAT DAN SARAN Mempelajari bab “Mengembangkan Strategi dan Rencana Pemasaran” sangat diperlukan bagi kemajuan manajemen pemasaran. Unsur utama proses manajemen pemasaran adalah strategi dan rencana pemasaran yang mendalam dan kreatif yang dapat memandu kegiatan



pemasaran.



Pengembangan strategi pemasaran yang benar sepanjang waktu memerlukan bauran disiplin dan fleksibilitas. Perusahaan harus tetap berpegang pada strategi, tetapi juga menemukan cara baru untuk terus mengembangkannya. Pemasaran juga harus selalu meningkatkan strategi untuk sejumlah produk dan jasa di dalam organisasinya. Dalam bab ini secara teori sudah memudahkan mahasiswa dalam memahami pentingnya pengembangan strategi dan rencana pemasaran, bagaimana mengembangkan strategi pemasaran, membuat rencana pemasaran yang matang. Hal tersebut merupakan unsur-unsur penting dalam peningkatan pemasaran agar produk atau jasa yang kita jual akan jauh meningkat penjualannya. Selain teori yang matang, juga diperlukan praktek yang matang pula, terkadang teori dan praktek memang tidak selamanya sama atau berjalan beriringan karena faktor situasi dan kondisi yang tidak selalu sama, namun di harapkan dengan mempelajari bab ini dan



memahaminya, dalam praktek pemasarannya akan menemukan kemudahan dan kelancaran dalam membuat stategi dan rencana pemasaran. Seperti yang kita ketahui , sekalipun kita mempunyai barang atau jasa yang bermutu tinggi



jika



tidak



dikombinasikan



dengan pemasaran yang baik, maka penjualannya juga tidak



akan mencapai target yang tinggi pula. Memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen adalah inti pemasaran. Sasaran dari setiap bisnis adalah menghantarkan nilai pelanggan untuk menghasilkan laba. Dalam ekonomi yang sangat kompetitif, dengan semakin banyaknya pembeli rasional yang dihadapkan dengan segudang pilihan, perusahaan hanya dapat meraih kemenagan dengan melakukan



proses penghantaran



nilai



yang



bagus



serta



memilih,



menyediakan,



dan



mengomunikasikan nilai yang unggul. Dengan mempelajari bab “mengembangkan strategi dan rencana pemasaran” kita belajar tahap-tahap apa saja yang harus kita ketahui dan lakukan demi tercapainya stategi dan rencana pemasaran yang baik.



DAFTAR PUSTAKA



Kotler, Philip, and Kevin Lane Keller, 2008. Manajemen Pemasaran, Jakarta: Erlangga www.wikipedia.com https://nanopdf.com/download/makalah-blog-ub-universitas-brawijaya_pdf https://www.scribd.com/doc/97325978/Makalah-Strategi-Pemasaran http://www.contohsurat.co.id/2017/02/manajemen-pemasaran.html https://www.maxmanroe.com/vid/marketing/pengertian-marketing-plan.html http://www.sarjanaku.com/2013/04/pengertian-strategi-pemasaran-definisi.html