Makalah Manajemen Pengangkutan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hubungan Antara Transportasi dengan Distribusi Fisik”. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai hubungan antara transportasi dengan distribusi fisik. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.



Kupang, 13 Februari 2019



Penulis



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .........................................................................................................................



i



DAFTAR ISI........................................................................................................................................



ii



BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................



1



1.1 Latar Belakang ...............................................................................................................................



1



1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................................................



1



1.3 Tujuan.............................................................................................................................................



1



BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................................



2



2.1. ARTI, PERANAN, FUNGSI DAN MANFAAT PENGANGKUTAN / TRANSPORTASI ........



2



2.1.1. ARTI PENGANGKUTAN / TRANSPORTASI ........................................................................



2



2.1.2. PERANAN PENGANGKUTAN................................................................................................



2



2.1.3. FUNGSI PENGANGKUTAN ....................................................................................................



4



2.1.4. MANFAAT PENGANGKUTAN ...............................................................................................



4



2.2. DISTRIBUSI FISIK .......................................................................................................................



6



2.2.1. DISTRIBUSI...............................................................................................................................



6



2.2.2. DISTRIBUSI FISIK ....................................................................................................................



6



2.3. HUBUNGAN ANTARA TRANSPORTASI DENGAN DISTRIBUSI FISIK .............................



9



BAB III PENUTUP .............................................................................................................................



10



3.1 KESIMPULAN ...............................................................................................................................



10



3.2 SARAN ...........................................................................................................................................



10



DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................................



11



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu mengadakan berbagai aktifitas baik fisik maupun psikis guna memenuhi kebutuhan dan keinginan hidupnya secara maksimal, yang kita ketahui berupa produksi, distribusi dan konsumsi yang merupakan kegiatan inti makhluk sosial. Salah satu rangkaian aktifitas itu berupa kegiatan menggunakan moda transportasi sebagai salah satu kebutuhan yang cukup penting untuk menunjang kelancaran dalam bertansaksi ekonomi. Jika dilihat dari segi sosial dan budaya, transportasi berguna sebagai sarana untuk berhubungan dan saling mengunjungi sesama makhluk sosial yang saling membutuhkan. Jika dilihat dari sudut pandang politik dan pertahanan, alat transportasi dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan, keandalan sistem dan sarana berhubungan ikut memperkokoh stabilitas politik suatu negara melalu aparat keamanan dan memberi rasa aman dan tentram. Dari semua kegunaan transportasi di atas tentu sangat dibutuhkan suatu pengaturan, pengawasan dan pengorganisasian yang apik dari suatu institusi agar manfaat dari moda transportasi tersebut bisa tetap dipertahankan dan berfungsi sesuai dengan kebutuhan pengguna, maka dari itu perlu adanya manajemen transportasi di suatu wilayah yang pasti memiliki mobilitas ekonomi yang beragam.



1.2. RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan Transportasi/pengangkutan ? 2. Apa yang dimaksud dengan Distribusi Fisik? 3. Apa saja fungsi, peranan, dan manfaat dari Transportasi/Pengangkutan? 4. Bagaimana hubungan antara transportasi dengan distribusi fisik?



1.3. TUJUAN Adapun tujuan yang didapat dari makalah ini adalah dapat memahami jawaban dari setiap rumusan masalah diatas terutama mengenai hubungan antara transportasi dengan distribusi fisik.



1



BAB II PEMBAHASAN 2.1. ARTI, PERANAN, FUNGSI DAN MANFAAT PENGANGKUTAN / TRANSPORTASI 2.1.1. ARTI PENGANGKUTAN / TRANSPORTASI Pengangkutan diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Proses pengangkutan merupakan gerakan dari tempat asal, dari mana kegiatan angkutan dimulai, ke tempat tujuan, ke mana kegiatan pengangkutan diakhiri. Dalam hubungan ini terlihat bahwa unsur-unsur pengangkutan meliputi atas: a) ada muatan yang diangkut, b) tersedia kendaraan sebagai alat angkutannya, c) ada jalanan yang dapat dilalui, d) ada terminal asal dan terminal tujuan, e) sumber daya manusia dan organisasi atau manajemen yang menggerakkan kegiatan transportasi tersebut. Pengangkutan menyebabkan nilai barang lebih tinggi di tempat tujuan daripada di tempat asal, dan nilai ini lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk pengangkutannya. Nilai atau kegunaan yang diberikan oleh pengangkutan adalah berupa kegunaan tempat (place utility) dan kegunaan waktu (time utility). Kedua kegunaan diperoleh jika barang telah diangkut ke tempat di mana nilainya lebih tinggi dan dapat dimanfaatkan tepat pada waktunya. Pengangkutan memberikan jasanya kepada masyarakat, yang disebut jasa angkutan. Sebagaimana sifat jasa-jasa lainnya, jasa angkutan akan habis dengan sendirinya, dipakai ataupun tidak dipakai. Jasa angkutan merupakan hasil/keluaran (output) perusahaan angkutan yang bermacam-macam jenisnya sesuai banyaknya jenis alat angkutan (seperti jasa pelayaran, jasa kereta api, jasa penerbangan, jasa angkutan bus, dan lain-lain). Sebaliknya, jasa angkutan merupakan salah satu faktor masukan (input) dari kegiatan produksi, perdagangan, pertanian, dan kegiatan ekonomi lainnya. Dilihat dari segi ekonomi, keperluan akan jasa angkutan mengikuti perkembangan kegiatan semua faktor ekonomi. Pengangkutan dikatakan sebagai derived demand karena keperluan jasa angkutan bertambah dengan meningkatnya kegiatan ekonomi dan berkurang jika terjadi kelesuan ekonomi.



2.1.2. PERANAN PENGANGKUTAN Peranan pengangkutan mencakup bidang yang luas di dalam kehidupan manusia yang meliputi atas berbagai aspek. a. Aspek Sosial dan Budaya Hampir seluruh kehidupan manusia di dalam bermasyarakat tidak dapat dilepaskan dari pengangkutan, di mana dibutuhkan saling berkunjung dan membutuhkan pertemuan. Dampak social dari 2



transportasi dirasakan pada peningkatan standar hidup. Transportasi menekan biaya dan memperbesar kuantitas keanekaragaman barang, hingga terbuka kemungkinan adanya perbaikan dalam perumahan, sandang, dan pangan serta rekreasi. Dampak lain adalah terbukanya kemungkinan keseragaman dalam gaya hidup, kebiasaan dan Bahasa. Dengan adanya pengangkutan di antara bangsa atau suku bangsa yang berbeda kebudayaan akan saling mengenal dan menghormati masing-masing budaya yang berbeda. Dampak social lain dari transportasi adalah peningkatan pemahaman dan intelegensi masyarakat. Makin luasnya penyebaran barang termasuk bahan bacaan yang berisi informasi budaya masyarakat dan bangsa lain, makin besarnya pemahaman kebudayaan lainnya, selain itu makin mudahnya kontak pribadi yang membuka peluang interaksi makin besar peluang saling pengertian antar manusia. Hal ini berarti makin kecilnya pergeseran dan ketidakharmonisan.



b. Aspek Politis dan Pertahanan Di negara maju maupun berkembang transportasi memiliki dua keuntungan politis, yaitu 1. Transportasi dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional. 2. Transportasi merupakan alat mobilitas unsur pertahanan dan keamanan yang harus selalu tersedia, bukan saja untuk keperluan rutin angkutan unsur-unsur pertahanan dan keamanan. Mobilitas yang tinggi dari apparat keamanan dan masyarakat, melalui lancarnya transportasi akan memberikan rasa aman, tentram, dan usaha penegakkan hukum.



c. Aspek Hukum Di dalam pengoperasian dan pemilikan alat angkutan diperlukan ketentuan hukum mengenai hak, kewajiban, dan tanggung jawab serta peransuransian apabila terjadi kecelakaan lalulintas, juga terhadap penerbangan luar negeri yang melewati batas wilayah suatu negara, diatur di dalam perjanjian antarnegara..



d. Aspek Teknik Hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan dan pengoperasian transportasi menyangkut aspek teknis yang harus menjamin keselamatan dan keamanan dalam penyelenggaraan angkutan.



e. Aspek Ekonomi Dari aspek ekonomi pengangkutan dapat ditinjau dari sudut ekonomi makro dan ekonomi mikro. Dari sudut ekonomi makro pengangkutan merupakan salah satu prasarana yang menunjang pelaksanaan pembangunan nasional. Sedangkan dari sudut ekonomi mikro pengangkutan dapat dilihat dari kepentingan dua pihak, yaitu sebagai berikut. 3



1. Pada pihak perusahaan pengangkutan (operator) Pengangkutan merupakan usaha memproduksi jasa angkutan yang dijual kepada pemakai dengan memperoleh keuntungan. 2. Pada pihak pemakai jasa angkutan (users) Pengangkutan sebagai salah satu mata rantai dari arus bahan baku untuk produksi dan arus distribusi barang jadi yang disalurkan ke pasar serta kebutuhan pertukaran barang di pasar. Supaya kedua arus ini lancer, jasa angkutan harus cukup tersedia dan biayanya sebanding dengan seluruh biaya produksi. Peranan pengangkutan tidak hanya untuk melancarkan arus barang dan mobilitas manusia, pengangkutan juga membantu tercapainya pengalokasian sumber-sumber ekonomi optimal. Untuk itu, jasa angkutan harus cukup tersedia secara merata dan terjangkau oleh daya beli masyarakat.



2.1.3. FUNGSI PENGANGKUTAN Untuk menunjang perkembangan ekonomi yang mantap perlu dicapai keseimbangan antara penyediaan dan permintaan jasa angkutan. Jika penyediaan jasa angkutan lebih kecil daripada permintaanya, akan terjadi kemacetan arus brang dapat menimbulakn kegoncangan harga di pasaran. Sebaliknya, jika penawaran jasa angkutan melebihi permintaannya maka akan timbul persaingan tidak sehat yang akan menyebabkan banyak perusahaan angkutan rugi dan menghentikan kegiatannya , sehingga penawaran jasa angkutan berkurang, selanjutnya menyebabkan ketidaklancaran arus barang dan kegoncangan harga di pasar. Pengangkutan berfungsi sebagai faktor penunjang dan perangsang pembangunan (the promoting sector) dan pemberian jasa (the servicing sector) bagi perkembangan ekonomi. Fasilitas pengangkutan harus dibangun mendahului proyek-proyek pembangunan lainnya. Fungsi pengangkutan tersebut menunjang pembangunan, merangsang, dan melayani perkembangan ekonomi.



2.1.4. MANFAAT PENGANGKUTAN Pengangkutan bukanlah tujuan, melainkan sarana untuk mencapai tujuan. Sementara itu, kegiatan masyarakat sehari-hari bersangkut-paut dengan produksi barang dan jasa untuk mencukupi kebutuhannya yang beraneka ragam. Oleh karena itu, manfaat pengangkutan dapat dilihat dari berbagai segi kehidupan masyarakat yang dapat dikelompokkan dalam manfaat ekonomi, social, politik, dan kewilayahan.



Manfaat Ekonomi Kegiatan ekonomi bertujuan memenuhi kebutuhan manusia dengan menciptakan manfaat. Pengangkutan adalah salah satu jenis kegiatan yang menyangkut peningkatan kebutuhan manusia dengan 4



mengubah letak geografi orang maupun barang. Dengan angkutan bahan baku dibawa menuju tempat Produksi dan dengan angkutan jugalah hasil produksi dibawa ke pasar. Selain itu, dengan angkutan pula para konsumen datang ke pasar atau tempat pelayanan kebutuhannya, seperti pasar, rumah sakit, pusat rekreasi, dan lain-lainmya.



Manfaat Sosial Manusia pada umumnya hidup bermsayarakat dan berusahan hidup selaras satu sama lain dan setiap orang harus menyisihan waktu untuk kegiatan social. Bentuk kemasyarakatan ini dapat bersifat resmi, seperti hubungan dengan Lembaga pemerintah maupun swasta, dan dapat pula bersifat tidak resmi, seperti hubungan dengan keluarga, handai taulan, dan lain-lain. Untuk kepentingan hubungan social ini, pengangkutan sangat membantu dalam menyediakan berbagai kemudahan, antara lain a) pelayanan untuk perorangan maupun kelompok, b) pertukaran atau penyampaian informasi, c) perjalanan untuk rekreasi, d) perluasan jangkauan perlayanan social, e) pemendekan jarak antara rumah dan tempat kerja, dan f) bantuan dalam memperluas kota atau memancarkan pendudukan menjadi kelompok yang lebih kecil.



Manfaat Politis dan keamanan Schumer (1974:6-7) menyebutkan beberapa manfaat politis pengangkutan yang dapat berlaku bagi negara manapun yaitu sebagai berikut. 1. Pengangkutan menciptakan persatuan dan kesatuan nasional yang semakin kuat dengan meniadakan isolasi. 2. Pengangkutan menyebabkan pelayanan kepada masyarakat dapat dikembangkan atau diperluas dengan lebih merata pada setiap bagian wilayah suatu negara. 3. Keamananan negara terhadap serangan dari luar yang tidak dikehendaki mungkin sekali bergantung pada pengangkutan yang efisien yang memudahkan mobilisasi segala daya (kemampuan dan ketahanan) nasional serta memungkinkan perpindahan pasukan perang selama masa perang. 4. Sistem pengangkutan yang efisien memungkinkan negara memindahkan dan mengangkut penduduk dari daerah yang mengalami bencana alam.



Manfaat Kewilayahan Pengangkutan adalah bagian kegiatan ekonomi yang bersangkut-paut dengan pemenuhan kebutuhan manusia dengan cara mengubah letak geografi barang atau orang. Ini berarti, salah satu tujuan penting perencanaan tata guna lahan atau sistem pengangkutan adalah menuju ke keseimbangan yang efisien antara potensi guna lahan dengan kemampuan pengangkutan.



5



2.2. DISTRIBUSI FISIK 2.2.1. DISTRIBUSI Pengertian distribusi menurut Frank H. Woodward dalam bukunya yang berjudul “Managing the Transport Service Function” dijelaskan “In Industry, distribution has been accepted as: The Performance of all business activities involved in moving the good from the point of processing or manufacture to the point sala to the customer and would include”: Warehousing, Inventory control of finished good, Materials handing and packing, Documentation and dispatch, Traffic and Transportation, and After Sales services to customer. Bila dilihat pengertian di atas, kegiatan transportasi merupakan bagian dari pengertian distribusi. Namun, transportasi mempunyai peranan penting bagi industri karena produsen mempunyai kepentingan agar barangnya diangkut sampai kepada konsumen tepat waktu, tepat pada tempat yang ditentukan, dan barang dalam kondisi baik. Dalam sistem distribusi menunjukkan adanya kaitan antarkegiatan dimana kegiatan transportasi berperan sebagai “jembatan” yang menghubungkan produsen dengan konsumen, meniadakan jarak di antara keduanya. Jarak tersebut dapat dinyatakan sebagai jarak waktu maupun jarak geografi. Jarak waktu timbul karena barang yang dihasilkan hari ini mungkin belum digunakan sampai besok, atau bulan depan, atau tahun depan. Jarak atau keseimbangan ini dijembatani melalui pergudangan dengan tertentu untuk mencegah kerusakan barang yang bersangkutan. Transportasi erat sekali kaitannya dengan pergudangan atau penyimpanan karena keduanya meningkatkan manfaat barang. Angkutan menyebabkan barang dapat dipindahkan dari satu tempat barang itu tidak didapatkan dan dengan demikian menciptakan manfaat tempat (place utility). Penyimpanan atau pergudangan juga memungkinkan barang disimpan sampai dengan waktu yang dibutuhkan, ini berarti memberikan manfaat waktu (time utility).



2.2.2. DISTRIBUSI FISIK Distribusi fisik merupakan sumbangan kunci (key link) antara produksi dan pemasaran yang akan meningkatkan profitabilitas bagi perusahaan. Secara lebih jelas, distribusi fisik adalah istilah yang umumnya dipakai untuk menjelaskan rangkaian kegiatan produksi/manufaktur dan pemasaran. Distribusi fisik umumnya dianggap sebagai suatu sistem kegiatan fungsional yang saling berkaitan. Gambar di bawah ini menggambarkan sistem distribusi fisik dan kegiatan fungsional yang tercakup di dalamnya. Gambar ini secara visual merupakan suatu rangkaian roda gigi yang saling menggerakkan. Dalam pengertian yang lebih luas, distribusi fisik hanya merupakan salah satu subsistem dari seluruh kesatuan bisnis (Business entity).



6



Masing-masing kegiatan dalam distribusi fisik dijelaskan sebagai berikut 1. Perencanaan dan administrasi distribusi Perencanaan dan administrasi distribusi melibatkan sebagai berikut. a. Pelaksanaan jangka pendek (bulanan atau mingguan) untuk perencanaan operasional bagi pemindahan barang secara efisien melaluli suatu sistem. b. Perencanaan jangka yang lebih Panjang untuk merumuskan sistem distribusi optimal. Melalui rencana jangka Panjang ini bisa diadakan perubahan jangka pendek. c. Administrasi distribusi untuk mengetahui biaya actual dibandingkan rencana semula. 2. Pengelolaan order/pesanan Pengelolaan pesanan menyajikan masukan dasar pada sistem distribusi dalam bentuk pesanan langganan. Penerimaan pesanan dapat dikatakan merupakan tahap yang paling kritis dalam pengelolaan pesanan, karena pada titik ini terjadi keterikatan sistem distribusi untuk mengirimkan bahan yang dipesan tepat waktu. Kegiatan pengelohan mencakup transmisi pesanan pada pusat pengolahan yang menyiapkan surat muatan (bill of loading) dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan distribusi. Lazimnya kegiatan ini tidak mencakup pembuatan surat tagihan. 3. Manajemen persediaan Manajemen persediaan merupakan kegiatan kunci dalam sistem, karena distribusi fisik hanya mengurusi masalah logistic dari bisnis. Banyak perusahaan memasukkan manajemen persediaan dalam tanggung jawab manajemen distribusi fisik. Namun, ketentuan ini tidaklah merupakan suatu yang mutlak karena tergantung pada operasi bisnis itu sendiri. 7



4. Penerimaan Penerimaan merupakan pengurusan awal dari bahan baku pada saat masuknya bahan baku tersebut di perusahaan untuk diproduksi. 5. Pengangkutan ke dalam Pengangkutan ke dalam (in bound) merupakan pengangkutan yang diperlukan untuk semua bahan baku, suplai yang dibeli dari luar. 6. Pengemasan Pengemasan melibatkan pengemasan volume besar (bulk packing), mempalet, kontainerisasi (containerization) dan segala macam pengemasan untuk distribusi yang aman dan ekonomis. Jenis pengemasan tergantung pada penggunaan alat transportasi. 7. Pergudangan dalam pabrik Pergudangan dalam pabrik (in-plant warehousing) tergantung pada sifat sistem distribusi yang digunakan. Pergudangan tidak selalu ada dalam distribusi fisik, apalagi kalua barang jadinnya langsung dikirim ke pusat distribusi di pasar melalui saluran distribusi. 8. Pengiriman Pengiriman merupakan pengurusan tahap akhir atas barang/produk sebelum produk itu meninggalkan pabrik. 9. Pengangkutan ke luar (outbound transportation) Pengangkutan ke luar melibatkan pemindahan barang jadi dari pabrik atau penjual ke pusat distribusi, atau dari distribusi kepada langganan 10. Pergudangan Di lapangan, pergudangan dipergunakan untuk memberi kemudahan bagi: a. Penggabungan produk-produk (unitilisasi) untuk keperluan pelanggan b. Penyimpanan persediaan harus di lokasi yang strategis, karena apabila pesanan atau perintah pengiriman atas pesanan mendadak dapat segera terpenuhi. 11. Pelayanan pelanggan Pelayanan pelanggan merupakan fungsi yang bertanggung jawab dalam menangani kontak dengan pelanggan. Tugasmya adalah melayani pelanggan dalam menjawab pertanyaan atau perubahan pesanan. Tanggung jawabnya mencakup monitoring tingkat pelayanan pada pelanggan dalam distribusi fisik pada pelanggan.



8



2.3. HUBUNGAN ANTARA TRANSPORTASI DENGAN DISTRIBUSI FISIK Hubungan antara transportasi dengan distribusi fisik adalah kegiatan transportasi merupakan alat atau sarana yang digunakan demi kelancaran kegiatan distribusi dan pastinya kelancaran distribusi juga dipengaruhi oleh lancarnya transportasi. Transportasi atau pengangkutan memiliki fungsi dan manfaat, terutama untuk mempelancar bidang produksi/ manufaktur dan pemasaran barang serta jasa. Pengangkutan dalam arti ekonomi ialah merupakan jasa yang bisa menaikkan arti serta nilai dari suatu barang. Transportasi yang digunakan dalam perdagangan adalah kegiatan melakukan pemberian jasa memindahkan suatu barang dari suatu tempat ke tempat lain. Pengangkutan merupakan salah satu fungsi yang bergerak dalam memindahkan suatu barang secara fisik dari produsen ke konsumen yang mengakibatkan adanya “place utility”. Dengan terdapatnya pengangkutan berarti akan memberikan kegunaan tempat (place utility) bagi barang-barang, juga bisa menciptakan kegunaan waktu “time utility” dimana barang-barang tersebut secara cepat beralih ke tempat lain. Sangatlah wajar jika harga pada suatu daerah yang letaknya jauh dari daerah produsen akan (sedikit) mahal. Namun denga nada banyaknya armada angkutan perbedaan harga dari setiap daerah perdagangan bisa diatasi.



9



BAB III PENUTUP 3.1. KESIMPULAN Hubungan antara transportasi dengan distribusi fisik adalah kegiatan transportasi merupakan alat atau sarana yang digunakan demi kelancaran kegiatan distribusi dan pastinya kelancaran distribusi juga dipengaruhi oleh lancarnya transportasi.



3.2. SARAN Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran kepada para pembaca.



10



DAFTAR PUSTAKA Drs. M. N. Nasution, M.S.Tr., APU (2004). Manajemen Transportasi (edisi kedua). Jakarta: Ghalia Indonesia Anggota IKAPI.



11