Makalah Media Dan Sumber Pembelajaran [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Indra
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN  A.    Latar Belakang Kata “media”  berasal dari kata “medium” yang berarti perantara atau pengantar dalam menyampaikan pesan komunikasi. Jadi media pembelajaran adalah segala bentuk perantara atau pengantar penyampaian pesan dalam proses komunikasi pembelajaran. Media pembelajaran juga termasuk dalam kategori bahan pembelajaran, apabila media pembelajaran diperankan sebagai desain materi pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran. Sumber dapat diartikan bahwa semua hal yang digunakan sebagai tempat dimana informasi/pesan/materi belajar dapat diperoleh. Sumber belajar dapat diperoleh dari segala benda yang berada disekitar siswa yang belajar. Sumber belajar dapat berupa manusia (human resources) dan benda lain yang bukan manusia (unhuman resources). Adapun cara mendapatkan sumber belajar, dapat melalui sumber belajar yang dirancang (by design) dan juga dengan sumber belajar yang tinggal dimanfaatkan (by utilization). B.     Rumusan Masalah 1.      Apakah yang dimaksud dengan Media? 2.      Apakah yang dimaksud dengan Sumber? 3.      Apa saja macam-macam Sumber Belajar? 4.      Apa manfaat Sumber Belajar dalam Belajar dan Pembelajaran? C.     Tujuan 1.      Untuk mengetahui apa itu Media Pembelajara 2.      Untuk mengetahui apa itu Sumber Belajar 3.      Untuk mengetahui macam-macam Sumber Belajar 4.      Untuk mengetahui manfaat Sumber Belajar



1



BAB II PEMBAHASAN A.    Media Pembelajaran 1.    Pengertian Media Kata “media”  berasal dari kata “medium” yang berarti perantara atau pengantar dalam menyampaikan pesan komunikasi. Jadi media pembelajaran adalah segala bentuk perantara atau pengantar penyampaian pesan dalam proses komunikasi pembelajaran. Papan tulis yang ada diruang kelas dapat berperan sebagai media pembelajaran, karena sering digunakan guru menjadi perantara dalam menyampaikan pesan-pesan bidang studi, yaitu sering digunakan menyajikan materi matematika, IPA, IPS, Bahasa, PPKn, dan sebagainya. Perbedaan alat peraga dan media terletak pada fungsi suatu benda. Benda yang sama bisa berperan secara berbeda karena difungsikan berbeda oleh guru dalam pembelajaran. Televisi misalnya dapat sebagai alat peraga, yaitu bila digunakan guru untuk meragakan alat komunikasi yang disebut televisi. Tapi televisi juga dapat digunakan sebagai media, yaitu apabila televisi tersebut untuk mengantarkan atau menyampaikan banyak pesan pendidikan. Media pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga mendorong proses belajar. Media pembelajaran juga termasuk dalam kategori bahan pembelajaran, apabila media pembelajaran diperankan sebagai desain materi pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran. Misalnya, media televisi yang didesain sebagai komponen monitor yang dihubungkan dengan VCD/CD player dalam penyajian program pembelajaran dalam bentuk VCD/CD pembelajarn yang dipersiapkan untuk pembelajaran, baik pembelajaran klasikal, kelompok ataupun mandiri. Penggunaan



media



pembelajaran



dalam



penelitian Kuantitatif maupun Kualitatif juga menjadi ukuran penting dalam proses pembuktian  hipotesa. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media 2



pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Sedangkan, National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.  Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad Ke –20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet. 2.      Jenis-Jenis Media Pembelajaran Media pembelajaran sangat beraneka ragam. Pengklasfikasian media pembelajaran hingga sekarang belum ada pembakuan, yaitu belum adanya kesepakatan yang berlaku secara umum atau khusus. oleh karena itu pemgklasifikasian media pembelajaran yang ada sekarang berdasarkan pertimbangan kepentingan atau pendapat yang berbeda-beda. Berdasarkan hasil penelitian para ahli, ternyata media pembelajaran yang beraneka ragam tersebut hampir semua bermanfaat. Beberapa kesimpulan (generalisasi) hasil penelitian 3



para ahli, seperti Dr. William Allen, Universitas California; DR. Wilburn Schramm, Standford University; Dr. Ray Carpenter dan Dr. Loran C. Tyford. Departemen Pendidikan Negara Bagian New York (1955), pada intinya menyatakan bahwa berbagai macam media pembelajaran memberikan bantuan sangat besar kepada siswa dalam proses pembelajaran. Namun demikian, peran yang dimainkan guru itu sendiri juga menentukan terhadap efektivitas penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran. Peran ini tercermin dari kemampuan memilih aneka ragam media pembelajaran sesuai dengan situasi dan kondisi. Aneka ragam media pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan ciri-ciri tertentu, antara lain: (            a)    Berdasarkan kemampuan indera, jenis media pembelajaran terdiri atas: 1)      Media audio, yaitu jenis media pembelajaran yang menggunakan kemampuan indera telinga atau pendengaran (audio). Jenis media pembelajaran imi menghasilkan pesan berupa bunyi atau suara. Contoh : radio, tape recorder, telepon. 2)      Media visual, yaitu jenis media pembelajaran yang menggunakan kemampua indera mata atau penglihatan (visual). Jenis media pembelajaran ini menghasilkan pesan berupa bentuk atau rupa yang dapat dilihat. Contoh : gambar, poster, grafik. 3)      Media audio visual, yaitu jenis media pembelajaran yang menggunakan kemampuan indera telinga atau pendengaran dan indera mata atau penglihatan (audio-visual). Jenis media pembelajaran ini menghasilkan pesan berupa suara dan bentuk atau rupa. Contoh: televisi, film, video. Media audio visual yang dapat digunakan dalam pembelajaran banyak ragamnya setiap jenis alat memiliki tingkat keefektifan sendiri-sendiri. Penggunaannya untuk meningkatkan keaktifan dan keefektifan belajar tergantung pada jenisnya, ketersediannya, dan kemampuan menggunnakannya. Konsep tentang kemanfaatan alat bantu pandang dengar didasarkan atas konsep 4



tentang perolehan pengalaman seseorang melalui media pembelajaran (perantara) yang digunakan, makin konkrit suatu media pembelajaran digunakan, makin tinggi nilai pengalaman yang diperoleh.                (b)   Berdasarkan daya atau kemampuan liputannya, jenis media pembelajaran terdiri atas :    1)      Media pembelajaran dengan daya atau kemampuan liputannya luas, yaitu dapat  menjangkau tempat yang luas dengan jumlah orang atau siswa yang banyak. Contoh : televisi, radio.     2)      Media pembelajaran dengan daya atau kemampuan liputannya terbatas, yaitu hanya dapat menjangkau tempat atau ruangan tertentu dan terbatas dengan jumlah orang atau siswa yang tidak banyak. Contoh : papan tulis, slide, overhead projector (OHP) (              c)    Berdasarkan pengguna atau pemakai yang memanfaatkan media pembelajaran, jenis   media    pembelajaran terdiri atas: 1)      Media pembelajaran yang digunakan untuk pembelajaran secara massal atau banyak orang. Contoh : belajar melalui televisi atau radio. 2)       Media pembelajaran yang digunakan untuk pembelajaran secara individual atau perorangan. Contoh : belajar melalui modul dan buku. (d)   Berdasarkan



kerumitan



(kekomplekan)  dan



biayanya,



jenis



media



pembelajaran terdiri atas: 1)      Big media, yaitu media pembelajaran yang rumit (kompleks) dan biayanya mahal, serta penggunannya relatif susah membutuhkan tenaga yang terlatih. Contoh : film, video, komputer. 2)      Little media, yaitu media pembelajaran yang sederhana atau tidak rumit dan biayanya relatif murah, serta penggunannya relatif mudah tidak perlu tenaga terlatih. Contoh : papan tulis, gambar. (e)    Berdasarkan pembuatan dan pemanfaatannya, jenis media pembelajaran terdiri atas :



5



1)      Media by design, yaitu media pembelajaran yang dirancang, dipersiapkan, dan dibuat sendiri oleh guru lalu digunakan untuk proses pembelajaran. Contohnya semua media pembelajaran yang dirancang, dipersiapkan dan dibuat sendiri oleh guru. 2)      Media by utilization atau media pembelajaran yang dimanfaatkan, yaitu media pembelajaran yang dibuat oleh orang lain atau suatu lembaga/institusi, sedangkan guru hanya tiggal menggunakan atau memanfaatkannya. Contohnya, semua media pembelajaran yang hanya digunakan atau dimanfaatkan dan tidak membuat sendiri. (f)    Berdasarkan dimensinya, media pembelajaran terdiri atas: 1)      Media dua dimensi, yaitu jenis media pembelajaran yang hanya mempunyai dua ukuran yaitu panjang dan lebar. Contoh : poster, bagan, gambar. 2)      Media tiga dimensi, yaitu jenis media pembelajaran yang mempunyai minimal tiga ukuran yaitu panjang, lebar, isi/tinggi. Contoh : model (benda yang menyerupai aslinya), realia (bemda asli). (g)   Berdasarkan proyeksinya, jenis media pembelajaran terdiri atas: 1)      Media proyeksi, yaitu jenis media pembelajaran yang bisa diproyeksikan atau dipancarkan dengan menggunakan alat proyektor, sehingga gambarnya akan nampak pada layar. Contoh : film, film strips, slide, OHP, in focus. 2)      Media tidak diproyeksikan, yaitu jenis media pembelajaran yang tidak bisa diproyeksikan atau dipancarkan. Contoh : buku, papan flanel. (h)   Klasifikasi Jenis Media Pembelajaran menurut Rudi Brets Rudi membuat klasifikasi media pembelajaran berdasarkan adanya tiga ciri, yaitu suara (audio), bentuk (visual), dan gerak (motion). Atas dasar ini Brets membuat delapan kelompok media pembelajaran, yaitu: 1)      Media pembelajaran audio-motion-visual, yaitu media pembelajaran yang mempunyai suara, ada gerakan dan bentuk obyeknya dapat dilihat. Media pembelajaran semacam ini paling lengkap. Jenis media pembelajaran termasuk kelompok ini adalah televisi, video tape, dan film bergerak. 6



2)      Media pembelajaran audio-still-visual, yaitu media pembelajaran yang mempunyai suara, obyeknya dapat dilihat, namun tidak ada gerakan. Seperti film strip bersuara, slide bersuara atau rekaman televisi dengan gambar tidak bergerak (television still recording) 3)      Media pembelajaran audio-semi-motion, yaitu mempunyai suara dan gerakan, namun tidak dapat menampilkan suatu gerakan secara utuh, seperti telewriting atau teleboard. 4)      Media



pembelajaran



motion-visual,



yaitu



media



pembelajaran



yang



mempunyai gambar obyek bergerak. Seperti film (bergerak) bisu (tidak bersuara). 5)      Media pembelajaran still-visual, yaitu ada obyek namun tidak ada gerakan seperti film strip, gambar, microform, atau halaman cetak. 6)      Media pembelajaran semi-motion (semi bergerak), yaitu menggunakan garis dan tulisan, seperti tele-autograf. 7)      Media pembelajaran audio, hanya menggunakan suara, seperti radio, telepon, audio tape. 8)      Media pembelajaran cetakan, hanya menampilkan simbol-simbol tertentu yaitu huruf (simbol bunyi). 3.      Penggunaan Media Pembelajaran Sebelum menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran, terlebih dahulu guru sebaiknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a.       Guru mencoba media pembelajaran, sehingga diketahui apakah masih berfungsi atau tidak. Jika tidak berfungsi maka guru hendaknya memperbaiki terlebih dahulu. b.      Memperhatikan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), terutama berkaitan dengan metode pembelajaran yang akan disampaikan dan organisasi kelas, sehingga diketahui apakah media pembelajaran itu untuk individual, kelompok, atau klasikal. 7



c.       Menyiapkan dan menentukan media pembelajaran yang akan dipakai sesuai dengan kebutuhan. d.      Memberikan



bimbingan



dan



pengawasan



selama



penggunaan



media



pembelajaran tersebut oleh siswa agar berfungsi sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Selama proses pembelajaran ini pun, guru perlu memperhatikan kebersihan dan keamanan siswa dalam menggunakan media pembelajaran tersebut. e.       Setelah proses pembelajaran berakhir, maka siswa dilatih untuk bertanggung jawab dengan memeriksa kelengkapan media pembelajaran tersebut agar seperti sedia kalanya dan meyimpannya pada tempat yang telah ditentukan. 4.      Prinsip-Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran Menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a.       Sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran yang tercantum dalam garisgaris program pembelajaran yang telah ditentukan dalam kurikulum yang berlaku di sekolah. b.      Memberikan pengertian dan penjelasan tentang suatu konsep. c.       Mendorong kreativitas siswa, dan memberikan kesempatan siswa untuk bereksperimen dan bereksplorasi (menemukan sendiri). d.      Memenuhi unsur kebenaran dalam ukuran, ketelitian, dan kejelasan untuk menghindari kesalahan pengertian tentang sesuatu yang digambarkan atau dijelaskan melalui media pembelajaran tersebut. Misalnya menjelaskan bentuk suatu binatang, maka ukuran, bagian-bagian, proporsi tubuhnya, dan sebagainya hendaknya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Oleh karena itu, seorang guru sebaiknya pintar menggambar. Namun jika tidak mahir menggambar bisa memanfaatkan gambar dari berbagai sumber lainnya yang dimodifikasi sendiri oleh guru sehingga suatu materi pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa. 8



e.       Media pembelajaran harus aman dan tidak membahayakan siswa atau guru, misalnya tidak mengandung zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan, atau bahan media pembelajaran tersebut tajam dan membahayakan. Begitu pula dalam pembuatan media pembelajaran itu harus rapi agar tidak ada bagian yang membahayakan. f.       Media pembelajaran menarik, menyenangkan, dam tidak membosankan bagi siswa untuk menggunakannya. Oleh karena itu dalam penggunaan media pembelajaran hendaknya bervariasi atau beraneka ragam (multi media pembelajaran), karena setiap media pembelajaran tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Kekurangan satu media pembelajaran ditutupi oleh kelebihan media



pembelajaran



lainnya,



dan



sebaliknya,



kelebihan



satu



media



pembelajaran menutupi kekurangan media pembelajaran lainnya. Dengan demikian, tidak ada istilah media pembelajaran yang jelek atau yang baik. Kalaupun ada istilahnya adalah ketepatan penggunaan media pembelajaran dengan suatu materi pembelajaran yang akan disajikan. g.      Memenuhi unsur keindahan dalam bentuk, warna, dan kombinasinya, serta rapi pembuatannya. h.      Mudah digunakan, baik oleh guru maupun oleh siswa. i.        Penggunaan media pembelajaram dalam suatu proses pembelajaran tidak sekaligus dipertunjukan kepada siswa melainkan bergantian sesuai dengan materi pembelajaran yang dijelaskan. Jika ditunjukan sekaligus, maka perhatian siswa bukan pada materi pelajaran melainkan pada media pembelajarannya, sehingga pembelajaran tidak akan berhasil. j.        Media pembelajaran yang digunakan merupakan bagian dari materi pembelajaran yang sedang dijelaskan bukan sebagai selingan atau alat hiburan. k.      Siswa mempunyai tanggung jawab dalam menggunakan media pembelajaran, sehingga mereka akan dirawat dan menyimpannya kembali dengan keadaan utuh pada tempat yang telah ditentukan.



9



l.        Media pembelajaran lebih banyak berisikan materi pembelajaran yang mengandung pesan positif dibandingkan dengan yang negatif. Misalnya media pembelajaran komik sebaiknya banyak gambar yang menunjukkan pesan positif, karena dengan pesat positif itu akan ditiru siswa. Jika suatu media pembelajaran banyak pesan negatifnya, maka itupun akan ditiru oleh siswa, malahan hal negatif ini lebih cepat diterima siswa. Pada dasarnya meda pembelajaran sangat diperlukan dalam upaya pengaktifan kegiatan belajar siswa. Namun bukan berarti media pembelajaran itu selalu harus bersifat canggih dan pengadaannya memerlukan dana yang cukup besar. Untuk itu, diperlukan kreativitas guru dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia di lingkungan sekitarnya, meskipun tidak tersedia di sekolah tersebut. Di samping itu, jika suatu media pembelajaran perlu ada, guru pun dapat bekerja sama dengan siswa untuk pengadannya, dengan memanfaatkan bahan-bahan yang sederhana yang tersedia atau dapat dengan mudah didapatkan. Penggunaan media pembelajaran (termasuk di dalamnya sumber belajar, dan alat-alat pelajaran) untuk membantu kegiatan belajar seharusnya disesuaikan dengan isi atau materi pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai. Di samping kesesuaian tersebut, faktot-faktor yang perlu dipertimbangkan adalah: 1)      Waktu yang tersedia dan yang dibutuhkan untuk belajar menggunakan media pembelajaran tersebut. Betapapun baiknya media pembelajaran yang tersedia dan dapat digunakan, jika penggunannya memerlukan waktu yang tidak sesuai dengan waktu yang tersedia dapat mengganggu keberhasilan belajar. Oleh karena itu, perlu dipilih media pembelajaran yang dapat membantu proses pembelajaran, namun waktu yang dibutuhkan untuk menggunakannya sesuai dengan waktu yang tersedia. 2)      Kecakapan guru maupun siswa menggunakan media pembelajaran. Setiap bentuk



media



pembelajaran



menuntut



kecakapan



tertentu



dalam



menggunakannya. Sumber belajar dan media pembelajaran tersebut dapat 10



bermanfaat



untuk



membantu



kegiatan



pembelajaran,



jika



yang



menggunakannya sesuai dengan waktu yang tersedia. 3)      Dana yang tersedia untuk pengadaan media pembelajaran yang diperlukan. Masalah dana seringkalo mempengaruhi penyelenggaraan pendidikan di sekolah pada umumnya, terutama memberi pengaruh terhadap pengadaan media pembelajaran yang diperlukan. Disadari, bahwa tidak semua yang dibutuhkan itu tersedia di sekolah. Untuk itu guru seringkalo menghadapi masalah pengadaan media pembelajaran yang diperlukan. Untuk itu guru seringkali menghadapi masalah pengadaan media pembelajaran karena tidak adanya dana. Namun demikian kreativitas guru seringkali mengatasi pengadaan sumber belajar dan media pembelajaran, meskipun pengadaan itu bersifat sederhana namun dalam batas kemampuannya. 5.      Fungsi Media Pembelajaran Dalam dunia pendidikan ada beberapa unsur yang memiliki ikatan yang tidak dapat dihilangkan yaitu metode pembelajaran  dan media pembelajaran. Media pembelajaran  sendiri adalah suatu alat pembelajaran yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran.  Metode pembelajaran tidak akan berjalan dengan maksimal tanpa adanya media pembelajaran.  Untuk pemilihan media pembelajaran usahakan untuk melihat apakah menunjang metode dan membantu mencapai tujuan pembelajaran.  Maka bisa dikatakan media pembelajaran memiliki fungsi vital, dan menurut Levis & Lents fungsi media pembelajaran adalah : a.       Fungsi Atensi Media pembelajaran tersebut menarik dan mampu mengarahkan perhatian siswa mampu berkonsentrasi pada pelajaran yang berkaitan dengan media tersebut. Media yang banyak digunakan untuk menarik atensi murid dengan menggunakan



media



gambar



ditampilkan dengan mesin proyektor dan sebagainya. 11



yang



dapat



b.      Fungsi Afektif Menggugah semangat belajar siswa dapat menggunakan media khususnya gambar. Dari media ini emosi siswa akan muncul dan daya serap akan semakin baik. Perpaduan antara teks dan gambar dapat menumbuhkan ketertarikan untuk mempelajari. c.       Fungsi Kognitif Media dapat memudahkan siswa untuk merekam kembali kedalam otak mereka apa yang telah mereka dapat melalui beberapa gambar atau visual. Dan dalam memahami teks materi siswa akan lebih mudah, memang ada beberapa materi yang sangat mudah dimengerti dengan menggunakan gambar dari pada menggunakan teks yang banyak. Untuk itu media pembelajaran memudahkan untuk siswa memahami dan mengingat informasi yang diterima. d.      Fungsi kompensatoris Fungsi ini dari beberapa penelitian merupakan media visual yang sangat bagus untuk membantu siswa yang memiliki kelemahan dalam memahami teks yang ada.  Dengan menggunakan visual akan memberikan kemudahan untuk mengorganisir informasi yang telah didapat yang akan diteruskan kedalam otak yang nanti akan diterjemahkan menjadi informasi penting. Media pembelajaran menjadi alternative alat bantu bagi tenaga pengajar untuk mengantisipasi tidak berjalannya proses transformasi ilmu seperti yang telah direncanakan. Penggunaan media pembelajaran memang akan menjadi alat bantu yang baik, optimalisasi ini akan memberikan dampak yang positif bagi peningkatan prestasi siswa. 6.      Manfaat Media Pembelajaran Media memiliki beberapa manfaat diantaranya : a.       Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, 12



seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial. b.      Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena : (a) obyek terlalu besar; (b) obyek terlalu kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu lambat; (d) obyek yang bergerak terlalu cepat; (e) obyek yang terlalu kompleks; (f) obyek yang bunyinya terlalu halus; (f) obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik. c.       Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya. Misalnya siswa mempelajari tentang ekosistem darat bertempat di halaman sekolah. Mereka dapat langsung melihat dan merasakan apa yang ada di lingkungan yang dijadikan sebagai media pembelajaran, seperti pohon, rumput, batu, atau tanah, dan sebagainya. d.      Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Misalnya ketika guru menyampaikan materi pembelajaran secara lisan melalui ceramah, maka ada kemungkinan terjadi perbedaan pendapat atau persepsi yang diterima oleh siswa. Namun jika penyampaian materi pembelajaran itu disertai dengan media pembelajaran yang ditunjukan secara langsung dan nyata, maka akan terjadi persamaan pendapat dan persepsi. Contohnya, seorang guru menjelaskan bahwa ciri binatang harimau itu kulitnya belang-belang. Namun karena hanya penjelasan tanpa disertai media pembelajaran, maka persepsi siswa akan berbeda-beda, bisa saja mereka menyebut kuda zebra sebagai harimau karena kulitnya



belang-belang.



Namun



jika 13



penjelasan



itu



disertai



dengan



mempertunjukan media pembelajaran seperti gambar atau boneka harimau, maka persepsi siswa akan sama. e.       Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis. f.       Media membangkitkan keinginan dan minat baru. g.      Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar. h.      Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak. B.     Sumber Belajar 1.      Pengertian Sumber Belajar Pada hakikatnya, alam semesta ini merupakan sumber belajar bagi manusia sepanjang masa. Jika anda sependapat dengan asumsi ini, maka pengertian sumber belajar merupakan konsep yang sangat luas meliputi segala yang ada sejagat raya ini. Terdapat beberapa pengertian mengenai sumber belajar yang dikemukakan oleh para praktisi pendidikan, yaitu sebagai berikut. a.       Percival dan Ellington, 1988 mengemukakan sumber belajar adalah sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa belajar sendiri secara individual. b.      AECT, 1986 mengemukakan bahwa semua sumber belajar yang dapat digunakan oleh pelajar baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan untuk memberikan fasilitas belajar. Dari pengertian tersebut, maka maksud dari sumber belajar meliputi segala sesuatu yang digunakan untuk memfasilitasi belajar. Sumber balajar tersebut meliputi; pesan, manusia, material atau bahan, peralatan, teknik dan lingkungan yang dipergunakan secara sendiri-sendiri maupun dikombinasikan untuk memfasilitasi terjadinya tindak belajar. Sumber belajar juga dapat diartikan bahwa semua hal yang digunakan sebagai tempat dimana informasi/pesan/materi belajar dapat diperoleh. Sumber 14



belajar dapat diperoleh dari segala benda yang berada disekitar siswa yang belajar. Sumber belajar dapat berupa manusia (human resources) dan benda lain yang bukan manusia (unhuman resources). Adapun cara mendapatkan sumber belajar, dapat melalui sumber belajar yang dirancang (by design) dan juga dengan sumber belajar yang tinggal dimanfaatkan (by utilization). Sumber belajar merupakan informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang dapat membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum. Sumber belajar dapat dikatagorikan ke dalam tempat atau lingkungan, benda, orang, buku, peristiwa/fakta. Buku



modul



adalah



contoh



sumber



belajar



yang



dirancang (by



design), karena buku modul memang dirancang untuk sumber belajar, khususnya untuk belajar mandiri. Sedangkan buku teks yang sudah ada diperpustakaan atau dimana saja, dapat dimanfaatkan (by utilization) sebagai sumber belajar dalam pembelajaran. Begitu juga guru, dapat diposisikan sebagai sumber belajar dalam bentuk human yang dirancang melalui pendidikan keguruan. 2.      Klasifikasi Sumber Belajar Untuk lebih memberikan gambaran rinci tentang macam-macam sumber belajar, berikut dijabarkan satu persatu: a.              Pesan (message) Pesan (message) informasi yang akan disampaikan oleh komponen belajar lain yang dapat berupa ide, fakta, ajaran, nilai dan data. Dalam sistem persekolahan, maka pesan ini berupa seluruh mata pelajaran yang disampaikan kepda siswa. Bentuk pesan dapat pula berupa gerak tubuh, yaitu pesan yang disampaikan dengan menggunakan gerakan tubuh. Pesan dengan menggunakan gerakan tubuh terdiri dari pesan fasial, pesan gestural, dan pesan postural.



15



(a)    Pesan fasial, yaitu pesan dengan menggunakan wajah untuk menyampaikan suatu arti tertentu, antara lain rasa bahagia, terkejut, marah, sedih, minat, kagum, dan tekad. (b)   Pesan gestural, yaitu pesan dengan menggunakan gerakan sebagian anggota tubuh untuk mengkomunikasikan berbagai arti seperti jari, tangan, bahu, pundak, dan sebagainya. Misalnya, mengangkat bahu atau menggerak-gerakkan tangan ke kiri dan ke kanan menunjukkan tidak tahu. (c)    Gerak postural tubuh, yaitu pesan dengan menggunakan seluruh anggota tubuh. Postur atau sikap tubuh adalah cara seseorang membawakan tubuhnya sehari-hari, seperti bagaimana berjalan, duduk, atau membungkuk, dan sebagainya. Misalnya, postur siswa ketika berdiri dihadapan gurunya berbeda dengan pegawao di hadapan atasannya. b.        Manusia (people) Manusia yang berperan sebagai pencari, penyimpan, pengolahan dan penyaji



pesan serta



sebagai menyalur pesan. Contohnya:



guru,



dosen,



pustakawan, petugas laboratorium, instruktur, pelatih olahraga, tenaga ahli dan masih banyak lagi, bahkan termasuk siswa sendiri. c.         Bahan (materials) Bahan (materials) yaitu bahan yang mengandung pesan-pesan belajar, yang  biasanya disajikan menggunakan peralatan tertentu. Bahan-bahan tercetak yang dapat digunakan untuk menunjang pemahaman terhadap apa yang dipelajari meliputi: 1)      Manual,



yaitu buku petunjuk untuk melakukan suatu kegiatan.



2)      Buku kerja, yaitu buku yang digunakan untuk latihan dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan dan kecakapan hasil belajara. 3)      Buku-buku acuan, yaitu buku atau materi bacaan yang menjadikan acuan atau rujukan materi pembelajaran yang dipelajari. 4)      Buku-buku teks, yaitu buku yang menjadi pegangan dasar dalam belajar.



16



5)      Modul,



yaitu



perangkat



lunak



dalam



belajar



perseorangan,



yang



memungkinkan setiap siswa untuk belajar secara mandiri, dengan memuat uraian tentang tujuan, uraian materipembelajaran, lembaran kerja dan evaluasi. 6)      Berbagai bahan media pembelajarankomunikasi massa seperti koran, majalah,, jurnal, dan lain sebagainya. Kelengkapan bahan seperti ini dapat meningkatkan keaktifan dan efektifan dalam beajar. d.        Peralatan hardware (device) Peralatan hardware (device) adalah perangkat keras yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang terdapat dalam bahan. Contohnya OHP, tape recorder, video player, proyek film, dan komputer. e.         Teknik (technique) Tehnik



adalah prosedur



atau



langkah-langkah



tertentu



dalam



menggunakan bahan, peralatan, lingkungan dan orang untuk menyampaikan pesan. Misalnya demonstrasi, diskusi, praktikum, pembelajaran mandiri, sistem pendidikan terbuka/jarak jauh, tutorial, tatap muka, dll f.         Latar (setting) Latar adalah situasi disekitar terjadinya proses belajar mengajar dimana pembelajar menerima pesan. Lingkungan dibedakan menjadi dua macam, yaitu lingkungan fissik dan lingkungan non-fisik. Contoh lingkungan fisik: gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, aula, pasar, kebun, bengkel, pabrik, dll Contoh lingkungan non-fisik : tata ruang belajar, ventilasi udara, cuaca, kebisingan/ketenangan lingkungan belajar.



3.      Mengelola Sumber Belajar



17



Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola sumber belajar, yaitu : a.        Pengadaan dan pemanfaatan sumber belajar, meliputi kegiatan: 1)      Mengidentifikasi kebutuhan sumber dan sarana belajar. 2)      Menginventisir sumber ddan alat pendukungnya di dalam maupun di luar sekolah. 3)      Menyesuaikan antara kebutuhan sumber dan sarana belajar yang tersedia kemudian memodifikasinya. b.      Memanfaatkan sumber dan sarana belajar, meliputi kegiatan: 1)      Mengidentifikasi kebutuhan sumber daya. 2)      Mengidentifikasi potensi sumber belajar yang tersedia dan dimanfaatkan untuk pembelajaran. 3)      Pengelompokan sumber belajar dalam kelompok: lingkungan alam sekitar, perpustakaan, media pembelajaran cetak, nara sumber, karya wisata, media pembelajaran elektronik dan komputer. Sumber belajar dapat dibagi menjadi dua bentuk yaitu sumber belajar berbentuk bahan, seperti buku teks, buku kurikulum, jurnal, hasil penelitian, majalah, koran, tabloid, atau dokumen negara, dan sebagainya. Bentuk lainnya adalah sumber belajar alat, seperti materi praktek, komputer, media pembelajaran, alat peraga, dan sebagainya. 4)      Mencari dengan menganalisis kaitan antara kelompok sumber belajar dengan mata pelajaran-mata pelajaran dan kompetensi yang hendak dicapai. 5)      Menentukan materi dan kompetensi untuk pembelajaran. 6)      Pemanfaatam sumber belajar dalam proses pembelajaran. Pemanfaaatan sumber belajar bisa tersendiri yaitu pesan yang dipelajari siswa satu-satunya hanya didapatkan dari sumber belajar tersebut, atau sebagai alat bantu guru dengan memanfaatkan sumber belajar itu sebagai pendukung sampainya pesan kepada siswa. Dengan demikian, pemanfaatan sumber belajar dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran karena mengkondisikan siswa untuk belajar dengan menciptakan suasana belajar mengajar yang variatif, 18



sehingga meningkatkan minat belajar dan memudahkan siswa menerima materi pembelajaran. 4.      Fungsi Sumber Belajar a.       Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan: (a)    mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan (b)   mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah. b.      Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara: (a) mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan (b) memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya. c.       Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara: (a)    perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan (b)   pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian. d.      Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan: b.      meningkatkan kemampuan sumber belajar; c.       penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit. e.       Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu: (a)     mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit; (b)     memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung. f.       Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis. Menurut Hijrah Saputra (2008) fungsi sumber belajar adalah : 1)      Dapat memberi pengalaman belajar langsung dan kongkrit 19



2)      Memungkinkan sesuatu yang tidak bisa diadakan, dikunjungi, dilihat secara langsung. 3)      Menambah dan memperluas cakrawala sajian. 4)      Memberi informasi yang akurat dan terpadu.         



5.      Manfaat Media Pembelajaran Manfaat sumber belajar adalah untuk memfasilitasi kegiatan belajar agar menjadi lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu, secara rinci manfaat dari sumber belajar itu adalah sebagai berikut: a.       Dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret dan langsung, misalnya pergi berdarmawisata ke pabrik-pabrik, ke pelabuhan, dan lain-lain. b.      Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi, atau dilihat secara langsung, misalnya model, denah, foto, film, dan lain-lain. c.       Dapat menambah dan memperluas caklawala sains yang ada di dalam kelas, misalnya buku teks, foto film, nara sumber, dan lain-lain. d.      Dapat memberikan informasi yang akurat dan terbaru, misalnya buku teks, buku bacaan, majalah dan lain-lain. e.         Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan baik makro maupun dalam lingkup mikro, misalnya penggunaan modul untuk Universitas Terbuka dan belajar jarak jauh (makro), simulasi, pengaturan lingkungan yang menarik, penggunaan OHP, dan film (mikro). f.         Dapat memberikan motivasi positif, lebih-lebih bila diatur dan dirancang secara tepat. g.        Dapat merangsang untuk berfikir lebih kritis, merangsang untuk bersikap lebih positif dan merangsang untuk berkembang lebih jauh, misalnya dengan membaca buku teks, buku bacaan, melihat film, dan lain sebagainya yang dapat 20



merangsang pemakaian untuk berfikir, menganalisa dan berkembang lebih lanjut. Untuk memperoleh manfaat yang lebih maksimal, maka kita harus mengetahui cirri-ciri dari sumber belajar tersebut. Adapun cirri-ciri dari sumber belajar adalah sebagai berikut: a.         Mempunyai daya atau kekuatan yang dapat memberikan sesuatu yang kita perlukan dalam proses pengajaran. b.        Sumber belajar dapat menrubah tingkah laku yang lebih sempurna sesuai dengan tujuan. c.         Sumber belajar dapat dipergunakan secara sendiri-sendiri (terpisah), tetapi juga dapat dipergunakan secara kombinasi (gabungan). d.        Sumber belajar dibedakan menjadi dua, yaitu sumber belajar yang dirancang (by design), dan sumber belajar yang tinggal pakai (by utilization. Selain memiliki ciri-ciri seperti diatas, terdapat empat factor yang berpengaruh terhadap sumber belajar: factor perkembangan teknologi, factor nilai budaya setempat, factor ekonomi, dan factor pemakai. Dengan demikian hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat memilih sumber belajar adalah seperti berikut. 1)        Tujuan yang ingin dicapai Masing-masing



sumber



belajar



memiliki



kelebihan



dan



kekurangan.



Karenanyan terdapat sejumlah tujuan yang ingin dicapai, dengan menggunakan sumber belajar. Apakah sumber belajar dipergunakan untuk menimbulkan motivasi, untuk keperluan pengajaran, untuk keperluan penelitian, atau untuk memecahkan masalah? 2)        Ekonomis



21



Ekonomis apabila dapat digunakan oleh banyak orang, dalam kurun waktu yang relative lama, serta pesan yang terkandung lebih dapat dipertanggungjawabkan kadar ilmiahnya, seperti penayangan program kuliah jarak jauh melalui sumber belajar TV, dengan menampilkan seorang pakar yang representative. 3)        Praktis dan sederhana Sumber belajar yang praktis dan sederhana, yang tidak memerlukan peralatan dan perawatan khusus tidak sulit dicari, tidak mahal harganya, dan tidak memerlukan tenaga terampil yang khusus. 4)        Mudah didapat Sumber belajar yang baik adalah yang ada disekitar kita dan mudah didapat. Kitak tidak perlu membeli produk dari luar negeri atau memproduksi sendiri. Bila disekitar kita telah tersedia dan tinggal menggunakan, maka hal yang penting adalah sesuaikan sumber belajar tersebut dengan tujuan yang ingin dicapai. 5)        Fleksibel atau luwes Sumber belajar yang baik harus dapat dimanfaatkan  dalam berbagai kondisi dan situasi. Semakin fleksibel, maka akan semakin mendapat prioritas untuk dipilih.



22



BAB III PENUTUP A.    Kesimpulan Media pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga mendorong proses belajar. Berdasarkan kemampuan inderanya, jenis media pembelajaran terdiri atas media audio, visual, dan audio visual. Berdasarkan daya atau kemampuan liputannya, media pembelajaran terdiri atas media pembelajaran dengan daya atau kemampuan liputannya luas dan media pembelajaran dengan daya atau kemampuan liputannya yang terbatas. Berdasarkan pengguna atau pemakai yang memanfaatkan media pembelajaran, media pembelajaran terdiri atas media pembelajaran yang digunakan secara massal dan individual. Berdasarkan kerumitan dan biayanya, media pembelajaran terdiri atas big media dan little media. Berdasarkan pembuatan dan pemanfaatannya, media pembelajaran terdri atas media by design dan media by utilization. Berdasarkan dimensinya, media pembelajaram terdiri atas media dua dimensi dan tiga dimensi. Berdasarkan proyeksinya, media pembelajaran terdiri atas media proyeksi dan tidak diproyeksikan. Klasifikasi media menurut Rudi Brets yaitu audio-motion-visual, audio-still-visual, audio-semi-motion, motion-visual, still-visual, semi-motion, audio, dan cetakan. Media pembelajaran memiliki penggunaan, fungsi dan manfaatnya. Sumber belajar meliputi segala sesuatu yang digunakan untuk memfasilitasi belajar. Klasifikasi sumber belajar terdiri dari pesan, manusia, bahan, peralatan, teknik, dan latar. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola sumber belajar yaitu pengadaan dan pemanfaatan sumber belajar serta memanfaatkan sumber dan sarana belajar. Terdapat manfaat dan fungsi dari sumber belajar.



23



B.     Saran Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih terdapat banyak kesalahan baik dari isi dan cara penulisan. Untuk menyempurnakan makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca atau pihak yang menggunakan makalah ini. Dengan kerendahan hati penulis mohon maaf apabila banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini, dengan senang hati kritik dan saran dan pandangan dari berbagai pihak menyempurnakan makalah ini. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih



24