Makalah Metode Ilmiah Sains [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH "METODE ILMIAH DALAM IPA"



DISUSUN OLEH KELOMPOK II : RBG. SEPTO CAHYA GUMILANG (C 301 19 114) MERIL GENESIS KOBA (C 301 19 100 ) APRIANTI ADWAN (C 301 19 129 ) REGITA CAHYANI TEDENGKU (C 301 19 121)



UNIVERSITAS TADULAKO FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN S1 AKUNTANSI TAHUN 2020



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas izin-Nya lah, kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini kami susun berdasarkan data yang kami ambil beberapa waktu lalu dari berbagai sumber yang kami dapatkan dan kami mencoba menyusun data-data itu hingga menjadi sebuah karya tulis ilmiah sederhana yang berbentuk makalah berjudul “ METODE ILMIAH DALAM IPA” Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teoriilmiah.



Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari pembaca untuk penyempurnaan makalah kami selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca atau pun untuk rekan-rekan yang akan melakukan penelitian atau praktikum metode ilmiah dengan tema yang sama.



Palu, 3 februari 2020



Penulis



DAFTAR ISI



SampulMakalah........................................................................................................i KataPengantar..........................................................................................................ii DaftarIsi..................................................................................................................iii BABIPENDAHULUAN..........................................................................................1 1.1



Latar Belakang................................................................................................1



1.2



RumusanMasalah............................................................................................2



1.3



TujuanPenulisan.............................................................................................2



BABIIPEMBAHASAN...........................................................................................3 2.1



DefinisiMetode Ilmiah....................................................................................3



2.2



Sikap Ilmiah....................................................................................................4



2.3



KegunaanMetodeIlmiah..................................................................................5



2.4



KriteriaMetodeIlmiah.....................................................................................5



2.5



Langkah-LangkahMetodeIlmiah....................................................................7



2.6



Contoh Penerapan Metode IlmiahdalamIPA................................................10



BABIIIPENUTUP..................................................................................................14 3.1



Kesimpulan...................................................................................................14



DaftarPustaka.........................................................................................................15



BAB I PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang Pengetahuan (knowledge) adalah sesuatu yang diketahui langsung dari pengalaman, berdasarkan pancaindra, dan diolah oleh akal budi secara spontan. Pada intinya, pengetahuan bersifat spontan, subjektif dan intuitif. Pengetahuan dapat dibedakan menjadi pengetahuan non-ilmiah dan pengetahuan pra-ilmiah. Pengetahuan non-ilmiah adalah hasil serapan indra terhadap pengalaman hidup sehari-hari yang tidak perlu dan tidak mungkin diuji kebenarannya. Sedangkan pengetahuan pra-ilmiah adalah hasil serapan indra dan pemikiran rasional yang terbuka terhadap pengujian lebih lanjut menggunakan metode-metode ilmiah. Ilmu (sains) berasal dari Bahasa Latin Scientia yang berarti Knowledge. Ilmu dipahami sebagai proses penyelidikan yang berdisiplin. Ilmu bertujuan untuk meramalkan dan memahami gejala-gejala alam. Ilmu pengetahuan ialah pengetahuan yang telah diolah kembali dan disusun secara metodis, sistematis, konsisten dan koheren. Agar pengetahuan menjadi ilmu, maka pengetahuan tadi harus dipilah (menjadi suatu bidang tertentu dari kenyataan) dan disusun secara metodis, sistematis serta konsisten. Tujuannya agar pengalaman tadi bisa diungkapkan kembali secara lebih jelas, rinci dansetepat-tepatnya. Metodis,



berarti



dalam



proses



menemukan



dan



mengolah



pengetahuan menggunakan metode tertentu, tidak serampangan. Sistematis, berarti dalam usaha menemukan kebenaran dan menjabarkan pengetahuan yang diperoleh, menggunakan langkah-langkah tertentu yang teratur dan terarah sehingga menjadi suatu keseluruhan yang terpadu. Koheren, berarti setiap bagian dari jabaran ilmu pengetahuan itu merupakan rangkaian yang saling terkait dan berkesesuaian (konsisten). Sedangkan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan disebut penelitian (research). Metode ilmiah boleh dikatakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis. Karena ideal dari ilmu adalah untuk memperoleh interelasi yang sistematis dari fakta-fakta, maka metode ilmiah berkehendak untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta



dengan menggunakan pendekatan kesangsian sistematis. Karena itu, penelitian dan metode ilmiah mempunyai hubungan yang dekat sekali, jika tidak dikatakan sama. Dengan adanya metode ilmiah, pertanyaan-pertanyaan dalam mencari dalil umum akan mudah terjawab, seperti menjawab seberapa jauh, mengapa begitu, apakah benar, dan sebagainya. Menurut Almadk (1939), “ Metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsipprinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Sedangkan Ostle (1975) berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.” 1.2



RumusanMasalah -



Pengertian Metode Ilmiah?



-



Kriteria-kriteria apa saja yang tercantum dalam metode ilmiah?



-



Langkah-langkah apa saja yang diperlukan dalam membuat metode ilmiah?



1.3



TujuanPenulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini memberi pengetahuan dan wawasan mengenai metode ilmiah, serta langkah-langkah pembuatan metode ilmiah kepada masyarakat awam pada umumnya dan kaum intelektual (mahasiswa) pada khususnya.



BAB II PEMBAHASA N 2.1



Definisi Metode Ilmiah Metode merupakan prosedur atau cara seseorang dalam melakukan suatu kegiatan untuk mempermudah memecahkan masalah secara teratur, sistematis, dan terkontrol. Ilmiah adalah sesuatu keilmuan untuk



mendapatkan pengetahuan secara alami berdasarkan bukti fisis. Jadi, bila kita menjabarkan lebih luas dari metode ilmiah adalah suatu proses atau cara keilmuan dalam melakukan proses ilmiah (science project) untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Cara untuk memperoleh pengetahuan atau kebenaran pada metode ilmiah haruslah diatur oleh pertimbangan-pertimbangan yang logis (McCleary, 1998). Ilmu pengetahuan seringkali berhubungan dengan fakta, maka cara mendapatkannya, jawaban-jawaban dari semua pertanyaan yang ada pun harus secara sistematis berdasarkan fakta-fakta yang ada. Hubungan antara penelitian dan metode ilmiah adalah sangat erat atau bahkan tak terpisahkan satu dengan lainnya. Intinya bahwa metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Dengan adanya metode ilmiah ini pertanyaan-pertanyaan dasar dalam mencari kebenaran seperti apakah yang dimaksud, apakah benar demikian, mengapa begini/begitu, seberapa jauh, bagaimana hal tersebut terjadi dan sebagainya, akan lebih mudah terjawab.



2.2



Sikap Ilmiah 1.



Rasa Ingin Tahu Rasa ingin tahu merupakan awal atau sebagai dasar untuk melakukan penelitian-penelitian demi mendapatkan sesuatu yang baru.



2.



Jujur Dalam melakukan penelitian, seorang sainstis harus bersikap jujur, artinya selalu menerima kenyataan dari hasil penelitiannya dan tidak mengada-ada serta tidak boleh mengubah data hasil penelitiannya.



3.



Tekun Tekun berarti tidak mudah putus asa. Dalam melakukan penelitian terhadap suatu masalah tidak boleh mudah putus asa. Seringkali dalam membuktikan suatu masalah, penelitian harus diulang-ulang untuk



mendapatkan data yang akurat. Dengan data yang akurat maka kesimpulan yang didapat juga lebih akurat. 4.



Teliti Teliti artinya bertindak hati-hati, tidak ceroboh. Dengan tindakan yang teliti dalam melakukan penelitian, akan mengurangi kesalahankesalahan sehingga menghasilkan data yang baik.



5.



Objektif Objektif artinya sesuai dengan fakta yang ada. Artinya, hasil penelitian tidak boleh dipengaruhi perasaan pribadi. Semua yang dikemukakan harus berdasarkan fakta yang diperoleh. Sikap objektif didukung dengan sikap terbuka artinya mau menerima pendapat yang benar dari oranglain.



6.



Terbuka Menerima Pendapat YangBenar Artinya bahwa kita tidak boleh mengklaim diri kita yang paling benar atau paling hebat. Kalau ada pendapat lain yang lebih benar/tepat, kita harus menerimanya.



2.3



Kegunaan Metode Ilmiah Dengan adanya sikap dan metode ilmiah akan menghasilkan penemuan-penemuan yang berkualitas tinggi dan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan manusia. Beberapa kegunaan metode ilmiah dalam kehidupan manusia antara lain : 1.



Membantu



memecahkan



permasalahan



dengan



penalaran



dan



pembuktian yangmemuaskan. 2.



Menguji hasil penelitian orang lain sehingga diperoleh kebenaran yang objektif.



3.



Memecahkan atau menemukan jawaban rahasia alam yang sebelumnya masih tekateki.



2.4



Kriteria Metode Ilmiah



Supaya suatu metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode ilmiah, maka metode tersebut harus mempunyai kriteria sebagai berikut : 1.



BerdasarkanFakta Keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan dikumpulkan dan yang dianalisa haruslah berdasarkan faktafakta yang nyata. Janganlah penemuan atau pembuktian didasar-kan pada daya khayal, kira-kira, legenda-legenda atau kegiatansejenis.



2.



Bebas dariPrasangka Metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih dan jauh dari pertimbangan subjektif. Menggunakan suatu fakta haruslah dengan alasan dan bukti yang lengkap dan dengan pembuktian yang objektif. Apabila hasil dari suatu penelitian, misalnya, menunjukan bahwa ada ketidak sesuaian dengan hipotesis, maka kesimpulan yang diambil haruslah merujuk kepada hasil tersebut, meskipun katakanlah, hal tersebut tidak disukai oleh pihak pemberi dana.



3.



Menggunakan Prinsip Analisa Dalam memahami serta memberi arti terhadap fenomena yang kompleks, harus digunakan prinsip analisa. Semua masalah harus dicari sebab-musabab serta pemecahannya dengan menggunakan analisa yang logis, Fakta yang mendukung tidaklah dibiarkan sebagaimana adanya atau hanya dibuat deskripsinya saja. Tetapi semua kejadian harus dicari sebab-akibat dengan menggunakan analisa yang tajam.



4.



MenggunakanHipotesa Dalam metode ilmiah, peneliti harus dituntun dalam proses berpikir dengan



menggunakan



analisa.



Hipotesa



harus



ada



untuk



menyimpulkkan persoalan serta memadu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil yang ingin diperoleh akan mengenai sasaran dengan tepat. Hipotesa merupakan pegangan yang khas dalam menuntun jalan pikiranpeneliti. 5.



Menggunakan UkuranObyektif Seorang peneliti harus selalu bersikap objektif dalam mencari



kebenaran. Semua data dan fakta yang tersaji harus disajikan dan dianalisis secara objektif. Pertimbangan dan penarikan kesimpulan harus menggunakan pikiran yang jernih dan tidak berdasarkanperasaan. 6.



Menggunakan TeknikKuantifikasi Dalam memperlakukan data ukuran kuantitatif yang lazim harus digunakan,



kecuali



untuk



artibut-artibut



yang



tidak



dapat



dikuantifikasikan Ukuran-ukuran seperti ton, mm, per detik, ohm, kilogram, dan sebagainya harus selalu digunakan Jauhi ukuran-ukuran seperti : sejauh mata memandang, sehitam aspal, sejauh sebatang rokok, dan



sebagai¬nya



Kuantifikasi



yang



termudah



adalah



dengan



menggunakan ukuran nominal, ranking dan rating.



2.5



Langkah – Langkah MetodeIlmiah 1.



Karakterisasi (Observasi danPengukuran) Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifatsifat utama yang relevan yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan (definisi) dan observasi; observasi yang dimaksud seringkali memerlukan pengukuran dan / atau perhitungan yang cermat. Proses pengukuran dapat dilakukan dalam suatu tempat yang terkontrol, seperti laboratorium, atau dilakukan terhadap objek yang tidak dapat diakses atau dimanipulasi seperti bintang atau populasi manusia. Proses pengukuran sering memerlukan peralatan ilmiah khusus seperti termometer, spektroskop, atau voltmeter, dan kemajuan suatu bidang ilmu biasanya berkaitan erat dengan penemuan peralatan semacam itu. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya ditabulasikan dalam tabel, digambarkan dalam bentuk grafik, atau dipetakan, dan diproses dengan perhitungan statistika seperti korelasi dan regresi. Pengukuran dalam karya ilmiah biasanya juga disertai dengan estimasi ketidakpastian hasil pengukuran tersebut. Ketidakpastian tersebut sering diestimasikan



dengan melakukan pengukuran berulang atas kuantitas yang diukur. 2.



Hipotesis Hipotesis merupakan suatu ide atau dugaan sementara tentang penyelesaian masalah yang diajukan dalam proyek ilmiah. Hipotesis yang berguna akan memungkinkan prediksi berdasarkan deduksi. Prediksi tersebut mungkin meramalkan hasil suatu eksperimen dalam laboratorium atau observasi suatu fenomena di alam. Prediksi tersebut dapat pula bersifat statistik dan hanya berupa probabilitas. Hasil yang diramalkan



oleh



prediksi



tersebut



haruslah



belum



diketahui



kebenarannya (apakah benar-benar akan terjadi atau tidak). Hanya dengan demikianlah maka terjadinya hasil tersebut . probabilitas bahwa hipotesis yang dibuat sebelumnya adalah benar. Jika hasil yang diramalkan sudah diketahui, hal itu disebut konsekuensi dan seharusnya sudah diperhitungkan saat membuat hipotesis. Jika prediksi tersebut tidak dapat diobservasi, hipotesis yang mendasari prediksi tersebut belumlah berguna bagi metode bersangkutan dan harus menunggu metode yang mungkin akan datang. Sebagai contoh, teknologi atau teori baru boleh jadi memungkinkan eksperimen untuk dapat dilakukan. Yang perlu diingat, jika menurut hasil pengujian ternyata hipotesis tidak benar bukan berarti penelitian yang dilakukan salah. 3.



MelakukanEksperimen Eksperimen dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Perhitungkan semua variabel, yaitu semua yang berpengaruh pada eksperimen. Hasil eksperimen tidak pernah dapat membenarkan suatu hipotesis, melainkan meningkatkan probabilitas kebenaran hipotesis tersebut. Hasil eksperimen secara mutlak bisa menyalahkan suatu hipotesis bila hasil eksperimen tersebut bertentangan dengan prediksi dari hipotesis. Bergantung pada prediksi yang dibuat, berupa-rupa eksperimen dapat dilakukan. Pencatatan yang detail sangatlah penting dalam eksperimen, untuk membantu dalam pelaporan hasil eksperimen dan memberikan bukti efektivitas dan keutuhan prosedur yang dilakukan. Pencatatan juga akan membantu dalam reproduksi eksperimen. Ada tiga jenis variabel yang perlu diperhatikan pada eksperimen: variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol. Varibel bebas merupakan variabel



yang dapat diubah secara bebas. Variabel terikat adalah variabel yang diteliti, yang perubahannya bergantung pada variabel bebas. Variabel kontrol adalah variabel yang selama eksperimen dipertahankan tetap. - Usahakan hanya satu variabel bebas selama eksperimen. - Pertahankan kondisi yang tetap pada variabel-variabel yang diasumsikan konstan, catat hasil eksperimen secara lengkap dan seksama.



4.



Menyimpulkan hasil eksperimen Proses ilmiah merupakan suatu proses yang iteratif, yaitu berulang. Pada langkah yang manapun, seorang ilmuwan mungkin saja mengulangi langkah yang lebih awal karena pertimbangan tertentu. Ketidakberhasilan untuk membentuk hipotesis yang menarik dapat membuat ilmuwan mempertimbangkan ulang subjek yang sedang dipelajari. Ketidakberhasilan suatu hipotesis dalam menghasilkan prediksi



yang



menarik



dan



teruji



dapat



membuat



ilmuwan



mempertimbangkan kembali hipotesis tersebut atau definisi subjek penelitian. Ketidakberhasilan eksperimen dalam menghasilkan sesuatu yang menarik dapat membuat ilmuwan mempertimbangkan ulang metode eksperimen tersebut, hipotesis yang mendasarinya, atau bahkan definisi subjek penelitian itu. Dapat pula ilmuwan lain memulai penelitian mereka sendiri dan memasuki proses tersebut pada tahap yang manapun. Mereka dapat mengadopsi karakterisasi yang telah dilakukan dan membentuk hipotesis mereka sendiri, atau mengadopsi hipotesis yang telah dibuat dan mendeduksikan prediksi mereka sendiri. Sering kali eksperimen dalam proses ilmiah tidak dilakukan oleh orang yang membuat prediksi, dan karakterisasi didasarkan pada eksperimen yang dilakukan oleh orang lain. Jika hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis : • Jangan ubahhipotesis • Jangan abaikan hasileksperimen • Berikan alasan yang masuk akal mengapa tidaksesuai • Berikan cara-cara yang mungkin dilakukan selanjutnya untuk menemukan penyebab ketidaksesuaian • Bila cukup waktu lakukan eksperimen sekali lagi atau susun ulang



eksperimen.



2.6



Contoh Penerapan Metode Ilmiah Dalam Ipa Percobaan



dengan



pengamatan



tentang cahaya matahari



terhadap



pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit: 1.



Judul Pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit.



2.



Variabel Variabel bebas



: cahayamatahari



Variabel kontrol



: suhu ruangan,media tumbuh,jumlah air



Variabel terikat:tanaman cabairawit 3.



Rumusan Masalah Apakah cahaya matahari berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit ?



4.



Hipotesis H1



:



cahaya matahari berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit



Ho



:



cahaya matahari tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabairawit



5.



Tujuan Untuk membuktikan pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit



6.



Manfaat Dapat mengetahui seberapa besar pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit



7.



CaraKerja Alat dan bahan : 1.



8 buah pot yang berisi tanah



2.



Penggaris



3.



8 biji cabai rawit yang sudah dikeringkan



4.



Air



5.



Cahaya matahari



Langkah kerja: 1.



Menyiapkan bahan-bahan



2.



Menanam 4 biji cabai rawit kedalam pot golongan 1 dan meletakkannya ke dalam ruangan



3.



Menanam 4 biji cabai rawit kedalam pot golongan 2 dan meletakkannya diluar ruangan



4.



Menyirami tanaman cabai rawit setiap sorehari



5.



Mengukur tinggi tanaman cabai rawit setiap 2 harisekali



6.



Mengamati perbedaan-perbedaan anatara pot golongan 1 dengan pot golongan2



7.



Mencatat hasil pengukuran dan pengamatan kedalam tabel hasil penelitian



8.



HasilPengamatan Penelitian Pot 1 (dalam ruangan) (ukuran cm) 1 2 3 4



No



Hari



1



Pertama



0



0



0



2



Ketiga



2



3



2



2,5 Muncul daun



5



daun 2 helai, tipis, kecil, bewarna pucat, 5,2 batang kecambah melengkung



3



Kelima



4,5



6



Keterangan



0



Penelitian Pot 2 (diluar ruangan) (ukuran cm) 1 2 3 4 0



0



2



2



3



0



Keterangan



0



1,7 1,9 Muncul daun



daun 3 helai, tebal bewarna 2,8 2,7 2,9 hijau, batang kecambah tegak dan kokoh



9.



AnalisaData Tanaman cabai rawit dalam pot golongan 1 (didalam ruangan) Mengalami pertambahan tinggi yang cepat, dari hari ke hari. Namun pertambahan daunnya lambat, warna daunnya hijau pucat dan batang kecambahnya tidak kokoh dan melengkung.



Batang kecambah



melengkung karena pertambahan tinggi yang cepat tetapi batangnya tidak kuat. Kekurangan cahaya tersebut yang menyebabkan daunnya pucat, berukuran kecil, tipis, dan batangnya tidak kokoh karena tanaman tidak bisa melakukan proses fotosintesis secaramaksimal. Tanaman cabai rawit dalam pot golongan 2 ( diluar ruangan)Mengalami pertumbuhan yang lambat , namun jumlah daunnya bertambah lebih cepat, bewarna hijau lebar dan tebal dan batang kecambahnya kokoh. Dengan cahaya matahari yang cukup tanaman tersebut dapat melakukan proses fotosintesis secara maksimal , sehingga tanaman tersebut ternutrisi. Nutrisi yang cukup itulah yang menyebabkan tanaman cabai rawit didalam pot 2 tampak lebih gemuk, kokoh,berdaun lebar tebal dan banyak. 10. Kesimpulan Tanaman yang berada diluar ruangan dapat melaukan proses fotosintesis yang maksimal sehingga hasil daunnya lebih tebal dan batangnya kokoh dibandingkan dengan tanaman yang berada di luar ruangan hasil daunnya lebih tipis dan batangnya tidak kokoh.



BAB III



PENUTUP 3.1



Kesimpulan 1.



Pengertian metode ilmiah adalah suatu proses atau cara keilmuan dalam melakukan proses ilmiah (science project) untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis.



2.



Kriteria yang termasuk ke dalam metode ilmiah adalah: a)



Berdasarkan fakta



b) Bebas dari prasangka c)



Menggunakan prinsip-prinsip analisa



d) Menggunakan hipotesa



3.



e)



Menggunakan ukuran objektif



f)



Menggunakan teknik kuantifikasi



Langkah-langkah dalam membuat metode ilmiah a)



Hipotesis



b) Melakukan eksperimen c)



Menyimpulkan eksperimen



DAFTAR PUSTAKA



Anonim-a, ”Tugas Metode Ilmiah IPA”. http://metodeilmiah123.blogspot.co.id/2013/09/tugas-biologi-metodeilmiah-kelas-x-ipa.html. Diakses pada 14 September 2015 Anonim-b, “Metode Ilmiah” http://alphaomega86.tripod.com/metode-ilmiah.html. Diakses pada 14 September 2015 Anonim-c,”Metode Ilmiah”.http://id.wikipedia.org/wiki/Metode-ilmiah.html. Diakses pada 14 September 2015 Fachry,”Penggunaan Metode Ilmiah”. http://fachryaje.blogspot.com/2010/04/penggunaan-metode-ilmiahdalam.html Diakses pada 14 September 2015