Makalah Metode Mauizhah Dalam Pembinaan Akhlak [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH METODE MAUIZHAH DALAM PEMBINAAN AKHLAK



Dosen pengampu : Bpk Mansur Makalah diajukan sebagai syarat pemenuhan tugas mata kuliah Akhlak dan Etika



1. Bani Adam



202014500101



2. Agus Sriyono



202014500070



3. Aprilya putri lestari



202014501217



4. Revanni kharisma ritonga



202014501209



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI 2023 I



KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr.wb. Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami sebagaimana mestinya. Shalawat dan salam juga tak lupa pula kami kirimkan kepada baginda nabiullah Muhammad SAW,selaku tokoh reformasi bagi kita sekalian yang mengajarkan kepada kebenaran khususnya bagi umat muslim yang telah menunjukan kepada kita jalan kebenaran dan kebaikan terutama yang masih tetap teguh pendirian sampai hari ini. Makalah ini dibuat guna memenuhi kewajiban kami selaku mahasiswa, dalam rangka memenuhi tugas yang telah diberikan oleh Dosen yang bersangkutan dan merupakan pra syarat dalam memperoleh nilai pada mata kuliah “Akhlak dan Etika”. Makalah ini disusun berdasarkan referensi yang ada, yang inti dari makalah ini adalah membahas masalah“ Metode Mauidzah dalam Pembinaan Akhlak” Dalam penyusunan materi ini, kami sadar sepenuhnya atas segala kekurangan dan kesempurnaan sehingga di butuhkan masukan dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah selanjutnya. Akhirnya, kami selaku penyusun makalah ini mengucapkan terima kasih atas saran dan masukan rekan-rekan serta Dosen yang bersangkutan, dan untuk selanjutnya kami bersenang hati menyambut segala kritik dan saran dari para pembaca yang sifatnya conscruktife (membangun) dalam rangka penyempurnaan makalah ini. Semoga Allah SWT selalu menyertai dan meridhoi kita bersama dalam upaya ikut mencerdaskan kehidupan yang berbudi pekerti luhur. Amin Ya Rabbal‘Alamin. Wassalamu’alaikum wr.wb. Jakarat, 25 Maret 2023



Kelompok III



1



Daftar isi



KATA PENGANTAR.................................................................................................................................1 BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................3 2.1



Latar Belakang Masalah.........................................................................................................3



BAB 2 PEMBAHASAN.............................................................................................................................4 2.2



PENGERTIAN METODE MAUIZHAH DALAM PEMBINAAN AKHLAK.........................................4



2.3



DASAR PENERAPAN METODE MAUIZHAH.............................................................................4



2.4



TUJUAN PENERAPAN METODE MAUIZHAH...........................................................................5



2.5



KELEBIHAN DAN KELEMAHAN METODE MAUIZHAH.............................................................6



2.6



PENERAPAN METODE MAUIZHAH.........................................................................................7



2.7



LANGKAH LANGKAH METODE MAUIZHAH............................................................................8



2.8



SIFAT-SIFAT WAJIB RASULULLAH...........................................................................................8



BAB III KESIMPULAN............................................................................................................................11 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12



2



BAB I PENDAHULUAN Islam merupakan agama yang santun karena di dalam islam sangat menjunjung tinggi etika, moral, dan akhlak. Akhlak adalah hal yang terpenting dalam kehidupan manusia karena akhlak mencakup segala pengertian tingkah laku, tabi'at, perangai, karakter manusia yang baik maupun yang buruk dalam hubungannya dengan Khaliq atau dengan sesama makhluk. Akhlak mulia adalah sebaik-baik perhiasan yang mampu menghindarkan pemiliknya dari bahaya dan segala kemungkinan yang mampu membahayakannya. Bahkan Rasulullah SAW memiliki akhlak yang mulia, sebagaimana perkataan Aisyah.a, “Sesungguhnya akhlak Rasulullah adalah Al-Qur an”. ‟ Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam membina akhlak yaitu salah satunya menggunakan metode mauizhah, pada dasarnya metode mauizhah ini bertujuan untuk memberikan nasihat kepada seseorang yang dapat melembutkan hati serta meninggalkan kesan yang mendalam kepada seseorang agar selalu berbuat baik dan senantiasa berakhlak mulia. Dari pembinaan menggunakan metode tersebut akan terbentuk pribadipribadi muslim yang berakhlak mulia, taat kepada Allah dan rasul-Nya hormat kepada ibu bapak dan sayang kepada sesama makhluk ciptaan Allah SWT



2.1



Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah



1. Memahami pengertian metode mauizhah dalam pembinaan akhlak 2. Apa dasar penerapan metode Mauizhah? 3. Apa tujuan penerapan metode Mauizhah? 4. Apa kelebihan dan kelemahan metode Mauizhah? 5. Apa penerapan metode Mauizhah dalam Pembinaan Akhlak? 6. Langkah-Langkah Penerapan Metode Mauizhah? 7. Sifat-sifat wajib Rasulullah ?



3



BAB 2 PEMBAHASAN 2.2



Pengertian Metode Mauizhah dalam pembinaan Akhlak Mauizhah mempunyai arti “mengingatkannya terhadap sesuatu yang dapat



meluluhkan hatinya dan sesuatu itu dapat berupa pahala maupun siksa, sehingga ia menjadi ingat”. Sedangkan pengertian dari metode Mauizhah yaitu pemberitahuan seseorang tentang sesuatu yang baik agar dia dapat melakukannya dan apabila buruk dia tidak melakukannya serta Mauizhah termasuk dalam nasihat, peringatan, teguran, dan perintah. Dalam pengertian lain metode Mauizhah adalah pembinaan yang merupakan proses memahami, mendalami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan membina sebagai usaha tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Pembinaan merupakan suatu kegiatan yang mempertahankan dan menyempurnakan apa yang telah ada. Melaksanakan suatu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara rutin serta mengevaluasi kegiatan tersebut menjadi kegiatan yang semakin baik



2.3



DASAR PENERAPAN METODE MAUIZHAH Pengertian Metode Mauizhah dalam pembinaaDasar Penerapan Metode Mauizhah



Dalam surat Luqman ayat 12 - 19 ini sangat relevan untuk diaplikasikan dalam rangka menanamkan pengaruh positif melalui Mauizhah di dalamnya, karena dalam surat Luqman ayat 12 sampai dengan ayat 19 tersebut seluruhnya berupa Mauizhah, Mauizah yang disampaikan seorang ayah kepada anaknya yang di dalamnya mengandung konsepkonsep pendidikan, baik itu pendidikan aqidah atau keimanan, pendidikan ibadah, dan pendidikan akhlak. Terdapat dalam surat Al - ‘Alaq ayat 1-5, yang memerintahkan pada ilmu pengetahuan kepada manusia dengan memberikan nasehat yang berupa perintah untuk membaca. Terdapat dalam surat Al - Ankabut ayat 64, yang memberikan nasehat kepada orang yang berakal untuk memikirkan keadaan dunia yang terus berkembang dan menyusut untuk memperkuat rasa patuh, takut, dan rasa taat kepada perintah Allah SWT 4



2.4



TUJUAN PENERAPAN METODE MAUIZHAH Dalam surat Al - Luqman ayat 12 - 19 dijelaskan bahwa metode Mauizhah memiliki



tujuan antara lain: 1. Mengarahkan, membina, dan meningkatkan perasaan ketuhanan 2. Memberikan nasihat mengenai makna dan kesan yang meningkatkan perasaan ikhlas dalam beramal saleh 3. Memberikan nasihat makna dan kesan yang meningkatkan perasaan untuk mentaati Allah SWT dan melaksanakan perintah-Nya 4. Memberikan arahan dan membina berpikir yang sehat 5. Mengarahkan untuk membersihkan jiwa. Menurut psikologi dan pendidikan penerapan metode Mauizhah dalam pembinaan akhlak, yaitu : 1. Membangkitkan Perasaan Ketuhanan Dikembangkan dalam jiwa setiap manusia melalui dialog, pengalaman, ibadah, praktik dan lainnya sehingga perasaan ketuhanan yang meliputi ketundukan kepada Allah SWT dan rasa takut terhadap azabNya dapat dibangkitkan dengan perasaan ketuhanan yang ditumbuhkan setiap harinya. 2. Membangkitkan Keteguhan Hati Keteguhan itu dapat dilakukan melalui imajinasi sehat tentang kehidupan dunia dan akhirat, peran dan tugas manusia dalam alam semesta, nikmat - nikmat Allah SWT, keyakinan bahwa Allah SWT yang telah menciptakan kehidupan ini, kematian, dan lain sebagainya. 3. Menjauhkan Manusia dari Perbuatan Mungkar Memberikan nasihat apabila ada seseorang yang melakukan kesalahan atau berbuat buruk agar setiap manusia menjalankan perintah Allah SWT dengan baik, adil, bijaksana, dan meyakini bahwa Allah SWT melihat setiap yang manusia kerjakan. Sebagaimana terdapat dalam firman Allah SWT surat An - Nahl ayat 90, yaitu : “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, 5



memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”



2.5



KELEBIHAN DAN KELEMAHAN METODE MAUIZHAH Apapun metode yang digunakan baik di sekolah maupun di dalam keluarga,



maka masing-masing metode tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri. Berikut ini adalah kelebihan dari metode mauizhah:  Dalam waktu yang singkat dapat menyampaikan bahan/materi lebih banyak.  Tidak perlu mengadakan pengelompokan murid.  Dapat menguasai seluruh kelas dengan mudah, meskipun jumlah murid banyak.  Jika metode ini berhasil dengan baik, maka dapat menimbulkan semangat bagi peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran.  Fleksibel, dalam arti bahwa jika waktu sedikit bahan dapat dipersingkat, diambil point - point tertentu saja, jika terdapat waktu longgar bisa disampaikan secara detail.  Membangun keakraban antara murid dan guru.



Adapun kelemahan dari metode mauizhah yaitu:  Terkadang sulit untuk mengetahui pemahaman peserta didik terhadap bahan materi yang diberikan.  Metode ini disampaikan secara lisan sehingga proses pembelajaran terasa membosankan karena harus berbicara terus dalam menjelaskannya.  Bila tidak terlalu memperhatikan psikologis anak didik, maka bisa terjadi pemahaman yang kabur/tidak jelas.  Jika tidak merencanakan materi yang akan disampaikan, terkadang bisa melanturlantur dan membosankan.



2.6



PENERAPAN METODE MAUIZHAH 6



Dalam penerapan metode mauizhah dapat dilakukan seperti : 1. Pelajaran dan nasihat yang baik, berpaling dari hal perbuatan jelek melalui tarhib dan targhib (dorongan dan motivasi); penjelasan, keterangan, gaya bahasa, peringatan, petutur, teladan, pengarahan dan pencegahan dengan cara halus. 2. Al-mauizhah adalah melalui pelajaran, keterangan, petutur, peringatan, pengarahan dengan gaya bahasa yang mengesankan atau menyentuh dan terpatri dalam nurani. 3. Dengan bahasa dan makna simbol, alamat, tanda, janji, penuntun, petunjuk, dan dalildalil yang memuaskan melalui ucapan lembut dengan penuh kasih sayang. 4. Dengan kelembutan hati menyentuh jiwa dan memperbaiki peningkatan amal 5.



Melalui suatu nasihat, bimbingan dan arahan untuk kemaslahatan.Dilakukan dengan baik dan penuh tanggung jawab, akrab, komunikatif, mudah dicerna dan terkesan dihati sanubari.



6. Suatu ungkapan dengan penuh kasih sayang yang dapat terpatri dalam kalbu, penuh kelembutan sehingga terkesan dalam jiwa, mengejek, tidak melalui cara pelanggaran dan pencegahan, melecehkan, menyudutkan atau menyalahkan, dapat meluluhkan hati yang keras, menjinakkan kalbu yang liar 7. Dengan tutur kata yang lemah lembut, pelan-pelan, bertahap, dan sikap kasih sayang dapat membuat seseorang merasa dihargai rasa kemanusiaannya sehingga dapat merespon positif.



7



2.7



LANGKAH LANGKAH METODE MAUIZHAH



Ada beberapa langkah-langkah metode mau’izhah: a. Hendaknya guru merumuskan tujuan khusus yang hendak dipelajari/ disampaikan kepada siswa. b. Setelah menetapkan tujuan, guru bisa mempertimbangkan apakah metode mauizah merupakan metode yang tepat digunakan. c. Susunan bahan/nasehat yang benar-benar perlu dan sesuai dengan materi pelajaran. d. Penjelasan hendaknya menarik perhatian siswa sehingga peserta didik terarah pada pokok materi. e. Pengertian yang disampaikan yang jelas, dan mudah dipahami



2.8



SIFAT-SIFAT WAJIB RASULULLAH Melalui metode Mauizhah ini orang tua atau guru dapat membina anak atau peserta



didik melalui nasihat-nasihat tentang sifat-sifat yang telah disampaikan oleh Rasulullah SAW. Berikut ini adalah sifat-sifat wajib Rasulullah yang bisa anda contoh dalam kehidupan sehari - hari.



1. Shidiq Shidiq artinya selalu benar. Para rasul selalu berkata yang benar, baik benar dalam menyampaikan wahyu yang bersumber dari Allah SWT, dan benar dalam perkataanperkataan yang berhubungan dengan persoalan duniawi, serta kita sebagai manusia harus meyakini dan beri’tikad bahwa semua yang datang dari Rasul baik perkataan atau perbuatan adalah benar dan hak. Karena apa yang diucapkan atau diperbuat oleh para rasul bukan menurut kemauannya sendiri. Ucapan dan perbuatannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan atau risalah yang diterima dari Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam surat Maryam ayat 41 “Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ibrahim di dalam kitab (al-Qur’an),sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat membenarkan seorang nabi.”



8



2. Amanah Sifat amanah menunjukkan bahwa rasul adalah sosok yang dapat dipercaya. Para rasul senantiasa selalu menjalankan tugasnya sesuai dengan yang diberikan oleh Allah SWT. Agar tugas itu dapat dilaksanakan dengan baik, mereka selalu menjaga jiwa dan raganya dari perbuatan-perbuatan dosa sehingga kepercayaan umat manusia terhadap dirinya akan senantiasa terjaga.Di dalam Al-Quran, sifat amanah ini ada pada Nabi Muhammad SAW. Pada masa mudanya, Nabi Muhammad diberi gelar oleh penduduk Mekkah dengan sebutan Al-Amin, yang berarti amanah dan dapat dipercaya. Allah SWT juga berfirman dalam surat Al-Anfal Ayat 27, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”



Tabligh 3. Tabligh Tabligh mempunyai arti menyampaikan. Tabligh dikaitkan dengan sifat para rasul yang senantiasa menyampaikan semua wahyu kepada umat manusia, baik berupa pengetahuan, pedoman, syariat atau risalah kenabian yang lain. Mereka menyampaikan semua wahyu karena tugas dan tanggung jawab, tidak ada satu huruf pun yang disembunyikan para rasul saat menyampaikan kebaikan. Jika Allah memerintahkan para rasul untuk menyampaikan wahyu kepada manusia, maka wajib bagi manusia untuk menerima apa yang telah disampaikan dengan keyakinan yang kuat sebagai bukti atau saksi akan kebenaran wahyu itu. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 67 Artinya: "Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir."



9



4. Fathonah Fathonah artinya cerdas. Para rasul memiliki kecerdasan dalam menjalankan amanah, tugas, dan tanggung jawab sebagai seorang rasul. Mereka juga mampu memahami persoalan umatnya dan memberikan jalan keluar, dalam menyampaikan risalah Allah SWT tentu dibutuhkan kemampuan, diplomasi, dan strategi khusus agar wahyu yang tersimpan didalamnya hukum - hukum Allah SWT dan risalah yang disampaikan bisa diterima dengan baik oleh manusia. Karena itu, seorang rasul wajib memiliki sifat cerdas. Kecerdasan ini sangat berfungsi terutama dalam menghadapi orang-orang yang membangkang dan menolak ajaran Islam. Sifat sifat itu merupakan satu hujjah (memberikan alasan - alasan) bagi mereka agar apa yang disampaikan bisa diterima dengan baik, berikut hadis yang menjelaskan tentang sifat fathonah (cerdas): "Kelebihan orang berilmu dari orang ahli ibadah (tanpa ilmu) adalah seperti keutamaan atas orang yang paling rendah di antara kalian. Sesungguhnya Allah, para malaikat, para penduduk langit dan bumi, bahkan semut yang di lubangnya, dan para ikan, mendoakan pengajar kebaikan para manusia." (HR. At Tirmid



10



BAB III KESIMPULAN



Metode Mauizhah merupakan metode yang berupa pembinaan, yang biasanya digunakan untuk membina akhlak agar lebih baik kedepannya, yang bertujuan untuk mengarahkan, membina, dan meningkatkan perasaan kepada Allah SWT. Namun di dalam metode ini memiliki kelebihan dan kelemahan, jika metode ini dapat mencapai keberhasilan maka dibutuhkan kerja sama dan keakraban, tetapi jika tidak terlalu memperhatikan materi yang akan disampaikan dapat menyebabkan metode ini menjadi membosankan. Dalam penerapan metode mauizhah pembinaan akhlak harus menerapkan bahasa yang sesuai dengan usia sehingga dapat merespon dengan baik, dan dalam penyampaiannya harus dengan gaya bahasa yang mengesankan agar menyentuh hati nurani. Nabi Muhammad SAW memiliki keteladanan yang menjadikan beliau satu - satunya untuk ditiru sebagai teladan yang baik. Nasihat - nasihat Nabi Muhammad SAW yang disampaikan merupakan sebuah kunci kesuksesan agar manusia tidak jatuh dalam kesalahan, dan baik dalam bersikap. Adapun contoh sikap - sikap yang patut ditiru dari Nabi Muhammad SAW terdapat pada sifat - sifat wajib bagiNya dan sifat - sifat utamaNya.



DAFTAR PUSTAKA



Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hal. 53.



Azhari, F. Model Pembinaan keagamaan islam pada pekerja seks komersial. Salatiga 2012: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, hal. 21.



https://hjr2009.wordpress.com/2013/02/02/aplikasi-metode-mauidzah-dalam- E2%0%8Ependidikan-aqidah/



Yunasril Ali, pilar - pilar tasawuf, Jakarta, Kalam Mulia, 1999, cet. 2, hal. 86 H. Muhammad Arifin dkk. Buku Ajar Akhlak dan Etika. Jakarta 2020. Unindra Press



12