Makalah Paragraf [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Makalah Paragraf



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Paragraf dengan baik dan lancar . Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Pendidikan Bahasa Indonnesia serta membantu mengembangkan kemampuan pemahaman pembaca terhadap Jenis-jenis Paragraf dan Syarat-syarat Pembentukan Paragraf. Pemahaman tersebut dapat dipahami melalui pendahuluan, pembahasan masalah, serta penarikan garis kesimpulan dalam makalah ini . Makalah Paragaraf ini disajikan dalam konsep dan bahasa yang sederhana sehingga dapat membantu pembaca dalam memahami makalah ini . Dengan makalah ini , diharapkan pembaca dapat memahami mengenai Jenis-jenis Paragraf dan Syarat-syarat Pembentukan Paragraf. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Dosen mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk berkarya menyusun makalah Paragraf. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Saran dan kritik sangat penulis harapkan dari seluruh pihak dalam proses membangun mutu makalah ini .



Tarakan, 16 Maret 2016



Kelompok 1



PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA



1



Makalah Paragraf



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR …………………..…………………………………………. 1 DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….



2



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang …………………………………………………………....……. 1.2 Rumusan Masalah …………………..…………………………………….……. 1.3 Tujuan Penulisan …………………….…………………………………….…….



3 4 4



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Paragraf …………………………………………………………….



5



2.2 Jenis-Jenis Paragraf..........................................……………..…………….…….



6



2.3 Syarat-syarat pembentukan paragraf………………….. ……………………….



12



2.4 Asas-asas Paragraf yang Baik……………………………………...…………..



15



2.5 Teknik Pengembangan Paragra……….. ………………………………..……..



17



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………. 3.2 Saran ……………………………………………………………..…………….



18 18



DAFTAR PUSTAKA …………………..………………………………………….



19



LAMPIRAN………………………………………………………………………..



20



BAB I PENDAHULUAN



PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA



2



Makalah Paragraf



1.1



Latar Belakang Setiap karangan yang baik harus dibagi menjadi bagian-bagian. Karangan yang panjang umumnya dibagi menjadi bab-bab, kemudian bab-bab itu dibagi menjadi beberapa sub-bab atau anak bab. Di dalam sub-bab atau anak bab tersebut masih dibagi lagi menjadi bagian-bagian lagi. Bagian-bagian dari anak bab tersebutlah yang dinamakan paragraf. Kalau masih mau dibagi lagi, di dalam paragraf-paragraf tersebut terdapat bagian-bagian yang berupa kalimat. Jadi, paragraf adalah bagian-bagian karangan yang terdiri atas kalimat-kalimat yang berhubunghubungan secara utuh dan padu serta merupakan satu kesatuan pikiran (Soedjito dan Hasan, 1984) Paragraf merupakan serangkaian kalimat yang saling bertalian untuk membentuk sebuah gagasan (ide). Dalam hierarki kebahasaan paragraf adalah satuan yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Paragraf juga dapat disebut wacana mini. Paragraf berguna untuk menandai pembukaan topik baru, memisahkan gagasan pokok yang satu dengan yang lainnya. Dengan demikian, pembaca mudah memahami isi paragraf secara utuh. Dalam penulisan, paragraf dimulai dengan spasi (penakukan) kira-kira lima ketukan atau dimulai pada margin kiri tanpa spasi lima ketukan, tetapi diberi jarak lebih antarparagrafnya. Panjang paragraf tidak dibatasi, bergantungan pada cara pengembaangannya dan ketuntasan uraian yang berhubungan dengan gagasan pokok. Paragraf yang terlalu pendek (misalnya 2-3 kalimat) biasanya kurang dikembaangkan; sebaliknya yang terlalu panjang dapat menjemukan, bahkan kemungkinan mengandung kalimat yang terlepas dari gagasan pokoknya.



1.2



Rumusan Masalah



PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA



3



Makalah Paragraf



Rumusan masalah pada makalah ditujukan untuk meluruskan permasalahan yang akan dibahas pada pembahasan dalam makalah. Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah , sebagai berikut : a. b. c. d. e. 1.3



Apa itu paragraf ? Apa saja jenis-jenis paragraf ? Bagaimana syarat-syarat pembentukan paragraf ? Bagaimana asas-asas paragraf yang baik ? Bagaimana teknik pengembangan paragraf ?



Tujuan Penulisan Tujuan penulisan dalam makalah ditujukan untuk mencari tujuan dari dibahasnya pembahasan atas rumusan masalah dalam makalah . Ada pun tujuan penulisan makalah , sebagai berikut : a. b. c. d. e.



Memahami pengertian paragraf . Memahami jenis-jenis paragraf . Mengetahui tentang syarat-syarat pembentukan paragraf. Memahami asas-asas paragraf yang baik. Pelaksanaan teknik pengembangan paragraf.



BAB II PEMBAHASAN 2.1



Pengertian Paragraf



PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA



4



Makalah Paragraf



Paragraf disebut juga alinea. Kata paragraf diserap dari bahasa Inggris “Paragraf”. Paragraf sedangkan kata alinea dari bahasa Belanda, dari kata Latin A LINEA yang berarti “Mulai dari baris yang baru”. Kata Inggris paragraf terbentuk dari kata Yunani “PARA” yang berarti “Sebelum” dan “GRAFEIN” yang berarti, “Menulis atau menggores”. Sehingga disimpulkan sedemikian, paragraf adalah satuan bahasa yang lengkap, yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Sebagai satuan bahasa yang lengkap artinya dalam paragraf tersebut terdapat konsep, gagasan, atau ide yang utuh yang biasa dipahami oleh pembaca. Sedangkan paragraf mempunyai satuan gramatikal tertinggi atau terbesar, berarti paragraph itu dibentuk dari kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan gramatikal. Persyaratan gramatikal dalam paragraf dapat dipenuhi kalau dalam paragraf itu sudah terbina yang disebut kekohesian, yaitu adanya keserasian hubungan antara unsur-unsur yang ada dalam paragraf tersebut. Dalam paragraf kalimat-kalimat harus disusun dengan KOHESI (kesatuan dalam paragraf) memiliki koherensi (keterpautan makna), dan memiliki isis yang memadai sebagai pendukung gagasan utama dalam paragraf. Paragraf yang baik biasanya berisi atau mempunyai pikiran utama yaitu topik yang dikembangkan menjadi sebuah paragraf dan berfungsi sebagai pengendali keseluruhan paragraf. Ciri-ciri kalimat utama: 1. Mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci dan diuraikan lebih 2. 3. 1. 2. 3.



lanjut. Merupakan kalimat yang dapat berdiri sendiri. Mempunyai arti yang jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain. Ciri-ciri kalimat penjelas : Dari segi arti sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri ssendiri. Kadang arti kalimat baru jelas ketika dihubungkan dengan kalimat lain. Pembentukannya sering membutuhkan kata sambung. Sedangkan paragraf juga mempunyai ciri-ciri dan fungsinya sebagai berikut :



a.



Ciri-ciri paragraf a. Paragraf memgunakan pikiran utama (gagasan utama) yang dinyatakan dalam kalimat topik. b. Setiap paragraf memiliki satu kalimat topik dan yang lain merupakan kalimat



b.



penjelas. c. Paragraf menggunakan pikiran penjelas (gagasan utama). Fungsi paragraf



PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA



5



Makalah Paragraf



a. Mengekpresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis, dalam suuatu kesatuan. b. Menandai peralihan (pergantian), gagasan baru bagi karangan yang berdiri dari beberapa paragraf ganti. Paragraf ganti berarti ganti pikiran. c. Memudahkan pemahaman bagi pembacanya. d. Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit pikiran yang lebih kecil. e. Memudahkan pengendalian variable terutama karangan yang terdiri atas b.2



beberapa variable. Jenis-Jenis Paragraf 1. Berdasarkan letak kalimat topiknya Berdasarkan letak kalimt topiknya paragraf dibagi atas : a. Paragraf Deduksi atau Paragraf Deduktif Paragraf deduksi artinya paragraf yang memiliki pikiran utama pada awal alinea, sedangkan kalimat selanjutnya merupakan kalimat penjelas. Paragraf deduksi sering juga disebut paragraf umum, ke paragraf khusus. Contoh paragrafnya adalah paragraf yang memiliki isi kalimat penjelas, uraian, analisis, contoh-contoh, keterangan atau rincian kalimat topik. Contoh : Nasser memang tahu bagaimana memikat rakyat. Sebagian besar pidatonya ia ucapkan dalam “bahasa jalanan”, menghindari kalimat berbunga-bunga yang jadi ciri dalam sastra klasik Arab. Sebentar-sebentar massa, sekitar seperempat juta orang, bertepuk dengan riuh.



b. Paragraf Induksi atau Paragraf Induktif Paragraf induksi (khusus ke umum) yaitu paragraf yang kalimat utamanya terletak pada akhir kalimat. Artinya, kalimat-kalimat awal merupakan kalimat penjelas sedangkan kalimat akhir merupakan kalimat utamanya. Contoh : Akhir-akhir ini kampus sering kelihatan sepi. Beberapa Sekretariat UAM lebih sering terlihat tutup daripada bukanya. Sepeda motor pun tidak sebanyak biasanya. Memang, saat ini adalah masa liburan akhir semester. c. Paragraf Kombinasi atau Paragraf Campuran Kalimat utamanya pada sebuah paragraf pada hakekatnya hanya memiliki satu kalimat utama. Tapi, pada paragraf kombinasi, kalimat utamanya bisa terletak pada awal atau juga bisa terletak pada akhir paragraf. Jika dikatakan kombinasi, karena jika kalimatnya terletak pada awal kalimat, maka akan PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA



6



Makalah Paragraf



ditegaskan pada akhir kalimat, begitu juga sebaliknya. Sehingga, paragraf ini sering disebut paragraf deduktif/induktif. Contoh : Belajar hanya menjelang saat ujian termasuk hal yang kurang baik. Konsentrasi bias menjadi terpecah karena keadaan jiwa yang tertekan. Selain itu, juga bisa mengakibatkan menurunnya kondisi tubuh atau kesehatan. Sebab, biasanya kita belajar sampai larut malam, padahal esok harinya masih harus mengerjakan soal-soal ujian. Jadi jelaslah, bahwa dengan belajar hanya saat menjelang ujian banyak kerugian yang kita dapatkan. d. Paragraf Penuh atau Paragraf tanpa kalimat Utama Paragraf penuh maksudnya paragraf penuh dengan kalimat topik, seluruh kalimat yang membangun suatu paragraf sama pentingnya sehingga tidak satupun kalimat yang khusus menjadi kalimat topik. Paragraf ini sering dijumpai dalam uraian-uraian yang bersifat deskriptif dan narasi terutama dalam karangan fiksi. Contoh : Bapak membangunkan aku, berbisik-bisik mengajak aku ke luar rumah. Ibu dan adik sudah tidur. Mereka tergeletak di lantai beralaskan tikar pandan. Mulut Ruti, adikku paling kecil, masih menempel di dada ibu. Kelihatannya mereka puas sekali. 2. Berdasarkan sifat isinya (Berdasarkan bentuk pengembangannya) a. Paragraf Argumentasi Paragraf yang berusaha mengungkapkan pendapat dan sikap penulis. Sikap dan pendapat penulis diungkapkan dalam bentuk fakta. Ciri khas paragraf argumentasi terletak pada pendapat yang disertai dengan alasan yang mendukung. Contohnya karya ilmiah, makalah, skripsi, tesis dan disertasi. Contoh : Menurut penulis, pabrik rokok tidak perlu ditutup. Namun, ada pihak yang tidak setuju dengan pendapat ini dengan alas an rokok bukan hanya berdampak negatif bagi perokok aktif, melainkan juga perokok pasif. Hal itu memang benar. Akan tetapi, penulis memiliki alasan yang cukup penting untuk menolak penutupan itu. Pertama, pabrik rokok membuka kesempatan bekerja bagi banyak orang. Tentunnya hal ini dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Karyawan yang bekerja di pabrik rokok dapat lebih sejahtera karena dapat menghidupi keluarganya.



Kedua, pabrik rokok dapat



meningkatkan pendapatan Negara melalui pajak. Karena kedua alasan itu, merupakan tindakan yang terburu-buru jika pemerintah memutuskan untuk PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA



7



Makalah Paragraf



menutup pabrik rokok. Pemerintah sebaiknya memberi penyuluhan tentang bahaya merokok bagi kesehatan atau sanksi kepada mereka yang merokok tidak di tempat yang disediakan. b. Paragraf Persuasi Paragraf persuasi adalah paragraf yang isinya berupa ajakan yang mengajak pembaca dengan mengemukakan alasan, contoh dan bukti yang kuat, untuk meyakinkan pembaca, atau pendengar sehingga pembaca membenarkan dan mengikuti ajakan penulis. Contohnya majalah, surat, surat kabar, radio, selebaran, kampanye, dan lain-lain. Contoh : GROOVE adalah pensil graphite dan pensil warna yang dirancang khusus untuk anak yang baru belajar menulis atau mewarnai. GROOVE berbentuk segitiga bulat yang merupakan bentuk paling ergonomis sebagai pegangan pensil dengan penambahan cekungan-cekungan untuk menyempurnakan kedudukan jari tangan kita menggenggam pensil. Dengan menggunakan pensil GROOVE, anak akan otomatis terbimbing untuk memegang pensil dengan cara yang benar. GROOVE terbukti sangat nyaman digunakan. c. Paragraf Deskripsi/Deskriptif Paragraf deskripsi adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan objek yang sedang dibicarakan atau dituliskan sehingga pendengar atau pembaca seolah-olah melihat objek yang sedang dibicarakan. Atau dengan kata lain paragraf deskripsi menaruh harapan pada pembaca atau pendengar seolah-olah melihat keadaan peristiwa tersebut secara langsung. Biasanya digunakan dalam karya sastra dan biografi seseorang. Contoh : Apartemen di Casablanca letaknya cukup strategis, dekat area bisnis, pusat belanja, pusat hiburan, dan mudah diakses dari berbagai sudut kota. Posisi hunian bertingkat ini berpengaruh pada penampilan bangunan dan pemandangan ke arah sekitarr sehingga apartemen dirancang harmonis dengan kondisi lingkungannya. Desain arsitektur masa kini tidak lagi hanya bergaya mediteranian atau gaya klasik. Tren apartemen bergeser kearah yang lebih simple dan modern serta mengacu pada prinsip arsitektur tropis. Di antaranya, pemakaian sun shielding untuk mengurangi silau cahaya matahari dan derasnya curah hujan. Selain itu, susunan ruang ditata efisien dengan mengutamakan kenyamanan. Tata letak setiap unit apartemen dirancang fleksibel agar memenuhi beragam kebutuhan konsumen, terutama para PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA



8



Makalah Paragraf



eksekutif muda. Untuk menciptakan kesan lapang, warna-warna muda dan alami, elemen soft furnishing, dan material kaca dapat diaplikasikan. Pemilihan dan tata letak furniture serta teknik pencahayaan berperan penting dalam menciptakan suasana hangat dan nyaman di dalam apartemen. Begitu pula, koleksi benda seni dapat menjadi ‘roh’ pada interior apartemen. d. Paragraf Eksposisi Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bersifat memaparkan, menjelaskan, menerangkan dan menguraikan sesuatu. Jenis paragraf ini bertujuan untuk memperluas atau menambah wawasan pembaca atau pendengar. Bentuk paragraf ini biasa dipakai untuk memaparkan cara membuat sesuatu, cara menggunakan sesuatu. Contohnya penulisan cara kerja sebuah mesin, cara mengkomsumsi obat-obatan dan sebagainya. Contoh : Konsumen perlu memahami beberapa kiat agar tidak terjebak oleh penjualan obat palsu. Konsumen hendaknya membeli obat di apotek. Dengan membeli obat di apotek, jika obat yang dibeli palsu, konsumen terlindungi dan apotek tersebut dapat dituntut secara hukum dengan ancaman hukuman lima tahun penjara dan atau



denda dua miliar rupiah. Konsumen juga harus



memperhatikan secara saksama obat yang di belinya. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah nomor registrasi sebagai tanda obat sudah mendapat izin. Selain itu, konsumen harus cermat memeriksa kualitas kemasan dan kualitas fisik produk. Beberapa produk obat palsu hamper mirip dengan aslinya. Hal ini yang harus diperhatikan adalah nama dan alamat produsen obat tercantum dengan jelas. Begitu pula, indikasi aturan pakai, peringatan. Kontra-indikasi, efek samping penyimpangan, serta tanggal kedaluwarsa jangan terlewat untuk diperhatikan konsumen. e. Paragraf Narasi/naratif Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan kejadian atau peristiwa dari awal sampai akhir yang dikaitkan dengan kurun waktu tertentu dalam bentuk perceritaan. Paragraf narasi berusaha menceritakan atau menuliskan kejadiankejadian yang ingin disampaikan penulis berdasarkan urutan waktu. Biasanya digunakan dalam bentuk riwayat hidup, novel, cerpen dan roman. Contoh : Meskipun ibu saya sudah tiada, kebanggaan saya kepada ibu tidak pernah luntur. Saya adalah anak tertua dari empat bersaudara. Ayah meninggal ketika saya berusia sepuluh tahun. Masih terbayang bagaimana ibu saya, yang PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA



9



Makalah Paragraf



seorang guru SD, harus mengurusi kami berempat. Sebelum pergi mengajar, ia menyiapkan kebutuhan kami semua, dari pakaian, sarapan, hingga bekal sekolah. Kebetulan saya bersekolah di tempat ibu saya mengajar sehingga kami selalu berangkat dan pulang bersama-sama. Selama ibu mengajar, adikadik saya dititipkan kepada tetangga hingga kami pulang, sering di perjalanan berangakat atau pulang sekolah, ibu menasihati saya agar selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan Tuhan. Ibu juga mengajarkan dan mengingatkan saya agar tidak meninggalkan salat. “Itu kunci kebahagiaan, Nak,” kata Ibu ketika itu. “Kalau kamu selalu salat, mengingat Allah, pasti Allah akan ingat kepadamu,” kata ibu pada waktu yang lain. Sekarang saya suda berkeluarga, kata-kata ibu itu masih terngiang di telinga saya. 3. Berdasarkan posisi dan fungsinya dalam paragraf Berdasarkan posisinya dan fungsinya dalam paragraf maka paragraf dibagi atas: a. Paragraf Pembuka Paragraf pembuka merupakan paragraf yang berfungsi sebagai pengantar menuju masalah yagn akan dibahas. Sebagai bagian yang mengawali sebuah karangan. Paragraf pembuka harus dapat difungsikan untuk mengantar pokok pembicaraan, menyiapkan pembaca untuk mengetahui isi seluruh karangan. Bentuk-bentuk berikut ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan menulis paragraf pembuka, yaitu : 1) Kutipan, Pribahasa, anekdot atau cerita yang lucu, singkat dan mengesankan. 2) Uraian mengenai pokok pembicaraan 3) Sesuatu tantangan atas pendapat atau Nyatakan seseorang 4) Uraian tentang pengalaman pribadi 5) Uraian tentang maksud dan tujuan penulis 6) Sebuah pertanyaan 7) Memberikan latar belakang suasana atau watak 8) Melukiskan sejarah atau riwayat hidup seseorang 9) Memberi ringkasan isi karangan b. Paragaraf Penghubung atau Pengembang Merupakan paragraf yang bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan karangan yang telah dirumuskan dalam paragraf pembuka. Paragraf pengembang dalam karangan dapat difungsikan sebagai berikut ; 1. mengemukakan inti persoalan 2. memberikan ilustrasi dan contoh 3. menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf berikutnya 4. meringkaskan paragraf berikutnya 5. mempersiapkan dasar atau landasan bagi simpulan. PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA



10



Makalah Paragraf



c.



Paragraf Penutup Merupakan paragraf yang berfungsi mengakhiri bagian suatu karangan atau seluruh karangan. Paragraf ini biasanya berisi simpulan atau saran atau bahkan penegasan kembali paragraf pembukanya . paragraf penutup harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut : 1. Sebagai paragraf penutup, maka paragraf ini tidak boleh terlalu panjang. 2. Isi paragraf harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai cerminann inti seluruh uraian. 3. Hendaknya paragraf ini dapat menimbulkan kesan yang mendalam bagi



pembacanya. 2.3 Syarat-syarat pembentukan paragraf Suatu paragraf dikatakan baik apabila paragraf



tersebut dapat memenuhi



syarat-syarat paragraf yang baik yaitu kesatuan, kepaduann, kelengkapan, keruntutan, dan konsitensi penggunaan sudut pandang. 1. Kesatuan paragraf atau kohensi Untuk membentuk kesatuan paragraf, setiap paragraf hanya berisi satu pokok pikiran. Paragaraf terdiri atas bebrapaa kalimat. Tetapi, seluruhnya harus merupakan satu kesatuan, sehingga tidak ada kalimat yang sumbang yang tidak mendukung kesatuan paragraf. Contoh : Sebaiknya konsumen memerhatikan tiga hal dalam menyikapi iklan yang marak disiarkan di media cetak dan elektronik. Hal utama yang harus dilakukan ialah bersikap bijaksana. Maksudnya, konsumen sebaiknya tidak langsung percaya dengan apa yang dibaca atau didengar, tetapi bersikap hati-hati dengan menggunakan akal sehat memikirkan apakah hal-hal yang diiklankan tersebut masuk akal atau tidak. Selanjutnya, konsumenjangan mencoba-coba semua produk yang diiklankan. Hal terakhir yang perlu diperhatikan ialah menyadari kemampuan keuangan, apakah harga produk yang ditawarkan sesuai dengan jumlah uang yang dimiliki sebaiknya konsumen menyesuaikan keinginan dengan kebutuhan dan jangan membeli produk hanya karena ada diskon . ini penting agar konsumen tidak terjerat dengan system pembelian secara utang. 2. Kepaduan paragraf atau koherensi



PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA



11



Makalah Paragraf



Satu paragraf menyatakan padu apabila paragraf tersebut dibangun dengan kalimat-kalimat yang memiliki hubungan atau pikiran yang logis, yang dapat menghasilkan kejelasaan struktur dan makna paragraf. Untuk memperoleh kepaduan yang baik suatu penulisan paragraf harus memperhatikan masalah kebahasaan dan perincian dari isi urutan alinea, sebagai berikut : 3. Masalah Kebahasaan dan Gramatikal Masalah kebahasaan dapat dibangun melalui kohensi yaitu repetisi atau pergaulan kata kunci, kata ganti, kata transisi dan bentuk pararel, yang dapat dijelaskan seperti dibawah ini : 1) Pergaulan kata kunci atau repetisi Semua paragraf dihubungkan dengan kata kunci atau sinonimnya. Kata kunci yang telah disebut pada pertama diulang pada kalimat kedua dan kallimat seterusnya. Pergaulan tersebut, mengakibatkan suatu paragraf menjadi padu, utuh dan kompak. Bentuk pergaulannya dapat berupa pergaulan kata, frasa yang telah diletakan pada awal, tengah, atau akhir kalimat. Contoh : Dalam mengajarkan sesuatu, langkah pertama yang perlu kita lakukan ialah menentukan tujuan pengajaran. Tanpa adanya tujuan yang sudah ditetapkan, materi yang kita berikan, metode yang kita gunakan, dan evaluasi yang kita susun, tidak akan banyak memberikan manfaat bagi anak didik dalam menerapkan hasil pembelajaran. Dengan mengetahui tujuan pengajaran, kita dapat menentukan materi yang akan kita ajarkan, metode yang akan kita gunakan, serta bentuk evaluasinya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Paragraf di atas menggunakan teknik repetisi, yaitu dengan mengulang kata tujuan. 2) Kata ganti Kepaduan suatu paragraf juga dapat dijalin dengan kata ganti (dia, enya, mereka, ini, itu, dan lain-lain). Dengan menggunakan kata ganti sebagai paduannya, maka bagian kalimat yang lain yang sama tidak perlu diulang meliankan diganti dengan kata ganti dia. Hal tersebut



juga dapat



mengurangi kejenuhan atau dapat membangun fariasi kalimat. Contoh : Perkuliahan Bahasa Indonesia sering kali sangat membosankan sehingga tidak mendapat perhatian sama sekali dari mahasiswa. Hal ini disebabkan bahan kuliah yang disajikan dosen sebenarnya merupakan masalah yang PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA



12



Makalah Paragraf



sudah diketahui oleh mahasiswa atau merupakan masalah yang tidak diperlukan mahasiswa. Di samping itu, mahasiswa yang sudah mempelajari bahasa Indonesia sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar atau sekurang-kurangnya sudah mempelajarinya selama dua belas tahun, mereka sudah mampu menggunakan bahasa Indonesia. Akibatnya memilih atau menentukan bahan kuliah yang akan diberikan kepada mahasiswa, merupakan kesulitan tersendiri bagi para pengejar bahasa Indonesia. Hal ini dalam paragraf diatas berfungsi menggantikan perkuliahan bahasa Indonesia sering kali sangat membosankan. 3) Kata transisi atau frasa penghubung Kata transisi yaitu kata penghubung, konjungsi, perangkai, yang menyatakan adanya hubungan. Dalam penggunaan kata transisi yang tepat dapat memandukan paragraf sehingga keseluruhan kalimat dapat menjadi padu, menyatu dan utuh. Contohnya : a) Hubungan pertentangan Lebih baik dari itu, oleh sebab itu, dengan demikian, jadi, dan lain-lain. b) Hubungan akibat atau hasil Akibatnya, karena itu, oleh sebab itu, berbeda dengan itu, akan tetapi, bagaimana pun, meskipun begitu, namun, dan lain-lain. c) Hubungan pertambahan Berikutnya, demikian juga, kemudian, selain itu, lagipula, lalu, selanjutnya, tambahan pula, dan lain-lain. d) Hubungan perbandingan Dalam hal yang sama, lain halnya dengan, sebaliknya, lebih biak dari itu, berbeda dengan itu. e) Hubungan tempat Berdekatan dengan itu, disini, seberang sana, tak jauh, darisana, dibawah, diatas, dan lain-lain f) Hubungan tujuan Agar, untuk, guna, untuk maksud itu, supaya, dan lain-lain. g) Hubungan waktu Baru-baru ini, beberapa saat kemudian, mulai sebelum, segerah, sesudah, sejak, ketika, dan lain-lain. h) Hubungan singkatan Singkatannya, ringkasannya, akhirnya, sebagai simpulan, pedek kata, dan lain-lain. 4) Bentuk paralel



PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA



13



Makalah Paragraf



Bentuk paralel atau kesejajaran yaitu bentuk-bentuk, artinya, bentuk kata yang sama, repetisi atau peng-ulangan bentuk kata atau kalimat yang sama. a) Masalah pedrincian dan urutan hasil alinea 1) Kelengkapan dan ketuntasan Kelengkapan adalah Kesempurnaan. Hal ini dapat diwujudkan dalam klasifikasi yaitu pengelompokkan secara merata atau lengkap dan ketuntasan bahasan yaitu kesempurnaan membahas materi secara menyeluruh dan utuh. 2) Konsitenti sudut pandang Sudut pandang adalah cara penulis menempatkan diri dalam karangannya.



Penulis



sering



menggunakan



aku



seolah-olah



menceritakan dirinya sendiri. Kadang penulis menggunakan sudut pandang dia atau ia. Sekali menggunakannya secara konsisten dan tidak boleh berganti sejak awal sampai akhir. 3) Keruntutan Keruntutan adalah penyusun urutan gagasan dalam karangan. Gagasan disajikan secara beruntun, agar pembaca dapat dengan mudah memahami dan dapat menyenangkan pembacanya. 2.4 Asas-asas Paragraf yang Baik Dalam mengolah paragraf yang baik perlu menerapkan asas yang berkenan dengan gagasan. Keenam asas tersebut menyangkut tantatan dalam menyampaikan gagasan. Keenam asas dalam menuangkan gagasan dalam paragraf adalah sebagai berikut : 1. Kejelasan Kejelasan berarti sifat tidak samar-samar sehingga tiap butir fakta atau pendapat yang ditemukan seakan-akan tampak nyata oleh pembaca. Karangan tersebut mudah ditafsir dan tak mungkin disalah tafsirkan. 2. Keringkasan Keringkasan berarti karangan tersebut tidak pendek atau singkat, melainkan bahwa karangan itu tidak berboros kata, tidak berlebih-lebihan dengan ungkapan, tidak mengulang-ulang butir ide yang sama, tidak berputar-putar dalam menyampaikan gagasan 3. Ketetapan Ketetapan berarti bahwa karangan dapat menyampaikan butir-butir pengetahuan kepada pembaca dengan kecocokan sepenuhnya seperti maksud penulis. Ketepatan juga meliputi ketepatan menaati aturan tata bahasa, ejaan, tanda baca, peristilahan, kelaziman bahasa, dan sebagainya. 4. Kesatupaduan PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA



14



Makalah Paragraf



Artinya segala sesuatu yang disajikan dalam karangan harus berkisar, bergayutan dan relevan pada suatu gagasan pokok atau pikiran utama karangan. 5. Pertautan Pertautan atau koherensi asas yang menghendaki agar ada saing kait antara kalimat dalam paragraf dan antarparagraf. Pertautan menghendaki agar jangan sampai ada kata atau frasa yang tidak jelas rujukannya. 6. Harkat Harkat asas yang menghendaki agar karangan bena-benar berbobot kita harus menerapkan



hukum DM atau diterangkan menerangkan dalam membangun



paragraf dengan satu (D) dan jumlah yang memadai atau yang lengkap. 2.5 Teknik Pengembangan Paragraf Beberapa teknik yang digunakan oleh seorang penulis atau pengarang dalam mengembangkan suatu paragraf adalah : 1. Teknik alamiah Teknik alamiah merupakan pengembangan paragraf berdasarkan urutan ruang dan waktu, bertujuan untuk memudahkan pemahaman pembaca. 2. Teknik klimaks dan antiklimaks Antiklimaks dimulai dari informasi yang memiliki gradasi tinggi atau penting menuju informasi yang gardasinya rendah, sedangkan klimaks merupakan kebalikan dari antiklimaks. 3. Teknik umum khusus dan khusus umum Teknik umum khusus dimulai dari gagasan utama dan dilanjutkan dengan hal khusus sebagai pengembangannya. Sedangkan teknik khusus umum dimulai dari hal-hal khusus yang merupakan penjelasan, kemudian disimpulkan menjadi hal atau gagasan umum. 4. Teknik perbandingan dan pertentangan Teknik ini mencoba memperjelas gagasan utama dengan jalan memperbandingkan dan mempertentangan hal-hal yang dibicarakan. Dalam hal ini penulis menunjukkan persamaan dan perbedaan diantara dua hal. 5. Teknik analogi Teknik ini digunakan untuk membandingkan atau menyamakan sesuatu dengan yang sudah dikenal dengan yang kurang dikenal. Tujuannya adalah untuk menjelaskan hal yang kurang dikenal tersbut. Tetapi teknik analogi misalnya dalam karya ilmiah jarang dipakai karena teknik analogi tidak selamanya benar. 6. Teknik contoh-contoh Teknik ini memberikan hal yang konkrit yang dapat memberikan bukti atau penjelasan kepada pembaca yang bersifat lebih umum, untuk lebih memperjelas. 7. Teknik sebab akibat



PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA



15



Makalah Paragraf



Teknik sebab akibat dapat diwujudkan dengan melihat hubungan antar kaliamat dalam paragraf. Hubungan kalimat yang satu dengan yang lainnya dapat berbentuk sebab akibat. 8. Teknik definisi luas Teknik ini merupakan pemberian penjelasan tentang sesuatu, dengan beberapa kalimat untuk memperjelas definisi, bias dituangkan dalam beberapa kalimat, dan bahkan beberapa alinea. 9. Teknik klasifikasi Teknik klasifikasi merupakan penggunaan cara pengelompokkan hal-hal yang sama untuk memperjelas kalimat utama. Penulis mengelompokkan berdasarkan persamaaannya, kemudian diperinci



suatu hal



lagi lebih lanjut ke dalam



kelompok-kelompok yang lebih kecil dan detail. Pengelompokkan yang didasarkan pada persamaan biasanya dapat memberikan sebuah kesimpulan yang tepat.



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Sehingga dapat disimpulkan bahwa, Paragraf adalah satuan baahasa yang lengkap, yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Sebagai satuan bahasa yang lengkap artinya dalam paragraf tersebut terdapat konsep, gagasan, atau ide yang utuh yang biasa dipahami oleh pembaca. Dengan demikian, pembaca mudah memahami isi paragraf secara utuh. Dalam penulisan, paragraf dimulai dengan spasi (penakukan) kira-kira lima ketukan atau dimulai pada margin kiri tanpa spasi lima ketukan, tetapi diberi jarak lebih antarparagrafnya. 3.2



Saran Dalam membuat suatu paragraf yang terdiri dari beberapa kalimat. Kita harus mengetahui dahulu kalimat yang akan disusun menjadi sebuah paragraf. Paragraf tersebut harus memiliki hubungan yang erat dan memenuhi syarat-syarat yang telah kami uraikan di BAB sebelumnya.



PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA



16



Makalah Paragraf



PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA



17