Makalah - PBG - Pan American Jig [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PENGOLAHAN BAHAN GALIAN PAN AMERICAN JIG



Disusun Oleh : NAMA : MEUTIA DIANI AMDI NIM : 03021181722077 KELAS : A KAMPUS : INDRALAYA



TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.



Indralaya, Maret 2019



Penyusun



ii



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................ ii DAFTAR ISI ............................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1 1.2 Maksud dan Tujuan ............................................................................... 1 1.3 Batasan Masalah.................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 3 2.1 Jigging ................................................................................................... 3 2.2 Parameter yang Dapat Ditentukan dari Proses Jigging ........................ 3 2.3 Mekanisme Jigging ............................................................................... 5 2.4 Pan American Jig .................................................................................. 7 BAB III Penutup ......................................................................................... 24 3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 24 3.2 Saran ..................................................................................................... 25 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 26



iii



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Proses pengolahan bahan galian yang biasa kita sebut dengan proses konsentrasi bijih merupakan pekerjaan yang serba efektif, efisien agar hasil yang didapat maksimal dengan biaya seminimal mungkin di dalam suatu proses produksi yang dilakukan. Salah satu dasar proses pemisahan dalam pengolahan bahan galian adalah metode perbedaan berat jenis. Pada metode pemisahan ini pada umumnya menggunakan media air, seperti pada alat hidrocyclone, humprey spiral, sluice box, classifier, jig dan lain-lain, dimana dengan bantuan media air tersebut maka akan terjadi pemisahan mineral baik akibat perbedaan kelajuannya maupun perbedaan kecepatan pengendapannya, namun kedua hal tersebut tetap berpedoman pada perbedaan berat jenis dari pada mineral.



1.2 Maksud dan Tujuan 1. Maksud Adapun maksud dari penulisan laporan ini adalah : -



Mengenal bagian-bagian penting penyusun Jig



-



Memahami cara kerja alat Jig dalam proses pemisahan mineral



-



Mengetahui perilaku butiran mineral pada proses pemisahan dengan Jig



-



Mengetahui bagian pada pan american jig



-



Mengetahui faktor-faktor kinerja pan american jig



2. Tujuan Adapun tujuan dalam penulisan laporan ini adalah :



1



Memahami aplikasi Jig serta prosesnya pada pemisahan mineral, sehingga didapatkan hasil akhir berupa mineral-mineral berharga dengan recovery yang tinggi.



1.3 Pembatasan Masalah Dalam laporan ini penulis membatasi masalah mengenai proses atau prosedur percobaan pemisahan mineral dengan menggunakan metode Jig.



2



BAB II DASAR TEORI



2.1 Jigging Jig merupakan salah satu alat pemisahan yang berdasarkan perbedaan berat jenis, bekrja secara mekanis yang menggunakan adanya perbedaan kemampuan menerobos dari butiran yang akan dipisahkan terhadap suatu lapisan pemisah (bed). Secara umum jig merupakan suatu tangki terbuka yang berisi air dengan saringan horizontal terletak pada bagian atasnya dimana terdapat lapisan pemisah. Tangki jig dilengkapi dengan lubang pengeluaran konsentrat (spigot) pada bagian bawahnya. Disaning itu jig



juga memiliki suatu mekanisme penyebab



terjadinya tekanan (pulsion) yang diimbangi dengan pemakaian air tambahan.



2.2 Parameter Yang Dapat Ditentukan Dari Proses Jigging Pada proses pemisahan dengan menggunakan alat jig, terdapat beberapa parameter yang mempengaruhi efektifitas kerja jig. Adapun parameter yang mempengaruhi proses pemisahan tersebut antara lain : a. Ukuran lubang spigot Lubang



spigot adalah suatu



lubang yang berfungsi sebagai tempat



keluarnya konsentrat hasil pemisahan. Besarnya ukuran lubang spigot ini akan mempengaruhi volume air yang terdapat dalam tangki jig. Apabila ukuran lubang spigot terlalu besar, maka volume air yang keluar melalui lubang spigot akan menjadi besar. b. Amplitudo membran atau frekuensi stroke Amplitudo membran adalah jarak yang ditempuh oleh torak atau membran dari awal dorongan (pulsion) hingga akhir hisapan (suction), sedangkan frekuensi stroke merupakan banyaknya dorongan per menit. Bila jumlah (rpm) pukulan besar, maka panjang langkahnya (amplitudo) lebih pendek demikian sebaliknya. c. Kecepatan aliran horizontal 3



Kecepatan aliran horizontal adalah kecepatan air yang mengalir di atas lapisan bed . Fungsi kecepatan horizontal adalah untuk membawa material ringan, baik yang berukuran besar ataupun kecil. Kecepatan aliran horizontal ini sangat berpengaruh terhadap pengendapan mineral. d. Ketebalan bed dan ukuran batu pada lapisan bed yang digunakan Bed merupakan bahan padat yang terdiri dari lapisan batu hematite yang digunakan sebagai media pemisah mineral berat pada jig. Ketebalan dan ukuran bed sangat mempengaruhi hasil pemisahan dan tergantung kepada mineral yang akan dipisahkan . Semakin tebal dan besar ukuran butir bed, maka akan semakin sulit kecepatan aliran vertical ke atas untuk mendorong lapisan bed, sehingga semakin sedikit partikel mineral berharga yang mengendap sebagai konsentrat. Sebaliknya semakin tipis dan kecil ukuran butir bed, maka ada kemungkinan aliran vertical ke atas akan melontarkan bed, sehingga ruangan antara bed menjadi terlalu besar. Hal ini menyebabkan mineral ringan yang berukuran besar akan menerobos lapisan bed dan mengendap sebagai konsentrat, sehingga kadar konsentrat menjadi rendah. e. Volume air tambahan (Under water) Selama proses pemisahan berlangsung dengan baik sesuai rencana, air di dalam tangki ada yang masuk ada pula yang keluar. Air yang masuk adalah air yang bercampur bersama feed dan air yang berasal dari header tank (air tambahan). Sedangkan air yang keluar adalah air yang keluar bersama-sama dengan tailing dan air yang keluar melalui spigot bersama konsentrat. f. Feeding dan proses padatan Feeding adalah proses pemasukan bahan baku campuran mineral baik bijih berharga atau mineral lainnya dengan mengalir kepermukaan jig, yang disesuaikan dengan kapasitas alat pencucian. Distribusi feed dipermukaan jig harus diatur dengan baik agar proses jigging dapat berjalan dengan sempurna. g. Jig screen



4



Jig screen merupakan saringan yang terbuat dari kawat (ketebalan kawat 1,5 mm) yang dipasang diantara rooster bawah dan rooster atas. Posisi pemasangan jig screen berpengaruh terhadap jumlah dan luas lubang bukaan jig screen tersebut. h. Motor jig Motor jig merupakan motor penggerak stroke yang menyebabkan terjadinya pulsion dan suction pada proses pemisahan. Penentuan daya atau HP motor yang digunakan berdasarkan beban yang akan didorong pada saat pulsion, jumlah putaran gear box dan panjang pukul motor yang digunakan. i. Kemiringan jig Kemiringan jig berpengaruh terhadap kecepatan aliran horizontal pada kondisi yang stabil, dengan perbandingan kemiringan jig 1:12, dalam artian bila kemirinagan jig ditambah satu derajat maka kecepatan akan bertambah dua belas kali dari kecepatan pada posisi jig yang datar. j. Kecepatan aliran didalam jig tank Kecepatan aliran didalam tangki jig berpengaruh terhadap proses pengendapan mineral berharga. Apabila kecepatan aliran vertikal keatas akibat pulsion lebih besar dari kecepatan jatuh butir mineral berharga, maka mineral berharga tidak memiliki kesempatan untuk turun mengendap sebagai konsentrat. Sebaliknya jika kecepatan aliran vertikal



ke atas terlalu kecil maka kadar



konsentrat akan menjadi rendah. Hal ini disebabkan karena mineral pengotor yang kecepatan jatuhnya juga kecil akan turun sebagai konsentrat.



2.3 Mekanisme Jigging Pada saat terjadi pulsion maka bed akan terdorong naik. Sehingga batuan pada lapisan bed akan merenggang karena adanya tekanan. Kesempatan ini akan dimanfaatkan oleh mineral berat untuk menerobos bed masuk ke tangki sebagai konsentrat sedangkan mineral ringan akan terbawa oleh aliran horizontal diatas permukaan bed dan akan terbuang sebagai tailing. Pada saat terjadi suction, bed menutup kembali sehingga mineral berat berukuran besar dan mineral ringan berukuran besar tidak berpeluang 5



masuk ke tangki. Jadi mineral berat berukuran besar akan mengendap diatas bed untuk menunggu kesempatan pulsion berikutnya, sedangkan mineral ringan berukuran besar akan terbawa aliran arus horizontal. Pada pemisahan partikel mineral dalam proses jigging dipengaruhi tiga faktor, antara lain : a. Differential acceleration Differential acceleration merupakan faktor perbedaan kecepatan jatuh partikel mineral ke bed, karena adanya gerakan yang terjadi pada alat jig. Hal ini akan menyebabkan partikel mineral yang memiliki berat jenis besar akan memiliki kecepatan jatuh yang lebih besar. b. Hinderet setting Hinderet setting adalah faktor kerapatan batuan pada lapisan bed, faktor dimana kecepatan jatuh setelah mineral mencapai kecepatan akhir atau setelah mengendap pada bed, dimana partikel mineral terangkat dan turun pada saat terjadi pulsion dan suction mengalami kesulitan untuk melalui media pemisah di dalam jig. Jadi dapat dikatakan faktor pengaturan kerapatan bed. c. Consolidation trickling Consolidation trickling adalah faktor atau cara pengaliran campuran partikel mineral pada waktu akhir jatuh, dimana berlaku setelah lapisan bed menutup pada saat akhir dorongan (pulsion) . Partikel mineral ringan berukuran besar tidak sanggup berpindah ke kompartemen berikutnya karena pengaruh kecepatan yang terjadi pada partikel mineral tersebut. Sedangkan mineral berat dengan ukuran kecil mempunyai kesempatan untuk menerobos celah-celah lapisan bed, karena partikel tersebut cukup kecil bila dibandingkan dengan rongga bed. Kondisi seperti inilah yang dikendalikan dalam Consolidation trickling. Berdasarkan ketiga faktor pemisahan mineral dalam jig diatas, maka terjadilah proses pemisahan mineral yang berbeda berat jenisnya, dalam hal ini mineral berharga seperti kasiterit, xenotin, monasit, ilmenit, zircon, Pb dan biji besi dengan mineral tailing yang berupa kuarsa dan clay. Mineral-mineral yang berat jenisnya lebih besar 6



baik yang berukuran kecil maupun besar berada di bawah saringan, kemudian masuk kedalam tangki dan keluar melalui spigot sebagai konsentrat. Sedangkan mineral pengotor atau mineral ringan baik yang berukuran kecil ataupun besar akan terdorong oleh desakan dari feed berikutnya dan arus horizontal diatas permukaan bed dan terbuang sebagai tailing . Apabila ketiga faktor tersebut disatukan maka proses tersebut dinamakan ideal jigging process.



2.4 Pan American Jig Pan American Jig adalah suatu alat pemisah bijih timah dengan memanfaatkan eksentrik sebagai penggerak untuk menggerakkan air keatas dan kebawah yang berdasarkan kepada perbedaan berat jenis. Tipe dari jig ini merupakan salah satu pengembangan terhadap alat jig yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan menguntungkan (Prana,2011). Pan American Jigutamanya dirancang untuk recovery terhadap emas dengan butir halus pada operasi penambangan placer yang telah mengalami transportasi. Pan American Jigini ditandai dengan tipe katup yang baru yang memungkinkan mempunyai frekuensi lebih tinggi dari pada tipe jig lainnya. Frekuensi yang dapat dicapai oleh jig tipe ini mencapai 600 per menit. Pada prinsipnyaPan American Jigmengalami pergerakkan dari eksentrik yang akan merubah gerakan berputar yang ditimulkan oleh gear box menjadi gerakan maju mundur. Eksentrik dapat dilihat pada Gambar 2.1. Dengan adannya pergerakan tersebut akan menimbulkan gerakan berupa pultion (dorongan) dan suction (hisapan).



7



Gambar 2.1 Eksentrik pada Pan American Jig (Prana, 2011) Ketika terjadi pultion maka bed akan terangkat sehingga membuat lapisan bed berupa batu hematit akan terangkat yang kemudian akan dimanfaatkan oleh mineral dengan berat jenis besar untuk menerobos masuk. Setelah itu terdapat pergerakan suction yang akan menarik material masuk kedalam dan keluar sebagai konsentrat. Sedangkan mineral ringan akan terbawa arus air terbuang sebagai tailing. Saat terjadi suction maka bed akan menutup dan memungkinkan material dengan ukuran besar namun memilik berat jenis ringan untuk ikut terhisap. Pan American Jigini berbentuk persegi dengan bagian dasar berbentuk kerucut. Dalam bagian jigini terdapat clamp membran yang terbuat dari karet agar pada saat terjadi suction dan pultion agar mendapatkan sisi elastisitas, dapat bergerak dan tidak bocor. Membran ini dapat lepas apabila kerucut bawah terisi penuh dikarenakan spigot buntu (Prana, 2011). Berikut ini merupakan penggambaran dari Pan American Jig.



8



Gambar 2.2 Pan American Jig (Prana, 2011) Keterangan: 1.



Afsluiter



2.



Pipa underwater



3.



Tangki jig



4.



Roaster atas



5.



Wire screen



6.



Roaster bawah



7.



Rubber membran



8.



Clamp membran



9.



Cone diafragma



10. Fillow block 11. Rocker arm (tuas balance) 12. Diafragma plate Bagian-bagian dari pan american jig antara lain: a.



Saringan (rubber screen) yang digunakan sebagai dudukan bed dalam hal ini yaitu batu hematit agar tidak turun kebawah dan untuk meloloskan bijih timah. Pada



9



umumnya saringan dibuat dari bahan yang tahan korosi seperti fosfor brons atau baja tahan karat, oleh karena itu maka pada penerapannya PT Timah (Persero) Tbk menggunakan rubber screen sebagai saringan. Ukuran dari screen ini harus lebih kecil dari bed dan lebih besar dari mineral bijih timah. Ukuran yang biasanya dipakai berukuran 4 sampai 10 mm. b.



Tangki atau kompartemen yang berfungsi untuk menampung material yang telah lolos melewati saringan. Dinding dari tangki jig harus kaku untuk menghindari turut bergeraknya dinding, mengikuti gerakan dari tekanan dan hisapan yang akan mempengaruhi pukulan yang efektif.



c.



Bed merupakan material yang berada di atas saringan jig. Bed yang digunakan adalah batu hematit atau tin ball yang berfungsi sebagai penahan dalam proses pemisahan bijih timah dengan berat jenis yang besar. Ketebalan bed yang digunakan adalah 80% sampai 90% dari tinggi roaster. Bed digunakan sebagai bahan perantara dalam pemisahan bijih timah dengan berdasarkan pada berat jenis mineralnya.



d.



Kisi-kisi (roaster)digunakan untuk menahan bed agar tetap pada tempatnya dan memberikan kekakuan kepada saringan agar tidak turut bergerak akibat adanya suction dan pultion. Kisi-kisi dibuat berpetak-petak agar bed menyebar merata. Kisi-kisi terbuat dari besi dan kayu. Namun bahan yang lebih maksimal adalah menggunakan besi dikarenakan mempunyai materi yang kuat.



e.



Penggerak yang prinsip kerjanya menggunakan sistem hidraulik. Kegunaan dari alat ini adalah untuk mendapatkan hasil yang akan menggerakkan membran dan akan menimbulkan gerakan pukulan dengan rpm tertentu yang pergerakkannya dapat diatur. Variasi dari jumlah pukulan dan panjang pukulan ini akan menentukan bekerjanya jig sesuai yang diinginkan.



f.



Membran yang berfungsi sebagai penutup antara tangki dengan torak. Pada Pan American Jigini, membran akan terlepas apabila kerucut di sisi bawah penuh akibat dari spigot yang buntu.



10



g.



Spigot merupakan bagian dari Jig yang berfungsi sebagai lubang pengeluaran konsentrat yang selanjutnya akan dimasukkan kedalam Jig sekunder atau tahapan pencucian selanjutnya. Spigot yang biasanya digunakan adalah spigot berbahan karet ataupun kayu.



Gambar 2.3 Sketsa Pan American Jig (tampak samping)



11



Gambar 2.4 Sketsa Pan American Jig (tampak depan)



Prinsip Pan American Jig Pan American Jig merupakan alat pemisah mineral berharga dan mineral pengotor berdasarkan perbedaan nilai spesific gravity dari mineral. Pada dasarnya proses pemisahan mineral didalam jig dapat terjadi akibat adanya prinsip klasifikasi mineral pada medium berupa fluida. Pan



American



Jig



digunakan



di



PT.Timah.



Proses jigging adalah



apabila



terjadi pulsion pada siklus jigging maka lapisan pemisah (bed) akan terdorong naik, sehingga bijih timah pada lapisan bedakan merenggang karena adanya tekanan. Kesempatan ini akan dimanfaatkan oleh mineral berat untuk menerobos bed masuk ke dalam tangki Pan American Jig dan keluar melalui spigot sebagai konsentrat



12



sedangkan



mineral



ringan



akan



terbawa



oleh



aliran



horizontal



diatas



permukaan bed dan akan terbuang sebagai tailing. Pada saat terjadi suction, bed menutup kembali sehingga mineral berat berukuran besar dan mineral ringan berukuran besar tidak berpeluang masuk ke saringan. Jadi mineral berat



berukuran



besar



akan



mengendap



di



atas bed untuk



menunggu



kesempatan pulsion berikutnya, sedangkan mineral ringan berukuran besar akan terbawa dengan aliran arus horizontal.



Bagian Pan American Jig di Instalasi Pencucian Bijih Timah TB 1.42 Pemali PT Timah (Persero) TBK



Berikut ini merupakan penjelasan tentang fungsi Pan American Jig di Instalasi Pencucian Bijih Timah TB 1.42 Pemali 1. Kompartemen Jig



13



Dinding tangki harus kaku dengan maksud untuk menghindari ikut bergerakya dinding tangki ketika terjadi proses pulsion dan suction. Hal ini apabila terjadi akan mempengaruhi keefektifan pukulan torak. Berikut merupakan gambar kompartemen jig. 2. Jig Screen Jig screen berguna untuk menahan batu Hematite agar tidak sampai turun ke bawah dan dapat meloloskan bijih timah. Ukuran lubangnya harus lebih kecil dari Hematite dan lebih besar dari bijih timah. Biasanya digunakan ukuran saringan 4x10 mm, dimana ukuran yang besar diletakkan melintang terhadap arah aliran material, dengan tujuan agar lubang saringan tidak mudah tersumbat (buntu). 3. Jig Bed Bed adalah lapisan material di atas saringan jig yang terdiri dari batu Hematite atau bijih timah kasar yang berfungsi sebagai bahan perantara dalam memisahkan bijih timah yang berat jenisnya besar dengan bijih yang memiliki berat jenis yang lebih kecil. Besar butiran bed untuk jig primer adalah ø 9-12 mm sedangkan jig sekunder (clean up) ø 6-9 mm. 4. Afsluiter Underwater Afsluiter underwater berfungsi untuk mengatur crossflow dan mengatur pemasukan air ke tiap tangki jig dan menjaga keseimbangan air dalam jig. Air ditambahkan dan dialirkan ke dalam jig dari sebelah bawah saringan. Selain itu, fungsi terpenting dari afsluiter underwater ini adalah untuk mengontrol pemisahan konsentrat dan tailing, sehingga tailing yang sudah masuk ke dalam jig bed dapat terdorong kembali ke atas dan terdorong oleh aliran air horizontal di atas kompartemen jig sebagai tailing. Afsluiter underwater ini juga berfungsi sebagai air tambahan bagi jig yang berguna untuk membantu proses pulsion dan suction. 5. Penggerak Jig Alat-alat penggerak jig terdiri dari roll dan eksentrik, dimana roll berfungsi untuk meneruskan gerakan eksentrik ke torak agar torak dapat terjadi proses pulsion



14



dan suction. Sedangkan eksentrik berguna untuk mendapatkan gerakan pukulan yang sesuai dengan Standar Operasi Pencucian (SOP). 6. Membran Jig Membran ini berfugsi untuk menyatukan bagian atas jig dengan bagian bawah jig yang berbentuk konis agar tidak terjadi kebocoran dengan cara menutup rapat antara keduanya menggunakan karet penghubung. Bagian ini tidak boleh di cat karena dapat menyebabkan mudah retak atau bahkan pecah 7. Spigot Spigot berfungsi untuk mengeluarkan konsentrat yang keluar dari suatu pipa yang berada di bawah bagian jig. Biasanya ukuran diameter lubang spigot yang digunakan adalah 3/8 inch – 1/2 inch. Adapun beerikut ini adalah bagian – bagian penting pada jig pan america, yaitu : a. Saringan (Rubber Screen) Saringan gunanya untuk menahan jig bed (hematite) jangan sampai turun ke bawah dan melewatkan atau meloloskan bijih timah. Pada umumnya saringan dibuat dari bahan yang tahan terhadap korosi seperti pospor brons, baja tahan karat dan karet. Ukuran lubangnya harus lebih kecil dari hematite dan lebih besar dari bijih timah, biasanya dipakai dengan ukuran 4 x 10 mm untuk kompartemen A dan ukuran 3 x 10 mm untuk kompartemen BC, ukuran lubang 6-10. Saringan berukuran lebih besar diletakan melintang terhadap arah aliran, dengan tujuan agar lubang saringan tidak mudah buntu atau tersumbat. b. Bed Bed adalah lapisan material diatas saringan jig, yang terdiri dari batu hematite yang berfungsi sebagai bahan perantara dalam memisahkan bijih timah yang berat jenisnya lebih tinggi dengan bijih yang berat jenisnya lebih rendah. Untuk menghitung kebutuhan bed jig per unit adalah H = A x t x BJ pure hematite x jumlah cell ...................... (2.3) Keterangan : 15



A = Luas area/cell (m2) T = Tinggi rooster (m) Bj = 2,3 ton/m3



c. Afsluiter Underwater Afsluiter Underwater



berfungsi



sebagai



pengatur cross



flow dan



mengatur pemasukan air ke tiap tangki jig dan menjaga keseimbangan air dalam jig, maka air perlu ditambahkan dan dimasukkan ke dalam jig dari bagian bawah saringan (Hutch), disebut underwater atau hutchwater. terpenting



adalah



untuk



mengontrol



Selain



itu



fungsi



yang



pemisahan konsentrat dan tailing,



sehingga tailing yang sudah masuk ke dalam jig bed dapat didorong kembali ke atas dan keluar sebagai tailing. d. Kisi – Kisi (Rooster) Kisi-kisi (rooster) adalah alat yang berguna untuk menjepit saringan jig dan menahan bed agar tetap di tempat. Kisi-kisi dibuat berpetak-petak supaya bed tersebar merata di seluruh permukaan jig. Bahan kisi-kisi terbuat dari kayu (papan) dan dari plat (besi) yang di lapisi oleh karet. e. Alat Penggerak Untuk



membuat



menerus (continuitas). Alat



gerakan yang



adalah menggunakan pompa hidrolik yang



isapan



dan



digunakan



tekanan



secara



sebagai



dihubungkan



dengan



terus



penggerak satu



sumbu eksentrik yang dibagi untuk 2 kompartemen AB dengan panjang stang yang sama secara mekanis. Stang balance diafragma merupakan salah satu alat penggerak untuk proses pencucian, yang dipergunakan pada jig type Pan America. Stang balance diafragma ini berfungsi untuk merubah gerakan berputar yang ditimbulkan oleh pompa hidrolik menjadi gerakan atas bawah. Alat ini fungsinya untuk menimbulkan isapan (Suction) dan tekanan



(Pushion) pada permukaan bed



jig. Gerakan atas bawahnya dapat disetel (diubah-ubah) disesuaikan dengan kebutuhan. f.



Membran 16



Gunanya



adalah



untuk



memberikan



gaya



isapan (Suction) dan



dorongan (Pushion) dengan menutup rapat antara tangki dan torak yang digerakan oleh motor penggerak. Membran ini harus diklem dengan kuat, sehingga tidak terjadi kebocoran atau lepas dan tidak boleh di cat karena akan mengakibatkan mudah retak dan pecah. g.



Spigot



Spigot merupakan alat untuk mengeluarkan konsentrat yang keluar melewati saringan dan untuk mengatur jumlah air di dalam tangki jig. Bentuk dari Spigot ialah kerucut yang berbahan dari karet. Faktor – Faktor Kinerja Jig Pan America Pada umumnya proses pencucian bijih timah menggunakan jig bertujuan untuk meningkatkan kadar dengan perolehan recovery yang tinggi sehingga losses dapat ditekan sekecil mungkin. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja jig (Basuki, 2012) antara lain: a. Sifat-sifat umpan (feed), yakni: 1. Bentuk dan ukuran feed Semakin besar ukuran butir mineral, maka recovery semakin tinggi. Ada satu hal yang harus diperhatikan yaitu apabila semakin besar ukuran partikel mineral maka semakin cepat pula pemadatan pada bed, sehingga terjadi kebuntuhan yang mengakibatkan feed yang masuk berikutnya tidak dapat menerobos bed. Bentuk partikel mineral yang masuk sebagai feed juga sangat mempengaruhi dalam perolehan recovery, terutama mineral-mineral ikutan yang tidak berharga seperti marcasite. Bentuknya yang memanjangdapat diartikan bahwa tekanan air dari underwater akan berbeda karena adanya perbedaan penampang permukaan dari partikel tersebut yang menyebabkan partikel tersebut terombang-ambing di dalam tangki jig, sehingga akan mengganggu mineral berharga yang lain untuk turun sebagai konsentrat. 2. Kadar mineral 17



Semakin tinggi atau kaya kadar mineral berharga yang masuk sebagai feed, maka recovery akan semakin tinggi. Semakin banyak kadar mineral pengganggu yang masuk sebagai feed pemisahan semakin sulit, berarti perolehan recovery akan rendah. 3. Berat jenis mineral Semakin tinggi berat jenis mineral berharga terhadap mineral pengganggu maka recovery akan semakin tinggi. b. Parameter-parameter pada proses jigging Pada proses pemisahan dengan menggunakan alat jig, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi efektifitas kerja jig. Adapun parameter yang mempengaruhi proses pemisahan tersebut antara lain : 1. Panjang Pukulan Panjang pukulan adalah jarak yang ditempuh oleh torak atau membran dari awal dorongan (pulsion) hingga akhir hisapan (suction). Panjang pukulan perlu diatur dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut, yaitu berat jenis, ukuran butir, jumlah mineral ikutan, dan kekayaan timah yang digali.Panjang pukulan berpengaruh terhadap recovery dan kadar konsentrat. Jika ingin mendapatkan konsentrat yang bersih, dapat menggunakan panjang pukulan yang kecil dan cepat dimana pultion akan ditahan dengan menggunakan underwater dalam jumlah yang banyak, tetapi kasiterit tidak tertangkap semua terutama yang ukuran butir halus dan akan lari ke tailing sehingga recovery menjadi rendah. Proses untuk mendapatkan tailing yang bersih maka panjang pukulan yang digunakan harus lebih besar sehingga panjang pukulan bergerak lambat dan suction akan kuat dengan menggunakan back water yang sedikit. Panjang pukulan yang relatif pendek dan cepat dengan back water yang banyak digunakan untuk memisahkan feed yang berkadar tinggi, tetapi untuk feed dengan kadar yang rendah biasanya digunakan panjang pukulan yang besar dan lambat.Panjang pukulan pada jig berbanding terbalik dengan jumlah pukulan per menit. Ukuran butir dari mineral berbanding lurus dengan panjang pukulan dan berbanding terbalik dengan jumlah pukulan per menit (Wills, 1992). 18



Untuk perolehan kadar yang baik, maka peningkatan panjang pukulan harus disertai dengan pengurangan jumlah pukulan permenit dan sebaliknya. Penyesuaian panjang pukulan dipengaruhi oleh ukuran butir mineral, semakin besar ukuran butir konsentrat maka panjang pukulan semakin besar, begitu juga sebaliknya (Weiss, 1985). Standar panjang pukulan jig untuk tipe Yuba, Pan Americadan Karimata (Agin dkk, 2009) yaitu: a) Jig Primer  Kompartemen A



= 12- 17 mm



 Kompartemen B



= 10- 12 mm



 Kompartemen C



=



8- 10 mm



b) Jig Sekunder  Kompartemen A



= 10- 12 mm



 Kompartemen B



=



8 - 10 mm



 Kompartemen C



=



6 - 8 mm



c) Jig Clean Up/Tertier  Kompartemen A



= 4 - 7 mm



 Kompartemen B



= 3 - 5 mm



 Kompartemen C



= 2 - 4 mm



Standar jumlah pukulan jig untuk tipe Yuba, Pan American dan Karimata (Agin dkk, 2009) yaitu: a)



Jig Primer  Kompartemen A



= 130 kali/menit



 Kompartemen BC



= 150 kali/menit



b) Jig Sekunder



c)



 Kompartemen A



= 160 kali/menit



 Kompartemen BC



= 180 kali/menit



Jig Clean Up/Tertier  Kompartemen AB



= 200 kali/menit



19



2. Kecepatan Aliran Horizontal Kecepatan aliran horizontal adalah kecepatan air yang mengalir diatas lapisan bed. Fungsi aliran horizontal adalah untuk membawa material ringan, baik yang berukuran besar maupun kecil. Kecepatan aliran horizontal yang terlalu besar mineral berukuran halus akan ikut terbuang bersama tailing sedangkan kecepatan aliran horizontal yang lebih kecil dari kecepatan pengendapan mineral ringan, maka akan mengendap diatas permukaan jig bed sehingga akan mengganggu proses jigging.Standar kecepatan aliran (Agin dkk, 2009) yaitu: 



Jig Primer



= 0,70 – 1,00 m/s







Jig Sekunder



= 0,50 – 0,70 m/s







Jig Clean up/Tertier



= 0,30 – 0,50 m/s



3. Ukuran Butiran dan Tebal Bed Batu jig/hematit berfungsi sebagai media pemisah yakni untuk menahan mineral ringan agar sekecil mungkin turun ke dalam tangki jig, dan memberi peluang yang sebesar-besarnya kepada mineral berat (termasuk timah) turun ke dalam tangki jig. Ukuran butiran batu hematit harus disesuaikan, bed jangan terlalu tebal sebab apabila terlalu tebal (penuh) maka tidak ada lagi kantong untuk menjebak material sebelum terkonsentrasi menjadi konsentrat. Alasan penggunaan batuhematit sebagai bed jig adalah kekerasan yaitu 5,5 – 6,5 skala mohs dan berat jenis yaitu 4,1 – 5,1. Ada 3 macam ukuran batu hematit yang dipakai sebagai bed jig (Agin dkk, 2009) yaitu : 1) Tipe A = Ø 12 – 18 mm (untuk jig primer). 2) Tipe B = Ø 9 – 12 mm (untuk jig sekunder). 3) Tipe C = Ø 6 – 9 mm (untuk jig tertier &clean up). Jumlah batu hematit yang dibutuhkan tiap cell dapat dihitung dengan rumus: H =𝐴×𝑡×𝑚



....................................(2.2) 20



Keterangan: H =



Hematityang diperlukan (ton)



A =



Luas cell jig (m2)



t =



Tebal bed (m)



m=



massa jenishematit(ton/m3)



4. VolumeAir Tambahan (Underwater) Menurut (Prana,2011) air tambahan atau air underwater merupakan air yang digunakan untuk menambahkan atau menggantikan air yang keluar dari lubang spigot. Angin diusahakan sebaik mungkin tidak masuk kedalam tangki jig, karena akan mengakibatkan kinerja jig yang terhambat dan memungkinkan mempengaruhi kinerja dari variable-variabel jig lainnya. Suplai air didalam tanki jig yang seharusnya adalah air yang bersih, jika air terkontaminasi maka tugas air sebagai media utama dalam proses pemisahan menggunakan jig akan memberatkan kinerja jig. Air yang masuk kedalam Pan American Jigpada penerapannya dilakukan dengan penyaluran tertutup dibawah saringan. Distribusi air bermula dari pompa underwater yang kemudian mengalirkan air ke pipa dibagian samping bawah tangki. Air yang keluar dari pipa dan masuk kedalam jig diatur oleh afsluiter underwater. Afsluiter ini adalah suatu katup yang digunakan untuk mengatur jumlah air tambahan yang akan masuk kedalam tangki jig. Air tambahan yang masuk kedalam jig memiliki jumlah yang berbeda disetiap prosesnya, dimana jumlah air ini bergantung pada feed yang masuk kedalam saringan. Feed yang terdapat banyak pasir tentunya memerlukan pasokan air yang lebih besar. Menurut (Prana,2011)dalam pengaturan underwater terdapat tahap-tahap yang dilakukan dalam pengoperasiannya, yaitu : a. Mesin pompa tanah dan jig dalam keadaan mati dan tidak beroperasi. b. Mesin underwater dihidupkan dan dibiarkan mengalir dan mengisi setiap kompartemen jig guna menghilangkan material yang masih berada dalam jig.



21



c. Jig dihidupkan apabila aliran air sudah terlihat bersih dan biarkan beberapa saat untuk benar-benar membuat jig siap untuk melakukan pencucian. d. Hidupkan mesin pompa tanah, dan feed sudah bisa masuk kedalam jig untuk dilakukan pemisahan mineral.



5. Ukuran Lubang Spigot Spigot adalah suatu lubang yang berfungsi sebagai tempat keluarnya konsentrat hasil pemisahan. Besarnya ukuran lubang spigot ini akan mempengaruhi volume air yang terdapat dalam tangki jig. Apabila ukuran lubang spigot terlalu besar, maka volume air yang keluar melalui lubang spigot akan menjadi besar. Hal ini akan mengakibatkan tangki jig menjadi kosong dan jig akan mengalami kekurangan air. Keseimbangan air didalam jig harus dijaga keseimbangannya maka ukuran lubang spigot diusahakan sekecil mungkin. Tujuannya agar pada proses pemisahan berikutnya tidak terjadi kelebihan air dan pemakaian air tambahan dapat terjaga.Keausan lubanglubang spigot jig akan berakibat kepada penambahan terhadap pemakaian underwater.



6. Feeding dan Proses Padatan Feeding adalah proses pemasukan bahan baku campuran mineral baik bijih berharga ataupun mineral lainnya dengan mengalir ke permukaan jig, yang disesuaikan dengan kapasitas alat pencucian. Distribusi feed di permukaan jig harus diatur dengan baik agar proses jigging dapat berjalan dengan sempurna. Penyebaran dan kekentalan (proses padatan) feed yang masuk ke permukaan jig perlu diperhatikan. Penyebaran feed yan tidak merata mengakibatkan terjadinya penumpukan dan kelebihan beban yang terlalu besar yang diterima oleh permukaan jig. Feed yang terlalu kental akan menyebabkan penumpukan dan kecepatan aliran kecil, sebaliknya feed yang terlalu encer akan menyebabkan kecepatan aliran yang besar sehingga banyak mineral berharga yang hilang sebagai tailing.



22



7. Motor Jig Motor jigmerupakan motor penggerak pukulan yang menyebabkan terjadinya pulsion dan suction pada proses pemisahan. Penentuan daya atau HP motor yang digunakan berdasarkan beban yang akan didorong pada saat pultion, jumlah putaran gear box dan panjang pukul motor yang digunakan.



8. Jig Screen Jig screen merupakan saringan yang terbuat dari kawat (ketebalan kawat 1,5 mm) yang dipasang diantara rooster bawah dan atas. Semakin besar ukuran lubang bukaan jig screen maka recovery semakin tinggi (kebuntuan makin kecil).



9. Kecepatan Aliran didalam Tangki Jig Kecepatan aliran didalam tangki jig berpengaruh terhadap proses pengendapan endapan mineral berharga. Apabila kecepatan aliran vertikal keatas akibat pulsion lebih besar dari kecepatan jatuh butir mineral berharga, maka mineral berharga tidak memiliki kesempatan untuk turun mengendap sebagai konsentrat. Sebaliknya, jika kecepatan aliran vertikal ke atas terlalu kecil maka kadar konsentrat akan menjadi rendah. Hal ini disebabkkan karena mineral pengotor yang kecepatan jatuhnya juga kecil akan turun sebagai konsentrat. 10. Kemiringan Jig Kemiringan jig biasanya sudah ditetapkan sesuai dengan desain yaitu berkisar 5 - 150. Jig yang terlalu miring mengakibatkan aliran air terlalu cepat dan kasiterit sukar mengendap, terlalu datar juga menyebabkan umpan terlampau banyak tertumpuk diatas jig dan kuarsa lambat mengalir ke tailing.



23



BAB III KESIMPULAN DAN SARAN



3.1



KESIMPULAN Dari uraian sebelumnya mengenai Jig maka dapat diambil kesimpulan antara lain : 1. Jig merupakan salah satu alat pemisahan yang berdasarkan perbedaan berat jenis. 2. Parameter yang mempengaruhi proses pemisahan dengan jig adalah : a. Ukuran lubang spigot b. Amplitudo membran atau frekuensi stroke c. Kecepatan aliran horizontal d. Ketebalan bed dan ukuran batu pada lapisan bed yang digunakan e. Volume air tambahan (Under water) f. Feeding dan proses padatan g. Jig screen h. Motor jig i. Kemiringan jig j. Kecepatan aliran didalam jig tank 3. Pan American Jig merupakan alat pemisah mineral berharga dan mineral pengotor berdasarkan perbedaan nilai spesific gravity dari mineral. Pada dasarnya proses pemisahan mineral didalam jig dapat terjadi akibat adanya prinsip klasifikasi mineral pada medium berupa fluida 4. Adapun faktor yang mempengaruhi kinerja jig pan america adalah sifat sofat umpan (feed) dan parameter dalam proses jig.



24



3.2 SARAN 1. Perlunya peralatan konsentrasi yang baik agar proses pemisahan berjalan dengan lancar dan baik. 2. Perlunya ketelitian dan kesabaran saat mengoperasikan alat jig ini, agar diperoleh hasil yang memuaskan dan tepat.



25



DAFTAR PUSTAKA



Huda, M.R. 2014. Bab 2. Online . https://www.scribd.com/document/366487724 /BAB-2. (diakses Pada tanggal 10 Maret 2019). Orbinasp. 2017. Jigging. Online. https://www.scribd.com/doc/212888917/Jigging. (diakses pada tanggal 9 Maret 2019).



26