12 0 1 MB
KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Pelabuhan Ketapang Banyuwangi ini dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi persyaratan tugas mata kuliah pelabuhan. Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan terima kasih kepada ; 1. Bapak Ir Andi SA, MT selaku dosen pengajar mata kuliah Pelabuhan 2. Bapak Ir Alik Ansyori, MT. selaku dosen pengajar mata kuliah Pelabuhan. 3. Rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Akhirnya penyusun berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi penyusun pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Penyusun berharap akan adanya kritik, saran dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Malang,
November 2016
Penyusun
1
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 3 1.1.
Latar Belakang................................................................................................... 3
1.2.
Tujuan Pembuatan Makalah................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI............................................................................................. 4 2.1.
Definisi dan Fungsi Pelabuhan................................................................................ 4
2.2.
Peryaratan pada Pelabuhan.................................................................................... 5
2.3.
Bangunan dan Fasilitas Pelabuhan...........................................................................5
2.4.
Dimensi Kapal.................................................................................................... 8
BAB III PEMBAHASAN............................................................................................... 10 3.1.
Pelabuhan Ketapang sebagai Pelabuhan Penyebrangan................................................10
3.2.
Lay Out Pelabuhan ketapang................................................................................ 10
3.3.
Sarana dan Prasarana Pelabuhan Ketapang...............................................................11
BAB IV PENUTUP...................................................................................................... 19 Kesimpulan............................................................................................................... 19
2
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Pelabuhan ketapang adalah sebuah pelabuhan ferri di desa Ketapang, Kalipuro, kabupaten Banyuwangi, Jawa timur yang menghubungkan pulau Jawa dengan Pulau Bali melui transportasi Laut. Pelabuhan ini di pilih oleh para wisatawan yang ingin menuju pulau Bali menggunakan jalur darat, yang mana pelabuhan ini di kelola oleh ASDP Indonesia Ferry. ASDP Indonesia Ferry adalah BUMN di Indonesia yang bergerak
dalam
jasa
angkutan
penyebrangan
dan
pengelolaan
pelabuhan
penyebrangann untuk penumpang, kendaraan dan barang. Pelabuhan adalah tempay yag terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan batasan – batasan tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang di pergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang, dan/atau bongkar muat barag, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yag dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penujang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra-dan antarmoda transportasi. Pelabuhan Ketapang yang berada di Banyuwangi ini merupakan pelabuhan penyebrangan yang menghubungkan antara Pulau Jawa dan Bali, yang mana kedua pulau ini memiliki karakteristik yang berbeda yang mana menyebabkan aktifitas penyebrangan cukup padat, Pulau Jawa yang memiliki kepadatan penduduk teratas dan Pulau Bali yang memiliki beberapa aspek keunggulan misalkan pariwisata.
1.2.
Tujuan Pembuatan Makalah Mengetahui tentang Pelabuhan Ketapang, dari segi sarana, prasarana hingga kinerja pelabuhan.
3
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi dan Fungsi Pelabuhan Berdasarkan UU No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, pelabuhan diartikan sebagai tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat berkegiatan pemerintah dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal berlabuh, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi. Pelabuhan sebagai prasarana transportasi yang mendukung kelancaran system transportasi laut memiliki fungsi yang erat kaitannya dengan faktor-faktor sosial dan ekonomi. Secara ekonomi, pelabuhan berfungsi sebagai salah satu penggerak roda perekonomian karena menjadi fasilitas yang memudahkan distribusi hasil-hasil produksi sedangkan secara social, pelabuhan menjadi fasilitas publik dimana di dalamnya berlangsung interaksi antar pengguna
(masyarakat)
termasuk
interaksi
yang
terjadi
karena
aktivitas
perekonomian. Secara lebih luas, pelabuhan merupakan titik simpul pusat hubungan (central) dari suatu daerah pendukung (hinterland) dan penghubung dengan daerah di luarnya. Secara umum pelabuhan memiliki fungsi sebagai link, interface, dan gateway : Link (Mata Rantai) yaitu pelabuhan merupakan salah satu mata rantai proses transportasi dari tempat asal barang ke tempat tujuan. Interface (titik temu) yaitu pelabuhan sebagai tempat pertemuan dua mode transportasi, misalnya transportasi laut dan transportasi darat. Gateway (pintu gerbang) yaitu pelabuhan sebagai pintu gerbang suatu negara, dimana setiap kapal yang berkunjung harus mematuhi peraturan dan prosedur yang berlaku di daerah dimana pelabuhan tersebut berada.
4
2.2.
Peryaratan pada Pelabuhan Agar pelabuhan dapat berfungsi dengan baik maka pelabuhan haruslah memiliki beberapa syarat sebagai berikut : Harus adanya hubungan yang mudah antara transportasi air dan darat, seperti jalan raya, kereta api, dsb, sehingga distribusi barang dan penumpang dapat dilakukan dengan cepat. Adanya kedalaman dan lebar alur yang cukup. Berada pada wilayah yang memiliki daerah belakang yang subur atau memiliki populitas tinggi. Adanya tempat untuk membuang sauh selama menunggu untuk merapat ke dermaga atau mengisi bahan bakar. Tersedia tempat reparasi kapal. Tersedianya fasilitas bongkat muat barang/penumpang, serta fasilitas pendukungnya.
2.3.
Bangunan dan Fasilitas Pelabuhan Fasilitas pelabuhan yang pada umumnya terdapat pada pelabuhan meliputi : Pemecah gelombang Digunakan untuk melindungi daerah perairan pelabuhan dari gangguan gelombang.Pemecah gelombang ini tidak diperlukan bila pelabuhan telah terlindungi secara alamiah.
Alur pelayaran Berfungsi mengarahkan kapal-kapal yang akan keluar masuk pelabuhan. Kolam pelabuhan 5
Merupakan daerah perairan dimana kapal berlabuh untuk melakukan bingkar muat dan geraka memutar. Dermaga Merupakan bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapatnya kapal dan menambatkan pada waktu bongkat muat. Dalam pertimbangan dimensi dermaga, hendaknya perlu diperhatikan jenis dan ukruan kapal yang akan merapat dan bertambat pada dermaga itu, sehingga kapal dapat bertambat atau meninggalkan dermaga maupun melakukan bongkar muat barang dengan lancer, cepat, dan aman. Berdasarkan bentuknya dermaga terbagi menjadi dua yaitu : Wharf Bentuk dermaga yang memanjang sejajar garis pantai.Dibuat berimpit dengan garis pantai maupun menjorok ke laut. Wharf dibangun apabila kedalaman laut hampir merata dan sejajar dengan garis pantai
Pier atau Jetty Bentuk dermaga di bangun dengan membentuk sudut terhadap garis. Berdasarkan bentuknya dermaga pier atau jetty ini terbagi atas : Berbentuk T atau L Bentuk ini digunakan bila kedalaman yang isyaratkan jauh dari pantai, sehingga antara dermaga dan pantai dihubungkan dengan jembatan penghubung yang biasanya tegak lurus dengan dermaga, contohnya di pelabuhan Ambon.
6
Merupakan bentuk dermaga dimana garis kedalaman kolam terbesar menjorok ke laut. Pier jenis ini lebih efisien karena dapat digunaka untuk merapat kapal pada kedua sisinya untuk panjang dermaga yang sama. Banyak digunakan pada pelabuhan kapal muatan umum. Contohnya Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak.
Alat Penambat Digunakan untuk menambatkan kapal pada waktu merapat di dermaga maupun saat menunggu di perairan.Alat ini bisa digunakan diletakkan pada dermaga maupun pada laut sebagai pelampung penambat. Gudang Gudang Terminal 7
Fasilitas Bahan Bakar Kapal Fasilitas Pandu Kapal Meliputi fasilitas untuk kapal tunda dan perlengkapan lain yang diperlukan kapal masuk keluar pelabuhan.
2.4.
Dimensi Kapal Panjang, lebar dan sarat (draft) kapal yang akan digunakan juga berpengaruh dalam perencanaan pelabuhan dan fasiliyas yang harus tersedia di pelabuhan. Untuk menjelaskan dimensi kapal tersebut terdapat beberapa istilah lapangan yang perlu diketahui.Beberapa istilah masih diberikan dalam bahasa asing, mengingat istilah banyak dipergunakan dalam praktek dilapangan. Istilahistilah tersebut antara lain :
Displacement Tonnage, DPL (ukuran isi tolak), adalah volume air yang dipindahkan oleh kapal, dan sama dengan kapal. Ukuran maksimum isi tolak kapal disebut Displacement Tonange Loaded, sedang ukuran isi tolak dalam keadaan kosong atau minimum disebut Displacement Tonnage Light.
DWT adalah selisih dari Displacement Tonnage Loaded dan Displacement Tonnage Light, yaitu berat total muatan dimana kapal dapat mengangkut dalam keadaan pelayaran optimal (draft maksimum).
Gross Register Tons, GRT (ukuran isi kotor) merupakan volume keseluruhan ruang kapal.
Netto Register Tons, NRT (ukuran isi bersih), adalah ruangan yang disediakan untuk muatan dan penumpang. NRT merupakan GRT yang dikurangi ruang-ruang yang disediakan untuk nahkoda, anak buah kapal, ruang peta, ruang mesin, gang, kamar mandi, dapur.
Sarat (draft), merupakan bagian kapal yang terendam air pada keadaan muatan maksimum.
Panjang total (Length Overall, Loa) adalah panjang kapal dihitung dari ujung depan (haluan), sampai ujung belakang (buritan).
8
Panjang garis air (Length Between Perpendiculars, Lpp), adalah panjang antara dua ujung Design Load Water Line.
Lebar kapal (beam), adalah jarak maksimum antara dua sisi kapal.
BAB III PEMBAHASAN
9
3.1.
Pelabuhan Ketapang sebagai Pelabuhan Penyebrangan Pelabuhan Ketapang berdiri pada tahun 1973. Pelabuhan bertipe wharf ini sudah tidak asing lagi bagi warga Indonesia yang memang memiliki hobby traveling. Pelabuhan ketapang di klasifikasikan sebagai pelabuhan penyebrangan yang mana bila kita tinjau dari fungsi dari pengadaan pelabuhan ini sebagai prasarana penyebrangan antara jawa timur yang bertempat di Banyuwangi, dengan Pulau Bali yang bertempat di pelabuhan Gilimanuk. Rata-rata durasi perjalanan yang diperlukan antara Ketapang - Gilimanuk atau sebaliknya adalah sekitar 1 jam.
3.2.
Lay Out Pelabuhan ketapang
Foto satelit pelabuhan Ketapang
10
Layout pelabuhan Ketapang
3.3.
Sarana dan Prasarana Pelabuhan Ketapang Pelabuhan ketapang memiliki beberapa fasilitas pendukung yang memperlancar kinerja pelabuhan, fasilitas ini terbagi menjadi dua klasifikasi yakni sarana dan prasarana, adapun sarana yang di maksud adalah alat transportasi itu sendiri prasarana yang di maksud adalah fasilitas penunjang transportasi tersebut. Sarana yang ada di pelabuhan Ketapang adalah kapal yang beroprasi di pelabuhan Ketapang itu sendiri adapun jenis-jenis kapal Kmp( Kapal Motor Penyebrangan) dan kapal Lct ( Landing Craft Tank) seperti Kmp.Gilimanuk II, Kmp.Nusa Dua , Kmp.Nusa Makmur, Kmp. Rajawali Nusantara ,Lct. Trisna Dwitya, Lct. Bhaita Caturtya, Lct. Arjuna dll. Prasarana yang dimiliki pelabuhan Ketapang yaitu seperti : Dermaga ponton/moveable bridge, dermaga LCM , catwalk , shellter, dholpin, trestel, bolder, fender, wing barrier dll. Wings Barrier yang berbentuk mirip dengan portal terpasang di depan pintu masuk kapal, sehingga kendaraan yang hendak naik ke dalam kapal melewati alat tersebut. Ketika waktu habis, sayap penghalang bekerja dan menutup jalur masuk kendaraan. 11
trestle bagian yang biasanya berupa dek beton di atas tiang, yang menghubungkan darat dengan dermaga. Catwalk
adalah
jembatan
yang
menghubungkan
dermaga
untuk
menuju
dolphin/mooring dolphin dari dermaga. Catwalk digunakan petugas kepil untuk menuju bolder yang terletak di dolphin pada saat kapal akan sandar dan pada saat kapal mulai berlayar.
Catwalk pada dermaga Bolder adalah perangkat pelabuhan untuk menambatkan (tambat) kapal di dermaga atau perangkat untuk mengikatkan tali di kapal.Fungsinya untuk untuk menahan gaya yang bekerja pada penambatan kapal di dermaga.
Bolder pada Dermaga Ponton
12
Fender adalah perangkat yang digunakan untuk meredam benturan yang terjadi pada saat kapal merapat ke dermaga atau pada saat kapal yang sedang di tambatkan bergoyang oleh gelombang atau arus yang terjadi di pelabuhan.
Fender pada Dermaga
Area parkir pelabuhan ketapang
Kapal Coastguard pelabuhan ketapang 13
Dermaga Movable Bridge merupakan dermaga yang dapat digerakkan turun naik dengan bantuan mesin hidrolik. Jadi ketinggian dermaga ini dapat disesuaikan dengan ketinggian landasan kapal. Dermaga ponton merupakan dermaga yang terbuat dari drum terapung atau landasan kayu yang dibuat sedemikian rupa.. Dermaga ini memilki kemampuan menahan berat sebesar 10 ton.
Dermaga moveable bridge pelabuhan ketapang Dermaga LCM merupakan dermaga yang terdiri landasan beton tanpa adanya perangkat tambahan, sehingga kapal dapat menambat tanpa diperlukan adanya perangkat tambahan seperti bolder dan fender. Dermaga ini memiliki kemampuan menahan berat diatas 20 ton. Kapal yang biasa berlabuh disini adalah kapal LCT dan kapal motor penumpang.
Kapal jenis Lct berlabuh Dermaga LCM 14
Jembatan timbang Pelabuhan Ketapang
Loket Pelabuhan Ketapang Adapun Sarana dan Prasarana pelabuhan Ketapang menurut data dishub kabupaten banyuwangi : A. Fasilitas Pelabuhan Penyeberangan Ketapang FASILITAS
JUMLAH
- Luas Areal Pelabuhan
27. 780 m2
- Lapangan Parkir
11.957 m2
- Ruang Transit
462.08 m2
- Rumah Genset
28 m2
- Shellter
259 m2
- Gank Way / Boarding Bridge
141 m2
- Catwalk
128 m2
KETERANGAN
15
- Treastle
892 m2
- Listrik Power Suply
345 Kva
- Peralatan Informasi
2 Set
- Musholla
1 Unit
- Hydrant
1 Set
- Gedung Terminal & Kantor
2.977 m2
- Rumah Jembatan Timbang
96 m2
- Rumah Kontrol Movable Bridge
42 m2
- Tandon Air Bersih
150 m2
- Pertamanan
2.977 m2
- Jembatan Timbang
1 Unit
- Generator
1 Set
- Bunker BBM
1 Set
- Loket Penumpang
1 Unit
- Wing Barrier
3 Unit
- Loket Kendaraan Roda 2
3 Unit
- Loket Kendaraan Roda 4
4 Unit
Kapasitas 50 Ton
- Dermaga : - Movable Bridge
2 Unit
0 s/d 25 Ton
- Ponton
1 Unit
0 s/d 25 Ton
- Beaching
3 Unit
> 30 Ton
- CCTV
17 Unit
- Metal Detector
6 Unit
- Mirror Detector
6 Unit
B. ARMADA KAPAL TERSEDIA
NO
NAMA KAPAL
A
DERMAGA MB / PONTON:
1
Kmp. Prathita IV
PERUSAHAAN
PT. Indonesia Ferry (Persero)
GRT
507
KAPASITAS MUAT PNP & KEND Pnp
Roda 2
KEND CAMP
400
90
24
16
2
Kmp. Mutis
PT. Indonesia Ferry (Persero)
621
399
65
19
3
Kmp.Gilimanuk I
PT. Jemla Ferry
733
400
90
39
4
Kmp.Gilimanuk II
PT. Jemla Ferry
840
397
85
40
5
Kmp.Nusa Dua
PT. Putera Master
536
349
135
40
6
Kmp.Nusa Makmur
PT. Putera Master
497
346
135
37
7
Kmp. Rajawali Nusantara
PT. Jembatan Madura
815
369
140
44
8
Kmp.Marina Pratama
PT. Jembatan Madura
688
400
175
59
9
Kmp.Satria Nusantara PT. Jembatan Madura
656
360
125
60
10 Kmp, Niaga Ferry II
PT. Jembatan Madura
421
395
100
40
11 Kmp.Edha
PT. Lintas Sarana Nusantara
456
395
93
38
12 Kmp.Dharma Rucitra
PT. Dharma Lautan Utama
496
424
150
38
13 Kmp. Pottre Koneng
PT. Dharma Lautan Utama
797
310
130
35
14 Kmp.Trisila Bhakti I
PT. Trisila Laut
669
397
150
47
15 Kmp.Trisila Bhakti II
PT. Trisila Laut
525
295
125
41
16 Kmp.Sereia Do Mar
PT. Ply. Surya TimurLine.
409
430
110
30
17
Kmp. Yunicee
PT. Ply. Surya TimurLine.
-
-
Jumlah Kapasitas Muat / Angkut Per Trip ( A )
-
-
6.112
1.893
631
605
299
110
30
B. DERMAGA LCM : 18
Kmp. Pertiwi Nusantara PT. Jembatan Madura
19
Kmp. Labitra Risa
PT. Labitra Bahtera Pratama
671
368
300
46
20
Kmp. Labitra Safinah
PT. Labitra Bahtera Pratama
674
351
275
48
21
Kmp. Labitra Adinda
PT. Labitra Bahtera Pratama
669
348
200
48
22
Kmp. Dharma Ferry I
PT. Dharma Lautan Utama
421
299
130
25
JUMLAH
1.665
1.015
197
TOTAL KAPASITAS KMP
6603
2893
858 17
KAP ANGKUT PER TRIP
314
138
41
KAPAL LCT : 23
Lct. Trisna Dwitya
PT. Lintas Sarana Nusantara
876
16
24
Lct. Bhaita Caturtya
PT. Lintas Sarana Nusantara
536
14
25
Lct. Arjuna
PT. Lintas Sarana Nusantara
221
9
26
Lct. Putri Sritanjung
PT. Pelayaran Banyuwangi S.
497
17
27
Lct. Putri Sritanjung I
PT. Pelayaran Banyuwangi S.
529
17
28
Lct. Jambo VI
PT. Duta Bahari Menara Line
423
15
29
Lct. Trisakti Adinda
PT. Trisakti Lautan Mas
669
14
30
Lct. Trans Jawa 9
PT. Pelayaran Makmur Bersama
669
16
31
Lct. Pancar Indah
PT. Pelayaran Makmur Bersama
32
Lct. Tunu Jaya Pratama PT. Raputra Jaya
33
Lct. Herline IV
PT. Herlin Samudra Line
20
34
Lct. Cipta Harapan XII
PT. Bahtera Ferry Sentosa
19
18 734
20
C. DATA PRODUKSI ANGKUTAN PENYEBERANGAN DATA ANGKUTAN PENYEBERANGAN LINTAS PELABUHAN PENYEBERANGAN KETAPANG - GILIMANUK TAHUN 2008 - 2012 KETAPANG NO TAHUN TRIP PNP KAPAL 1 2008 54,745 517,720 2 2009 59,071 3,137,985 3 2010 63,018 4,554,059 4 2011 70,640 4,737,138
GILIMANUK
TRIP PNP RD2 KAPAL 309,655 729,545 54,641 512,245 305,798 449,620 800,847 58,735 3,273,469 404,321 468,822 857,850 62,982 5,078,458 537,667 525,497 955,205 70,518 5,111,337 598,626 RD2
RD4
RD4
KET
705,522 773,166 854,063 948,578 18
5
2012
24,744 1,513,098 155,154 316,992
s.d. 24,675 1,830,373 200,695 324,692 April 2012
Ket : GRT (gross register ton) adalah volume/isi sebuah kapal dikurangi dengan isi sejumlah ruangan tertentu untuk keamanan kapal (deducted spaces)
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan Pelabuhan Ketapang berdiri pada tahun 1973. Pelabuhan ketapang di klasifikasikan sebagai pelabuhan penyebrangan tinjau dari fungsi dari pengadaan pelabuhan ini sebagai prasarana penyebrangan antara jawa timur yang bertempat di Banyuwangi, dengan Pulau Bali yang bertempat di pelabuhan Gilimanuk. Pelabuhan bertipe wharf dan kapal yang beroprasi di pelabuhan Ketapang jenis kapal Kmp ( Kapal Motor Penyebrangan) dan kapal Lct ( Landing Craft Tank). pelabuhan Ketapang memiliki fasiltas seperti : Dermaga ponton/moveable bridge, dermaga LCM , catwalk , shellter, dholpin, trestel, bolder, fender, dll. 19
DAFTAR PUSTAKA
1.
Wikipedia. Pelabuhan Ketapang. 20/11/2016. http://id.wikipedia.org/wiki/Pelabuhan_Ketapang. (Diakses pada: 20/11/2016)
2.
Wikipedia. ASDP Indonesia Ferry. 20/11/2016. http://id.wikipedia.org/wiki/ASDP_Indonesia_Ferry. (Diakses pada: 20/11/2016)
3.
Badan Usaha Milik Negara. Peraturan Pemerintah Tentang Kepelabuhanan. 2009. http://bumn.go.id/data/uploads/files/1/61.pdf. (Diakses pada: 20/11/2016)
4.
Wijaya Pius Honggo. Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Terminal Penumpang Kapal Laut Pelabuhan Harbour Bay Pulau Batam. http://e-journal.uajy.ac.id/159/3/2TA12921.pdf. hlm 1. (Diakses pada: 20/11/2016)
5.
Kementrian Perhubungan. Buku Geospasial Darat. 2011. http://gis.dephub.go.id/gallery/Foto/Buku/Buku%20Geospasial%20Darat.pdf. hlm 31 (Diakses pada: 20/11/2016) 20
6.
Badan Pelayanan perizinan Terpadu Kabupaten Banyuwangi. Fasilitas Pendukung. http://bppt.banyuwangikab.go.id/downloads/info%20pelabuhan.ppt. hlm 3-4. (Diakses pada : 20/11/2016)
7.
Saputra, Gusti Putu. Universitas Udayana. Optimalisasi Kinerja Pelabuhan Penyebrangan Ketapang – Gilimanuk. http://ojs.unud.ac.id/index.php/jits/article/viewFile/3514/2546. Hlm 3. (Diakses pada : 20/11/2016)
21