Makalah Pendidikan Agama Islam Bersikap Optimis, Ikhtiar, Dan Tawakal Kelas IX [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. Optimis. 1.1 Pengertian Sikap Optimis Sifat optimis adalah sifat orang yang memiliki harapan positif dalam menghadapi segala hal atau persoalan. Kebalikan dari optimis adalah pesimis. Orang yang memiliki sifat pesimis selalu berpandangan negatif dalam menghadapi persoalan. Sebagai seorang muslim sudah seharusnya kita memiliki sifat optimis. Sifat itu memicu seseorang menjadi bersemangat dalam menyelesaikan pekerjaan dan memberi kekuatan dalam menghadapi suatu masalah. Sebaliknya sifat pesimis menjadi penyebab seseorang menjadi terpuruk tidak bersemangat. Sifat optimis termasuk perilaku terpuji (akhlak karimah) yang harus dimiliki seorang muslim. Seorang muslim yang memiliki sifat optimis akan selalu berpikiran positif dan berprasangka baik kepada Allah Swt. Nabi Muhammad Saw. memberikan teladan kepada kita agar senantiasa memiliki sikap optimis. Perhatikan hadits berikut ini: Dari Abu Hurairah r.a., dia berkata: Rasulullah Saw. bersabda: "Tidak ada rasa iyarah (rasat buruk dan kesialan), dan yang lebih baik dari itu adalah rasa optimis. Maka ditanyakanlah kepada beliau: "Apa yang dimaksud dengan rasa optimis?", Beliau bersabda: "Yaitu kalimat baik yang sering didengar oleh salah seorang dari kalian.” (HR. Ahmad) Seseorang yang bersifat optimis akan tetap semangat menghadapi semua permasalahan. Jika tidak berhasil menyelesaikan suatu permasalahan, maka dia akan mencoba lagi untuk kedua kalinya, jika gagal kedua kalinya, akan mencoba lagi untuk ketiga kali, sampai berhasil. Setiap cobaan hidup yang dialami oleh seorang muslim harus dihadapi dengan tabah, semangat pantang menyerah, serta bersungguhsungguh berusaha mencari solusi terbaik. Pantang bagi seorang muslim untuk mengeluh apalagi berputus asa. Hidup ini akan terasa menyenangkan dan terasa indah jika kita mampu menjalaninya dengan penuh optimis. Salah satu ciri orang yang optimis adalah ia memiliki harapan yang baik pada saat sebelum melakukan suatu pekerjaan. Melakukannya dengan sepenuh hati dan perasaan senang serta Pada saat melaksanakan suatu pekerjaan. orang yang optimis mensyukuri keberhasilannya dan mengevaluasi kekurangannya, setelah selesai melakukan suatu pekerjaan. 1.2 Ciri-ciri Orang Optimis 1.2.1 Mampu menghentikan dan menahan pikiran negative Ciri – ciri orang yang optimis pertama adalah mampu menahan dan juga menghentikan pemikiran negatif. Pemikiran negatif adalah salah satu 1



penghambat untuk menjadi orang yang optimis, karena optimis adalah salah satu bentuk pemikiran yang positif. Karena itu, hentikan segala pemikiran dan emosi negatif anda, sehingga anda bisa menjadi orang yang lebih positif dan juga optimis. 1.2.2 Selalu merasa gembira dan bersyukur meskipun berada pada situasi sulit Saat – saat yang sulit dan juga susah pasti akan datang menghampiri anda bagaimanapun caranya, kapanpun dan dimanapun. Orang – orang yang optimis akan menghadapi situasi seperti itu dengan cara yang benar, yaitu selalu merasa gembira dan selalu bersyukur atas apapun yang sudah diperoleh. Hindari mengeluh ketika berada dalam situasi sulit, dan selalu utamakan rasa syukur dan juga gembira saat menghadapi segala macam situasi, terutama yang sulit dan juga tidak menguntungkan anda. 1.2.3 Selalu yakin bahwa kesempatan terbuka lebar Ciri orang optimis lainnya adalah selalu merasa yakin bahwa ada banyak kesempatan yang akan terbuka lebar untuknya. Mereka selalu yakin bahwa apa yang terjadi sekarang adalah sebuah pintu gerbang untuk kesempatan baru lainnya yang lebih besar dan terbuka lebar untuk mereka. Segala hal yang dihadapkan atau mereka hadapi adalah sebuah kesempatan baik yang harus mereka ambil dan mereka jalani. 1.2.4 Sering memberikan motivasi dan mendorong orang lain untuk berbuat sesuatu yang baik dan positif Hal lainnya yang menarik dari ciri – ciri orang yang optimis adalah seringkali memberikan motivasi dan dorongan kepada orang lain untuk melakukan sesuatu hal yang baik dan juga positif. Motivator bisa jadi merupakan salah satu profesi yang sangat cocok untuk orang – orang yang optimis. Orang yang optimis mampu memberikan dorongan, dan juga aura semangat yang positif bagi siapapun yang berada di sekitarnya, sehingga tentu saja akan sangat cocok untuk membangkitkan semangat dan juga harapan orang lain. 1.2.5



Mampu menerima hal yang sudah tidak bisa dirubah lagi



Banyak hal di dunia ini yang sulit, bahkan tidak bisa dirubah sama sekali. Nasib misalnya. Ketika anda mengalami suatu nasib sial, maka masa lalu itu sudah tidak akan pernah bisa dirubah lagi. Yang ada hanyalah masa kini dan juga masa depan. Nah, mereka yang memiliki ciri – ciri optimis, biasanya akan mudah untuk menerima hal yang sudah tidak bisa dirubah lagi, dan fokus pada apa yang akan dilakukan selanjutnya. Masa lalu biarlah berlalu dan tidak perlu diratapi, ditangisi, bahkan disesali. Terima hal itu apa adanya, dan tatap masa sekarang dan masa depan yang bisa dirubah, itulah ciri – ciri orang yang optimis. 1.3 Manfaat Bersikap Optimis 1.3.1



Membuat Anda Lebih Maju



2



Memiliki sikap optimis merupakan salah satu hal penting untuk mencapai kesuksesan dan kemajuan dalam kehidupan. Orang yang optimis biasanya memiliki peluang untuk sukses yang lebih besar karena mereka tidak lari dari masalah yang sedang mereka hadapi dan justru mencoba untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. 1.3.2 Membantu Anda Berpikir Lebih Positif Hampir setiap orang tentunya memiliki saat-saat bahagia dalam kehidupannya. Memiliki sikap yang optimis juga dapat membantu Anda berpikir lebih positif. Hal ini dapat membantu Anda mengatasi berbagai rintangan dalam kehidupan Anda. Anda seharusnya merasa bangga terhadap berbagai hal dalam kehidupan Anda, mulai dari keluarga Anda, pekerjaan, hobi, teman, atau berbagai hal lainnya. Syukurilah apa yang Anda miliki saat ini dan Anda pun akan dapat berpikir lebih positif. Selain itu, memiliki pikiran yang positif juga dapat membantu Anda mencapai impian Anda dan membantu menjaga mood Anda. Anda dapat memusatkan perhatian Anda pada berbagai hal penting dalam kehidupan Anda. Lama-kelamaan Anda pun akan terbiasa melihat segala hal positif dalam setiap keadaan. 1.3.3 Membantu Anda Melalui Masa Sulit Dalam Kehidupan Setiap orang yang optimis tentunya mengetahui bahwa kesusahan yang terjadi saat ini tidak akan terjadi selamanya. Pikirkanlah mengenai "hari ini" saja, jangan terlalu mengkhawatirkan masa lalu atau masa depan Anda. Suatu kesulitan hanya merupakan suatu tantangan bagi orang yang berpikiran optimis.



1.3.4 Membuat Anda Lebih Panjang Umur Berdasarkan berbagai penelitian, berpikir optimis dan positif juga dapat membantu menjaga kesehatan Anda. Hal ini dikarenakan keduanya dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh sehingga Anda pun tetap sehat. Selain itu, memiliki pikiran yang optimis juga merupakan salah satu cara untuk melawan rasa stress. Terus merasa cemas dan khawatir terhadap berbagai hal yang terjadi dalam kehidupan Anda dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental Anda. 1.3.5 Kunci Menuju Kesuksesan Orang yang optimis selalu memiliki inisiatif untuk melakukan sesuatu daripada hanya menunggu keajaiban untuk datang. Melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan Anda akan lebih baik daripada hanya menunggu dan menangis.



3



2. Ikhtiar 2.1 Pengertian Sikap Ikhtiar Ikhtiar berasal dari bahasa Arab (‫ )إﺧْﺘِﯿَﺎر‬yang berarti mencari hasil yang lebih baik. Adapun secara istilah pengertian ikhtiar, yaitu usaha yang dilakukan dengan segala daya upaya dan kemampuan untuk mencapai hasil terbaik. Ikhtiar adalah berusaha bersungguh - sungguh untuk mencapai harapan, keinginan, atau cita-cita. Ketika seseorang menginginkan sesuatu maka ia harus mau berusaha atau berupaya untuk meraihnya. Ikhtiar secara bahasa artinya memilih. Secara istilah ikhtiar adalah usaha seorang hamba untuk memperoleh apa yang di kehendakinya. orang yang berikhtiar berarti dia memilih suatu pekerjaan kemudian dia melakukan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh agar dapat berhasil dan sukses. Berikut ini adalah dalil tentang ikhtiar dalam alquran : … Sesungguhnya allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri … ( QS. Ar-Ra’du : 11 ) Apabila telah di tunaikan shalat, maka bertebarlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia allah dan ingatlah allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. ( QS. Al-Jumu’ah 10 ) Sungguh jika sekiranya salah seorang di antara kamu membawa talinya ( untuk mencari kayu bakar ) kemudian ia kembali dengan membawa seikat kayu di punggungnya lalu ia menjualnya sehingga allah mencukupi kebutuhanya ( dengan hasil itu ) adalah lebih baik daripada ia meminta-minta kepada manusia baik mereka memberi atau mereka menolak. ( HR.Bukhari ) 2.2 Contoh-contoh Ikhtiar Contoh-contoh ikhtiar adalah sebagai berikut. a. Orang yang ingin pandai harus berusaha dengan rajin belajar. b. Orang yang ingin hidup berkecukupan harus berusaha dengan rajin bekerja. c. Orang yang ingin memiliki tabungan harus berusaha hidup hemat atau mengurangi pengeluaran. d. Orang yang ingin sehat harus berusaha dengan rajin menjaga kebersihan dan berolah raga. 4



e. Orang yang sedang sakit dan ingin sembuh harus berobat. Usahausaha tersebut merupakan bagian penting yang harus dilakukan oleh manusia. Dengan demikian tidak dibenarkan orang yang mempunyai keinginan itu hanya berdiam diri tanpa ada upaya sama sekali. Selanjutnya usaha tersebut diikuti dengan doa, memohon kepada Allah Swt. agar keinginan tersebut dapat terwujud. 2.3 Ciri-ciri Ikhtiar - Memikirkan seseorang yang ada di sekitar - Berusaha dan tidak mengeluh - Tak kenal dengan putus asa - Selalu mengutamakan kerja di banding banyak bicara 2.4 Macam-macam Ikhtiar  Bersungguh-sungguh Ialah salah satu yang harus diperhatikan, dalam mencapai semua keinginan diperlukan kesungguhan yang mendalam dan jangan sekali-kali melakukannya dengan setengah hati. Misalnya sedang mencari jodoh tentunya kita menginginkan jodoh yang yang baik, untuk itu kita harus berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memantaskan diri dan memperbaiki diri kita, jika kita sudah pantas dan baik maka dengan izin allah jodoh kita akan datang.  Bekerja keras Kita harus berusaha semampu mungkin untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Kita harus bekerja keras dan berjuang dengan sekuat mungkin agar mendapatkan hasil yang baik. Misalnya dalam mengkais rezeki kita tidak boleh bermalas-malasan dalam bekerja. Kita harus rajin, rapi dan bersungguh-sungguh dan ikhlas dalam bekerja.  Jangan putus asa dan pantang menyerah Jika kita melakukan usaha lalu tidak menghasilkan seperti yang kita harapkan atau mungkin gagal kita jangan pernah putus as atau pun menyerah, karena sebuah kegagalan merupakan sebuah proses pembelajaran supaya kita bisa lebih berusaha. 2.5 Manfaat Ikhtiar Seorang muslim yang selalu berikhtiar akan memiliki dampak positif, adapun manfaat dari berikhtiar adalah sebagai berikut : 



Merasakan kepuasan batin, karena sudah berusaha dengan sekuat tenaga dengan kemampuan yang dia miliki  Terhormat dihadapan allah dan sesama manusia  Bisa berhemat karena merasakan susahnya bekerja  Tidak mudah putus asa  Menghargai jerih payahnya dan jerih payah orang lain  Tidak berpangku tangan dengan orang lain dalam hidupnya  Menyelamatkan akidah nya, karena tidak (bebas) bertawakal kepada makhluk. 5



3. Tawakal 3.1 Pengertian Tawakal Tawakal (bahasa Arab: ‫ )تو ُكل‬atau tawakkul berarti mewakilkan atau menyerahkan. Dalam agama Islam, tawakal berarti berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi atau menunggu hasil suatu pekerjaan, atau menanti akibat dari suatu keadaan. Imam al-Ghazali merumuskan definisi tawakkal sebagai berikut, "Tawakkal ialah menyandarkan kepada Allah swt tatkala menghadapi suatu kepentingan, bersandar kepadaNya dalam waktu kesukaran, teguh hati tatkala ditimpa bencana disertai jiwa yang tenang dan hati yang tenteram. Tawakal artinya berserah diri kepada Allah Swt. atas hasil usaha kita setelah berusaha dengan sungguh-sungguh dan berdoa. Misalnya, saat menghadapi ulangan kamu sudah belajar dengan sungguh-sungguh dan menyelesaikan soal-soal dengan cermat dan teliti. Setelah itu kamu pasrah dan menyerahkan keputusan atas hasil usaha kamu kepada Allah Swt. Contoh lain misalnya seseorang telah bekerja mencari nafkah dengan sungguh-sungguh. Berapa pun hasilnya ia pasrahkan sepenuhnya kepada Allah Swt. Ia meyakini bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Pemberi Rezeki, Maha Pemurah, dan Maha Kaya. Kepribadian tawakal ini merupakan salah satu akhlak terpuji. Seseoran yang memiliki sikap tawakal berarti telah memiliki modal awal yang baik. Seandainya hasil usahanya tidak memuaskan maka ia dapat menerima dengan lapang dada dan penuh kesabaran. Sebaliknya , jika hasil usahanya sangat memuaskan maka ia tidak merasa sombong dan angkuh karena hal itu sematamata karunia dari Allah Swt. Ingatlah bahwa manusia hanya berkewajiban untuk berusaha, sedangkan keputusan sepenuhnya di tangan Allah Swt. yang memiliki sifat wajib Maha Berkehendak (Irādah) dan Maha Kuasa (Qudrah). Tawakkal adalah suatu sikap mental seorang yang merupakan hasil dari keyakinannya yang bulat kepada Allah, karena di dalam tauhid ia diajari agar meyakini bahwa hanya Allah yang menciptakan segala-galanya, pengetahuanNya Maha Luas, Dia yang menguasai dan mengatur alam semesta ini. Keyakinan inilah yang mendorongnya untuk menyerahkan segala persoalannya kepada Allah. Hatinya tenang dan tenteram serta tidak ada rasa curiga, karena Allah Maha Tahu dan Maha Bijaksana. Sementara orang, ada yang salah paham dalam melakukan tawakkal. Dia enggan berusaha dan bekerja, tetapi hanya menunggu. Orang semacam ini mempunyai pemikiran, tidak perlu belajar, jika Allah menghendaki pandai tentu menjadi orang pandai. Atau tidak perlu bekerja, jika Allah menghendaki menjadi orang kaya tentulah kaya, dan seterusnya. Semua itu sama saja dengan seorang yang sedang lapar perutnya, sekalipun ada berbagai makanan, tetapi ia berpikir bahwa jika Allah menghendaki ia kenyang, tentulah kenyang. Jika pendapat ini dpegang teguh pasti akan menyengsarakan diri sendiri. Menurut ajaran Islam, tawakkal itu adalah tumpuan terakhir dalam suatu usaha atau perjuangan. Jadi arti tawakkal yang sebenarnya -- menurut ajaran Islam -- ialah menyerah diri kepada Allah swt setelah berusaha keras dalam berikhtiar dan bekerja sesuai dengan kemampuan dalam mengikuti sunnah Allah yang Dia tetapkan. 6



Misalnya, seseorang yang meletakkan sepeda di muka rumah, setelah dikunci rapat, barulah ia bertawakkal. Pada zaman Rasulullah saw ada seorang sahabat yang meninggalkan untanya tanpa diikat lebih dahulu. Ketika ditanya, mengapa tidak diikat, ia menjawab, "Saya telah benar-benar bertawakkal kepada Allah". Nabi saw yang tidak membenarkan jawaban tersebut berkata, "Ikatlah dan setelah itu bolehlah engkau bertawakkal. 3.2 Keutamaan Tawakal 1.



Dapat membuktikan keimanan yang benar



Orang yang bertawakal kepada Allah swt merupakan orang yang dapat membuktikan keimanannya, karena salah satu cirri orang beriman adalah bertawakal kepada Allah swt. 2.



Memperoleh jaminan rezeki



Rasulullah saw bersabda : “Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan tawakal yang sebenar-benarnya, kalian pasti diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki, ia pergi pada pagi hari dalam keadaan perut kosong, kemudian pulang pada sore harinya dalam keadaan kenyang.” (HR Tirmidzi) 3.



Memperoleh kecukupan dari apa yang dibutuhkan



Orang yang bertawakal kepada Allah akan dicukupkan apa yang menjadi keperluannya dalam hidup. Bila dari sisi jumlah tidak cukup, paling tidak dengan bertawakal itu dia akan merasa cukup dengan apa yang diperolehnya. Allah swt berfirman : “….Barangsiapa bertawakal kepada Allah mencukupkan (keperluan)nya….” (ath-Thalaaq : 3) 4.



niscaya



Dia



akan



Tidak dikuasai setan



Orang yang bertawakal tidak bisa digoda apalagi dikuasai oleh setan. Sebab, bagaimana mungkin setan dapat menggoda orang-orang yang begitu dekat dan terikat kepada Allah swt sebagaimana dalam firmanNya : “Sungguh, setan itu tidak akan berpengaruh terhadap orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhan.” (an-Nahl : 99) 5.



Menghargai usaha yang dilakukan



Saat seseorang berusaha lalu tidak mencapai hasil yang diharapkannya kadang dia merasa sia-sia atau percuma saja berusaha bila hasilnya hanya demikian. Sikap ini disebabkan oleh tidak bertawakalnya dia kepada Allah swt. Bila dia bertawakal, maka dia akan menerima apa yang sudah diperolehnya dan mensyukurinya. Namun, lain halnya dengan orang yang bertawakal, bila belum memuaskan seperti yang dia harapkan, maka dia akan 7



berusaha lagi dengan usaha yang lebih maksimal. Dapat dipahami bahwa bila pekerjaan atau usaha dirinya sendiri saja sudah tidak dihargai, bagaimana mungkin dia bisa menghargai pekerjaan orang lain, apalagi bila pekerjaan itu tidak mencapai hasil yang diinginkannya 6.



Dicintai Allah swt



Setiap muslim pasti ingin dicintai Allah swt. Salah satu orang yang dicintai Allah adalah orang yang bertawakal kepada Allah swt. 3.3 Manfaat Tawakal 1. Mendapatkan Cinta dari Allah SWT dan Memperoleh Surga-Nya Manfaat pertama yang akan diperoleh oleh mereka yang hanya bertawakal atau berserah diri kepada Allah SWT adalah mendapatkan cinta dari Allah. Hal ini sesuai dengan firman Allah yang artinya: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakkal.” (QS. Ali Imran: 159) Tidak hanya mendapatkan limpahan cinta dari Allah SWT. Ternyata seorang mukmin yang bertawakal kepada-Nya akan memperoleh balasan surga sebagaimana yang tertera dalam surat Al’-Ankabuut: 58-59) yang artinya: “Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada tempat-tempat yang tinggi di dalam surga, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pembalasan bagi orang-orang yang beramal. (yaitu) yang bersabar dan bertawakkal kepada Tuhannya.” (QS. Al-‘Ankabuut Ayat: 58-59) 2. Dicukupkan Kebutuhan dan Merasa Ketenangan Manfaat selanjutnya yang akan diperoleh orang yang suka bertawakal setelah melakukan sebuah ikhtiar atau usaha kepada Allah adalah akan dicukupkan baginya segala kebutuhan serta orang tersebut juga akan memperoleh ketenangan. Allah SWT akan mencukupkan segala kebutuhan, memberikan apa yang mereka inginkan serta mendapatkan kebahagiaan di dua negeri yaitu dunia dan akhirat. Hal ini sesuai dengan perintah Allah SWT dalamAl-Qur’an yang artinya: “Dan, barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang yang dikehendaki-Nya”(At Thalaq 33)



8



3. Diluaskan Rezekinya Seperti halnya poin dua, pada bagian ketiga ini Allah akan memberikan manfaat untuk hamba-Nya yang bertawakal dengan memperluas rezeki orang tersebut. Sebagaimana firman Allah yang artinya “Apapun (kenikmatan) yang diberikan kepadamu, maka itu adalah kesenangan hidup di dunia. Sedangkan apa (kenikmatan) yang ada di sisi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakkal.” (QS. Asy-Syuro: 36) Artinya: “…. Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar. Dan Dia memberinya rezeqi dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan—Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq: 1-2) 4. Dikuatkan dan Dijauhkan dari Setan Seperti yang diketahui bahwa setan adalah makhluk pembangkang terhadap perintah Allah dan bertugas untuk menggoda manusia untuk melakukan kemaksiatan agar bisa menjadi teman mereka di neraka kelak. Untuk menghindari godaan setan tersebut, tawakal bisa dijadikan salah satu solusi. Orang yang senantiasa bertawakal kepada Allah SWT akan terjaga dan terhalangi dari setan dan segala fitnah-fitnahnya. Sebagaimana firman Allah yang artinya: “Sungguh, setan itu tidak berpengaruh terhadap orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya.” (QS. An-Nahl: 99) 5. Masuk Surga Tanpa Hisab Manfaat terakhir dari bertawakal akan orang tersebut termasuk dalam umat Nabi Muhammad SAW yang masuk surga tanpa hisab. Di dalam hadits diriwayatkan, Nabi SAW pernah menyebutkan bahwa di antara umatnya ada tujuh puluh ribu orang yang masuk surga tanpa hisab.



9