Makalah Pendidikan Kesehatan Gigi I [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

`



MAKALAH “PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT” Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kesehatam Gigi dan Mulut I



DISUSUN OLEH Alia Dwi Ramadanti



P17325119401



Aliya Regita Cahyani



P17325119402



Annisa Ambarwati



P17325119403



Anggini Zaqiah Aprilia



P17325119404



Anggun Syiva Salsabila



P17325119405



Ashiela Haifa Noor



P17325119406



Astri Ayunda Koswara



P17325119407



Aulia Salsabila Putri



P17325119408



Dania Nurullilah



P17325119409



Dewi Septianingsih



P17325119410



Dina Dovitayanti



P17325119411



Dina Fitriana Suherman



P17325119412



Dinda Viraamadia



P17325119413



Dita Handini



P17325119414



JURUSAN KEPERAWATAN GIGI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANDUNG Jl. Eyckman No. 40 Telp.(022) 2033630 Fax. (022) 2042522



1



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, inayah, taufik, dan ilhamnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun  isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang.Oleh karena itu kami harapkan kepada pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.



Bandung, 13 September 2020



Penyusun



ii



`



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.................................................................................. ii DAFTAR ISI................................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1 A. Latar belakang.................................................................................... 1 B. Rumusan masalah............................................................................... 1 C. Tujuan................................................................................................. 1 BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. A. Pengertian dasar pendidikan.............................................................. B. Pengertian pendidikan kesehatan gigi................................................ C. Tujuan pendidikan kesehatan gigi...................................................... D. Proses pendidikan kesehatan gigi....................................................... E. Komponen pendidikan kesehatan gigi............................................... F. Ruang lingkup pendidikan kesehatan gigi.......................................... BAB III PENUTUP...................................................................................... A. Kesimpulan......................................................................................... B. Saran................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA...................................................................................



iii



BAB I PEMBAHASAN A. Latar Belakang Pendidikan, kesehatan gigi, suatu penerapan atau aplikasi konsep pendidikan dan konsep sehat. Konsep sehat sendiri adalah konsep seseorang dalam keadaan sempurna fisik, mental dan sosialnya serta bebas dari penyakit, cacat dan kelemahannya. Mengubah perilaku individu merupakan pekerjaan yang mudah, dalam hujan es ini membutuhkan ketrampilan khusus sebab perubahan tingkah laku individu selalu melibatkan perubahan mental. Ada perubahan yang terjadi secara terencana dan dilaksanakan secara sistematis yang dikenal dengan perubahan melalui pendidikan.



B. Rumusan Masalah 1. Apa itu Pendidikan Dasar ? 2. Apa itu pendidikan kesehatan gigi ? 3. Apa tujuan pendidikan kesehatan gigi ? 4. Bagaimana proses pendidikan kesehatan gigi ? 5.



Apa saja komponen pendidikan kesehatan gigi?



6. Bagaimana ruang lingkup pendidikan kesehatan gigi? C. Tujuan 1. Mengetahui pengertian pendidikan dasar 2. Mengetahui pengertian pendidikan kesehatan gigi 3. Mengetahui tujuan pendidikan kesehatan gigi 4. Mengetahui proses pendidikan kesehatan gigi 5. Mengetahui komponen pendidikan kesehatan gigi 6. Mengetahui ruang lingkup pendidikan kesehatan gigi 7.



1



`



BAB II PEMBAHASAN



A. PENGERTIAN DASAR PENDIDIKAN Pendidikan yang secara luas dikenal di masyarakat adalah pendidikan dalam arti formal, yaitu pendidikan yang diterima oleh peserta didik melalui pendidik dan biasanya dilakukan pada suatu Lembaga atau institusi. Dengan kata lain, esensi pendidikan (usaha sadar) mengandung makna suatu proses transaksional yang internasional, terjadi di lingkungan (social budaya) berstruktur yang disebut sekolah atau sejenisnya. Secara fenomenologis, Langevelt (1952) mengatakan bahwa pendidikan itu pada hakikatnya merupakan bantuan yang diberikan seseorang kepada orang lain yang sedang berusaha mencapai kedewasaannya dalam arti normative dengan menggunakan cara berupa alat, bahasa, dan media. Pendidik atau lebih dikenal dengan sebutan guru atau dosen adalah orang yang diserahi tanggung jawab mendidik.Orang tua adalah pendidik kodrati.Karena anak merupakan keturunan dari orang tua, orang tua mempunyai tanggung jawab kodrati.Sebagian dari tugas mendidik, misalnya mengajar tidak dapat dilaksanakan oleh orang tua sehingga sekolah sebagai Lembaga formal diserahi tanggung jawab untuk mendidik. Pendidikan sebagai salah satu bagian penting dari proses pembangunan nasional merupakan salah satu sumber penentu dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Tujuan pendidikan di negara kita sudah dijelaskan dalam UUD 1945, ketetapan MPR, Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional dan ketentuan lainnya. Bloom (1974) menggunakan taksonomi tujuan pendidikan yang didasarkan pada aspek psikologis. Rumusan tujuan menyangkut tiga aspek yaitu aspek kognitif, aspek psikomotorik, dan aspek afektif.



2



`



Perlu dipahami pula bahwa di dalam UU RI No. Thn 1989:2 adalah usaha untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan Latihan agar dapat berperan penting di masa yang akan dating. 1. Pedagogi Disiplin ilmu yang hingga saat ini berkembang, baik yang ada di lingkungan universitas maupun Lembaga pendidikan tinggi lainnya pada dasarnya mempunyai dua sumber rujukan.Rujukan pertama berasal dari dataran Eropa yang disebut pedagogiek yang berarti ilmu mendidik anak. Rujukan kedua beraasal dari Amerika Serikat yang dikenal sebagai philosophy of education dan science of education (Henderson, 1960) Pedagogi atau pendidikan pada anak-anak berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu poes yang artinya “anak-anak” dan gogos artinya “memimpin” dan kata atau akhiran/berarti “ilmu”, jadi pedagogi adalah seni/ilmu untuk memimpin anak-anak. Proses pendidikan anak-anak lebih mudah dibangingkan dengan proses pendidikan pada ornag dewasa karena anak-anak masih murni, belum mempunyai kepribadian sehingga akan lebih mudah untuk membentuknya. 2. Andragogi atau Pendidikan Orang Dewasa Pendidikan pada orang dewasa terjadi karena adanya perasaan tidak puas dalam memenuhi kebutuhannya. Kompleksnya kehidupan akan semakin menuntun



individu



untuk



meningkatnkan



pengetahuannya



dan



mengambangkan kemampuannya. Istilah andragogi berasal dari kata andro dan gogos yang berarti “memimpin” atau “membimbing”.Seseorang dikatakan dewasa tidak hanya dilihat dari segi biologis tetapi juga daari segi sosial dan psikologis. Secara biologis seseorang dikatakan dewasa bila ia telah mampu melakukan reproduksi. Secara sosial seseorang yang dikatakan dewasa bila ia telah dapat melakukan peran-peran sosial yang dibebankan pada orang dewasa. Adapun secara psikologis seseorang dikatakan dewasa bila telah memiliki tanggung jawab terhadap kehidupan yang telah dipilihnya.



3



`



Menurut langevelt (1952), seseorang dikatakan dewasa bila pertmbuhan jasmaninya telah selessai atau anak telah mencapai batas pertumbuhanya, sedangkan secara rohani seorang anak dikatakan dewasa bila telah sanggup berdiri sendiri seperti yang dikemukakan oleh soekdjo (1993) dewasa berarti: a. Anak-anak telah mempunyai kemampuan mental, misal telah memahmi hubungan sebab akibat, sanggupberpikir secara logis, mampu memahami pendapat orang lain, dapat menilai suatu pengalaman. b. Anak-anak telah mempunyai kemampuan moral, misalnya dapat membedakan



baik



buruk,



sanggup



bertanggung



jawab



atas



perbuatanya, sanggup memikul kewajiban tertentu. c. Anak-anak telah mencapai perkembangan sosial, misalnya dapat berprilaku supaya disukai sesamanya. d. Anak-anak telah sanggup mengendalikan emosinya,misalnya sangup bertindak atas dasar doorngan perasaanya, konsekuen dalam mematuhi perarturan atau norma. Pendidikan orang dewasa merupakan seluruh proses pendidikan yang terorganisasi diluar sekolah dengan berbagai bahan belajar, tingkatan dan metode baik yang bersifat resmi maupun tidak,meliputi upaya kelanjutan atau universitas. Pendidikan itu diperuntukan orang dewasa dalam lingkungan



masyarakat



supaya



mereka



dapat



mengembangkan



kemampuan, memperkaya pengetahuan, meningkatkan kualifikasi teknik dan profesi yang telah dimilikinya, memperoleh cara-cara baru serta menubah hidup dan prilakunya.Tujuanya ialah supaya orang dewasa dapat mengembangkan pribadi secara optimal dan berpartisipasi secara seimbang dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya yang terus berkembang. 3. hakikat pendidikan



4



`



Secara umum, hakikat pendidikan adalah sebagai berikut a. Pendidikan merupakan proses interaksi manusia yang ditandai oleh keseimbangan antara kedaulatan subjke didik dengan kewibawaan pendidik b. Pendidikan



merupakan



usaha



penyiapan



subjek



didik



untuk



menghadapi lingkungan hidup yang mengalami perubahn c. Pendidikan meningkatkan kualitas hidup pribadi dan masyarakat d. Pendidikan berlangsung seumur hidup e. Pendidikan merupakan kiat dalam menerapkan prinsip-prinsip pengetahuan dan teknologi bagi pembentukan manusia seutuhnya. B. PENGERTIAN PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan atau aplikasi konsep pendidikan dan konsep sehat.Konsep sehat adalah konsep seorang dalam keadaan sempurna baik fisik, mental dan sosialnya serta bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahannya. Pendidikan kesehatan gigi adalah suatu usaha atau aktivitas yang mempengaruhi orang- orang maupun sedemikian rupa sehingga baik kesehatan pribadi maupun kesehatan masyarakat. Pendidikan kesehatan gigi (Dental Health Education) merupakan salah satu program kesehatan gigi dengan tujuan menanggulangi masalah kesehatan gigi di Indonesia. Program pendidikan kesehatan gigi merupakan salah satu program yang harus dilaksanakan Pusat Kesehatan Masyarakat secara terpadu dengan usaha kesehatan lainnya dan ditujukan kepada individu (Budiharto, 2009). Pendidikan kesehatan gigi merupakan metode untuk memotivasi pasien agar membersihkan mulut mereka dengan efektif, pendekatan ini ditujukan sedini mungkin pada anak-anak, dan orang dewasa yang belum memiliki pemahaman yang benar (Pratiwi, 2009).



5



`



Bastian berpendapat bahwa pendidikan kesehatan gigi adalah semua aktivitas yang membantu menghasilkan penghargaan masyarakat akan kesehatan gigi dan memberikan pengertian akan cara- cara bagaimana memelihara kesehatan gigi dan mulut. Jadi dengan adanya pendidikan kesehatan gigi dan mulut ini diharapkan bertambah baik. Yang akhirnya akan diperoleh derajat kesehatan mulut yang setinggi-tingginya.



C. TUJUAN PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI Tujuan dari pendidikan kesehatan gigi adalah untuk meningkatkan pengertian dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi, meningkatkan kemampuan masyarakat untuk dapat menolong dirinya sendiri, serta meningkatkan peran serta masyarakat dengan memberikan motivasi perubahan pola tingkah laku individu. Mengubah perilaku individu merupakan pekerjaan yang mudah, dalam hal ini dibutuhkan keterampilan khusus sebab perubahan tingkah laku individu selalu melibatkan perubahan mental. Perubahan itu sendiri dapat terjadi secara alamiah yaitu karena lingkungan atau masyarakat sekitarnya. Namun, ada pula perubahan yang terjadi secara terencana dan dilaksanakan secara sistematis, yaitu yang dikenal sebagai perubahan melalui pendidikan. Menurut Noor (1972), tujuan pendidikan kesehatan gigi adalah : 1) Meningkatkan pengertian dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. 2) Menghilangkan atau paling sedikit mengurangi penyakit gigi dan mulut dan gangguan lainnya pada gigi dan mulut. Jadi tujuan pendidikan kesehatan gigi bertujuan : a) Memperkenalkan kepada masyarakat tentang kesehatan gigi.



6



`



b) Mengingatkan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi. c) Menjabarkan akibat yang akan timbul dari kelainan menjaga kebersihan gigi dan mulut. d) Menanamkan perilaku sehat sejak dini melalui kunjungan ke sekolah. e) Menjalin kerjasama antara RT, RW, kelurahan dalam memberikan penyuluhan langsung kepada masyarakat, bila diperlukan dapat saja dilakukan tanpa melalui puskesmas. D. PROSES PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI Proses pendidikan adalah proses transformasi atau perubahan kemampuan



potensial



pelajar



menjadi



kemampuan



nyata



untuk



meningkatkan taraf hidup lahir dan batin. Proses pendidikan adalah terbentuk dan adanya perubahan perilaku karena proses interaksi antara individu dengan lingkungan dan terjadi melalui suatu proses. Perubahan yang diharapkan terjadi dalam proses pendidikan bukanlah sekedar penambahan atau pengurangan perilaku atau keterampilan, namun perubahan struktur pola perilaku dan pola kepribadian menuju pola yang makin sempurna. Perubahan kualitas tingkah laku secara implisit adalah kemampuan dan keterampilan pelajar bertambah untuk mengerjakan beraneka ragam tugas dan pekerjaan. Proses pendidikan bergantung pada partisipasi pelajar, dan diharapkan terjadi komunikasi yang bersifat dua arah. Keuntungan dari komunikasi yang bersifat dua arah di dalam pendidikan yaitu dapat memberikan suatu informasi baru yang lebih bagi pelajar. Hasil akhir yang diharapkan melalui proses pendidikan yaitu pelajar mempunyai kemampuan dan keterampilan secara mandiri meningkatkan taraf hidup lahir bathin, dan meningkatkan perannya sebagai pribadi, anggota keluarga, dan makhluk Tuhan.



7



`



Tujuan pendidikan kesehatan gigi pada anak-anak salah satunya yaitu suatu usaha yang secara emosional akan menghilangkan rasa takut, menumbuhkan rasa ingin tahu, mau mengamati, dan akhirnya secara fisik akan melakukan aktivitas sedemikian rupa sehingga baik untuk kesehatan pribadi. Maksud dan tujuan pendidikan kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak pada hakekatnya adalah memperkenalkan anak dengan dunia kesehatan gigi serta segala persoalan mengenai gigi, sehingga mampu memelihara kesehatan gigi, melatih anggota badan anak sehingga mereka dapat membersihkan gigi sesuai dengan kemampuannya, dan mendapatkan kerjasama yang baik dari anak bila memerlukan perawatan pada giginya. Pendapat lain menyebutkan bahwa tujuan kesehatan gigi dan mulut adalah meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut, dapat berperan aktif dalam upaya menunjang kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut, merubah pola tingkah laku seseorang untuk hidup sehat khususnya yang berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut, serta menunjang pembangunan kesehatan secara umum. 1. Peran perubahan perilaku dalam meningkatkan kesehatan gigi dan mulut Proses perubahan perilaku berjalan melalui empat tahap yaitu fungsi kesatu atau fungsi pengetahuan adalah individu sudah mulai mengenal informasi yang baru serta belajar memahami objek baru tersebut, sebagai contoh ketika dokter gigi menjelaskan kepada pasien bahwa pasien dapat menghilangkan sendiri gejala tidak sehat tertentu di dalam mulutnya, antara lain dengan pembersihan plak. Fungsi yang kedua yaitu fungsi keyakinan artinya individu telah membentuk sikap positif atau negatif terhadap informasi atau objek yang baru tersebut.Fungsi ketiga yaitu fungsi penentuan yang didalamnya individu bertindak aktif yang membawa ke suatu pemilihan perubahan yang mungkin diterima atau tidak diterima. Pada 8



`



fungsi ketiga ini individu tersebut telah jauh mengetahui sehingga dapat mengambil keputusan untuk mencegah plak sebanyak mungkin dan menanyakannya kepada dokter gigi bagaimana cara melakukan yang terbaik, atau mungkin juga memutuskan untuk tidak melakukan apapun karena menganggap pembersihan plak dan kesehatan mulut tidak begitu penting. Fungsi yang terakhir adalah fungsi persetujuan, di sini individu sudah mau melaksanakan perilaku yang baru sesuai dengan normanorma kesehatan. Pada tahap ini individu tersebut mencari informasi lebih lanjut untuk melengkapi apa yang telah diputuskan dengan dorongan-dorongan baru dan dapat menarik kembali keputusannya apabila misalnya menerima informasi bahwa pembersihan plak secara teliti tidak menolong. Perubahan perilaku memiliki ciri-ciri intensional, terjadi latihan yang dilakukan dengan sengaja dan sadar, perubahan positif sehingga sesuai dengan yang diharapkan, efektif dapat membawa pengaruh dan makna, mempunyai arah dan tujuan, serta mencakup seluruh aspek perilaku yaitu pengetahuan, sikap maupun keterampilan. 2. Metode Penyuluhan merupakan metoda yang sering digunakan di dalam pendidikan kesehatan gigi dan mulut.Metode penyuluhan yang umum digunakan ini dibagi kedalam dua jenis yaitu metode didaktik (one way method) dan metode sokratik (two way method). a. One way method Metode ini menitikberatkan pendidik yang aktif, sedangkan pihak sasaran tidak diberi kesempatan untuk aktif.Salah satu contoh dari one way methode adalah metode ceramah. Ceramah adalah cara penyajian informasi yang dilakukan penyuluh dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap



9



`



pendengar atau sasaran. Metode ceramah dapat dilakukan dengan atau tanpa alat bantu. Beberapa contoh alat bantu yang dapat digunakan adalah media poster, Power Point, boneka karakter dan buku cerita bergambar. Metode ceramah dapat digunakan jika tujuan belajar yang ingin dicapai berkenaan dengan ranah kognitif. Keuntungan menggunakan metode ceramah antara lain, tidak memerlukan alat peraga yang banyak, murah dan mudah menggunakannya, dikendalikan



oleh



serta



waktu



penyuluh,



yang



diperlukan



sedangkan



dapat



kekurangan



menggunakan metode ceramah antara lain, dapat menimbulkan kebiasaan kurang aktif untuk mencari dan mengelola informasi, serta tidak semua sasaran memiliki daya tangkap yang sama sehingga sering menimbulkan salah paham dalam mengartikan materi penyuluhan yang diberikan (Fitriani, 2011). b. Two way method Metode sokratik atau metode two way method dilakukan dengan komunikasi dua arah antara siswa dan pendidik. Peserta didik diberikan kesempatan mengemukakan pendapat dan dua orang atau lebih dengan latar belakang berbeda bekerja sama saling memberikan keterangan dan ikut serta dalam menyatakan pendapat. Menurut Herijulianti (2002), yang termasuk dalam metode tersebut antara lain : 



Demonstrasi Demonstrasi adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran / penyuluhan dengan cara mempertunjukkan secara langsung cara melakukan sesuatu atau mempertunjukkan suatu proses. Keuntungan dari metode demonstrasi adalah proses penerimaan sasaran terhadap materi penyuluhan akan lebih berkesan secara mendalam sehingga mendapatkan pemahaman atau pengertian yang lebih baik, terlebih lagi bila



10



`



para peserta dapat turut serta secara aktif melakukan demonstrasi. Kekurangan dari metode demonstrasi adalah apabila alat yang diperagakan tidak dapat diamati dengan baik karena ukuran alat terlalu kecil, maka hal tersebut mengakibatkan proses demonstrasi hanya dapat dilihat beberapa orang yang berdekatan dengan pembicara. 



Simulasi Simulasi berasal dari kata Simulate yang berarti “purapura”.Simulasi adalah metode penyuluhan dimana penyuluh dapat melakukan suatu kegiatan belajar mengajar yang berorientasi pada penghayatan keterampilan aktualisasi dan praktik. Metode simulasi bertujuan agar seseorang dapat bertingkah laku seperti orang lain, dengan tujuan agar orang tersebut



dapat



mempelajari



lebih



mendalam



tentang



bagaimana orang itu merasa dan berbuat sesuatu. 



Permainan peran (Role playing) Role playing adalah metode penyuluhan yang di dalam pelaksanaannya sasaran harus memerankan satu atau beberapa peran tertentu.Keuntungan dari metode ini adalah sebagian



besar



peserta



dapat



ikut



aktif



mengamati,



mengalami, dan menghayati perilaku tertentu sehingga materi penyuluhan



dapat



lebih



mudah



dipahami



dan



dimengerti.Kerugian dari metode ini adalah terkadang peserta kurang mampu membawakan peran dengan semestinya. 



Tanya Jawab Metode tanya jawab adalah proses interaksi belajar yang berisi pertanyaan yang diajukan dan jawaban dari topik belajar tertentu. Keuntungan dari metode ini adalah semua pihak



yang



terlibat



mempunyai



kesempatan



untuk



mengemukakan pendapat. Kerugian dari metode ini adalah



11



`



dapat terjadi perbedaan pendapat yang berlarut-larut sehingga akan memerlukan waktu penyuluhan yang lebih lama. 



Melalui



Media



Menurut Fitriani (2011) media yang dapat digunakan dalam penyuluhan dapat dikelompokkan menjadi :  Media Power Point Presentasi merupakan kegiatan berbicara di depan umum untuk menyajikan sebuah informasi atau gagasan. Tujuannya adalah untuk membujuk atau mempengaruhi dan meyakinkan seseorang mengenai informasi yang disampaikan.Sebelum teknologi mengalami kemajuan presentasi dilakukan dengan media



papan



tulis



(blackboard



maupun



whiteboard),



selanjutnya berkembang dengan handout untuk dibagi ke audiensi, kemudian mulailah berkembang presentasi dengan pemanfaatan teknologi yaitu dengan menggunakan Power Point (Umbaran, 2013). Media Power Point adalah program aplikasi presentasi yang merupakan salah satu program aplikasi di bawah Microsoft Office.Media Power Point dapat dibuat dengan sederhana dan tidak terlalu sulit, bahkan dalam dunia pendidikan media ini sudah mulai digunakan sebagai media pembelajaran di sekolah (Berk, 2011). Keuntungan dari program ini adalah sederhananya ikonikon pembuatan presentasi yang kurang lebih sama dengan ikon-ikon Microsoft Word yang sudah banyak dikenal oleh sebagian besar masyarakat pemakai komputer. Penggunaan media Power Point sebagai metode pembelajaran dapat membuat proses penyampaian informasi menjadi semakin variatif dan menarik (Rockhman dkk., 2007). Penelitian ini



12



`



menggunakan media Power Point sebagai media pendidikan kesehatan gigi dan mulut.  Media Visual Media ini berguna dalam membantu menstimulasi indra penglihatan pada saat proses penyampaian materi penyuluhan dilakukan. Beberapa contoh alat/benda yang termasuk dalam media visual adalah poster, boneka karakter, Power Point, dan lain sebagainya.  Media Audio Media ini berguna dalam membantu menstimulasi indra pendengaran



pada



saat



proses



penyampaian



materi



penyuluhan dilakukan. Beberapa contoh alat yang termasuk dalam media audio adalah radio dan rekaman suara dalam kaset.  Media Audiovisual Media yang penyampaian pesannya dapat diterima oleh indra pendengaran dan indra penglihatan. Contoh alat yang termasuk dalam media audiovisual adalah film animasi. 3. Tingkat pengetahuan kesehatan gigi a.



Pengertian Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah



seseorang



melakukan



penginderaan



terhadap



suatu



objek



tertentu.Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2003). Pengetahuan mengandung suatu objek yaitu aspek positif dan aspek negatif yang keduanya akan menentukan sikap seseorang. Apabila terdapat banyak objek dan aspek positif yang dimiliki, maka sesorang akan memiliki sikap yang positif pula terhadap objek tertentu (Wawan dan Dewi, 2010).



13



`



Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut memiliki hubungan terhadap pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Semakin banyak informasi yang dimiliki seseorang mengenai kesehatan gigi dan mulut, semakin baik pula pemeliharaan kesehatan gigi dan mulutnya (Hapsoro dkk., 2000). b. Tingkat Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2010b), ada 6 tingkatan pengetahuan yaitu : 



Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat kembali suatu materi atau bahan



yang



telah



dipelajari



sebelumnya.



Menyebutkan,



menguraikan, mengidentifikasi dan menyatakan adalah kata kerja untuk mengukur 'tahu' bagi seseorang. 



Memahami (Comprehension) Memahami diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam menjelaskan



suatu



objek



yang



diketahui



dan



dapat



seseorang



dalam



menginterpetasikan secara benar. 



Aplikasi (Aplication) Aplikasi



diartikan



sebagai



kemampuan



menggunakan materi yang dipelajari pada situasi atau kondisi yang riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat pula diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. 



Analisis (Analysis) Analisis diartikan sebagai kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen yang masih ada kaitannya satu sama lain.







Sintesis (Syntesis) Sintesis diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam menyusun formulasi yang sudah ada.Sintesis juga dapat didefinisikan



14



`



sebagai kemampuan untuk melaksanakan atau menghubungkan bagian-bagian ke dalam suatu keseluruhan yang baru. E. KOMPONEN KESEHATAN GIGI Komponen pendidikan kesehatan gigi yaitu: 1. Anak didik sebagai masukan akan proses menjadi keluaran / lulusan.Untuk mengembangkan dirinya, anak didik memperoleh bantuan dan pengaruh yang baik dari inovator (Tenaga Kesehatan, Kader Kesehatan) 2. Tujuan pendidikan sebagai target, atau kualifikasi yang ingin dicapai, yaitu perubahan tingkah laku kearah perilaku sehat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal 3.



Kurikulum, termasuk didalamnya metode, alat, materi atau bahan yang akan disampaikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan atau program kesehatan yang akan ditunjang.



4. Pelaksana pendidikan yaitu semua petugas kesehatan yang dapat mempengaruhi



individu



atau



masyarakat



untuk



mningkatkan



kesehatan mereka 5. Lingkungan didik, lingkungan didik berpengaruh besar terhadap pendidikan. Lingkungan dan subjek didik berada dalam situasi pendidikan, keterlibatan pendidik dan anak didik dibatasi oleh ruang dan waktu. F. Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan Gigi Ruang lingkup pada Pendidikan Kesehatan gigi dibagi menjadi 3 yaitu : 1. Keluarga Ruang lingkup yang paling terdekat untuk pendidikan kesehatan gigi itu sendiri yaitu keluarga, orang terdekat seperti orang tua harus memiliki pengetahuan dasar tentang waktu yang tepat untuk menyikat gigi, cara menyikat gigi yang benar. Mengapa begitu karena orang tua



15



`



sendiri akan mengajarkan istilah pendidikan kesehatan gigi pada anak dan orang terdekatnya. 2. Sekolah Salah satau ruang lingkup pendidikan kesehatan gigi yaitu sekolah yang mencakup tingkat TK, SD, SMP, dan SMA .Pendidikan kesehatan gigi pada anak yaitu suatu usaha yang secara emosional akan menghilangkan rasa takut, menumbuhkan rasa ingin tahu, mau mengamati, dan akhirnya secara fisik akan melakukan aktivitas sedemikian rupa sehingga baik untuk kesehatan pribadi. 14 Maksud dan tujuan pendidikan kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak pada hakekatnya adalah memperkenalkan anak dengan dunia kesehatan gigi serta segala persoalan mengenai gigi, sehingga mampu memelihara kesehatan gigi, melatih anggota badan anak sehingga mereka dapat membersihkan gigi sesuai dengan kemampuannya, dan mendapatkan kerjasama yang baik dari anak bila memerlukan perawatan pada giginya. Pendapat lain menyebutkan bahwa tujuan pendidikan kesehatan gigi dan mulut adalah meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut, dapat berperan aktif dalam upaya menunjang kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut, merubah pola tingkah laku seseorang untuk hidup sehat khususnya yang berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut, serta menunjang pembangunan kesehatan secara umum. Metode yang sering digunakan yaitu UKGS , Sikat Gigi masal, dan penyuluhan. 3. Masyarakat Dan yang terakhir dari ruang lingkup Pendidikan Kesehatan gigi yaitu Masyarakat.pendidikan Kesehatan gigi dan mulut masyarakat merupakan hal yang perlu mendapatkan perhatian serius karena penyakit gigi dan mulut masih diderita oleh sebagian besar masyarakat. Dalam mengatasi masalah kesehatan gigi, perlu



16



`



menunjang upaya kesehatan agar menjadi derajat kesehatan yang optimal, upaya di bidang kesehatan gigi perlu ditinjau dari aspek lingkungan, kesadaran masyarakat dan penanganan kesehatan gigi.kegiatan diluar gedung berupa kegiatan UKGS dan pelayanan di beberapa posyandu yang digabung dengan kegiatan puskesmas keliling.



17



`



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Pendidikan yang secara luas dikenal di masyarakat adalah pendidikan dalam arti formal, yaitu pendidikan yang diterima oleh peserta didik melalui pendidik dan biasanya dilakukan pada suatu Lembaga atau institusi. Dengan kata lain, esensi pendidikan (usaha sadar) mengandung makna suatu proses transaksional yang internasional, terjadi di lingkungan (social budaya) berstruktur yang disebut sekolah atau sejenisnya. Secara fenomenologis, Langevelt (1952) mengatakan bahwa pendidikan itu pada hakikatnya merupakan bantuan yang diberikan seseorang kepada orang lain yang sedang berusaha mencapai kedewasaannya dalam arti normative dengan menggunakan cara berupa alat, bahasa, dan media. Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan atau aplikasi konsep pendidikan dan konsep sehat.Konsep sehat adalah konsep seorang dalam keadaan sempurna baik fisik, mental dan sosialnya serta bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahannya. B. SARAN Meskipun



penulis



menginginkan



kesempurnaan



dalam



penyusunan makalah ini akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.



18



`



DAFTAR PUSTAKA 1. Herijulianti, Eliza. Tati Svasti Indriani dan Sri Artini. 2001. Pendidikan Kesehatan Gigi. Jakarta : EGC. 2. pustaka_unpad_Upaya-Peningkatan-Kesehatan-Gigi-dan-Mulut-MelaluiPerubahan.



19