Makalah Pengarapan Kedatangan Yesus Yang K 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RINGKASAN “PENGHARAPAN AKAN KEDATANGAN TUHAN YESUS YANG KEDUA KALI” DISERAHKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH TEOLOGI PERJANJIAN BARU II



DISUSUN OLEH



NAMA : IWIN S ITAAR PRODY : TEOLOGI



SEKOLAH TINGGI THEOLOGI BAPTIS PAPUA APRIL 2015



KATA PENGANTAR



Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena atas berkat dan kelimpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah makalah dengan tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul " “PENGHARAPAN AKAN KEDATANGAN TUHAN YESUS YANG KEDUA KALI ” , yang menurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajarinya Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca. Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Tuhan Yesus memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.



Iwin S Itaar, 27 April 2015 Penyusun



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR……………………………………………………………………… DAFTAR ISI………………………………………………………………………………… BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………… A. Pengertian ................................................................................................ ...................... B.



Latar belakang ........................................................................................ ......................



BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. ...................... A. Menurut Matius................................................................................................................ B. Menurut Markus.............................................................................................................. C. Menurut Surat-Surat Paulus............................................................................................. D. Menurut Surat-Surat Umum............................................................................................



BAB III PENUTUP ......................................................................................... ..................... KESIMPULAN.....................................................................................................................



BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG PENGHARAPAN AKAN KEDATANGAN YESUS YANG KEDUA KALI Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: “Ya, Aku datang segera!” Amin, datanglah, Tuhan Yesus. Wahyu 22:20. Kedatangan yang kedua dari Tuhan kita telah menjadi pengharapan para pengikut sejatiNya selama berabad-abad. Janji perpisahan Sang Juruselamat di bukit Zaitun, bahwa Dia akan datang lagi, memberikan pencerahan masa depan bagi para muridNya, memenuhi hati mereka dengan sukacita dan pengharapan di mana kesedihan tidak dapat memadamkan maupun meredupkannya. Di tengah-tengah penderitaan dan penganiayaan, “kedatangan Allah yang besar dan Juruselamat kita Yesus Kristus” adalah “pengharapan yang terberkati”. Ketika orang-orang Kristen Tesalonika diliputi dukacita tatkala mereka menguburkan orang-orang yang mereka kasihi, yang telah berharap untuk terus hidup demi menyaksikan kedatangan Tuhan kita, maka Paulus, guru mereka, menyampaikan kepada mereka tentang kebangkitan, yang terjadi pada kedatangan Sang Juruselamat. Maka mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit, sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. “Dan demikianlah”, katanya, “kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.” 1 Tesalonika 4:16-18. 12.1 Dari penjara, tiang gantung, mimbar, di mana orang-orang kudus dan para martir bersaksi demi kebenaran, mengalir ucapan iman dan pengharapan mereka selama berabad-abad. Oleh karena “dijamin oleh kebangkitanNya, dan secara konsekuensinya kebangkitan mereka pada saat kedatanganNya [yang kedua], demi perkara ini,” kata salah seorang Kristen, “mereka meremehkan kematian, tidak takut mati.”—Daniel T. Taylor, The Reign of Christ on Earth: or, The Voice of the Church in All Ages, hlm. 33. Mereka rela masuk kubur agar mereka “bangkit dengan bebas”. Mereka menantikan “Tuhan turun dari surga di dalam awan-awan dengan kemuliaan BapaNya,” “membawa masa kerajaanNya pada orang-orang benar.” Orang-orang Waldensia berharap pada iman yang sama. Wycliffe menantikan kedatangan Sang Penebus sebagai pengharapan gereja. Di pulau Patmos murid yang terkasih itu mendengar janji, “Ya, Aku datang segera,” dan jawaban kerinduannya menyuarakan doa gereja di dalam semua ziarahnya, “Datanglah Tuhan Yesus.” Wahyu 22:20.



BAB II PEMBAHASAN PENGHARAPAN AKAN KEDATANGAN TUHAN YESUS YANG KEDUA KALI



MENURUT MATIUS Bagaimanakah Tuhan Yesus akan datang untuk keduakalinya? Kedatangan-Nya akan bersifat universal dan diketahui oleh semua bangsa di dunia (ayat Mat 24:29-30). Kedatangan Tuhan Yesus yang kedua membawa pesan yang berbeda dari kelahiran-Nya di kandang Betlehem yang sederhana dan dari kematian-Nya di kayu salib yang terkutuk. Kedatangan-Nya yang kedua menunjukkan kemuliaan dan kekuasaan-Nya (ayat Mat 24:30). Para malaikat Tuhan akan pergi ke seluruh penjuru dunia untuk mengumpulkan umat pilihanNya menyongsong Tuhan (ayat Mat 24:31). Kebenaran ini akan memberikan semangat baru bagi semua umat percaya di dalam menghadapi Akhir Zaman dengan penuh kekuatan dan pengharapan, meskipun mereka harus melewati masa-masa sulit sebelumnya. Kedatangan Yesus yang kedua akan terjadi dengan segera (ayat Mat 24:24) dan pasti (ayat Mat 24:25), meskipun Tuhan tidak mengisyaratkan waktunya (ayat Mat 24:36). Kesegeraan kedatangan Yesus tidak dapat disangkali dari perikop yang kita baca pada hari ini, meskipun pesan tersebut tidaklah harus diartikan secara hurufiah seluruhnya. Nampak jelas bahwa Yesus tidak menginginkan umat-Nya lengah di dalam menantikan kedatangan-Nya. Bahkan Ia menjamin bahwa apa yang Ia firmankan pasti akan terjadi (ayat Mat 24:25). Kapan waktunya? Malaikat-malaikat di surga tidak tahu. Tuhan Yesus menggunakan ungkapan ‘anak manusia’ untuk melukiskan tentang diri-Nya sendiri, dan mengatakan bahwa Ia sendiripun tidak tahu kapan saatnya. Hanya Allah Bapa yang mengetahuinya. Usaha-usaha untuk meramal hari kedatangan-Nya adalah sia-sia. Sikap positif yang dapat kita lakukan adalah berjaga-jaga dan berpegang pada pengharapan pasti yang telah dijanjikan-Nya. Mari bersyukur untuk janji Tuhan akan kedatangan-Nya. Ia akan datang mengumpulkan kita dalam kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Waktunya sudah dekat dan pasti akan segera datang! [Semesta gonjang-ganjing] (Matius 24:29-36) Dampak kedatangan Yesus kelak sangat dahsyat. Seluruh kekuatan semesta akan tergoncangkan ke fondasinya (ayat Mat 24:29). Selain melukiskan apa yang akan terjadi secara fisik, segala sesuatu yang ‘di atas’ sangat boleh jadi adalah objek ibadah manusia yang salah yang pada hari terakhir itu akan dihancurluluhkan karena satu-satunya yang boleh disem-bah, yaitu Tuhan Yesus menyatakan diri (ayat Mat 24:30). Di zaman kita banyak orang mengembangkan spiritualitas yang digali dari ‘kuasa alam’, ‘energi matahari, bulan, bumi’, dsb. Ini bukan hal yang



baru. Sudah sejak zaman dahulu manusia di luar Tuhan jatuh dalam penyembahan ciptaan yang dianggap sebagai sumber berlangsungnya kehidupan. Ayat ini dengan tegas menyatakan bahwa alam bukanlah Tuhan. Yesus Kristus akan datang kembali pada hari terakhir, bukan lagi sebagai bayi mungil yang serba terbatas, melainkan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan. Dia tidak lagi datang untuk mengampuni manusia berdosa melainkan datang untuk menghakimi. Semua bangsa di bumi akan meratap (ayat Mat 24:30). Hari penghakiman sudah datang! Tidak ada lagi kesempatan untuk bertobat! Namun, mereka yang percaya dalam nama-Nya, yaitu orangorang pilihan-Nya akan dikumpulkan dari segala tempat untuk masuk ke dalam sukacita kekal bersama Dia (ayat Mat 24:31). Tuhan Yesus mengajarkan agar kita peka untuk membaca tanda zaman. Kita bukan hanya harus membaca Kitab Suci, melainkan perlu juga membaca situasi zaman yang sedang terjadi di sekeliling kita berdasarkan terang firman Tuhan. Waktu yang singkat menyadarkan kita untuk hidup bijaksana. Perkataan Tuhan Yesus adalah lebih pasti daripada eksistensi alam semesta. Justru karena tak seorang pun tahu saat kedatangan-Nya (ayat Mat 24:36), maka kita patut semakin waspada dan semakin mendalami kebenaran Alkitab. [Waspadai dan amati tanda-tanda zaman] (Matius 24:29-36) Allah mempunyai rencana kekal atas segala ciptaan-Nya, teristimewa manusia yang diciptakan dalam gambar dan rupa-Nya. Meski Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, Allah tetap pada rencana kekal-Nya. Bagi yang hidup tidak sesuai rencana Allah akan mengalami kesengsaraan yang dahsyat (Mat 22:1-14), bagi yag taat dan berjalan seturut rencana Allah akan bersama dengan Yesus Kristus apabila Ia datang kelak. Matius menyebut orang-orang ini adalah orang-orang pilihan Allah yang ada di seluruh bumi ini. Hari kedatangan Anak Manusia digambarkan dengan kedahsyatan yang bakal terjadi di seluruh bumi dan alam semesta ini. Ini menunjukkan betapa murka-Nya Allah atas dosa yang sudah diperbuat oleh manusia. Alam semesta dan manusia yang menolak menjadi umat pilihan Allah akan mengalami penderitaan yang dahsyat dan menakutkan. Saat terjadi kehancuran dan penderitaan Anak Manusia, yaitu Yesus Kristus datang dengan segala kekuasaan dan kemuliaan, diiringi oleh para malaikat dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya. Saat manusia-manusia yang hidup dalam dosa menderita, orang-orang pilihan Allah ada bersama Anak Manusia dalam kemuliaan. Apa yang sudah difirmankan ini pasti akan terjadi. Hanya saja waktunya tiba sesuai dengan yang ditetapkan oleh Bapa. Nubuat Yesus yang dicatat Matius ini bermakna ganda, yakni yang terjadi pada waktu dekat pada tahun 70 M, saat Yerusalem dihancurleburkan. Pula bermakna untuk kedatangan-Nya yang kedua kali kelak. Kedatangan Yesus meski tidak dapat diketahui kepastian harinya, ada tanda-tanda yang mendahului. Tunas pohon ara yang muncul; menandakan datangnya musim panas, supaya manusia bersiap. Demikian pula dengan kedatangan Anak Manusia. Matius mencatat dengan cermat apa yang Yesus ajarkan mengenai tanda-tanda yang akan terjadi. Ia akan datang dengan sangat tiba-tiba dan tidak disangka-sangka, namun bukan berarti Ia diam dan tidak



memberikan peringatan. Setiap manusia perlu mencamkan tanda-tanda yang terjadi di bumi ini agar tidak terperanjat, tidak bersiap, dan tidak terlena. Renungkan: Perkataan yang pernah dikatakan Yesus ini tidak akan berlalu sekalipun segalanya berubah. Itu pasti digenapi dan terjadi. Kita harus bersiap diri. [Tanda-tanda menjelang kedatangan Tuhan] (Matius 24:29-36) Berbagai bencana dan malapetaka yang terjadi bukan saja meliputi bumi tempat manusia hidup. Bencana dahsyat yang tak terperikan juga akan menghantam isi langit. Hal-hal yang Tuhan paparkan di sini adalah bahasa kiasan yang intinya menegaskan bahwa seluruh ciptaan yang telah terceApr dosa ini suatu waktu akan hancur dan berakhir. Bila semua itu sudah terjadi, seperti halnya musim panas segera akan tiba sesudah pohon ara mulai bertunas, demikian pun Tuhan atas sejarah dan atas jagad raya ini akan tiba, untuk menghakimi semua dan membalas setimpal. Perkataan Tuhan pasti. Banyak orang makin mempertimbangkan bahwa kata-kata Tuhan Yesus ini tidak perlu diartikan harfiah atau ditanggapi serius. Kiranya sikap itu dijauhkan Tuhan dari kita. Langit dan bumi ini pasti akan berlalu, tetapi sabda yang diucapkan-Nya pasti akan digenapi. Yang Kristen harapkan bukanlah akhir zaman, tetapi tibanya zaman baru yang Tuhan Yesus janjikan dan ciptakan untuk umat tebusan-Nya. Marilah kita arahkan hati penuh kepada Hari itu. Perkataan Tuhan pasti. Banyak orang makin mempertimbangkan bahwa kata-kata Tuhan Yesus ini tidak perlu diartikan harfiah atau ditanggapi serius. Kiranya sikap itu dijauhkan Tuhan dari kita. Langit dan bumi ini pasti akan berlalu, tetapi sabda yang diucapkan-Nya pasti akan digenapi. Yang Kristen harapkan bukanlah akhir zaman, tetapi tibanya zaman baru yang Tuhan Yesus janjikan dan ciptakan untuk umat tebusan-Nya. Marilah kita arahkan hati penuh kepada Hari itu.



MENURUT MARKUS Menyambut kedatangan Kristus (Markus 1:1-8) Setiap kisah pasti memiliki permulaan. Untuk permulaan Injil yang dia tulis, Markus memuat kisah pelayanan Yohanes Pembaptis di padang gurun. Yohanes Pembaptis adalah utusan Allah untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan AnakNya, yaitu Yesus Kristus. Pada masa PL, seorang pembawa pesan akan mendahului kedatangan seorang raja. Utusan itu bertugas memastikan bahwa jalan yang akan dilalui raja cukup aman. Ia juga bertugas mempersiapkan rakyat menyambut raja. Dalam rangka menyambut kedatangan Kristus, Yohanes mempersiapkan orang untuk menyambut kedatangan-Nya dan kemudian mengikut Dia. Nabi Yesaya menyebutkan bahwa khotbah yang disampaikan Yohanes bagai buldoser yang digunakan untuk membangun jalan bebas hambatan. Jalan itu membuat Tuhan dapat mencapai tempat yang tertutup bahkan terisolasi. Lalu bagaimana cara membuat jalan itu? "Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukitbukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran (Yes 40:4). Itulah gambaran pertobatan yang diserukan Yohanes, yakni runtuhnya puncak kesombongan, tertimbunnya lembah kekelaman, dan lurusnya hati yang bengkok. Ada pemulihan dan ada baptisan sebagai simbol pengampunan dosa. Namun Yohanes tahu itu tidak cukup. Perlu sesuatu yang lebih dari baptisan di sungai Yordan. Ia paham bahwa baptisan yang dia lakukan hanya sebuah persiapan, karena Yesus akan datang dan akan membaptis mereka dengan Roh Kudus. Bagaimana dengan hidup kita? Sudahkah mengalami pemulihan? Ingatlah bahwa Kristus akan datang untuk yang kedua kali pada saat yang kita tidak ketahui. Sudahkah kita mempersiapkan diri untuk menyambut Dia? Masihkah ada lembah yang harus ditutup? Masihkah ada gunung dan bukit yang harus diratakan? Mintalah Tuhan membereskan semua itu agar menjadi jalan yang rata saat Ia datang nanti.



MENURUT SURAT PAULUS a. Kedatangan Tuhan bersama dengan saleh-saleh-Nya. 2Tesalonika 1:7 ; 2Tesalonika 2:8; 1Tesalonika 3:13; Kolose 3:4 b. Kerajaan seribu tahun. 1Korintus 15:25. c. Tuhan Yesus Kristus akan memerintah bersama-sama para saleh-Nya. 2Timotius 2:1; Roma 8:17; 1Korintus 6:2 d. Iblis dirantai. 1Korintus 6:2; 1Korintus 15:26-34. e. Allah menjadi semua di dalam semua. 1Korintus 15:24-28.



a. b. c. d.



MENURUT SURAT –SURAT UMUM Kedatangan Tuhan bersama dengan saleh-saleh-Nya. Yudas 1:14;Wahyu 19:14;Wahyu 17:14 Tuhan Yesus Kristus akan memerintah bersama-sama para saleh-Nya. Wahyu 3:21; Wahyu 5:9,10; Wahyu 1:6; Wahyu 20:4,6 Langit dan bumi yang lama lenyap. 2Petrus 3:10-13;Wahyu 20:11;Ibrani 1:11,12 Langit yang baru dan bumi yang baru. Wahyu 21:5; 2Petrus 3:13.



BAB III PENUTUP KESIMPULAN Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis berharap kepada para pembaca,walau singkat dapat memahami apa yang disampaikan melalui ringkasan ini semoga makalah ini berguana bagi penulis juga para pembaca pada umumnya.