MAKALAH Pengelolaan Kurikulum [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PENGELOLAAN KURIKULUM Untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan yang diampu oleh Ibu Dr. Tina Sumartini, M.Pd.,



Siti Maryani Alfira Nurazizah



Disusun oleh: Kelompok 5



21513009 21516009



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TERAPAN DAN SAINS INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA (IPI) GARUT 2023



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Swt, yang telah memberikan kesehatan kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan makalah pengelolaan kurikulum ini. Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw. Penyusunan makalah ini adalah salah satu tugas Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan yang diampu oleh Ibu Dr. Tina Sumartini, M.Pd., Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah iini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kriitik dan saran sangat diperlukan untuk perbaikan di kemudiaan hari.



Garut, 10 November 2023



Penulis



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.............................................................................................i DAFTAR ISI..........................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1 A. Latar Belakang..............................................................................................1 B. Rumusan Masalah.........................................................................................1 C. Tujuan Makalah............................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2 A. Pengertian Kurikulum...................................................................................2 B. Pengelolaan Kurikulum.................................................................................2 C. Ruang Lingkup..............................................................................................3 D. Pelaksanaan dan Bentuk Pengorganisasian Kurikulum................................5 E. Peran dan Fungsi Kurikulum........................................................................7 F.



Landasan Pengembangan Kurikulum...........................................................8



G.



Penilaian Kurikulum..................................................................................9



BAB III PENUTUP..............................................................................................11 A. Kesimpulan.................................................................................................11 B. Saran............................................................................................................11 DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12



ii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Mutu Pendidikan sangat diperlukan untuk mendukung terciptanya manusia yang cerdas serta mampu bersaing secara terbuka di era global ini, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh warga negara Indonesia. Sehingga, kinerja pendidik menuntuk untuk adanya pembenahan dan penyempurnaan terhadap aspek substantif yang mendukung yaitu dengan kurikulum. Kurikulum adalah seperangkat atau suatu system rencana dan pengaturan mengenai bahan pembelajaran yang dapat dipedomi dalam aktivitas belajar mengajar. Kurikulum jugadapat di artikan sebagai rancangan Pendidikan yang memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan Pendidikan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam Pendidikan dan pada perkembangan kehidupan manusia, sehingga dalam penyusunan kurikulum ini tidaj bisa dilakukan tanpa adanya landasan yang kokoh dan kuat. Oleh karena itu, pegelolaan kurikulum sangatlah dibutuhkan agar tercapainya tujuan tersebut. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Apa yang di maksud dengan kurikulum? 2. Bagaimana pengelolaan kurikulum? 3. Bagaimana ruang lingkup kurikulum? 4. Bagaimana pelaksaan dan bentuk pengorganisasian kurikulum? 5. Bagaimanakah peran dan fungsi kurikulum? 6. Apa saja landasan pengembangan kurikulum? 7. Bagaimana penilaian pada kurikulum? C. Tujuan Makalah 1. Untuk mengetahui yang di maksud dengan kurikulum. 2. Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan kurikulum. 3. Untuk mengetahui ruang lingkup kurikulum. 4. Untuk mengetahui pelaksanaan dan bentuk pengorganisasian kurikulum. 5. Untuk mengetahui peran dan fungsi kurikulum. 6. Untuk mengetahui landasab pengembangan kurikulum. 7. Untuk mengetahui penilaian pada kurikulum.



1



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Kurikulum Kurikulum berasal dari Bahasa Yunani yaitu jarak yang harus ditempuh. Secara tradisional, kurikulum berarti sekedar memuat dan dibatasi pada sejumlah mata pelajaran yang diberikan guru pada siswa guna mendapatkan ijazah. Sedangkan secara modern, kurikulum adalah semua pengalaman yang diharapkan dimiliki peserta didik di bawah bimbingan guru. Administrasi kurikulum adalah administrasi yang ditunjukkan untuk keberhasilan kegiatan belajar-mengajar secara maksimal, dengan titik berat pada usaha meningkatkan kualitas interaksi belajar-mengajar. Kegiatan yang di maksud yaitu kegiatan intra kulikuler dan kegiatan ekstra kurikuler. Kegiatan intra kurikuler adalah kegiatan yang dilaksanakan dalam jadwal bagi struktur program yang ditentukan secara nasional dan kegiatan ekstra kurikuler adalah kegiatan tambahan di luar struktur program yang merupakan kegiatan pilihan. Unsur-unsur pokok yang terkandung dalam kurikulum meliputi tujuan, materi, strategi kegiatan pembelajaran, dan system evaluasi. Adanya kurikulum bermaksud untuk dapat mengarahkan Pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksud dalam kegiatan secara menyeluruh. B. Pengelolaan Kurikulum Pengelolaan kurikulum adalah runtutan kegiatan yang disusun sedemikian rupa secara sistematis dan komprehensif dengan melibatkan seluruh sumber daya organisasi Pendidikan, yaitu siswa, guru, kepala sekolah dan lainnya. Dalam pengelolaan kurikulum meliputi tahapan perencanaan, tahapan pengembangan, tahapan pelaksanaan/implementasi dan tahapan penilaian/evaluasi. Dalam pengelolaan kurikulum pada tahapan pelaksanaan atau implementasi meliputi: 1. Pemprograman rencana pembelajaran. 2. Penggambaran materi. 3. Penentuan strategi dan metode yang akan digunakan pada proses pembelajaran. 4. Penyediaan sumber, alat, sarana dan prasarana yang menyokong pembelajaran. 5. Menentukan sistematika penilaian atau evaluasi hasil belajar siswa. Dari beberapa langkah pelaksanaan pembelajaran dalam pengelolaan kurikulum yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah sarana dan prasarana yang dapat menunjang keberhasilan pembelajaran siswa. Sarana dan prasarana dalam pembelajaran menempati posisi yang cukup urgen demi mewujudkan pembelajaran yang efektif. Oleh karena pada beberapa mata pelajaran harus didukung dengan ketersediaan sarana prasarana agar dapat mencapai tujuan pendidikan sesuai rencana. Djamarah dan Zain (2008) memaparkan bahwa dalam proses pembelajaran yang tidak didukung dengan sarana prasarana dapat menimbulkan problematika, dimana pembelajaran siswa tersebut dapat terhambat karena pendidik tidak memperhatikan fasilitas yang diperlukan siswa dalam pembelajaran. Dalam mengatasi problematika 2



3



tersebut, pendidik harus mampu memelihara sarana dan prasarana sekolah agar dapat menunjang keberhasilan pembelajaran siswa. Pemeliharaan dan pengelolaan manajemen sarana dan prasarana dalam pembelajaran merupakan proses mengelola fasilitas yang dimiliki sekolah yang berfungsi sebagai penunjang proses pembelajaran siswa dan guru, sehingga keduanya dapat menjalankan hak dan kewajiban masingmasing dalam mencapai tujuan pendidikan dengan efektif. Fasilitas pembelajaran meliputi ruang belajar, ruangan kantor, alat pembelajaran, alat peraga, media pembelajaran, laboratorium dan yang lain sebagainya (Sumiharsono & Hasanah, 2017). Dalam memanajemen sarana dan prasarana dalam pendidikan mecakup tahapan perencanaan, pengadaan, inventarisasi, penyimpanan, penataan, pengunaan, penghapusan dan pe-laporan (Indrawan, 2015). Fasilitas penunjang pembelajaran sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, dimana semakin lengkap fasilitas yang dimiliki suatu sekolah, maka akan semakin tinggi tingkat prestasi siswa. Begitupun sebaliknya, semakin kurangnya fasilitas yang dimiliki sekolah, maka prestasi siswa pun akan rendah (Puspitasari, 2016). Selain fasilitas berupa peralatan yang dapat menunjang efektifitas pembelajaran siswa, diperlukan juga pengelolaan fasilitas lingkungan belajar yang efektif. Lingkungan belajar yang efektif dapat mempengaruhi kemudahan siswa dalam proses pembelajaran dan dapat mencapai harapan pembelajaran yang telah direncanakan (Miski, 2015). Terciptanya lingkungan belajar yang efektif akan berefek pada kemudahan siswa dalam berfikir, daya kreasi siswa juga dapat berkembang dengan baik, dan siswa dapat berpartisifasi aktif dalam pembelajaran sehingga mendukung terciptanya suasana kenyamanan saat pembelajaran. Azwar (2011) mengungkapkan setelah mengikuti pembelajaran sedikit atau banyak pasti siswa akan mengalami berbagai perubahan, perubahan ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Pengelolaan kurikulum tentu harus ditunjang dengan manajemen sarana dan prasarana yang baik, agar pembelajaran dapat berjalan efektif dan dapat mencapai tujuan kurikulum. Baik pengelolaan kurikulum ataupun pengelolaan sarapa prasarana ini sangat berefek positif dan signifikan terhadap pembelajaran. Dimana setelah perancangan kurikulum yang baik didorong dengan pengelolaan sarana prasarana yang baik ini jelas akan menciptakan pembelajaran siswa yang sangat efektif dan sangat memudahkan dalam mencapai tujuan pendidikan dan akan meminimalisir keterhambatan dalam proses pembelajaran siswa. Dengan demikian, agar roda pembelajaran tetap bisa dikontrol, guru harus tetap bisa berfikir kreatif dan totalitas dalam pengelolaan kurikulum, mengelola pembelajaran sebaik mungkin, serta memperhatikan pengelolaan sarapa prasarana penunjang agar dapat memperlancar proses pembelajaran siswa. C. Ruang Lingkup Adapun ruang lingkup administrasi Pendidikan meliputi: 1. Perencanaan kurikulum Perencanaan merupakan proses seeorang dalam menentukan arah dan menentukan keputusan untuk diwujudkan dalam bentuk kegiatan atau



3



4



Tindakan yang berorientasi pada masa depan. Perencanaan kurikulum adalah perencanaan kesempatan belajar yang bertujuan untuk membina peserta didik kearah perubahan tingkah laku yang sesuai atau diinginkan. Berikut merupakan prinsip-prinsip perencanaan kurikulum yaitu:  Perencanaan kurikulum berkenaan dengan pengalaman-pengalaman para siswa.  Perencanaan kurikulum dibuat berdasarkan berbagai keputusan tentang konten dan proses.  Perencanaan kurikulum mengandung keputusan-keputusan tentang berbagai isu yang actual.  Perencanaan kurikulum melibatkan banyak kelompok.  Perencanaan kurikulum dilaksanakan pada berbagai tingkatan.  Perencanaan kurikulum adalah sebuah proses yang berkelanjutan. Adapun sifat-sifat perencanaan kurikulum sebagai berikut:  Komprehensif yaitu kurikulum tersebut mempunyai arti yang luas dan menyeluruh, bukan hanya sebatas pada jadwal pelajaran.  Integratif yaitu satu kesatuan yang utuh.  Realistik yaitu terlihat jelas atau kurikulum disusun sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.  Humanistic yaitu kurikulum disusun untuk kepentingan kemanusiaan baik bagi peserta didik ataupun bagi masyarakat.  Futuralistik yaitu kurikulum sebagai pandangan yang mendorong Pendidikan yang mengarahkan ke masa depan.  Mengacu pada pengembangan kompetensi sesuai dengan standar nasional.  Berderisifikasi.  Desentralistik yaitu kurikulum bersifat merata. Maksudnya, kurikulum tidak hanya disusun oleh pusat saja tetapi pemerintah daerah hingga guru diberi wewenang untuk Menyusun kurikulum. Dalam Perencanaan kurikulum terdiri atas: 1. Isi kurikulum  Kurikulum harus terdiri atas berbagai mata pelajaran yang urutannya harus disusun secara logis dan terperinci.  Kurikulum harus mencakup seperangkat masalah-masalah yang berkaitan dengan masalah kehidupan yang selalu muncul.  Kurikulum mencakup masalah-masalah kehidupan anak-anak sehari-hari yang berbeda-beda pada riap kelompok umur.  Kurikulum merupakan modifikasi atau variasi dari pendapat mengenai kurikulum. 2. Bahan pelajaran  Urutan pelajaran ditentukan menurut jalan pikiran yang terkandung dalam mata pelajaran yang harus diberikan.  Urutan pelajaran dimulai dari satuan mata pelajaran yang paling mudah dan berangsur-angsur menuju pelajaran yang sukar.



4



5







Urutan pelajaran ditentukan oleh cara-cara yang paling baik dalam mengerjakan tiap mata pelajaran yang dapat ditemukan dengan jalan melakukan metode ilmiah.



Perencanaan kurikulum dilakukan ditingkat pusat, daerah, maupun sekolah. Adapun tingkat yang dimaksud adalah sebagai berikut: a. Perencanaan kurikulum ditingkat pusat meliputi, tujuan Pendidikan, bahan materi yang dikeluarkan dalam bentuk buku GBPP, pedoman-pedoman sebagai pelengkap buku GBPP, struktur program. b. Perencanaan kurikulum ditingkat provinsi meliputi, kalender akademik, petunjuk pelaksanaan, bimbingan dan penyukuhan, dan petunjuk pelaksanaan penilaian. c. Perencanaan kurikulum ditingkat sekolah yaitu penyusunan kalender Pendidikan, penyusunan jadwal pelajaran, pembagian tugas mengajar, penempatan murid di kelas. d. Hal-hal yang direncanakan guru sehubungan administrasi kurikulum adalah penyusunan program pengajaran, penyusunan satuan pelajaran, dan perencanaan penilaian hasil belajar. D. Pelaksanaan dan Bentuk Pengorganisasian Kurikulum Pelaksanaan kurikulum adalah penerapan program kurikulum yang telah dikembangkan kemudian diuji cobakan dengan pelaksanaan dan pengelolaan dengan menyesuaikan terhadap situasi di lapangan. Prinsip-prinsip pelaksanaan kurikulum antara lain:  Perolehan kesempatan yang sama  Berpusat pada anak  Pendekatan dan kemitraan  Kesatuan dalam kebijakan dan keberagaman dalam pelaksanaan. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kurikulum antara lain:  Karakteristik kurikulum yang mencakup ruang lingkup bahan ajar, tujuan, fungsi, sifat, dan lainnya.  Strategi pelaksanaan, strategi yang digunakan dalam pelaksanaan kurikulum, seperti diskusi profesi, seminar, penataran dan lain-lain.  Karakteristik penggunaan yang meliputi pengetahuan, keterampilan, serta nilai dan sikap guru terhadap kurikulum dalam pembelajaran. Dalam pelaksanaannya, kurikulum dibagi menjadi dua tingkatan yaitu sebagai berikut: a. Pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah Pelaksanaan kurikulum pada tingkat sekolah, kepala sekolah bertanggung jawab untuk melaksanakan kurikulum di lingkungan sekolah yang dipimpinnya. Kewajiban kepala sekolah antara lain Menyusun renacana tahunan, Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan, memimpin rapat dan membawa notula rapat, membuat statistic dan Menyusun laporan-laporan. b. Melaksanakan kurikulum tingkat kelas 5



6



Pada pelaksanaan ini merupakan peran yang sangat besar adalah guru yang meliputi jenis kegiatan administrasi yaitu: a) Kegiatan dalam bidang proses belajar mengajar. Adapun tugas guru sebagai berikut:  Menyusun rencana pelaksaan program  Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan dan jadwal pelajaran  Pengisian daftar penilaian kemajuan belajar dan perkembangan siswa  Pengisian buku laporan pribadi siswa. b) Kegiatan ekstra kurikuler adala kegiatan Pendidikan di luar ketentuan kurikulum yang berlaku, bersifat pedagosis dan menunjang Pendidikan dalam rangka menunjang ketercapaian sekolah. c) Pembimbing dalam kegiatan belajar, tujuan utama pembimbingan yang diberikan guru adalah untuk mengembangkan semua kemampuan siswa, agar siswa berhasil mengembangkan bakat dalam kehidupannya. Bimbingan seorang guru berupa bantuan untuk menyelesaikan masalah peserta didik sehingga peserta didik dapat menyelesaikan masalahnya sendiri dan mampu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Adapun empat bentuk pengorganisasian kurikulum yang bisa diterapkan di Lembaga Pendidikan yaitu: 1) Separated subject curriculum Pada kurikulum ini menyajikan segala bahan pelajaran dalam berbagai macam mata pelajaran yang terpisah-pisah satu sama lain dan juga satu kelas dengan kelas yang lainnya. 2) Correlated curriculum Pada bentuk ini mengehendaki adar mata pelajaran satu sama lain ada hubungan walaupun mungkin batas-batas yang satu dengan yang lain masih dipertahankan. Korelasi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, antara lain:  Antara dua mata pelajaran diadakan hubungan secara incidental  Terdapat hubungan yang lebih erat apabila suatu pokok bahasan tertentu dibahas dalam berbagai mata pelajaran.  Mempersatukan beberapa mata pelajaran dengan menghilangkan batas masing-masing. 3) Integrated curriculum Integrated curriculum yaitu meniadakan batas-batas anatara berbagai mata pelajaran dan menyajikan pelajaran dalam bentuk unit atau keseluruhan. Semua ini dimaksudkan agar anak dapat dibentuk menjadi pribadi yang Integrated yakni manusia yang selaras dengan lingkungan hidupnya. 4) Core curriculum Pada prinsipnya memberikan pelajaran yang umum.



6



7



E. Peran dan Fungsi Kurikulum Sebagai salah satu komponen dalam system Pendidikan, kurikulum memiliki tiga peran yaitu peran konservatif, peran kreatif serta peran kritis dan evaluative. 1. Peran Konservatif Peran Konservatif kurikulum adalah melestarikan berbagai nilai budaya sebagai warisan masa lalu. Kaitkan dengan era globalisasi sebagai akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memungkinkan mudahnya pengaruh budaya asing menggerogoti budaya local, maka peran konservatif dalam kurikulum memiliki arti yang sangat penting. Melalui peran konservatif, kurikulum berperan dalam menangkal berbagai pengaruh yang dapat merusak nilai-nilai luhur masyarakat, sehingga identitas masyarakat akan tetap terpelihara baik. 2. Peran kreatif Dalam peran kreatif, kurikulum harus mengandung hal-hal baru sehingga dapat membantu siswa untuk dapat mengembangkan setiap potensi yang dimilikinya agar dapat berperan aktif dalam kehidupan social masyarakat yang senatiasa bergerak maju secara dinamis. 3. Peran kritis dan evaluative Kurikulum berperan untuk menyeleksi nilai dan budaya mana yang perlu dipertahankan dan nilai budaya baru yang harus dimiliki anak didik. Pada tujuan ini peran-peran kritis dan evaluatif kurikulum sangatlah diperlukan. Kurikulum harus berperan dalam menyeleksi dan mengevaluasi segala sesuatu yang dianggap bermanfaaat untuk kehidupan anak didik. Sesuai dengan peran yang harus dimainkan kurikulum sebagai alat dan pedoman Pendidikan, maka isi kurikulum harus berjalan dengan tujuan Pendidikan itu sendiri. Menurut McNeil (1990) isi kurikulum memiliki empat fungsi, yaitu: 1) Fungsi Pendidikan umum Fungsi Pendidikan umum yaitu fungsi kurikulum untuk mempersiapkan peserta didik agar mereka menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab sebagai warga negara yang baik. 2) Suplementasi Setiap peserta didik memiliki perbedaan, baik pada minat, kemampuan, ataupun bakat. Dengan demikian setiap anak memiliki kesempatan untuk menambah kemampuan dan wawasan yang lebih baik sesuai dengan minat dan bakatnya. 3) Eksplorasi Fungsi eksplorasi memiliki makna bahwa kurikulum harus dapat menemukan dan mengembangkan bakat dan minat masing-maing siswa. Namun proses eksplorasi minat dan bakat siswa harus ada pemaksaan dari pihak luar, misalnya para orangtua yang sebenarnya anak tidak memiliki bakat dan minat terhadap bidang tertentu mereka dipaksa untuk memilihnya hanya karena alas an-alasan tertentu yang sebenarnya tidak rasional. 4) Keahlian



7



8



Kurikulum berfungsi untuk mengembangkan kemampuan anak sesuai dengan keahlian yang dimilikinya. Dengan demikian, kurikulum harus memberikan pilihan berbagai bidang keahlian misalnya perdagangan, pertanian, industry atau disiplin akademik. Bagi guru, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Bagi kepala sekolah, kurikulum berfungsi untuk Menyusun perencanaan dan program sekolah. Bagi pengawas, kurikulum akan berfungsi sebagai panduan dan melaksanakan supervise. Sedangkan bagi siswa, kurikulum berfungsi sebagai pedoman belajar. Alexander Ingllis (dalam Hamalik, 1990) mengemukakan enam fungsi kurikulum untuk siswa, diantaranya yaitu:  Fungsi integritas yaitu kurikulum harus dapat mengembangkan pribadi siswa secara utuh.  Fungsi diferensiasi yaitu kurikulum harus dapat melayani siswa dengan segala keunikannya.  Fungsi persiapan yaitu kurikulum harus dapat memberikan pengalaman belajar bagi anak, baik untuk melanjutkan Pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi maupun untuk kehidupan di masyarakat.  Fungsi pemilihan yaitu kurikulum yang dapat memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk belajar sesuai bakat dan minatnya.  Fungsi diagnostic yaitu untuk mengenal berbagai kelemahan dan kelebihan atau kekuatan seorang siswa.  Fungsi penyesuaian yaitu kurikulum harus dapat mengantarkan siswa agar mampu menyesuaikan diri dalam kehidupan social pada masyarakat. F. Landasan Pengembangan Kurikulum 1. Landasan Filosofis Secara harfiyah filsafat dapat diartikan sebagai cinta yang mendalamakan kearifan. Secara popular filsafat sering diartikan sebagai pandangan hidup suatu masyarakat atau pendirian hidup bagi individu. Ada empat fungsi filsafat dalam proses pengembangan kurikulum. Prtama, filsafat dapat menentukan arah dan tujuan pendidikan. Kedua, filsafat dapat menentukan isi atau materi pelajaran yang harus diberikan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Ketiga, filsafat dapat menentukan srategi atau cara penyampaian tujuan. Keempat, melalui filsafat dapat ditentukan bagaimana menentukan tolok ukur keberhasilan proses pendidikan. a. Filsafat dan tujuan Pendidikan Menurut Hummel (1977) mengemukakan bahwa ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan tujuan Pendidikan yaitu:  Autonomy yaitu memberi kesadaran, pengetahuan dan kemampuan yang prima kepada setiap individu dan kelompok untuk dapat mandiri dan hidup Bersama dalam kehidupan yang lebih baik.



8



9







Equaty yaitu Pendidikan harus dapat memberi kesempatan kepada seluruh warga masyarakat untuk dapar berpartisipasi dalam kebudayaan dan ekonomi.  Survival yaitu Pendidikan bukan hanya saja harus menajmin terjadinya pewarisan dan memperkaya kebudayaan dari generasi ke generasi akan tetapi harus memberikan pemahaman akan saling ketergantungan antar manusia. b. Filsafat sebagai Proses Berpikir Filsafat sering dianrtika sebagai cara berpikir. Sidi Gazalba mengemukakan ciri-ciri berpikir filosofis sebagai berpikir yang radikal yaitu berpikir sampai ke akar-akarnya sampai pada konsekuensi yang terakhir. Ciri selanjutnya yaitu sistematis yang berarti berpikir logis yang bergerak selangkah dengan penuh kesadaran, bertanggungjawab dan saling berhubungan yang teratur. Kemudian universal yaitu tidak berfikir secara khusus melainkan mencakup keseluruhan secara sistematis dan logis sampai ke akar-akarnya. Jadi orang yang berfilsafat yaitu orang yang berfikir secara mendalam tentang masalah yang menyeluruh sebagai upaya mencari dan menemukan kebenaran. 2. Landasan psikologis a. Psikologis perkembangan anak Menurut Piaget mengemukakan teori perkemabangan kognitif (intelektual) merupakan suatu yang fundamental yang mengarahkan dan membimbing perilaku anak. Adapun tahapan perkembangannya yaitu: 1) Tahap sensorik yaitu dari 0-2 tahun mulai meniry, berbicara, dan meniru suara Binatang. 2) Tahap pra operasi yaitu dari 2-7 tahun, berupa Tindakan-tindakan kognitif dengan mengklasifikasikan sekelompok objek, menata letak benda-benda menurut urutan tertentu dan membilang. 3) Tahap operasi konkrit yaitu dari 7-11 tahun dengan konsep kekekalan yang berkembang diantaranya:  Kekekalan banyak (6-7 tahun)  Kekekalan materi (7-8 tahun)  Kekekalan Panjang (7-8 tahun)  Kekekalan luas (8-9 tahun)  Kekekalan berat (9-10 tahun)  Kekekalan volum (11-12 tahun) 4) Tahap operasi formal dari 11 tahun dan seterusnya dengan kemampuan penalaran hipotek-deduktif, yaitu kemampuan untuk Menyusun serangkaian hipotesa dan mengujinya. Kemampuan berfikir kombinatorial yaitu kemampuan Menyusun kombinasikombinasi yang mungkin dari unsur-unsur dalam suatu system. b. Psikologi belajar Menurut aliran Behavioristik, pada hakikatnya belajar merupakan bembentukan asosiasi antara kesan yang ditangkap panca indera dengan kecenderungan untuk bertindak atau hubungan antara stimulus dan respon.



9



10



G. Penilaian Kurikulum Penilaian kurikulum adalah proses pembuatan pertimbangan berdasarkan seperangkat kriteria yang disepakati dan dapat dipertanggungjawabkan untuk membuat keputusan mengenai suatu kurikulum. Padapun pinsip-prinsip penilaian kurikulum diantaranya yaitu:  Tujuan tertentu yaitu setiap program penilaian kurikulum terarah dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan secara jelas.  Bersifat objektif yaitu berpijak pada keadaan sebenarnya, bersumber dari data yang nyata dan akurat.  Bersifat komprehensif yaitu mencakup semua dimensi atau aspek yang terdapat dalam ruang lingkup kurikulum.  Kooperatif dan bertanggungjawab dalam perencanaan  Efesien dalam penggunaan waktu, biaya, tenaga dan peralatan yang menjadi sarana penunjang.  Berkesinambungan. Adapun tujuan dari penilaian kurikulum diantaranya sebagai berikut:  Secara umum bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai pelaksanaan kurikulum di sekolah, dimana informasi ini akan bermanfaat sebagai dasar pertimbangan bagi pengambil keputusan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan kurikulum di sekolah.  Secara khusus bertujuan untuk memperoleh jawaban dari kelengkapan komponen kurikulum di sekolah, efektivitas pelaksanaan kurikulum, efektivitas pelaksanaan sarana penunjang, tingkat pencapaian hasil belajar ditinjau dari kesesuaian dengan tujuan dan pampak pelaksanaan kurikulum baik positif maupun negative. Adapun ruang lingkup yang dikaji pada penilaian kurikulum diantaranya yaitu:  Tersedianya kelengkapan komponen kurikulum  Pemahaman buku kurikulum  Pelaksanaan kurikulum di sekoalh  Pemanfaatan sarana penunjang



10



11



11



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Kurikulum merupakan program yang terencana dan menyeluruh yang menggambarkan kualitas Pendidikan suatu bangsa, sehingga kurikulum memegang peran strategis dalam memajukan bangsa tersebut. Oleh karena itu, pengelolaan kurikulum sangatlah penting baik secara dinamis dan integrative, dengan memulai Langkah-langkah sistematis professional dan melibatkan seluruh aspek yang terkait dalam tercapainya tujuan Pendidikan nasional. B. Saran Kami harap makalah pengelolaan kurikulum ini dapat menambah wawasan pada pembaca dan penulis. Kami menyadari juga bahwa daalm penyusunan makalah ini masih ada kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan beberapa kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.



12



DAFTAR PUSTAKA



Affifudin, Sobry Suntikno.2008.Pengelolaan Pendidikan.Bandung:Prospect. Sanjaya Wina.2009.Kurikulum dan pembelajaran.Jakarta:Kencana. Sukmadinata,nana syaodih.2010.Pengembangan Kurikulum.Bandung:PT Remaja Rosdakarya. Ghina Fauziah Hamizah, dkk.Universitas Pendidikan Indonesia.Jurnal Pembangunan Pendidikan.Bandung.2021



13