Makalah Pengembangan Bahan Ajar Modul [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MODUL MATERI VIRUS



DISUSUN OLEH: NURHASANAH (F1071171006) ANNISA FITRI ANANDA (F1071171012)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA 2019



BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bahan ajar dalam pembelajaran perlu dilakukan pengembangan bahan ajar sangat diperlukan yang dilakukan dengan lebih sistematis. Dengan menggunakan baha ajar yang telah dikembangkan maka guru akan lebih percaya diri dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sehingga penyampaian informasi akan lebih efektif dan efisien, apabila kegiatan pembelajaran dilakukan dengan baik, diharapkan akan berpengaruh pada peningkatan hasil belajar dari peserta didik. Adapun langkah dalam pengembangan bahan ajar, yang harus dilakukan adalah melakukan analisis, disini dilakukan identifikasi perilaku awal peserta didik yang bermanfaat untuk menyesuaikan materi yang cocok digunakan untuk peserta didik. Langkah selanjutnya perancangan, pada tahap ini dilakukan perumusan tujuan, pengembangan peta konsep dan pengembangan garis besar program pembelajaran. Kemudian dilakukan pengembangan dan revisi. Ada berbagai jenis bahan ajar yang dapat digunakan, salah satunya yaitu bahan ajar modul. Modul dapat digunakan sebagai bahan ajar yang baik karena didalamnya terdapat informasi, petunjuk serta bahan evaluasi yang dapat digunakan oleh peserta didik dan pengajar dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran yang berfungsi sebagai media pembelajaran dan alat bantu pelatihan sehingga mempermudah peserta didik memahami suatu materi pembelajaran, serta sebagai panduan bagi pengajar dalam menyampaikan materi pembelajaran. Modul menjadi salah satu bahan ajar yang sering digunakan dalam proses pembelajaran. Modul digunakan sebagai bahan ajar karena penyampaiannya sederhana dan mudah untuk dipahami dan didalamnya terdapat materi yang cukup lengkap, modul dapat dirancang sedemikian rupa sebagai satuan bahan ajar terkecil. Modul dibuat dengan tujuan peserta didik dapat belajar secara mandiri,



tidak dengan metode mengajar ceramah. Modul dibuat untuk memberikan tips perorangan pada setiap peserta didik. B. RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Apa yang dimaksud dengan modul 2. Apa saja komponen yang terdapat dalam modul? 3. Bagaimana langkah pembuatan modul? 4. Materi yang akan disampaikan dalam modul? 5. Apa saja karakteristik dari modul? 6. Referensi yang digunakan dalam pembuatan modul? C. TUJUAN 1. Untuk mengetahui apa itu modul 2. Untuk memahami isi dari suatu modul sebagai bahan ajar 3. Untuk mengetahui cara penyusunan dan pengembangan modul



BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN MODUL Modul adalah sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasanbatasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis. Suatu kompetensi dan subkompetensi disusun secara utuh dalam suatu modul untuk memenuhi kebutuhan belajar dan proses pembelajaran tertentu. Materi dalam suatu modul disusun semenarik mungkin, untuk mencapai kompetensi yang diharapkan serta dapat digunakan oleh siswa untuk dapat belajar secara mandiri dan penggunaannya tidak bergantung dengan media yang lain. Modul memberi kesempatan kepada siswa untuk latihan, merangkum dan mengukur kemampuan dengan tes mandiri. Modul mengakomodasi kesulitan belajar siswa dengan memberikan tindak lanjutdan memberikan kesempatan mengembangkan diri



dengan



materi



pengayaan. Modul sekurang-kurangnya memiliki sampul atau topik yang jelas , rumusan kompetensi dasar atau kemampuan akhir, uraian dan contoh yang rinci, menyediakan latihan soal atau tes formatif dan menggunakan daftar pustaka yang memadai. Modul pembelajaran merupakan satuan pembelajaranmengajar yang terkecil, yang dipelajari oleh siswa sendiri secara perorangan atau diajarkan oleh siswa kepada dirinya sendiri ( Sudjana, 2009). Modul pembelajaran adalah bahan ajar yang disusun secara sitematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri untuk mencapai kompetensi yang diharapkan( Anwar, 2010). Modul pembelajaran adalah sejenis satuan kegiatan pembelajaran yang terencana, didesain untuk membantu siswa menyelesaikan tujuan-tujuan tertentu. Modul adalah semacam paket program untuk keperluan belajar( Sudjana, 2007). Modul adalah suatu paket pengajaran yang didalamnya terdapat satu unit konsep dari bahan pelajaran. Pengajaran dengan menggunakan modul merupakan usaha penyelenggaraan pembelajaran mandiriyang memungkinkan bagi siswa untuk menguasai suatu unit pembelajaran sebelum dia beralih ke unit berikutnya. Dapat disimpulkan bahwa modul adalah salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara sistematis dan menarik sehingga mudah untuk dipelajari. B. KOMPONEN MODUL Komponen-komponen modul mencakup tiga bagian (Munaward, 2011:4), yaitu bagian pembuka, inti, dan penutup dengan penjelasan sebagai berikut: a. Bagian pembuka 1) Judul Judul modul perlu menarik dan memberi gambaran tentang materi yang dibahas. 2) Daftar Isi Daftar isi menyajikan topik-topik yang dibahas. Topik-topik tersebut diurutkan berdasarkan urutan kemunculan dalam modul. 3) Peta Informasi



Modul perlu menyertakan peta Informasi. Pada daftar isi akan terlihat topik apa saja yang dipelajari, tetapi tidak terlihat kaitan antar topik tersebut. Pada peta informasi akan diperlihatkan kaitan antar topiktopik dalam modul. Peta informasi yang disajikan dalam modul dapat saja menggunakan diagram isi bahan ajar yang telah dipelajari sebelumnya. 4) Daftar Tujuan Kompetensi Umum Penulisan tujuan kompetensi membantu pembelajar untuk mengetahui pengetahuan, sikap, atau keterampilan apa yang dapat dikuasai setelah menyelesaikan pelajaran. b. Bagian Inti (Kegiatan Belajar) 1) Pendahuluan/Tinjauan Umum Materi Pendahuluan pada suatu modul berfungsi untuk ; (1) memberikan gambaran umum mengenai isi materi modul, (2) meyakinkan pembelajar bahwa materi yang akan dipelajari dapat bermanfaat bagi mereka, (3) meluruskan harapan pembelajar mengenai materi yang akan dipelajari, (4) mengaitkan materi yang telah dipelajari dengan materi yang akan dipelajari, (5) memberikan petunjuk bagaimana mempelajari materi yang akan disajikan. Dalam pendahuluan dapat saja disajikan peta informasi mengenai materi yang akan dibahas dan daftar tujuan kompetensi yang akan dicapai setelah mempelajari modul. 5) Rangkuman Rangkuman merupakan bagian dalam modul yang menelaah hal-hal pokok dalam modul yang telah dibahas. Rangkuman diletakkan pada bagan akhir modul. c. Bagian Penutup 1) Glosarium atau daftar istilah Glosarium berisikan definisi-definisi konsep yang dibahas dalam modul. Definisi tersebut dibuat ringkas dengan tujuan untuk mengingat kembali konsep yang telah dipelajari.



2) Tes Akhir Tes akhir merupakan latihan yang dapat pembelajar kerjakan setelah mempelajari suatu bagian dalam modul. Aturan umum untuk tes akhir ialah bahwa tes tersebut dapat dikerjakan oleh pembelajar. 3) Indeks Indeks memuat istilah-istilah penting dalam modul serta halaman di mana istilah tersebut ditemukan. Indeks perlu diberikan dalam modul supaya pebelajar mudah menemukan topik yang ingin dipelajari. Indeks perlu mengandung kata kunci yang kemungkinan pembelajar akan mencarinya. Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran dengan menggunakan modul lebih mempermudah siswa karena terdapat peta informasi atau panduan belajar sehingga siswa lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar secara mandiri. C. LANGKAH PENYUSUNAN MODUL Langkah-Langkah Penyusunan Modul Menurut Sudjana dan Rivai (2007:133), langkah-langkah penyusunan modul adalah sebagai berikut: a. Menyusun kerangka modul: 1. Menetapkan atau merumuskan tujuan instruksional umum menjadi tujuan instruksional khusus. 2. Menyusun butir-butir soal evaluasi guna mengukur pencapaian tujuan khusus. 3. Mengidentifikasi pokok-pokok materi pelajaran yang sesuai dengan tujuan khusus. 4. Menyusun pokok-pokok materi dalam urutan yang logis. 5. Menyusun langkah-langkah kegiatan belajar siswa. 6. Memeriksa langkah-langkah kegiatan belajar untuk mencapai semua tujuan. 7. Mengidentifikasi alat-alat yang diperlukan dalam kegiatan belajar dengan modul itu. b. Menulis program secara rinci



Program secara rinci pada modul terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut: 1. Pembuatan petunjuk guru. 2. Lembaran kegiatan siswa. 3. Lembaran kerja siswa. 4. Lembaran jawaban. 5. Lembaran tes. 6. Lembaran jawaban tes. D. KARAKTERISTIK MODUL Ciri-ciri atau karakteristik modul sesuai dengan pedoman penulisan modul yang dikeluarkan Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2003 (Lestari, 2013:2-3), sebagai berikut: a. Self Instructional; yaitu mampu membelajarkan siswa secara mandiri. Melalui modul tersebut seseorang atau peserta belajar mampu membelajarkan diri sendiri, tanpa bergantung pada pihak lain. Untuk memenuhi karakter self instruksional, maka dalam modul harus: 1. Berisi tujuan yang dirumuskan dengan jelas 2. Berisi materi pembelajaran yang dikemas ke dalam unit-unit kecil/spesifik sehingga memudahkan belajar secara tuntas. 3. Menyediakan contoh dan ilustrasi yang mendukung kejelasan pemaparan materi pembelajaran. 4. Menampilkan soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya yang memungkinkan pengguna memberikan respon dan mengukur tingkat penguasaannya. 5. Kontekstual yaitu materi-materi yang disajikan terkait dnegan suasana atau konteks tugas dan lingkungan penggunanya. 6. Menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif 7. Terdapat rangkuman materi pembelajaran 8. Terdapat instrument penilaian/assessment, yang memungkinkan penggunaan diklat.



9. Terdapat instrumen yang dapat digunakan penggunanya mengukur atau mengevaluasi tingkat penguasaan materi 10. Terdapat umpan balik atas penilaian, sehingga penggunanya mengetahui tingkat penguasaan materi, dan tersedia informasi tentang pengayaan atau referensi yang mendukung materi pembelajaran. b. Self Contained; yaitu seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompetensi atau sub kompetensi yang dipelajari terdapat di dalam satu modul secara utuh. Tujuan dari konsep ini adalah memberikan kesempatan pembelajar mempel- ajari materi pembelajaran yang tuntas, karena materi dikemas ke dalam satu kesatuan yang utuh c. Stand alone (berdiri sendiri); yaitu modul yang dikembangkan tidak tergantung pada media lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan media pembelajaran lain. Dengan menggunakan modul, pebelajar tidak tergantung dan harus menggunakan media yang lain untuk mempelajari dan atau mengerjakan tugas pada modul tersebut. d. Adaptive; modul hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi. Dikatakan adaptif jika modul dapat menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta fleksibel digunakan. Modul yang adaptif adalah jika isi materi pembelajaran dapat digunakan sampai dengan kurun waktu tertentu. e. User Friendly; modul hendaknya bersahabat dengan pemakainya. Setiap instruksi dan paparan informasi yang tampil bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk kemudahan pemakai dalam merespon, meng- akses sesuai dengan keinginan. Penggunaan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti serta menggunakan istilah yang umum digunakan merupakan salah satu bentuk user friendly. Selain itu, ciri-ciri modul menurut Herawati (2013: 83) sebagai berikut: a. Didahului oleh pernyataan sasaran belajar. b. Pengetahuan disusun sedemikian rupa, sehingga dapat mengaktifkan partisipasi siswa.



c. Memuat sistem penilaian berdasarkan penguasaan. d. Memuat semua unsur bahan pelajaran dan semua tugas pelajaran. e. Mengarah pada suatu tujuan belajar E. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN MODUL 1. Kelebihan modul Menurut Sudjana ( 2007), terdapat beberapa kelebihan dari penggunaan modul yaitu sebagai berikut. a. Motivasi siswa meningkat karena setiap siswa mengerjakan tugas dibatasi dengan jelas dan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. b. Setelah pembelajaran selesai, guru mengetahui siswa yang berhasil dengan baik dan siswa yang belum berhasil. c. Beban belajar terbagi rata sepanjang semester. d. Pendidikan lebih berdaya guna 2. Kelemahan modul Menurut Sudjana (2009), terdapat beberapa kelemahan dari bahan ajar modul adalah sebagai berikut. a. Biaya pengembangan bahan tinggi dan waktu yang dibutuhkan lama. b. Menentukan disiplin belajar yang tinggi yang mungkin kurang dimiliki oleh siswa pada umumnya dan siswa yang belum matang pada khususnya c. Membutuhkan ketekunan yang lebih tinggi dari fasilitator untuk terus menerus memantau proses belajar siswa, memberi motivasi dan konsultasi secara individu setiap waktu siswa membutuhkan. DAFTAR PUSTAKA



Anwar, I., 2010, Pengembangan Bahan Ajar, Bahan Kuliah Online, Direktori UPI, Bandung.



Herawati, Heni. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Modul Kemampuan Kognitif Untuk Orang Tua Taman Kanak-Kanak Usia 4-5 Tahun di Bandar Lampung. Tesis. Pascasarjana FKIP Universitas Lampung. Tidak diterbitkan Lestari. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Padang:Akademia Permata. Munaward. 2011. Prinsip dan Prosedur Penulisan Modul. [Online]. Http://marwarnard.blogspot.com/2011/11/11blogspot.html. Diakses tanggal 19 Agustus 2014 Sudjana, Nana; Rivai, Ahmad. (2007). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sudjana, Nana. (2009). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar baru Algensindo. Sudjana, Nana; Rivai, Ahmad. (2011). Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo.