Makalah Pengertian Dan Konsep Konsep Dasar Kepemimpinan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PENGERTIAN DAN KONSEP-KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN



Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Teori dan Model Kepemimpinan Pendidikan Dosen Pengampu: Ibu Ifada Retno Ekaningrum M.Ag.



Disusun oleh: Tuiza Aisiha



18106011093



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG 2021/2022



i



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengertian dan Konsep-Konsep Dasar Kepemimpinan” untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pengembangan Media Pembelajaran. Dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan pihak yang mendorong atau memotivasi kami dalam pembuatan makalah ini supaya lebih baik dan efisien. Maka dari itu kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ifada Retno Ekaningrum M.Ag., selaku Dosen Teori dan Model Kepemimpinan Pendidikan. Saya mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, karena kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari seluruh pihak senantiasa saya harapkan demi kesempurnaan makalah kami. Semoga makalah ini dapat membawa pemahaman dan pengetahuan bagi kita semua.



Pati, 25 September 2021



Penulis



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ....................................................................... ...................ii DAFTAR ISI ..................................................................................... ...................3 BAB I. PENDAHULUAN................................................................. ...................4 Latar Belakang..........................................................................................4 Rumusan Masalah .................................................................. ...................4 BAB II. PEMBAHASAN......................................................................................5 Pengertian Kepemimpinan ..................................................... ...................5 Konsep – Konsep Dasar Kepemimpinan ............................... ...................6 BAB III. PENUTUP .......................................................................... ..................12 Simpulan ............................................................................... ..................12 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ ..................13



3



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring perkembangan zaman, kepemimpinan secara ilmiah mulai berkembang bersamaan dengan pertumbuhan manajemen ilmiah yang lebih dikenal dengan ilmu tentang memimpin. Hal ini terlihat dari banyaknya literatur yang mengkaji tentang kepemimpinan dengan berbagai sudut pandang atau perspektifnya. Kepemimpinan tidak hanya dilihat dari baik saja, akan tetapi dapat dilihat dari penyiapan sesuatu secara berencana dan dapat melatih calon-calon pemimpin. Sejarah timbulnya kepemimpinan, sejak nenek moyang dahulu kala, kerjasama dan saling melindungi telah muncul bersama-sama dengan peradapan manusia. Kerjasama tersebut muncul pada tata kehidupan sosial masyarakat atau kelompok-kelompok manusia dalam rangka untuk mempertahankan hidupnya menentang kebuasan binatang dan menghadapi alam sekitarnya. Berangkat dari kebutuhan bersama tersebut, terjadi kerjasama antar manusia dan mulai unsur-unsur kepemimpinan. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian kepemimpinan? 2. Apa saja unsur-unsur kepeminpinan? 3. Bagaimana keterampilan dan sifat kepemimpinan? 4. Bagaimana perilaku kepemimpinan? 5. Bagaimana peran kepemimpinan? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian kepemimpinan. 2. Untuk mengetahui unsur-unsur kepemimpinan. 3. Untuk mengetahui keterampilan dan sifat kepemimpinan. 4. Untuk mngetahui perilaku kepemimpinan. 5. Untuk mengetahui peran kepemimpinan.



4



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan atau leadership adalah kemampuan seseorang untuk memengaruhi orang lain agar bekerja sama sesuai dengan rencana demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, kepemimpinan memegang peranan penting dalam manajemen, bahkan kepemimpinan merupakan sebuah inti dari manajemen. Kepemimpinan berasal dari kata “pimpin” yang memuat dua hal pokok, yaitu pemimpin sebagai subjek, dan yang dipimpin sebagai objek. Kata “pimpin” mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan menunjukkan ataupun memengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggungjawab, baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin. Menurut Stephen P Robbins mengatakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan memengaruhi suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Pendapat ini memandang semua anggota kelompok atau organisasi sebagai satu kesatuan, sehingga kepemimpinan diberi makna sebagai kemampuan memengaruhi semua anggota kelompok atau organisasi agar bersedia melakukan kegiatan/bekerja untuk mencapai tujuan kelompok atau organisasi. Veithzal Rivai mengatakan: “kepemimpinan adalah kemampuan untuk memengaruhi, memberi inspirasi dan mengarahkan tindakan seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan yang diharapkan”. Kepemimpinan adalah proses pengarahan dan memengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan tugas anggota kelompok. Tiga implikasi penting yang terkandung dalam hal ini ialah: Kepemimpinan melibatkan orang lain, yang berkedudukan sebagai bawahan atau pengikut.Perbedaan distribusi kekuasaan, misalnya kekuasaan legalitas untuk pemimpin formal atau kekuasaan paksaan untuk manajer, dan sebagainya. Menurut Sondang P. Siagian mengatakan bahwa kepemimpinan merupakan inti manajemen yakni sebagai motor penggerak bagi sumber-sumber dan alat-alat dalam organisasi. Sukses tidaknya suatu prganisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan tergantung pada cara-cara memimpin yang dipraktikan orang-orang, atasan, atau pemimpinpemimpin itu. Sedangkan kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan dan proses mempengaruhi, membimbing, mengkoordinir, dan menggerakkan orang lain yang ada hubungannya dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, agar kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat lebih efisien dan efektif di dalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan serta pengajaran.



5



B. Unsur- Unsur Kepemimpinan Kepemimpinan berlangsung di dalam sebuah organisasi yang dalam arti statis merupakan wadah dalam bentuk suatu struktur organisasi. Di dalam struktur itu terdapat unit-unit kerja sebagai hasil kegiatan pengorganisasian berupa pembidangan dan pembagian pekerjaan (tugastugas) sejenis atau serumpun ke dalam satu unit kerja. Hasil kegiatan pengorganisasian berupa unit-unit kerja ditempatkan pada posisi beringkat sesuai dengan berat ringannya beban kerja dan tanggung jawabnya. Dengan demikian tersususn unit kerja secara brjenjang atau bersifat vertikal yang setiap unitnya dipimpin seorang pemimpin. Sedangkan secara keseluruhan dipimpin seorang pimpinan puncak yang posisinya berada paling atas. Proses kepemimpinan mengandung lima unsur mencakup: 1) pemimpin adalah orang yang mengarahkan pengikut, melahirkan kinerja/aktivitas. 2) pengikut adalah orang yang bekerja dibawah pengaruh pimpinan. 3) konteks adalah situasi (formal atau tidak formal, social atau kerja, dinamis atau statis, darurat atau rutin, rumit atau sederhana sesuai hubungan pemimpin dan pengikut. (4) proses adalah tindakan kepemimpinan, perpaduan memimpin, mengikuti, bimbingan menuju pencapaian tujuan, pertukaran, membangun hubungan. (5) hasil adalah yang muncul dari hubungan pemimpin, pengikut dan situasi (rasa hormat, kepuasan dan kualitas produk). Pada dasarnya kemampuan untuk mempengaruhi orang atau suatu kelompok untuk mencapai tujuan tersebut ada unsur kekuasaan. Kekuasaan tak lain adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan apa yang diinginkan oleh pihak lainnya. Praktik kepemimpinan berkaitan dengan mempengaruhi tingkah laku dan perasaan orang lain baik secara individual maupun kelompok dalam arahan tertentu, sehingga melalui kepemimpinan merujuk pada proses untuk membantu mengarahkan dan memobilisasi orang atau ide-idenya. C. Keterampilan dan Sifat Kepemimpinan 1. Keterampilan Kepemimpinan Seorang pemimpin harus mempunyai keterampilan. Di bawah ini akan diuraikan beberapa keterampilan yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin pendidikan. Ketrampilan-ketrampilan tersebut adalah : a. Keterampilan dalam memimpin Pemimpin harus menguasai cara-cara kepemimpinan, memiliki keterampilan memimpin supaya dapat bertindak sebagai seorang pemimpin yang baik. Untuk hal itu antara lain dia harus menguasai bagaimana caranya menyusun rencana bersama, mengajak anggota berprestasi, memberi bantuan kepada anggota kelompok, memupuk moral kelompok, bersama-sama membuat keputusan, membagi dan menyerahkan tanggung jawab, dan sebagainya. Untuk memperoleh keterampilan di atas perlu pengalaman, dan karena itu 6



pemimpin harus benar-benar banyak bergaul, bekerjasama, dan berkomunikasi dengan orang yang dipimpinya. Yang penting jangan hanya tahu, tetapi harus dapat melaksanakannya. b. Keterampilan dalam hubungan insani Hubungan insani adalah hubungan antar manusia. Ada dua macam hubungan yang biasa kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari: (1) Hubungan fungsional atau hubungan formal, yaitu hubungan karena tugas resmi atau pekerjaan resmi, (2) Hubungan pribadi atau hubungan informal atau hubungan personal, ialah hubungan yang tidak didasarkan atas tugas resmi atau pekerjaan, tetapi lebih bersifat kekeluargaan. Yang menjadi inti dalam hubungan ini, apakah itu hubungan fungsional atau personal, adalah saling menghargai. Bawahan menghargai atasan dan sebaliknya atasan pun harus menghargai bawahan. c. Keterampilan dalam proses kelompok Maksud utama dari proses kelompok ialah bagaimana meningkatkan partisipasi anggota kelompok setinggi-tingginya sehingga potensi yang dimiliki anggota kelompok itu dapat diefektifkan secara maksimal. Inti dari proses kelompok ialah hubungan insani dan tanggung jawab bersama. Pemimpin harus menjadi penengah, pendamai moderator dan bukan menjadi hakim. d. Keterampilan dalam adminiastrasi personil Administrasi personil mencakup segala usaha untuk menggunakan keahlian dan kesanggupan yang dimiliki oleh petugas-petugas secara efektif dan efisien. Kegiatan dalam administrasi personil ialah: seleksi, pengangkatan, penempatan, penugasan, orientasi, pengawasan, bimbingan dan pengembangan serta kesejahteraan. Menemukan yang paling penting dari kegiatan di atas ialah kegiatan seleksi dalam memilih orang yang paling sesuai dengan tugas dan pekerjaannya yang berpedoman pada “The right man in the rigth place”. e. Keterampilan dalam menilai Penilaian atau evaluasi ialah suatu usaha untuk mengetahui sampai di mana suatu kegiatan sudah dapat dilaksanakan atau sampai di mana suatu tujuan sudah dicapai. Yang dinilai biasanya ialah: hasil kerja, cara kerja dan orang yang mengerjakannya. Adapun teknik dan prosedur evaluasi ialah: menentukan tujuan panilaian, menetapkan norma/ukuran yang akan dinilai. Mengumpulkan data yang dapat diolah menurut kriteria yang ditentukan, pengolahan data, dan menyimpulkan hasil penilaian. Melalui evaluasi, guru dapat dibantu dalam menilai pekerjaannya sendiri, mengetahui kekurangan dan kelebihannya. Selain guru, personil lainnya pun perlu dievaluasi seperti petugas (karyawan) tata usaha, petugas BK, dan sebagainya, untuk mengetahui kemajuan/kekurangannya. 2. Sifat Kepemimpinan Dalam Islam sendiri, kepemimpinan merupakan sebuah keniscayaan dalam menuntun, membimbing, mengarahkan dan memberikan keteladanan dalam menjalankan berbagai 7



aktifitas dan rutinitasnya sesuai dengan tugas masing-masing sehingga dengan berbagai alasan maka kepemimpinan (khalifah) menjadi sesuatu yang tidak dapat dilepaskan dan ditinggalkan. Demikian juga dalam pendidikan, kepemimpinan ini sangat menentukan arah sebuah orientasi pendidikan yang akan dijalankan. Berikut adalah sifat kepemimpinan dalam perspektif islam: a. Bertaqwa kepada Allah Swt Sebagai syarat muthlak sebagai pemimpin. yang telah menjadi karakter kepribadiannya. b. Amanah Artinya jujur, tidak pernah berdusta, menepati janji, berani mengatakan yang haq, bertindak adil dan profesional. Sifat ini harus menetap pada seseorang jauh sebelum dia menjadi pemimpin. Rasulullah SAW berpesan: “sampaikanlah amanat kepada orang yang telah memberi amanat kepadamu dan janganlah menghianati orang yang menghianatimu”. c. Shiddiq Siddiq menurut bahasa yaitu jujur atau benar. Sedangkan menurut istilah ialah apa yang di ceritakan sesuai dengan kenyataan. Membenarkan dan meyakini apa saja yang diwahyukan Allah kepada Rasul-Nya sekalipun tidak dapat difahami oleh akal. Tokoh pemimpin berkarakter ini, adalah Abu Bakar Ashiddiq. Seorang Shidiq sanggup berkata jujur, berani menyampaikan al-haq dengan segala resikonya, d. Fathonah. Fathonah Artinya pintar, cerdas, cermat, cepat mengambil keputusan, tepat menentukan tindakan, mampu membaca keadaan, dan memahami segala permasalahan. e. Tabligh. Artinya menyampaikan, Pemimpin sebagai informan tentang segala sesuatu yang penting diketahui oleh anggotanya. f. Tegas dan Teguh Pendirian. Dalam urusan tauhid dan al-Haq dari Allah seorang pemimpin tidak boleh lemah dan ragu. Rasulullah selalu tegas dalam membela agama Islam, tidak tergoda dengan rayuan dan sogokan. g. Lemah Lembut Rasululloh Saw terkenal dengan sifatnya yang peramah, bukan pemarah, halus tutur katanya, tidak menyinggung perasaan orang lain. h. Pemaaf Manusia tidak terlepas dari kesalahan dan dosa, apalagi prajurit, staf atau rakyat biasa, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan. Rasulullah sangat pemaaf walaupun kesalahan sebagian sahabat-sahabatnya sangat fatal yang mengakibatkan kaum Muslimin kalah perang di Uhud, dengan besarhati beliau memaafkan sahabatnya dan memohon ampunan bagi mereka. i. Senang bermusyawarah.



8



j.



k.



l.



m.



Musyawarah bukan untuk memaksakan kehendak, menolak usulan, otoriter dan merasa benar sendiri. Bertawakal kepada Allah. Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad, Maka bertawakkal lah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepadaNya. Tawakal artinya menyerahkan segala urusan kepada Allah setelah bersungguhsungguh menyusun rencana yang dianggap matang. Adil. Sikap yang tidak memihak kecuali kepada kebenaran. Bukan berpihak karena pertemanan, persamaan suku, bangsa maupun agama. Sabar. Sikap menahan emosi dan keinginan, serta bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh. Sabar merupakan kemampuan mengendalikan diri yang juga dipandang sebagai sikap yang mempunyai nilai tinggi dan mencerminkan kekokohan jiwa orang yang memilikinya. Semakin tinggi kesabaran yang seseorang miliki maka semakin kokoh juga ia dalam menghadapi segala macam masalah yang terjadi dalam kehidupan. Bertanggung jawab. Seorang pemimpin harus memiliki sifat tanggung jawab kepada yang dipimpin. sikap bertangung jawab akan mengajarkan seseorang agar lebih kuat menghadapi segala permasalahan yang didapatkannya dan lebih berhati-hati untuk bertindak dan selalu merencanakan segala sesuatu yang ingin dilakukanya dengan matang.



D. Perilaku Kepemimpinan Komponen-komponen perilaku kepemimpinan terdiri dari dua komponen pokok yaitu perilaku kepemimpinan yang berorientasi pada tugas dan perilaku kepemimpinan yang berorientasi pada hubungan manusia. Perilaku kepemimpinan yang berorientasi pada tugas meliputi: (1) menjelaskan sikap pada bawahan. (2) mencoba ide-ide baru pada bawahan. (3) menetapkan peraturan. (4) mengkritik pekerjaan bawahan. (5) me-ngambil keputusan tanpa kompromi. (6) memberikan tugas tambahan. (7) merencanakan pekerjaan. (8) menciptakan standar tertentu pada bawahan. (9) menetapkan ketentuan waktu.



9



(10) menggunakan prosedur kerja yang seragam. (11) menjelaskan perenannya. (12) mengikuti peraturannya. (13) mengikuti peraturan yang telah dibakukan. (14) mcmberitahukan harapan kepada bawahan. (15) mengawasi bawahan. Perilaku kepemimpinan yang berorientasi pada bubungan manusia meliputi: (1) menyenangkan bawahan. (2) mudah dipahami. (3) menunjukkan persahabatan. (4) mendengarkan pendapat bawahan. (5) bersikap terbuka. (6) mengupayakan kesejahteraan bawahan. (7) menjelaskan latar belakang tindakannya. (8) senang bermusyawarah. (9) menerima ide-ide bawahan. (10) memperlakukan bawahan setara dengan dirinya. (11) ramah kepada bawahan. (12) menentramkan bawahan. (13) mewujudkan saran bawahan.



E. Peran Kepemimpinan Peran adalah seperangkat pola perilaku yang diharapkan berkaitan dengan tugas seseorang dalam kedudukan pada suatu unit sosial. Peran dapat juga diartikan sebagai perilaku yang diatur dan diharapkan dari orang dalam posisi tertentu. Pemimpin di dalam organisasi mempunyai peranan, setiap pekerjaan membawa serta harapan bagaimana penanggung peran berperilaku. Fakta bahwa organisasi mengidentifikasi pekerjaan yang harus dilakukan dan perilaku peran yang diinginkan yang berjalan dengan seiring pekerjaan tersebut, juga mengandung arti bahwa harapan mengenai peran penting dalam perilaku bawahan. 10



Menurut Newell peran adalah sama dengan perilaku dalam kedudukan tertentu dan mencakup perilaku itu sendiri dan sikap serta nilai yang melekat dalam perilaku. Peran adalah harapan-harapan yang merupakan ketentuan-ketentuan tentang perilaku atau aktivitas yang harus dilakukan seseorang dalam kedudukan tententu, dan perilaku aktual yang dijalankannya pada organisasi atau masyarakat. Ada kaitan antara peran dengan perilaku. Peran menuntut adanya aktivitas atau perilaku yang sesuai dengan yang diharapkan. Intinya adalah dalam setiap kedudukan ada peran yang dimainkan dengan terungkap melalui berbagai perilaku yang ditampilkan. peran kepemimpinan merupakan suatu perilaku-perilaku yang diharapkan oleh pemimpin dalam menduduki suatu posisi tertentu diharapkan bisa berperan untuk mempengaruhi, membimbing, mengevalauasi bawahannya kearah pencapaian tujuan sebuah organisasi. Menurut Nanus sebagaimana dikutip Syafaruddin dan Asrul ada empat peran kepemimpinan efektif, yaitu sebagai penentu arah, agen perubahan, juru bicara dan pelatih. a. Penentu arah. Pimpinan harus mengembangkan visi dan membagi semua orang untuk mewujudkannya. b. Agen perubahan. Untuk memerankan sebagai agen perubahan, pemimpin harus mampu mengantisipasi perkembangan dunia luar, menilai implikasi untuk pelaksanaan dan permbedayaan orang menuju perubahan. c. Juru bicara. Pemimpin harus mampu bernegoisasi dengan organisasi lain, membangun jaringan kerja, memberikan gagasan sumber daya atau informasi bagi organisasi. d. Pelatih. Pemimpin harus memberdayakan staf dan pegawai agar bersemangat mengejar visi. Sebagai pelatih pemimpin juga menjadi teladan dalam usaha mewujudkan visi menjadi kenyataan.



11



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan kepemimpinan adalah kemampuan memengaruhi suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Sedangkan kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan dan proses mempengaruhi, membimbing, mengkoordinir, dan menggerakkan orang lain yang ada hubungannya dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, agar kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat lebih efisien dan efektif di dalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan serta pengajaran. Terdapat 5 komponen unsur kepemimpinan yaitu: Pemimpin, Pengikut, Konteks, Proses dan Hasil. Keterampilan Kepemimpinan antara lain yaitu: Keterampilan dalam memimpin, keterampilan dalam hubungan insani. Keterampilan proses keompok, keterampilan administrasi personil, keterampilan dalam menilai. Sifat sifat Kepemimpinan dalam perspekstif islam antara lain: bertwakwa kepada Allah, amanah, shidiq, fathonah, tabligh, tegas dan teguh pendirian, lemah lembut, pemaaf, bertawakkal kepada Allah, senang bermusyawarah, adil, pemaaf, sabar bertanggung jawab. Perilaku kepemimpinan dibagi menjadi 2 yaitu yang berorientasi kepada tugas dan berorientasi kepada manusia. Peran kepemimpinan merupakan suatu perilaku-perilaku yang diharapkan oleh pemimpin dalam menduduki suatu posisi tertentu diharapkan bisa berperan untuk mempengaruhi, membimbing, mengevalauasi bawahannya kearah pencapaian tujuan sebuah organisasi.



12



DAFTAR PUSTAKA



Makawimbang, Jery H., Kepemimpinan Pendidikan yang Bermutu (Bandung: Alfa Beta, 2012) Mulyasa, H. E., Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011). Overton, Rodney, Leadership Made Simple, (Singapura: Wharton Books, Pte. Ltd., 2002). Owens, Robert G. Organizational Behaviour in Education, (Boston: Allyn and Bacon, 1995). Rahman, Taufik, Moralitas Pemimpin dalam Persfektif al-Qur’an, (Bandung: Pustaka Setia, 1999). Rivai, Veithzal, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi (Jakarta: Rajawali Press, 2003).



13