Makalah Pengolahan Citra Digital [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH



ILMU SOSIAL BUDAYA Keragaman dan Kesederajatan Drs. Onggal Sihite, M.Si.



Disusun Oleh :



1. Anwar Alimuda Lubis



(5173351005)



2. Bangun Tamba



(5173151013)



3. Dalilati Husnah



(5173151015)



FAKULTAS TEKNIK PRODI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN 2019



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami ucapkan kepada ALLAH SWT, berkat rahmat, karuniah dan hidayahNYA Kami Dapat Menyelesaikan Makalah Yang Berjudul “Penerapan Bahasa Indonesia dalam Menghadapi Keragaman dan Kesederajatan Bahasa Daerah antar Mahasiswa di Lingkungan PTIK”. Makalah ini kami susun dengan sebaik mungkin dan menggunakan berbagai sumber bacaan untuk menyusun makalah ini dengan baik, agar nantinya ada manfaatnya bagi pembaca dan khususnya bagi kami sendiri. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Onggal Sihite, M.Si., sebagai dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Akhir kata, mungkin dalam makalah ini masih banyak kesalahan, baik itu dari tulisan, tata bahasa, maupun isinya. Untuk itu kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca guna kami jadikan referensi dalam menyusun makalah kedepannya.



DAFTAR ISI 2



Daftar Isi .................................................................................................... 3 Kata Pengantar ......................................................................................... 2 Bab I Pendahuluan.................................................................................... 4 1.1 Latar Belakang .................................................................................... 4 1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 5 1.3 Tujuan .................................................................................................. 5 1.4 Manfaat ................................................................................................ 5 Bab II Landasan Teori ............................................................................. 6 2.1 Pengertian Bahasa .............................................................................. 6 2.2 Karakteristik Bahasa .......................................................................... 6 2.3 Ragam Bahasa ..................................................................................... 7 Bab III Metodologi Penelitian.................................................................. 9 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 9 3.2 Metode Penelitian................................................................................ 9 3.3 Populasi ................................................................................................ 9 Bab IV Penutup ......................................................................................... 10 4.1 Kesimpulan .......................................................................................... 10 Daftar Pustaka........................................................................................... 11



BAB I 3



PENDAHULUAN 1.1 .Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai macametnis, suku, ras, budaya, bahasa, adat istiadat, agama. Bangsa kita memiliki berbagai etnis bangsa yang mendiami di seluruh penjuru tanah air. Setiap etnis mempunyai budaya, adat istiadat, bahasa, kepercayaan, makanan, pakaian dantata cara hidup yang berbeda-beda. Keragaman tersebut merupakan identitas bangsa Indonesia. Semboyan “Bhineka Tunggal Ika” merupakan wujud dari bangsa Indonesia yang syarat dengan keragaman. Perbedaan dan keragaman di Indonesia jangan sampai dijadikan penghambat untuk mencapai kemajuan bangsa. Kekayaan keragaman seharusnya dimanfaatkan untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara yang dapat memperkenalkan kekayaan keragaman Indonesia ke dunia mancanegara. Keragaman masyarakat Indonesia menuntut rasa saling toleransi, menghormati dan menghargai antar perbedaan tersebut. Keragaman yang ada sering mengakibatkan diskriminasi yang berujung pada konflik dan kekerasan. Masyarakat Indonesia kurang dapat mengakui dan



menerima keragaman tersebut.



Pemicu



konflik



tersebut



biasanya disebabkan



diskriminasidan kurangnya rasa toleransi, menghargai dan menghormati terhadap suatu suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) tertentu. Keberagaman tentu saja akan melahirkan kelompok mayoritas dan kelompok minoritas. Kelompok-kelompok ini dibagi berdasarkan jumlah anggotanya. Di Indonesia sendiri, Suku Jawa merupakan suku yang mayoritas dan suku-suku lain seperti Tionghoa, dan suku-suku kecil lainnya merupakan kelompok minoritas. Sehubungan dengan hal tersebut, kehidupan di bangku perkuliahan juga tidak terhindar dari adanya kelompok mayoritas dan kelompok minoritas. Pada konteks ini, diharapkan hal-hal yang berbau mayoritas dan minoritas bisa dihindari karena mahasiswa dan mahasiswi dianggap sebagai kaum intelek yang tidak menilai orang hanya dari latar belakang etnis, suku bangsa, dan agama. Meskipun demikian, ternyata masih ada kejadiankejadian intoleran yang terjadi di dunia perkuliahan. Masih banyak mahasiswa yang mengatasnamakan kelompoknya lalu mendikreditkan mahasiswa lain yang bukan bagian dari



4



kelompoknya. Contoh sederhananya adalah dengan mengejek logat berbicara orang lain yang terpengaruh bahasa daerahnya. 1.2. Rumusan Masalah 1. Faktor-faktor apa saja yg melatarbelakangi mahasiswa menggunakan bahasa daerahnya 2. Apakah adaptasi sosial berjalan dengan lancar dengan keberagaman bahasa ini 3. Bagaimana mengatasi agar semua mahasiswa menggunakan bahasa indonesia yg benar supaya tidak ada unsur perbedaan. 1.3. Tujuan 1. Sebagai mahasiswa yang berintelektual hendaklah kita menjaga tutur sapa dan sikap, jangan sampai menyinggung unsur yang berbau SARA atau yang bersifat sensitif dan dapat menimbulkan konflik. 2. Sebagai mahasiswa hendaklah berperan sebagai agen perubahan atau Agent Of Change yang harus bisa membawa pesan-pesan menyejukkan kedalam suatu perbedaan, dengan kata lain mahasiswa seharusnya menjadikan pluralisme menjadi hal yang paling diutamakan dalam segala hal atas apa yang dikerjakan seorang mahasiswa 1.4.Manfaat Bila mahasiswa dapat mulai hidup dalam harmonis khususnya mahasiswa unimed jurusan PTIK, niscaya pluralisme yang ada di kalangan mahasiswa akan menjadi senjata yang ampuh untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Hal ini juga tentu akan menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah bangsa besar yang terdiri dari berbagai macam etnis, suku bangsa, dan agama yang tetap bisa menjaga kerukunan antar penduduknya.



5



BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Bahasa Pengertian bahasa adalah suatu alat komunikasi yang dimiliki manusia yaitu berupa sistem lambang bunyi yang berasal dari alat ucap atau mulut manusia. Pengertian bahasa menurut para ahli, Menurut Plato, pengertian bahasa adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan onomata (nama benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara lewat mulut. Menurut Ferdinand De Saussure, pengertian bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain. 2.2. Karakteristik Bahasa a. Bahasa Bersifat Abritrer Bahasa bersifat abritrer artinya hubungan antara lambang dengan yang dilambangkan tidak bersifat wajib, bisa berubah dan tidak dapat dijelaskan mengapa lambang tersebut mengonsepi makna tertentu. Secara kongkret, alasan “kuda” melambangkan ‘sejenis binatang berkaki empat yang bisa dikendarai’ adalah tidak bisa dijelaskan. b. Bahasa Bersifat Produktif Bahasa bersifat produktif artinya, dengan sejumlah besar unsur yang terbatas, namun dapat dibuat satuan-satuan ujaran yang hampir tidak terbatas. Misalnya, menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan WJS. Purwadarminta bahasa Indonesia hanya mempunyai kurang lebih 23.000 kosa kata, tetapi dengan 23.000 buah kata tersebut dapat dibuat jutaan kalimat yang tidak terbatas. c. Bahasa Bersifat Dinamis Bahasa bersifat dinamis berarti bahwa bahasa itu tidak lepas dari berbagai kemungkinan perubahan sewaktu-waktu dapat terjadi. Perubahan itu dapat terjadi pada tataran apa saja: fonologis, morfologis, sintaksis, semantic dan leksikon. Pada setiap waktu mungkin saja 6



terdapat kosakata baru yang muncul, tetapi juga ada kosakata lama yang tenggelam, tidak digunakan lagi.



d. Bahasa Bersifat Beragam Meskipun bahasa mempunyai kaidah atau pola tertentu yang sama, namun karena bahasa itu digunakan oleh penutur yang heterogen yang mempunyai latar belakang sosial dan kebiasaan yang berbeda, maka bahasa itu menjadi beragam, baik dalam tataran fonologis, morfologis, sintaksis maupun pada tataran leksikon. Bahasa Jawa yang digunakan di Surabaya berbeda dengan yang digunakan di Yogyakarta. Begitu juga bahasa Arab yang digunakan di Mesir berbeda dengan yang digunakan di Arab Saudi. e. Bahasa Bersifat Manusiawi Bahasa sebagai alat komunikasi verbal, hanya dimiliki manusia. Hewan tidak mempunyai bahasa. Yang dimiliki hewan sebagai alat komunikasi, yang berupa bunyi atau gerak isyarat, tidak bersifat produktif dan dinamis. Manusia dalam menguasai bahasa bukanlah secara instingtif atau naluriah, tetapi dengan cara belajar. Hewan tidak mampu untuk mempelajari bahasa manusia, oleh karena itu dikatakan bahwa bahasa itu bersifat manusiawi. 2.3. Ragam Bahasa Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990). Seiring dengan perkembangan zaman yang sekarang ini banyak masyarakat yang mengalami perubahan. Bahasa pun juga mengalami perubahan. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannya. Agar banyaknya variasi tidak mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien, dalam bahasa timbul mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu yang disebut ragam standar (Subarianto, 2000) Ragam bahasa terbagi dua jenis yaitu bahasa lisan dan bahasa baku tulis. Pada ragam bahasa baku tulis kita harus menguasai penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan 7



benar dan menguasai EYD, sedangkan untuk ragam bahasa lisan kita harus mampu mengucapkan dan memakai bahasa Indonesia dengan baik serta bertutur kata sopan. Ragam bahasa baku dapat berupa: ragam bahasa baku tulis dan ragam bahasa baku lisan. Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya keragaman bahasa, diantaranya : 



Faktor Budaya atau letak Geografis







Faktor Ilmu pengetahuan







Faktor Sejarah



Penyebab Timbulnya Ragam Bahasa disebabkan tiga hal yaitu : 1.



Perbedaan wilayah Setiap daerah mempunyai perbedaan kultur atau daerah hidup yang berbeda seperti wilayah Jawa dan Papua dan beberapa wilayah Indonesia lainnya. Contohnya penggunaan bahasa di wilayah batak toba dengan batak karo yang sangat jelas perbedaannya walaupun dua wilayah ini masih di lingkup pulau yang sama.



2.



Perbedaan demografi Setiap daerah memiliki dataran yang berbeda seperti wilayah di daerah pantai, pegunungan yang biasanya cenderung mengunakan bahasa yang singkat jelas dan dengan intonasi volume suara yang besar. Berbeda dengan pada pemukiman padat penduduk yang menggunakan bahasa lisan yang panjang lebar dikarenakan lokasinya yang saling berdekatan dengan intonasi volume suara yang kecil.



3.



Perbedaan adat istiadat Setiap daerah mempunyai kebiasaan dan bahasa nenek moyang sendiri-sendiri dan berbeda beda.



8



BAB III METODOLOGI PENELITIAN



3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di dalam kampus Universitas Negeri Medan. Dengan sampel mahasiswa Universitas Negeri Medan terkhusus mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik elektro Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer. Waktu penelitian ini dimulai dari bulan Oktober sampai November 2019.



3.2. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode kualitatif adalah metode yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. (Moleong 2005:6). Dengan demikian, penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan pentingnya berbahasa Indonesia dalam berkomunikasi di lingkungan pendidikan seperti kampus Unimed.



3.3. Populasi Menurut Sugiyono (2011:90) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Adapun yang menjadi populasi dari peneliti adalah mahasiswa kampus Universitas Negeri Medan.



9



BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Mahasiswa haruslah bisa menjadi kaum yang memimpin Indonesia berjalan menuju negara yang maju serta bisa bersaing dalam persaingan global. Namun, mahasiswa tidak boleh lupa dengan kondisi di mana Indonesia merupakan suatu negara kesatuan yang terdiri dari 6 agama besar dan ratusan suku bangsa yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Kunci dari kesuksesan Indonesia dalam memanfaatkan masa emas di masa bonus demografi adalah dengan memiliki sumber daya manusia yang unggul dan tidak mudah terpecah belah. Mahasiswa dalam hal ini merupakan mesin penggerak untuk mencapai kesuksesan itu. Oleh karena itu, perlu ditanamkan kesadaran tentang ke-bhinekaan kepada mahasiswa agar terhindar dari tindakan-tindakan yang cenderung diskriminatif atau mendiskreditkan kelompok lainnya yang memiliki latar belakang yang berbeda dari dirinya. Selain itu, pihak perguruan tinggi juga dapat membuat kurikulum mata kuliah kewarganegaraan yang memuat nilai-nilai toleransi, serta persatuan dan kesatuan bangsa.



10



DAFTAR PUSTAKA https://communication.binus.ac.id/2018/04/04/menyikapi-pluralisme-di-kalangan-mahasiswa/



11