Makalah Peralatan Lokomotif Dan Lori [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pengertian : Lokomotif dan lori merupakan salah satu alat angkut yang dapat di pakai untuk membantu kegiatan pemindahan tanah. Pemilihan penggunaan lori dan lokomotif sebagai alat angkut didasarkan pada pertimbangan jalan relatif datar yaitu dengan kemiringan maksimum 5%, jarak angkut yang panjang, muatan yang diangkut relatif besar, dan umur pekerjaan panjang. Dengan menggunakan lokomotif dan lori untuk sistem pengangkutan, maka pemilihan terhadap macam dan ukuran lokomotif selalu dengan memperhatikan kondisi pekerjaan yang dihadapi, jalan untuk mengangkut atau rel, dan tenaga lokomotif harus mampu mengatasi gayagaya yang melawan geraknya pada saat lokomotif menarik rangkaian lori, karena hal itu akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan tari dan kecepatan lokomotif itu sendiri.



Gambar lokomotif dan lori



Mekanisme kerja : Prinsip kerja lokomotif dibedakan berdasarkan mesin yang digunakan untuk menggerakan lokomotif, yaitu : 1. Lokomotif uap. Tenaga yang digunakan oleh lokomotif jenis ini berasal dari uap air panas yang bertekanan tinggi, dan tekanan uap inilah yang akan diubah menjadi gerakan berputar pada roda-roda lori. Lokomotif ini pada waktu bekerja mengeluarkan gas-gas sisa pembakaran dan uap air, sehingga tidak mungkin dipakai dalam tambang bawah tanah kecuali bila keadaan ventilasinya sangat baik. Dahulu sering digunakan untuk



pengangkutan jarak jauh,tetapi sekarang terdesak oleh lokomotif-lokomotif jenis lain yang lebih modern dan effisien. Berat lokomotif uap berkisar antara 6-270 ton. 2. Lokomotif diesel mekanis. Menggunakan mesin diesel sebagai sumber tenaga yang kemudian ditransfer ke roda melalui transmisi mekanis. Lokomotif ini biasanya bertenaga kecil dan sangat jarang karena keterbatasan kemampuan dari transmisi mekanis untuk dapat mentransfer daya. 3. Lokomotif diesel elektrik. Pada Lokomotif ini Mesin diesel dipakai untuk memutar generator agar mendapatkan energi listrik. Listrik tersebut dipakai untuk menggerakkan motor listrik besar yang langsung menggerakkan roda. 4. Lokomotif diesel hidraulik. Lokomotif ini menggunakan tenaga mesin diesel untuk memompa oli dan selanjutnya disalurkan ke perangkat hidraulik untuk menggerakkan roda. Lokomotif ini tidak sepopuler lokomotif diesel elektrik karena perawatan dan kemungkinan terjadi problem besar. 5. Lokomotif listrik. Tenaga listrik searah yang diperlukan oleh motor-motor listrik yang dipasang pada lokomotif diperoleh dari jaringan listrik yang kemudian diubah menjadi tenaga mekanis dan dipergunakan untuk menarik beban yang ada di dalam lori-lori. Lokomotif listrik menggunakan arus searah, karena arus serah lebih ekonomis, dan bahaya yang ditimbulkan lebih kecil bila dibandingkan dengan arus arus bolak-balik dengan tegangan listrik yang sama. Pada umunya tegangan yang digunakan adalah 250 volt tetapi ada juga yang cenderung menggunakan tegangan 500 volt, karena dianggap lebih efesien, dan dengan perkiraan bahwa ada penurunan tgangan pada akhir jaringan. 6. Lokomotif baterai. Tenaga listrik untuk lokomotif jenis ini diperoleh dari sejumlah baterai berkekuatan tinggi yang khusus dibawanya. Oleh karena itu kemampuan jelajahnya tergantung pada kapasitas atau kekuatan baterai yang dipergunakan. Lokomotif baterai ini biasanya dapat memberikan tenaga maksimum 4 PK per ton berat dan kecepatannya kira-kira 5 km/jam pada beban tarik normal. Biasanya untuk mengangkut 100 ton beban dengan jarak angkut 1 km jauh lebih murah dari pada mengangkut 1.000 ton dengan jarak angkut 1/10 km untuk tiap ton km-nya. Hal ini dapat dipahami, karena pengangkutan jarak jauh dengan lokomotif lebih efisien dari pada pengangkutan jarak dekat. 7. Tenaga untuk lokomotif jenis ini diperoleh dari udara bertekanan tinggi. Kompresorkompresor menekan udara bebas menjadi udara bertekanan tinggi antara 800 psi sampai 1.000 psi yang kemudian dikurangi menjadi 250 psi di dalam satu silinder bertekanan



tinggi. Selanjutnya dialirkan ke “atmospheric reheater” dan akhirnya ke silinder bertekanan rendah, yaitu yang bertekanan antara 1.5 psi sampai 2.0 psi Berdasarkan pada cara pengosongan muatannya, maka lori dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu: a) Pengosongan muatan ke arah belakang (rear dumper) Contoh lori jenis ini adalah “hinged body mine car” dan “scoop mine car”. Konstruksi lori adalah sebagai berikut. Bak lori di lengkapi dengan kunci jungkit dibagian sisi depan dan engsel dibagian sisi belakang. Bak lori bertumpu pada rangka baja (chasis) yang dipasang pada lori, penumpahan atau pengosongan muatan dapat dilakukan dengan cara membuka kunci jungkit pada sisi depan, maka lori akan terjungkit ke belakang dengan sendirinya karena ada gaya berat. Dan material akan mendorong pintu menutup lori pada sisi belakang. b) Pengosongan muatan ke arah bawah ( bottom dumper) Contoh lori dengan pengosongan muatan kea rah bawah adalah “grangsberg car system” dan Stanford- day automatic drop bottom mine car”. Pengosongan ini dapat terjadi karena dasar dari lori dapat membuka dan menutup. Membuka dan menutupnya dasar lori ini dapat terjadi dengan adanya roda bantu pada lori dan rel bantu penumpahan pada tempat penumpahan. Pada saat dasar lori membuka, bak lori bertumpu pada roda-roda yang dipasang pada kanan-kiri tempat penumpahan. Untuk memperlambat gerak lori pada saat penumpahan, sehingga penumpahan dapat sempurna maka pada kanan-kiri tempat penumpahan juga dipasang rem. c) Pengosongan muatan ke arah samping ( side dumper) Salah satu contoh lori dengan pengosongan muatan arah ke samping adalah “grandby mine car”. Bak lori jenis ini bertumpu pada kerangka baja yang dipasang pada roda lori. Sisi samping dari bak lori dapat membuka dan menutup, sedangkan sisi samping lainnya dipasangkan pada roda bantu yang berguna dalam menumpahkan material. Penumpahan material dapat terjadi jika roda bantu pada sisi samping bak lori yang melewati rel kayu yang diletakkan di samping rel di tempat penumpahan, sehingga bak lori akan terdorong miring dan terbuka oleh adanya rantai yang menghubungkan badan lori dengan plat. Pembuka dan penutup sisi samping bak lori tersebut dengan melalui “sheave” yang dipasang pada kerangka tempat bertumpunya lori.



Contoh lain dari lori jenis ini adalah “v body” atau “rocker mine car”. Prinsip kerjanya hampir sama dengan yang di atas. Tetapi untuk lori jenis ini cara menumpahkan muatannya dilakukan dengan tenaga manusia, yaitu dengan jalan melepaskan kunci penahan bak lori, sehingga bak lori dapat didorong ke samping untuk menumpahkan muatannya.



Bagian-bagian alat : 



Lokomotif adalah bagian dari rangkaian kereta api di mana terdapat mesin untuk menggerakkan kereta api, sehingga lokomotif merupakan sunber tenaga yang digunakan untuk menarik beban yang berada di dalam lori. Biasanya lokomotif terletak paling depan dari rangkaian kereta api. Operator dari lokomotif disebut masinis. Masinis menjalankan kereta api berdasarkan perintah dari pusat pengendali perjalanan kereta api melalui sinyal







yang terletak di pinggir jalur rel. Lori adalah gerbong angkut barang yang didesain untuk berjalan diatas rel. Lori merupakan alat angkut bahan galian untuk dibawa ke pabrik pengolahan, salah satu komponen lori yang menerima berbagai beban adalah komponen rodanya, beban yang diterima komponen roda adalah beban tekan dan beban gesek sehingga komponen roda adalah yang harus diganti secara berkala karena aus atau pecah.



Fungsi lokomotif dan lori : Lokomotif dan lori merupakan alat berat yang digunakan untuk memindahkan material dari suatu tempat ke tempat lainnya. Pada dunia pertambangan, lokomotif dan lori digunakan untuk memindahkan bahan galian untuk dibawa ke pabrik pengolahan. Bahan galian yang dipindahkan merupakan bahan galian yang sudah dikeruk dengan bantuan alat berat lainnya. Lokomotif dan lori dapat bekerja dengan baik pada medan dengan jarak angkut yang panjang, muatan yang diangkut relatif besar, dan umur pekerjaan panjang.