5 0 334 KB
TUGAS PROTEKSI TANAMAN
Unsur-Unsur Hara dan Perananya dalam Fotosintesis dan Proteksi Makanan
Disusun oleh: Tiara Hafidsya D1F118045 Kelas PTP-A
Program studi Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari 2021
Makalah Proteksi Tanaman Unsur – Unsur Hara dan Peranananya dalam Fotosintesis dan Proteksi Makanan
Disusun oleh: Tiara Hafidsya D1F118045 Kelas PTP-A
Program studi Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Unsur – Unsur Hara dan Peranananya dalam Fotosintesis dan Proteksi Makanan ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada prodi Proteksi Tanaman ini. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang unsur hara bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu dosen, pada prodi Proteksi Tanaman fakultas Pertanian yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR JUDUL ..................................................... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1 I.1
LATAR BELAKANG ....................................................................... 1
I.2
RUMUSAN MASALAH ................................................................... 3
I.3
TUJUAN ............................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 5 II.1
UNSUR-UNSUR HARA ESENSIAL BAGI TANAMAN ............... 5
II.2
PERANAN
UNSUR-UNSUR
HARA
ESENSIAL
DALAM
FOTOSINTESIS ............................................................................................ 8 II.3
pERANAN
UNSUR-UNSUR
HARA
ESENSIAL
DAN
BENEFISIAL DALAM PROTEKSI TANAMAN ..................................... 14 BAB III PENUTUP ................................................................................................... 17 III.1
KESIMPULAN ................................................................................ 17
III.2
SARAN ............................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 18
1
BAB I PENDAHULUAN
I.1
LATAR BELAKANG
Indonesia adalah negara berkembang yang luas dengan letak yang strategis, memiliki iklim tropis, curah hujan yang relatif tinggi dan didukung keberadaan berbagai gunung api. Gunung api membuat kondisi tanah yang ada di Indonesia menjadi relatif subur, sehingga memiliki beragam tumbuhan yang mampu hidup. Kondisi tanah yang relatif subur tersebut dimanfaatkan masyarakat dalam sektor pertanian maupun perkebunan. Indonesia yang disebut sebagai negara agraris juga disebabkan oleh sebagian besar penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai petani dan mampu meengolah berbagai macam hasil dari komoditas pertanian & perkebunan. Pertumbuhan dan perkembangan dari tumbuh-tumbuhan dapat berlangsung dengan baik apabila tersedia unsur-unsur kimia tertentu yang disebut unsur-unsur hara (Utami, 2018). Diperkirakan terdapat 60 unsur dalam jaringan tanaman, namun tidak semua unsur yang terdapat dalam jaringan dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman (Desaussara, 1987).
Berdasarkan keesensialitasnya, unsur hara dalam tanaman terbagi menjadi unsur hara esensial dan unsur hara benefisial (Utami, 2018). Pembagian tersebut bertujuan untuk memudahkan dalam mempelajari bidang nutrisi tanaman berdasarkan jumlah yang dibutuhkan dan mobilitas dalam floem. Unsur hara esensial menjadi penting bagi tanaman dikarenakan tanpa adanya hara esensial maka tanaman tidak dapat menyelesaikan siklus hidupnya secara penuh (Utami, 2018). Selain itu juga berperan penting dalam proses fisiologis dan tidak dapat digantikan. Sedangkan unsur hara benefisial bersifat menstimulir pertumbuhan tetapi tidak bersifat esensial untuk spesies tertentu.
Unsur hara merupakan unsur penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman, pada unsur hara memegang peranan penting dalam produksi energi biokimia Adenosine Diphosphate (ADP) dan Adenosine Triphosphate (ATP), energi-energi
Universitas Halu Oleo
2 tersebut nantinya dibutuhkan dalam proses fotosintesis dan daur glikogen (Campbell, N.A., Reece, J.B., Urry, L.A., Cain, M.L., Wasserman, S.A., Minorsky, , 2012). Berbagai penggunaan lahan dapat mempengaruhi tingkat kesuburan tanah, baik dari sifat kimia, fisika, maupun biologi. Ketersediaan pangan berhubungan dengan suplai pangan melalui produksi, distribusi, dan pertukaran. Produksi pangan ditentukan oleh berbagai jenis faktor, termasuk kepemilikan lahan dan penggunaannya; jenis dan manajemen tanah; pemilihan, pemuliaan, dan manajemen tanaman pertanian; pemuliaan dan manajemen hewan ternak; dan pemanenan. Produksi tanaman pertanian dapat dipengaruhi oleh perubahan temperatur dan curah hujan. Pemanfaatan lahan, air, dan energi untuk menumbuhkan bahan pangan seringkali berkompetisi dengan kebutuhan lain. Pemanfaatan lahan untuk pertanian dapat berubah menjadi pemukiman atau hilang akibat desertifikasi, salinisasi, dan erosi tanah karena praktek pertanian yang tidak lestari. Berikut merupakan gambaran unsur hara penyusun tanaman (KATAM Terpadu Modern, 2019)
Gambar 1. Unsur Hara Penyusun tanaman
Dari gambar di atas, dapat diketahui bahwa unsur hara meerupakan unsur yang enting bagi sebuah tanaman. Tanaman sendiri menjadi komoditas yang cukup penting bagi masyarakat Indonesia. Hal tersebut dikarenakan Indonesia merupakan negara agraris dan kondisi tanah yang realtif subur. Oleh karena itu diperlukan gerakan perlindungan Universitas Halu Oleo
3 tanaman dengan cara membudidayakan tanaman tertentu dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang, maupun papan serta kebutuhan lainya seperti rasa estetika, kesehatan lingkunga dan sebagainya (Sulistiya, 2010). Kerusakan pada tanaman dapat terjadi meskipun usaha masyarakat untuk meminimalisasi dampak negatif gangguan pada tanaman telah dilakukan. Serangan hama pada tanaman merupakan salah satu jenis gangguan yang hingga saat ini masih terus mendapat fokus oleh para ahli, peneliti maupun masyarakat pada umumnya.
I.2
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut. a. Bagaimana unsur hara dapat berpengaruh pada perlindungan tanaman / proteksi tanaman? b. Bagaimana peran dari masing-masing unsur hara dalam metabolisme yang beralngsung pada tumbuhan?
I.3
TUJUAN DAN MANFAAT
Berikut merupakan tujuan dari penelitian ini serta manfaat yang dapat diambil. I.3.1
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Mendorong mahasiswa untuk mempelajari unsur-unsur hara esensial bagi tanaman. b. Melakukan pemahaman mengenai peranan masing-masing unsur hara esensial dalam proses fotosintesis c. Melakukan pemahaman mendalam terkait dengan ilmu pada bidang proteksi tanaman.
I.3.2
Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: a. Mahasiswa mengetahui unsur- unsur hara esensial bagi tanaman. b. Mahasiswa mengetahui peranan unsur-unsur hara esensial dalam fotosintesis
Universitas Halu Oleo
4 c. Mahasiswa mengetahui peranan unsur-unsur hara esensial dan benefisial dalam proteksi tanaman.
Universitas Halu Oleo
5
BAB II PEMBAHASAN
II.1
UNSUR-UNSUR HARA ESENSIAL BAGI TANAMAN
Nutrisi yang dibutuhkan pada suatu tanaman pada umumnya merupakan bagian unsurunsur hara, dimana unsur hara esensial yang secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro dibutuhkan dalam jumlah relatif banyak. Unsur hara makro sendiri terdiri Carbon (C), Oksigen (O), Hidrogen (H), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Belerang atau sulfur (S). Sedangkan unsur hara mikro merupakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit. Unsur hara Mikro terdiri dari Boron (B), Tembaga (Cu), Seng atau Zinc (Zn), Besi atau ferro (Fe), Molibdenum (Mo), Mangan (Mn), Khlor (Cl), dan Nikel (Ni). Tiap bagian dari unsur hara tersebut memiliki peranan dalam fisiologi dan biokimia tanaman. Berikut merupakan tabel komparasi unsur hara dengan funsi fisiologisnya.
Unsur Hara Carbon (C)
Fungsi Fisiologis Sebagai
Bentuk tersedia
komponen
dasar
molekuler karbohidrat, protein,
CO2
lipid dan asam nukleik Oksigen (O)
Seperti halnya karbon, oksigen merupakan penyusun senyawa-
O2
senyawa organik tanaman Hidrogen (H)
Memegang fungsi sentral dalam proses metabolisme tanaman. Penting dalam keseimbangan
H2O
ion dan sebagai unsur pereduksi utama
(reducing
agent)
Universitas Halu Oleo
6 Unsur Hara
Fungsi Fisiologis
Bentuk tersedia
misalnya terlibat dalam proses reduksi nitrat menjadi amoniak Nitrogen (N)
Komponen penyusun banyak senyawa organik penting di dalam tanaman (protein, enzim, vitamin B complek, hormon,
NH4+ dan NO3
klorofil) Forfor (P)
Berfungsi
dalam
transfer
energi, metabolisme karbohidrat dan protein
serta
H2PO4- dan HPO4
transport
karbohidrat di dalam sel daun Kalium (K)
Sebagai kofaktor dan aktifator enzim-enzim
dalam
metabolisme karbohidrat dan protein,
serta
membantu
K+
mengatur tekanan osmotik dan keseimbangan ion di dalam tanaman. Kalsium (Ca)
Menyusun
lamela
tengah,
menjaga kestabilan integritas membran dan terlibat dalam
Ca2+
proses pembelahan sel. Magnesium (Mg)
Komponen penyusun klorofil, bertindak sebagai kofaktor pada banyak
reaksi
enzimatik,
berfungsi mengatur pH sel
Mg2+
tanaman dan menjadi unsur perantara (bridging element) pada sintesis protein
Universitas Halu Oleo
7 Unsur Hara Sulfur (S)
Fungsi Fisiologis Menyusun dalam
protein,
masalah
Bentuk tersedia
terlibat
energi
sel
SO4 dan SO2
tanama Seng (Zn)
sebagai sumber Zn tanah adalah sphalerit, ZnS dan smitsonit (ZnCO3)
dan
hemimorfit
(Zn4(OH)2Si2O7.H2O), zincit
Zn+2
( ZnO). Zn total tanah berkisar 10 – 300 ppm dan Zn rata-rata tanah 50 ppm Molibdenum (Mo)
Sumber
molibdenum
tanah
banyak ditemukan pada
mineral
molibdenit,
powelit, ferimolibdit, wulfenit, ilsemanit dan jordisit
MoO4-2
(Hodges 2011). Molibdenit, ferimolibdit, dan jardisit banyak ditambang. Khlor (Cl)
Berperanan
dalam
pertumbuhan tanaman. Kahat Cl, tanaman menunjukkan layu pucuk daun, khlorosis daun,
NaCl
berwarna tembaga, nekrosis daun,
dan
tanaman
tidak
menghasilkan buah Tembaga (Cu)
Berperanan
penting
dalam
sistem enzim tanaman, bagian khlorofil, katalisator respirasi,
Cu+2
karbohidrat, dan protein.
Universitas Halu Oleo
8 Unsur Hara
Fungsi Fisiologis
Mangan (Mn)
Bentuk tersedia
Dibutuhkan beberapa enzim dalam
metabolisme
asam
organik, fosfor, dan nitrogen. Mangan mereduksi nitrat ke amonia
dan
fotosintesis.
terlibat
dalam
Terlibat
dalam
Mn-karbonat, dan Mn-silikat
beberapa enzim dalam respirasi dan sintesis protein.
Dari tabel di atas, didapati bahwa unsur-unsur hara esensial memiliki fungsi masingmasing dalam menajalankan jaringan pada sebuah tanaman. Antara satu unsur hara dengan unsur hara lainnya saling berkaitan dan berkesinambungan sehingga dalam menjalankan metabolisme dan sistem jaringan pada tanaman, unsur hara menjadi factor yang penting. Oleh karena itu proteksi tanaman dilakukan dengan hal-hal dasar berupa pemilihan tanah tanaman yang baik yang menghasilkan banyak unsur hara.
II.2
PERANAN
UNSUR-UNSUR
HARA
ESENSIAL
DALAM
FOTOSINTESIS Menurut Brown et al (1987) dalam Salisbury and Ross, meneyebutkan bahwa unsurunsur hara esensial dan konsentrasinya berperan dalam jaringan yang diperlukan agar tumbuhan dapat tumbuh dengan baik.
Tabel berikut menjelaskan terkait Unsur
Essensial bagi sebagian besar tumbuhan tingkat tinggi dan konsentrasinya pada jaringan (Brown et. al., 1992).
Universitas Halu Oleo
9
Pada tahap ini akan dilakukan analisis terhadap peranan unsur hara sensial dalam proses foto sintesis. Didapatkan bahwa terdapat tiga unsur makro yang paling banyak dibutuhkan karena semua senyawa organik mengandung unsur tersebut. Tiga unsur ini adalah C, H yang terkandung pada semua unsur organic serta unsur O yang terkandung pada hampir semua unsur organik. Selain tiga unsur yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat unsur lain yang banyak digunakan pada proses fotosintesis yaitu unsur N. Unsur N digunakan untuk membentuk pigmen yang terduru dari klorofil dan karotenoid, polipeptida yang terdiri dari D1 dan D2, enzim-enzim dan protein lainnya, serta NADPH dan ATP.
Pada pembentukan satu molekul klorofil dibutuhkan empat unsur N, yang digunakan untuk struktur porphrin ring. Unsur N ini berfungsi untuk mensintesis enzim rubisco yang merupakan enzim yang berperan penting pada proses fotosintesis dan memiliki daya katalis yang rendah. Unsur selanjutnya adalah P. Unsur ini berguna dalam mendukung proses pembnetukan ADP dan ATP, NADP dan NADPH, fospolipida, RuBP, PGA dan PGald, dan sebagainya. Unsur ini juga menyebabjan terhambatnya
Universitas Halu Oleo
10 proses sintesis ATP dan NADPH yang sangat dibutuhkan pada reaksi gelap fotosintesis.
Unsur S dibutuhkan dalam struktur FD atau ferediksin yang berperan dalam melakukan serah terima electron di kompleks PSI daRI PROTEIN 4Fe-4s kr NADP+ di stroma sehingga terbentuk NADPH di bagian stroma PSI. Unsur Mn berperan dalam kompleks OEX yang merupakan kompleks pembentukan oksigen dari fotolisis H2O atau air. Mn juga melakukan unteraksi dengan ion lain dan protein ekstrinsik dalam mengoksidasi H2O dan mereduksi P680+.
Unsur berikutnya adalah Zn. Unsur ini berperan penting dalam proses fotosintesis karena ikut dalam aktivitas enzim RUBP dan enzim carbonic anhydrase. Cl berepran dalam melakuka pengaturan ukuran sel daun, meningkatkan efisiensi penggunaan air dan fotosintesis. Cl dibutuhkan dalam fotosintesi karena terlibat dalam fotolisis air di OEC dan dalam transport elektrok untuk memproteksi kloroplas dari phptpdamage. Cl- juga berperan dalam regulasi buka tutup stomata yang berpengaruh terhadap fotosintesis.
Unsur K tidak berperan langsung pada proses fotosintesis namun mengambil andil dalam proses pembukaan stomata daun. Unsur ini banyak tertimbun pada sel penjaga stomata. Kurangnya kandungan unsur K pada sel penjaga stomata dapat menghambat proses difusi CO2 k dalam daun, sehingga laju fotosintesis menurun (Salsibury, F.B, and Ross, C.W, 1992). Unsur Mg Juga dibuthkan pada proses terbentuknya porphyin ring yang menjadi inti dari molekul klorofil dengan mengikat keempoat unsur N. Saat klorofil kehilangan unsur Mg dan digantikan dengan unsur H akan disebut dengan pheophtin, yang berbperan dalam proses ETC. Mg juga berperan sebagai kofaktor daro 200 enzim.
No
Nama Unsur
Fungsi Penysusnan
1
C, H, O
karbohidrat,
protein,
lemak, asam nukleat dan senyawa organik
Universitas Halu Oleo
11 Membentuk pigmen yang terduru dari klorofil dan karotenoid, polipeptida 2
N
yang terdiri dari D1 dan D2, enzimenzim dan protein lainnya, serta NADPH dan ATP, Mensintesis enzim rubisco
3
Cl
4
Zn
5
K
6
Mg
Menentukan ukuran sel daun ikut dalam aktivitas enzim RUBP dan enzim carbonic anhydrase Pembukaan stomata daun Inti molekul klorofil Mendukung proses pembnetukan ADP
7
P
dan
ATP,
NADP
dan
NADPH,
fospolipida, RuBP, PGA dan PGald, dan sebagainya
8
S
9
Mn
Melakukan serahterima electron Fotolisis H2O
Unsur C, H dan O merupakan unsur yang paling banyak dibutuhkan pada tahap fotosintesis karena semua senyawa-senyawa organik yang terlibat dalam fotosintesis mengandung unsur C dan H, dan hampir semuanya juga mengandung unsur O. Setelah unsur C, H dan O, unsur berikutnya yang paling banyak dibutuhkan dalam fotosintesis adalah N. Nitrogen dibutuhkan dalam pembentukan pigmen klorofil dan karotenoid, enzim-enzim dan NADPH dan ATP. Berikut adalah gambaran N dan Mg sebagai komponen penting dalam klorofil (Arsana).
Universitas Halu Oleo
12
Menurut Pasad & Power, Munson, Hakim dkk, dan Hodges, unsur hara yang berperan pada proses fotosintesis adalah sebagai berikut (Riwandi & Hasanudin, 2017): a. Fosfor (P), berperan dalam pernapasan dan asupan energi. Juga P membangun akar tanaman muda. Juga berpengaruh positif terhadap jumlah biji dan berat biji. Fosfor juga ikut aktif dalam proses transfer metabolit, ATP, ADP, fotosintesis, dan respirasi, juga komponen fosfolipid (Prasad & Power 1998).
b. Kalium (K), berperan memperkokoh berdirinya tanaman, translokasi karbohidrat, ketebalan dinding sel dan kekuatan batang tanaman. Kalium juga berperanan aktifasi, stabilitas dan konfigurasi enzim, membuka dan menutup stomata, fotosintesis, mengatur tekanan osmotik sel, transportasi fotosintat, sintesis protein, netralisasi asam organik, dan fotoresprasi (Munson 1982).
c. Magnesium (M), berperan sebagai penyusun khlorofil yang dibutuhkan tanaman untuk fotosintesis dan membantu translokasi fosfor dalam tanaman (Hakim dkk 1986, Prasad & Power 1998). d. Mangan (Mn), dibutuhkan beberapa enzim dalam metabolisme asam organik, fosfor, dan nitrogen. Mangan mereduksi nitrat ke amonia dan terlibat dalam fotosintesis. Terlibat dalam beberapa enzim dalam respirasi dan sintesis
Universitas Halu Oleo
13 protein. Mangan juga terlibat dalam fotosintesis, evolusi oksigen, proses oksidasireduksi, dekarboksilasi, dan hidrolisis (Prasad & Power 1998).
e. Khlor (Cl), berperanan dalam pertumbuhan tanaman. Kahat Cl, tanaman menunjukkan layu pucuk daun, khlorosis daun, berwarna tembaga, nekrosis daun, dan tanaman tidak menghasilkan buah (Hodges 2011). Khlor juga terlibat dalam evolusi fotosistem II dalam fotosintesis, dan meningkatkan tekanan osmotic sel (Prasad R, Power J.F. , 1997). Sedangkan Nitrogen sendiri juga berperan dalam fotosintesis, tepatnnya berada pada klorofilnya. Berikut merupakan Daur Nitrogen pada fotosintesis tanaman. Proses 1
Fiksasi Nitrogen
Keterangan -
Industri fiksasi nitrogen Di bawah tekanan besar, pada suhu 600 C, dan dengan penggunaan katalis besi, nitrogen atmosfer dan hidrogen dapat dikombinasikan
untuk
membentuk
amonia (NH3). -
Fiksasi biologis Beberapa bakteri simbiotik dan beberapa bakteri
yang
hidup
bebas
dapat
memperbaiki nitrogen sebagai nitrogen organik. Sebuah contoh dari bakteri pengikat
nitrogen
adalah
bakteri
Rhizobium mutualistik -
Reaksi : N2 + 8 H+ + 8 e− → 2 NH3 + H2
2
Asimilasi
Tanaman mendapatkan nitrogen dari tanah melalui absorbsi akar baik dalam bentuk ion nitrat atau ion amonium. Sedangkan hewan memperoleh nitrogen dari tanaman yang mereka makan. Universitas Halu Oleo
14 3
Amonifikasi
Jika tumbuhan atau hewan mati, nitrogen organik diubah menjadi amonium (NH4+) oleh bakteri dan jamur.
4
Nitrifikasi
NH3+ CO2 + 1.5 O2 + Nitrosomonas → NO2– + H2O +H+ NO2–+ CO2 + 0.5 O2 + Nitrobacter → NO3– NH3+ O2 → NO2− + 3H+ + 2e− NO2−+ H2O → NO3− + 2H+ + 2e
II.3
PERANAN UNSUR-UNSUR HARA ESENSIAL DAN BENEFISIAL DALAM PROTEKSI TANAMAN
Unsur-unsur hara baik esensial dan benefisial mempunyai peranan masing-masing pada tanaman, terlebih pada upaya proteksi tanaman. Hal tersebut dikarenakan upaya proteksi tanaman yang dilakukan oleh masyarakat pasti melibatkan unsur hara yang ada pada jaringan tanaman. Peranan unsur hara esensial dalam tanaman secara umum dikelompokan ke dalam 4 bagian, yaitu:
a. kelompok 1 unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan belerang (S) berperanan sebagai bahan utama senyawa organik; b. kelompok 2 unsur fosfor (P) dan boron (B) berperanan transfer energi dalam reaksi kimia dan pergerakan karbohidrat; c. kelompok 3 unsur kalium (K), magnesium (Mg), kalsium (Ca), dan khlor (Cl) berperanan memelihara keseimbangan ion, bagian senyawa organik; d. kelompok 4 unsur tembaga (Cu), besi (Fe), mangan (Mn), molibdenum (Mo), dan seng (Zn) berperanan transportasi elektron dan katalisator enzim (Mengel, K., and Kirkby, E. A., 1987) Masing-masing kelompok tersebut memiliki fungsi masing-masing dalam melakukan proteksi tanaman, hal tersebut terangkum pada tabel berikut ini.
Universitas Halu Oleo
15 Unsur Hara
Fungsi Biokimiawi
Kelompok 1, Nutrisi yang menjad bagian senyawa karbon Nitrogen (N)
Penyusun asam amino, amida, protein, asam nukleat, nukleotida, ko-enzim, dll
Kelompok 2, Nutrisi yang penting sebagai penyimpanan energi dan kesatuan struktur Fosfor (P)
Memiliki peran kunci dalam reaksi yang melibatkan ATP
Boron (B)
Membentuk kompleks dengan manitol, manan, asamp
polimanuronat
penyusun
dinding
dan
sel,
senyawa
berperan
lain dalam
pemajangan sel dan metabolism asam nukleat Kelompok 3, Nutrisi yang tetap berada dalam bentuk ion Kalium (K)
Sebagai ko-faktor lebih dari 40 enzim dalam tumbuhan
Kalsium (Ca)
Sebagai ko-faktor beberapa enzim yang terkait dengan hidrolis ATP dan fosfolipid
Magnesium (Mg)
Bagian dari molekul klorofil, diperlukan enzim terkait dengan transfer fosfat
Kelompok 4, Unsur hara yang terkait dengan reaksi reduksi dan osidasi (ks) Besi (Fe)
Menjadi bagian sitokrom dan nonheme Fe protein
Seng (Zn)
Bagian enzim alcohol dehidrogenase, glutamate dehydrogenase, karbonik anhydrase
Molibdenum (Mo)
Bagian enzim nitogrenase, nitrat reductase
Sedangkan Unsur Hawa Benifisial yang pertama adalah Alumunium. Alumunium ini memiliki fungsi hampir sama dengan unsur Silikon yaitu dapat menahan serangan herbivora. Selain itu unsur ini memiliki peran untuk mencegah kerancunan Fe. Alumunium juga berfungsi untuk mempercepat P update.
Universitas Halu Oleo
16 Unsur hara benifisial selanjtunya Silikon ini memiliki fungsi untuk menahan serangan atau ganggua luar tanaman yang terdiri dari patogen dan herbivora. Unsur ini juga memiliki peranan pernting dalam melakukan pertahanan tanaman dari tanaman itu sendiri karena resisten terhadap antibiotik stres. Unsur ini juga berperan dalam bagian dari komponen dinding sel. Si juga memiliki peran mencegah lodging
Unsur hara benifisial yang ketiga adalah Selenium. Selenium memiliki fungsi yang sama dengan usnur silicon yaitu dapat menahan serangan pathogen dan herbivora. Unsur ini juga memiliki fungsi yang mirip dengan unsur Alumunium yaitu mencegah keracunan pada unsur P. Funsi yang terakhir adalah sebagai antioksidan.
Unsur hara benifisial yang terakhir adalah Sodium. Unsur yang memiliki symbol Na ini memiliki fungsi sebagai esensial untuk metabolism tanaman C4/CAM. Unsur ini juga osmolit dan alternatif kofaktor yang menggantikan unsur K (Husnain, A. Kasni, S. Rochayatu, 2016).
Universitas Halu Oleo
17
BAB III PENUTUP
III.1 KESIMPULAN Pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa Unsur Hara yang terbagi menjadi beberapa jenis memiliki manfaat masing-masing. Unsur-unsur hara tersebut memiliki peranan penting dalam proses fotosintesis ataupun proteksi terhadap tanaman. Unsur Hara berperan mengangkut energi, akan tetapi diperlukan dalam jumlah yang kecil. Magnesium ialah salah satu penyusun molekul klorofil.
Pada penelitian ini juga, tercapainya rumusan masalah yaitu bagaimana unsur hara dapat berpengaruh pada perlindungan tanaman / proteksi tanaman dan bagaimana peran dari masing-masing unsur hara dalam metabolisme yang beralngsung pada tumbuhan. Penelitian atau kajian ini bermanfaat bagi mahasiswa prodi proteksi tanaman fakultas pertanian.
III.2 SARAN Penelitian atau kajian ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan penelitian atau kajian yang berakitan dengan proteksi tanaman dengan tingkatan lebih lanjut. Penulis juga menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu diharapkan kepada pembaca untuk menambah studi literatur dari referensi lainnya agar dapat melengkapi informasi yang masih kurang pada makalah ini.
Universitas Halu Oleo
18
DAFTAR PUSTAKA Arsana, I. M. (t.thn.). Dampak Cekaman Abiotik terhadap Fotosintesis Pertumbuhan Perkembangan Tanaman. Brown et. al. (1992). Salisbury and Ross. 50-65. Campbell, N.A., Reece, J.B., Urry, L.A., Cain, M.L., Wasserman, S.A., Minorsky, . (2012). Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Desaussara. (1987). Suastika. Paris. KATAM Terpadu Modern. (2019, December 14). MENGENAL HARA PENTING TANAMAN
PADI.
Diambil
kembali
dari
Cybext:
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/88311/MENGENAL-HARAPENTING-TANAMAN-PADI-/ Mengel, K., and Kirkby, E. A. (1987). Princple of plant nutrition. 4th edition. International Potash Institute. Prasad R, Power J.F. . (1997). Soil Fertility Management for Sustainable Agriculture. New York: : John Wiley dan Sons. Riwandi, P., & Hasanudin, I. C. (2017). Kesuburan Tanah dan Pemupukan. Bengkulu: Yayasan Sahabat Alam Rafflesia. Sulistiya. (2010). Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Yogyakarta: Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra. Utami. (2018). Gejala Simtomatik Unsur Hara Essensial pada Beberapa Jenis Tanaman. Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana.
Universitas Halu Oleo