Makalah Perbedaan SAK Dan ETAP [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Resume Perbedaan SAK dan ETAP



Dibuat Oleh : Amilatussarifah



1202130080



Dimas Anindyka



1202130087



Yusrina Larasati



1202134114



Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Telkom 2016



Standar Akuntansi Keuangan (SAK) telah mengadopsi standar internasional International Financial Reporting Standards baik untuk etentitas yang berakuntabilitas public (SAK IFRS) maupun standar untuk entitas tanpa akuntabilitas public (SAK ETAP). Penerapannya relative rumit (karena masalah kebiasaan) sehingga banyak perusahaan yang terdaftar di bursa efek (listing) melakukan delisiting karena sulit menerapkan SAK IFRS dan memilih untuk menerapkan SAK ETAP. Jadi, SAK ETAP sangat penting. Standar berkembang seiring dengan praktik yang berkembang. Standar Akuntansi di Indonesia terdiri dari 4 (empat) pilar: 1.



Standar Akuntansi Keuangan (SAK berbasis IFRS),



Wajib diterapkan untuk entitas dengan akuntabilitas publik seperti: Emiten, perusahaan publik, perbankan, asuransi, dan BUMN. Dapat diterapkan oleh ETAP atau entitas lainya. Berbasis transaksi, bukan basis industri. Bertujuan: memberikan informasi yang relevan bagi user laporan keuangan Indonesia melakukan adopsi penuh 1 Januari 2012. Pasca Konvergensi PSAK 2012 = IFRS (kecuali IFRS terbaru). Perbedaan IFRS dengan PSAK dijelaskan dalam Standar bagian depan: a. Substansi /konseptual;



b. Redaksional; dan c. Tanggal efektif. Secara gradual, IFRS sudah diterapkan mengikuti pemberlakuan PSAK yang bersangkutan. Setelah konvergensi IFRS, PSAK akan berkembang dinamis mengikuti IFRS. 2.



SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP)



Diterbitkan pada 17 Juli 2009 dan berlaku efektif pada 01 Januari 2011. PSAK – IFRS dan SAK ETAP disusun dan diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI).



Terdiri dari 17 orang mewakili: Akuntan Publik,



Akademisi, Akuntan Sektor Publik, dan Akuntan Manajemen. Hasilnya adalah PSAK dan ISAK. 3.



Standar Akuntansi Syariah



PSAK Syariah disusun oleh Dewan Standar Akuntansi Syariah. Berbasis transaksi yang digunakan oleh entitas yang melakukan transaksi syariah baik entitas lembaga syariah maupun lembaga non syariah. Pengembangan dengan model PSAK umum namun berbasis



syariah dengan acuan fatwa MUI. Pada PSAK (IFRS) 100 – PSAK 106. Terdiri dari: Kerangka konseptual, Penyajian Laporan Keuangan Syariah, Akuntansi Murabahah, Musyarakah, Mudharabah , Salam, Istishna. 4.



Standar Akuntansi Pemerintah



Diterbitkan berdasar pada Peraturan Pemerintah No. 24/2005 dan Peraturan Pemerintah No. 71/2010) yang berbasis akrual. Pemerintahan.



SAP disusun oleh Komite Standar Akuntansi



Komite Standar Akuntansi Pemerintahan ditetapkan dengan Peraturan



Pemerintah (PP). Diterapkan untuk entitas pemerintah dalam menyusun LKPP dan LKPD: a. instansi pemerintah pusat; b. Instansi pemerintah daerah; dan c. BLU (digabung), BUMN (sbg investasi). Entitas sektor publik selain pemerintah menggunakan PSAK 45 (pelaporan keuangan entitas nirlaba).Penerbitan standar akutansi melalui suatu proses yang panjang (due process) yang melibatkan berbagai stakeholder. SAK ETAP (IFRS for SME) SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. ETAP adalah entitas yang: 1. Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan 2. Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit. SAK ETAP menggunakan acuan IFRS for Small Medium Enterprises (SME) yang lebih sederhana antara lain: a. b. c. d.



Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan. Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan metode ekuitas. Mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan. Laporan keuangan sesuai SAK ETPA menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, dan arus kas entitas yang berguna bagi pengguna luas.



Diharapkan dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil dan menengah dapat menyusun laporan keuangannya sendiri dan dapat diausit untuk mendapatkan opini audit. Informasi



keuangan yang sederhana tetapi memberikan informasi yang andal. SAK ETAP disusun dengan mengadopsi IFRS for SME dengan modifikasi sesuai dengan kondisi Indonesia. Entitas signifikan Entitas memiliki akuntabilitas publik signifikan jika: 1) Entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau dalam proses pengajuan pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan 2)



penerbitan efek di pasar modal; atau Entitas menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang adan atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.



3) Harus menggunakan PSAK – IFRS based



4) Namun, dapat menggunakan SAK ETAP jika ada regulasi yang mengijinkan penggunaan SAK ETAP. Mengapa SAK ETAP Harus Diterapkan? PSAK – IFRS based sulit diterapkan bagi perusahaan menengah kecil mengingat penentuan fair value memerlukan biaya yang tidak murah.



PSAK – IFRS rumit dalam



implementasinya seperti kasus PSAK 50 dan PSAK 55 meskipun sudah disahkan tahun 2006 namun implementasinya tertunda bahkan 2010 sudah keluar PSAK 50 (revisi). PSAK – IFRS menggunakan principle based sehingga membutuhkan banyak professional judgement. PSAK – IFRS perlu dokumentasi dan IT yang kuat . SAK ETAP sebagai solusi utk SME (ETAP). SAK ETAP diterbitkan tahun 2009 berlaku efektif 1 Januari 2011 dan dapat diterapkan lebih awal yaitu 1 Januari 2010.



Diterapkan secara retrospektif, jika tidak praktis



diperkenankan prospektif. Diberlakukan Prospektif dengan cara: 1) Mengakui semua aset dan kewajiban sesuai SAK ETAP. 2) Tidak mengakui aset dan kewajiban jika tidak diijinkan oleh SAK ETAP. 3) Mereklasifikasi pos-pos yang sebelumnya menggunakan PSAK lama menjadi pos-pos sesuai SAK ETAP. 4) Menerapkan pengukuran aset dan kewajiban yang diakui sesuai SAK ETAP. 5) ETAP dapat memilih tetap menggunakan PSAK – IFRS atau menggunakan SAK ETAP.



6) Seluruh entitas sampai dengan 31 Desember 2009 menggunakan satu PSAK yaitu PSAK yang berlaku per 31 Desember 2009. 7) ETAP yang tetap memilih menggunakan PSAK – IFRS tidak boleh dikemudian hari berubah menggunakan SAK ETAP. 8) Entitas dengan akuntabilitas publik yang kemudian telah memenuhi persyaratan sebagai ETAP dapat menggunakan SAK ETAP. 9) ETAP yang kemudian berubah menjadi bukan ETAP maka harus menggunakan PSAK – IFRS dan tidak boleh lagi menggunakan SAK ETAP. Konsep dan Prinsip Pervasif SAK ETAP 1. Tujuan laporan keuangan, 2. Karakteristik kualitatif informasi dalam laporan keuanga (dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan, substansi mengungguli bentuk, pertimbangan sehat, kelengkapan, dapat dibandingkan, tepat waktu, dan keseimbangan antara biaya dan 3. 4. 5. 6. 7.



manfaat). Posisi keuangan: asset, kewajiban, ekuitas, Kinerja keuangan: pendapatan dan beban, Pengakuan dan pengukuan unsur-unsur laporan keuangan, Dasar akrual, Saling hapus tidak diperkenankan.



Prinsip Pengakuan Aset diakui sebagai manfaat ekonomi dikemudian hari yang mengalir ke entitas dan nilainya dapat diukur secara andal. Kewajiban diakui jika entitas menstransfer sumberdaya dikemudian hari akibat peristiwa masa alu dan nilainya dapat diukur dengan andal. Pengakuan penghasilan dan beban sebagai akibat langsung pengakuan asset dan kewajiban. Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar, konvensi, aturan, dan praktik tertentu yang diterapkan oleh suatu entitas dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangannya. Perbedaan Pokok SAK ETAP dengan SAK IFRS 1. PSAK ETAP tidak menggatur pajak tangguhan, 2. PSAK ETAP hanya menggunkan metoda tidak langusng untuk laporan arus kas, 3. PSAK ETAP menggunakan model biaya untuk investasi asosiasi dan menggunakan metoda ekuitas untuk anak perusahaan,



4. PSAK ETAP tidak secara penuh menggunakan PSAK 50/55, 5. PSAK ETAP hanya menggunakan model biaya untuk asset tetap, asset tidak berwujud, dan property investasi dan tidak boleh menggunakan model revaluasi. SAK ETAP adalah bentuk mini dari SAK IFRS dengan (1) terdapat pengurangan opsi dan pengungkapan; (2) tidak terdapat pengakuan dan pengukuran yang berbeda; (3) targetnya adalah perusahaan menengah ke atas, termasuk anak dari perusahaan terbuka.



IFRS for



SMEs, merupakan bentuk mini dari Full IFRS. Pada SAK ETAP terdapat pengurangan opsi dan pengungkapan. Tidak terdapat pengakuan dan pengukuran yang berbeda dengan Full IFRS, kecuali borrowing cost dibebankan langsung dan tidak dikapitalisasi, dan terdapat pengaturan mengenai ekuitas. Target dari IFRS for SMEs adalah perusahaan menengah ke atas, termasuk entitas anak dari perusahaan terbuka.



Rerangka Konseptual KDPPLK



SAK ETAP



Tujuan laporan keuangan



Sama



Karakteristik kualitatif laporan keuangan Unsur-unsur laporan keuangan Konsep pengakuan Konsep pengukuran: • biaya historis • biaya kini • nilai realisasi bersih • nilai sekarang Konsep pemeliharaan modal



Sama Sama Sama Konsep pengukuran: • biaya historis • nilai wajar Tidak ada



Penyajian Laporan Keuangan SAK IFRS • Kepatuhan terhadap SAK • Pengungkapan atas PSAK “misleading” Komponen laporan keuangan: • Lap posisi keuangan/neraca • Lap laba rugi komprehensif • Lap perubahan ekuitas • Lap arus kas • Catatan atas laporan keuangan Tanggung jawab atas laporan keuangan Dasar akrual & kelangsungan usaha Neraca • Pos minimal yang disajikan • Klasifikasi aset dan liabilitas • Pengungkapan Laporan laba rugi komprehensif • Laba rugi dan pendapatan kompresensif lain • Pos minimal Laporan perubahan ekuitas • Pos minimal • Pengungkapan distribusi dividen dan dividen per saham • Tidak diperkenankan Laporan arus kas • Arus kas operasi disajikan dengan metoda langsung atau tidak langsung • Arus kas valas, bunga & dividen, pajak penghasilan, investasi pada entitas anak, ventura bersama & entitas asosiasi, perubahan kepemilikan, dan transaksi nonkas • Kas yang dibatasi Catatan atas laporan keuangan • Kebijakan akuntansi • Sumber estimasi ketidakpastian • Modal • Dividen dan informasi umum entitas Laporan Keuangan Konsolidasian







SAK ETAP Kepatuhan terhadap SAK ETAP



Komponen laporan keuangan: • Neraca • Lap laba rugi • Lap perubahan ekuitas • Lap arus kas • Catatan atas laporan keuangan Tidak ada Sama Neraca • Pos minimal yang disajikan lebih sedikit • Sama • Pengungkapan lebih sederhana Laporan laba rugi • Laba rugi • Pos minimal lebih sedikit Laporan perubahan ekuitas • Pos minimal lebih sedikit • Tidak ada • Laporan perubahan ekuitas dan saldo laba dapat menggantikan lap laba rugi dan laporan perubahan ekuitas Laporan arus kas • Arus kas operasi disajikan dengan metoda tidak langsung • Arus kas bunga & dividen, pajak penghasilan, dan transaksi nonkas • Tidak ada Catatan atas laporan keuangan • Kebijakan akuntansi • Sumber estimasi ketidakpastian



SAK IFRS Laporan keuangan konsolidasian Laporan keuangan tersendiri (lampiran dari laporan keuangan konsolidasian)



SAK ETAP Tidak menyusun laporan keuangan konsolidasian



Konsolidasi entitas bertujuan khusus Kebijakan Akuntansi, Estimasi, dan Kesalahan SAK IFRS Kebijakan akuntansi • Pemilihan kebijakan akuntansi • PSAK serupa • Conceptual framework • Other pronouncements, literatur dan praktik • Dampak penerapan PSAK yang akan berlaku Estimasi akuntansi Kesalahan



Instrumen Keuangan SAK IFRS Instrumen keuangan • Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi • Tersedia untuk dijual • Dimiliki hingga jatuh tempo • Pinjaman yang diberikan dan piutang Maksud dan kemampuan



SAK ETAP Kebijakan akuntansi • Pemilihan kebijakan akuntansi • Bagian SAK serupa • Conceptual framework • SAK umum • Other pronouncements, literatur dan praktik • Tidak ada Sama Sama



SAK ETAP Efek yang diperdagangkan (marketable securities) • Diperdagangkan • Tersedia untuk dijual • Dimiliki hingga jatuh tempo



Maksud



Persediaan SAK IFRS



SAK ETAP



Biaya perolehan atau nilai realisasi neto (mana lebih rendah) FIFO dan rata-rata tertimbang Persediaan pialang-pedagang komoditi menggunakan fair value Persediaan pemberi jasa Investasi Pada Entitas Asosiasi SAK IFRS Pengaruh signifikan • Faktor kuantitatif dan kualitatif • Hak suara potensial Metode ekuitas Investasi pada entitas asosiasi yang tersedia untuk dijual Investasi Pada Joint Venture SAK IFRS Pengendalian bersama operasi Pengendalian bersama aset Pengendalian bersama entitas • Metode ekuitas atau proporsional konsolidasi



Investasi Pada Entitas Anak SAK IFRS Pengendalian, termasuk entitas bertujuan khusus Metode ekuitas dan harus dikonsolidasikan Transaksi pelepasan kepemilikan tetapi tidak menyebabkan hilangnya pengendalian (transaksi ekuitas) Properti Investasi dan Aset Tetap SAK IFRS Properti investasi • Model biaya • Model nilai wajar



Sama Sama Tidak ada Sama



SAK ETAP Pengaruh signifikan • Faktor kuantitatif • Tidak ada Metoda biaya Tidak ada



SAK ETAP Pengendalian bersama operasi Pengendalian bersama aset Pengendalian bersama entitas • Metoda biaya



SAK ETAP Pengendalian, tidak mengatur entitas bertujuan khusus Metoda ekuitas dan tidak dikonsolidasikan Tidak ada



SAK ETAP Properti investasi • Model biaya



Aset tetap • Model biaya • Model revaluasi



Aset tetap • Model biaya (revaluasi harus ada izin pemerintah)



Aset Tidak Berwujud SAK IFRS Berasal dari internal dan eksternal Umur manfaat terbatas dan tidak terbatas Goodwill Model biaya dan model revaluasi



SAK ETAP Berasal dari eksternal Umur manfaat terbatas Tidak ada Model biaya



Sewa SAK IFRS Perjanjian sewa dan perjanjian mengandung sewa Klasifikasi sewa: indikator dan situasi yang memerlukan judgment Jual dan sewa-balik (sale and leaseback) Sewa dan sewa lanjut (lease and sublease)



SAK ETAP Perjanjian sewa Klasifikasi sewa: indikator yang tidak perlu judgment (pengalihan aset, opsi beli, min 75% umur ekonomis, min 90% nilai wajar, dan aset bersifat khusus) Tidak ada Tidak ada



Kewajiban Diestimasi (Provisi), Kontijensi, Ekuitas, dan Pendapatan SAK IFRS SAK ETAP Kewajiban diestimasi (provisi), aset kontinjensi, Sama dan kewajiban kontinjensi Ekuitas Sama Pendapatan penjualan barang dan jasa Sama Biaya Pinjaman dan Penurunan Nilai SAK IFRS Biaya pinjaman dikapitalisasi Penurunan nilai • Instrumen keuangan: incurred loss • Goodwill dan aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas • Unit penghasil kas



SAK ETAP Biaya pinjaman dibebankan Penurunan nilai • Pinjaman yang diberikan dan piutang: expected loss (aging schedule) • Tidak ada • Tidak ada



Imbalan Kerja SAK IFRS Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pasca kerja Imbalan kerja jangka panjang lainnya Pesangon pemutusan kerja Imbalan berbasis saham Mata Uang Pelaporan dan Transaksi Valas SAK IFRS Mata uang pelaporan: rupiah atau mata uang asing Transaksi valas: kurs tanggal transaksi



SAK ETAP Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pasca kerja, perhitungan lebih sederhana Imbalan kerja jangka panjang lainnya Pesangon pemutusan kerja Tidak ada



SAK ETAP Mata uang pelaporan: rupiah atau mata uang asing Transaksi valas: kurs rata-rata bulanan (mingguan)