Makalah Perkembangbiakan Tumbuhan, Hewan, Manusia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN DAN FOTOSINTESIS PERKEMBANGBIAKAN MANUSIA DAN HEWAN MAKALAH INDIVIDU Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar IPA yang diampu oleh : Dr. Sri Sulistyorini, M.Pd.



Disusun oleh : Junita Dwi Fransiska



1401421281



PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2021



KATA PENGANTAR Alhamdulillah. Puji syukur milik Allah SWT. Hanya karena izin-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tak lupa marilah kita panjatkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh insan yang dikehendaki-Nya. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Konsep Dasar IPA yang saya beri judul Perkembangbiakan Tumbuhan Dan Fotosintesis, Perkembangbiakan Manusia Dan Hewan. Dalam makalah ini saya menguraikan mengenai perkembangbiakkan tumbuhan, perkembangbiakkan hewan, perkembangbiakkan manusia, dan perubahan-perubahan fisik tubuh manusia pada masa pubertas. Dalam penyelesaian makalah ini, saya mendapatkan bantuan serta bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya jika saya mengucapkan terima kasih kepada dosen dan semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena itu saya mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan makalah mendatang. Harapan saya semoga makalah ini bermanfaat dan memenuhi harapan berbagai pihak. Amin.



Pati, 4 Oktober 2021



Penyusun



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuhan, hewan dan manusia adalah makhluk hidup yang ada di dunia. Sebagai makhluk hidup, tentunya memiliki ciri-ciri yang telah kita ketahui. Diantaranya melakukan pernapasan, memerlukan makanan dan minuman, tumbuh kembang, berkembang biak dan masih banyak lainnya. Di dalam makalah ini saya akan memfokus untuk pembahasan perkembangbiakan makhluk hidup. Berkembang biak sangat diperlukan oleh makhluk untuk mendapatkan keturunan atau penerus dari spesies yang sama dengan orang tuanya atau indukkannya. Jika makhluk hidup tidak melakukan perkembang biakkan maka spesies itu akan punah, maka dari itu berkembang biak sangat diperlukan dalam kehidupan makhluk hidup. Bagi tumbuhan, hewan dan manusia memiliki proses yang berbeda-beda. Untuk tumbuhan dan hewan kita kenal dengan perkembangbiakkan vegetatif dan generatif. Sedangkan pada manusia kita kenal dengan sebutan pembuahan.



B. Rumusan Masalah 1. Bagimana perkembangbiakan makhluk hidup pada manusia? 2. Bagaimana perubahan-perubahan fisik tubuh manusia pada masa pubertas? 3. Bagaimana perkembangbiakan hewan? 4. Bagaimana perkembangbiakan tumbuhan?



C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian perkembangbiakan makhluk hidup 2. Untuk mengetahui perubahan fisik tubuh manusia pada masa pubertas 3. Untuk mengetahui perkembangbiakan hewan 4. Untuk mengetahui perkembangbiakan tumbuhan



BAB II PEMBAHASAN A. Perkembangbiakan Pada Tumbuhan 1. Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan Perkembangbiakan secara generatif dialami tumbuhan berbiji dan terjadi penyerbukan. Penyerbukan atau persarian adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari ke atas kepala putik. Penyerbukan akan diikuti dengan pembuahan. Jika pembuahan berhasil, maka biji akan terbentuk. Biji menghasilkan calon tumbuhan baru. Jika ditanam jatuh ke tanah, biji akan tumbuh menjadi tanaman baru. a. Bunga Tumbuhan berasal dari biji. Biji akan tumbuh menjadi kecambah. Kecambah akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Bunga yang sempurna mempunyai bagian-bagian yang terdiri dari tangkai, bunga, kelopak, mahkota, benang sari, dan putik. Fungsi bagian bunga: 1) Kelopak bunga berfungsi melindungi bunga sewaktu masih kuncup. Kelopak bunga akan membuka saat bunga mulai mekar. 2) Mahkota bunga berfungsi menarik serangga untuk datang. Mahkota ini merupakan bagian bunga paling indah, biasanya mempunyai bentuk dan warna yang menawan. 3) Putik bunga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan betina pada tumbuhan. Bentuk putik ini seperti botol yang lehernya lurus dan panjang. Bagian putik yang paling ujung disebut kepala putik. Bagian putik yang paling panjang disebut tangkai putik. Putik bagian bawah yang menggembung berisi bakal buah. Di dalam bakal buah terdapat juga bakal biji. Bakal biji mempunyai dua inti, yaitu sel telur dan calon lembaga. 4) Benang sari berfungsi sebagai alat perkembangbiakan jantan pada tumbuhan. Benang sari mengandung banyak serbuk sari. Macam-macam bunga: 1. Bunga jantan ialah bunga yang hanya memiliki benang sari. 2. Bunga betina ialah bunga yang hanya memiliki putik. 3. Bunga hermafrodit ialah bunga yang memiliki putik dan benang sari dalam satu kuntum. Contohnya bunga sepatu.



b. Penyerbukan dan Pembuahan Apabila serbuk sari jatuh jatuh dan menempel di kepala putik, maka terjadilah penyerbukan atau persarian. Serbuk dari itu lalu tumbuh membentuk bukuh serbuk sari. Buluh serbuk sari mempunyai dua inti. Setelah mencapai bakal biji, maka kedua inti buluh serbuk sari membuahi inti bakal biji. Sel telur (ovum) yang dibuahi tumbuh menjadi biji. Calon lembaga yang dibuahi, tumbuh menjadi lembaga (endosperm). Lembaga (endosperm) merupakan tempat cadangan makanan bagi biji. Selanjutnya biji tumbuh dan membentuk bakal tunas. Bersamaan dengan itu, bakal buah tumbuh menjadi buah. Bakal tunas itu merupakan calon tumbuhan baru. Jadi, jika biji yang telah matang itu ditanam, maka tanaman baru akan tumbuh. Tanaman baru yang dihasillkan dari perkembangbiakan secara generatif (melalui biji) sering mengecewakan. Tanaman baru itu kadang mempunyai sifat yang sama dengan induknya. Akan tetapi, sering terjadi tanaman baru itu mempunyai sifat yang menyimpang dari induknya. Oleh karena itu, orang lebih menyukai perkembangbiakan tanaman secara vegetatif, khususya vegetatif buatan. c. Cara-cara penyerbukan Berdasarkan asal serbuk sari, penyerbukan dibagi menjadi empat macam. 1. Penyerbukan sendiri, bila serbuk sari suatu bunga jatuh di kepala putik bunga itu juga. Contohnya penyerbukan sendiri pada bunga turi. 2. Penyerbukan tetangga, bila serbuk sari suatu bunga jatuh di kepala putik bunga lain dalam satu pohon. Contohnya penyerbukan tetangga pada bunga kupu kupu. 3. Penyerbukan silang, bila serbuk sari suatu bunga jatuh di kepala putik bunga pohon lain yang sejenis. Contohnya penyerbukan silang pada bunga pukul empat. 4. Penyerbukan bastar, bila serbuk sari suatu bunga jatuh di kepala putik bunga lain yang tidak sejenis. Contohnya penyerbukan bastar pada jambu air. Tumbuhan baru hasil perkembangbiakan generatif memiliki sifat yang tidak sama dengan induknya. Selain itu, diperlukan waktu lebih lama untuk berbuah. Oleh karena itu, kita lebih suka memilih perkembangbiakan tanpa melalui perkawinan yang disebut perkembangbiakan vegetatif.



2. Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan Perkembangbiakkan secara vegetatif adalah cara perkembangbiakan makhluk hidup yang terjadi tanpa melalui perkawinan. Perkawinan adalah peristiwa bertemunya sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina. Perkembangbiakkan vegetatif hanya melibatkan satu induk saja. Makluk hidup baru (keturunan) berasal dari bagian tubuh induknya (satu induk). Karena hanya melibatkan satu induk, maka makhluk hidup baru memiliki sifat biologis yang sama dengan induknya.



Perkembangbiakkan secara vegetatif dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu perkembangbiakan vegetatif alami dan vegetatif buatan. Pada perkembangbiakan secara vegetatif alami, makhluk hidup baru terbentuk tanpa bantuan manusia. Pada perkembangbiakan secara vegetatif buatan, makhluk hidup baru terbentuk dengan bantuan manusia. a. Perkembangbiakan vegetatif alami Jahe, pisang, bawang merah, dan kentang tidak berkembang secara kawin. Oleh karena itu, keempat jenis tanaman ini digolongkan dalam perrkembangbiakan vegetatif. Tumbuhan melakukan perkembangbiakan vegetatif dengan berbagai cara: 1. Akar tinggal Akar tinggal atau rizoma yaitu batang yang tumbuh mendatar di dalam tanah. Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan akar tinggal adalah jahe, lengkuas, kunyit, dan kencur. Akar tingga atau rizoma merupakan batang yang tertanam dan tumbuh di dalam tanah. Batang tersebut tumbuh secara mendatar dan tampa seperti akar. Ciri-ciri akar tinggal adalah sebagai berikut: 1) Bentuknya mirip akar, tetapi berbuku-buku seperti batang dan pada ujungnya terdapat kuncup. 2) Pada setiap buku terdapat semacam daun yang berubah menjadi sisik. 3) Pada setiap ketiak sisik terdapat tunas. Jika ujung rizoma atau tunas ketiak tumbuh menjadi tumbuhan baru, maka tumbuhan tersebut tetap bergabung dengan tumbuhan induk dan membentuk rumpun. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan akar tinggal adalah jahe, lengkuas, temulawak, kunyit, dan rumput. 2. Umbi lapis Bawang merah mempunyai bentuk berlapis-lapis. Umbi yang berlapis-lapis dan di tengahnya tumbuh tunas disebut umbi lapis. Umbu lapis terdiri dari atas daun yang mengelilingi cakram (batang) dan membengkak di dalam tanah. Pada tumbuhan atas dari setiap buku(ruas), tumbuh daun yang tebal dengan satu atau dua kuncup ketiak yang letaknya berdeakatan sehingga seperti berlapis-lapis. Pada permukaan bawah dari setiap buku, tumbuh akar serabut tepat di bawah batangnya (cakram). Umbi lapis baru yang berasal dari tunas ketiak terluar akan tumbuh membentuk tunas yang disebut siung. Tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi lapis antara lain bawang merah, bawang bombay, bawang putih, bunga bakung, dan bunga tulip. 3. Umbi batang Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah. Ujung batang menggembung membentuk umbi untuk menyimpan cadangan makanan, terutama zat tepung. Pada suatu lekukan di permukaan batang atau umbi tersebut terdapat tunas yang disebut mata tunas. Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan umbi batang adalah kentang.



4. Umbi akar Umbi akar adalah akar yang membesar dan berisi cadangan makanan. Ciri-ciri umbi akar adalah sebagai berikut. (1) Umbi tidak berbuku-buku. (2) Umbi hanya mempunyai kuncup dan daun. (3) Umbi tidak mempunyai mata tunas. Jika umbi akar ditanam, maka akan tumbuh tunas-tunas baru dari bagian yang merupakan sisa batang. Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan umbi akar adalah wortel dan bunga dahlia. 5. Tunas Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas contohnya adalah pohon pisang dan bambu. Tumbuhan dikatakan berkembang biak dengan tunas apabila tunas dari tumbuhan induk tumbuh menjadi tumbuhan baru. Tunas ini tumbuh dari bagian bawah tanah dan muncul di samping tumbuhan induk. Akan tetapi, ada pula tunas yang muncul di bagian bawah tumbuhan, seperti tunas yang muncul dan tumbuhan di daun. Tunas itu disebut tunas adventif. Contoh tumbuhan yang memiliki tunas adventif adalah cocor bebek. 6. Spora Tumbuhan yang berkembang biak denga spora antara lain tumbuhan paku, jamur dan ganggang. Bentuk spora seperti biji, tetapi sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata saja. Spora dapat dilihat dengan alat mikroskop. Spora dibentuk dan disimpan dalam kotak spora yang disebut sporangium. Tumbuhan paku mempunyai bentuk daun yang indah. Sporangium pada tumbuhan paku terdapat pada bagian bawah daun. Jika daun dibalik, maka kita dapat melihat kotak spora di bagian bawah tepi daun. Jamur tidak mempunyai zat hijau daun. Jamur tidak berbunga. Oleh karena itu, jamur tidak berbuah dan berbiji. Jamur tumbuh di tempat-tempat yang lembab. Jamur berkembang biak dengan spora. 7. Geragih Batang yang tumbuh menjalar di atas atau bawah permukaan tanah disebut geragih. Tunas pada buku-buku batang dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru. Ujung geragih yang menyentuh tanah akan membelok ke atas. Pada bagian bawah geragih akan muncul akar serabut. Walaupun tetap berhubungan dengan induknya, tumbuhan baru tidak bergantung pada induknya. Contoh tumbuhan bergeragih di atas permukaan tanah adalah arbei, pegagan dan semanggi. Contoh tumbuhan bergeragih di bawah permukaan tanah adlaah rumput teki.



8. Membelah diri Tumbuhan tingkat rendah berkembang biak dengan membelah diri. Tumbuhan tingkat rendah itu terdiri dari satu sel, misalnya ganggang hijau. Jadi, ganggang hijau memperoleh keturunan dengan cara membelah sel tubuhnya menjadi dua.



b. Perkembangbiakan vegetatif buatan Tidak semua tumbuhan berkembangbiak vegetatif alami. Beberapa tumbuhan dapat berkembangbiak dengan bantuan manusia. Perkembangbiakan ini disebut perkembangbiakan vegetatif buatan. Tanaman tanaman berbiji biasanya memerlukan waktu lama untuk berbuah. Oleh karena itu, kita lebih suka memperbanyak tanaman buah buahan dengan cara perkembangbiakan vegetatif buatan supaya hasilnya lebih cepat dipanen serta sifat anak sama dengan induk. Beberapa cara perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif buatan (Neti Lim, dkk, 2009:35-39 ) 1. Cangkok Banyak jenis tumbuhan yang dapat dicangkok. Jenis tumbuhan yang bisa dicangkok adalah pohon buah-buahan, misalnya mangga, jeruk, dan jambu merupakan jenis tumbuhan berkayu yang mudah dicangkok. Jenis tanaman hias dapat juga dicangkok misalnya bunga melati dan soka. Ada pula jenis tumbuhan berkayu yang agak sulit untuk dicangkok, misalnya pohon cemara. Jenis tumbuhan berkayu juga dapat dicangkok yaitu dengan cara khusus misalnya pohon pepaya dan salak. Mencangkok pohon berkayu dilakukan dengan cara mengupas kulit batang. Bagian batang yang telah dikupas itu, kemudian dilapisi tanah subur dan dibungkus dengan sabut kelapa, ijuk, atau plastik. 2. Setek Perkambangbiakan dengan setek dengan cara menanam bagian tertentu tumbuhan tanpa menunggu tumbuhnya akar baru lebih dahulu. Dibandingkan cara perkembangbiakan vegetatif buatan lainnya, cara setek adalah yang termudah. Pembiakan tanaman dengan setek ada yang menggunakan batang (kayu) disebut setek batang, ada juga yang menggunakan daun disebut setek daun. a. Setek batang Potongan batang tumbuhan yang hendak disetek harus mempunyai sebuah mata sebagai bakal tunas. Potongan batang itu umumnya merupakan batang yang cukup tua. Jenis tumbuhan yang dapat dikembangbiakan dengan setek batang antara lain: ketela pohon, mawar, dan sirih.



Potongan batang itu ditanam pada tanah subur yang gembur. Tanah diusahakan selalu dalam keadaan cukup lembab. b. Setek daun Perkembangbiakan dengan setek daun umumnya diterapkan pada tanaman hias, misalnya cocor bebek, begonia, dan sri rejeki. Daun yang setek ini harus yang cukup tua dan berwarna hijau segar. Jangan memlih daun yang kekuning kuningan karena daun itu telah layu. Tanah untuk menanam harus gembur dan lembab. Perkembangbiakan dengan setek daun sangat sederhana. Daun cocor bebek yang disetek cukup diletakan dipermukaan tanah. Beberapa hari kemudian, tumbuh tunas dan akar dari lekukakn lekukan dibagian tepi daun. Tunas itu menjadi tanaman baru. 3. Tempel (okulasi) Tempel (okulasi) adalah cara pembudidayaan tanaman dengan menempelkan tunas dari satu tumbuhan ke batang tumbuhan lain. Setiap tumbuhan itu mempunyai sifat berbeda. Tunas dan batang itu dapat tumbuh menjadi tanaman yang mempunyai sifat lebih baik dari tanaman induk. Batang dan tunas yang di okulasi berasal dari dua tumbuhan. Batang yang ditempel merupakan tumbuhan yang mempunyai akar dan batang yang kuat. Tunas diambil dari tumbuhan yang mempunyai buah yang manis dan lebat. Jenis tumbahan yang dapat diokulasi antara lain: mangga, belimbing dan avokat. 4. Sambung pucuk (enten) Sambung pucuk merupakan penyatuan kucup dengan batang bawah. Pucuk dan batang bawah yang disambung itu berasal dari dua tumbuhan. Sambung pucuk dapat dihasilakan tanaman yang lebih baik mutunya. Bila dibandingkan dengan ovulasi ternyata sambung pucuk lebih cepat menghasilkan. Cara sambung pucuk dapat dilakukan terhadap tanaman hias, buah buahan, dan perkebunan. Jenis tanaman itu antara lain kembang sepatu, durian, jambu, dan kopi. Sambung pucuk dilakukakan secara sederhana. Batang bawah diperoleh dari semaian biji. Pucuk diambil dari cabang tumbuhan yang mempunyai sifat sifat baik, misalnya berbunga indah dan berbuah manis. Pucuk kemudian disambung dengan batang bawah. Penambungan dilakukan dengan menggunakan tali plastik atau rafia. 5. Runduk Jenis tumbuhan yang dapat dikembangbiakan dengan runduk sangat sedikit.tumbuhan itu mempunyai batang yang panjang dan lentur. Tumbuhan yang dapat dikembangbaiakn dengan cara merunduk antara lain: melati, alamanda, apel, dan mawar pagar. Perkembangbiakan tanamana dengan cara merunduk dilakukan dengan sangat sederhana. Batang tanaman dikerak setidkit. Batang itu kemudia dilengkungkan atau dirundukan ketanah. Tanah itu harus selalu lembab. Oleh karena itu, harus rajin disirami. Setelah beberapa hari, dari batang yang tertimbun akan keluar akar. Dengan demikian, telah tumbuh tanaman baru. (Muharam, dkk, 2008: 48-50).



Reaksi Dan Proses Fotosintesis Pada Tumbuhan Fotosintesis merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani, yakni foto dan synthesis. Foto sendiri diartikan sebagai cahaya sedangkan synthesis merupakan kata yang bermakna menggabungkan atau penggabungan. Kata fotosintesis sering digunakan dala lingkup kajian ilmu biologi. Apa sebenarnya fotosintesis tersebut? Secara sederhana, ia bisa diartikan sebagai proses pembuatan makanan yang dilakukan oleh tumbuhan berwarna hijau dengan melibatkan cahaya matahari di dalamnya. Selain matahari, proses fotosintesis ini juga melibatkan beberapa enzim. Proses fotosintesis ini biasa dilakukan oleh tumbuh-tumbuhan, beberapa jenis alga dan juga bakteri dalam rangka menghasilkan energi yang akan digunakan dalam berbagai aktifitas. Energi tersebut biasa juga disebut dengan nutrisi. Daun pada tumbuhan memiliki fungsi utama yakni sebagai tempat terjadinya proses fotosintesis. Sebenarnya, fotosintesis tak hanya penting bagi tumbuhan tetapi juga bagi semua makhluk hidup yang menghuni bumi. Mengapa? Sebab oksigen yang ada di bumi ini sebagian besar diproduksi oleh tumbuhan. Hal inilah yang menjadikan pepohonan sering dijuluki paruparu planet bumi. Organisme yang melakukan proses fotosintesis dikenal dengan nama fototrof. Fotosintesis sebenarnya merupakan salah satu cara asimilasi karbon sebab pada proses fotosintesis , karbon bebas kemudian diikat sehingga menjadi gula. Proses fotosintesis pada terdapat pada tumbuhan hijau yang bersifat autotrof yakni bisa menyusun makanannya sendiri. Melalui daun, tumbuhan menyerap molekul karbondioksida juga air dalam rangka menghasilkan gula dan juga oksigen. Kedua senyawa tersebut kemudian akan digunakan sebagai penyokong pertumbuhannnya. Adapun persamaan reaksi yang terjadi dalam proses fotosintesis adalah sebagai berikut: 6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2 Tumbuhan yang melakukan proses fotosintesis memerlukan bantuan cahaya matahari. Mereka mampu menyerap cahaya tersebut sebab mereka memiliki zat hijau daun atau klorofil. Klorofil ini sendiri ada di dalam bagian organel bernama kloroplast. Pada bagian daun tumbuhan, terdapat dua lapisan sel yang dinamai denegan mesofil. pada bagian ini terdapat kurang lebih setengah juta kloroplast yang tersebar di setiap millimeter persegi. Cahaya matahari selanjutnya akan melewati lapisan epidermis yang tanpa warna kemudian melaju menuju mesofil. Pada bagian inilah sebagian besar kegiatan fotosintesis berlangsung. Proses fotosintesis ini sendiri cukup kompleks dan masih dalam penelitian beberapa ahli. Masih ada banyak hal yang belum berhasil diungkapkan. Mengapa proses ini kompleks? Sebab ia melibatkan hampir semua cabang ilmu sains, misalnya bilologi, kimia dan juga fisika. Organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun tepatnya pada bagian stomata atau mulut daun. Proses fotosintesis ini terdiri atas dua rangkaian reaksi yakni reaksi terang dan juga reaksi gelap. Dinamakan rekasi terang sebab prosesnya membutuhkan cahaya. Sementara itu reakasi gelap adalah proses fotosintesis yang tidak lagi melibatkan cahaya tetapi hanya karbondioksida.



Dalam proses fosintesis, reaksi terang merupakan proses yang pada akhirnya menghasilkan ATP juga NADPH2. Dalam rekasi ini diperlukan molekul air. Proses rekais terang dimulai dengan menangkap foton yang dilakukan oleh pigmen klorofil yang berperan sebagai antenna. Di dalam daun, cahaya akan diserap melalui molekul klorofil dan kemudian dikumpulkan pada pusat-pusat reaksi. Fotosintesis dimulai pada saat cahaya mulai mengionisasi molekul klorofil dan kemudian terjadi pelepasan electron. Sementara itu, apa yang dimaksud dengan reaksi gelap adalah proses dimana ATP dan juga NADPH yang dihasilkan dalam proses sebelumnya kemudian menghasilkan sejumlah proses atau reaksi biokimia.Pada tumbuhan sendiri, reaksi biokimia ini akan terjadi siklus calvin dimana karbondioksida akan diikat dengan tujuan membentuk ribose dan lebih lanjut akan menjadi glukosa. Reaksi ini tidak bergantung pada ada atau tidaknya cahaya matahari. Laju proses fotosintesis pada tumbuhan bisa berlangsung dengan laju maksimal jika unsur-unsur pendukungnya terpenuhi yakni antara lain: cahaya, konsentrasi karbondiosida, suhu, kadar air, jumlah fotosintet atau hasil fotosintesis dan kemudian tahap pertumbuhan tanaman itu sendiri.



B. Perkembangbiakan Pada Manusia Pengertian berkembang biak adalah proses terbentuknya suatu individu baru yang sama jenisnya dengan individu yang menghasilkannya. Tujuan dari perkembangbiakan adalah sebagai cara untuk mempertahankan jenisnya supaya tidak mengalami kepunahan atau untuk menghasilkan anak, melestarikan jenisnya. Keturunan atau anaknya itu akan mewarisi sifat sifat biologis (hayati) induknya. Pertumbuhan dan perkembangan manusia dimulai sejak penggabungan antara sel sperma dan sel telur yang membentuk zigot. Zigot merupakan cikal bakal dari individu baru. Pertumbuhan dan perkembangan berlanjut hingga manusia dewasa dan akan mengalami penuaan. Pertumbuhan dan perkembangan pada manusia secara umum terjadi dalam dua tahap, pertama terjadi didalam rahim. Adapaun perkemabangan tahap kedua di luar rahim.



1) Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia di dalam Rahim Pertumbuhan dan perkembangan manusia di dalam rahim dimulai ketika terjadi penggabungan antara sel sperma dan sel telur. Rahim hanya dimiliki perempuan. Jadi, pertumbuhan dan perkembangan pertama kali terjadi di dalam tubuh seorang ibu. Bergabungnya sel sperma dan sel telur akan membentuk zigot. Proses tersebut dinamakan dengan proses pembuahan atau fertilisasi. Setelah terjadi pembuahan zigot akan terus menerus membelah dan membentuk embrio. Setelah 120 jam dari pembelahan, embrio akan menempel di dinding rahim ibu. Proses penempelan tersebut disebut implantasi. Embrio tumbuh menjadi janini dan mulai mendapatkan makanan dan oksigen. Makanan dan oksigen diperoleh dari ibu.



Masa pertumbuhan dan perkembangan manusia di dalam rahim disebut juga dengan masa kehamilan. Masa kehamilan terjadi selama kurang dari 38 minggu. Setelah kurang dari 38 minggu di dalam rahim, bayi akan lahir ke dunia dan memulai pertumbuhan dan perkembangannya di luar rahim.



2) Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia di Luar Rahim Pertumbuhan dan perkembangan manusia di luar rahim atau setelah lahir terjadi dalam beberapa tahap. Elizabeth Hurlock, seorang ahli psikologi perkembangan membaginya ke dalam empat tahapan. Tahapannya sebagi berikut: a. Tahap orok, mulai lahir sampai usia dua minggu b. Tahap bayi, mulai usia dua minggu sampai dua tahun c. Tahap kanak-kanak, mulai usia dua tahun sampai masa pubertas (sekitar 11 tahun) d. Tahap remaja atau pubertas, mulai usia dari 11 tahun sampai 21 tahun. Setelah tahap remaja atau pubertas, manusia mengalami tahap dewasa. Menusia terus mengalami penuaan sampai tahap manula. Pada proses penuaan, secara fisik tubuh tidak mengalami pertumbuhan lagi, namun berkurang kemampuannya. (S.Rositawaty, 2008: 17-20) Pada masa pubertas akan terjadi ketidakstabilan emosi. Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menghadapi masa pubertas adalah sebagai berikut: a. Bersikap tenang dan percaya diri b. Bersikap jujur dan terbuka kepada orang yang kamu percayai ketika terjadi perasaan yang tidak enak. Hal itu akan membantu memberi ketenangan dan jalan keluar. c. Selalu menjaga kebersihan seluruh tubuh dan alat kelamin agar tetap sehat dan bersih. (S.Rositawaty, 2008: 22)



B. Perubahan-Perubahan Fisik Tubuh Manusia Pada Masa Pubertas Selama masa pubertas, yaitu masa akil balig (usia remaja), laki-laki atau perempuan mangalami pertumbuhan yang pesat. Mereka bertambah tinggi amat cepat. Pada akhir pubertas, biasanya terjadi antara usia 16 tahun sampai 20 tahun, mereka umumnya tidak lagi bertambah tinggi. Selain itu, pada masa pubertas, tubuh laki-laki ataupun tubuh perempuan akan mengalami perubahan. Perubahan utama (primer) terjadi di dalam tubuh. Perubahan tersebut memungkinkan seorang laki-laki dan wanita pada masa puber menghasilkan bayi. Perubahan utama diiringi perubahan sekunder atau perubahan fisik yang ciri-cirinya tampak pada tubuh manusia. Semua perubahan tersebut diatur dan dikendalikan oleh hormon kelamin. (Haryanto, 2004; 16-17)



1. Perubahan Tubuh Laki-Laki Perubahan utama (primer) pada laki-laki yang menandai masa pubertas adalah mulai reproduksinya sel sperma (sel kelamin jantan) oleh alat tubuh laki-laki yang disebut testis. Sel sperma dapat membuahi sel telur pada rahim perempuan sehingga dapat menghasilkan bayi. Tanda-tanda diproduksinya sel-sel sperma adalah pada waktu masa pubertas, setiap laki-laki sudah menghasilkan sperma. Setiap hari testis dapat memproduksi jutaan sperma. Akibatnya, setelah beberapa waktu, kantung testis menjadi penuh dengan cairan sperma. Karena kantung sperma telah penuh, cairan sperma itu akan keluar dengan sendirinya. Hal tersebut biasanya ditandai dengan mimpi basah yang dialami laki-laki. Saat mimpi basah, laki-laki mengeluarkan sperma yang telah memenuhi kantung testis tersebut. Perubahan utama (primer) tersebut biasanya diiringi perubahan fisik (sekunder) pada tubuh lakilaki. Dada terlihat bidang, tumbuh kumis, janggut dan rambut-rambut halus disekitar alat kelamin, tumbuh jakun, suara lebih berat, dan organ kelamin membesar. Perubahan primer dialami semua laki-laki. Namun, tidak semua perubahan-perubahan sekunder dialami laki-laki. Contohnya, ada laki-laki yang tidak tumbuh kumis atau jakunnya tidak menonjol. (Haryanto, 2004; 17) 2. Perubahan Tubuh Perempuan Perempuan utama (primer) pada perempuan yang menandai masa pubertas adalah mulai diproduksinya sel telur oleh alat tubuh wanita yang disebt dengan indung telur (ovarium). Hal tersebut ditandai dengan adanya mestruasi (haid) yang dialami perempuan. Sebuah sel telur masak diproduksi oleh indung telur. Pada saat yang bersamaan, terjadi pula penebalan dinding rahim. Selanjutnya, sel telur yang diproduksi di indung telur dilepas menuju ke rahim. Dalam beberapa hari, jika tidak dibuahi oleh sel sperma, sel tersebut mati dan terlepas keluar rahim. Sementara itu, lapisan dinding rahim ikut terlepas bersama sel telur tadi dan mengalir keluar vagina. Hal tersebut menyebabkan terjadinya pendarahan kecil. Darah ini menetas keluar sedikit demi sedikit melalui lubang kemaluan selama dua sampai enam hari. Kejadian itulah yang dinamakan dengan mestruasi. Siklus menstruasi biasanya terjadi setiap 28 hari sekali. (Haryanto, 2004; 18) Perubahan fisik perempuan pada saat pubertas akan terlihat lebih jelas dibanding dengan lakilaki. Perubahan yang dialami adalah sebagai berikut: a. Suara menjadi lebih nyaring b. Organ reproduksi mulai menghasilkan sel telur, ditandai dengan datangnya menstruasi c. Payudara mulai berkembang d. Tumbuh rambut di ketiak dari pangkal paha e. Kulit menjadi lebih halus Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia di dalam Rahim (Sulistyowati, 2009:19)



C. Perkembangbiakkan pada Hewan Perkembangbiakan hewan memiliki tujuan untuk melestarikan jenisnya terlebih lagi adalah banyak hewan yang ada di Indonesia hampir di ambang kepunahan. Oleh sebab itulah perkembangbiakan perlu dilakukan agar hewan tersebut tidak punah. Sebenarnya setiap makhluk hidup memiliki kemampuan untuk melestarikan jenisnya dengan cara berkembangbiak hewan, namun seiring dengan campur tangan manusia banyak makhluk hidup yang tidak dapat melestarikan jenisnya. Sama halnya dengan tumbuhan, perkembangbiakan hewan dibedakan menjadi pengelompokan hewan dua macam yaitu dengan cara kawin maupun tidak kawin. Cara kawin akan dilakukan oleh hewan dengan meleburkan sel kelamin jantan dengan sel telur betina. Hasil peleburan tersebut akan menghasilkan individu baru. Perkembangbiakan dengan cara vegetatif atau tidak kawin juga akan dilakukan pada hewan dengan tingkat rendah. 1) Perkembangbiakkan secara tak kawin (vegetatif) Perkembangbiakkan secara vegetatif terjadi tanpa melalui Perkembangbiakkan vegetatif pada hewan invertebrata, meliputi:



proses



pembuahan.



a. Tunas Hydra merupakan contoh hewan yang berkembang biak dengan bertunas. Hydra yang sudah cukup tua dan besar membentuk tunas. Tunas ini kemudian lepas dari induknya dan berkembang menjadi individu baru. Pada perkembangbiakkan ini, calon generasi muncul dari bagian samping tubuh. Lama kelamaan calon tersebut membesar dan memisahkan diri dari induknya. Contoh hewan yang dapat bertunas adalah anemon laut dan hydra. b. Membelah diri Membelah diri adalah proses pembentukan individu baru, melalui proses membelahan diri. Pembelahan diri menghasilkan dua individu baru atau lebih. Contoh hewan yang berkembang biak dengan membelah diri adalah amoeba dan paramecium. Perkembangbiakkan ini terjadi pada hewan bersel satu, seperti amoeba, protozoa, paramecium, dan virus. Secara umum perkembangbiakkan vegetatif pada hewan bersel satu dengan cara membelah diri. Cotoh hewan bersel satu, misalnya amoeba, perkembangbiakkannya dimulai dengan pembelahan cairan sel dan dinding sel. Akhirnya terbentuklah dua sel amoeba baru. Masing masing hidup sendiri dan akan membelah diri lagi. c. Fragmentasi



Fragmentasi adalah perkembangbiakkan makhluk hidup yang berasal dari potongan tubuhnya sendiri. Contoh hewan yang berkembangbiak dengan cara fragmentasi adalah Planaria. Cacing planaria merupakan cacing pipih. Planaria dapat ditemukan di sungai. Ukurannya sangat kecil. Jika dipotong pada bagian tubuhnya, potongan tubuh itu akan tumbuh menjadi individu baru. (Sulistyowati dan Sukarno, 2006:27-28)



1. Perkembangbiakkan secara kawin (Generatif) Perkembangbiakkan secara kawin terjadi karena adanya pembuahan sel telur oleh sel sperma. Sel sperma dihasilkan hewan jantan. Adapun sel telur dihasilkan hewan betina. Cara perkembangbiakkan hewan akan dijelaskan sebagai berikut. a. Bertelur (Ovipar) Jenis hewan yang berkembang biak dengan bertelur adalah bangsa burung, ikan, serangga, dan hewan amfibi. Cara berkembang biak dengan bertelur disebut ovipar. Ovipar berasal dari kata ovum, yang berarti telur. Burung merpati, elang, ayam dan bebek merupakan bangsa burung. Hewan-hewan ini mengerami telurnya sampai menetas. Berbagai jenis ikan, serangga, dan hewan amfibi juga berkembang biak dengan bertelur. Pernahkah kamu melihat ikan mas atau kupu-kupu sedang mengerami telurnya? Telur hewanhewan itu memang tidak perlu dierami. Telur-telur itu akan menetas sendiri. Akan tetapi, ada juga jenis ikan dan hewan amfibi yang memelihara telurnya, misalnya ikan mujair dan beberapa jenis katak. Ikan mujair memelihara telur-telurnya di dalam mulut. Sebaliknya, telur-telur katak ada yang dipelihara oleh katak jantan. Telur-telur katak itu dibawa di punggung bagian bawah dan dipegang oleh kaki belakangnya. Ikan mujair dan katak tersebut memelihara telurnya sampai menetas. Telur (ovum) dihasilkan oleh hewan betina. Alat kelamin betina yang menghasilkan terlur disebut ovarium (indung telur). Telur-telur itu lalu dibuahi oleh sperma dari hewan jantan. Alat kelamin jantan yang menghasilkan sperma disebut testis. Sperma membuahi telur (ovum) pada saat terjadi perkawinan. Telur yang telah dibuahi akan tumbuh menjadi embrio, yaitu calon bayi. Jika telur-telur itu tidak dibuahi, maka telur tidak akan menghasilkan calon bayi. Ada dua macam cara pembuahan terhadap telur-telur hewan, yaitu pembuahan dalam (internal) dan pembuahan luar (eksternal). Pembuahan dalm terjadi di dalam tubuh hewan betina, misalnya pada bangsa burung dan serangga. Ayam jantan membuahi telur pada saat telur berada di dalam tubuh ayam betina. Pada saat itu cangkang (kulit) telur yang keras belum terbentuk. Pembuahan luar terjadi di luar tubuh hewan betina, misalnya pada ikan mas jantan membuahi telur pada saat telur berada di luar tubuh ikan mas betina. b. Melahirkan (Vivipar) Cara berkembang biak dengan melahirkan disebut vivipar. Hewan-hewan yang melahirkan anaknya antara lain kucing, sapi, kijang, harimau, dan tikus. Hewan-hewan tersebut



hidup di darat. Adapula hewan air yang berkembang biak dengan melahirkan, misalnya pesut, lumba-lumba, dan paus. Pesut, lumba-lumba, dan paus tidak termasuk golongan ikan. Selain itu, pesut, lumba-lumba dan paus bernafas dengan paru-paru. Hewan yang melahirkan juga menghasilkan telur. Akan tetapi, telur tersebut tidak dikeluarkan dari tubuh hewan betina. Telur itu juga tidak dibungkus oleh cangkang (kulit telur yang keras). Selanjutnya, telur tersebut dibuahi oleh sperma hewan jantan di dalam rahim (uterus) saat terjadi perkawinan. Rahim terdapat di dalam tubuh hewan betina. Sperma dihasilkan dalam tubuh hewan jantan. Telur yang telah dibuahi akan tumbuh menjadi calon bayi. Calon bayi mengalami pertumbuhan selama berada di dalam rahim. Selama itu, hewan betina menjalani masa bunting. Lamanya masa bunting setiap jenis hewan berbeda-beda. Misalnya lama bunting pada kucing adalah sembilan minggu. Setelah pertumbuhan calon bayi di dalam rahim sempurna, maka bayi hewan itu dilahirkan. Oleh karena itu, induk hewan merawat anaknya dengan sangat baik. Bayi hewan tersebut diberi makan dengan cara disusui. Hewan yang menyusui anaknya disebut mamalia (mamae=kelenjar susu). Hewan mamalia yang hidup di darat disebut mamalia darat. Hewan mamalia yang hidup di air disebut mamalia air. Lumba-lumba, singa laut, pesut dan paus merupakan mamalia air. c. Bertelur melahirkan (Ovovivipar) Cara berkembang biak dengan bertelur melahirkan disebut ovovivipar. Jenis hewan yang berkembang biak dengan cara itu adalah bangsa reptil, yaitu beberapa jenis ular dan beberapa jenis kadal. Cara bertelur melahirkan merupakan perpaduan cara bertelur dan cara melahirkan. Seperti hewan yang bertelur, hewan betina yang ovovivipar juga mengeluarkan telur dari tubuhnya. Akan tetapi, telur yang dikeluarkan itu telah tumbuh menjadi calon bayi. Calon bayi tumbuh hampir sempurna. Jadi, saat telur dikeluarkan dari tubuh hewan betina, saat itu juga calon bayi dilahirkan. (Arifin, dkk, 2009: 28-29).



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Mahluk hidup pasti memiliki fase pertumbuhan dan perkembangan dimana ditandai dengan berubahnya bentuk fisik maupun secara psikologis mahluk hidup hidup itu sendiri baik manusia, tumbuhan maupun hewan. Cara makhluk hidup terutama tumbuhan dan hewan sangat beraneka ragam. Adapun tujuan utama makhluk hidup itu berkembangbiak adalah untuk memperoleh keturunan. Berikut ini adalah cara perkembangbiakan pada tumbuhan meliputi perkembangbiakan secara kawin (generatif) meliputi penyerbukan benang sari dan kepala putik dan perkembangbiakan secara tak kawin (vegetatif) meliputi vegetatif alami dan vegetatif buatan. Sedangkan cara perkembangbiakan pada hewan yaitu Ovipar (Bertelur), Vivipar (melahirkan), dan Ovovivipar (Bertelur-melahirkan).



B. Saran Makalah yang ditulis ini tentunya sangat jauh dari kata sempurna. Maka penulis dengan senang hati menerima saran yang membangun dari pembaca. Meskipun demikian penulis tetap menyarankan kepada para pembaca agar membaca makalah ini lebih-lebih bisa memahami proses perkembangbiakan pada tumbuhan dan proses fotosintesis, perkembangbiakan pada manusia dan hewan serta dapat mengaplikasikannya dalam dunia pendidikan lewat membuat media ajar untuk materi perkembangbiakan pada makhluk hidup.



DAFTAR PUSTAKA Haryanto. 2004. Sains SD. Jakarta:Erlangga. (diakses pada 4 Oktober 2021) Sulistyowati dan Sukarno. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta:Swadya Murni. (diakses pada 4 Oktober 2021) https://www.academia.edu/resource/work/36515370 (diakses pada 4 Oktober 2021) https://www.academia.edu/resource/work/8466047 (diakses pada 4 Oktober 2021) https://www.academia.edu/resource/work/44836605 (diakses pada 4 Oktober 2021)