Makalah Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Pemerintahan Jepang [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kelompok saya dapat menyelesaikan penyusunan Makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga Makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu media pembelajaran. Harapan saya semoga Makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi Makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena . Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan Makalah ini.



1



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..............................................................................................................................1 DAFTAR ISI.............................................................................................................................................2 BAB I........................................................................................................................................................2 PENDAHULUAN....................................................................................................................................2 A. Latar Belakang...............................................................................................................................2 B. Tujuan Pembelajaran......................................................................................................................2 BAB II.......................................................................................................................................................2 PEMBAHASAN.......................................................................................................................................2 A. Latar Belakang Masuknya Jepang Ke Indonesia...........................................................................2 B. Perlawanan Rakyat Indonesia terhadap Jepang.............................................................................2 1.



Aceh 10 November 1942 Peristiwa Cot Plieng..........................................................................2



2.



Peristiwa Singaparna..................................................................................................................2



3.



Peristiwa Indramayu, April 1944...............................................................................................2



4.



Perlawanan rakyat Kalimantan...................................................................................................2



5.



Perlawanan PETA di Blitar(29 Februari 1945)..........................................................................2



6.



Perlawanan rakyat di Papua.......................................................................................................2



C. Akhir Pendudukan Jepang di Indonesia Janji Kemerdekaan dan BPUPKI...................................2 1.



Pusat Tenaga Rakyat atau Putera...............................................................................................2



2.



Berdirinya Badan Penyelidik Usaha-Usaha Perisiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)....2



3.



Tragedi Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki............................................................................2



BAB III......................................................................................................................................................2 PENUTUP.................................................................................................................................................2 A. Kesimpulan....................................................................................................................................2 B. Saran...............................................................................................................................................2 DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................2



2



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jepang merupakan salah satu negara yang pernah menjajah bangsa Indonesia. adapun masa kependudukan Jepang di Indonesia ada antara tahun 1942 hingga tahun 1945. Kedatangan negara Jepang ke Indonesia bermula pada tanggal 1 Maret 1942. Pada waktu itu, negara Jepang telah sukses mendaratkan tentara- tentaranya di pulau jawa dengan tiga titik , yaitu di Teluk Banten, Eretan Wetan atau Jawa Barat dan Kranggan (Jawa Tengah).  Kedatangan Jepang di Indonesia tersebut berakibat pada suhu politik yang ada pada saat itu. Bahkan pemerintahan Belanda yang pada waktu itu masih berkuasa di Indonesia segera meneyerah tanpa syarat kepada Jepang di bawah pimpinan Letnan Jenderal Hitoshi Imamura. Serah terima kekuasaan Belanda kepada pemerintahan Jepang tersebut kemudian diadakan pada tanggal 8 Maret 1942 di Kalijati.  Dengan berakhirnya serah terima tersebut, menandai berakhirnya kekuasaan Belanda di Indonesia dan akan dimulainya kekuasaan baru yang dipimpin oleh pemerintahan Jepang. Ketika pertama kali Jepang berkuasa di Indonesia, kemudian ia membentuk Indonesia menjadi tiga wilayah komando. Adapun ketiga wilayah komando tersebut yaitu meliputi tentara ke – 16 di Pulau Jawa dan Madura yang berpusat di wilayah Batavia , Tentara ke – 25 di Sumatera yang berpusat di Bukit Tinggi dan yang terakhir yaitu armada selatan ke -2 terdapat di wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara , dan Papua Barat yang berpusat di kota Makassar.  B. Tujuan Pembelajaran Makalah ini disusun dengan tujuan: 1) Memahami latar belakang, bentuk bentuk perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan Jepang dan akhir dari pendudukan Jepang di Indonesia. 2) Menumbuhkan sifat menghargai jasa para pahlawan serta menumbuhkan rasa nasionalisme dan rela berkorban 3) Sebagai tugas individu yang wajib diselesaikan dalam pelajaran Sejarah Peminatan



3



BAB II PEMBAHASAN A. Latar Belakang Masuknya Jepang Ke Indonesia Pada tanggal 14 Februari 1942, Jepang menyerang Indonesia dan segera menguasai Sumatra Selatan. Tanggal 1 Maret dini hari, mereka mendarat di Jawa dan dalam waktu delapan hari, Letnan Jendral Ter Poorten, Panglima Tentara Hindia Belanda (KNIL), Menyerah atas nama seluruh angkatan perang Sekutu di Jawa. Pendudukan bangsa Jepang atas wilayah Indonesia sebagai negara imperialis, tidak jauh berbeda dengan negara-negara imperialisme lainnya. Kedatangan bangsa Jepang ke Indonesia berlatar belakang masalah ekonomi, yaitu mencari daerah-daerah sebagai penghasil bahan mentah dan bahan baku untuk memenuhi kebutuhan industrinya dan mencari tempat pemasaran untuk hasil-hasil industrinya. Sehingga aktivitas perekonomian bangsa Indonesia pada zaman Jepang sepenuhnya dipegang oleh pemerintah Jepang. Tujuan Jepang Menjajah Indonesia 



Menjadikan Indonesia sebagai daerah penghasil dan penyuplai bahan mentah dan bahan baker bagi kepentingan industri Jepang.







Menjadikan Indonesia sebagai tempat pemasaran hasil industri Jepang. Indonesia dijadikan tempat pemasaran hasil industri Jepang karena jumlah penduduk Indonesia sangat banyak.







Menjadikan Indonesia sebagai tempat untuk mendapatkan tenaga buruh yang banyak dengan upah yang relatif murah.



Dengan tujuan tersebut maka Jepang harus mampu membungkus tujuan yang jelas-jelas merugikan bangsa Indonesia dengan berbagai propaganda agar diterima oleh bangsa Indonesia. Propaganda Jepang yang cukup menarik simpati rakyat Indonesia adalah sebagai berikut : 



Jepang adalah “saudara tua” bagi bangsabangsa di Asia dan berjanji membebaskan Asia dari penindasan bangsa Barat.







Jepang memperkenalkan semboyan “Gerakan Tiga A”: Jepang Pemimpin Asia, Jepang Pelindung Asia, dan Jepang Cahaya Asia.







Jepang menjanjikan kemudahan bagi bangsa Indonesia, seperti janji menunaikan ibadah haji, menjual barang dengan harga murah.







Jepang memperkenankan pengibaran bendera merah putih bersama bendera Jepang Hinomaru.







Rakyat Indonesia boleh menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama lagu kebangsaan Jepang “Kimigayo”.







Pada zaman Jepang Indonesia diperintah oleh tiga pemerintahan militer. Struktur pemerintahan militer Jepang itu adalah sebagai berikut.







Pemerintahan militer Angkatan Darat (Tentara Keduapuluh lima) untuk Sumatera dengan pusatnya di Bukittinggi.







Pemerintahan militer Angkatan Darat (Tentara Keenambelas) untuk Jawa-Madura dengan pusatnya di Jakarta. 4







Pemerintahan militer Angkatan Laut (Armada Selatan Kedua) untuk daerah Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku dengan pusatnya di Makasar.



B. Perlawanan Rakyat Indonesia terhadap Jepang 1. Aceh 10 November 1942 Peristiwa Cot Plieng Pemberontakan dipimpin seorang ulama muda Tengku Abdul Jalil, guru mengaji di Cot Plieng, Lhokseumawe. Usaha Jepang untuk membujuk sang ulama tidak berhasil, sehingga Jepang melakukan serangan mendadak di pagi buta sewaktu rakyat sedang melaksanakan salat Subuh. Dengan persenjataan sederhana/seadanya rakyat berusaha menahan serangan dan berhasil memukul mundur pasukan Jepang untuk kembali ke Lhokseumawe. Begitu juga dengan serangan kedua, berhasil digagalkan oleh rakyat. Baru pada serangan terakhir (ketiga) Jepang berhasil membakar masjid sementara pemimpin pemberontakan (Teuku Abdul Jalil) berhasil meloloskan diri dari kepungan musuh, namun akhirnya tertembak saat sedang salat. 2. Peristiwa Singaparna Perlawanan fisik ini terjadi di pesantren Sukamanah Singaparna Tasikmalaya, Jawa Barat di bawah pimpinan KH. Zainal Mustafa, tahun 1943. Beliau menolak dengan tegas ajaran yang berbau Jepang, khususnya kewajiban untuk melakukan Seikerei setiap pagi, yaitu memberi penghormatan kepada Kaisar Jepang dengan cara membungkukkan badan ke arah matahari terbit. Kewajiban Seikerei ini jelas menyinggung perasaan umat Islam Indonesia karena termasuk perbuatan syirik/menyekutukan Tuhan. Selain itu beliaupun tidak tahan melihat penderitaan rakyat akibat tanam paksa. Saat utusan Jepang akan menangkap, KH. Zainal Mustafa telah mempersiapkan para santrinya yang telah dibekali ilmu beladiri untuk mengepung dan mengeroyok tentara Jepang, yang akhirnya mundur ke Tasikmalaya. Jepang memutuskan untuk menggunakan kekerasan sebagai upaya untuk mengakhiri pembangkangan ulama tersebut. Pada tanggal 25 Februari 1944, terjadilah pertempuran sengit antara rakyat dengan pasukan Jepang setelah salat Jumat. Meskipun berbagai upaya perlawanan telah dilakukan, namun KH. Zainal Mustafa berhasil juga ditangkap dan dibawa ke Tasikmalaya kemudian dibawa ke Jakarta untuk menerima hukuman mati dan dimakamkan di Ancol. 3. Peristiwa Indramayu, April 1944 Peristiwa Indramayu terjadi bulan April 1944 disebabkan adanya pemaksaan kewajiban menyetorkan sebagian hasil padi dan pelaksanaan kerja rodi/kerja paksa/Romusha yang telah mengakibatkan penderitaan rakyat yang berkepanjangan. Pemberontakan ini dipimpin oleh Haji Madriyan dan kawan-kawan di desa Karang Ampel, Sindang, Kabupaten Indramayu. Pasukan Jepang sengaja bertindak kejam terhadap rakyat di kedua wilayah (Lohbener dan Sindang) agar daerah lain tidak ikut memberontak setelah mengetahi kekejaman yang dilakukan pada setiap pemberontakan. 4. Perlawanan rakyat Kalimantan Di Kalimantan, rakyat melawan karena penindasan yang dirasakan sangat berat. Baca juga: Sistem Pendidikan di Era Pendudukan Jepang Salah satu perlawanan di Kalimantan dipimpin oleh Pang Suma, pemimpin Suku Dayak. Pemimpin Suku Dayak punya pengaruh luas di kalangan sukunya 5



dari daerat Tayan, Meliau, dan sekitarnya. Pang Suma melancarkan perlawanan dengan taktik perang gerilya. Meski jumlah pasukan sedikit, rakyat ikut berjuang. Mereka memanfaatkan alam Kalimantan yang berupa rimba belantara, sungai, rawa, dan daerah yang sulit ditempuh. Sayangnya, tak semua rakyat mau melakukan perlawanan. Ada yang malah menjadi mata-mata Jepang. Baca juga: Organisasi Semimiliter di Era Pendudukan Jepang Keberadaan mata-mata yang tak segan menganiaya dan membunuh saudaranya sendiri inilah yang kemudian mengagalkan perlawanan. Perlawanan rakyat Irian Barat Irian Barat juga mendapat perlakuan kejam dari Jepang. Mereka sering dipukuli dan dianiaya di luar batas kemanusiaan. Tindakan semena-mena ini memicu perlawanan. "Gerakan Koreri" adalah perlawanan yang cukup terkenal di Biak. Pemimpinnya L Rumkorem. Biak menjadi basis perlawanan. Mereka melawan dengan gerilya. Jepang pun kewalahan menghadapinya hingga akhirnya pergi meninggalkan Biak. Biak menjadi daerah bebas dan merdeka pertama di Indonesia. 5. Perlawanan PETA di Blitar(29 Februari 1945) Perlawanan ini dipimpin oleh Syodanco Supriyadi, Syodanco Muradi, dan Dr. Ismail. Perlawanan ini disebabkan karena persoalan pengumpulan padi, Romusha maupun Heiho yang dilakukan secara paksa dan di luar batas perikemanusiaan. Sebagai putera rakyat para pejuang tidak tega melihat penderitaan rakyat. Di samping itu sikap para pelatih militer Jepang yang angkuh dan merendahkan prajurit-prajurit Indonesia. Perlawanan PETA di Blitar merupakan perlawanan yang terbesar di Jawa. Tetapi dengan tipu muslihat Jepang melalui Kolonel Katagiri (Komandan pasukan Jepang), pasukan PETA berhasil ditipu dengan pura-pura diajak berunding. Empat perwira PETA dihukum mati dan tiga lainnya disiksa sampai mati. Sedangkan Syodanco Supriyadi berhasil meloloskan diri. 6. Perlawanan rakyat di Papua 



Perlawanan Koreri di Biakdi Irian Barat tahun 1943 Perlawanan ini dipimpin oleh L. Rumkorem, pimpinan Gerakan Koreri yang berpusat di Biak.



Perlawanan ini dilatarbelakangi oleh penderitaan rakyat yang diperlakukan sebagai budak belian, dipukuli, dan dianiaya. Dalam perlawanan tersebut rakyat banyak jatuh korban, tetapi rakyat melawan dengan gigih. Akhirnya Jepang meninggalkan Pulau Biak. 



Perlawanan di Pulau Yapen Selatan



Perlawanan ini dipimpin oleh Nimrod. Ketika Sekutu sudah mendekat maka memberi bantuan senjata kepada pejuang sehingga perlawanan semakin seru. Nimrod dihukum pancung oleh Jepang untuk menakut-nakuti rakyat. Tetapi rakyat tidak takut dan muncullah seorang pemimpin gerilya yakni S. Papare. 



Perlawanan di Tanah Besar Papua



Perlawanan ini dipimpin oleh Simson. Dalam perlawanan rakyat di Papua, terjadi hubungan kerja sama antara gerilyawan dengan pasukan penyusup Sekutu sehingga rakyat mendapatkan modal senjata dari Sekutu.



6



C. Akhir Pendudukan Jepang di Indonesia Janji Kemerdekaan dan BPUPKI Perang dunia kedua dimulai oleh dua negara fasis yang cukup kuat. Yaitu sejarah Nazi Jerman dan Kekaisaran Jepang. Pada tanggal 1 September 1939, di pagi buta, kapal perang Schleswig-Holstein menembaki Kota Westerplatte. Menyusul pada pukul delapan pagi tentara Nazi Jerman menyerbu sisi barat Polandia. Atas tindakan Nazi Jerman ini, pecahlah perang dunia kedua di tanah Eropa. Sedangkan Kekaisaran Jepang, yang tak ada angin dan tak ada hujan, tiba-tiba menyerbu pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbour di Honolulu Hawaii. Tepatnya pada di minggu pagi 7 Desember 1941. Tingkah Jepang yang asal-asalan ini tentu membuat sang raksasa yang tertidur, yaitu Amerika Serikat, ikut serta ke dalam perang dunia kedua di Front Pasifik. Sehingga Amerika Serikat masuk ke daftar negara yang terlibat perang dunia 2. Perang dunia kedua membuat sejarah baru yaitu sejarah perang Asia Timur Raya. Keputusan Kekaisaran Jepang yang terlihat sembrono ini mungkin karena ingin menguasai Asia Pasifik. Sebelum Pearl Harbour, Jepang sudah membuka beberapa front pertempuran. Contohnya seperti Cina yang sudah berkonflik cukup lama dan konflik di Indochina pada tahun 1940. Setelah Pearl Harbour, Jepang masih belum puas. Negara samurai itu juga menyerang Burma, Thailand, Malaya, Hongkong, Filipina, Timor Timur, Singapura, Australia, Korea dan Indonesia yang waktu itu masih bernama Hindia Belanda. Jepang pun berhasil merampas Hindia Belanda dari tangan Belanda. Sehingga berakhirlah masa penjajahan Belanda di Indonesia dan kakek nenek kita masuk ke masa penjajahan Jepang di Indonesia. Masa-masa akhir pendudukan Jepang di Indonesia yang waktu itu bernama Hindia Belanda ini tentu dimanfaatkan oleh para tokoh perjuangan. Berikut adalah cerita bagaimana akhir pendudukan Jepang di Indonesia. 1. Pusat Tenaga Rakyat atau Putera Pusat Tenaga Rakyat atau Putera adalah organisasi yang didirikan oleh pemerintah Jepang di Indonesia pada tanggal 16 April 1943. Organisasi ini merupakan tindak lanjut dari gagalnya Gerakan 3A yang kurang mendapat antusiasme dari rakyat Indonesia. Pusat Tenaga Rakyat dipimpin oleh Empat Serangkai, yaitu Ir. Soekarno, M. Hatta, Ki Hajar Dewantoro dan K.H. Mas Mansyur. Sebenarnya tujuan Putera diciptakan untuk membujuk kaum Nasionalis dan kaum Intelektual agar menggunakan pikiran dan tenaganya untuk membantu Jepang dalam perang melawan Amerika Serikat dan dengan adanya pemimpin dari kalangan bumiputra, maka rakyat Indonesia akan memberikan dukungannya. Lalu oleh para pendiri bangsa malah dimanfaatkan untuk merencanakan kemerdekaan Indonesia. Selain itu Bung Karno juga memanfaatkan organisasi ini untuk membebaskan para tokoh bangsa lain. Setelah Putera, Jepang juga mendarat organisasi serupa bernama Jawa Hokokai. 2. Berdirinya



Badan



Penyelidik



Usaha-Usaha Perisiapan



Kemerdekaan



Indonesia



(BPUPKI) Serangan Jepang ke Amerika Serikat ini tentu akibatnya bukan hal yang baik. Di Pearl Harbour, Jepang memang menang. Tapi setelah Pearl Harbour, Amerika Serikat yang mengamuk terus menyerang Jepang menggunakan taktik lompat katak yang dipimpin oleh Jenderal Douglas Mac Arthur. Jepang kalah di berbagai pertempuran penting seperti Pertempuran Laut Koral, Pertempuran 7



Midway, Pertempuran Solomon, Pertempuran Saipan, Pertempuran Teluk Leyte, Pertempuran Filipina, Pertempuran Iwo Jima dan Pertempuran Okinawa. Belum lagi Jepang harus mempertahankan wilayah jajahan yang lain. Kejayaan Kekaisaran Jepang terus terkikis. Harapan tentara dan rakyat Jepang semakin pupus ketika Amerika Serikat berhasil mendekati pulau Jepang. Pulau Honshu pun sudah dalam jangkauan tembak mereka. Kekalahan Jepang dalam perang Pasifik semakin jelas. Perdana Menteri Jepang, Jenderal Kuniaki Koiso, pada tanggal 7 September 1944 mengumumkan



bahwa Indonesia akan



dimerdekakan



kelak,



sesudah



tercapai



kemenangan akhir dalam perang Asia Timur Raya. Dengan politik itu, Jepang berharap agar rakyat Indonesia menganggap tentara Sekutu sebagai penyerbu. Jenderal Kumakichi Harada mengumumkan agar segera didirikan organisasi khusus yang bertujuan untuk menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia yang kemudian dinamakan BPUPKI pada tanggal 1 Maret 1945 sebagai sejarah-pembentukan-bpupki. Akhirnya, BPUPKI resmi dibentuk pada tanggal 29 April 1945 yang bertepatan dengan ulang Kaisar Hirohito. Dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat, dari kaum nasionalis, ditunjuk menjadi ketua BPUPKI. BPUPKI beranggotakan 67 orang, yang terdiri dari: 60 orang anggota aktif adalah tokoh pentng kemerdekaan Indonesia dari semua daerah dan kalangan. Sedangkan 7 orang anggota istimewa adalah utusan dari militer Jepang. Tapi orang-orang Jepang ini termasuk anggota pasif sehingga tidak mempunyai hak suara dan hanya bertindak sebagai pengamat. Ada beberapa hal yang dihasilkan oleh BPUPKI dalam dua sidang. Sidang pertama menghasilkan tentang nama Indonesia nanti yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan perumusan dasar negara yang merupakan hari lahirnya Pancasila yang kemudian disebut Piagam Jakarta. Sidang kedua menghasilkan Undang-Undang Dasar atau UUD. 3. Tragedi Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki Kondisi Jepang semakin memburuk karena kekalahan dimana-mana. Puncaknya, Amerika Serikat mengirimkan pesawat B-29 dan menjatuhkan bom atom bernama Little Boy pada tanggal 6 Agustus 1945. Bom yang terbuat dari uranium ini membunuh 90000 hingga 146000 penduduk Hiroshima. Sudah dihajar oleh bom atom, Jepang masih belum menyerah. Mungkin karena tradisi samurai yang memiliki harga diri tinggi. Pada tanggal 7 Agustus 1945, Bung Karno dipanggil oleh Marsekal Terauchi yang berada di Saigon dan diberikan izin untuk membentuk PPKI. Badan ini diketuai oleh Bung Karno dan wakilnya adalah Bung Hatta. PPKI di awal terbentuknya beranggotakan 21 orang. Kemudian tanpa sepengetahuan Jepang, anggotanya bertambah menjadi 27 orang. Pada tanggal 8 Agustus 1945, para pimpinan PPKI yaitu Bung Karno, Bung Hatta dan Radjiman diundang ke Dalat untuk bertemu dengan Marsekal Terauchi. Esoknya, pada tanggal 9 Agusuts 1945, B-29 terbang lagi di langit Nagasaki dan menjatuhkan bom atom bernama Fat Man. Bom yang terbuat dari plutonium ini membunuh 39000 hingga 80000 jiwa. Peristiwa dua bom atom ini tentu menjadi luka sejarah bagi Jepang dan selalu diingat hingga saat ini.



8



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Beberapa negara pernah menjajah Indonesia sangat lama hingga berabad-abad.Namun ada juga yang hanya menjajah selama beberapa tahun. Pemerintah penjajah kadang juga berjasa dalam pembangunan beberapa fasilitas umum seperti jalan, jembatan, perkebunan, rel kereta api, saluran irigrasi, dan beberapa fasilitas lain. Namun penjajahan tetap saja harus dihentikan karena menimbulkan penderitaan bagi negara yang dijajah, namun di lain pihak negara yang menjajah akan semakin makmur. Ketika jaman pendudukan Jepang, organisasi pergerakan nasional Indonesia mendapat pembatasan agar mereka tidak mampu melepaskan diri dari Jepang.Baru setelah pemerintah Jepang memberikan kesempatan para nasionalis diajak bekerjasama maka mereka menggunakan kesempatan itu sebaik-baiknya guna menggalang kesatuan dan semangat nasionalis. Pada pertengahan tahun 1942 Seokarno dibebaskan dari penjara dan sudah barang tentu pemerintah Jepang akan menggunakan keppuleran dan kepemimpinan Soekarno untuk tujuan propaganda yaitu agar seluruh bangsa Indonesia dengan mudah dikerahkan untuk membantu perang yang sedang dihadapi Jepang. Empat serangkai diberi kepercayaan untuk memimpin gerakan Pusat Tenaga Rakyat (Putra) yang dibentuk 9 Maret 1943, atas usul Ir. Soekarno.Tujuan Putra ialah mempersatukan rakyat Jawa untuk menghadapi serangan Sekutu yang semakin dekat dengan Indonesia (Jawa). Tugas Putra menggerakan tenaga dan kekuatan rakyat untuk memberi bantuan kepada usaha-usaha untuk mencapai kemenangan akhir dalam perang Asia Timur Raya B. Saran Dalam makalah ini, saya berharap supaya kita sebagai bangsa Indonesia dapat memahami peristiwa sejarah mengenai Pendudukan Jepang di Indonesia. Selain itu agar kita tetap menjaga dan melestarikan sumber kekayaan alam seperti rempah-rembah dan yang lainya, yang mana dahulu bangsa Jepang memonopolinya. Demikian makalah yang dapat saya buat, semoga bermanfaat dan dapat mendapatkan nilai yang memuaskan. Mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan . Kami ucapkan Terima Kasih.



9



DAFTAR PUSTAKA https://www.dosenpendidikan.co.id/perlawanan-rakyat-indonesia/ https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/16/173000169/perlawanan-rakyat-indonesia-terhadapjepang?page=all https://www.dosenpendidikan.co.id/perlawanan-rakyat-indonesia/ https://www.academia.edu/12373976/Perlawanan_Bangsa_Indonesia_terhadap_Bangsa_Asing https://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Biak https://tirto.id/frans-kaisiepo-sejarah-perjuangan-seorang-papua-untuk-indonesia-bLoW



10