Makalah Permainan Tradisional Diah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PERMAINAN TRADISIONAL YANG MENYENANGKAN Tugas Mata Kuliah : Bermain Dosen



: Dra. Tioh



oleh: Nama



: SITI RODIAH



NIRM



: 4322312040146



SEMESTER



: VI (Enam)



Prodi



: PG PAUD



SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ELMU PENDIDIKAN STKIP SETIA BUDHI RANGKASBITUNG KELAS CIPANAS 2015



KATA PENGANTAR



Segala puji bagi Allah SWT, yang merajai Semesta Alam, atas segala karunia dan hidayahnya akhirnya penulis bisa menyelesaikan tugas mata Kuliah Bermain dengan judul Makalah “PERMAINAN TRADISIONAL YANG MENYENANGKAN” Dalam pembuatan makalah ini tentu saja penulis ucapkan banyak terima kasih kepada 1. Pengelola



STKIP



memberikan



Setia



Budhi



kesempatan



Rangkasbitung



kepada



penulis



yang



telah



hingga



bisa



menyelesaikan tugas makalah ini. 2. Dra. Tioh, selaku Dosen Mata Kuliah Bermain yang telah memberikan



arahan



dan



bimbingan



hingga



terciptanya



makalah ini. 3. Teman-teman seperjuangan Mahasiswa/i STKIP Setia Budhi Kelas



Cipanas



yang



telah



memberikan



dukungan



dan



pemikirannya. Akhir kata semoga apa yang tertuang dalam makalah ini bisa bermanfaat dunia dan akhirat hingga akhir jaman.



Cipanas, Mei 2015



Penulis



1



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR .............................................................................



i



DAFTAR ISI ........................................................................................



ii



BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1 A.



Latar Belakang ........................................................................ 1



B.



Rumusan Masalah .................................................................. 2



C.



Tujuan ..................................................................................... 2



BAB II PEMBAHASAN ........................................................................ 3 A.



Pengertian Permainan Tradisional ........................................... 3



B.



Jenis-jenis Permainan Tradisional .............................................. 4



C.



Permainan Tradisional Yang Menyenangkan .......................... 6



D.



Nilai Yang Terkandung Dalam Permainan Tradisional ................ 12



BAB III PENUTUP ............................................................................... 14 A.



Kesimpulan ............................................................................. 14



B.



Saran ........................................................................................ 14



DAFTAR PUSTAKA



2



BAB I PENDAHULUAN



A.



Latar Belakang Saat ini jarang sekali terlihat anak-anak kecil bermain bersama



di luar rumah. Padahal hari minggu merupakan hari libur mereka. Meskipun terdapat beberapa anak yang sedang bermain sepeda. Ah berbeda sekali saat Aku duduk di bangku sekolah dasar (SD). Aku yang terlahir di generasi 90an belum memasuki era gadget yang menggila begitu banyak permainan tradisional yang telah dikenalkan oleh orang tua. Saat itu begitu banyak permainan yang sering sekali dimainkan bersama teman-teman saat di sekolah atau pun di rumah. Di sekolah permainan yang sering dilakukan adalah karet (lompat tali), bekel, gasing, kelereng, gerobak sodor (galasin), dan tak lupa sepak bola. Saat di rumah permainan yang sering dilakukan tak berbeda jauh dengan di sekolah, ditambah dengan bermain batu tujuh, petak umpet, buaya-buayaan, layang-layang dan masak-masakan. Begitu banyaknya permainan membuat kami tak pernah lelah dalam bermain, bahkan setelah pulang sekolah pun kami tetap bermain seolah tidak mengenal lelah bahkan terkadang lupa waktu sehingga tak heran karena terlalu asik bermain di luar, kami selalu dicari bahkan dimarahi orang tua. Lalu kemanakah permainan- permainan tradisional tersebut saat ini? Mungkin di pedesaan permainan ini masih ada namun, di perkotaan permainan semacam ini seolah menghilang. Jangankan untuk bermain layangan, untuk bermain sepak bola saja sulit untuk mencari lapangan. Lapangan yang berupa hamparan tanah merah di tumbuhi dengan rumput liar.



1



Ketika gadget masuk dan menguasai era saat ini, permainanpermainan tersebut sedikit demi sedikit telah pudar. Anak-anak saat ini lebih tertarik dengan gadget yang dimilikinya. Hal ini karena fitur yang disediakan oleh gadget tersebut lebih menarik. Sehingga dapat dikatakan generasi saat ini merupakan generasi merunduk, karena telah terhipnotis oleh dunia gadget. Mereka lebih senang bermain games yang ada di gadget tersebut. Jika seperti itu mereka akan kecanduan gadget. Visual mereka akan lebih berkembang dibandingkan kinestetik dan kepekaan mereka terhadap lingkungan. Selain itu pergi jalan- jalan ke mall atau ke tempat hiburan lainnya sebagai salah satu kegiatan untuk mengisi waktu libur mereka saat ini. Secara tidak langsung orang tua lalai untuk mengajarkan permainan tradisional dan lebih mengenalkan permaian moderan serta opsi lainnya yang menjadikan pergesaran permainan



tradisional



saat



ini.



Lalu



apa



yang



salah



dengan



permainan tradisional sehingga dapat tergeserkan oleh permainan modern ini. Perlu



diketahui



bahwa



permainan



tradisional



sangatlah



menarik, mendidik, dan menyenangkan, permainan tradisional ini mengajarkan kita untuk bekerja sama, mudah bersosialisasi, tangkas, kreatif,



dan



bersemangat.



Permainan



tradisional



memainkan



peranan penting bagi perkembangan psikomotorik, kemampuan kognitif, dan kemampuan afeksi. Sehingga tidak ada yang salah dengan permainan tradisional. Secara tidak langsung Karakter anak dapat terbentuk dan dibangun dengan permainan tradisional ini



B.



Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas,



penulis merumuskan beberapa permasalahan yang akan penulis bahas dalam makalah ini diantaranya sebagai berikut :



2



1. Apa yang dimaksud dengan permainan tradisional? 2. Apa saja jenis-jenis permainan tradisional? 3. Apa nilai yang terkandung dalam permainan tradisional



C.



Tujuan Adapun tujuan dari pembahasan makalah mengenai Permainan



Tradisional yang menyenangkan diantaranya adalah : 1. 2. 3.



Untuk mengetahui pengertian dari permainan tradisional Untuk mengetahui jenis-jenis permainan tradisional Untuk mengetahui nilai yang terkandung dalam permainan tradisional BAB II PEMBAHASAN



A.



Pengertian Permainan Tradisional Permainan tradisional adalah permainan yang dimainkan



oleh anak-anak jaman dulu. Kebanyakan permainan ini dilakukan dengan cara kelompok. Kehidupan masyarakat di masa lalu yang bisa dibilang



tidak



mengenal



dunia



luar



telah



mengarahkan



dan



menuntun mereka pada kegiatan sosial dan kebersamaan yang tinggi. Terlebih



kebudayaan



Indonesia



pada



umumnya



sangat



menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan. Hal ini yang kemudian mendorong tercipta nya jenis permainan tradisional. Sayang nya perkembangan jaman khususnya perkembangan teknologi yang semakin



pesat



membuat



jenis



permainan



ini



perlahan



mulai



menghilang. Permainan tradisonal merupakan simbolisasi dari pengetahuan yang turun temurun dan mempunyai bermacam-macam fungsi atau 3



pesan di baliknya, di mana pada prinsipnya permainan anak tetap merupakan permainan anak. Dengan demikian bentuk atau wujudnya tetap menyenangkan dan menggembirakan anak karena tujuannya sebagai



media



permainan.



Aktivitas



permainan



yang



dapat



mengembangkan aspek-aspek psikologis anak dapat dijadikan sarana belajar sebagai persiapan menuju dunia orang dewasa. Permainan tradisional ini bisa dikategorikan dalam tiga golongan, yaitu : permainan untuk bermain (rekreatif), permainan untuk bertanding



(kompetitif)



Permainan



tradisional



dan yang



permainan bersifat



yang



rekreatif



bersifat pada



edukatif. umumnya



dilakukan untuk mengisi waktu luang. Permainan tradisional yang bersifat kompetitif, memiliki ciri-ciri : terorganisir, bersifat kompetitif, diainkan oleh paling sedikit 2 orang, mempunyai criteria yang menentukan siapa yang menang dan yang kalah, serta mempunyai peraturan yang diterima bersama oleh pesertanya. Sedangkan perainan tradisional yag bersifat edukatif, terdapat unsur-unsur pendidikan di dalamnya. Melalui permainan seperti ini anak-anak diperkenalkan dengan berbagai macam ketrampilan dan kecakapan yang nantinya akan mereka perlukan dalam menghadapi kehidupan sebagai anggota masyarakat. Berbagai jenis dan bentuk permainan pasti terkandung unsur pendidikannya. Inilah salah satu bentuk pendidikan yang bersifat non-formal di dalam masyarakat. Permainan jenis ini menjadi alat sosialisasi untuk anak-anak agar mereka dapat menyesuaikan diri sebagai anggota kelompok sosialnya.



B.



Jenis-jenis Permainan Tradisional Banyak sekali macam-macam permainan tradisional di



Indonesia, hampir di seluruh daerah-daerah telah mengenalnya bahkan pernah mengalami masa-masa bermain permainan tradisional ketika kecil. Permainan tradisional perlu dikembangkan lagi karena mengandung banyak unsur manfaat dan persiapan bagi 4



anak dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Beberapa contoh permainan tradisional akan dijelaskan secara lebih rinci sebagai berikut : •



Permainan Tradisional dari Jogjakarta



-



Gobag Sodor



-



Petak Umpet/ Delikan



-



Ingkling



-



Neker/ Kelereng



-



Benthik



-



Dakon



-



Eggrang



-



Bekhel



-



Cublak-cublak suweng







Permainan Tradisional dari Jawa Barat (sunda)



-



Ngadu Muncang



-



Congklak



-



Bebentengan



-



Sunda Manda



-



Patok Lele







Permainan Tradisional dari Sulawesi



-



Maqgalaceng



-



Allogo



-



Ceklen



-



Lompat Tali



-



Lari Tampurung



-



Paka-Paka Dusu



-



Kokotrek



-



Tali Tanah



-



Kanikir



-



Benteng-benteng



-



Paka-paka sambunyi



-



Cenge-cenge 5



-



Dodorobe



-



Valinggir







Permainan Tradisional dari Kalimantan



-



Bateweh



-



Sepak Sawut



-



Balogo



-



Bagasing



-



Isutan Jarat



-



Batungkau







Permainan Tradisional dari Papua



-



Kayu Malele



-



Patah Kaleng



-



Inkaropianik



-



Tok Asya



-



Gulat Bob







Permainan Tradisional dari Sumatra



-



Gala Hambek



-



Iye- Iye



-



Taratintin



-



Piccek Baju



-



Terompa galuak







Permainan Tradisional dari Bali



-



Meong-meongan



-



Colek Nadi



-



Metajog



C.



Permainan Tradisional Yang Menyenangkan (Permainan



Bola Kasti) Kasti merupakan salah satu jenis permainan bola kecil beregu. Kasti merupakan bentuk permainan tradisional yang mengutamakan beberapa unsur kekompakan, ketangkasan dan kegembiraan. 6



Permainan ini biasa dilakukan di lapangan terbuka, pada anakanak usia sekolah dasar, permainan ini bisa melatih kedisiplinan diri serta memupuk rasa kebersamaan dan solidaritas antar teman. Agar dapat bermain kasti dengan baik kita dituntut memiliki beberapa keterampilan yaitu memukul, melempar, dan menangkap bola serta kemampuan lari. Kasti dimainkan oleh 2 regu, yaitu regu pemukuldan regu penjaga. Permainan kasti sangat mengandalkan kerjasama pemain dalam satu regu. Teknik Dasar Permainan Kasti Agar dapat bermain kasti dengan baik kita dituntut menguasai teknik dasar bermain kasti. Adapun teknik dasar permainan kasti ada 3, yaitu teknik melempar, menangkap, dan memukul bola. Teknik Melempar Bola Melempar Bola Menyusur Tanah Cara melakukan: 



Bola dipegang pada pangkal ruas jari tangan







Posisi badan membungkuk







Ayunan lengan belakang ke depan melalui bawah







Bola dilempar menyusur tanah ke sasaran



Melempar Bola Mendatar Cara melakukan:



7







Bola dipegang pada pangkal ruas jari tangan, diantara jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis. Sedangkan jari kelingking dan ibu jari mengontrol bola agar tidak jatuh







Badan condong ke belakang, ayunan lengan dari bawah ke atas







Bola dilempar mendatar setinggi dada ke arah sasaran



Gambar Lapangan Permainan Bola Kasti Melempar Bola Melambung Cara melakukan: 



Bola dipegang pada pangkal ruas jari tangan, diantara jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis. Sedangkan jari kelingking dan ibu jari mengontrol bola agar tidak jatuh



8







Badan condong ke belakang, ayunan lengan dari bawah ke atas







Melempar dengan tangan terkuat. Apabila melempar dengan tangan kanan, maka



kaki kiri berada di depan, begitu



sebaliknya. 



Bola dilempar melambung diikuti gerakan lanjutan dengan melangkahkan kaki k;belakang ke depan.







Pandangan mata ke arah sasaran lemparan



Melempar Bola Memantul Tanah Cara melakukan: 



Posisi kaki ditekuk dan badan condong ke depan







Ayunan lengan ke arah depan bawah







Bola dilempar memantul tanah ke sasaran



Teknik Menangkap Bola Teknik menangkap bola kasti ada 4 macam, yaitu: 



Menangkap Bola Mendatar







Menangkap Bola Melambung







Menangkap Bola Menyusur Tanah







Menangkap Bola Memantul Tanah



Cara melakukan 4 teknik ini pada dasarnya sama, yaitu 



Pandangan mata tertuju pada arah datangnya bola



9







Menangkap dengan kedua tangan dengan kedua telapak tangan dibuka membentuk setengah bola







Saat perkenaan bola pertama dengan telapak tangan, diikuti sedikit tarikan tangan ke belakang.



Teknik Melambungkan Bola Teknik melambungkan bola digunakan untuk memberikan umpan yang



baik



kepada



pemukul.



Cara melakukan: 



Berdiri tegak. Jika melempar dengan tangan kanan, maka kaki kanan berada di depan







Bola dipegang dengan tangan kanan di depan paha kanan







Badan condong ke depan







Putar lengan kanan (yang memegang bola) ke belakang 360°







Langkahkan kaki kiri ke depan, ayunkan lengan ke depan dan lepaskan bola saat berada di samping paha kanan disertai lecutan pergelangan tangan



Teknik Memukul Bola Cara melakukan: 



Pegang alat pemukul di bagian yang lebih kecil dengan satu tangan







Berdiri menyamping sehingga pelambung berada di samping kiri pemukul



10







Kedua kaki dibuka selebar bahu







Letakkan alat pemukul di atas bahu sebelah kanan dengan siku tangan yang memegang alat pemukul ditekuk







Pandangan ke arah pelambung dan datangnya bola







Ayunkan alat pemukul dengan meluruskan siku disertai lecutan pergelangan tangan saat bola dalam jangkauan pukulan







Diikuti gerakan lanjutan dengan melangkahkan kaki belakang ke depan



Adapun



beberapa



teknik



memukul



bola



adalah



sebagai



berikut ini: 



Memukul Bola Mendatar







Memukul Bola Melambung







Memukul Bola Memantul Tanah



Peraturan Permainan Kasti 



Lapangan Permainan Kasti. Lapangan kasti berbentuk persegi panjang dengan ukuran:







Panjang: 60 – 70 meter







Lebar: 30 meter







Ruang hinggap: 3







Ruang bebas: 1



Peralatan Permainan Kasti



11







Pemukul: terbuat dari kayu







Bola Kasti: terbuat dari karet



Peraturan Permainan Kasti 



Jumlah Pemain. Jumlah pemain kasti tiap regu adalah 12 orang, dengan salah satu pemain bertindak sebagai kapten. Setiap pemain wajib mengenakan nomor dada dari 1 sampai 2.







Waktu Permainan.







Waktu permainan dilakukan dalam 2 babak. Tiap-tiap babak 20 – 30 menit. Diantara tiap babak diberikan istirahat 15 menit.







Wasit. Pertandingan kasti dipimpin oleh seorang wasit dibantu 3 orang penjaga garis dan 1 orang pencatat waktu.



Regu Pemukul 



Setiap pemain berhak memukul satu kali, kecuali pemain terakhir berhak memukul sampai 3 kali.







Sesedah memukul, alat pemukul harus diletakkan di dalam ruang pemukul. Apabila alat pemukul diletakkan di luar, maka pemain tersebut tidak mendapatkan nilai, kecuali jika ia segera meletakkannya di dalam ruang pemukul.







Pukulan dinyatakan benar apabila bola yang dipukul melampaui garis pukul, tidak jatuh di ruang bebas, dan tidak mengenai tangan pemukul.



Regu Penjaga Regu penjaga bertugas:



12







Mematikan lawan dengan cara melemparkan bola ke pemukul atau menangkap langsung bola yang dipukul melambung oleh regu pemukul.







Membakar ruang bebas dengan cara menempati ruang bebas jika kosong.



Pelambung Pelambung bertugas: 



Melambungkan bola sesuai permintaan pemukul







Jika bola yang dilambungkan oleh pelambung tidak sesuai dengan permintaan pemukul, maka pemukul boleh untuk tidak memukulnya. Jika ini terjadi sampai 3 kali berturut-turut maka pemukul dapat berlari bebas ke tiang pemberhentian pertama.



Pergantian Tempat 



Pergantian tempat antara regu pemukul dan regu penjaga terjadi apabila:







Salah seorang regu pemukul terkena lemparan bola







Bola pukulan regu pemukul ditangkap langsung oleh regu penjaga sebanyak 3 kali berturut-turut.







Alat pemukul lepas ketika memukul



Cara Mendapatkan Nilai 



Pemain



berhasil



memukul



bola,



kemudian



lari



ke



pemberhentian I, II, III, dan ruang bebas secara bertahap, mendapat nilai 1.



13







Pemain berhasil berlari melewati tiang-tiang pemberhentian dan kembali ke ruang bebas atas pukulannya sendiri, mendapat nilai 2.







Regu penjaga menangkap langsung bola lambung yang dipukul oleh regu pemukul, mendapat nilai 1.







Regu yang mendapatkan nilai paling banyak dinyatakan sebagai pemenang.



Cara Bermain Kasti 



Setelah menguasai beberapa teknik dasar permainan kasti dan memahami



peraturan



permainannya,



selanjutnya



adalah



mempraktikkan bagaimana cara bermain kasti dengan benar. Dalam bermain kasti dibutuhkan kerjasama tim dan rasa tanggung jawab. Selain itu yang paling penting adalah sikap untuk selalu menjaga sportifitas. 



Sebelum memulai bermain kasti, hendaknya ditentukan dulu dua regu yang akan bermain. Tiap-tiap regu berjumlah 12 pemain. Bagi siswa yang belum mendapatkan giliran bermain, hendaknya



melihat



di



sisi



lapangan



sambil



mempelajari



kejadian-kejadian di lapangan.



D.



Nilai Yang Terkandung Dalam Permainan Tradisional Permainan tradisional adalah permaian yang tercipta dari



kebiasaan yang mencerminkan pola kehidupan para leluhur bangsa Indonesia



yang



terkenal



dengan



sopan-santun



dan



unggah-



ungguhnya. Dan semua itu telah tertanam dalam setiap jenis permainan tradisional Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam setipa permainan trdisional sangatlah bermacam-macam dan dalam satu permaianan bisa terkandung nilai lebih dari dua hal. 14



Pejelasan singkat mengenai nilia-nilai yang terkandung dalam permainan tradisional adalah sebagai berikut : 1.



Nilai edukasi Nilai edukasi ini hampir terdapat pada setiap permainan



tradisional. Misal pada suramanda saruk kita terkandung edukasi hitung menghitung. Selain itu pada permainan lain yang terdapat eduksi menghitung antara lain pada permainan kartu umbul, nekeran karetan, dll. Ada juga permainan seperti maling-malingan yang melatih konsentrasi dan daya ingat yaitu terhadap batu-batu yang menjadi maling. 2.



Nilai kemanusiaan / dan kerjasama Nilai kemanusiaan initerdapat pada permainan-permainan yang



dapat



dilakukan



secara



beregu,



misalnya



pada



gobak



sodor



memrlukan kerjasama yang baik baik dari regu penerobos untuk menerobos penjagaan serta dari regu penjaga agar tidak ada penerobos yang bisa liwat. Lalu pada permaian luncatan beregu, apabila ada anggota yang gagal pada salah satu tingkatan, maka anggota yang telah berhasil menggantikan atau membyarkan hutang pemain yang gagal pada tingkat terebut. Kamudian



pada permainan



beteng-betengan



kita



perlu



mealakkan kerjasama yang baik antar anggota untuk menjatuhkan beteng lawan dan menjaga beteng dari serangan lawan serta melatih rasa untuk menolong teman yang tertangkap oleh lawan. Selain itu pada permainan ini kita juga berlatih mengenai pembagian tugas sesuai



kemampuan.



Serta



pada



permainan dingklik



ongklak



angklik juga memerlukan kerlasama yang sangat bagus dimana satu sama lain harus berusaha menjaga keseimbangan dengan tetap memperhatikan kondisi temannya yang lain. 3.



Nilai olah raga



15



Nilai olah raga pada permainan tradisional sangat banyak sekali. Mulai dari nilai olah raga lari seperti terdapat pada permainan beteng-betengan, delikan, doncok, nit-nitan, tekong-tekongan, dan juga bak cu. Kesumua permainan yang telah disebutkan tersebut membutuhkan kemampuan yang lari yang bagus untuk dapat memenangkan permainan. Lalu untuk nilai olah raga kakuatan otot antara lain keder, gelud cino, benthik, doncok, serta plentengan. Pada keder dan gelud cino kita melatih otot tangan untuk mnjatuhkan lawan main, lalu pada doncok, plentengan, dan benthik kita melatih ketepatan serta kekuatan sehingga binda yang kita pukul atau lempat mncapai jarak yang jauh dan tepat sasaran. 4.



Nilai seni dan kreatifitas Nilai seni pada permainan tradisional terdapat pada permaian



engklek, gobag sodor, dan otek-otek untuk embuat gambar barupa garis yang lurus dan rapi serta lingkaran yang sempurna membentuk pola sesuai keinginan para pemaian. Serta dalam permainan plentengan, pistol pluru kuncup glemot, tembakan tok-tokan dari bambu melatih daya kreatifitas dalam membentuk alat permainan tersebut sebagus mungkin dan semenarik mungkin.



16



BAB III PENUTUP



A.



Kesimpulan Permainan tradisional tidak hanya sekedar permainan yang



mengandung kesenangan semata. Namun permainan tradisional dapat melatih kemampuan motorik anak, sikap anak, dan juga ketrampilan anak. Serta dapat membentuk karakter anak yang luhur. Dalam menerima sikap perubahan sosial didalam masyrakat kita



memang



harus



bersifat



terbuka



dan



dinamis



terhadapa



perkembangan zaman, perkembangan dunia IT. Ada sebuah garisgaris yang harus memisahkan kebudayaan asli dengan masuknya kebudayaan luar dalam era global saat ini. Perubahan sosial akan terjadi apabila masyarakat menerima masuknya perubahan itu sendiri, maka dari itu kita perlu yang namanya kesadaran sejak dini untuk menjaga dan melstarikan kebudayaan lokal masyarakat kita sendiri, kalau bukan kita yang menjaga kebudayaan tersebut, siapa lagi dan tidak akan menutup kemungkinan memudarnya permainan tradisional, sebagai salah satu contoh penulisan diatas, dapat terjadi bila kita sendiri tidak memelihara kebudayaan kita sendiri.



B.



Saran Kita sebagai generasi muda sudah saatnya kita melestarikan



permainan tradisional. Kita seharusnya perkenalkan dulu pada anak kita tentang permainan tradisional walaupun di zaman globalisasi saat ini. Karena pada usia dini, perkembangan anak sangat dibutuh demi perkembangan fisik dan motorik anak. Selain iti permainan tradisional sangat menguntungkan daripada permainan di zaman sekarang seperti game online. Game online sangat tidak baik bagi perkembangan anak karena akan membawa dampak negative bagi 17



seorang anak. Tidak dipungkiri saat ini banyak orang tua yang malah membelikan anaknya barang-barang canggih. Maka dari itu , peran orang tua untuk mendampingi anaknya sangatlah penting demi masa depan seorang anak.



18



DAFTAR PUSTAKA



http://www.mikirbae.com/2014/11/permainan-kasti.html http://id.wikipedia.org/wiki/Kasti http://antoksoesanto.blogspot.com/2014/08/pengertian-dan-macampermainan-tradisional.html https://www.selasar.com/budaya/permainan-tradisional-budayapositif-yang-mulai-ditinggalkan http://setiyaraharja.blogspot.com/2013/03/permainan-tradisionalmodal-karakter.html



19