Makalah Peta Pita Pramuka [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up

Makalah Peta Pita Pramuka [PDF]

MAKALAH PETA PITA PRAMUKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peta Pita adalah gambaran keadaan daerah/wilayah yang dil

405 1 784 KB

Report DMCA / Copyright

DOWNLOAD FILE

File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PETA PITA PRAMUKA



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peta Pita adalah gambaran keadaan daerah/wilayah yang dilewati dalam suatu perjalanan yang digambar pada gulungan kertas berbentuk pita. Dalam kepramukaanpun peta pita sering digunakan, terutama oleh para adik-adik Penggalang untuk pelaksanaan kegiatan widegame atau kegiatan dialam terbuka yang lain. Peta pita juga termasuk salah satu dari teknik kepramukaan (TEKPRAM) yang seharusnya dikuasai oleh seorang pramuka. B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Rumusan Masalah Apa pengertian peta pita? Menyebutkan kegunaan peta pita? Apa saja perlengkapan peta pita? Bagaimana bentuk peta pita? Apa saja hal-hal yang perlu di perhatikan dalam membuat peta pita? Bagaimana cara pengukuran jarak? Sebutkan contoh dari peta pita?



C. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Tujuan Untuk mengetahui pengertian peta pita? Untuk mengetahui kegunaan peta pita? Untuk mengetahui perlengkapan peta pita? Untuk mengetahui bentuk peta pita? Untuk mengetahui hal-hal yang perlu di perhatikan dalam membuat peta pita? Untuk mengetahui cara pengukuran jarak? Untuk mengetahui contoh dari peta pita?



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Peta Pita   



Peta pita adalah gambaran keadaan daerah/wilayah yang dilewati dalam suatu perjalanan/penjelajahan yang digambar pada gulungan kertas berbentuk pita. Disebut peta pita karena kertas yang akan digambar/digarap, digulung seperti pita mesin tik (lihat gambar dibawah). Peta pita & Peta perjalanan merupakan materi latihan kepramukaan yang sangat penting untuk mengembangkan rasa cinta alam & penguasaan lingkungan, penerapan pengetahuan tentang peta (skala, jarak, tanda-tanda alam, arah & sudut kompas, dsb), serta ketrampilan bekerja secara kelompok dengan teliti, kompak dan kebersamaan.



1|Page



B. Kegunaan Peta Pita Kegunaan peta pita sangat erat hubungannya dengan tujuan dibuatnya peta pita itu sendiri. Tujuan pembuatan peta pita antara lain : Sebagai pedoman/petunjuk perjalanan Apabila akan menuju ke suatu tempat melintasi daerah yang belum dikenal ada kemungkinan akan tersesat. Kalau hal ini terjadi maka dengan bantuan peta pita yang dibuat dengan mudah kembali menuju posisi semula. Dalam hal ini peta pita digunakan terbalik (berlawanan arah dengan proses pembuatannya). Sebagai dokumentasi perjalanan Apabila suatu saat akan mengulangi kembali perjalanan melalui daerah yang sama dengan bantuan peta pita hal ini dengan mudah dilakukan. Sebagai pedoman membuat peta wilayah Dengan berpedoman peta pita dengan mudah dapat membuat peta daerah/wilayah tertentu. Tinggal penyesuaian dengan skala yangndiperlukan. C. Perlengkapan Peta Pita     



Kertas berupa gulungan. Pensil, penggaris panjang/segitiga, karet penghapus, busur derajat. Kompas dan jam tangan Tali (sebagai pengukur jarak), biasanya untuk jarak dekat. Untuk jarak jauh biasanya menggunakan langkah. Alas dari triplek/alat khusus pembuatan peta pita



Menggambar peta ini dimulai dari bawah. Bagian yang sudah digambar digulung kearah roda pita A. D. Bentuk Peta Pita Sebelum dimulai pembuatan peta pita, terlebih dahulu disiapkan kolom-kolom pada kertas untuk pembuatan peta pita. Kolom-kolom tersebut bentuknya bermacam-macam tergantung selera si pembuat peta pita. Yang terpenting harus ada kolom untuk nomor, arah, jarak, dan gambar.



2|Page



Keterangan Gambar :      



Kolom nomor : untuk menuliskan nomor urut yang membedakan daerah yang dilalui sesuai dengan arah jalannya. Dengan kata lain nomor urut dibuat setiap berganti arah. Kolom waktu : untuk mencatat waktu pemberangkatan dan waktu setiap kali berganti arah. Kolom arah : untuk menuliskan angka derajat dan untuk membuat simbol panah (arah panah selalu menunjuk arah utara). Kolom jarak : untuk mencatat jarak yang dilalui, dinyatakan dalam meter atau kilometer. Pengukuran jarak dengan menggunakan tali atau langkah. Kolom kiri kanan peta-pita : untuk menggambar keadaan daerah di sebelah kiri dan kanan jalan yang dilalui dengan tanda peta yang berlaku pada peta topografi. Kolom keterangan : untuk menerangkan keadaan daerah yang tergambar pada kolom gambar/peta pita.



E. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat Peta Pita: 



   







Dalam pembuatan peta pita pada setiap perubahan arah (belok) selalu dibuat melintang yang memotong kolom-kolom yang ada kemudian dilanjutkan dengan nomor berikutnya. Satu baris penggambaran yang meliputi nomor, jam, jarak, arah, gambar peta dan keterangan ditentukan oleh belokan pada titik selanjutnya. Menggambar peta pita dimulai dari bawah ke atas, bagian yang sudah digambar digulung ke arah belakang. Perbandingan pada setiap bagian peta pita (perubahan setiap belokan) tidak harus menggunakan skala tertentu. Tanda-tanda yang digambarkan pada kolom gambar hanyalah tanda-tanda yang penting saja, mudah dikenal, tidak perlu semua keadaan medan digambarkan pada kolom tersebut. Apabila ada tanda-tanda di medan ternyata tidak terdapat pada tanda-tanda peta seperti di peta topografi, maka diusahakan menggambar bentuk mirip seperti aslinya.



F. Pengukuran Jarak Dalam Peta Pita 3|Page



Di dalam pembuatan peta pita pengukuran jarak merupakan hal yangmutlak harus dilakukan. Pengukuran jarak biasanya menggunakan langkahatau bisa juga menggunakan tali, namun ini jarang digunakan karena inikurang praktis. Apabila menggunakan langkah sebagai alat ukur, tentu sajaharus mengetahui dulu ukuran setiap langkah (satu langkah =.... Cm). Caranya adalah sebagai berikut :  



Melangkahlah (langkah normal) lurus ke depan 10 langkah. Dengan menggunakan meteran, ukur jarak dari awal langkah pertama sampai langkah ke-10 (misalnya x cm). Jadi ukuran 1 langkah = x : 10 = .... cm



G. Contoh Peta Pita



Peta Pita yang telah selesai dapat dijadikan data untuk membuat peta/rute perjalanan. Dari data peta pita di atas, jika diujudkan dalam peta perjalanan akan tampak seperti gambar di bawah ini :



4|Page



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dalam kepramukaanpun peta pita sering digunakan, terutama oleh para adik-adik Penggalang untuk pelaksanaan kegiatan widegame atau kegiatan dialam terbuka yang lain. Peta pita juga termasuk salah satu dari teknik kepramukaan (TEKPRAM) yang seharusnya dikuasai oleh seorang pramuka. Kegunaan peta pita sangat erat hubungannnya dengan tujuan dibuatnya peta pita itu sendiri. Untuk pembuatan peta pita, setiap pergantian arah perjalanan maka harus kita gambarkan, demikian seterusnya sampai daerah yang kita tuju. B. Saran Saya menyadari bahwa makalah yang saya tulis ini masih memiliki beberapa kekurangan ataupun kekeliruan, baik di dalam bentuk isi maupun dalam bentuk penyajian. Karena itu saya memohon maaf dan semoga makalah yang telah saya susun secara sistematis ini bisa bermanfaat bagi pembaca di kehidupan sehari-harinya ataupun di dalam proses belajar mengajar. SEMAPHORE



Semaphore Semaphore adalah salah satu teknik untuk menyampaikan dan menerima pesan dengan jarak yang berjauhan. Semaphore digunakan jika keadaan tidak memungkinkan untuk berkomunikasi secara langsung maupun dengan alat komunikasi lainnya. Dalam kepramukaan teknik semaphore biasa dilakukan dengan menggunakan sepasang bendera yang memiliki ukuran 45cm x 45cm yang merupakan gabungan dua buah segitiga sama kaki yang masing-masing berwarna merah dan kuning. Pemilihan warna ini disengaja karena warna ini terlihat mencolok walaupun terlihat dari jarak yang sangat jauh. Semaphore kini menggunakan dua bendera yang berbentuk persegi, yang akan digunakan oleh pengirim sinyal untuk melakukan posisi-posisi yang bisa diterjemahkan menjadi huruf dan angka. Sebenarnya warna bendera tergantung asal pesan itu dikirimkan, jika dikirimkan dari laut, maka benderanya berwarna merah dan oranye, jika dikirimkan dari darat maka bendera akan berwarna biru dan putih. Di Indonesia bendera yang biasa digunakan dalam kegiatan kepramukaan berwarna merah dan oranye. Namun sebenarnya warnabendera itu sendiri tidaklah terlalu penting, itu hanya merupakan pertanda agar pesan lebih mudah ditangkap. Penggunaan Semaphore dalam Pramuka 5|Page



Di Indonesia, semaphore biasa diterapkan sebagai salah satu keahlian yang harus dimiliki dalam kegiatan pramuka. Biasanya kegiatan semaphore ini diajarkan sejak dalam level pramuka siaga dan merupakan keterampilan yang dipraktekan pada acara perkemahan. Namun seiring dengan semakin redupnya kegiatan pramuka di Indonesia, maka keterampilan semaphore ini pun semakin jarang dikenal orang. Contoh Bendera Semaphore :



Semaphore Cara mengirim dan menerima berita dalam semaphore adalah sebagai berikut: 1. Usahakan untuk mengirim atau menerima berita berada di tempat yang terang. 2. Untuk pengirim sebaiknya dilakukan oleh dua orang atau tiga orang, satu sebagai pengirim isyarat, satu sebagai pembaca isyarat dan satu lagi sebagai pembawa kunci kode isyarat jika belum hafal 3. Sikap pengirim tegak, dan dua orang lainnya jongkok tanpa menghalangi si pengirim. 4. Sebelum mengirim berita , kirim perhatian kepada si penerima. Jika siap penerima menjawab dengan “K” 5. Kirimkan hurufperhuruf dari tiap perkataan. 6. Untuk menyatakan perkataan telah selesai dipakai tanda bendera dipegang bersilang kebawah dan juga digunakan kalau ada huruf kembar. 7. Jika tiap perkataan diterima dengan baik penerima menyatakan dengan mengirim huruf “C” 8. Bila pengirim menghendaki membuat angka. Maka lebih dahulu harus memberi tanda A sesudah itu baru membuat angkanya. 9. Jika penerima menghendaki supaya kiriman terakhir di ulangi kirimkan kepada pengirim “ INI” dirangkai. 10. Jika pengirim membuat kekeliruan kirimkan huruf “ E” delapan kali. 11. Berita selesai dinyatakan dengan huruf “AR” tunggulah si penerima mengirim huruf “R” artinya ia telah menerima dengan baik.



6|Page



Berikut Pergerakan dalam Semaphore :



Semaphore Semaphore Semaphore



Semaphore Semaphore Untuk membuat sandi angka, sebelum memulai sandi maka harus diawali dengan sandi “Nomor” dan jika ingin kembali membuat sandihuruf maka harus membuat sinyal “J” Beberapa sandi lainnya yang biasa digunakan dalam semaphore adalah; 1. U-R : berita siap dimulai 2. K : siap menerima berita 3. E (8 kali) : error / ada kesalahan 4. I-N-I : ulangi 7|Page



5. A-R : berita selesai 6. R : dapat menerima dengan baik 7. A-S : tunggu 8. M-K : geser kanan 9. M-L : geser kiri Inilah sedikit pembahasan tentang Semaphore dan semoga bermanfaat...!!!



A. PIONERING Pengertian



Pionering (Pioneering dalam bahasa Inggris) adalah salah satu teknik kepanduan dalam penggunaan peralatan tongkat dan tali yang dirangkai menjadi sebuah model suatu objek. Tujuan Memberi informasi, ilmu baru, dan mengasah keterampilan peserta dalam membuat sebuah model suatu objek sederhana yang nantinya dapat diaplikasikan dikehidupan pada saat dan sesudah kegiatan kepramukaan. Manfaat 1. Memupuk rasa kebersamaan, kekompakan, dan kerjasama yang baik antar peserta. 2. Dapat diterapkan pada saat situasi genting maupun P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan). 3. Memproyeksi pemikiran peserta dalam merancang suatu objek sebenarnya (bukan model).



8|Page



Contoh model pionering, beberapanya sebagai berikut:



B. TALI -TEMALI Dalam tali temali kita sering mencampuradukkan antara tali, simpul dan ikatan. Hal ini sebenarnya berbeda sama sekali. Tali adalah bendanya. Simpul adalah hubungan antara tali dengan tali. Ikatan adalah hubungan antara tali dengan benda lainnya, misal kayu, balok, bambu dan sebagainya.



9|Page



Dalam tekhnik kepanduan, pada ketrampilan tali temali, kita sering mencampur adukkan pengertian antara tali, simpul dan ikatan. Padahal ketiga unsur itu sama sekali berbeda.



Tali adalah bendanya Simpul adalah pertemuan tali dengan tali Ikatan adalah pertemuan tali dengan benda lain (seperti kayu, batu dan lain-lain). Uraian : a. Simpul-Simpul 1. Simpul Turki Kegunaan : Sebagai cincin kacu (hasduk/setangan leher). Sebagai penghias sapu. 2. Simpul Militer Kegunaan : Sebagai pengait peluit (penyimpan peluit). 3. Simpul Mati Kegunaan : Untuk menyambung 2 buah tali yang sama besar. 4. Simpul Hidup Kegunaan : Untuk mengikat tiang dan mudah dibuka lagi. 5. Simpul Jangkar Kegunaan : Untuk membuat dlagbar, menalikan pada pasak, menarik balok, dan lain-lain. 6. Simpul Pangkal Kegunaan : Untuk mengikatkan tali pada tiang 7. Simpul Tiang Kegunaan : Untuk mengikat leher binatang supaya tidak terjerat. 8. Simpul Anyam Kegunaan : Untuk menyambung 2 buah tali yang tidak sama besar. 9. Simpul Anyam Berganda Kegunaan : Untuk menyambung 2 buah tali yang sama besar dalam keadaan basah atau licin. 10. Simpul Kembar/Inggris Kegunaan : Untuk menyambung 2 buah tali yang sama besar dalam keadaan basah. 11. Simpul Tiang Berganda 10 | P a g e



Kegunaan : Untuk mengangkat orang dari bawah ke atas atau sebaliknya. 12. Simpul Erat Kegunaan : Untuk memendekkan tali. 13. Simpul Kursi Kegunaan : Untuk mengangkat orang dari bawah ke atas atau sebaliknya. 14. Simpul Laso Kegunaan : Untuk menjerat binatang buas. 15. Simpul Tarik Kegunaan : a. Untuk mengikatkan tali pengikat binatang pada tiang dan mudah dilepaskan lagi. b. Untuk turun ke jurang atau dari atas pohon. 16. Simpul Tambat Kegunaan : Untuk menarik benda (misal : balok kayu, dll). 17. Simpul Prusik Kegunaan : Untuk panjat tebing. 18. Simpul Delapan Kegunaan : Untuk membuat penitian tali /tali untuk merayap.



b. Ikatan-Ikatan 1. Ikatan Penegang Kegunaan : Untuk menegangkan kembali tali pengekang yang kendur. 2. Ikatan Palang Kegunaan : Untuk mengikat 2 buah ujung-ujung tiang. 3. Ikatan Silang Kegunaan : Untuk mengikat 2 buah tiang yang bersilang. 4. katan Canggah Kegunaan : Untuk menyambung 2 buah tiang (membuat canggah). 5. Ikatan Kaki Tiga 11 | P a g e



Kegunaan : Untuk menyambung tongkat (biasanya untuk variasi tiang bendera).



c. Anyaman-Anyaman 1. Anyaman Rantai Kegunaan : untuk menghias tongkat, untuk memendekkan tali, dan lain-lain. 2. Anyaman Pendek Kegunaan : Untuk menyambung dua utas tali yang sama besarnya. 3. Anyaman Ujung Kegunaan : Supaya pacung-pacung tali tidak terlepas sementara belum ada tali rami untuk menutup ujung tali itu. 4. Anyaman Mata Kegunaan : Supaya pacung-pacung tali tidak terlepas sementara belum ada tali rami untuk menutup ujung tali itu. 5. Mengkebat Tali Kegunaan : Supaya pacung-pacung tali tidak terlepas sementara belum ada tali rami untuk menutup ujung tali itu. d. Penggunaan Tali Temali 1. Cara Mengangkat Tiang 2. Cara Memindahkan Balok 3. Membuat Tali Pikulan 4. Membuat Tangga 5. Mencabut Tonggak 6. Sepeda Usungan



12 | P a g e