Makalah Potensi Diri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Etika Profesi dan Pengembangan Diri “Menggali Potensi Diri”



Disusun oleh : Nanda Pamungkas



(16509134041)



Farras Nugraha



(16509134043)



Adisa Nusantoro



(16509134044)



PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2018



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Potensi manusia itu pada dasarnya sangat luar biasa, mungkin dapat diibaratkan seperti air laut, semakin didayagunakan justru tidak semakin habis melainkan semakin berkembang. Dan juga potensi diri dapat diibaratkan seperti tubuh (fisik) kita, semakin didayagunakan justru semakin kokoh. Sebaliknya semakin tidak didayagunakan justru akan semakin tidak berdaya. Potensi diri adalah kemampuan, kekuatan yang terpendam pada diri setiap individu (pribadi), baik yang belum terwujud maupun sudah terwujud tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal terkadang membutuhkan waktu yang lama untuk mengetahui potensi diri individu. Dalam kehidupan modern ini, seringkali dalam melakukan kegiatan sehari-hari setiap orang kurang mengenali dirinya sendiri, justru mereka tidak menjadi diri sendiri melainkan mereka mengikuti orang lain baik dalam melakukan kegiatan ataupun sikapnya. Setiap kegiatannya selalu meniru orang lain antara lain mengikuti perkembangan zaman yang negatif yaitu perasaan ingin membeli sesuatu yang dirasa ingin memilikinya tetapi tidak dibutuhkan. Dalam hidup bermasyarakat juga, manusia melakukan hal-hal yang tidak baik dan tidak bermasyarakat antara lain menganggap dirinya itu lebih baik daripada orang lain.Dan merendahkan orang lain, seharusnya kita harus menyadari bahwa setiap orang itu mempunyai kelebihan dan kekurangan yang membutuhkan bantuan orang lain dan tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Dan seharusnya kita menghargai orang lain, bukan malah merendahkan orang lain. Seharusya kita harus lebih menghargai orang lain, dan berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik lagi dan tidak boleh merendahkan orang lain.



B. Rumusan Masalah 1.



Apakah yang dimaksud dengan potensi diri?



2.



Bagaimana cara mengenali kelemahan dan kelebihan diri?



3.



Bagaimana cara mengenali potensi diri?



4.



Bagaimana Langkah-langkah untuk mengembangkan potensi diri?



5.



Bagaimana cara pengukuran potensi diri?



C.



Tujuan 1. Untuk mengetahui pengetian potensi diri 2. Untuk mengetahui cara mengenali kelemahan dan kelebihan diri. 3. Untuk mengetahui potensi diri. 4. Untuk mengetahui langkah-langkah mengembangkan potensi diri. 5. Untuk mengetahui cara pengukuran potensi diri.



BAB II PEMBAHASAN



A. PENGERTIAN POTENSI DIRI Secara harfiah, kata potensi berasal dari bahasa Inggris to potent yang berarti keras atau kuat. Budianto (2004) mengartikan kata potensi berarti kemampuan ,kekuatan dayab baik yang belum terwujud maupun yang sudah terwjud tetapi belum optimal. Dalam kamus bahasa Indonesia dikemukakan bahwa potensi adalah kemampuan-kemampuan atau kualitas-kualitas yang dimiliki seseorang namun belum dipergunakan secara maksimal. Sedangkan menurut Buchori Zainun seebagaimana di kutip Budianto (2004), potensi adalah daya. Daya tersebut bisa bersifaat positif yang berupa power (kekuatan) dan bersifat negatif atau kelemahan (weakness). Contoh potensi manusia antara lain : Kejujuran, Ketegasan, Kematangan, Kedewasaan, Kecerdasan, Kebijakan, Kebenaran, dll. Potensi manusia itu pada dasarnya sangat luar biasa, mungkin dapat diibaratkan seperti air laut, semakin didayagunakan justru tidak semakin habis melainkan semakin berkembang. Dan juga potensi diri dapat diibaratkan seperti tubuh (fisik) kita, semakin didayagunakan justru semakin kokoh. Sebaliknya semakin tidak didayagunakan justru akan semakin tidak berdaya. Potensi diri adalah kemampuan, kekuatan yang terpendam pada diri setiap individu (pribadi), baik yang belum terwujud maupun sudah terwujud tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal terkadang membutuhkan waktu yang lama untuk mengetahui potensi diri individu. Secara umum, potensi dapat diklasifikasikan sebagai berikut. Kemampuan dasar, seperti tingkat intelegensi, kemampuan abstraksi, logika dan daya tangkap. Etos kerja, seperti ketekunan, ketelitian, efisiensi kerja dan daya tahan terhadap tekanan. Kepribadian, yaitu pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan, serta kebiasaan seseorang, baik jasmaniah, rohaniah, emosional maupun sosial yang ditata dalam cara khas di bawah aneka pengaruh luar. Menurut "Howard Gardner", potensi yang terpenting adalah intelegensi, yaitu sebagai berikut: Intelegensi linguistik, intelegensi yang menggunakan dan mengolah katakata, baik lisan maupun tulisan, secara efektif. Intelegensi ini antara lain dimiliki oleh para sastrawan, editor, dan jurnalis. Intelegensi matematis-logis, kemampuan yang lebih



berkaitan dengan penggunaan bilangan pada kepekaan pola logika dan perhitungan. Intelegensi ruang, kemampuan yang berkenaan dengan kepekaan mengenal bentuk dan benda secara tepat serta kemampuan menangkap dunia visual secara cepat. Kemampuan ini biasanya dimiliki oleh para arsitek, dekorator dan pemburu. Intelegensi kinestetik-badani, kemampuan menggunakan gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan. Kemampuan ini dimiliki oleh aktor, penari, pemahat, atlet dan ahli bedah. Intelegensi musikal, kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan dan menikmati bentuk-bentuk musik dan suara. Kemampuan ini terdapat pada pencipta lagu dan penyanyi. Intelegensi interpersonal, kemampuan seseorang untuk mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan, motivasi, dan watak temperamen orang lain seperti yang dimiliki oleh seseorang motivator dan fasilitator. Intelegensi intrapersonal, kemampuan seseorang dalam mengenali dirinya sendiri. Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan berefleksi (merenung) dan keseimbangan diri. Intelegensi naturalis, kemampuan seseorang untuk mengenal alam, flora dan fauna dengan baik. Intelegensi eksistensial, kemampuan seseeorang menyangkut kepekaan menjawab persoalan-persoalan terdalam keberadaan manusia, seperti apa makna hidup, mengapa manusia harus diciptakan dan mengapa kita hidup dan akhirnya mati. Secara umum potensi diri yang ada pada setiap manusia dapat dibedakan menjadi 5 macam yaitu: 1. Potensi Fisik (Psychomotoric) Merupakan potensi fisik manusia yang dapat diberdayakan sesuai fungsinya untuk berbagai kepentingan dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup. Misalnya mata untuk melihat, kaki untuk berjalan, telinga untuk mendengar dan lain-lain. 2. Potensi Mental Intelektual (Intellectual Quotient) Merupakan potensi kecerdasan yang ada pada otak manusia (terutama otak sebelah kiri). Fungsi potensi tersebut adalah untuk merencanakan sesuatu, menghitung dan menganalisis. 3. Potensi Sosial Emosional (Emotional Quotient) Merupakan potensi kecerdasan yang ada pada otak manusia (terutama otak sebelah kanan). Fungsinya antara lain untuk mengendalikan amarah, bertanggungjawab, motivasi dan kesadaran diri. 4. Potensi Mental Spiritual (Spiritual Quotient) Merupakan potensi kecerdasan yang bertumpu pada bagian dalam diri manusia yang berhubungan dengan jiwa sadar atau



kearifan di luar ego. Secara umum Spiritual Quotient merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan keimanan dan akhlak mulia. 5. Potensi Daya Juang (Adversity Quotient) Merupakan potensi kecerdasan manusia yang bertumpu pada bagian dalam diri manusia yang berhubungan dengan keuletan, ketangguhan dan daya juang tinggi. Melalui potensi ini, seseorang mampu mengubah rintangan dan tantangan menjadi peluang. Pentingnya Mengenali Potensi Diri Mengenali potensi diri adalah langkah awal dan penting bagi keberhasilan hidup seseorang.Tanpa mengenali potensi diri seseorang mungkin akan menghadapi masalah seperti : 1. Tidak tahu bahwa dirinya berpotensi 2. Tidak tahu bahwa dirinya tidak berpotensi dibidang tertentu tetapi berpotensi dibidang lainnya. Manusia yang berhasil biasanya adalah manusia yang mampu mengelola dirinya sendiri (self regulation) karena dia tahu bahwa dirinya berpotensi di bidangnya dan tahu bagaimana cara mengembangkannya. Orang yang tidak mengetahui potensi dirinya biasanya tidak akan mengambil keputusan yang tepat. Cara yang paling efisien untuk mengenali potensi sejak awal yaitu berinteraksi dengan orang lain disertai sikap keterbukaan untuk menerima umpan balik dari orang lain.Karena dalam proses berinteraksi itulah manusia dapat menemukan dirinya ternasuk potensi yang dimiliki melalui perasaan, persepsi, pendapat, dan sikap orang lain terhadap kita. Langkah berikutnya setelah kita menerima umpan balik dari orang lain adalah menyusun kerangka analisis : 1.



Kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) yang dimiliki.Orang dapat



mengetahui kekuatannya setelah ia berbuat dengan sungguh – sungguh dan hasilnya mendapatkan apresiasi dari orang lain. 2.



Menaksirkan



dukungan



(support),



rintangan



dan



hambatan



(barriers)



dari lingkungan yang mungkin dapat menghalangi kita. Misalnya seseorang berbakat dalam melukis akan tetapi masyarakatnya tidak menyukai lukisannya bahkan mengharamkanya.Sikap masyarakat ini merupakan wujud tidak adanya dukungan dan bahkan menjadi rintangan. 3.



Mencari solusi (solution) untuk mengatasi kelemahan dirinya,tiadanya dukungan dan



bahkan hambatan dari masyakat. Cara Mengenal Dan Mengukur Potensi Diri antara lain:



Setiap manusia memiliki bermacam-macam potensi diri yang dapat dikembangkan. Tidak sedikit manusia belum sepenuhnya mengembangkan dan menggunakan potensi yang ada pada dirinya. Karena pengembangan potensi diri merupakan suatu proses yang sistematis dan bertahap. Tahapan pengembangan potensi diri tersebut antara lain melalui pengenalan dan pengukuran potensi diri, menentukan konsep diri, mengenal hambatan-hambatan serta aktualisasi diri. Beberapa contoh potensi diri manusia tersebut antara lain kejujuran, keimanan, kesetiaan, kerapian, ketegasan, kematangan, kedewasaan, kecerdikan, kebijakan, keramahtamahan dan sebagainya. Pengembangan diri harus diawali dengan pengenalan diri, salah satu caranya adalah melalui pengukuran potensi diri. Pengenalan diri akan membantu individu melihat kemampuan-kemampuan yang ada pada dirinya, mengetahui hal-hal yang berkembang dengan hal-hal yang masih perlu dikembangkan. Pengukuran potensi diri merupakan untuk mengetahui sejauh mana potensi-potensi yang dimiliki oleh seorang individu, baik yang diperoleh melalui introspeksi diri maupun melalui feed back(umpan balik) dari orang lain serta tes psikologis (kepribadian). Cara – cara untuk mengukur Potensi Diri antara lain :



Penilaian diri Yang



dimaksud dengan penilaian diri ini adalah menilai diri sendiri. Ada juga yang mengatakan instropeksi. Sebagian orang mengatakan bahwa dengan cara ini penilaian yang dilakukan sangat subyektif, karena orang umumnya tidak mau melihat kelemahan-kelemahan yang dimilikinya. Tapi pendapat lain mengatakan bahwa yang paling kenal diri anda adalah anda sendiri. Pengukuran diri melalui feed back orang lain Feed back (umpan balik) merupakan komunikasi yang ditujukan kepada seseorang yang akan memberikan informasi kepada orang yang bersangkutan, bagaimana orang lain terkena dampak olehnya, bagaimana kesan yang ditimbulkan pada orang lain dengan tingkah laku yang ditunjukkannya. Feed back membantu seseorang untuk menelaah dan memperbaiki tingkah lakunya dan dengan demikian ia akan lebih mudah mencapai hal-hal yang diinginkannya. Feed back terbaik adalah dari orangtua kita. Sebab mereka akan jujur mengatakan yang sebenarnya tentang keadaan kita.



Tes kepribadian Tes kepribadian merupakan salah satu instrumen untuk pengenalan diri sendiri, beberapa tes kepribadian untuk pengukuran potensi diri, yaitu: kepercayaan terhadap diri sendiri, tingkat kehati-hatian, daya tahan menghadapi cobaan, tingkat toleransi, dan pengukuran ambisi. Macam – macam Potensi Diri Potensi Manusiawi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian : Potensi manusiawi yang bersifat jasmani dan rohani. Salah satu potensi manusiawi yang bersifat ruhani adalah potensi kecerdasan baik kecerdasan intelektual IQ(intellectual quotient), kecerdasan emosiaonal EQ (emotional quotient) dan kecerdasan spiritual SQ (spiritual quotient) Pengembangan potensi kecerdasan untuk meraih prestasi merupakan kebutuhan hakiki manusia.Akan tetapi sebuah pretasi diri tidak serta merta dapat tercapai,need skill and time (diperlukan waktu dan kecakapan). Para ahli psikologi kontemporer berpendapat,bahwa keberhasilan hidup seseorang bukan hanya ditentukan oleh kecerdasan intelektual,tetapi juga kecerdasan emosional dan spiritual. Kecerdasan intelektual adalah kemampuan kognitif murninyang diukur dengan IQ atau kinerja otak.Kecerdasan emsional menurut Goleman (2003:512) merujuk kepada kemampuan mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain,kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain. Menurut golemon orang yang memiliki kecerdasan emosional mempunyai karakteristik yang memungkin meraih prestasi :



Kesadaran diri, yaitu mampu



mengelola emosi dalam berbagai keadaan dan menggunakannya untuk memadu pengsmbilsn keputusan diri sendiri;memiliki tolak ukur yang realistic atas kemampuan diri dan kepercayaan diri yang kuat. Pengaturan diri, yaitu mampu mengelola tekanan emosi dan membangkitkan kembali kesadaran, peka terhadap kata hati dan sanggup menunda kenikmatan sebelum tercapinya suatu tujuan. Motivasi yaitu kemampuan menggunakan hasrat yang paling dalam menggerakkan dan menuntun gerak langkah mencapi tujuan,membantu insiatif dan bertindak sangat efektif serta memiliki ketahanan (immune) untuk bertahan menghadapi kegagalan dan frustasi. Empati yaitu mampu merasakan apa yang dirasakan orang lain,mampu menggunakan perspektif orang lain,mampu menumbuhkan hubungan saling percaya dan dapat menyelaraskan diri dengan bermacam-macam orang. Keterampilan



Sosial yaitu mampu menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain dan dengan cermat membaca situasi dan jaringan social, berinteraksi dengan lancar, menggunakan keterampilan-keterampilan ini untuk mempengaruhi dan memimpin, bermusyawarah, dan menyelesaikan persilihan dan untuk bekerjasama dan bekerja dalam tim(goleman,2003 : 513-514) . Menurut sinetar, dengan adanya kecerdasan spiritual seseorang akan memiliki : Kesadarandiri yang mendalam,intuisi dan kekuatan. Pandangan luas terhadap dunia,melihat diri sendiri dan orang lain saling terkait menyadari tanpa diajari bahwa bagaimana kosmos ini hidup dan bersinar,memiliki sesuatu yang disebut “cahaya subyektif). Moral tinggi pendapat yang kokoh dan kecenderungan untuk merasa gembira. Kondisi ini memunkinkan seseorang untuk dapat mendayagunakan kemampuan semaksimal mungkin,mengaktualisasikan bakat-bakatnya sehingga dapat berprestasi. Pemahaman tentang tujuan hidupnya,dapat merasakan arah nasibnya , melihat berbagai kemungkinan dalam mencapai tujuan. Memiliki tekad yang tinggi untuk mencapai tujuan yang dicitakan,senantiasa focus pada tujuan,memiliki semangat untuk dapat memberikan manfaat bagi orang lain (altruistic) Gagasan-gagasan yang segar dan baru serta rasa humor yang dewasa. Hal ini memungkin seseorang mapu berkomunikasi dengan baiik dengan orang lain. vPandangan pragmatis dan efesien tentang realistic.



B. MENGENALI KELEMAHAN DAN KELEBIHAN DIRI Manusia merupakan makhluk Tuhan yang sempurna, yang mempunyai akal dan pikiran. Manusia sangatlah beruntung karena diciptakan menjadi makhluk yang paling sempurna. Meskipun menjadi makhluk yang sempurna, manusia juga mempunyai banyak kekurangan dan kelebihan. Oleh karena itu manusia yang mempunyai kelebihan dan kekurangan tidak dapat hidup sendirian melainkan membutuhkan bantuan orang lain. Manusia mempunyai kelebihan dan kelemahan, dan seharusnya berperilaku rendah hati, tidak boleh sombong, selalu menghargai orang lain. Manusia kadang lupa dan melakukan hal yang tidak pantas, seharusnya kita melakukan intropeksi diri. Cara untuk melakukan intropeksi diri antara lain: 1.



Menghilangkan perasaan yang menganggap dirinya paling hebat, sehingga malu jika diketauhi kelemahannya.



2.



Jangan pernah menganggap orang lain lemah.



3.



Menanamkan kepada diri sendiri tentang tujuan dari intropeksi diri adalah untuk memperbaiki diri agar lebih baik lagi dalam bersikap dan bertingkah laku.



4.



Memperhatikan kritikan yang masuk atau diberikan orang lain kepada kita, walaupun kritikan itu menyakitkan. Namun kritikan tersebut bersifat membangun kepribadian diri. Oleh karena itu, jika



kita dapat mengetauhi kelebihan diri sendiri akan membuat kita mengembangkan kelebihan yang kita miliki. Sedangkan jika kita mengetauhi kelemahan yang ada pada diri kita, maka kita akan mempunyai banyak manfaat antara lain: 1.



Membatasi sikap dan perilaku.



2.



Mengakui kelebihan orang lain.



3.



Menganggap kelemahan bukan penghambat, tetapi harus lebih semangat untuk meningkatkan kelebihan diri kita. Oleh karena itu, kita harus bersyukur atas kelebihan dan kekurangan yang diberikan oleh Allah SWT. Dan berusaha untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi.



C. MENGENALI POTENSI DIRI Pada dasarnya setiap manusia memiliki potensi diri masing – masing. Namun yang menjadi permasalahan ialah kita tidak mengetahui potensi diri kita sendiri. Potensi diri berperan besar dalam menentukan kesuksesan hidup apabila kita mengetahui dan mengasahnya. Berikut adalah beberapa langkah atau cara untuk mengenali potensi diri : 1. Bidang apa saja yang kita senangi. Sesuatu yang penuh gairah dan semangat kita lakukan. Tanpa harus diminta atau disuruh. Anda akan melakukannya secara sukarela tanpa dibayar, bahkan anda mau mengeluarkan uang untuk apa yang anda lakukan. Inilah yang disebut dengan hobi. Seseorang yang punya hobi tertentu akan melakukannya dengan sepenuh hati. Misalnya orang yang hobi memelihara tanaman, dia rajin menyiram dan merawat tanaman setiap hari. Dia rela mengeluarkan uang berapapun untuk membeli tanaman, pupuk, alat-alat dan semacamnya. Hobi bisa membawa kebahagiaan dan juga penghasilan. If we do what we love, then money will follow.



2. Bertanya kepada orang terdekat. Orang yang paling tahu diri anda adalah orang terdekat. Bisa orang tua, kakak-adik, saudara, keluarga, atau teman. Merekalah yang tahu tentang diri anda dari kecil sampai dewasa. Jadi mereka tahu apa potensi diri anda. Terkadang kita tidak menyadari potensi yang kita miliki, perlu orang lain untuk membantu menyadarkan. 3. Mencoba hal-hal baru. Begitu banyak yang bisa kita lakukan di dunia ini. Wawasan, pergaulan dan keberanian yang terbataslah yang menghambat kita untuk melakukannya. Kita bisa mencoba halhal baru yang belum pernah kita lakukan. Tentu saja yang kita lakukan tidak boleh melanggar hukum yah. Dengan mencoba banyak hal, mungkin kita akan menemukan potensi diri yang selama ini tersembunyi. 4. Banyak membaca, melihat dan merasakan. Dengan begitu akan banyak informasi dan pengetahuan yang bertambah. Bacaan dan tontonan yang kita sukai itu bisa jadi adalah sebuah potensi. Jika anda suka membaca perkembangan dunia komputer, internet dan semacamnya. Anda bisa menjadi ahlinya, asalkan terus konsisten untuk menambah pengetahuan.



5. Kenali diri sendiri Coba buat daftar pertanyaan, seperti: apa yang membuat anda bahagia; apa yang anda inginkan dalam hidup ini; apa kelebihan dan kekuatan anda; dan apa saja kelemahan anda. Kemudian jawablah pertanyaan ini secara jujur dan objektif. Mintalah bantuan keluarga atau sahabat untuk menilai kelemahan dan kekuatan anda.



D. MENGEMBANGKAN POTENSI DIRI Manusia dilahirkan di dunia ini, masing-masing orang mempunyai potensi diri yang berbeda-beda. Oleh karena itu, kita hrus selalu mengembangkan potensi yang kita miliki. Banyak orang yang ingin berkembang, tapi banyak juga dari mereka yang bingung bagaiamana atau darimana harus memulai. Berikut 16 cara praktis untuk membantu induvidu dalam mengembangkan kemampuan diri.



1. Membaca buku setiap hari. Tidak ada cara yang lebih mudah dalam menambah pengetahuan untuk mengembangkan diri, kecuali membaca buku. Membaca buku setiap hari akan membuka wawasan dan pengetahuan anda mengenai ilmu-ilmu pengembangan diri yang sedang tren saat ini. 2. Mempelajari bahasa baru. Berapa banyak bahasa yang anda kuasai saat ini? tiga? empat? atau lima bahasa? Semakin banyak bahasa yang anda kuasai, maka semakin tinggilah nilai jual anda, dan tentu saja otak anda akan lebih bermafaat. 3. Cari hobi baru. Jangan pernah meremehkan hobi, jika anda merasa hobi adalah aktifitas buang-buang waktu, maka anda harus berfikir ulang. Selain bisa membuat rileks yang akhirnya berimbas pada ‘kesegaran’ pikiran, hobi juga bisa menghasilkan keuntungan, baik materi atau tidak. Carilah hobi baru, jika anda suka olahraga dan penyuka futsal, maka pelajari juga olahraga lain seperti renang misalnya. 4. Ambillah kursus. Mengikuti kursus merupakan cara lain untuk mengembangkan kemampuan anda. 5. Ciptakan ruangan ‘kreatif’. Ruangan yang kreatif akan merangsang otak kita untuk menciptakan sesuatu yang kreatif juga. Buatlah ruang kerja anda ‘berbeda’, jangan hanya sebuah ruangan kotak yang menjemukan yang seolah-olah mengusir anda untuk segera pulang. 6. Tingkatkan kemampuan anda. Sejauh mana kemampuan Public Speaking anda? atau sudah berapa teknik wawancara yang anda kuasai? Tingkatkan kemampuan yang anda miliki hingga anda merasa ahli pada kemampuan tersebut. Jangan pernah berhenti untuk terus mengembangkan kemampuan anda. 7. Bangun lebih pagi. Jika anda bangun lebih pagi itu artinya waktu untuk mengerjakan hal-hal produktif ikut bertambah. 8. 8.



Miliki waktu olaharaga secara rutin. Kemampuan sebaik apapun tidak akan



bisa maksimal jika kondisi badan anda tidak sehat. Buatlah waktu rutin untuk berolahraga, jangan sampai kemampuan anda tertutup penyakit yang sering menghampiri tubuh anda.



9. Menulis. Menulis merupakan salah satu aktifitas yang mampu mengasah kemampuan otak anda secara penuh. Jurnal, buku atau blog bisa menjadi alternatif untuk memulai tulisan pertama anda. 10. Keluar dari rutinitas. Salah satu hal yang membuat kreatifitas macet adalah rutinitas. Keluarlah dari rutinitas anda. Contoh sederhana, cobalah anda berangkat ke kantor dengan rute yang berbeda dari biasanya. 11. Mintalah umpan balik. Umpan balik atau feedback merupakan hal penting untuk mengukur sejauh mana hasil yang anda dapat. Mintalah umpan balik dari rekan kerja atau keluarga dan gunakan hal itu sebagai acuan untuk mengembangkan kemampuan diri anda. 12. Belajar dari orang lain. “Bahkan orang bodoh-pun bisa benar”, demikian kira-kira istilah yang tepat untuk menggambarkan point ini. Setiap orang unik dan setiap orang merupakan guru bagi kita. Jangan merasa bahwa anda merasa lebih pintar dalam segala hal, tetaplah rendah hati dan mau membuka diri terhadap orang lain. 13. Keluar dari kebiasaan buruk Sering terlambat masuk kantor? atau sering mengingkari janji? itu adalah beberapa contoh kebiasaan buruk. Segera tinggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk anda. Kebiasaan buruk sekecil apapun bisa mengakibatkan hambatan dalam mengembangkan kemampuan anda. 14. Mulailah berbisnis. Berbisnis merupakan suatu hal yang sangat menantang. Banyak pengalaman yang akan anda dapatkan dari berbisnis. Jadi jangan ragu, walaupun kecil, belajarlah untuk berbisnis. 15. Tentukan waktu istirahat. Manusia memiliki batas, bahkan mesin-pun butuh istirahat. Atur waktu istirahat anda, dan tepati itu. 16. Patuhi komitmen. Sebaik apapun rencana yang anda buat, sebaik apapun tools dan fasilitas yang anda punya, tanpa sebuah komitmen maka rencana dan mimpi anda mustahil untuk terwujud. Jaga selalu komitmen dan konsisten pada mimpi dan tujuan anda.



D. PENGUKURAN POTENSI Pengukuran potensi diri untuk mengetahui sejauh manakah potensi-potensi yang dimiliki oleh seorang individu, baik yang diperoleh melalui introspeksi diri maupun melalui feed back dari orang lain serta tes psikologis (kepribadian): 1) Penilaian diri Yang dimaksud dengan penilaian diri ini adalah menilai diri sendiri. Ada juga yang mengatakan instropeksi. Sebagian orang mengatakan bahwa dengan cara ini penilaian yang dilakukan sangat subyektif, karena orang umumnya tidak mau melihat kelemahankelemahan yang dimilikinya. Tapi pendapat lain mengatakan bahwa yang paling kenal diri anda adalah anda sendiri. 2) Pengukuran diri melalui feed back orang lain Feed back (umpan balik) merupakan komunikasi yang ditujukan kepada seseorang yang akan memberikan informasi kepada orang yang bersangkutan, bagaimana orang lain terkena dampak olehnya, bagaimana kesan yang ditimbulkan pada orang lain dengan tingkah laku yang ditunjukkannya. Feed back membantu seseorang untuk menelaah dan memperbaiki tingkah lakunya dan dengan demikian ia akan lebih mudah mencapai hal-hal yang diinginkannya. 3) Tes kepribadian Tes kepribadian merupakan salah satu instrumen untuk pengenalan diri sendiri, beberapa tes kepribadian untuk pengukuran potensi diri, yaitu: kepercayaan terhadap diri sendiri, tingkat kehati-hatian, daya tahan menghadapi cobaan, tingkat toleransi, dan pengukuran ambisi.



BAB III PENUTUP



A. KESIMPULAN 1. Potensi Diri adalah kemampuan, kekuatan yang terpendam pada diri setiap individu (pribadi), baik yang belum terwujud maupun sudah terwujud tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal terkadang membutuhkan waktu yang lama untuk mengetahui potensi diri individu. 2. Cara untuk mengenali kelebihan dan kekurangan adalah kita harus mengintropeksi diri sendiri, tidak menganggap rendah orang lain, tidak menganggap dirinya paling hebat. Dengan cara untuk melakukan intropeksi diri, dan harus menerima semua kritikan yang bisa membangun kelebihan yang kita miliki. 3. Cara untuk mengembangkan potensi diri adalah dengan cara membaca banyak buku yang berguna untuk menunjang potensi diri kita, dan terus berlatih setiap hari untuk mencapai hasil yang memuaskan. 4. Pengukuran potensi diri ada 3 cara: 1. Penilaian diri, 2. Pengukuran diri melalui feed back orang lain, 3. Test keperibadian



B. SARAN 1. Diharapkan agar semua orang bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya sendiri. 2. Diharapkan untuk semua teman-teman agar selalu mengembangkan kelebihan dan potensi



yang



dimilikinya



agar



menjadi



lebih



baik



lagi.



DAFTAR PUSTAKA Akhmad Muhaimin Azzet. 2011. Bimbingan Konseling di Sekolah. ArRuzzMedia: Jogjakarta. Hurlock,E. 2004. Psikolgi Perkembangan.Jakarta: Erlangga Press. Mohammad,a & Mufia,S. 2004. Psikologi Remaja Perkembangan Peserts Didik. Jakarta: PT.Bumi Aksara. Prayitno, Ermanamti. 2004. Dasar-dasar Bimbingan Konseling. PT.RenikaCipta: Jakarta.