Makalah Pre Dan Post Conference [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH “PRE DAN POST CONFERENCE”



DOSEN PENGAMPUH : Ns. Norman Alfiat Talibo, S.Kep,M.Kep Disusun Oleh Kelompok II : 1. Cinta Tiara



(1901065)



2. Tri Wahyuni Abdul 3. Natasya Alya Bilondatu



(1901064) (1901090)



4. Supriyanti Umaternate (1901076)



PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MANADO T.A 2023



KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Dalam makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.



Manado, 25 Januari 2023



DAFTAR ISI



KELOMPOK II



Kata Pengantar ........................................................................................................................ 1 Daftar Isi ................................................................................................................................. 2 BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 3 A. Latar Belakang ........................................................................................................................ 3 B. Rumusan Masalah ................................................................................................................... 4 C. Tujuan ......................................................................................................................................4 BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 5 A. Konsep Pre dan Post Conference ............................................................................................. 5



B. Jenis Conference.........................................................................................................................5 C. Tujuan Pre dan Post Conference .............................................................................................. 5 D. Syarat Pre dan Post Conference ............................................................................................... 6 E. Pedoman Pelaksanaan Conference........................................................................................... 6 F. Tuntutan yang harus dipenuhi ................................................................................................. 7 G. Hal-hal yang disampaikan Ketua Tim ...................................................................................... 9 H. Hal-hal yang disampaikan Perawat Pelaksana ......................................................................... 9 I. Alur Pelaksanaan......................................................................................................................10 J. SOP Pre Dan Post Conference..................................................................................................11 BAB III PENUTUP............................................................................................................... 15 A. Kesimpulan ........................................................................................................................... 15 B. Saran.........................................................................................................................................15 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 16 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan keperawatan profesional merupakan agenda terpenting dalam Pelayanan kesehatan di rumah sakit. Profesionalisme perawat dalam bekerja dapat dilihat dari pendokumentasian asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien yang dirawatnya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab dan tanggung gugat perawat terhadap klien yang dirawatnya, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak dokumen asuhan keperawatan yang isinya belum sesuai standar baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Dokumentasi yang efektif memberikan gambaran catatan dan bukti perawatan klien dan respon klien terhadap perawatan. Dokumentasi juga menggambarkan kualitas perawatan klien dan menunjukkan secara detail bila terjadi kesalahan, juga dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja perawat dengan melihat apakah standar asuhan keperawatan sudah dipenuhi (Henderson, 2009). Supervisi dalam konteks keperawatan merupakan suatu proses kegiatan pemberian dukungan sumber-sumber yang dibutuhkan perawat dalam rangka menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Kuntoro, 2010). 4 Kegiatan pemberian dukungan para manajer dapat berpengaruh terhadap peningkatan mutu pelayanan keperawatan bahkan pelayanan kesehatan di rumah sakit pada umumnya. Salah satu kegiatan dalam lingkup fungsi supervisi yaitu fungsi pengarahan. Pengarahan merupakan fungsi manajerial untuk



mengarahkan staf dalam melaksanakan tugas yang telah ditetapkan. Implementasi dari fungsi pengarahan dalam MPKP meliputi kegiatan serah terima, pre conference, post conference, iklim motivasi, supervisi dan delegasi (Keliat, 2006). Ketua tim sebagai manajer asuhan keperawatan harus dapat melakukan pengarahan kepada anggota tim dengan baik. Salah satu sarana yang dapat dimanfaatkan oleh ketua tim dalam memberikan pengarahan adalah pada saat pelaksanakan pre dan post conference tim keperawatan. Pre conference adalah komunikasi ketua tim dan perawat pelaksana setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang maka pre conference ditiadakan. Isi pre conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian), dan tambahan rencana dari ketua tim dan atau penanggung jawab tim (Modul MPKP, 2006). Post conference merupakan kegiatan diskusi yang dilakukan oleh ketua tim dan perawat pelaksana mengenai kegiatan selama shift sebelum dilakukan operan ke shift berikutnya. Kegiatan post conference sangat diperlukan dalam pemberian asuhan keperawatan karena ketua tim dan anggotanya harus mampu mendiskusikan pengalaman klinik yang baru dilakukan, menganalisis, mengklarifikasi keterkaitan antara masalah dengan situasi yang ada, mengidentifkasi masalah, menyampaikan dan membangun system pendukungn antar perawat, dalam bentuk diskusi formal dan professional. Proses diskusi pada post conference dapat menghasilkan strategi yang efektif dan mengasah kemampuan berpikir kritis untuk merencanakan



kegiatan



pada



pelayanan



keperawatan



selanjutnya



agar



dapat



berkesinambungan ( Sugiharto, Keliat, Sri. 2012 ). B. Rumusan Masalah 1



Apa definisi dari Pre dan Post Conference?



2



Apa itu jenis conference ?



3



Apa tujuan dari Pre dan Post Conference 4 Apa saja syarat Pre dan Post Conference?



5



Apa saja Pedoman Pre dan Post Conference?



6



Apa saja tuntutan yang harus di penuhi?



7



Apa saja Hal-hal Yang Disampaikan Ketua Tim?



8



Apa saja Hal-hal yang disampaikan ketua Tim?



9



Bagaimana Alur Pelaksanaaan Pre dan Post Conference?



10 Bagaimana SOP Dari Pre dan Post Conference? C. Tujuan



1



Untuk mengetahui definisi dari Pre dan Post Conference?



2



Untuk mengetaui jenis conference



3



Untuk mengetahui tujuan dari Pre dan Post Conference



4



Untuk mengetahui syarat Pre dan Post Conference



5



Untuk mengetahui Pedoman Pre dan Post Conference



6



Untuk mengetahui tuntutan yang harus di penuhi



7



Untuk mengetahui Apa saja Hal-hal Yang Disampaikan Ketua Tim



8



Untuk mengetahui Apa saja Hal-hal yang disampaikan ketua Tim



11 Untuk mengetahui Bagaimana Alur Pelaksanaaan Pre dan Post Conference? 12 Untuk mengetahui Bagaimana SOP Dari Pre dan Post Conference? BAB II PEMBAHASAN A. DEVINISI Konferensi merupakan pertemuan tim yang dilakukan setiap hari. Konferensi dilakukan sebelum atau setelah melakukan operan dinas, sore atau malam sesuai dengan jadwal dinas perawatan pelaksanaan. konference sebaiknya dilakukan di tempat tersendiri sehingga dapat mengurangi gangguan dari luar. Merupakan kegiatan berdiskusi kelompok untuk membahas hal-hal yang telah dilakukan pada praktik klinik atau lapangan, tingkat pencapaian tujuan praktik klinik hari tersebut, kendala yang dihadapi dan cara mengatasinya, serta kejadian lain yang tidak direncanakan, termasuk kejadian kegawatan klien yang harus dihadapi peserta didik. B. Jenis Conference Konferensi terdiri dari pre conference dan post conference yaitu : a. Pre Conference Pre conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang, maka pre conference ditiadakan. Isi pre conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian), dan tambahan rencana dari katim dan PJ tim(Modul MPKP, 2006) Waktu : setelah operan



Tempat : Meja masing – masing tim Penanggung jawab : Ketua tim atau Pj tim Kegiatan : 1) Ketua tim atau Pj tim membuka acara 2) Ketua tim atau pj tim menanjakan rencana harian masing – masing perawat pelaksana 3) Ketua tim atau Pj tim memberikan masukan dan tindakan lanjut terkait dengan asuhan yang diberikan saat itu. 4) Ketua tim atau Pj tim memberikan reinforcement. 5) Ketua tim atau Pj tim menutup acara b. Post Conference Post conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi post conference adalah hasil askep tiap perawatan dan hal penting untuk operan (tindak lanjut). Post conference dipimpin oleh katim atau Pj tim (Modul MPKP, 2006) Waktu :Sebelum operan ke dinas berikutnya. Tempat : Meja masing – masing tim. Penanggung jawab : ketua tim atau Pj tim Kegiatan : 1) Ketua tim atau Pj tim membuka acara. 2) Ketua tim atau Pj tim menanyakan kendala dalam asuhan yang telah diberikan. 3) Ketua tim atau Pj tim yang menanyakan tindakan lanjut asuhan klien yang harus dioperkan kepada perawat shift berikutnya. 4) Ketua tim atau Pj menutup acara.



C. Tujuan Tujuan conference secara umum adalah untuk menganalisa masalah- masalah secara kritis dan menjabarkan alternatif penyelesaian masalah danmendapatkan gambaran dari berbagai situasi lapangan sehingga bisa menjadi bahan masukan untuk menyusun rencana sehingga dapat meningkatkan kesiapan diri dalam pemberian asuhan keperawatan danmembantu koordinasi dalam pemberian asuhan keperawatan sehingga tidak terjadi pengulangan asuhan dan kebingungan bagi pemberi asuhan keperawatan. 1



Tujuan Pre Conference Tujuan pre conference menurut Modul MPKP (2006) yaitu : a



Membantu untuk mengidentifikasi



masalah-masalah



pasien merencanakan



asuhan dan merencanakan evaluasi hasil b



Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui dilapangan c Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien d Bagi mahasiswa yaitu menyiapkan mahasiswa untuk pembelajaran pada setting klinik.



e Menyiapkan mahasiswa untuk aktivitas penugasan klinik f



Menyiapkan



mahasiswa untuk pengalaman praktek klinik Tujuan Post Conference 2



Tujuan post conference menurut Modul MPKP (2006) yaitu : a



Untuk memberikan kesempatan mendiskusikan



penyelesaian masalah b



Membandingkan masalah yang dijumpai c Mendiskusikan askep atau tindakan yang belum dilaksanakan D. Syarat Pre dan Post Confrence Syarat pre dan post confrence menurut Modul MPKP (2006) yaitu : 1



Pre conference dilaksanakan sebelum pemberian asuhan keperawatandan post conference dilakukan sesudah pemberian asuhan keperawatan Waktu efektif yang diperlukan 10-15 menit



2



Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaanpasien, perencanaan tindakan dan data-data yang perlu ditambahkan



3



Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim dan anggota tim



E. Pedoman Pelaksanaan Conference Pedoman pelaksanaan conference menurut Modul MPKP (2006) yaitu :



1. Sebelum dimulai tujuan comfrence harus dijelaskan 2. Diskusi harus mencerminkan proses dan dinamika kelompok 3. Pemimpin mempunyai peran untuk menjaga fokus diskusi tanpa mendominasi dan memberi umpan balik 4. Pemimpin harus merencanakan topik yang penting secara periodic 5. Ciptakan suasana diskusi yang mendukung peran serta pendapat yang berbeda 6. Ruangan diskusi diatur sehingga dapat tahap muka pada saat diskusi 7. Frekuensi pre-comfrence yaitu apakah dilakukan setiap hari sebelum praktek klinik atau pada awal mahasiswa akan melaksanakan praktek klinik saja 8. Tingkat pengetahuan dan keterampilan mahasiswa menentukan seberapa sering diperlukan fase pre-conference 9. Waktu yang diperlukan untuk setiap mahasiswa seharusnya sama atau mungkin dapat diperpanjang. Cara lebih efektif dengan penggunaan waktu sekitar 20 menit sampai satu jam untuk diskusi 10. Waktu apakah dilakukan setiap hari, jam tujuh misalnya sebelum praktek klinik 11. Lokasi terdapat keuntungan apabila pre-confrence dilakukan pada lokasi yang berdekatan dengan tempat praktek. Salah satu keuntungannya adalah mengurangi jumlah waktu yang diperlukan untuk pergi ke lahan praktek. Perlu di ingat bahwa keadaan fisik yang nyaman atau baik dari sisi mahasiswa adalah kondisi yang baik bagi proses belajar mengajar termasuk untuk praktek klinik 12. Bila kemungkinan libatkan staf ruangan tempat praktek untuk menjelaskan dan negosiasi program dalam hubungannya dengan penggunaan fasilitas yang ada 13. Pada saat menyimpulkan comfrence ringkasan diberikan oleh pemimpin dan kesesuaiannya dengan situasi lapangan. F. Tuntutan yang Harus Dipenuhi dalam Pelaksanaan Pre dan Post Conference Tuntutan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pre dan post conference menurut Modul MPKP (2006) yaitu : 1



Tujuan yang telah dibuat dalam conference seharusnya dikonfirmasikan terlebih dahulu



2



Diskusikan yang dilakukan seharusnya merefleksikan prinsip-prinsip kelompok yang dinamis



3



Instruktur klinis memiliki peran dalam kelangsungan diskusi dengan berpegang kepada fokus yang dibicarakan, tanpa mendomisilinya dan memberikan umpan balik yang diperlukan secara tepat



4



Instruktur klinis harus memberikan penekanan-penekanan pada poin- poin penting selama diskusi berlangsung



5



Atmosfer diskusi seharusnya mendukung bagi partisipasi kelompok, mengandung keinginan anggota diskusi untuk memberikan responsnya dan menerima pendapat atau pandangan yang berbeda untuk selanjutnya mencari persamaannya



6



Besar kelompok seharusnya dibatasi 10-20 orang untuk memelihara pertukaran ide-ide yang ade kuat diantara mereka



7



Usahakan antara anggota kelompok dapat bertatapan langsung (face to face)



8



Pada kesimpulan akhir dari comfrence ringkasan dan kesimpulan seharusnya berikan oleh instruktur klinis atau siswa dengan mengacu pada tujuan pembelajaran dan sifat applicability pada situasi dan kondisi yang lain



G. Hal-Hal yang disampaikan oleh ketua tim menurut Modul MPKP (2006) yaitu : 1



Ketua tim mendiskusikan dan mengarahkan perawat asosiet tentang masalah yang terkait dengan perawatan klien yang meliputi :



2



Klien yang terkait dengan pelayanan seperti : keterlambatan, kesalahan pemberian makan, kebisikan pengunjung lain, kehadiran dokter yang dikonsulkan



3



Ketepatan pemberian infuse



4



Ketepatan pemantauan asupan dan pengeluaran cairan



5



Ketepatan pemberian obat/injeksi



6



Ketepatan pelaksanaan tindakan lain



7



Ketepatan dokumentasian



8



Mengiatkan kembali standar prosedur yang ditetapkan



9



Mengingatkan kembali tentang kedisiplinan, ketelitian, kejujuran dan kemajuan masingmasing perawat asosiet



10 Membantu perawatan asosiet menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan H. Hal-Hal yang Disampaikan oleh Perawat Pelaksana dalam Conference Hal-Hal yang disampaikan oleh perawat pelaksana dalam conference menurut Modul MPKP (2006) yaitu : 1



Data utama klien



2



Keluhan klien



3



Data utama klien



4



Keluhan klien



5



TTV dan kesadaran



6



Hasil pemeriksaan laboratorium atau diagnostic terbaru



7



Masalah keperawatan



8



Perubahan keadaan terapi medis Rencana medis



I. ALUR PELAKSANAAN ALUR KEGIATAN KETUA TIM/PPJA DAN PERAWAT PELAKSANA PADA FASE PRE DAN POST CONFERENCE ALUR KEGIATAN PRE CONFERENCE



ALUR KEGIATAN POST CONFERENCE



Ketuatim/ppjamembuka acara



Ketuatim/ppjamembuka acara



Ketuatim/ppjamenanyakanrencan amasiangmansinganggotatim/perawatpela ksana



Ketuatim/ppjamenanyakankendal adalampemberianasuhankeperaw atanyang diberikan



Ketuatim/ppjamemberikanmasu kan dan tindakanlanjutterkaitdenganasuh an yang diberikansaatitu, maupunrencanatindakan yang akandilakukan pada pasien



Ketuatim/ppjamenanyakantindaklanjuta suhankeperawatan pada klien, tindakan yang sudah dan belumdiselesaikan dan rencanasertatambahantindakan yang akandioperkankepadaperawat shift berikutnya



Ketuatim/ppjamemberikanreinforcement



Ketuatim/ppjamenutup acara



Ketuatim/ppjamenutup acara



Dilanjutkandengan handover



J. SOP PRE DAN POST CONFERENCE PENATALAKSANAAN PRE CONFERENCE No. Dokumen :



Revisi : 0



Hal : 1/1



RSUP Universitas Tanjungpura



Prosedur Pre Conference



Pengertian



Tanggal terbit



Ditetapkan Direktur



Pre conference adalah komunikasi ketua tim dan perawat pelaksana setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim. 1. Membantu mengidentifikasi masalah-masalah pasien,



Tujuan



merencanakan asuhan dan merencanakan evaluasi hasil 2. Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan 3. Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien



Kebijakan



1. Pre conference dilaksanakan sebelum pemberian asuhan keperawatan. 2. Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit 3. Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang



keadaan pasien, perencanaan tindakan rencana dan data-data yang perlu ditambahkan 4. Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim dan anggota tim



Prosedur



1. Persiapan a. Masing-masing tim menyiapkan tempat pelaksanaan pre conference. b. Masing-masing ketua tim sudah menjadwalkan kegiatan pre conference 2. Pelaksanaan a. Melakukan konferensi setiap hari segera setelah dilakukan pergantian dinas pagi atau sore sesuai dengan jadwal pelaksana. b. Dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim c. Konferensi dihadiri oleh ketua tim dan perawat pelaksana d. Menyampaikan perkembangan dan masalah pasien berdasarkan hasil tindakan yang diberikan e. Perawat pelaksana menyampaikan hal-hal meliputi 1) Keluhan pasien 2) TTV dan kesadaran pasien 3) Hasil pemeriksaan laboratorium atau diagnosis terbaru



4) Masalah keperawatan 5) Rencana keperawatan hari ini 6) Perubahan keadaan terapi medis 7) Rencana medis f. Ketua



tim



mendikusikan



dan



mengarahkan



perawat



pelaksana tentang masalah yang terkait dengan perawatan pasien yang meliputi : 1) Pasien yang terkait dengan pelayanan seperti : keterlambatan, kesalahan pemberian makan, kebisikan pengunjung lain, kehadiran dokter yang dikonsulkan. 2) Ketepatan pemberian infuse 3) Ketepatan pemantauan asupan dan pengeluaran cairan 4) Ketepatan pemberian obat / injeksi 5) Ketepatan pelaksanaan tindakan lain 6) Ketepatan dokumentasi g. Mengingatkan kembali standar prosedur yang ditetapkan. h. Mengingatkan kembali tentang kedisiplinan, ketelitian, kejujuran dan kemajuan masing–masing perawatan asosiet. i. Membantu perawat pelaksana menyelesaikan masalaah yang tidak dapat diselesaikan.



Unit terkait K.



Ruang Rawat Inap



PENATALAKSANAAN POST CONFERENCE No. Dokumen :



Revisi : 0



Hal : 1/1



RSUP Universitas Tanjungpura



Prosedur Post Conference



Tanggal terbit



Ditetapkan Direktur



Pengertian



Post conference yaitu komunikasi katim dan perawat pelaksana tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikutnya.



Tujuan



1. Untuk memberikan kesempatan mendiskusikan penyelesaian masalah dan membandingkan masalah yang dijumpai. 2. Mengevaluasi hasil asuhan keperawatan yang telah disusun saat pre conference dan telah diimplementasikan ke pasien. 3. Mendiskusikan dan tindak lanjut asuhan keperawatan untuk dioperkan kepada perawat atau jaga shift selanjutnya. 4. Meningkatkan koordinasi dalam rencana tindak lanjut pemberian asuhan keperawatan



5. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam menangani kasus.



Kebijakan



1. Post conference dilakukan sesudah pemberian asuhan keperawatan 2. Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit 3. Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang hasil asuhan keperawatan, tindakan yang belum dilakukan dan datadata yang perlu ditambahkan 4. Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim dan anggota tim. 5. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya 1 orang, maka conference ditiadakan



Prosedur



1. Persiapan a. Masing-masing tim menyiapkan tempat pelaksanaan post conference. b. Masing-masing ketua tim sudah menjadwalkan kegiatan post conference 2. Pelaksanaan a. Acara dimulai dengan pembukaan salam oleh ketua tim b. Ketua tim menanyakan hasil dan hambatan dari pemberian



asuhan pada masing-masing pasien c. Perawat associate menyampaikan hasil asuhan pada kasus yang ditangani d. Ketua tim menanyakan tindak lanjut asuhan pasien yang harus di operkan kepada perawat shift berikutnya e. Ketua tim memberikan reinforcement f. Ketua tim menutup kegiatan post conference. 3. Dokumentasi a. Ketua tim mendokumentasi hasil dari post conference b. Kepala ruangan menilai kemampuan ketua tim dalam melakukan post conference 4. Evaluasi Kepala ruang mengisi format evaluasi post conference untuk ketua tim



Unit terkait



Ruang Rawat inap



NASKAH ROLE PLAY PRE DAN POST CONFERENCE



Pemeran pre post: 1.



resti sebagai Kepala ruangan.



2.



deni sebagai Ketua tim.



3.



furyan sebagai Perawat pelaksana 1.



4.



arie rusdiana Perawat pelaksana 2.



5.



karisma gutami perawat pelaksana 3



PRE CONFERENCE Waktu kegiatan



: Setelah operan shift malam ke pagi



Tempat



: Ruang jaga Cempaka



Penanggung jawab



: Ketua tim Kegiatan



1.



Kepala ruangan membuka acara.



2.



Ketua tim menanyakan rencana harian masing-masing perawat pelaksana.



3.



Ketua tim memberikan masukan dan tindak lanjut terkait dengan asuhan yang diberikan saat itu.



4.



Ketua tim menutup acara. NARATOR: Setelah operan shift malam ke pagi di ruang Cempaka melakukan pre conference.kepala ruangan membuka acara pre conference. Karu resti: “assalamualaikum wr. Wb. Selamat pagi semua…“Puji syukur kita ucapkan kepada Allah swt. Yang telah memberikan kesehatan kepada kitasehingga kita masih bisa menjalankan tugas kita sebagai seorang Perawat. Baiklah untuk memulai aktivitas kita awali dengan sama- sama membaca doa. Selanjutnya saya serahkan kepada perawat Deni selaku ketua tim, seperti biasanyauntuk memandu pre conference kita pada pagi hari ini. Katim deni: “ Terimakasih kepada ibu resti selaku kepala ruangan, Assalamualikum wr. Wb. Syalom. Selamat pagi kepada rekan rekan semua, puji dan syukur kita semua masih diberi kesehatan.. “Ya pada kesempatan pre conference pagi ini tanggal 13 desember 2018, di ruang perawatan Cempaka dengan jumlah pasien 6 orang. Baik langsung saja kepada perawat ari dan furyan silahkan untuk menyampaikan tindakan yang akan dilakukan kepada pasien. Ari : Selamat pagi, saya menangani pasien A dikamar 1 dengan keluahan BAB lebih dari 5 kali dalam satu hari. Pada pagi ini tindakan yang dilakukan : 09.00 : Mengukur TTV dan pantau cairan(input output) 09.15 : Memberi Injeksi 09.30 : Kolaborasi dengan ahli gizi untuk diet. furyan : Saya menangani pasien B dikamar 2 dengan keluhan demam terus menerus sejak 2 hari yang lalu. Tindakan yang akan dilakukan



09.00 : Mengukur suhu dan test darah 09.15 : Kompres hangat. KATIM : Ya, baiklah terima kasih kepada rekan-rekan yang sudah menyampaikan tindakan yang akan dilakukan kepada seluruh pasien. Dilihat dari hasil laporan teman-teman, semua pasien memerlukan penanganan lebih. Jadi diharapkan, untuk kerjasama antara rekan-rekan. Baik, waktu saya kembalikan kepada ibu resti (karu). KARU resti : Trima Kasih kepada Katim dan rekan-rekan semua atas laporannya. Langsung saja kita semua melakukan tindakan-tindakan yang sudah direncanakan. sekali lagi diharapkan, kerjasamanya dari semua rekan-rekan sekalian. Narator : Semua perawat meninggalkan ruangan, dan melakukan tindakan yang sudah direncanakan. ( Pada pukul 13.00 , sebelum operan jaga siang. Semua perawat kembali berkumpuluntuk melakukan Post Conference).



POST CONFERENCE Pemeran post confrence: 1.



tami sebagai Kepala ruangan.



2.



furyan sebagai Ketua tim.



3.



esti sebagai Perawat pelaksana 1.



4.



arie rusdiana Perawat pelaksana 2.



5.



deni perawat pelaksana 3 Waktu kegiatan



: Sebelum operan ke dinas sore.



Tempat



:



Penanggung jawab Kegiatan



:



Ruang Jaga Cempaka Ketua Tim



:



1



KARU membuka acara.



2



Katim menanyakan hasil asuhan masing-masing.



3



Katim menanyakan kendala dalam asuhan yang diberikan.



4



Katim menanyakan tindak lanjut asuhan pasien yang harus dioperkan ke shift berikutnya.



5



KARU menutup acara.



KARU Tami : Assalamualaikum wr. Wb. Alhamdulillahirobil’alamin, puji syukur kehadirat Allah swt. Kita masih bertemu lagi dan berkumpul di penghujung tugas kita. Seperti biasa kita akan melakukan post conference sebelum di operkan ke shift berikutnya. Langsung saja saya serahkan kepada perawat Fransiskus selaku ketua TIM. KATIM puryan : Baik terima kasih atas waktu yang diberikan. Baiklah langsung saja bagaimana hasil tindakan yang telah dilaksanakan oleh rekan-rekan termasuk kendala selama rekan_rekan melakukan tindakan. Dan untuk dapat dioperkan pada shift berikutnya. NARATOR : Perawat mulai melaporkan hasil tindakan yang telah dilakukan. Deni : Pasien A k/u lemah, sudah dilakukan injeksi, pasien BAB cair 3 kali, dan pasien mendapat makanan lunak. Lanjutkan intervensi! ari : Suhu 380C, sudah diberikan kompres hangat, sudah dilakukan test darah tetapi hasilnya masih ditunggu dari Lab. Lanjutkan intervensi! resti : K/u lemah, sudah dilakukan medikasi, keadaan luka sudah berwarna merah, sudah diberikan insulin 10 unit. Lanjutkan intervensi! NARATOR : Masing-masing perawat telah menyampaikan hasil tindakan yang sudah dilakukan. Kembali ke Katim. KATIM puryan : Baiklah terima kasih rekan-rekan atas laporan hasil tindakan yang telah dilakukan. Kita telah melakukan semua rencana tindakan. Selanjutnya saya kembalikan kepada kepala ruangan. KARU tami : Iya, terimakasih kepada rekan-rekan, Puji Tuhan intervensi yang telah kita lakukan dari pagi sampai siang ini terlaksana dengan lancar dan sesuai prosedur. Terima kasih atas kerja sama rekan-rekan sekalian, yang sudah bekerja dengan semaksimal mungkin.Pertahankan terus kinerja rekan-rekan dan alangkah baiknya jika bisa ditingkatkan lagi demi pencapaian kinerja yang lebih optimal.Untuk mengakhiri tugas kita pada siang hari ini, marilah kita akhiri dengan berdoa bersama menurut agama dan kepercayaan kita masingmasing. Berdoa……. Mulai……. Selesai…… Kita akhiri post conference ini, Selamat Siang. NARATOR : Sekian role plaay pre dan post conference dari kelompok . Terima kasih BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Konferensi merupakan kegiatan berdiskusi kelompok untuk membahas hal-hal yang telah dilakukan pada praktik klinik atau lapangan, tingkat pencapaian tujuan praktik klinik hari tersebut, kendala yang dihadapi dan cara mengatasinya, serta kejadian lain



yang tidak direncanakan, termasuk kejadian kegawatan klien yang harus dihadapi peserta didik. B. Saran Demikianlah yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan



dalam



makalah



ini,



tentunya



masih



banyak



kekurangan



dan



kelemahan,karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini berguna, bagi penulis khususnya dan juga para pembaca yang budiman pada umumnya. DAFTAR PUSTAKA Bahtiar, Yanyan & Suarli, S. 2010. Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan Praktis. Jakarta : Erlangga Clament. 2011. Management Nursing Services and Education. Edition 1. India : Elsevier Douglas. 2011. Proses Keperawatan Teori & Aplikasi. Jogjakarta : AR-RuzMedia Gillies, D.A. (2004). Manajemen Keperawatan: Suatu Pendekatan Sistem. Edisi kedua. Keliat, et, al. 2006. Pengantar Profesi dan Praktek Keperawatan Profesional. Jakarta : EGC Kedokteran La Monica. E. El. 2008. Nursing Journal : Nursing Leadeshhip and Management Experience Nursalam. (2003).Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam



Praktik Keperawatan



Profesional. Jakarta : Salemba Medika Nursalam. (2013).



Manajemen



Keperawatan:



Aplikasi



dalam



Praktik



Keperawatan Profesional. Jakarta : Salemba Medika Pratiwi A. 2010. Kepemimpinan dan Management Keperawatan : Surakarta Rusdi, I. 2008, Model Pemberian Asuhan Keperawatan (nursing care delivery models) Jakarta : Salemba Medika Simamora, Raymond. 2012. Buku Ajar Management Keperawatan. Jakarta : EGC Sitorus. 2012. Model Praktek Keperawatan Profesional di Rumah Sakit. Jakarta : EGC



Sufarelli D and Brown D. 2008. The need for nursing leadership in uncertaintimer. Journal of nursing management 1365-2834.2008.6(4) : 201207 Somantri, I, 2011. Konsep Model Asuhan Keperawatan Profesional. Bandung :Cipta Media Suarli & Bachtiar. 2009. Manajmen Keperawatan dengan Pendekatan Praktis. Jakarta : Erlangga Medical Series. Suyanto,2008. Mengenal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan.