Makalah Quantum Learning [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH



QUANTUM LEARNING DOSEN PENGAMPUH : MUH KHAERUL UMMAH BK, S.Pd.,M.Pd



Disusun Oleh : Taspia D22040088



PROGRAM STUDI PEDNIDIKAN GURU SD (PGSD) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MADAKO TOLITOLI 2022



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan



rahmat,



karunia,



serta taufik



dan hidayah-Nya penulis



dapat



menyelesaikan makalah yang berjudul “Quantum Learning” .dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga penulis berterima kasih kepada Bapak Muh Khaerul Ummah BK S.Pd, M.Pd selaku dosen mata kuliah yang telah bersedia membimbing penulis dalam penyelesaian makalah ini. Sehingga makalah dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Dalam penyelesaian makalah ini penulis menyadari walaupun penyusunan makalah diusahakan secara maksimal, namun adanya kekurangan tidak dapat dihindarkan. Untuk itu penulis mengharapkan saran yang dapat dijadikan acuan untuk perbaikan, dan penulis ucapkan terimakasih kepada pembaca sekalian. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca.



Tolitoli, 03 Oktober 2022



Penulis



ii



DAFTAR ISI



SAMPUL............................................................................................................................... i KATA PENGANTAR.......................................................................................................... ii DAFTAR ISI......................................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang........................................................................................................... 1



1.2



Rumusan Masalah...................................................................................................... 2



1.3



Tujuan Penulisan........................................................................................................ 3



BAB II PEMBAHASAN 2.1



Pengertian Quantum Learning................................................................................... 4



2.2



Karakteristik Quantum Learning ............................................................................... 4



2.3



Prinsip-prinsip Quantum Learning............................................................................. 7



iii



2.4



Langkah-langkah Quantum Learning........................................................................ 8



2.5



Kekurangan Dan Kelebihan Quantum Learning........................................................ 11



BAB III PENUTUP 3.1



Kesimpulan................................................................................................................ 14



3.2



Saran........................................................................................................................... 14



DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 15



iv



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Belajar merupakan proses perkembangan yang dialami oleh siswa menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan proses perubahan tingkah laku pada diri sendiri berkat pengalaman dan latihan. Pengalaman dan latihan terjadi melalui interaksi antar individu dan lingkungannya, baik lingkungan alamiah maupun lingkungan sosialnya. Dalam proses pembelajaran itu sendiri dikenal beberapa istilah-istilah. Istilah tersebut adalah pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran dan model pembelajaran. Pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya ditentukan suatu strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Quantum ialah interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Quantum Learning ialah pengajaran yang dapat mengubah suasana belajar yang menyenangkan serta mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi orang lain. Quantum Learning merupakan orkestrasi bermacam-macam interaksi yang di dalam dan sekitar momen belajar atau suatu pembelajaran yang mempunyai misi utama untuk mendesain suatu proses belajar yang



1



menyenangkan yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa. Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa (Ahmad dan Joko:2009,1). Beberapa teknik yang dikemukakan merupakan teknik meningkatkan kemampuan diri yang sudah populer dan umum digunakan. Namun, Bobbi DePorter mengembangkan teknik-teknik yang sasaran akhirnya ditujukan untuk membantu para siswa menjadi responsif dan bergairah dalam menghadapi tantangan dan perubahan realitas (yang terkait dengan sifat jurnalisme). Quantum Learning berakar dari upaya Georgi Lozanov, pendidik berkebangsaan Bulgaria. Ia melakukan eksperimen yang disebutnya suggestology (sugestopedia). Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detil apa pun memberikan sugesti positif atau negatif. Untuk mendapatkan sugesti positif, beberapa teknik digunakan. Para murid di dalam kelas dibuat menjadi nyaman. Musik dipasang, partisipasi mereka didorong lebih jauh. Poster-poster besar, yang menonjolkan informasi ditempel. Guru-guru yang terampil dalam seni pengajaran sugestif bermunculan.



1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada latar belakang diatas sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran Quantum Learning ? 2. Apa saja karakteristik pembelajaran Quantum Learning ?



2



3. Apa saja yang menjadi prinsip dalam pembelajaran Quantum Learning ? 4. Bagaimana langkah-langkah penerapan model Quantum Learning dalam Proses Pembelajaran ? 5. Apa



saja



yang



menjadi



kelebihan



dan



kekurangan



model



pembelajaran Quantum Learning ?



1.3 Tujuan Penulisan Adapun Tujuan Penulisan pada makalah ini sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui model pembelajaran Quantum Learning 2. Untuk mengetahui pembelajaran Quantum Learning 3. Untuk mengetahui prinsip dalam pembelajaran Quantum Learning 4. Untuk



mengetahui



langkah-langkah



penerapan



model Quantum



Learning dalam Proses Pembelajaran 5. Untuk



mengetahui



kelebihan



dan



kekurangan



model



pembelajaran Quantum Learning



3



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Pengertian Quantum Learning Istilah Quantum pada



awalnya



hanya



digunakan



oleh



pakar



fisika modern menjelang abad 20, sebelum berkembang secara luas ke bidang-bidang kehidupan manusia lainnya. Dalam bidang pendidikan muncul konsep quantum yang berupaya untuk meningkatkan proses pembelajaran, baik yang bersifat individual maupun kelompok. Saat ini, mulai dirasakan bahwa kehidupan individu dan organisasi, bisnis atau sosial, sedang menghadapi tantangan global, yakni perubahan besar-besaran dalam hampir seluruh aspek. Menurut Poter dan Hernacki, Quantum Learning adalah seperangkat metode atau falsafah belajar yang terbukti efektif di sekolah dan bisnis untuk semua tipe orang dan segala, usia. Quantum Learning pertama kali diterapkan di tempat pelatihan metode Quantum Learning atau supercamp. Quantum Learning adalah kiat, strategi dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai proses yang menyenangkan dan bermanfaat.



2.2 Karakteristik Quantum Learning Secara umum, Quantum Learning (pembelajaran kuantum) mempunyai karakteristik sebagai berikut :



4



1. Berpangkal pada psikologi kognitif 2. Bersifat humanistik, manusia selaku pembelajar menjadi pusat perhatian, potensi diri, kemampuan pikiran, daya motivasi dan sebagainya dari pembelajar dapat berkembang secara optimal dengan meniadakan hukuman, namun adakalanya pembelajar diberi hadiah karena semua usaha yang dilakukan pembelajar seharusnya dihargai. 3. Bersifat konstruktivistis, artinya memadukan, menyinergikan, dan mengolaborasikan faktor potensi diri manusia selaku pembelajar dengan lingkungan (fisik dan mental) sebagai konteks pembelajaran. Oleh karena itu, baik lingkungan maupun kemampuan pikiran atau potensi diri manusia harus diperlakukan sama agar memperoleh keseimbangan sehingga pembelajaran mampu dilaksanakan dengan baik. 4. Memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna. Dalam proses pembelajaran di pandang sebagai penciptaan interaksi-interaksiinteraksi bermutu dan bermakna yang dapat mengubah energi kemampuan pikiran dan bakat alamiah pembelajar menjadi cahaya yang bermanfaat bagi keberhasilan pembelajar. 5. Menekankan pada pemercepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi. Dalam prosesnya menyingkirkan hambatan dan halangan sehingga menimbulkan hal-hal yang seperti: suasana yang menyenangkan, lingkungan yang nyaman, penataan tempat duduk yang rileks, dan lainlain.



5



6. Menekankan kealamian dan kewajaran proses pembelajaran. Dengan kealamiahan dan kewajaran menimbulkan suasana nyaman, segar sehat, rileks, santai , dan menyenangkan serta tidak membosankan. 7. Menekankan kebermaknaan dan kebermutuan proses pembelajaran. Dengan kebermaknaan dan kebermutuan akan menghadirkan pengalaman yang dapat dimengerti dan berarti bagi pembelajar, terutama pengalaman perlu diakomodais secara memadai. 8. Memiliki model yang memadukan konteks dan isi pembelajaran. Konteks pembelajaran meliputi suasana yang memberdayakan, landasan yang kukuh, lingkungan yang mendukung, dan rancangan yang dinamis. Sedangkan



isi



pembelajaran



meliputi:



penyajian



yang



prima,



pemfasilitasan yang fleksibel, keterampilan belajar untuk belajar dan keterampilan hidup. 9. Menyeimbangkan keterampilan akademis, keterampilan hidup dan prestasi material. 10. Menanamkan nilai dan keyakinan yang positif dalam diri pembelajar. Ini mengandung arti bahwa suatu kesalahan tidak dianggapnya suatu kegagalan atau akhir dari segalanya. 11. Mengutamakan keberagaman dan kebebasan sebagai kunci interaksi. Dalam prosesnya adanya pengakuan keragaman gaya belajar siswa dan pembelajar.



6



12. Mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran bisa berlangsung nyaman dan hasilnya lebih optimal.



2.3 Prinsip-Prinsip Quantum Learning Prinsip dasar yang terdapat dalam pembelajaran kuantum adalah: 1. Bawalah dunia mereka (siswa) ke dalam dunia kita (guru), dan antarkan dunia kita (guru) ke dalam dunia mereka (siswa). 2. Proses pembelajaran bagaikan orkestra simfoni, yang secara spesifik dapat dijabarkan sebagai berikut : a) Segalanya dari lingkungan. Hal ini mengandung arti baik lingkungan kelas/sekolah sampai bahasa tubuh guru; dari lembar kerja atau kertas kerja yang dibagikan anak sampai rencana pelaksaan pembelajaran, semuanya mencerminkan pembelajaran. b) Selagalanya bertujuan. Semua yang terjadi dalam proses pembelajaran mempunyai tujuan. c) Pengalaman mendahului pemberian nama. Pembelajaran yang baik adalah jika siswa telah memperoleh informasi terlebih dahulu apa yang akan dipelajari sebelum memperoleh nama untuk apa yang mereka pelajari. Ini diilhami bahwa otak akan berkembang pesat jika adanya rangsangan yang kompleks. Selanjutnya akan menggerakkan rasa keingintahuan. Dalam pembelajaran matematika, salah satu contohnya adalah memberi nama untuk simbol-simbol seperti:



7



“Kucing Hitam Dalam Mobil, Desi Centil Mondar-Mandir” dengan setiap huruf awalan adalah huruf depan dari satuan panjang. K untuk km, H untuk hm, dan seterusnya. d) Akuilah setiap usaha. Dalam proses pembelajaran siswa seharusnya dihargai dan diakaui setiap usahanya walaupun salah, karena belajar diartikan sebagai usaha yang mengandung resiko untuk keluar dari kenyamanan untuk membongkar pengetahuan sebelumnya. e) Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan. Segala sesuatu yang telah di pelajari oleh siswa sudah pasti layak pula dirayakan keberhasilannya.



2.4 Langkah-Langkah Quantum Learning Adapun langkah-langkah yang dapat diterapkan dalam pembelajaran melalui konsep Quantum Learning adalah sebagai berikut : 1. Kekuatan Apa Manfaat Bagiku (AMBAK) Ambak atau apa manfaat bagiku adalah motivasi yang didapat dari pemilihan secara mental antara manfaat dan akibat-akibat suatu keputusan (DePotter dan Hernacky 2001:49). Motivasi sangat diperlukan dalam belajar. Karena dengan adanya motivasi, maka keinginan siswa untuk belajar akan selalu ada. Pada langkah ini, salah satu contohnya dalam pembelajaran matematika, siswa akan diberi motivasi oleh guru dengan memberi penjelasan tentang manfaat apa saja setelah mempelajari suatu materi. Bahwa belajar matematika sangat berguna untuk masa depan



8



kelak. Seperti aritmatika sosial untuk berdagang, persamaan fungsi kuadrat untuk menjadi programmer, dan sebagainya. 2. Penataan Lingkungan Belajar Dalam proses belajar dan mengajar, diperlukan penataan lingkungan yang dapat membuat siswa merasa betah dan nyaman pada saat belajar. Dengan penataan lingkungan yang tepat, dapat mencegah siswa dari rasa kebosanan. Penataan lingkungan terdiri dari dua jenis, yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro. Lingkungan mikro adalah tempat siswa melakukan proses belajar, bekerja dan berkreasi. Lebih khusus lagi perhatian pada penataan meja, kursi dan penataan yang teratur. Sedangkan lingkungan makro adalah dunia luas, artinya siswa diminta untuk menciptakan kondisi ruang belajar di masyarakat. Mereka diminta berinterkasi sosial dengan masyarakat yang diminatinya sehingga kelak akan dapat aktif berperan serta di masyarakat. Selain itu Bobbi DePotter (2001:14) menyatakan mengenai lingkungan dalam konteks panggung belajar. Lingkungan yaitu cara guru dalam menata ruang kelas, pencahayaan, pengaturan meja dan kursi, tanaman, musik dan semua hal yang mendukung proses pembelajaran. 3. Memupuk Sikap Juara Memupuk sikap juara sangat diperlukan untuk lebih memacu siswa dalam belajar. Seorang guru hendaknya jangan segan-segan memberi pujian kepada siswa yang telah berhasil dalam belajarnya. Tetapi jangan



9



pula mencemooh siswa yang belum mampu menguasai materi. Dengan memupuk sikap juara ini siswa akan merasa lebih dihargai. 4. Bebaskan Gaya Belajarnya Adanya berbagai macam gaya belajar yang dimiliki oleh siswa. Yaitu: visual, auditorial dan kinestetik. Dalam Quantum Learning, guru hendaknya memberikan kebebasan dalam belajar pada siswanya dan jangan terpaku pada satu gaya belajar saja. 5. Membiasakan Mencatat Belajar akan benar-benar dipahami sebagai aktivitas kreasi ketika siswa tidak hanya menerima, melainkan bisa mengungkapkan kembali apa yang diungkapkan menggunakan bahasa hidup dengan cara dan ungkapan sesuai dengan gaya belajar siswa itu sendiri. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara siswa membuat mind map (peta pikiran) atau menulis dan menyusun. Jika mendapati siswa yang tidak terbiasa dalam mencatat, hendaknya guru (pengajar) dalam menjelaskan materi di papan tulis, menggunakan spidol atau kapur dengan warna-warna menarik sehingga siswa mampu mengingat bagian yang penting, atau bisa juga dengan cara membuat ilustrasi gambar, tabel, dan diagram. 6. Membiasakan Membaca Salah satu aktivitas yang paling penting adalah membaca. Karena dengan membaca, akan menambah pembendaharaan kata, pemahaman, menambah wawasan dan daya ingat akan bertambah. Seorang guru hendaknya membiasakan siswa untuk membaca. Namun, bagi siswa yang



10



gaya belajarnya berupa auditorial, alangkah baiknya jika guru (pengajar) membacakan terlebih dahulu materi yang hendak diajarkan. Sedangkan untuk siswa yang gaya belajarnya berupa kinestetik, hendaknya guru (pengajar) membuat demonstrasi mini dengan melibatkan siswa (dengan gaya belajar kinestetik) tersebut supaya lebih memahami materi yang diajarkan. 7. Jadikan Anak Lebih Kreatif Siswa yang kreatif adalah siswa yang ingin tahu, suka mencoba dan sengang bermain. Dengan adanya sikap kreatif yang baik, siswa akan mampu menghasilkan ide-ide yang segar dalam belajarnya. 8. Melatih Kekuatan Memori Anak Kekuatan memori sangat diperlukan dalam belajar, sehingga anak perlu dilatih untuk mendapatkan kekuatan memori yang baik. Selain itu menurut Bobbi DePotter, langkah pembelajaran model kuantum dikenal dengan sebutan TANDUR. Yaitu : Tumbuhkan, Minta, Alami, Namai, Demontrasikan, Ulangi, dan Rayakan.



2.5 Kelebihan dan Kekurangan Model Quantum Learning   1. Kelebihan Pembelajaran kuantum menekankan perkembangan ketrampilan dan



akademis.



Dari



sebuah



pengalaman



yang



diselenggarakan



oleh learning forum di supercamp yang memperaktekkan pembelajaran kuantum, ternyata murid-muridnya mendapat nilai yang baik, lebih



11



banyak berpartisipasi dan merasa lebih bangga pada diri mereka sendiri. Dalam pendekatan pembelajaran kuantum, pendidik mampu menyatu dan membaur pada dunia peserta didik sehingga pendidik bisa lebih memahami peserta didik dan ini menjadi modal utama yang luar biasa untuk mewujudkan metode yang lebih efektif yaitu metode belajar mengajar yang lebih menyenangkan. Model pembelajarannya lebih santai dan menyenangkan karena ketika belajar sambil diiringi musik. Hal ini untuk mendukung proses belajar karena musik akan bisa meningkatkan kinerja otak sehingga diasumsikan bahwa belajar dengan diiringi musik akan mewujudkan suasana yang lebih menenangkan dan materi yang disampaikan lebih mudah diterima. Pada pembelajaran kuantum, objek yang menjadi tujuan utama adalah siswa. Maka dari itu guru mengupayakan berbagai interaksi dan menyingkirkan hambatan belajar secara mudah dan alami. Semua itu adalah bertujuan untuk melejitkan prestasi siswa. Quantum Learning sebagai salah satu metode belajar dapat memadukan antara berbagai sugesti positif dan interaksinya dengan lingkungan yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar seseorang. Lingkungan belajar yang menyenangkan dapat menimbulkan motivasi pada diri seseorang sehingga secara langsung dapat mempengaruhi proses belajar.



12



Metode Quantum Learning dengan teknik peta pikiran (mind mapping) memiliki manfaat yang sangat baik untuk meningkatkan potensi akademis (prestasi belajar) maupun potensi kreatif yang terdapat dalam diri siswa. 2. Kelemahan a) Memerlukan serta menuntut keahlian dan keterampilan guru lebih khusus. b) Memerlukan proses perancangan dan persiapan pembelajaran yang cukup matang dan terencana dengan cara yang lebih baik. c) Adanya keterbatasan sumber belajar dan alat belajar. d) Menuntut situasi dan kondisi serta waktu yang lebih banyak.



13



BAB III PENUTUP



3.1 Kesimpulan Quantum Learning  merupakan model pembelajaran yang menggunakan metode berdasarkan teori-teori pendidikan seperti teori otak kanan/kiri, teori otak triune, teori kecerdasan ganda, pendidikan holistik, belajar berdasarkan pengalaman,



belajar



simulasi/permainan.



dengan



simbol



(metaphoric



learning),



serta



Quantum Learning mempunyai karakteristik yang



berpangkal pada psikologi kognitif, bersifat humanistik dan konstruktivistik, memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu, menekankan pada pemercepatan belajar, menyenangkan serta memadukan konteks dan isi pembelajaran. Prinsip pembelajaran Quantum Learning adalah membawa dunia siswa ke dunia guru, proses pembelajaran bagaikan orkestra simfoni, mengakui setiap usaha dan perayaan.



3.2 Saran Quantum adalah model pembelajaran yang sangat bagus untuk diterapkan. Karena mampu menjadikan siswa lebih kreatif dengan gaya belajar masingmasing. Dan untuk mendukung terlaksananya pembelajaran, lengkapi fasilitas serta sumber daya guru.



14



DAFTAR PUSTAKA



https://www.google.com/amp/s/elviannadona.wordpress.com/2012/12/28/ quantum-learning/amp/ https://www.rijal09.com/2016/12/model-pembelajaran-quantum-learning.html? m=1 https://aiisyahsummertime.blogspot.com/2016/05/makalah-strategi-pembelajaranquantum.html?m=1 https://matemathiccentersportivo.blogspot.com/2019/06/makalah-model-quantumlearning.html



15