Makalah Ring Counter (Shift Register) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Masalah Register geser ring counter adalah rangkaian register geser yang dilengkapi



dengan jaringan loop tertutup antara output Q flip-flop terakhir ke input pada flipflop pertama. Jaringan loop tertutup pada register geser ini mengakibatkan terjadinya pergeseran data secara berurutan setiap pulsa clock diberikan secara terus menerus karena terjadi looping data. Kondisi seperti ini disebut sebagai keadaan “recirculates” sehingga register geser yang memiliki kondisi seperti ini disebut sebagai register geser ring counter. Pada laporan alat kali ini, kelompok kami membuat mekanik tiang bendera yang akan dikendalikan dengan menggunakan driver smotor stepper yang telah mendapatkan pulsa atau input dari clock generator. Oleh karena itu,, penulis sepakat untuk memberikan judul pada laporan ini adalah ” Penerapan Shift Register Pada Mekanik Tiang Bendera”



1.2



Identifikasi Masalah Bedasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat



diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Perancangan driver motor stepper dengan menggunakan ic 74194.



1.3



Pembatasan Masalah bedasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dijelaskan



maka permasalahan penelitian di batasi dengan: 1. Perancangan driver motor stepper dengan menggunakan prinsip shift register.



1



1.4



Rumusan Masalah Bedasarkan pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan permasalahannya



yaitu: “Bagaimana proses perancangan driver motor stepper dengan menggunakan ic 44ls194?”



1.5



Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, maka dapat ditentukan tujuan penelitian



sebagai berikut: 1. Mengetahui pembuatan driver motor stepper dengan menggunakan ic 74ls194



1.6



Manfaat Penelitian Pembuatan driver motor stepper dapat memberikan beberapa manfaat,



diantaranya adalah: 1. Pengaplikasian ic 74ls194 pada driver motor stepper. 2. Menambah keterampilan dalam merancang dan membuat suatu alat. 3. Melatih bekerja sama dalam menyelesaikan sebuah pekeraan kelompok. 4. Mempererat hubungan pertemanan didalam satu kelompok.



2



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1



Register Geser Register adalah adalah sekelompok flip-flop yang dapat menyimpan



informasi biner yang terdiri dari bit majemuk. Register dengan n flip-flop mampu menyimpan informasi sebesar n bit. Ada dua jenis utama register : register penyimpan (storage register), yang digunakan hanya untuk menyimpan data, dan register geser (shift register), suatu rangkaian untuk menyimpan dan menggeser (atau memanipulasikan) data. Dalam bagian ini akan diuraikan operasi suatu register geser. 2.1.1 Pengertian Register Geser Register geser adalah suatu rangkaian yang menggunakan flip-flop yang saling disambung secara seri sehingga setiap bit yang disimpan di keluaran Q digeser ke flip-flop berikutnya. Pergeseran bit ini terjadi pada setiap pulsa clock. Pulsa-pulsa clock tersebut dikirim kesemua flip-flop dalam register, sehingga operasinya berjalan secara sinkron. Flip-flop jenis apapun yang operasinya sesuai (terpicu tepian) dapat dipakai. Register merupakan blok logika yang sangat penting dalam kebanyakan sistem digital. Register sering digunakan untuk menyimpan (sementara) informasi biner yang muncul pada keluaran sebuah matrik pengkodean. Disamping itu, register sering digunakan untuk menyimpan (sementara ) data biner yang sedang dikodekan. Maka register membentuk suatu kaitan yang sangat penting antara sistem digital utama dan kanal-kanal keluaran. Register yang paling sederhana terdiri dari satu flip-flop saja, yang berarti hanya dapat menyimpan data terdiri suatu bit bilangan biner saja yaitu 0 atau 1, oleh sebab itu untuk menyimpan data



3



yang terdiri empat bit bilangan biner maka diperlukan empat buah flip-flop. Register geser merupakan kelas komponen yang sangat penting dalam semua tipe rangkaian digital. Karena keluaran flip-flop diubah hanya oleh pulsa clock yang datang sesudah masukan berubah, maka penghilangan pulsa clock (tegangan catu tetap ada) tidak mengubah keluaran flip-flop selama kondisi ini terjaga. Karena itu, setiap flip-flop dapat dipakai untuk menyimpan digit biner (bit) selama daya masih dikenakan dan pulsa-pulsa clock ditahan. Seperangkat bit dapat disimpan dalam register, dengan satu flip-flop untuk setiap bit. Register geser mempunyai empat tipe dasar, yaitu : 1.



SISO (Serial In Serial Out) Pada tipe ini data dimasukkan bit demi bit mulai dari flip-flop yang paling



ujung dan digeser sampai semuanya terisi. Pergeseran data diatur oleh sinyal clock tiap kali data dimasukkan satu persatu. Cara menyimpan data secara sejajar, semua bagian register atau masing-masing flip-flop akan dimuati pada saat yang bersamaaan. Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini. dimana pada gambar tersebut register geser menggunakan flip-flop tipe D.



Serial Data Out



Serial Data In D QA



>Clk



D QB



>Clk



D QC



D QD



> Clk



>Clk



Gambar 2.1.Rangkaian Register Geser tipe SISO menggunakan flipflop tipe D



4



Tegangan logika masukan diumpankan ke dalam register geser pada setiap pulsa clock, dan dapat berubah pada waktu diantara pulsa-pulsa clock. Sesudah sejumlah pulsa clock yang sama dengan jumlah flip-flop dalam register, dikeluaran terdapat bit yang sama dengan bit pertama kali masuk tadi. Register SISO yang dipakai dengan cara ini dapat bertindak sebagai tundaan waktu, dimana bit dikeluaran tertunda selama beberapa pulsa clock (Sama dengan jumlah flip-flop). 2.



PIPO (Parallel In Parallel Out) Register geser PIPO diperlihatkan pada gambar dibawah dengan



menggunakan flip-flop tipe D. Pada cara ini semua bagian register atau masingmasing flip-flop diisi pada saat yang bersamaaan atau output masing-masing flip-flop akan respon sesuai data pada saat yang sama setelah diberikan sinyal input kontrol, dan biasanya menggunakan terminal set/reset bukan dengan pemberian



Gambar 2.2 Rangkaian Register Geser tipe PIPO menggunakan flip-flop tipe D.



5



Jika tidak ada pulsa clock yang dikenakan, bit tidak digeserkan dan pembacaan di terminal Q adalah sama dengan apa yang dimasukkan. Pemakaian register ini adalah metode yang menyenangkan untuk menyimpan beberapa bit secara sementara. Jika diberi pulsa clock, setiap bit akan digeserkan satu tempat pada setiap pulsa clock. 3.



PISO (Parallel In Serial Out) Register ini memungkinkan kita dapat meengirim data secara paralel



input melalui satu saluran dengan output serial seperti yang terlihat pada gambar 2.3 dibawah ini.



Gambar 2.3. Rangkaian register geser tipe PISO menggunakan flip-flop tipe D Jenis flip-flop yang digunakan adalah J-K flip-flop atau flip-flop yang dilengkapi dengan input preset dan input preclear. Pemasukan data dilakukan melalui input Preset. Data kemudian digeser keluar satu bit pada saat ketika diberikan pulsa clock. Hal ini memungkinkan data yang disajikan dalam bentuk



6



paralel (beberapa saluran pada saat yang sama)) dapat diubah menjadi bentuk serial (bit demi bit) untuk dipancarkan melalaui satu saluran. 4.



SIPO (Serial in Parallel Out) Register serial in parallel out (SIPO) merupakan kebalikan dari register



PISO, jika seperti yang terlihat pada gambar 2.4 dibawah ini.



Gambar 2.4 Rangkaian register geser tipe SIPO Dalam tipe ini, data disajikan satu bit pada satu saat lalu digeser masuk pada setiap pulsa clock. Sesudah seperangkat pulsa clock lengkap, register menjadi penuh dan kandungannya dapat dibaca diterminal Q atau dikeluarkan melalui seperangkat saluran paralel. Dalam pengertian ini, dikeeluarkan berarti bahwa bitbit tersebut dapat dipakai untuk mengoperasikan gerbang atau rangkaiaan lain, sementara registernya sendiri tidak mengalami perubahan karena tindakan ini. Dengan menggunakan register SIPO, bit-bit data yang sudah dipancarkan secara berurutan dari sebuah saluran dapat dikumpiulkan hingga membentuk satu ‘kata’



2.2



IC 74LS194 Register dua arah ini dirancang untuk menggabungkan secara nyata semua



sifat yang mungkin digabungkan dalam satu register geser. Rangkaian berisi 45 gerbang ekivalen dan mempunyai masukan paralel, keluaran paralel, masukan seri



7



geser ke kiri dan geser ke kanan., masukan kendali mode-operasi, dan garis hapus penolak langsung. Register ini mempunyai empat mode operasi yang berbeda, yaitu: 1.



Beban Paralel (seluruh sisi)



2.



Geser ke kanan (dalam arah QA menuju QD)



3.



Geser ke kiri (dalam arah QD menuju QA)



4.



Detak terhalang (tidak mengerjakan sesuatu) Konfigurasi Pin dari IC 74194 serta tabel kebenaranya dapat dilihat pada



gambar dibawah ini.



Gambar 2.5. Konfigurasi pin IC 74194



8



Tabel 2.1 Tabel Kebenaran IC 74194



H= tingkat tinggi L = tingkat rendah X = sembarang ( sembarang masukan, termasuk transisi) = transisi dari taraf rendah ke tinggi a,b,c,d = taraf status stasioner di jalan masukan A,B,C,D QAO, QB0, QC0, QD0 = taraf



QA, QB, QC, QD sebelum terjadi kondisi jalan



masukan stationer yang ditunjukkan. QAN, QBN, QCN,QDN = taraf QA, QB, QC,QD sebelum transisi lonceng paling akhir.



2.3 Motor Stepper 2.3.1 Pengertian Motor Stepper Motor stepper adalah perangkat elektromekanis yang bekerja dengan mengubah pulsa elektronis menjadi gerakan mekanis diskrit. Motor stepper bergerak berdasarkan urutan pulsa yang diberikan kepada motor. Karena itu, untuk



9



menggerakkannya diperlukan pengendali motor stepper yang membangkitkan pulsa-pulsa periodik.



2.3.2 Prinsip Kerja Motor Stepper Motor stepper merupakan perangkat pengendali yang mengkonversikan bitbit masukan menjadi posisi rotor. Bit-bit tersebut berasal dari terminal-terminal input yang ada pada motor stepper yang menjadi kutub-kutub magnet dalam motor. Bila salah satu terminal diberi sumber tegangan, terminal tersebut akan mengaktifkan kutub di dalam magnet sebagai kutub utara dan kutub yang tidak diberi tegangan sebagai kutub selatan. Dengan terdapatnya dua kutub di dalam motor ini, rotor di dalam motor yang memiliki kutub magnet permanen akan mengarah sesuai dengan kutub-kutub input. Kutub utara rotor akan mengarah ke kutub selatan stator sedangkan kutub selatan rotor akan mengarah ke kutub utara stator. Prinsip kerja motor stepper mirip dengan motor DC, sama-sama dicatu dengan tegangan DC untuk memperoleh medan magnet. Bila motor DC memiliki magnet tetap pada stator, motor stepper mempunyai magnet tetap pada rotor. Adapun spesifikasi dari motor stepper adalah banyaknya fasa, besarnya nilai derajat per step, besarnya volt tegangan catu untuk setiap lilitan, dan besarnya arus yang dibutuhkan untuk setiap lilitan. Motor stepper tidak dapat bergerak sendiri secara kontinyu, tetapi bergerak secara diskrit per-step sesuai dengan spesifikasinya. Untuk bergerak dari satu step ke step berikutnya diperlukan waktu dan menghasilkan torsi yang besar pada kecepatan rendah. Salah satu karakteristik motor stepper yang penting yaitu adanya



10



torsi penahan, yang memungkinkan motor stepper menahan posisinya yang berguna untuk aplikasi motor stepper dalam yang memerlukan keadaan start dan stop.



2.3.3 Jenis-Jenis Motor Stepper Berdasarkan struktur rotor dan stator pada motor stepper, maka motor stepper dapat dikategorikan dalam 3 jenis sebagai berikut : 



Motor Stepper Variable Reluctance (VR) Motor stepper jenis ini telah lama ada dan merupakan jenis motor yang secara



struktural paling mudah untuk dipahami. Motor ini terdiri atas sebuah rotor besi lunak dengan beberapa gerigi dan sebuah lilitan stator. Ketika lilitan stator diberi energi dengan arus DC, kutub-kutubnya menjadi termagnetasi. Perputaran terjadi ketika gigi-gigi rotor tertarik oleh kutub-kutub stator. Berikut ini adalah penampang melintang dari motor stepper tipe variable reluctance (VR):



Gambar 2.6 Gambar Motor Stepper Tipe Variable Reluctance (VR) 



Motor Stepper Permanent Magnet (PM)



Motor stepper jenis ini memiliki rotor yang berbentuk seperti kaleng bundar (tin can) yang terdiri atas lapisan magnet permanen yang diselang-seling dengan kutub yang berlawanan. Dengan adanya magnet permanen, maka intensitas fluks magnet dalam motor ini akan meningkat sehingga dapat menghasilkan torsi yang lebih besar. Motor jenis ini biasanya memiliki resolusi langkah (step) yang rendah



11



yaitu antara 7,50 hingga 150 per langkah atau 48 hingga 24 langkah setiap putarannya.



Gambar 2.7 Gambar Motor Stepper Tipe Permanent Magnet (PM) 



Motor Stepper Hybrid (HB) Motor stepper tipe hibrid memiliki struktur yang merupakan kombinasi dari



kedua tipe motor stepper sebelumnya. Motor stepper tipe hibrid memiliki gigi-gigi seperti pada motor tipe VR dan juga memiliki magnet permanen yang tersusun secara aksial pada batang porosnya seperti motor tipe PM. Motor tipe ini paling banyak digunkan dalam berbagai aplikasi karena kinerja lebih baik. Motor tipe hibrid dapat menghasilkan resolusi langkah yang tinggi yaitu antara 3,6 0 hingga 0,90 per langkah atau 100-400 langkah setiap putarannya. Berikut ini adalah penampang melintang dari motor stepper tipe hibrid :



Gambar 2.8 Gambar Motor Stepper Tipe Hybrid (HB)



12



Berdasarkan metode perancangan rangkain pengendalinya, motor stepper dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu motor stepper unipolar dan motor stepper bipolar. 



Motor Stepper Unipolar Rangkaian pengendali motor stepper unipolar lebih mudah dirancang karena



hanya memerlukan satu switch / transistor setiap lilitannya. Untuk menjalankan dan menghentikan motor ini cukup dengan menerapkan pulsa digital yang hanya terdiri atas tegangan positif dan nol (ground) pada salah satu terminal lilitan (wound) motor sementara terminal lainnya dicatu dengan tegangan positif konstan (VM) pada bagian tengah (center tap) dari lilitan seperti pada gambar berikut.



Gambar 2.9 Gambar Motor Stepper Tipe Unipolar 



Motor Stepper Bipolar Untuk motor stepper dengan lilitan bipolar, diperlukan sinyal pulsa yang



berubah-ubah dari positif ke negatif dan sebaliknya. Jadi pada setiap terminal lilitan (A & B) harus dihubungkan dengan sinyal yang mengayun dari positif ke negatif dan sebaliknya. Karena itu dibutuhkan rangkaian pengendali yang agak lebih kompleks daripada rangkaian pengendali untuk motor unipolar. Motor stepper bipolar memiliki keunggulan dibandingkan dengan motor stepper unipolar dalam hal torsi yang lebih besar untuk ukuran yang sama.



13



Gambar 2.10 Gambar Motor Stepper Tipe Bipolar



2.4



Resistor Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat



atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika. Sebagaimana fungsi resistor yang sesuai namanya bersifat resistif dan termasuk salah satu komponen elektronika dalam kategori komponen pasif. Satuan atau nilai resistansi suatu resistor di sebut Ohm dan dilambangkan dengan simbol Omega (Ω). Sesuai hukum Ohm bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Simbol resistor dalam bentuk gambar yang sering digunakan dalam suatu desain rangkaian elektronika.



Gambar 2.11 Gambar resistor



14



2.5



Push Button Push button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat / saklar sederhana



yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik dengan sistem kerja tekan unlock (tidak mengunci). Sistem kerja unlock disini berarti saklar akan bekerja sebagai device penghubung atau pemutus aliran arus listrik saat tombol ditekan, dan saat tombol tidak ditekan (dilepas), maka saklar akan kembali pada kondisi normal.



Gambar 2.12 Gambar Push Button Sebagai device penghubung atau pemutus, push button switch hanya memiliki 2 kondisi, yaitu On dan Off (1 dan 0). Istilah On dan Off ini menjadi sangat penting karena semua perangkat listrik yang memerlukan sumber energi listrik pasti membutuhkan kondisi On dan Off. Karena sistem kerjanya yang unlock dan langsung berhubungan dengan operator, push button switch menjadi device paling utama yang biasa digunakan untuk memulai dan mengakhiri kerja mesin di industri. Secanggih apapun sebuah mesin bisa dipastikan sistem kerjanya tidak terlepas dari keberadaan sebuah saklar seperti push button switch atau perangkat lain yang sejenis yang bekerja mengatur pengkondisian On dan Off.



15



Gambar 2.13 Gambar Prinsip Kerja Push Button Berdasarkan fungsi kerjanya yang menghubungkan dan memutuskan, push button switch mempunyai 2 tipe kontak yaitu NC (Normally Close) dan NO (Normally Open). 



NO (Normally Open) Merupakan kontak terminal dimana kondisi normalnya terbuka (aliran arus listrik tidak mengalir). Dan ketika tombol saklar ditekan, kontak yang NO ini akan menjadi menutup (Close) dan mengalirkan atau menghubungkan arus listrik. Kontak NO digunakan sebagai penghubung atau menyalakan sistem circuit (Push Button ON).







NC (Normally Close) Merupakan kontak terminal dimana kondisi normalnya tertutup (mengalirkan arus litrik). Dan ketika tombol saklar push button ditekan, kontak NC ini akan menjadi membuka (Open), sehingga memutus aliran arus listrik. Kontak NC digunakan sebagai pemutus atau mematikan sistem circuit (Push Button Off).



2.4



Led LED (Light Emitting Dioda) adalah dioda yang dapat memancarkan cahaya



pada saat mendapat arus bias maju (forward bias). LED (Light Emitting Dioda)



16



dapat memancarkan cahaya karena menggunakan dopping galium, arsenic dan phosporus. LED (Light Emitting Dioda) hanya dapat mengalirkan arus listrik satu rah saja. Berbeda dengan dioda pada umumnya, kemampuan mengalirkan arus pada LED (Light Emitting Dioda) cukup rendah yaitu maksimal 20 mA. Apabila LED (Light Emitting Dioda) dialiri arus lebih besar dari 20 mA maka LED akan rusak, sehingga pada rangkaian LED dipasang sebuah resistor sebagai pembatas arus.



Gambar 2.14 Gambar Struktur dan Simbol LED



17



BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1



Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di bengkel Jurusan Teknik Elektro, Gedung L,



Universitas Negeri Jakarta serta waktu melakukan penelitian dilaksanakan pada hari Senin, 09 April 2018. Untuk pengujian dilakukan di ruang 403, Gedung L Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta serta waktu percobaan dilakukan pada hari Selasa, 10 April 2018.



3.2



Alat dan Bahan Penelitian Alat yang dibutuhkan pada saat melakukan penelitian adalah sebagai



berikut: Tabel 3.1 Tabel Alat dan Bahan Pembuatan Driver Motor Stepper Nama Alat dan Bahan



Jenis Komponen



Jumlah



Motor Stepper



5 Volt



1 Buah 1 Buah



Clock Generator Adaptor



9 Volt



1 Buah



1KΩ 4 Buah



Resistor 220 Ω IC



74LS194



Secukupnya



Kardus Push Button



1 Buah



Kaki 4



1 Buah



LED



5 Buah



Toogle



2 Buah



18



Header Tulang Ikan



Male



Secukupnya



Kabel Jumper



3.3



1 Buah



Diagram Alir Penelitian Dibawah ini merupakan alur penelitian, mulai dari proses perancangan alat



yang berupa pembuatan blok diagram, flowchart,dan algoritma hingga pembuatan layout dan hasil dari pembuatan alat.



3.3.1 Blok Diagram Dibawah ini merupakan blok diagram untuk pembuatan alat pengendali motor stepper untuk mekanik pada kursi pasien dokter gigi.



Gambar 3.1 Gambar Blok Diagram Perancangan Alat



19



3.3.2 Flowchart



Gambar 3.2 Gambar Flowchart Perancangan alat



20



3.3.3 Algoritma Untuk algoritma alat pengendali motor stepper untuk mekanik kursi pasien dokter gigi, dimulai dari: 1. Beri tegangan sebesar 9 Volt ke rangkaian dengan adaptor ke jack DC rangkaian. 2. Sambung rangkaian clock generator dengan rangkaian driver motor stepper yang sudah terlebih dahulu tersambung dengan maket. 3. Pada saat toogle 1 dalam logika 1 dan toogle 2 dalam logika 0 motor stepper dalam keadaan diam. 4. Pada saat toogle 1 dalam logika 1 dan toogle 2 dalam logika 1 motor stepper bergerak kearah kiri. 5. Pada saat toogle 1 dalam logika 0 dan toogle 2 dalam logika 1 motor stepper bergerak kearah kanan. 6. Pada saat toogle 1 dalam logika 0 dan toogle 2 dalam logika 0 motor stepper akan bergerak seperti gerakan sebelumnya. 7. Setelah selesai melakukan pengujian pada alat, matikan alat dengan melepas tegangan sumber yang berasal dari adaptor.



3.3.4 Skema Rangkaian Dibawah ini merupakan rangkaian dari aplikasi motor stepper sebagai penggerak mekanik untuk tiang bendera.



21



Gambar 3.3 Gambar Rangkaian Alat 3.3.5 Layout rangkaian Layout dari driver shift register.



Gambar 3.4 Gambar Layout dari rangkaian 3.3.6 Cara Kerja Alat Alat akan bekerja jika diberi tegangan dc 9 volt dengan arus minimal 500mA, dan kedua toogle harus dalam keadaan logika 1. Karena apabila pada saat pertama kali pemakaian motor stepper dalam keadaan diam. Namun apabila kedua toogle dalam keadaan 1 motor stepper akan bergerak seperti gerakan sebelumnya. Namun apabila toogle 1 berlogika 1 dan toogle 2 berlogika 0 maka motor stepper akan



22



bergerak kearah kanan. Dan apabila toogle 1 berlogika 0 dan toogle 2 berlogika 1 maka motor stepper akan bergerak kearah kiri. Namun apabila keadaan kedua toogle dikembalikan menjadi berlogika 1 maka motor stepper akan berputar seperti keadaan sebelumnya.



3.4



Gambar Alat



Gambar 3.5 Gambar Clock generator



Gambar 3.6 Gambar driver motor stepper



23



BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1



Dekripsi Hasil Penelitian Setelah merancang alat pengendali motor stepper dengan ring counter yang



diaplikasikan sebagai penggerak mekanik tiang bendera, diketahui bahwa alat akan bekerja jika diberi tegangan dc 9 volt dengan arus minimal 500mA, dan kedua toogle harus dalam keadaan logika 1. Karena apabila pada saat pertama kali pemakaian motor stepper dalam keadaan diam. Namun apabila kedua toogle dalam keadaan 1 motor stepper akan bergerak seperti gerakan sebelumnya. Namun apabila toogle 1 berlogika 1 dan toogle 2 berlogika 0 maka motor stepper akan bergerak kearah kanan. Dan apabila toogle 1 berlogika 0 dan toogle 2 berlogika 1 maka motor stepper akan bergerak kearah kiri. Dan apabila keadaan kedua toogle dikembalikan menjadi berlogika 1 maka motor stepper akan berputar seperti keadaan sebelumnya. Prinsip kerja dari alat ini sebeumnya harus pada saat toogle 1 berlogika 1 dan toogle 2 berlogika 1, agar alat ini dapat bergerak. Ketika salah satu toogle berlogika 0 barulah motor stepper akan bergerak. Dan ketika kedua toogle dalam keadaan 1 kembali, maka motor stepper akan bergerak seperti keadaan sebelumnya.



4.2



Analisis Data Penelitian Setelah melakukan perancangan pembuatan alat, maka alat ini dapat diuji,



yaitu dengan cara memberikan tegangan input sebesar 5 Volt dan mengubah posisi keadaan kedua toogle.



4.3



Pembahasan Dari hasil analisis percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa



kerja dari ring counter dengan output motor stepper bekerja dengan baik. Karena pada saat toogle 1 berlogika 1 dan toogle 2 berlogika 1, maka motor stepper akan



24



bergerak seperti keadaan sebelumnya. kedua toogle dalam keadaan 1 motor stepper akan bergerak seperti gerakan sebelumnya. Namun apabila toogle 1 berlogika 1 dan toogle 2 berlogika 0 maka motor stepper akan bergerak kearah kanan. Dan apabila toogle 1 berlogika 0 dan toogle 2 berlogika 1 maka motor stepper akan bergerak kearah kiri. Dan apabila keadaan kedua toogle dikembalikan menjadi berlogika 1 maka motor stepper akan berputar seperti keadaan sebelumnya.



4.4



Aplikasi Hasil Penelitian Berdasarka hasil perancangan yang telah dilakukan sebelumnya maka



rangkaian yang telah di buat dapat diaplikasikan sebagai penggerak untuk mekanik tiang bendera. Pengaplikasian yang lain bisa berupa penggerak pada mekanik lift, dan pintu air.



25



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1



Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis penelitian diatas maka dapat



ditarik kesimpulan bahwa: 1.



Pengaplikasian ring counter dengan output motor stepper pada pengendali mekanik tiang bendera telah sesuai dengan perancangan dan tujuan penelitian.



2.



Penelitian dan pembuatan alat pengaplikasian ring counter dengan output motor stepper pada pengendali mekanik tiang bendera ini dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman agar dasar tentang konsep kontrol mekanik dengan menggunakan motor stepper sebagai aktuator dalam lingkup ilmu mekaktronika.



5.2



Saran Untuk pengembangan lebih lanjut, beberapa saran untuk mengatasi



permasalahan dan melengkapi kelemahan yang terdapat pada perancangan Pengaplikasian Ring Counter dengan Output Motor Stepper Untuk Mekanik Tiang Bendera sebagai berikut: 1.



Perlu adanya penambahan kontrol kecepatan putar motor yang mana akan lebih bermanfaat dalam penggunaannya.



2.



Sebaiknya penggunaan bahan untuk maket alat menggunakan papan kayu ringan agar lebih tahan lama dan tidak mudah rusak.



26



DAFTAR PUSTAKA 3D, Partner. “Motor Stepper, Pengertian, Cara Kerja Dan Jenis-Jenisnya”. 25 Maret 2018.



http://www.partner3d.com/motor-stepper-pengertian-cara-kerja-dan-jenis-



jenisnya/



Dermanto, Trikueni “Pengertian Push Button” 25 Maret 2018. http://trikuenidesain-sistem.blogspot.co.id/2014/04/Pengertian-Push-Button.html



ELDILOG,



“Register”.



09



Maret



eldilog.blogspot.co.id/2010/05/register.html



27



2018.



http://tkj-