Makalah Roh [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur seraya penyusun panjatkan ke hadirat Illahi Robbi yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehinnga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Roh dan Alam Kubur” ini tepat waktu. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Tauhid . Sehubungan dengan tersusunnya makalah ini kami menyampaikan terima kasih kepada bapak Ghulam Murtadlo selaku dosen pengampu mata kuliah Tauhid. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan. Namun penyusun tetap mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif sehingga bisa menjadi acuan dalam penyusunan makalah selanjutnya.



Metro,



September 2017



Penulis



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1 A.



Latar Belakang ........................................................................................................ 1



B.



Rumusan Masalah ................................................................................................... 1



C.



Tujuan ..................................................................................................................... 1



BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 3 A.



Pengertian Roh........................................................................................................ 3



B.



Pandangan Ilmu Pengetahuan Modern Tentang Roh............................................. 4



C.



Roh dalam Sains ..................................................................................................... 5



D.



Keadaan Roh Sesudah berpisah dengan Tubuh ...................................................... 6



E.



Fitnah Kubur .......................................................................................................... 10



F.



Kehidupan Roh-Roh .............................................................................................. 12



BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 14 A.



KESIMPULAN ......................................................................................................... 14



DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 15



ii



BAB I PENDAHULUAN A.



Latar Belakang Islam adalah agama yang berintikan keimanan dan perbuatan atau akidah



dan syari'at. Keduanya tidak dapat dipisahkan. Dalam Islam diajarkan pedoman hidup yang baik dan benar sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW. Umat Islam dalam melaksanakan ibadah berpedoman pada Al-Qur'an dan Hadist, yang merupakan sumber ajaran Islam. Allah Maha Pencipta, menciptakan makhluk hidup diantaranya manusia, yang merupakan makhluk istimewa, karena manusia diberikan suatu ruh, akal dan pikiran dalam jasadnya, sehingga dapat menjadi khalifah di bumi ini. Penciptaan manusia dan seluruh jagat raya tentu tidak dengan sia-sia, pasti ada sebabnya dan hikmah dibalik penciptaannya. Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati, demikian pula manusia, setelah diberikan kehidupan dimuka bumi, nantinya akan dikembalikan ke sisi Allah. Allah Maha Adil dan Bijaksana. Kesempurnaan hanya milik-Nya, maka keadilan sejati, hakiki adalah pada saat yaumul hisab, dimana akan dihitung amal baik dan buruknya.



B.



Rumusan Masalah 1. Bagaimana padangan ilmu pengetahuan modern terhadap konsep roh? 2. Bagaimana keadaan roh sesudah berpisah dengan tubuh? 3. Apa saja fitnah dalam kubur? 4. Bagaimana kehidupan roh-roh selanjutnya setelah meninggal dunia? 5. Bagaimana dengan kehidupan roh-roh setelah meninggalkan jasadnya?



C.



Tujuan 1. Mengetahui bagaimana pandangan ilmu pengetahuan modern terhadap konsep roh. 2. Mengetahui bagaimna keadaan roh sesudah berpisah dengan tubuh. 3. Mengetahui apa saja soal-soal atau pertanyaan kubur.



1



4. Mengetahui



bagaimna



kehidupan



roh-roh



selanjutnya



setelah



meninggalkan dunia. 5. Mengetahui bagaimana keadaan roh setelah meninggalkan jasadnya.



2



BAB II PEMBAHASAN



A.



Pengertian Roh Kata Roh yang dalam bahasa arab ruuh adalah unsur non-materi yang ada



dalam jasad yang diciptakan Tuhan sebagai penyebab adanya kehidupan.1 Para ulama berbeda dalam mengartikan kata ruh. Menurut Al-Qusyairi, ruh adalah jisim yang halus bentuknya (sebagaimana malaikat, setan) yang merupakan tempat akhlak terpuji. Dengan demikian ruh berbeda dengan nafs dari sisi potensi positif dan negatif. Nafsu sebagai pusat akhlak tercela sementara ruh sebagai pusat akhlak terpuji. Ruh juga merupakan tempat mahabbah pada Allah.2 Firman Allah mengenai roh : Artinya : “dan orang-orang itu semua bertanya kepadamu (Muhammad) mengenai roh. Katakanlah : Roh itu adalah urusan Tuhanku dan kamu semua tidaklah diberi ilmu pengetahuan melainkan hanya sedikit sekali.”(QS.Al.Isra’ ayat 85). Roh adalah suatu zat yang memiiki sifat yang tersendiri dan berbeda dengan benda-benda lain. Ia adalah jisim nuraniah ( sebangsa nur atau cahaya, amat tinggi kedudukannya dan hidup. Selain itu dapat berpisah dan meninggalkan tubuh kasar dan dapat menjalar dalam rongga tubuh. Roh itu tidak dipisahpisahkan atau dibagi. Kepada tubuh ia memberikan kesan kehidupan dan apa-apa yang behubungan dengan adanya kehidupan itu, selama tubuh tadi masih dapat menerima berdiamnya roh didialamnya. Sering orang cenderung salah mengartikan antara jiwa dan ruh, kata jiwa dalam Qur’an adalah al-nafs, dan ruh dalam Qur’an adalah alrūh, menurut Ibn Qayyim al-Jauziyah ruh dan jiwa adalah satu substansi yang sama, hanya saja yang membedakannya adalah sifatnya. Ruh bersifat lāhūtiyah (ketuhanan) dan jiwa bersifat nāsūtiyah (kemanusiaan).3 Mengutip disertasi Abdul Mujib tentang ruh yang ditinjau dari segi psikologi, maka ruh adalah substansi tersendiri yang dapat berdiri sendiri dari 1



“Roh,” Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, 29 Januari 2017, https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Roh&oldid=12240088. 2 Nassirudin, Pendidikan Tasawuf (Semarang: RASAIL, 2010), 51. 3 “Ruh dalam Perspektif al-Qur’an dan Sains Moderen,” issuu, diakses 5 Oktober 2017, https://issuu.com/jurnaluniversum/docs/rev-1-universum-vol-9-no-2_107.



3



jasad. Sedangkan jiwa adalah gabungan antara ruh dan jasad sehingga bisa mendapatkan penghidupan. Hal ini sesuai dengan QS al-Imrān: 185 kullu nafs dhāiqāt al-maūt, yang mana seseorang yangberjiwa atau mempunyai nafs (yaitu gabungan antara jasad dan ruh), maka ia akan menemui kematian.



B.



Pandangan Ilmu Pengetahuan Modern Tentang Roh Adanya zat yang disebut roh itu sudah disepakati sepenuhnya oleh seluruh



agama yang dating dari langit yakni dari Allah SWT. Berjuta-juta manusia meyakinkan adanya roh itu dan mempercayainya sejak mereka mengenal agamaagama itu. Berbagai perkumpulan telah didirikan dengan tujuan semata-mata untuk mengadakan pembahasan, penyelidikan dan perdebatan mengenai roh itu. Allah SWT menggerakkan sebagian ulama, alim ulama, sarjana-sarjana yang bertuhan untuk mengemukakan perihal roh dengan bukti-bukti berdasarkan ilmu pengetahuan mengenai suatu alam rohaniah yang ada dibalik alam semesta dan dapat disaksikan dengan mata kasar. Bukti-bukti dikemukakan secara jelas sehingga tidak diragukan dan tidak dapat diingkari. Prof. Mayer adalah mahaguru dalam ilmu jiwa di universitas Harvard di Amerika Serikat menulis perkumpulan pembahasan Roh ini daerah kerjanya sudah meluas lagi yang asalnya ada di Inggris, kini telah menjalar ke Amerika. Salah satu hasil yang didapatkan oleh perkumpulan tersebut yang dianggap sangat penting ialah keputusan bahwa dua alam sudah dapat dipertemukan yakni antara ilmu pengetahuan dan alam kerohanian. Kemudian Dr. Rein yang menjadi mahaguru botani dan juga sebagai anggota perkumpulan pembahasan roh itu juga melakukan penyelidikan. Hasil percobaan Rein berupa penetapan kenyataan adanya roh yang berdiam dan menetapkan adanya roh secara ilmiah, pencapaian sesuatu di luar pancaindera, akal dapat memperoleh bekas dengan peraturan umum yaitu ilmu jiwa, akal dapat memberi pembekasan kepada benda tanpa adanya hubungan kebendaan yang melekat. Penemuan di luar pancaindera dan tenaga jiwa penggerak dapat digunakan sebagai bukti bahwa manusia mempunyai suatu bagian yang tidak mau tunduk pada hukum alam, bagian tersebut yang dipercaya sebagai roh atau nyawa.4 4



Yahya Saleh Basalaman, Manusia dan Alam Ghaib (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1993), 153.



4



C.



Roh dalam Sains Selama beberapa dekade terakhir telah terjadi peningkatan yang signifikan



dalam penelitian fisika kuantum, studi tentang karakteristik dan hubungan antara partikel subatom dan energi. Para fisikawan yang inovatif dan modern telah memberitahu kita penelitian yang sangat penting yang memiliki pengaruh kuat pada pemahaman tentang paranormal dan alam roh. Para Fisikawan saat ini telah menemukan bahwa tidak ada konflik sama sekali antara fisika dengan kepercayaan paranormal dan alam roh. Mereka telah menunjukkan bahwa fenomena yang kita sebut “paranormal” adalah normal dan konsisten dengan hukum-hukum sains. Ilmuwan Inggris, Ron Pearson, dalam artikelnya “Survival Physics” berpendapat bahwa kelangsungan hidup setelah kematian adalah bagian alami dari fisika dan upaya untuk mendiskreditkan bukti kehidupan setelah kematian adalah salah tempat: “Karena kelangsungan hidup setelah kematian telah dapat ditunjukkan sebagai bagian yang penting dan integral dari fisika, harapannya adalah bahwa upaya-upaya yang masih dilakukan untuk mendiskreditkan semua bukti-bukti dari setelah kehidupan akan segera berakhir.” Selama lebih dari seratus tahun banyak fisikawan telah berada di garis depan dalam penelitian psikis. Mereka melihat tidak ada inkonsistensi antara sains dengan keberadaan paranormal dan alam roh. Sir Oli ver Lodge, salah satu fisikawan terbesar sepanjang masa, menerima adanya kehidupan setelah kematian setelah menggunakan penelitian ilmiah untuk membuktikannya. Dia adalah pendiri Society for Physical Research. Saya memiliki banyak respek pada Sir Oliver Lodge dan ingin memberikan kutipan singkat dari artikelnya Fisikawan terkenal lainnya yang menyelidiki kelangsungan hidup atau fenomena psikis diantaranya adalah: Dr Harold Puthoff, Profesor Russell Targ dan Profesor Dr Ernst Senkowski. Dr Harold Puthoff, adalah seorang fisikawan dan saat ini adalah Direktur dari Institute for Advanced Study di Austin, Texas. Dia telah membuat kontribusi yang signifikan terhadap pembentukan secara empiris tentang validitas psi



5



khususnya di dalam bidang “remote viewing”. Ini adalah istilah yang bersamasama ia ciptakan untuk menggambarkan bentuk fungsi psikis yang dikenal dalam sejarah sebagai clairvoyance. Profesor Dr Ernst Senkowski adalah seorang profesor fisika dan elektronik yang melakukan penelitian paranormal dan alam roh secara intensif selama lebih dari dua puluh tahun. Dr Senkowski berulang kali memperoleh hasil ‘positif’ terhadap fenomena paranormal dan alam roh. Beberapa



fisikawan



baru-baru



ini



menerbitkan



buku-buku



yang



menyatakan bahwa argumen para ilmuwan materialis adalah tidak lengkap dan oleh karena itu tidak dapat menjelaskan secara memadai tentang bukti positif paranormal. Mereka mendesak penerimaan sebuah paradigma baru atau pandangan dunia yang mencakup fenomena psikis dan adanya beberapa alam semesta termasuk yang disebut sebagai alam roh.



D.



Keadaan Roh Sesudah berpisah dengan Tubuh Setelah ruh berpisah dengan tubuh, maka disaat itulah terjadi kematian.



Namun demikian roh tersebut masih tetap dapat menangkap untuk mendengarkan siapa-siapa yang berziarah padanya. Ia dapat mengenalnya dan bahkan dapat membalas salam seseorang yang memberikan salam padanya. Roh itu dapat pula merasakan lezatnya kenikmatan dan dapat pula merasakan sakitnya siksa neraka jahim. Ibnu Taimiah berkata : Banyak sekali uraian-uraian dari hadits yang menyebutkan bahwa mayit itu dapat mengenal serta mengetahui keluarga dan sahabat-sahabatnya di dunia dan bahwa soal-soal sedemikian itu ditunjukkan padanya. Ia dapat mengetahui pula apa yang dilakukan didekatnya, selanjutnya ia akan merasa sedih apabila yang dilihatnya itu sebagai berita dukacita yang menyusahkan. Al-Imam Ahmad, Abu Dawud, An-Nasai, Ibnu Majah, serta yang selainnya, telah meriwayatkan dari hadits Al-Baro’ bin ‘Azib, bahwa suatu ketika para sahabat berada di pekuburan Baqi’ul ghorqod. VLalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendatangi mereka. Beliau pun duduk. Sementara para sahabat duduk disekitarnya dengan tenang tanpa mengeluarkan suara, seakan-akan di atas



6



kepala mereka ada burung. Beliau sedang menanti penggalian kubur seorang yang baru saja meninggal. Ini menunjukkan bahwa tatkala seorang hamba berada di pekuburan, dituntunkan kepadanya untuk bersikap tenang, diam, hening, dan tidak mengucapkan dzikir-dzikir dengan suara yang keras. Terlebih lagi berbicara mengenai urusan-urusan dunia yang fana. Dalam suasana yang seperti ini, hendaknya dia berpikir tentang kematian yang akan menimpa setiap manusia tanpa terkecuali. Sudahkah dia berbekal diri untuk menghadapinya. Ini membutuhkan perenungan yang dalam, sehingga melahirkan keimanan, ketakwaan, dan amal sholeh yang diterima disisi Allah. Setelah itu, beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya bila seorang yang mukmin menghadap ke alam akhirat dan meninggalkan alam dunia, turun kepadanya sejumlah malaikat berwajah putih yang seolah-olah seperti matahari. Mereka membawa sebuah kain kafan dan minyak wangi dari surga. Mereka pun duduk di dekatnya sejauh mata memandang. Lalu datanglah malaikat pencabut nyawa dan duduk di dekat kepalanya.” Maka nyawanya keluar dan mengalir seperti air yang mengucur dari mulut wadah. Lalu malaikat pencabut nyawa mengambilnya. Nyawanya tidak dibiarkan sekejap mata pun berada di tangan malaikat pencabut nyawa dan segera diambil oleh para malaikat yang berwajah putih tadi. Kemudian mereka meletakkannya pada kain kafan dan minyak wangi surga yang telah mereka bawa. Maka nyawanya mengeluarkan aroma minyak wangi misik yang paling terbaik di muka bumi. Lalu mereka menyertainya untuk naik ke langit. Tidaklah mereka melewati sekumpulan malaikat melainkan para malaikat itu akan bertanya: “Siapakah nyawa yang baik ini?” Mereka menjawab: “Ini adalah Fulan bin Fulan”, dan disebutkan namanya yang paling terbaik ketika mereka memanggilnya di dunia. Tatkala mereka telah sampai membawanya kelangit, mereka meminta agar pintu langit dibukakan untuknya. Maka dari setiap langit dia diiringi oleh para penjaganya sampai ke langit berikutnya. Demikianlah yang akan terjadi hingga dia sampai ke langit yang disana ada Allah.



7



Kemudian nyawanya dikembalikan ke dalam jasadnya. Lalu datanglah dua orang malaikat kepadanya. Keduanya bertanya, siapa Rabbmu? Maka dia menjawab, Rabbku adalah Allah. Keduanya kembali bertanya, apa agamamu? Maka dia menjawab, agamaku adalah islam. Keduanya kembali bertanya, siapa orang yang telah diutus di tengah kalian ini? Maka dia menjawab, beliau adalah utusan Allah. Keduanya kembali bertanya, siapakah yang telah mengajarimu? Maka dia menjawab, aku membaca kitab Allah, beriman kepadanya dan membenarkannya. Kemudian terdengarlah suara yang menyeru dari langit, “Hambaku ini telah benar. Bentangkanlah untuknya permadani dari surga dan bukakanlah sebuah pintu ke surga”. Maka harum wangi surga pun menerpanya dan kuburnya diperluas sejauh mata memandang. Lalu datang kepadanya seorang yang bagus wajahnya, pakainnya, dan harum wanginya.Orang itu berkata, bergembiralah dengan segala yang akan menyenangkanmu. Ini adalah hari yang dahulu engkau telah dijanjikan. Maka si mukmin bertanya kepadanya, “Siapakah engkau? Wajahmu adalah wajah yang datang dengan membawa kebaikan.” Dia pun menjawab, “Aku adalah amalmu yang sholih.” Lalu si mukmin berkata, “Wahai Rabbku! Segerakanlah hari kiamat agar aku kembali kepada keluarga dan hartaku”. Selanjutnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Adapun bila seorang yang kafir meninggalkan alam dunia dan menghadap ke alam akhirat, turun kepadanya dari langit sejumlah malaikat yang berwajah hitam legam. Mereka membawa sebuah kain kafan yang buruk dan kasar. Mereka pun duduk di dekatnya sejauh mata memandang. Lalu datanglah malaikat pencabut nyawa dan duduk di dekat kepalanya. Malaikat pencabut nyawa berkata, “Wahai jiwa yang buruk, keluarlah engkau kepada kemurkaan dan kemarahan Allah”. Maka nyawanya tercerai berai di dalam jasadnya. Kemudian malaikat pencabut nyawa merenggut nyawanya seperti mencabut besi pemanggang daging dari bulu domba yang basah. Setelah malaikat pencabut nyawa mengambilnya, tidak dibiarkan sekejap mata pun berada di tangannya dan segera diambil oleh



8



para malaikat yang berwajah hitam legam tadi. Lalu mereka meletakkannya pada kain kafan (yang telah mereka bawa) itu. Sehingga keluarlah dari nyawanya seperti bau yang sangat busuk di atas muka bumi. Kemudian



mereka



naik



bersamanya.



Tidaklah



mereka



melewati



sekumpulan malaikat melainkan para malaikat itu akan bertanya, siapakah nyawa yang buruk ini? Mereka menjawab: “Ini adalah Fulan bin Fulan” dan disebutkan namanya yang paling terburuk ketika mereka memanggilnya di dunia. Kemudian mereka membawanya naik sampai ke langit dunia dan dimintakan agar pintu langit di bukakan untuknya. Namun pintu langit tidak dibukakan untuknya”. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membaca ayat yang berbunyi, “Tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan mereka tidak akan masuk surga sampai onta bisa masuk ke dalam lubang jarum.” (QS. AlA’raf: 40) Selanjutnya Allah Azza wa jalla berfirman, “Catatlah oleh kalian bahwa ketetapannya berada di (neraka) Sijjiin, di bumi yang paling bawah”. Setelah itu, nyawanya benar-benar dilemparkan. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membaca ayat yang berbunyi:     



















              “Barangsiapa yang berbuat syirik kepada Allah, Maka dia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan oleh angin ke tempat yang jauh”. (surat Al Hajj:31) Demikianlah, nyawanya dikembalikan kedalam jasadnya. Maka dua orang malaikat mendatanginya lalu mendudukkannya. Keduanya bertanya, “Siapa



9



Rabbmu?” Dia menjawab, “Hah.. hah..aku tidak tahu”. Keduanya kembali bertanya, “Siapa orang yang telah diutus ditengah kalian ini?” Dia menjawab, “Hah..hah..aku tidak tahu.” Kemudian terdengarlah suara yang menyeru dari langit, “Dia telah berdusta, bentangkanlah untuknya permadani dari api neraka dan bukakanlah sebuah pintu ke neraka.” Sehingga hawa panas dan racun neraka pun menerpanya dan kuburnya dipersempit sampai tulang-tulang rusuknya saling bergeser. Lalu datang kepadanya seorang yang buruk wajahnya, pakainnya, dan busuk baunya. Orang itu berkata, “Bergembiralah dengan segala yang akan memperburuk keadanmu. Ini adalah hari yang dahulu engkau telah dijanjikan.” Maka si kafir bertanya, “Siapakah engkau? Wajahmu adalah wajah yang datang dengan membawa keburukan.” Dia pun menjawab, “Aku adalah amalmu yang buruk.” Lalu si kafir berkata, “Wahai Rabbbku! Janganlah engkau datangkan hari kiamat”.



E.



Fitnah Kubur Fitnah secara bahasa berarti ujian (ikhtibaar), sedangkan istilah fitnah



kubur adalah pertanyaan yang ditujukan kepada mayit tentang Rabbnya, agamanya dan Nabinya. Hal ini benar berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah. Hadist di riwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Qatadah dari Anas, sesungguhnya Rasulallah saw Sudah bersabda yang artinya : "Bila seseorang sudah di letakkan di kuburnya, semua orang yang mengantar sudah kembali pulang, maka roh si mayit itu akan dapat mendengarkan bunyi terompah mereka yang mengantar itu, lalu datang kepadanya dua malaikat, ia di suruh duduk, lalu kedua malaikat itu bertanya; Apa yang kamu ketahui tentang seseorang yang bernama Muhammad? Bila ia seorang mukmin, ia akan menjawab aku mengetahui bahwa ia adalah Rasul Allah dan hamba Allah. Kedua malaikat itu lalu berkata: Bahwa Allah sudah mengganti kedudukanmu di dalam Neraka dengan mengganti kedudukan di dalam Surga. Adapun orang-orang kafir, munafik akan di Tanya: Apa yang engkau ketahui tentang Muhammad? Orang kafir dan munafik itu akan menjawab: Aku tidak kenal ia dan aku hanya mengatakan akan apa yang di katakana orang banyak. Kedua malaikat itu lalu berkata: engkau tidak mengenalnya dan tidak pula engkau tanyakan kepada orang



10



yang mengenalnya. Orang kafir dan munafik itu lalu di pukul dengan pemukul dari besi sehingga berteriak yang di dengar oleh semua mahluk selain jin dan manusia.” Hadist di riwayatkan oleh Bukhari, Muslim dan lain-lain dari Al Barra’ bin ’Azib: sesungguhnya Rasulallah saw bersabda: ”Seorang muslim bila di tanya di dalam kuburnya lalu menjawab dengan pengakuan bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan bahwa Nabi Muhammad adalah Rasul atau utusan-Nya. Jawaban demikian yang di maksudkan dengan kata-kata “Qaulis Stabit fil hayatid dunya wa fil Akhirah” di dalam surat Ibrahim ayat 27. Artinya satu jawaban yang sangat tepat.” Di dalam Hadist yang lain tentang siksa kubur diterangkan bahwa setiap roh manusia yang sudah mati akan di tanyakan di alam kuburnya akan di Tanya 3 pertanyaan: siapa Tuhanmu, siapa Nabimu, dan apa agamamu. Jawaban yang betul adalah : Allah Tuhanku. Muhammad Nabiku, dan Islam agamaku. Ketiga jawaban inilah yang di maksudkan “Qaulis Tsabit itu. Dalam riwayat lain yakni yang diungkapkan oleh Al-‘Ajiri dalam AlSyari’ah, diriwayatkan dari Ibn Mas’ud: Jika seorang hamba telah meninggal dan diletakkan dalam kubur, Allah mengutus kepadanya dua malaikat untuk menghardik dan bertanya, “Siapa Tuhanmu?” “Allah Tuhanku”, jawabnya. “Apa agamamu?” tanyanya lagi. Jawabnya, “Islam agamaku”. “Lalu, siapa Nabimu?”. Dia menjawab,” Muhammad Nabiku”. Kemudian keduanya mengatakan, “Engkau benar. Berikanlah kepadanya tempat tidur dari surga, pakaian dari surga, dan perlihatkan tempatnya di surga.” Adapun jika orang kafir yang meninggal, ia akan dipukul dengan pukulan yang bisa membuat kuburannya menyala. Malaikat juga menyempitkan kuburnya hingga tulang rusuknya tercerai-berai dan berserakan, dan dibangkitkan untuknya ular-ular kuburan.5 Tatkala seorang hamba menghadapi pertanyaan malaikat, maka dia akan menjawabnya sesuai dengan amal perbuatannya sewaktu di dunia. Oleh sebab itu, seorang hamba yang berbuat dosa-dosa besar dan tidak bertaubat darinya, sangat



5



Jalaluddin Al-Suyuthi, Ziarah ke Alam Barzakh (Bandung: Pustaka Hidayah, 2005), 181.



11



mungkin disiksa oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam kuburnya, walaupun dia seorang yang mukmin.



F.



Kehidupan Roh-Roh Ibnu Qayyim menyebutkan suatu pendapat yang dianggap menang atau



rajih dari berbagai ucapan atau pendapat alim ulama sebagaimana diterangkan dibawah ini: 1. Roh-roh yang berdiam ditempat yang tinggi dari kalangan yang tertinggi (a’la illiyin) di alam yang tertinggi itu. Mereka itu adalah rohnya para nabi shalawatullah wa salamuhu ‘alaihim. Mereka inipun berbeda-beda lagi tempat kedudukannya, sebagaimana yang disaksikan sendiri oleh Nabi Muhammad SAW pada malam beliau melakukan Isra’. 2. Roh-roh ditempat-tempat kediaman burung-burung yang indah molek yang berkeliaran di surge sekehendak hatinya Mereka itu roh-rohnya para pahlawan syahid, tapi sebagian saja dari golongan mereka itu. Bahkan diantaranya orang-orang yang mati syahid itu ada yang rohnya terkurung dan tidak dapat masuk surge karena ia memiliki hutang yang wajib dikembalikannya atau sebab lain. 3. Roh-roh yang terpenjara dalam kuburnya sebagaimana riwayatnya seorang pemilik karung harta benda yang dicurinya dari rampasan perang sebelum dibagikan sebagaimana mestinya. Kemudian ia mati syahid. Tapi dengan tiba-tiba rasulullah saw bersabda : Artinya : “demi dzat yang jiwaku ada didalamnya genggaman kekuasaanNya, sesungguhnya



karung



yang



dicurinya



itu



nanti



pasti



akan



membakarnya sebagai api dalam kuburnya.” 4. Roh-roh yang kediaman nya adalah dipintu surga, sebagaimana yang disebutkan dalam haditsnya Ibnu Abbas, bahwa rasulullah saw bersabda : Artinya : “para syuhada’ itu berdiam ditepi sungai dipintu surge dalam sebuah kubbah hijau. Untuk mereka ini dikeluarjan rizkinyaa dari surga setiap pagi dan sore



12



5. Roh-roh yang dipenjarakan didalam bumi. Roh ini tidak dapat naik ke alam ataasan, sebab memang harus digolongkan dalam roh yang rendah dan masuk kedalam bumi. Roh-roh ini menurut peraturannya harus ada didalam tanah, sama sekali tidak dapat berkumpul dengan roh-roh yang harus berdiam diatas langit. 6. roh-roh yang dalam tungku api dikhususkan bagi kaum pezina lelaki ataupun wanita. 7. Roh-roh yang berenang disungai darah, terus berdiam disitu sambil makan batu. Perlu diketahui, roh yang berbahaya ataupun celaka tidaklah mempunyai satu macam kediaman, tapi ada diantaranya yang mendiami tempat yang setinggi-tingginya yakni segolongan roh hina dan rendah dan tidak dapat naik dari bumi.6



6



Ibnu Qayyim Al Jauziyah, Roh (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1999).



13



BAB III PENUTUP A.



KESIMPULAN Dari beberapa pemaparan diatas dapat disimpulkan : 1. Kata Roh yang dalam bahasa arab ruuh adalah unsur non-materi yang ada dalam jasad yang diciptakan Tuhan sebagai penyebab adanya kehidupan. Roh adalah suatu zat yang memiiki sifat yang tersendiri dan berbeda dengan benda-benda lain. Ia adalah jisim nuraniah ( sebangsa nur atau cahaya, amat tinggi kedudukannya dan hidup. Selain itu dapat berpisah dan meninggalkan tubuh kasar dan dapat menjalar dalam rongga tubuh. Roh itu tidak dipisah-pisahkan atau dibagi. Kepada tubuh ia memberikan kesan kehidupan dan apa-apa yang behubungan dengan adanya kehidupan itu, selama tubuh tadi masih dapat menerima berdiamnya roh didialamnya. 2. Adanya zat yang disebut roh itu sudah disepakati sepenuhnya oleh seluruh agama yang dating dari langit yakni dari Allah SWT. Berjutajuta manusia meyakinkan adanya roh itu dan mempercayainya sejak mereka mengenal agama-agama itu. Berbagai perkumpulan telah didirikan dengan tujuan semata-mata untuk mengadakan pembahasan, penyelidikan dan perdebatan mengenai roh itu. 3. Setelah ruh berpisah dengan tubuh, maka disaat itulah terjadi kematian. Namun demikian roh tersebut masih tetap dapat menangkap untuk mendengarkan siapa-siapa yang berziarah padanya. Ia dapat mengenalnya dan bahkan dapat membalas salam seseorang yang memberikan salam padanya. Roh itu dapat pula merasakan lezatnya kenikmatan dan dapat pula merasakan sakitnya siksa neraka. 4. Fitnah secara bahasa berarti ujian (ikhtibaar), sedangkan istilah fitnah kubur adalah pertanyaan yang ditujukan kepada mayit tentang Rabbnya, agamanya dan Nabinya.



14



DAFTAR PUSTAKA Jalaluddin Al-Suyuthi. Ziarah ke Alam Barzakh. Bandung: Pustaka Hidayah, 2005. Jauziyah, Ibnu Qayyim Al. Roh. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1999. Nassirudin. Pendidikan Tasawuf. Semarang: RASAIL, 2010. “Roh.” Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, 29 Januari 2017. https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Roh&oldid=12240088. “Ruh dalam Perspektif al-Qur’an dan Sains Moderen.” issuu. Diakses 5 Oktober 2017. https://issuu.com/jurnaluniversum/docs/rev-1-universum-vol-9-no2_107.



15



16