Makalah Sejarah Dan Perkembangan Arsitektur Bizantium Neo Klasik Dan Ekletik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG 



ARSITEKTUR BIZANTIUM Arsitektur Klasik merupakan ungkapan dan gambaran perjalanan sejarah



arsitektur di Eropa yang secara khusus menunjuk pada karya-karya arsitektur yang bernilai tinggi dan “first class”. Disebutkan demikian karena karya-karya ini memperlihatkan aturan atau pedoman yang ketat dan pertimbangan yang hati-hati sebagai landasan berpikir dalam menciptakan karya tersebut. Teori arsitektur Klasik dengan demikian merupakan suatu perwujudan karya arsitektur yang dilandasi dan dijiwai oleh gagasan dan idealisme Teori Vitruvius khususnya pada suatu kurun waktu sesudah Vitruvius sendiri meninggal dunia. Asal usul Byzantium terselubung legenda. Menurut legenda tradisional, Byzas dari Megara (sebuah kota dekat Athena) mendirikan Byzantium, tatkala dia berlayar ke arah Timur Laut melintasi Laut Aegea. Byzas telah meminta nasihat dari Orakel di Delphi mengenai tempat untuk mendirikan kota barunya. Orakel memberitahukan kepadanya untuk mendirikan kota di "depan si buta." Saat itu, dia belum memahami ramalan orakel itu. Namun setelah sampai ke Bosporus, barulah disadari maknanya: di pesisir Asia berdiri sebuah kota Yunani, Khalsedon. Mesti merekalah yang dimaksud dengan "si buta" karena tidak melihat wilayah yang nyata-nyata superior yang hanya setengah mil jauhnya di seberang Bosporus. Byzas mendirikan kotanya di wilayah "superior" itu dan menamakannya Byzantion menurut namanya sendiri. Kota Byzantium terutama adalah sebuah kota niaga karena lokasinya yang strategis di satusatunya pintu masuk ke Laut Hitam. Byzantion kelak menaklukkan Khalsedon, yang terletak di seberang Bosporus Setelah bersekutu dengan Pescennius Niger melawan sang pemenang, Septimius Severus, kota ini dikepung pasukan Romawi dan menderita kerusakan parah pada tahun 196. Byzantium kemudian dibangun kembali oleh Septimius Severus, yang saat itu telah menjadi kaisar, dan dengan segera memulihkan kemakmurannya. Lokasi Byzantium menarik perhatian Kaisar Romawi Konstantinus I yang, pada tahun 330 Masehi, membangun-ulang kota itu menjadi Nova Roma (The New Rome). Setelah mangkatnya, kota ini disebut Konstantinopel ('kota Konstantinus'). Kota ini selanjutnya menjadi ibukota Kekaisaran Romawi Timur, yang kelak disebut kekaisaran Byzantium oleh para sejarawan. Page 1



Kombinasi imperialisme dan lokasinya mempengaruhi peran Konstantinopel sebagai titik-penyeberangan antara dua benua: Eropa dan Asia. Kota ini merupakan sebuah magnet komersial, kultural, dan diplomatik. Dengan letak strategisnya itu, Konstantinopel mampu mengendalikan rute antara Asia dan Eropa, serta pelayaran dari dari Laut Mediterania ke Laut Hitam. Pada tanggal 29 Mei 1453, kota ini jatuh ke tangan Bangsa Turki Ottoman, dan sekali lagi, menjadi ibukota dari sebuah negara yang kuat, yakni Kerajaan Ottoman. Bangsa Turki menyebut kota ini Istanbul (meskipun tidak secara resmi diganti namanya sampai tahun 1930) dan kemudian menjadi kota terbesar dari Republik Turki, sekalipun yang menjadi ibukota Turki adalah Ankara. 



ARSITEKTUR NEO KLASIK Arsitektur neo klasik adalah gaya arsitektur yang dihasilkan oleh gerakan neo klasik yang dimulai pada pertengahan abad ke 18. Gaya ini mengadopsi gaya dari arsitektur klasik kuno, prinsip-prinsip Vitruvian dan karya arsitek Italia Andrea Palladio. Di Eropa tengah dan timur, gaya ini biasanya disebut sebagai Klasisisme (dalam Bahasa Jerman Klassizismus). Perkembangan Arsitektur di Eropa dan Dunia Internasional dari akhir Abad ke 18 (Neo-Klasik) dan selama Abad ke-19 (Modernisme) merupakan suatu pergerakan yang signifikan dalam bidang arsitektur barat. Mulai dari kejenuhan akan gaya-gaya klasik, pada masa-masa sebelumnya arsitektur dianggap hanya suatu bentuk dari seni dan perasaan. Namun pada masa itulah terjadi suatu revolusi yang dikenal dengan revolusi industri yang terjadi di Inggris yang memulai dunia dengan era baru yaitu era pabrikasi. Perkembangan politik di Eropa berdasarkan Konvensi Wina (1815) membentuk banyak negara kerajaan baru di sana. Para arsitek memberi peluang untuk membangun: Istana, Gereja, Perlemen, Museum, Universitas, Perpustakaan, Gedung Konser, Gedung opera, green House, yang kebanyakan diciptakan oleh para arsitek yang cenderung menerapkan gaya Klasikisme mesikipun secara konstruksi menerapkan bahan bangunan hasil industri. Arsitektur eropa pada abad itu bersifat Ekletik dengan banyak bangunan elitnya yang terjebak dalam gaya dari masa lalu atau disebut NeoKlasikisme. Arsitektur pada era Neo-Klasik tersebar di berbagai benua dengan ciri khas dari masing masing negara induk (bangsa Eropa yang sedang berdaulat). Di Indonesia, arsitektur gaya ini dibawa oleh pemerintah Hindia-Belanda yang ketika itu berkuasa. Bangsa Belanda pun merasa berkepentingan untuk membuat bangunan-bangunan sebagai fasilitas penunjang kegiatan mereka selama di Indonesia. Jadi arsitektur klasik Page 2



maupun neo-klasik yang diterapkan pada bangunan tersebut adalah masih mengikuti gaya arsitektur atau langgam yang sedang berlaku di Negara asal mereka. Gaya arsitektur ini biasanya banyak diterapkan pada bangunan yang bersifat pemerintahan hal ini dikarenakan pada masa mereka mulai menguasai dan memonopoli perdagangan di Indonesia tentu mereka juga ingin memiliki kekuasaan atas kewilayahan Indonesia untuk itu mereka merasa perlu . 



ARSITEKTUR EKLETIK Pada akhir jaman klasik timbul kejenuhan terhadap bentuk, konsep dan norma arsitektur klasik yang sudah merajai dunia arsitektur sejak ribuan tahun sebelumnya. Pada masa itu berkembanglah pola pikir eklektik yang kemudian menyebar ke seluruhdunia melalui penjelajahan dan penaklukan oleh Bangsa Eropa ke seluruh penjuru dunia pada masa colonial dan pasca colonial Eklektik artinya memilih terbaik dari yang sudah ada sebelumnya. Arsitektur Eklektisme adalah aliran memilih, memadukan unsur-unsur atau gaya ke dalam bentuk tersendiri. Arsitek, pemilibangunan atau keduanya bersama memilih secara bebas, gaya-gaya atau bentuk-bentuk paling cocok dan pantas menurut selera dan status sosio-ekonomi mereka. Berdasarkan arti katanya sesungguhnya eklektisme sudah sejak Renaisanse dimana elemen Romawi digabung dengan unsur lain dan Romawi mengambil bentuk Yunani digabung dengan unsur lain. Dari segi sejarah cirri pengulangan bentuk lama sering disebut : Post Renaisan, Neo Klasik, dan Kolonial Arsitektur modern perkembangnnya dimulai dengan Eklektisme, selain karena kejenuhan pola klasik lama juga karena semakin banyak pilihan untuk digabungkan atau diulang tetapi da-lam pola, konsep, bentuk baru. Pada abad XIX bentuk, langgam, konstruksi dan bahan-bahan bangunan dalam arsitektur semakin berkembang bervariasi sehingga pilihan pun semakin banyak. Dalam sejarah perkembangan arsitektur, istilah Eklektisme dipakai untuk menandai ge-ala pemilihan atau pencampuran gaya-gaya pada abad XIX masa berakhirnya Klasikisme, masa awal Modernisme dan bukan pencampuran mau pun perkembangan pada masa sebelumnya. Eklektisme menandai perkembangan arsitektur abad XIX, dengan ketidakpastian langgam. Pencampuran bentuk menghasilkan langgam tersendiri, memperlihatkan adanya pola pikir akademis, tetapi dalam bentuk yang masih konservatif. Fungsi bangunan disesuaikan dengan tun-tutan kebutuhan yang lebih banyak dibandingkan



Page 3



dengan masa sebelumnya, seperti misalnya balai kota; opera; pavilliun; museum; dan lain - lainnya. Arsitektur Eklektikisme pada awal abad XIX mengandung rasa sentimen dan nostalgia pada keindahan langgam masa lampau. Mengulang keindahan unasur-unsur klasik dan dipadukan atau diterapkan secara utuh. Pengulangan kembali secara utuh kadang-kadang disebut Neo-Klasik.



I.



RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimanakah sejarah Bizantium, arsitektur neo klasik dan arsitektur ekletik? 2. Apa saja periode pada Imperium Bizantium ? 3. Bagaimana pengaruh unsur kebudayaan terhadap arsitektur Bizantium ? 4. Bagaimana gaya / karakteristik arsitektur Bizantium, arsitektur neo klasik dan arsitektur ekletik? 5. Apa saja contoh bangunan Gereja bergaya arsitektur Bizantium ? 6. Apa saja contoh bangunan bergaya neo klasik dan ekletik ? 7. Siapa saja tokoh arsitektur neo klasik ? 8. Apa faktor penyebab timbulnya gayaa arsitektur ekletik ?



II.



TUJUAN PENULISAN 1. Menjelaskan sejarah Bizantium arsitektur neo klasik dan arsitektur ekletik 2. Menjelaskan periode pada Imperium Bizantium. 3. Menjelaskan pengaruh unsur kebudayaan terhadap arsitektur Bizantium. 4. Menjelaskan karakteristik arsitektur Bizantium, arsitektur neo klasik dan arsitektur ekletik. 5. Untuk mengetahui contoh bangunan Gereja bergaya arsitektur Bizantium. 6. Menjelaskan saja contoh bangunan bergaya neo klasik dan ekletik. 7. Menyebutkan siapa saja tokoh arsitektur neo klasik. 8. Menjelaskan faktor penyebab timbulnya gaya arsitektur ekletik.



Page 4



BAB II PEMBAHASAN ARSITEKTUR BIZANTIUM Letak Geografis Bizantium Bizantium letaknya di Eropa Timur selatan dekat dengan negara-negara asia timur yang berbatasan dengan laut hitam dan laut mediterania. Yang saat ini lebih di kenal dengan Instanbul yaitu ibukota negara Turki.Wilayahnya meliputi Yunani, Semenajung Balkan sebelah selatan, Asia barat hingga Lembah Eufrat-Tigris, Mesir dan sebagian Italia. Sampai abad ke-15, wilayah Byzantium digerogoti oleh musuh-musuh lainnya. Akkihrnya kekuasaan Byzantium hanya tinggal berupa sebuah jalur kecil sepanjang pantai utara Bosporus dan Dardanela, termasuk Konstantinopel.



Sejarah Perkembangan Arsitektur Bizantium Bizantium merupakan salah satu koloni Yunani sejak tahun 600 SM dan dijadikan pusat pemerintahan Kekaisaran Romawi pada tahun 330. Selama jaman pertengahan (middle ages), kota ini menjadi benteng pertahanan orang - orang Kristen dari serangan bangsa Barbar dari Barat. Honorius, imperior pertama dari Barat setelah wilayah dan pemerintahan Kekaisaran Roma dibagi menjadi dua, memindahkan kediaman dan pusat pemerintahan Kekaisaran Barat di Ravenna, sebuah kota di pantai Mediterania bagian timur – utara dari Italia. Sedangkan Konstantinopel tetap menjadi pusat pemerintahan Kekaisaran Timur. Pengaruh Byzantine menjadi dominan dalam arsitektur.



Page 5



Faktor - faktor yang mempengaruhi kebudayaan Bizantin antara lain:



I.







Pengaruh kebudayaan Romawi.







Pengaruh agama Kristen.







Beberapa pengaruh kebudayaan yang berasal dari Timur.



Periode Arsitektur Bizantium a) Periode Bizantin awal Dari permulaan abad ke 6 sampai pertengahan abad ke 9 adalah abad eksperimen desain bangunan. Bentuk Basilika yang memanjang masih dipakai, akan tetapi tidak cocok dengan kebiasaan setempat yang mempersembahkan misa di tengah-tengah ruang utama gereja dan buka pada salah satu sudut ruangnya, sehingga denah basilica yang memanjang tidak dapat untuk upacara tersebut. Contoh basilica



b) Periode Bizantium Pertengahan Antara akhir abad ke 9 sampai pertengahan abad ke 13 tidak lagi mempergunakan 1 type dasar bangunan gereja, di masa ini digunakan 4 gaya terpusat yang berbeda masing-masing terdiri dari inti kubah yang dibentuk menjadi beraneka ragam kombinasi antara lain segi-8 dan bujur sangkar, sedangkan bagian sudut berkubah dihubungkan dengan ruang inti dengan mengurangi ukuran pilaster, sehingga berkesan luas. c) Periode Bizantiun Akhir Hampir sama dengan periode pertengahan, sedangkan pengembangannya ditekankan pada unsur vertical baik bagian luar maupun dalamnya. Gereja periode pertengahan biasanya mempunyai satu kubah bola, pada periode akhir mempunyai 5 kubah bola, yaitu kubah besar ditengah dan kubah yang lebih kecil pada masing-masing sudutnya.



Page 6



7 Unsur Kebudayaan Arsitektur Bizantium



III. 1.



Sistem Kepercayaan Masyarakat Byzantium menganut Agama Kristen. Kekristenan didasarkan pada kehidupan dan ajaran Yesus dari Nazaret ( abad ke-1 ) yang disajikan dalam PerjanjianBaru. Iman Kristen pada dasarnya adalah iman kepada Yesus sebagai Kristus, AnakAllah, dan sebagai Juruselamat dan Tuhan. Hampir semua orang Kristen percaya pada Tritunggal, yang mengajarkan kesatuan Bapa, Anak ( Yesus Kristus ), dan Roh Kudus sebagai tiga pribadi dalam satu Ketuhanan. Kebanyakan orang Kristen dapat menjelaskan iman mereka dengan Kredo Nicea. Sebagai agama Kekaisaran Bizantium di milenium pertama dan Eropa Barat pada masa penjajahan, Kristen telah disebarkan di seluruh dunia. Divisi utama Kekristenan, menurut jumlah penganut: 



Gereja Katolik, yang dipimpin oleh Paus di Roma, adalah persekutuan penuh Gereja Katolik Roma (Barat) dan 22 Gereja Katolik Timur—yang mana masingmasing adalah otonom (Gereja partikular).







Protestan, terpisah dari Gereja Katolik dalam Reformasi abad ke-16 dan membentuk perpecahan dalam banyak denominasi,







Kristen Timur, yang meliputi Ortodoks Timur, Ortodoks Oriental, dan GerejaTimur.



Hubungan sistem kepercayaan dengan arsitektur : Atas dasar kepercayaan tersebut masyarakat Bizantium membutuhkan sebuah tempat atau bangunan untuk menyembah Tuhan yang mereka percaya sebagai sang pencipta. Tempat itu disebut sebagai Gereja.



Page 7



2.



Bahasa Kekaisaran Romawi Timur adalah istilah yang digunakan oleh sejarawan modern untuk menyebut bagian Kekaisaran Romawi yang didominasi penutur bahasa Yunani dan berpusat di Konstantinopel pada masa Antikuitas Akhir dan Abad Pertengahan dari negaranya yang lebih awal pada masa Klasik. Kekaisaran ini juga disebut Kekaisaran Bizantium terutama dalam konteks Abad Pertengahan setelah keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat. Hubungan bahasa dengan arsitektur : Dengan bahasa yang digunakan yaitu bahasa Yunani, masyArakat pada imperium Bizantium ini tidak hanya dapat mengerti dan memahami kebudayaan Yunani tetapi juga karakteristik arsitekturnya sehingga masyarakat dapat mengadaptasi gaya – gaya arsitektur tersebut.



3.



Sistem Pengetahuan



Penulisan ala era klasik tidak pernah berhenti diberdayakan di Romawi Timur. Maka, ilmu pengetahuan Romawi Timur berhubungan dekat dengan filsafat kuno dan metafisika.



Meskipun



Romawi



Timur



berhasil



menerapkan ilmu



pengetahuan (seperti dalam pembangunan Hagia Sophia), setelah abad ke-6, ahli - ahli Romawi Timur tidak banyak memberi sumbangan terhadap ilmu pengetahuan. Teoriteori baru tidak banyak digagas, dan gagasan penulis-penulis klasik tak banyak dikembangkan. Keahlian terhambat pada tahun-tahun kegelapan akibat wabah pes dan penaklukkan Arab, tetapi pada masa renaisans Romawi Timur di akhir milenium pertama, ahli-ahli Romawi Timur muncul kembali dan menjadi ahli dalam pengembangan



ilmiah



Arab



dan



Persia,



terutama



dalam



bidang astronomi dan matematika. Orang Bizantium juga berperan dalam beberapa penemuan penting, khususnya dalam arsitektur (misalnya kubah pendentif) dan teknolog perang (misalnya api Yunani).



Page 8



Pada abad akhir kekaisaran, ahli tata bahasa Romawi Timur bertanggung jawab dalam membawa



dan



menulis



tata



bahasa



ke ItaliaRenaisans awal. Pada periode



dan



studi



sastra



Yunani



Kuno



ini, astronomi dan matematika diajarkan di



Trebizond. Di bidang hukum, reformasi Yustinianus I telah memberikan pengaruh yang jelas terhadap



perkembangan jurisprudens.



Sementara



itu,



Ecloga Kaisar Leo



III memengaruhi pembentukan institusi hukum di dunia Slavia. Pada abad ke10, LeoVI Yang Bijak menyelesaikan kodifikasi seluruh hukum Bizantium dalam bahasa Yunani, yang menjadi dasar bagi seluruh hukum Bizantium selanjutnya, memicu munculnya ketertarikan terhadap hukum Bizantium bahkan hingga saat ini. Hubungan ilmu pengetahuan dengan arsitektur : Pada imperium Bizantium ini, masyarakatnya meneruskan ilmu pengetahuan dari bangsa sebelumnya yaitu bangsa Romawi dan Yunani. Ilmu tersebut adalah ilmu filsafat dan matematika yang diterapkan pada bangunan, seperti bangunan Hagia Sophia.



4.



Sistem Organisasi dan Kemasyarakatan Di Romawi Timur, kaisar adalah penguasa tunggal dan absolut. Kekuasaannya dianggap memiliki asal usul ilahi. Pada akhir abad ke-8, pemerintahan sipil yang terpusat di istana dibentuk sebagai bagian dari konsolidasi kekuatan di ibukota (bangkitnya posisi sakellarios berhubungan dengan perubahan ini). Reformasi paling penting pada periode ini adalah pendirian thema. Pada thema, pemerintahan sipil dan militer diatur oleh satu orang, yaitu strategos. Terlepas dari penggunaan istilah "Bizantium" dan "Bizantinisme" yang merendahkan, birokrasi Bizantium mampu merekonstruksi diri sejalan dengan situasi Kekaisaran. Sistem tituler dan hak pendahuluan di kekaisaran mengakibatkan pemerintahan tampak seperti birokrasi bagi pengamat-pengamat modern. Pejabatpejabat diatur dalam susunan yang ketat di antara kaisar, dan jabatan mereka bergantung pada kehendak kaisar. Di Romawi Timur terdapat pekerjaan administratif yang sebenarnya. Pada abad ke-8 dan ke-9, kepegawaian negeri merupakan jalan tercepat menuju status aristokrat, tetapi sejak abad ke-9, aristokrasi sipil disaingi oleh aristokrasi kebangsawanan. Menurut beberapa penelitian, politik abad ke-11 didominasi oleh persaingan antara aristokrasi antara sipil dan militer. Pada masa tersebut, Alexios I melancarkan reformasi administratif penting yang meliputi pengadaan pangkat dan jabatan istana.



Page 9



Hubungan dengan arsitektur : Kourion – Siprus



Sejarah panjang Siprus di bawah pemerintahan Romawi menjadikan negara ini kaya dengan situs-situs bersejarah peninggalan Romawi dan Byzantium (kekaisaran Romawi Timur). Kuorion adalah bukti kejayaan tersebut. Kourion disebut sebagai peninggalan arkeologis paling spektakuler di seluruh Siprus. Di dalam kota yang ditempati sejak zaman Neolitik itu terdapat ampiteater yang biasa digunakan untuk menggelar pertandingan gladiator dan pertunjukan binatang berlangsung. Bentuknya setengah lingkaran dan dibuat berundak. Namun temboktemboknya diukir dengan mosaik-mosaik yang memperindah bangunan.



5.



Sistem Mata Pencaharia Ekonomi Romawi Timur merupakan salah satu yang paling maju di Eropa dan Mediterania selama berabad-abad. Eropa tak mampu menandingi kekuatan ekonomi Romawi Timur hingga akhir abad pertengahan. Konstantinopel merupakan pusat



utama



dalam



jaringan



perdagangan



yang



meliputi



hampir



seluruh Eurasia dan Afrika Utara. Kota tersebut juga menjadi salah satu kota utama dalam jalur sutra. Beberapa ahli menyatakan bahwa, hingga datangnya bangsa Arab pada abad ketujuh, ekonomi Romawi Timur merupakan yang terkuat di dunia. Penaklukan



Arab menyebabkan



terjadinya kemunduran dan



stagnansi.



Reformasi Konstantinus V (765) menandai mulainya pemulihan ekonomi yang berlangsung hingga tahun 1204. Dari abad kesepuluh hingga akhir abad keduabelas, Kekaisaran Romawi Timur memproyeksikan citra mewah, dan pengelana kagum dengan kekayaan di Konstantinopel. Semuanya berubah pada masa Perang Salib Keempat, yang membawa bencana ekonomi. Palaiologos mencoba memulihkan ekonomi, tetapi negara Romawi Timur akhir tidak akan memperoleh kuasa penuh atas kekuatan ekonomi domestik dan asing. Pelan-pelan, Romawi Timur juga kehilangan pengaruhnya dalam modalitas perdagangan dan mekanisme harga, dan juga kuasa atas Page 10



aliran logam-logam berharga, dan bahkan, menurut beberapa ahli, terhadap pencetakan koin-koin. Salah satu fondasi ekonomi kekaisaran adalah perdagangan. Tekstil merupakan komoditas ekspor yang paling penting. Negara dengan ketat menguasai perdagangan internal dan internasional, serta memiliki hak monopoli dalam mengeluarkan koin. Pemerintah mengatur tingkat bunga, dan menetapkan parameter aktivitas serikat dan perusahaan dagang, yang dikenakan bunga khusus. Kaisar dan pejabat-pejabatnya melakukan campur tangan pada masa krisis untuk menjamin penyediaan modal dan menjaga harga serealia. Pemerintah mengumpulkan hasil surplus melalui pemungutan pajak, dan mengembalikannya dalam sirkulasi melalui redistribusi dalam bentuk gaji kepada pejabat-pejabat negara, atau dalam bentuk investasi fasilitas-fasilitas umum.



6.



Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi Bahan bangunan utama adalah bata, disusun berdasarkan pola dekoratif atau dilapis plasteran.



7.



Kesenian



Dalam sejarah, seni Byzantium menduduki posisi tertinggi. Konstantinopel penuh dengan bangunan megah tempat ibadah umat kristen, bangunan itulah yang merupakan puncak prestasi arsitektur Byzantium. Setelah Kristen resmi pada 312, bangunan yang bernama Basilica bertebaran di daerah Romawi Timur. Bangunan itu beratap berbentuk kubah raksasa yang disusun dengan cermat terbuat dari batu. Ciri khas bangunan Byzantium adalah keserba-agungan yang memberikan efek impresif diatas segalanya seperti yang ditulis Charles Diehl dalam The Cambridge Medieval History. Figur yang digambarkan hampir semuanya berkaitan dengan agama. Seni Byzantium pada dasarnya adalah seni cangkokan. Unsur-unsur diambil propinsi tentangga, namun yang paling dominan adalah dari Yunani. Dari Syria mereka



Page 11



mengambil ide tentang kubah. Dari Persia mereka mengadopsi desain binatang dan tumbuhan.



Page 12



IV.



Karakteristik Arsitektur Bizantium Arsitektur Byzantine adalah satu dari empat gaya arsitektur gereja-gereja di Eropa, yaitu Byzantine, Romanesque, Gotik, dan Barok. Gaya ini berkembang di Byzantium atau disebut juga Konstantinopel (sekarang Istanbul, ibu kota Turki). Ketika Konstantinopel akhirnya dikuasai oleh pasukan Muslim pada tahun 29 Mei 1453, gaya inipun kemudian diadopsi oleh umat Islam dan memunculkan apa yang sekarang menjadi ciri khas semua masjid di dunia: kubah. Keunikan inilah yang membuat gaya arsitektur Byzantine sebagai satu-satunya gaya arsitektur yang dipakai oleh gereja sekaligus masjid. Dengan kata lain, gaya ini merupakan jembatan antara kebudayaan Islam dan Kristen. Gaya Byzantine muncul ketika Kaisar Konstantinus memutuskan untuk memindahkan ibu kota kekaisaran Romawi ke arah timur, yaitu ke kota Konstantinopel (Byzantium) di Turki. Letak Byzantium yang jauh dari pusat agama Katolik di Roma membuat gaya arsitektur gereja-gereja di wilayah ini jauh berbeda dengan gereja-gereja di Eropa.Saat itu, ada dua tipe model bangunan gereja, yaitu tipe “basilika” yang berbentuk lorong memanjang (banyak dipakai sebagai model gereja di Indonesia saat ini) dan gaya yang lebih geometris dengan kubah pada pusatnya. Arsitektur Bizantium adalah salah satu jenis arsitektur yang menarik, karena merupakan simbiosis dari beragam kebudayaan, merupakan perpaduan seni Eropa (barat) dan Timur (Asia), dan kebudayaan Mediterania, serta pengaruh-pengaruh lain, baik karena letak maupun kondisi sosial politik pada masa itu. Cita-cita arsitektur Byzantine adalah mengkonstruksi atap gereja dengan atap kubah, karena kubah dianggap symbol dari kekuasaan yang Maha Esa. Sistem konstruksi beton dari Romawi dikembangkan dengan pesat. Kubah yang merupakan ciri dari daerah timur, menjadi model atap Byzantine yang merupakan penggabungan dari Konstruksi kubah dan sudut model Yunani dan Romawi. Karena dominan bentuk dari seluruh bangunan menggunakan bentuk lingkaran dan lengkung dengan bentang lebih lebar. Tipe-tipe kubah yang diletakkan diatas denah segi-4 dilengkapi dengan jendela kecil-kecil diatas yang disebut Pendetive, dimana pada masa Romawi kubahnya hanya menutup bentuk denah melingkar atau polygonal. Sedangkan bahan pendetive tersebut dipakai bahan bata atau batu apung yang disebut Purnise. Kubah dibuat tanpa menggunakan penunjang sementara (bekisting). Kubah bola utama tersebut melambangkan Surga menurut ajarannya, sedangkan kubah kubah sudut atau disebut Squinch untuk menggambarkan ajarannya dalam bentuk mosaik antara Bema atau bilik Page 13



suci dengan Naos atau ruang induk atau nave, dipisahkan oleh Iconostatis atau penyekat, sebagai screen of picture “tirai”. Bentuk Eksterior, kadang tidak berhubungan/ tidak ada kesatuan dengan bentuk interiornya. Pada masa Byzantium juga terrdapat beberapa karakteristik bangunan arsitektur gereja antara lain, yakni: Denah dapat berbentuk basilika, salib, lingkaran atau polygon.  Pintu masuk di sebelah barat, altar di sebelah timur. 



Bahan bangunan utama adalah bata, disusun berdasarkan pola dekoratif atau dilapis plasteran.







Atap ditutup oleh lapisan timah.







Luar bangunan terlihat cukup sederhana, datar, dengan jendela yang kecil dan berteralis.







Interior bangunan kaya dengan mosaik yang penuh warna, menghiasi dinding, kubah, dan langit-langit (warna dominan adalah biru dan emas).







Gambar mosaik adalah cerita-cerita dari Injil atau cerita kekaisaran







Mosaik dibuat dari kubus-kubus kecil (dari marmer atau kaca) yang direkatkan di lapisan semen.







Kolom-kolom pada bangunan Byzantium memiliki banyak ornamen. Biasanya monogram (inisial) kaisar atau penguasa dipahat pada kolom tersebut.







Fitur lain yang penting pada gereja Byzantium adalah kubah. Kubah Byzantium diletakkan di atas bukaan denah berbentuk persegi sedangkan pada kubah Romawi diletakkan di atas bukaan denah bentuk lingkaran.



Secara umum gaya Byzantium memiliki ciri khas sebagai berikut. 1) Kubah yang sangat besar pada bagian tengah bangunan



2) Berbentuk sirkular atau sentral, berbeda dengan bentuk gereja pada umumnya yang memanjang. Kadang bentuknya polygonal (bersisi banyak), misalnya hexagonal (bersisi enam) atau octogonal (bersisi delapan).



Page 14



3) Terdapat “semidome” berbentuk separuh kubah yang mengelilingi kubah utama di pusat.



4) Pilar-pilar berukuran sangat besar untuk menopang berat bangunan. 5) Dinding tebal dan terbuat dari batu bata.



6) Bagian interior sangat luas.



Page 15



7) Jendela berukuran kecil dan berfungsi untuk pencahayaan.



8) Hiasan atau dekorasi lebih bersifat “oriental” dengan ukiran bermotif tumbuhan atau hewan, jarang menggunakan patung atau figur manusia.



9) Ciri khas gereja Byzantine adalah penggunaan hiasan berupa “mosaik” pada dindingnya.



10) Denah: segi empat polygonal, yang ditutup dengan atap kubah dan kubah kecil mengelilingi kubah utama, sehingga bentuknya memusat serta simetris.sayap pendek yang sama pasa setiap sisinya, mengambi bentuk cross.



Page 16



V.



Contoh Bangunan Gereja Bergaya Arsitektur Byzantine 1.



Hagia Sophia (Istanbul, Turki)



Hagia Sophia atau dikenal pula dengan sebutan Church of the Holy Wisdom adalah contoh bangunan bergaya Byzantine paling terkenal. Gereja ini dibangun atas perintah kaisar Yustinian. Pembuatan gereja megah ini hanya memakan waktu 5 tahun (532-537). Perancangnya adalah Anthemius dari Tralles dan Isidorus dari Miletus. Bagian paling menakjubkan dari gereja ini adalah kubah raksasanya yang setinggi 56 m. Setelah Konstantinopel ditaklukkan pasukan Muslim, gereja ini diubah menjadi masjid dan ditambahkan minaret (menara) pada setiap sisinya. Kini, bangunan bersejarah ini berstatus museum. Ini adalah satu-satunya tempat di dunia ini dimana kita bisa melihat simbol2 agama Kristen dan Islam berdampingan pada satu tempat.



Page 17



2.



Hagia Irene (Istanbul, Turki)



Gereja Hagia Irene atau Church of the Holy Peace dibangun sekitar abad ke-4. Terletak di halaman Istana Topkapi, gereja ini dulunya adalah gereja utama di Istanbul sebelum pembangunan Hagia Sophia. Pada 1846, gereja ini dialihfungsikan menjadi museum pertama di Turki. 3.



Masjid Biru (Istanbul Turki)



Masjid yang memiliki nama resmi Masjid Sultan Ahmed ini dibangun antara tahun 1609 hingga 1616. Masjid ini sengaja dibangun menyerupai Hagia Sophia oleh arsiteknya, Mimar Sinan, yang juga membangun berbagai masjid bergaya Ottoman lainnya di Istanbul. 4.



Masjid Salimiye (Edirne, Turki)



Page 18



5.



Masjid Fatih (Istanbul, Turki)



6.



Masjid Suleymaniye (Istanbul, Turki)



7.



Masjid Ortakoy (Istanbul, Turki)



ARSITEKTUR NEO KLASIK I.



SEJARAH ARSITEKTUR NEO KLASIK Gerakan pada akhir abad 18 dikenal dengan Neo klasik. Bentuk arsitektur yang dianggap ideal kemudian diwujudkan ke dalam bentukan berkonstruksi kolom dan balok dan tidak hanya bentukan dari konstruksi dinding pemikul. Wujud arsitekturnya juga dapat ditandai dengan munculnya unsur-unsur dekoratif seperti pedimen, pedestal, entablature terpotong dan sebagainya. Dalam sejumlah proyek dapat disaksikan bahwa bentukan yang kanonik masih dipakai untuk diletakkan pada posisi olahan komposisional. Gaya ini merupakan gaya anti rokoko yang dapat ditemukan pada beberapa gaya arsitektur eropa pada awal abad ke 18, dengan jelas diwakili dalam arsitektur Palladian Page 19



di Georgia inggris dan Ireland, selain itu juga dapat ditemui dalam lapisan klasifikasi akhir gaya barok di Paris, di Berlin, dan bahkan di Roma, Alessandro Galilei pada bagian muka dari gadeung Giovanni di Laterano. Ini merupakan suatu arsitektur self restraint yang sempurna, yang selektif hingga sekarang



" yang terbaik" dalam



mengikuti gaya bangsa Roma. Neoklasikal pertama berkembang dan dan diperolah di London, melalui contoh dari bangunan Paris-Trained yang dirancang oleh tuan William chambers dan james " Athenian" Stuart, dan di Paris, melalui suatu generasi siswa seni Perancis yang training di Akademi Perancis di Roma dan yang dipengaruhi oleh kehadiran Charles-Louis Clérisseau dan tulisan Johann Joachim Winckelmann; itu dengan cepat diadopsi oleh lingkaran progresif di Sweden. Di Paris, banyak dari generasi arsitek neoklasikal yang pertama menerima pelatihan dalam Tradisi Perancis yang klasik melalui suatu rangkaian tentang ceramah kuliah praktis dan menyeluruh yang ditawarkan untuk dekade perkuliahan oleh Jacques-François Blondel. Pada mulanya Italia bertaut pada Rococo sampai rejim Napoleo membawa arkeologis klasikal yang baru, yang dipeluk sebagai pernyataan politik oleh kaum muda yang progresif. Pusat dari ahli kebudayaan sejarah yunani polish adalah Warsaw di bawah aturan dari Raja polish Stanislaw Agustus Poniatowski. seniman dan arsitek yang dikenal terbaik di Poland tepatnya di Dominik Merlini, diantaranya adalah Jan Chrystian Kamsetzer, Szymon Bogumi Zug, Jakub Kubicki, Antonio Corazzi, Efraim Szreger, Kristen Piotr Aigner, Wawrzyniec Gucewicz dan Bertel Thorvaldsen. Karl Friedrich Schinkel's mendesain bangunan Elisabethkirche di Berlin (1832-1834). Gaya neo klasik mengalami tantangan berat sejalan dengan pesatnya kemajuan tekno-logi. Keyakinan bahwa arsitektur adalah ‘seni bangunan’ yang berbeda dengan kegiatan ‘engineering’ mulai mengalami pergeseran, setelah muncul suatu jarak antara arsitektur dan kemajuan konstruksi bangunan. Perubahan-perubahan inilah yang kemudian mengarah pada munculnya arsitektur modern. Arsitektur modern sendiri berprinsip pada tradisi fungsional, lebih cenderung pada pemikiran struktur daripada unsur-unsur lainnya. Dari sekitar tahun 1800 Yunani merupakan contoh arsitektur yang segar, banyak mensketsa dan mengukir, memberi suatu daya dorong baru ke gaya meoklasikal atau yang disebut Kebangkitan kembali ilmu Yunani. Neoclassikal adalah suatu kekuatan utama di dalam seni akademis sampai abad ke 19 dan di luar daripada itu gaya ini merupakan lawan yang tepat dari gaya Romantis dan Gotik renasisans walaupun pada akhir abad ke 19 gaya ini diklasifikasikan sebagai Page 20



gaya anti modern atau bahkan gaya yang reaksioner. Pada pertengahan abad ke 19, beberapa kota besar Eropa khususnya St Petersburg dan Munich- diubah bangunannya ke dalam museum arsitektur neoklasik yang dijamin kebenarannya.



II. GAYA / KARAKTERISTIK ARSITEKTUR NEO KLASIK  Garis-garis bersih, elegan, penampilan yang rapi (uncluttered), simetris, kolom-kolom yang berdiri bebas dan atap umumnya datar dan horisontal. Gaya arsitektur neo klasik tidak memiliki kubah atau menara. Fasad bangunan biasanya datar dan panjang. Sering pula ada kolom-kolom yang berdiri bebas. Eksterior dibangun sedemikian rupa untuk menciptakan gaya klasik yang sempurna, seperti pada pintu dan jendela. Pada bagian eksterior penggunaan dekorasi dikurangi hingga sangat sedikit.



 Interior ruangan yang mewah Pada bagian dalam bangunan neo klasik dibuat mirip dengan interior gaya klasik, yang terinspirasi oleh penemuan kembali kota Pompeii dan Herculaneum. Barang antik dari Herculaneum menunjukkan bahwa bahkan barang paling antik pada masa Baroque, atau ruangan paling “Roman” dari William Kent didasarkan pada basilika dan arsitektur eksterior kuil yang diadaptasi dari luar ke dalam ruangan. Maka, penampilan ruangan sering kali terlihat megah dan bombastis untuk mata modern, seperti bingkai jendela yang berubah menjadi cermin berlapis emas.



 Penggunaan warna yang terang Interior neo klasik didominasi dengan warna terang seperti krem, abu-abu, biru pucat, kuning dan hijau. Sedangkan warna yang digunakan sebagai aksen adalah hitam, merah, emas dan terra cotta.



Page 21



 Furnitur Furnitur neo klasik sangat sederhana dan bersifat geometris. Material kayu berwarna gelap juga sering digunakan. Lantai sering menggunakan material marmer atau batu alam. Namun, tidak jarang ada yang menggunakan karpet Persia. Kain yang digunakan untuk dekorasi jendela atau sofa biasanya menggunakan bahan mewah seperti sutra, brokat, katun, dan wol.







Aksesoris Tampilan mewah pada rumah dapat diciptakan dengan menghadirkan aksesoris seperti guci, porselen, tembikar, dan patung. Untuk hiasan dinding, gunakan karya seni berupa lukisan atau cermin besar dengan bingkai emas.



Page 22



III.



CONTOH BANGUNAN YANG MENGIKUTI GAYA ARSITEKTUR NEO KLASIK 1.



Osterley Park House di Middlesex, Inggris



2.



Osterley Park House di Middlesex, Inggris didesain (1761 - 1780) dalam gaya Neo Klasik oleh arsitek Skotlandia – Inggris Robert Adam. Gaya ini disebut juga Georgia, mempunyai karakter simetris dan penuh garis lurus. Gaya ini dipengaruhi oleh gaya arsitektur Palladia (abad ke - 16) dan diinspirasikan oleh reruntuhan Yunani dan Romawi. 2. Universittas Virginia di Charlotettesville



Thomas Jefferson, Presiden Amerika Serikat dari 1801 – 1809, mendirika Universittas Virginia di Charlotettesville padatahun 1819. Sebagai arsitek, Jefferson merancang kompleks Lawn yang bergaya neoklasik. Gaya ini sangat mempengaruhi arsitektur bangunan umum lainnya di Amerika Serikat.



Page 23



IV. TOKOH ARSITEKTUR NEOKLASIK  Karl Friedrich Schinkel’s dan bangunan dari Schinkel'S adalah Museum Tua di Berlin,  Tuan John Soane’s arsitek dari Bank Inggris di London dan bangunan baru " capitol" di Washington, DC.  Arsitek skotlandia Charles Cameron menciptakan interior mewah gaya Italianate untuk warga kelahiran jerman Catherine II yang agung di Rusia yaitu bangunan St. Petersburg dengan mnggunakan gaya internasional.



ARSITEKTUR EKLETIK A. Pengertian Eklektik



: memilih yang baik dari yang sudah ada sebelumnya.



Arsitektur Eklektik : aliran memilih , memadukan unsur-unsur atau gaya dalam bentuk tersendiri. Eclectismus



: suatu semangat menjiplak serba campur aduk dari



semua unsuryang kebetulan disukai, tanpa refleksi, tanpa prinsip tata atur Eclectic atau eklektik berasal dari bahasa Yunani = “eklegein”, artinya memilih sesuatu. Istilah ini ditemukan pada filsafat dan juga bidang seni, yaitu pembentukan atau pemilihan dari beberapa sistem berpikir kemudian menciptakan satu pola pemikiran baru. B. Sejarah Perkembangan Arsitektur Ekletik Berdasarkan arti katanya, eklektisme dalam arsitektur, sudah ada sejak lama, misalnya pada jaman renaissan. Dimana elemen-elemen romawi, ( kolom,ornamen dll ) digabung dan ditambah dengan unsur-unsur kaidah dan bentuk baru. Demikian juga arsitektur romawi telah mengambil unsur-unsur yunani, digabung dan dikembangkan menjadi bentuk baru. Dari segi sejarah dan ciri-ciri pengulangan bentuk-bentuk lama, eklektisme dalam arsitektur sering disebut sebagai post renaissance , neo klasik, kolonial . Pada masa itu dapat dikatakan belum terlalu banyak pilihan dan pencampuran masih terbatas, terikat pada kaidah-kaidah klasik . Oleh karena itu, dalam kajian perkembangan arsitektur sering disebut sebagai neo klasik - neo klasik internasional karena sudah berkembang di seluruh dunia.



Page 24



Arsitektur modern mulai berkembang pada abad 16 di eropa, dimulai dengan eklektisme, selain karena kejenuhan terhadap pola klasik lama, juga karena semakin banyak pilihan untuk digabungkan atau diulang, tetapi dalam pola, konsep dan bentuk baru. Eklektisme dalam arsitektur, pada masa itu lebih komplek dan bervariasi. Dalam sejarah perkembangan arsitektur istilah eklektisme, dipakai untuk menandai gejala pemilihan atau pencampuran gaya-gaya pada abad xix, masa berakhirnya klasikisme . Arsitektur eklektisme, abad xix, mengandung rasa sentimen dan nostalgia pada keindahan gaya masa lampau. Eklektisme tidak selalu menggabungkan tetapi kadang-kadang hanya menerapkan salah satu gaya saja, tetapi dalam bentuk sistem konstruksi, fungsi,dan sisi konseptual, berbeda dari sistem klasik asli. Eklektisme menandai



perkembangan



arsitektur



abad



xix



dengan ketidakpastian



gaya



percampuran bentuk menghasilkan gaya tersendiri, memperlihatkan adanya pola pikir akademik,tetapi dalam bentuk konservatif. C. Faktor- faktor penyebab timbulnya eklektisme 1. Masyarakat sedang cenderung mengalami kejayaan, ratio ekonomi dan imperialisme kaum lapisan tengah, yang disebut sebagai kaum borjuis 2.



Adanya mental penjiplak yang menimbulkan dualisme yang tragis bila mengingat



bahwa



manusia



barat



kreatif.



Dualisme



antara



statika



bahkankemacetan cipta karya arsitektur dengan dinamika serta sukses luar biasa dari alam dan teknologi. 3. Ketidaktenteraman ini pada pergantian abad xix -xx mencari obat dan gerakan gaya yang disebut artnoveau . 4. Tugas arsitek terlanjur disempitkan menjadi ahli dekorasi, akhirnya karya-karya arsitektur menjadi tidak berkembang, tidak dihasilkan karya-karya lain tidak monoton. D. Ciri - ciri arsitektur eklektik 1. Pengulangan bentuk- bentuk lama 2. Memadukan unsur - unsur dalam bentuk sendiri , dan dikembangkan menjadi bentuk baru.



Page 25



E. Beberapa contoh bangunan eklektik Inggris



British Museum British museum london ( pediment gaya romawi dengan kolom ionik yunani ), fitzwilliam museum (corinthian romawi, ujung bangunan gaya barok). London



fitzwilliam museum Perancis



Page 26



Opera de paris (unsur renaissance dan barok), gereja katolik madeleine (keluar dari kaidah arsitektur gereja, kuil corinthian romawi), stasiun kereta api garedel’est (bentuk renaissance ,jendela gothic). Jerman



Mausoleum queen louise (bentuk kuil yunani order doric), altes museum berlin ( unsur yunani order ionic pada kolom ). Italia



Belanda



rijksmuseum amsterdam



Page 27



Amerika White house ( renaissance / palladian), massachusetts state house boston (kubah byzantine,



kolom romawi, jendela renaissance), jefferson memorial (pantheon roma,



kolom doric).



White House



massachusetts state house boston



jefferson memorial



Page 28



BAB III PENUTUP



Kesimpulan Arsitektur Byzantine adalah satu dari empat gaya arsitektur gereja-gereja di Eropa, yaitu Byzantine, Romanesque, Gotik, dan Barok.Arsitektur Bizantium adalah salah satu jenis arsitektur yang menarik, karena merupakan simbiosis dari beragam kebudayaan, merupakan perpaduan seni Eropa (barat) dan Timur (Asia), dan kebudayaan Mediterania, serta pengaruhpengaruh lain, baik karena letak maupun kondisi sosial politik. Cita-cita arsitektur Byzantine adalah mengkonstruksi atap gereja dengan atap kubah, karena kubah dianggap sImbol dari kekuasaan yang Maha Esa. Gaya arsitektur neo klasik muncul pada akhir abad ke 18, bentuk arsitektur yang dianggap ideal kemudian diwujudkan ke dalam bentukan berkonstruksi kolom dan balok dan tidak hanya bentukan dari konstruksi dinding pemikul. Wujud arsitekturnya juga dapat ditandai dengan munculnya unsur-unsur dekoratif seperti pedimen, pedestal, entablature terpotong dan sebagainya. Berbeda dengan Arsitektur Bizantin, Arsitektur neo klasik tidak memiliki kubah atau menara, melainkan lebih mengarah pada bentukan simetris dan elegan, penampilan yang rapi (uncluttered), dan kolom-kolom yang berdiri bebas dan atap umumnya datar dan horisontal, dengan interior ruangan yang mewah, dan menggunakan warna-warna terang. Eklektisme dalam arsitektur, sudah ada sejak jaman renaissan. Dimana elemen-elemen romawi, ( kolom,ornamen dll ) digabung dan ditambah dengan unsur-unsur kaidah dan bentuk baru. Demikian arsitektur romawi mengambil unsur-unsur yunani, digabung dan dikembangkan menjadi bentuk baru. Eklektisme tidak selalu menggabungkan tetapi kadang-kadang hanya menerapkan salah satu gaya saja, tetapi dalam bentuk sistem konstruksi, fungsi,dan sisi konseptual, berbeda dari sistem klasik asli. Eklektisme menandai perkembangan arsitektur abad xix dengan ketidakpastian gaya percampuran bentuk menghasilkan gaya tersendiri, memperlihatkan adanya pola pikir akademik,tetapi dalam bentuk konservatif.



Page 29



SARAN Demikian makalah ini dibuat. Masih banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan, kurangnya rujukan atau referensi yang penyusun peroleh. Menyadari akan hal itu, kedepannya penyusun akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber – sumber yang lebih banyak yang dapat di pertanggung jawabkan. Penyusun berharap Bapak dapat memberikan kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini.



Page 30



DAFTAR PUSTAKA



http://wrong-dimension.blogspot.co.id/2011/04/sejarah-konstantinopelbyzantium-sampai.html https://www.google.com/search?q=bahasa+yang+digunakan+pada+imperium+bizantium&ie= utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab http://www.netralnews.com/news/rebranding/read/50890/bizantium..konstantinopel...hingga.i stanbul https://id.wikibooks.org/wiki/Abad_Pertengahan/Sejarah/Bizantium https://id.wikibooks.org/wiki/Abad_Pertengahan/Sejarah/Bizantium/Anastasios_II https://id.wikipedia.org/wiki/Kekaisaran_Romawi_Timur#Sejarah_awal_Kekaisaran_Romaw https://www.arsitag.com/article/mengenal-arsitektur-neo-klasik https://atpic.wordpress.com/2011/03/03/arsitektur-neoklasik-abad-18m/ http://rurucoret.blogspot.co.id/2009/01/arsitektur-neoklasikal.html http://www.rumahuni.com/neoklasik-gaya-arsitektur-megah-dan-abadi/ http://www.academia.edu/12242879/Arsitektur_Modern_Ekletik_dan_Neo-Klasik http://ugmpress.ugm.ac.id/id/product/arsitektur/eklektisisme-dan-arsitektur-eklektik-prinsipdan-konsep-desain https://properti.kompas.com/read/2011/12/23/16405539/.tipe-tipe.gaya.eklektik.



Page 31