Makalah Seminar [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR



PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA RUAS JALAN PEGALONGAN - MANDIRANCAN



Oleh: 1. Nama NPM 2. Nama NPM



: Anisa Ade Rahmawati : 16 4101 2712 : Setia Ega Safitri : 16 4101 2715



PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO 2020



LEMBAR PENGESAHAN MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR



PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA RUAS JALAN PEGALONGAN – MANDIRANCAN



Oleh : 1. Nama NPM 2. Nama NPM



: Anisa Ade Rahmawati : 16 4101 2712 : Setia Ega Safitri : 16 4101 2715



Telah disetujui dan disahkan, Pada Hari/Tanggal



: ……………………….



Oleh, Pembimbing Utama,



Pembimbing Pendamping,



Ir. Pingit Broto Atmadi, MT.



Iwan Rustendi, ST., MT.



NIDN. 0012055901



NIDN. 0610017201



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Adanya pembangunan di bidang perekonomian maupun pariwisata di



Kabupaten Banyumas menyebabkan semakin meningkatnya arus lalu lintas dan kemacetan lalu lintas. Kemacetan ini terjadi di Jembatan Serayu Banyumas, persimpangan Kaliori, dan Ruas Jalan Patikraja dimana terdapat penumpukan kendaraan terutama pada jam jam sibuk sehingga menimbulkan antrean kendaraan yang panjang. Kemacetan di Ruas Jalan Patikraja terjadi karena di ruas jalan tersebut tepatnya di persimpangan Patikraja terdapat pasar dan merupakan jalur yang biasa digunakan pengendara dari arah Purwokerto dan luar kota. Sehubungan dengan peningkatan arus lalu lintas di Kabupaten Banyumas yang menyebabkan kemacetan di ruas jalan penghubung wilayah Kabupaten Banyumas bagian Utara dan bagian Selatan direncanakan jembatan di atas aliran Sungai Serayu pada ruas jalan Pegalongan - Mandirancan yang akan menghubungkan Desa Pegalongan Kecamatan Patikraja dan Desa Mandirancan Kecamatan Kebasen. Jembatan tersebut tidak hanya untuk mengurangi kemacetan tetapi juga untuk membuka lahan yang belum berkembang di Desa Pegalongan dan Desa Mandirancan karena, jika ada lalu lintasnya maka daerah yang dilewati relatif akan berkembang. Jembatan tersebut juga akan membuka akses ke Desa Papringan Kecamatan Banyumas sehingga dapat meningkatkan perekonomian di desa tersebut yang merupakan salah satu pusat perajin batik di Kabupaten Banyumas. Adanya pembangunan jembatan diharapkan para pengguna jalan yang melintas di jalur tersebut memiliki banyak alternatif jalan yang dapat dilewati, sehingga kemacetan yang sering terjadi dapat diminimalisir. 1.2



Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas timbul beberapa masalah yaitu :



a. Bagaimana Perencanaan Jembatan Rangka Baja Sungai Serayu pada Ruas Jalan Pegalongan - Mandirancan. b. Berapa biaya yang diperlukan untuk pembangunan Jembatan Rangka Baja Sungai Serayu pada Ruas Jalan Pegalongan - Mandirancan.



c. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembangunan Jembatan Rangka Baja Sungai Serayu pada Ruas Jalan Pegalongan Mandirancan. 1.3



Manfaat Perencanaan Manfaat dari Perencanan Jembatan Rangka Baja Sungai Serayu pada Ruas



Jalan Pegalongan - Mandirancan yaitu : a. Bagi perencana Mengetahui konsep perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan, mengetahui aspek-aspek yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan jembatan, mengetahui dasar pemilihan tipe struktur atas, struktur bawah dan bangunan pelengkap yang sesuai dengan situasi dan kondisi jembatan yang akan direncanakan. b. Bagi akademisi Memberi wawasan dan pengetahuan dalam bidang struktur jembatan serta memberikan referensi atau bahan ajar tentang perhitungan struktur jembatan. c. Bagi umum Hasil perencanaan ini diharapkan akan menjadi masukan yang berguna untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam pembangunan jembatan khususnya di wilayah Kabupaten Banyumas. 1.4



Tujuan Perencanaan Tujuan dari Perencanan Jembatan Rangka Baja Sungai Serayu pada Ruas



Jalan Pegalongan - Mandirancan yaitu : a. Secara non teknis (umum) 1) Meningkatkan pelayanan jembatan dari segi keamanan maupun kenyamanan. 2) Memperlancar arus lalu lintas antar daerah sehingga dapat meningkatkan perkembangan di berbagai bidang 3) Memperlancar hubungan antar wilayah Kabupaten Banyumas dan sekitarnya. b. Secara teknis (Perencana) 1) Mengetahui Perencanaan Jembatan Rangka Baja Sungai Serayu pada Ruas Jalan Pegalongan - Mandirancan. 2) Mengetahui biaya yang diperlukan untuk pembangunan Jembatan Rangka Baja Sungai Serayu pada Ruas Jalan Pegalongan - Mandirancan.



3) Mengetahi waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembangunan Jembatan Rangka Baja Sungai Serayu pada Ruas Jalan Pegalongan Mandirancan. 1.5



Batasan Masalah Perencanan Jembatan Rangka Baja Ruas Jalan Pegalongan - Mandirancan



memiliki pembahasan yang luas sehingga agar pembahasan ini tidak menyimpang dari tujuan penulisan maka pembahasan ini hanya akan membahas sebagai berikut: a. Analisis Data meliputi: 1) Analisis Data Lalu Lintas. 2) Analisis Data Curah Hujan dan Banjir Rencana. 3) Analisis Data Tanah. b. Perhitungan Konstruksi meliputi : 1) Perencanaan Struktur Atas Jembatan a) Perencanaan Pelat Lantai Kendaraan. b) Perencanaan Trotoar. c) Perencanaan Gelagar Memanjang. d) Perencanaan Gelagar Melintang. e) Perencanaan Rangka Jembatan. f) Perencanaan Ikatan Angin. g) Perencanaan Perletakan. 2) Perencanaan Struktur Bawah Jembatan a) Perencanaan Pangkal/Abutment. b) Perencanaan Pilar. c) Perencanaan Pondasi. c. Gambar Konstruksi. Gambar konstruksi berisi gambar tampak jembatan, potongan melintang, potongan memanjang, dan detail bagian jembatan. d. Rencana Kerja dan Syarat – Syarat. e. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Time Schedule.



1.6



Lokasi Perencanaan Lokasi Perencanaan Jembatan Rangka Baja Ruas Jalan Pegalongan -



Mandirancan berada di Desa Pegalongan Kecamatan Patikraja dan Desa Mandirancan Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas.



Lokasi Rencana



Gambar 1.1 Peta Lokasi Rencana (Sumber : Google Maps)



BAB II STUDI PUSTAKA 2.1



Studi Literatur



2.1.1



Jembatan Rangka Jembatan rangka dibuat dari struktur rangka yang biasanya terbuat dari



bahan baja dan dibuat dengan menyambung beberapa batang dengan las atau baut yang membentuk pola-pola segitiga. Jembatan rangka biasanya digunakan untuk bentang 20 m sampai 375 m (Satyarno, 2003). Jembatan rangka dapat terbuat dari bahan kayu atau logam. Jembatan rangka kayu (wooden truss) termasuk tipe klasik yang sudah banyak tertinggal mekanika bahannya. Jembatan rangka kayu hanya terbatas untuk mendukung beban yang tidak terlalu besar. Pada perkembangannya setelah ditemukan bahan baja, tipe rangka menggunakan rangka baja dengan beragai macam bentuk (Supriyadi dan Muntohar, 2007). Salah satu bentuk rangka baja adalah tipe warren (warren truss), Tipe jembatan ini ditemukan oleh James Warren dan Willoughby Theobald Monzani pada tahun 1848 di Britania Raya. Jembatan rangka batang tipe warren ini tidak memiliki batang vertikal pada bentuk rangkanya yang membentuk segitiga sama kaki atau segitiga sama sisi. Sebagian batang diagonalnya mengalami gaya tekan (compression) dan sebagian lainnya mengalami tegangan (tension). Tipe warren truss mampu digunakan untuk struktur dengan bentang panjang serta desain yang cukup sederhana pada rangkanya dan penyaluran beban yang merata antar rangka bajanya.



BAB III METODE PERENCANAAN 3.1



Alur Perencanaan Jembatan START



Tahap Persiapan Pengumpulan Data



Data Primer : 1. Jenis dan Jumlah Kendaraan pada jam puncak



Data Sekunder : 1. Data LHRT 2. Data Tanah 3. Data Curah Hujan



Analisis Data



Analisis Data Lalu Lintas



Analisis Data Tanah (Sondir)



Analisis Data Curah Hujan



Perhitungan Konstruksi Jembatan



Struktur Bawah Jembatan 1. Pangkal/Abutment 2. Pondasi 3. Pilar



Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Time Schedule



Struktur Atas Jembatan 1. Pelat Lantai Kendaraan 2. Trotoar 3. Gelagar Memanjang 4. Gelagar Melintang 5. Rangka Jembatan 6. Ikatan Angin 7. Perletakan



Pembuatan Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)



Pembuatan Gambar Konstruksi



FINISH



Gambar 3.1 Diagram alur perencanaan jembatan



3.2



Standar Perencanaan Perencanaan



Jembatan



Rangka



Baja



Ruas



Jalan



Pegalongan







Mandirancan direncanakan dengan memperhatikan standar perencanaan untuk jembatan yang berlaku serta masih digunakan hingga saat ini, diantaranya : a. Standar pembebanan : SNI 1725:2016 Pembebanan Untuk Jembatan. b. Standar perencanaan struktur beton : RSNI-T-12-2004 Perencanaan Struktur Beton Untuk Jembatan. c. Standar perencanaan struktur baja : RSNI-T-03-2005 Perencanaan Struktur Baja Untuk Jembatan. d. Standar perencanaan beban gempa : SNI 2833:2016 Perencanaan Jembatan Terhadap Beban Gempa. e. Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997. f. BMS6.M.1E Panduan Perencanaan Teknik Jembatan, 1992. g. SNI 2415:2016 Tata Cara Perhitungan Debit Banjir Rencana. h. Peraturan



Menteri



Pekerjaan



Umum



dan



Perumahan



Rakyat



No.28/PRT/M/2016 Tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum.



BAB IV HASIL PERENCANAAN 4.1



Denah dan Potongan Jembatan



B A



45.00 5.00



5.00



5.00



5.00



5.00



45.00 5.00



5.00



5.00



5.00



5.00



5.00



5.00



5.00



5.00



5.00



5.00



5.00



A



5.00 1.00 1.75 1.75 7.00



9.00



1.75 1.75 1.00



ABUTMENT



PILAR MARKA JALAN PELAT LANTAI KENDARAAN TROTOAR RANGKA UTAMA JEMBATAN



B



Gambar 4.1 Denah rencana jembatan



TEMBOK SEDADA GELAGAR MEMANJANG IWF 400.400.30.50 GELAGAR MELINTANG IWF 700.300.13.24 RANGKA UTAMA IWF 400.400.20.35



45.00 40.00



45.00 40.00



RANGKA UTAMA



PIPA PENGAMAN (RAILLING)



TEMBOK SEDADA ABUTMENT WING WALL



MUKA AIR BANJIR



PILAR



MUKA AIR NORMAL BORE PILE



Gambar 4.2 Potongan A-A



PELAT LANTAI TEBAL 20 CM TROTOAR TEBAL 20 CM



+ 6.25 IKATAN ANGIN ATAS



RANGKA UTAMA JEMBATAN PIPA SANDARAN Ø 3" + 1.20



TROTOAR TEBAL 20 cm LAPIS ASPAL TEBAL 5 cm PELAT LANTAI TEBAL 20 cm



± 0.00



PIPA Ø 1" ELASTOMER



- 1.10



GELAGAR MEMANJANG GELAGAR MELINTANG



ABUTMENT



- 7.20



LANTAI KERJA TEBAL 15 cm



BORE PILE



- 14.20 150



200



200



200



Gambar 4.3 Potongan B-B



150



TEMBOK SEDADA IKATAN ANGIN ATAS



RANGKA UTAMA JEMBATAN



PILAR



IKATAN ANGIN ATAS



ABUTMENT



1.00 1.75 1.75 9.00 1.75 1.75 1.00



5.00



5.00



5.00



5.00



5.00



5.00



5.00



5.00



5.00



5.00



5.00



5.00



5.00



40.00



40.00



45.00



45.00



5.00



5.00



5.00



Gambar 4.4 Denah ikatan angin atas 45.00 5.00



5.00



5.00



5.00



5.00



45.00 5.00



5.00



5.00



5.00



5.00



5.00



5.00



5.00



5.00



5.00



5.00



5.00



5.00 1.00 1.75 1.75 9.00 1.75 1.75 1.00



ABUTMENT RANGKA UTAMA JEMBATAN



IKATAN ANGIN BAWAH



PILAR



TEMBOK SEDADA GELAGAR MELINTANG



Gambar 4.5 Denah ikatan angin bawah



45.00 5.00



5.00



5.00



5.00



5.00



45.00 5.00



5.00



5.00



5.00



5.00



5.00



5.00



5.00



5.00



5.00



5.00



5.00



5.00 1.00 1.75 1.75 9.00 1.75 1.75 1.00



ABUTMENT



PILAR RANGKA UTAMA JEMBATAN



GELAGAR MEMANJANG GELAGAR MELINTANG



Gambar 4.6 Denah gelagar memanjang dan melintang



TEMBOK SEDADA



D12 - 125



D12 - 125



D12 - 125



Struktur Atas Jembatan



D12 - 125



4.2.1



D12 - 125



Perencanaan Struktur



D12 - 125



4.2



D19 - 125 500 D19 - 125 D16 - 125



D16 - 125



D16 - 125



D16 - 125



20



LAPIS ASPAL TEBAL 5 cm



D12 - 125 D16 - 125



PELAT LANTAI TEBAL 20 cm D19 - 125



100



PIPA 1"



2%



D12 - 125



TROTOAR TEBAL 20 cm



2%



700



Gambar 4.7 Penulangan plat lantai dan trotoar jembatan



100



Tabel 4.1 Dimensi profil rangka jembatan dan gelagar jembatan No 1 2 3 4 5 6 7 8



Bagian Rangka Utama Jembatan (Batang Atas) Rangka Utama Jembatan (Batang Bawah) Rangka Utama Jembatan (Batang Diagonal) Ikatan Angin Atas (Batang Vertikal) Ikatan Angin Atas (Batang Diagonal) Ikatan Angin Bawah Gelagar Memanjang Gelagar Melintang



285



3520 100



50



Dimensi Profil IWF 400.400.20.35 IWF 400.400.20.35 IWF 400.400.16.24 IWF 400.200.8.13 L 200.200.20 L 200.200.20 IWF 400.400.30.50 IWF 700.300.13.24



60



D13 - 350



115



D13 - 350 D16 - 350 D13 - 350



130 65



20 45



D19 - 250 D13 - 200/400



D13 - 350 D13 - 350



65



D13 - 200



70



315



D13 - 150



250



D25 - 150 D25 - 150 D16 - 350/350



60



D19 - 300 D16 - 400



D16 - 400/400



100



60 100



D25 - 300



D19 - 300



LANTAI KERJA 15 cm



TUL. UTAMA 18D19



4.2.2



700



Struktur Bawah Jembatan



SENGKANG SPIRAL Ø12 - 100



80



80



80



20



D13 - 200 900



D13 - 200



D13 - 200



D13 - 200



Gambar 4.8 Penulangan abutment dan borepile



D13 - 200



D13 - 200



20 285



285 500 115



20



D13 - 250



D16 - 250 D16 - 250



510



D16 - 250 (SISI DALAM)



D13 - 250



D13 - 250 (SISI LUAR)



45 D13 - 200/400



65



70



Gambar 4.9 Penulangan plat injak D13 - 250 (SISI LUAR) 250 D16 - 250 (SISI DALAM)



60



120



100



100



40 80 30 80



40 30 40



D16 - 150 24D25 D19 - 300



75



D16 - 900 16D25



75



D16 - 300/300 D25 - 100 D25 - 100 D13 - 500 D13 - 500



Gambar 4.10 Penulangan wing wall



780



D16 - 450/400



D19 - 300



D16 - 400



80



D16 - 900 450



120



LANTAI KERJA 15 cm D25 - 150



D19 - 150



TUL. UTAMA 18D19 SENGKANG SPIRAL Ø12 - 100



880



80



80



80



80



Gambar 4.11 Penulangan pilar dan borepile pilar BAB V KESIMPULAN DAN SARAN



5.1



Kesimpulan Perencanaan



Jembatan



Rangka



Baja



Ruas



Jalan



Pegalongan







Mandirancan dengan bentang 90 m, lebar jalan 7 m, lebar trotoar di kedua sisi jembatan sebesar 1 m, dan tinggi jembatan 6,25 m. Jembatan ini, menggunakan struktur baja dengan model rangka Warren Truss. Mutu bahan dalam perencanaan ini menggunakan mutu beton (fc’) 20 MPa untuk trotoar, 25 MPa untuk pelat lantai jembatan, 35 MPa untuk abutment, 35 MPa untuk pilar, 35 MPa untuk borepile abutment, dan 40 MPa untuk borepile pilar. Mutu baja st 55 untuk rangka jembatan. Perhitungan pembebanan dan gempa kemudian dibantu dengan program SAP 2000 v.12 sebagai software pendukung analisis struktur sehingga dapat dihasilkan struktur jembatan sebagai berikut : a. Hasil pengujian sondir didapat kedalaman tanah keras titik ke satu 7,00 m dan titik ke dua pada kedalaman 8,80 m. Direncanakan pondasi borepile sebagai berikut : 1) Borepile untuk abutment diameter 800 mm kedalaman 7,00 m, menggunakan tulangan utama 18D19 mm, tulangan spiral sengkang menggunakan ∅12-100 m, dan jumlah borepile 24 buah. 2) Borepile untuk pilar diameter 800 mm kedalaman 8,80 m, menggunakan tulangan utama 18D19 mm, tulangan spiral sengkang menggunakan ∅12100 m, dan jumlah borepile 24 buah. b. Abutment setinggi 7,20 m, panjang 9,00 m, dan lebar 7,00 m dengan penulangan meliputi penulangan pile cap terdiri dari tulangan utama D25-300 mm, tulangan geser D16-400 mm, dan tulangan D19-300. Penulangan breast wall terdiri dari tulangan utama 2D25-150 mm dan tulangan geser D16-350 mm. Penulangan back wall bawah terdiri dari tulangan utama D16-350 mm da tulangan geser D13-350 mm. Penulangan back wall atas terdiri dari tulangan D13-350 mm. Penulangan corbel terdiri dari tulngan utama D19-250 mm, tulangan geser D13-200 mm. Penulangan wing wall terdiri dari tulangan utama D16-250 mm, tulangan geer D13-200, dan tulangan D13-250 mm. Penulangan pelat injak terdiri dari tulangan melintang D13-200 mm dan tulangan memanjang D13-200 mm.



c. Pilar setinggi 12,00 m, panjang 13,00 m, dan lebar 8,00 m dengan penulangan meliputi penulangan kepala pilar terdiri dari tulangan utama D19-300 mm, tulangan geser D16-150 mm, tulangan lentur D25, dan tulangan D19-900 mm. Penulangan dinding pilar terdiri dari tulangan utama D25-100 mm, tulangan geser D13-500 mm, tulangan geser D16-30 mm. Penulangan pile cap terdiri dari tulangan utama D25-150 mm, tulangan bagi D19-150 mm, tulangan geser D16-450 mm, tulangan D19-300 mm, tulangan D16-900 mm, dan tulangan D16-400 mm. d. Pelat lantai jembatan sepanjang 90 m dan lebar 9,00 m menggunakan tulangan utama D19-125 mm dan tulangan geser D12-125 mm. e. Trotoar sepanjang 90 m dan lebar 1,00 m menggunakan tulangan utama D16125 mm dan tulangan geser D12-125 mm. f. Konstruksi jembatan rangka baja meliputi gelagar melintang menggunakan profil IWF 700.300.13.24, gelagar memanjang menggunakan profil IWF 400.400.30.50,



rangka



utama



jembatan



menggunakan



profil



IWF



400.400.20.35 dan IWF 400.400.16.24, ikatan angin atas menggunakan profil IWF 400.200.8.13 dan L 200.200.20, dan ikatan angin bawah menggunakan profil L 200.200.20. Rencana Anggaran Biaya yang diperlukan untuk membangun Jembatan Rangka



Baja



Ruas



Jalan



Pegalongan







Mandirancan



sebesar



Rp.



12.117.060.000,00,-. Penjadwalan proyek yang direncanakan selama 7 bulan. 5.2



Saran Perencanaan Jembatan Rangka Baja Ruas jalan Pegalongan Mandirancan



ini, saran yang dapat diberikan seperti di bawah ini : a. Diperlukan survey lapangan secara detail sehingga diperoleh data yang akurat sesuai kenyataan di lapangan. b. Perlunya data sondir pada titik lokasi perencanaan untuk menentukan kedalam tanah keras. c. Perencanaan jembatan harus mengikuti ketentuan dan persyaratan yang berlaku di Indonesia sehingga didapat pekerjaan struktur yang efisien, aman, ekonomis, dan dapat dipertanggung jawabkan.



d. Material bahan disesuaikan dengan spesifikasi yang dibutuhkan agar dapat dihasilkan kualitas konstruksi yang baik dan mudah untuk dilaksanakan. e. Diperlukan banyak referensi yang mendukung dan menunjang perencanaan tersebut.



DAFTAR PUSTAKA



Amrulloh, Alimin. Dan Mizan Nur Ichwan., 2020, “Perencanaan Struktur Jembatan Rangka Baja Sungai Serayu di Kecamatan Somagede Kapubaten Banyumas”, Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto, Purwokerto. Anonim, 2008, “Jembatan Srandakan Kulon Progo D.I. Yogyakarta”. Badan Standarisasi Nasional, 2016, Perencanaan Jembatan Terhadap Beban Gempa (SNI 2833:2016), Jakarta. Badan Standarisasi Nasional, 2016, Pembebanan Untuk Jembatan (SNI 1725:2016), Jakarta. Badan Standarisasi Nasional, 2016, Perencanaan Struktur Beton untuk Jembatan (RSNI T-12-2004), Jakarta. Badan Standarisasi Nasional, 2016, Perencanaan Struktur Baja untuk Jembatan (RSNI T-03-2005), Jakarta. Badan Standarisasi Nasional, 2016, Tata Cara Perhitungan Debit banjir Rencana (SNI 2415:2016), Jakarta. Departemen Pekerjaan Umum, 2007, Pelatihan Ahli Perencanaan Teknis Jembatan (Bridge Design Engineer), Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi, Jakarta. Direktorat Bina Jalan Kota, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Bekerja Sama dengan P.T Bina Karya. Directorate General Of Highways Ministry Of Public Works Republic Of Indonesia, 1992, Bridge Design Manual Volume 1 BMS6-M.1. Doloksaribu, H.M. dan Oktaga, A.T., 2008,”Perencanaan Jembatan Rangka Baja Sungai Ampel Kabupaten Pekalongan”, Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang. Hidayat, A.T., 2016,”Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja Type (KTruss) Dengan Menggunakan Metode LRFD Di Jembatan Kalilanang Desa



Pandanrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu”, Skripsi Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional, Malang. Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2016, Analisa Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum 28/PRT/M/2016 , Jakarta. Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2015, Pedoman Perancangan Bantalan Elastomer untuk Perletakan Jembatan, Jakarta. Kementrian Pekerjaan Umum, 2009, Pemeriksaan Jembatan Rangka Baja No. 005/BM/2009, Direktorat Jenderal Bina Marga, Jakarta. Santiko, Aji. Dan Tri Kumala Hasan., 2017, “Perancangan Bangunan Sipil Jembatan Sigandul II”, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Semarang. Setiawan , Agus., 2008, Perencanaan Struktur Baja dengan Metode LRFD (Berdasarkan SNI 03-1729-2002, Penerbit Erlangga, Semarang. Supriyadi, Bambang. dan Muntohar, A.S., 2007., Jembatan, Beta Offset, Yogyakarta. Vitriyani, D. dkk, 2015, Badawang Twins Bridge, Politeknik Negeri Jakarta, Jakarta.