MAKALAH Senam Lansia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH SENAM LANSIA



OLEH : Kelompok 6 Eka Purnama. S. A.19.11.018 Engga TN.



A.19.11.019



Eris Susan



A.19.11.020



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA ADIGUNA PROGRAM D III KEPERAWATAN PALEMBANG



1



2021 KATA PENGANTAR                 Segala puji bagi Allah swt. Yang telah menciptakan kami dengan akal dan budi, kehidupan yang patut kami syukuri, keluarga yang mencintai kami, dan teman – teman yang menginspirasi. Karena berkat rahmat – Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Senam Lansia. Shalawat beriring salam kami sampaikan juga kepada Nabi Besar Muhammad saw. Sebagai suri tauladan atas umatnya.                 Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada dosen pembimbing. Makalah ini dibuat adalah untuk membantu mempermudah pemahaman dalam mendalami mata kuliah ini.                 Penulis menyadari segala keterbatasan yang dimiliki, oleh karena itu penulis memohon saran dan kritik kepada semua pihak agarmakalah ini menjadi sempurna. Atas saran dan kritiknya penulis mengucapkan banyak terima kasih. Semoga makalah ini dapat bermanfaat, memberikan kelancaran, dan barokah. Aamiin. Palembang,



Juni 2021



Penulis                 .



2 ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Dalam upaya untuk semakin meningkatkan kesadaran masyarakat akan timbulnya penyakit yang di derita oleh para Lansia seperti penyakit rematik, Asma dan pentingnya perawatan yang tepat untuk mengatasinya. Rematik merupakan penyakit yang menyerang persendian dan struktur di sekitarnya serta dapat diderita oleh setiap orang, baik tua maupun muda, laki-laki maupun perempuan.  Dalam tingkat yang parah, rematik bahkan dapat menimbulkan kecacatan tetap, ketidakmampuan, dan penurunan kualitas hidup. Saat ini jumlah penderita rematik di dunia sekitar 1%, angka yang terlihat cukup kecil namun terus meningkat, khususnya pada jenis kelamin perempuan.  Sedangkan Asma merupakan gangguan penyakit bagian pernafasan yang sering dialami oleh para Lansia. Sampai saat ini, penyakit rematik yang sering dijumpai di masyarakat adalah osteoarthritis yang sering timbul pada kelompok lansia. Dan kelompok lansia ini sangat rentan akan efek samping dari obat yang dikonsumsinya. Secara



umum,



gerakan-gerakan



senam



rematik



dan



Asma



dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan gerak, fungsi, kekuatan, dan daya tahan otot, kapasitas aerobik, keseimbangan, biomekanik sendi, dan rasa posisi sendi. “Untuk mencapai hasil yang maksimal, senam rematik dan asma baiknya dilakukan tiga hingga lima kali dalam seminggu, namun harus dipastikan bahwa dalam melakukan senam rematik ini, penderita harus berada dalam pengawasan dokter agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan kombinasi pengobatan dan senam yang tepat, diharapkan radang persendian dan rasa sakit akibat penyakit rematik serta asma dapat berkurang serta penderita dapat menjalani aktivitasnya sehari-hari yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. Lebih dari itu, dengan 1



pengetahuan dan kesadaran yang mendalam mengenai penyakit rematik, diharapkan masyarakat dapat lebih cepat dalam bertindak mengatasi penyakit ini sehingga prevalensi penyakit rematik di Indonesia dapat berkurang. Semakin tingginya usia harapan hidup, maka semakin tinggi pula faktor resiko terjadinya berbagai masalah kesehatan. Masalah umum yang dialami para lansia adalah rentannya kondisi fisik para lansia terhadap berbagai penyakit karena berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi pengaruh dari luar serta menurunnya efisiensi mekanisme homeostatis, oleh karena hal tersebut lansia mudah terserang berbagai penyakit.  



Perubahan fisik pada lansia yang dapat menjadi suatu kondisi lansia terserang penyakit, seperti perubahan kardiovaskuler. Terdapat beberapa macam penyakit yang biasa menimpa para lansia antara lain hipertensi, diabetes mellitus, jatung koroner, stroke, katarak, dan lain sebagainya. Macam-macam masalah kesehatan tersebut yang sering menimpa lansia yaitu hipertensi yang bisa menjadi awitan dari berbagai masalah kardiovaskuler lainnya yang lebih gawat. Prevalensi kejadian hipertensi sangat tinggi pada lansia, yaitu 60%80% pada usia diatas 65 tahun. Tidak sedikit orang yang menganggap penyakit hipertensi pada lansia adalah hal biasa. Sehingga mayoritas masyarakat menganggap remeh penyakit ini. Hipertensi dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi antara lain gagal jantung dan stroke Bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa latihan dan olah raga pada usia lanjut dapat mencegah atau melambatkan kehilangan fungsional, bahkan latihan yang teratur dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas yang diakibatkan oleh penyakit kardiovaskuler. Penelitian yang telah dilakukan di Jepang memberikan salah satu bukti bahwa olahraga yang teratur sangat efektif untuk menurunkan tekanan. Salah satu olahraga yang mudah dilakukan adalah senam.



2



1.2



Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah memberikan informasi mengenai senam lansia kepada peserta penyuluhan khususnya pada ibu-ibu yang kurang memahami senam lansia seperti : 1. Pengertian senam lansia 2. Prinsip senam lansia 3. Manfaat senam lansia 4. Susunan senam lansia 5. Gerakan senam lansia



1.3



Manfaat Kegiatan ini dihabermanfaat bagi peserta penyuluhan khusnya ibu-ibu yang kurang memahami senam lansia, seperti : 1. Untuk memahami tentang definisi senam lansia 2. Untuk memahami tentang prinsip senam lansia 3. Untuk memahami tentang manfaat senam lansia 4. Untuk memahami tentang susunan senam lansia 5. Untuk memahami tentang gerakan senam lansia



3



BAB II PEMBAHASAN



2.1    Definisi Senam Lansia Senam lansia merupakan olahraga yang cocok bagi lansia karena gerakan di dalamnya menghindari gerakan loncat-loncat (low impact), melompat, kaki menyilang, maju mundur, menyentak-sentak namun masih dapat memacu kerja jantung-paru dengan intensitas ringan-sedang, bersifat menyeluruh dengan gerakan yang melibatkan sebagian besar otot tubuh, serasi sesuai gerak sehari-hari dan mengandung gerakan-gerakan melawan beban badan dengan pemberian beban antara bagian kanan dan kiri tubuh secara seimbang dan berimbang. Gerakan dalam SBL mengandung gerakangerakan yang diharapkan dapat meningkatkan komponen kebugaran kardiorespirasi, kekuatan dan ketahanan otot, kelenturan dan komposisi badan yang seimbang. Senam lansia adalah salah satu latihan fisik yang dapat membakar kalori dan melatih otot jantung. Setidaknya, melakukan gerakan senamini selama 30 menit sehari, Anda telah melakukan salah satu latihan yang dapat menunjang kondisi kesehatan Anda. Menurut para peneliti dari British Journal of Sports Medicine pada tahun 2014, orang lanjut usia, atau lansia, yang aktif bergerak dan berolahraga terbukti lebih sehat dan memiliki risiko yang lebih kecil terhadap penyakit kronis. Selain itu, lansia yang aktif bergerak juga lebih sedikit menderita gangguan kognitif, fungsi fisik, dan mentalnya juga masih terbilang baik ketimbang yang jarang olahraga. Senam lansia bisa menjadi salah satu cara bagi para lanjut usia ini untuk menggerakkan tubuhnya. 2.2



Prinsip Senam Lansia Prinsip Senam lansia 1. Gerakannya bersifat dinamis (berubah-ubah)



4



2. Bersifat progresif (bertahap meningkat 3. Adanya pemanasan dan pendinginan pada setiap latihan 4. Lama latihan berlangsung 15-60 menit 5. Frekuensi latihan perminggu minimal 3 kali dan optimal 5 kali. 2.3



Manfaat Senam Lansia Senam lansia adalah salah satu latihan fisik yang dapat membakar kalori dan melatih otot jantung. Meski namanya senam lansia, olahraga yang satu ini ternyata juga sesuai untuk usia berapa pun dan tingkat kebugaran apa pun. Umumnya, senam ini memiliki gerakan dan kecepatan yang lebih lambat dibandingkan dengan senam aerobik pada umumnya. Manfaat senam lansia antara lain meningkatkan jantung agar dapat memompa oksigen melalui darah ke seluruh tubuh dengan lebih maksimal. Setidaknya, melakukan gerakan senam ini selama 30 menit sehari, Anda telah melakukan salah satu latihan yang dapat menunjang kondisi kesehatan Anda. Ditambah lagi, melakukannya secara rutin 5 hari dalam seminggu akan mampu meningkatkan energi para lansia. Selain berbagai manfaat yang telah disebutkan, senam ini juga dapat mengurangi risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan diabetes serta yang paling penting dapat meningkatkan suasana hatilansia. Ya, olahraga memang diketahui dapat membantu melepaskan hormon bahagia, salah satunya adalah hormon dopamin. American Council on Exercise juga menunjukkan bahwa senam lansia dapat membantu meningkatkan daya ingat para orang tua. Bukan hanya sekedar senam yang diiringi musik, menurut Livestrong, ada banyak jenis program senam lansia yang tersedia dan sama-sama bermanfaat untuk meningkatkan kebugaran fisik para orang tua.  Jenis-jenis senam lansia bisa dipilih berdasarkan kesukaan masing-masing, ada aerobik, senam salsa, senam jazz, dan bahkan ada senam aerobik di bangku untuk lansia yang tidak bisa berdiri lama.



5



1. Memperlancar proses degenerasi karena perubahan usia 2. Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan (adaptasi) 3. Fungsi melindungi, yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam fungsinya terhadap bertambahnya tuntutan, misalya sakit. Sebagai Rehabilitas pada lanjut usia terjadi penurunan masa otot serta kekuatannya, laju denyut jantung maksimal, tolerasnsi latihan, kapasitas aerobik dan terjadinya peningkatan lemak tubuh.Dengan melakukan olahraga seperti senam lansia dapat mencegah atau melambatkan kehilangan fungsional tersebut. Bahkan dari berbagai penelitian menunjukan bahwa latihan atau olah raga seperti senam lansia dapat mengeliminasi berbagai resiko penyakit-penyakit seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit arteri koroner dan kecelakaan kecil. 2.4



Susunan Senam Lansia Senam lansia disusun dalam empat paket yaitu paket A (untuk lansia yang tidak tahan berdiri dilakukan sambil duduk di kursi), paket B (untuk lansia dengan kondisi sedang), paket C (untuk lansia dengan kondisi baik), paket D (untuk lansia dengan tingkat kondisi prima). Tiap paket latihan SBL mempunyai susunan yaitu latihan pemanasan, inti dan pendinginan. Latihan pemanasan terdiri atas 9 latihan, masing-masing dilakukan 2×8 hitungan, 4×8 hitungan, 6×8 hitungan. Latihan inti terdiri atas 6 latihan, masingmasing dilakukan 4×8 hitungan, dan latihan pendinginan terdiri atas 4 latihan, masingmasing dilakukan 6×8 hitungan dan 2×8 hitungan. Setiap paket SBL memerlukan waktu sekitar 30 menit dengan kecepatan standar



2.5



Gerakan Senam Lansia Sebelum mengawali senam sebaiknya tarik nafas selama 3 sampai 5 kali, setelah itu letakkan kedua tangan di pinggang,lalu buka kedua kaki sekitar 30cm kemudian senam dapat di mulai.



6



1. Gerakan Muka(fungsi nya untuk mengencangkan kulit muka agar tidak kaku), yang terdiri dari dua gerakan : a. Pertama ucapkan a,i,u,e,o sebanyak 5 kali b. Kedua ucapkan ha-ha, hi-hi sebanyak 5 kali 2. Gerakan kepala (fungsinya untuk meregangkan otot-otot kepala agar paredaran darah yang melewati kepala dapat beredar secara lancar), Anggukkan kepala keatas-bawah dalam hitungan 1 sampai 8 dilakukan sebanyak 5 kali, setelah itu anggukkan kekiri-kanan dalam hitungan 1 sampai 8 dilakukan sebanyak 5 kali. 3. Gerakan Tangan a. Pertama gerakan jari tangan membuka dan menutup hitungan dari 1 sampai 8 mulai dari dilakukan sebanyak 5 kali,( gerakan ini fungsinya untuk mengurangi kekakuan pada telapak tangan dan jari-jari tangan b. Kedua gerakan tepuk tangan dengan salah satu jari menekuk mulai dari hitungan 1 sampai 8 sebanyak 5 kali, gerakan ini fungsinya untuk mengurangi resiko Diabetus Melitus(DM) atau sering di sebut penyakit c. Ketiga gerakan menyatukan kedua telapak tangan dengan cara tepuk tangan dan posisi tangan sejajar dengan dadamulai dari hitungan 1 sampai 8 dilakukan sebanyak 5 kali, gerakan ini fungsinya untuk memperlancar kerja jantung dan mengurangi penyakit jantung. d. Keempat dengan merentang kedua tangan ke samping kanan dan kiri lalu memutar pergelangan tangan mulai dari hitungan 1 sampai 8 sebanyak 5 kali,gerakan ini dilakukan untuk mengurangi beban kerja jantung dan juga mengurangi kekakuan pada otot-otot dari pundak sampai jari tangan. e. Kelima masih merentangkan kedua tangan ke samping kanan dan kiri, dengan tangan mengepal(menggenggam) lalu menggerakkan kepalan (genggaman) naik turun mulai dari hitungan 1 sampai 8 dilakukan sebanyak 5 kali, gerakan ini fungsinya untuk mengoptimalkan karja



7



jantung dan juga mengurangi kekakuan otot pada tangan dan pergelangan tangan. 4. Gerakan Kaki, dilakukan untuk mengurangi kejadian asam urat dan memperlancar peredaran darah dari jantung keseluruh tubuh. a. Dalam posisi berdiri dilakukan gerakan jinjit-jinjit secara bergantian kaki kanan dan kiri mulai dari hitungan 1 sampai 8 sebanyak 5 kali b. Dalam posisi duduk dengan luruskan kaki dengan mengayunkan telapak kaki mulai dari hitungan 1 sampai 8 dilakukan sebanyak 5 kali



8



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Lanjut usia merupakan suatu bagian dari tahap perjalanan hidup manusia yang keberadaannya senantiasa harus diperhatikan. Pandangan sebagian masyarakat yang menganggap lansia sebagai manusia yang tidak mampu, lemah, dan sakit-sakitan menyebabkan mereka memperlakukan lansia sebagai manusia yang tidak berdaya, sehingga segala aktivitasnya sangat dibatasi. Kondisi ini diperparah oleh tidak adanya waktu, tempat, dan kesempatan bagi lansia dalam melakukan aktivitas untuk mengisi sisa hidupnya, sehingga lansia menjadi kehilangan self efficacy. Senam lansia adalah olahraga ringan dan mudah dilakukan, tidak memberatkan yang diterapkan pada lansia. Aktifitas olahraga ini akan membantu tubuh agar tetap bugar dan tetap segar karena melatih tulang tetap



kuat,



mendorong



jantung



bekerja



optimal



dan



membantu



menghilangkan radikal bebas yang berkeliaran di dalam tubuh. Senam lansia disamping memiliki dampak positif terhadap peningkatan fungsi organ tubuh juga berpengaruh dalam meningkatkan imunitas dalam tubuh manusia setelah latihan teratur. Tingkat kebugaran dievaluasi dengan mengawasi kecepatan denyup jantung waktu istirahat yaitu kecepatan denyut nadi sewaktu istirahat. Jadi supaya lebih bugar, kecepatan denyut jantung sewaktu istirahat harus menurun. Dengan mengikuti senam lansia efek minimalya adalah lansia merasa berbahagia, senantiasa bergembira, bisa tidur lebih nyenyak, pikiran tetap segar. 3.2



Saran Kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat mengetahui senam lansia serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. 9



DAFTAR PUSTAKA Muhammad N. 2010. Tanya Jawab Kesehatan Harian untuk Lansia. Yogyakarta: Tunas Publishing. Setiono, Hari. 2007. Pelaksanaan Senam Lansia Terhadap Perubahan Tingkat Depresi pada Lansia di Panti Werdha. Yogyakarta. Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada. Suhardo, M. 2001. Senam Bugar Lansia Perwosi DIY (SBL-2000). Propinsi D.I.Y. Yogyakarta: Perwosi Williams & Wilkins. 2011. Nursing : Memahami Berbagai Macam Penyakit (Terjemahan). Jakarta : Indeks.



10