Makalah Sirkumsisi [PDF]

  • Author / Uploaded
  • lady
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Sirkumsisi merupakan istilah yang paling sering didengar di kalangan kedokteran. Pada masyarakat umum lebih dikenal dengan istilah khitan.khitan yang juga berarti potong berasal dari bahasa Arab. Selain itu,sirkumsisi juga sering disebut dengan sunat untuk menjelaskan bahwa sirkumsisi merupakan sunah Rasul.Sirkumsisi sudah dikenal sejak berabad-abad yang lalu,yaitu sejak 4000 tahun SM. (seperti yang terlihat pada mumi di Mesir). Sirkumsisi kemudian berkembang ke Yunani dan Romawi pada masa Allexander. Pada abad ke-7 sampai abad ke – 12, sirkumsisi menyebar ke Afrika Utara dan Asia seiring dengan penyebaran Islam. Sirkumsisi sekarang sudah sedemikian populernya sehingga banyak sekali orang yang ingin disirkumsisi. Di Amerika Serikat, pada tahun 1870 sirkumsisi telah dilakukan pada sekitar 8% kelahiran, sedangkan pada tahun 1910 telah mencapai 58% kelahiran.. menurut laporan dari Rumah Sakit Umum Kingstone, telah dilakukan sirkumsisi pada 349 bayi laki – laki (48% kelahiran) pada tahun 1961 – 1962. Di dalam kehidupan nyata masyarakat, tindakan sirkumsisi tidak hanya dilakukan oleh seorang dokter. Tetapi juga dilakukan oleh profesi lain seperti perawat Perawat memiliki multi peran di semua tatanan pelayanan kesehatan di setiap level rujukan dimana bentuk pelayanan yang diberikan berupa pelayanan bio-psiko-sosio-kultural yang komprehensif.



1



Hal ini membuat peran perawat sangatlah penting sehingga manimbulkan overlapping tugas dengan tenaga kesehatan lain seperti dokter. Salah satu praktik bedah kedokteran yang sering dilakukan perawat adalah sirkumsisi. Praktik keperawatan sirkumsisi semakin marak karena belum adanya peraturan yang menjelaskan kewenangan perawat melakukan tindakan bedah sirkumsisi atau khitan sehingga sering menimbulkan kontroversi dengan tenaga kesehatan lain. Tindakan mandiri yang dilakukan oleh perawat hadir sebagai kebutuhan dari masyarakat sendiri. Perawat yang melakukan sirkumsisi harus kompeten agar sirkumsisi yang dilakukan sesuai dengan ketentuan medis dan tidak menimbulkan efek negatif sirkumsisi 1.2



Rumusan Masalah 1.2.1 Apa pengertian Sirkumsisi? 1.2.2 Apa manfaat Sirkumsisi? 1.2.3 Apa indikasi dan kontraindikasi sirkumsisi? 1.2.4 Apa komplikasi sirkumsisi? 1.2.5 Bagaimana teknik sirkumsisi? 1.2.6 Bagaimana sirkumsisi dalam berbagai pandangan? 1.2.7 Bagaimana sirkumsisi menurut etika dan hukum keperawatan?



1.3



Tujuan Penulisan 1.3.1 Untuk mengetahui pengertian sirkumsisi 2



1.3.2 Untuk mengetahui manfaat sirkumsisi 1.3.3 Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi sirkumsisi 1.3.4 Untuk mengetahui komplikasi sirkumsisi 1.3.5 Untuk mengetahui teknik sirkumsisi 1.3.6 Untuk mengetahui sirkumsisi dalam berbagai pandangan 1.3.7 Untuk mengetahui sirkumsisi menurut etika dan hukum keperawatan 1.4



Manfaat Penulisan 1.4.1 Bagi Keperawatan Sebagai pertimbangan perawat sebelum melakukan praktik bedah sirkumsisi 1.4.2 Bagi Masyarakat Diharapkan dapat menjadi salah satu wawasan dan pertimbangan mengenai praktik bedah sirkumsisi 1.4.3 Bagi Pemerintah Diharapkan dapat memotivasi pemerintah untuk



segera menetapkan



rancangan undang – undang keperawatan mengenai tindakan praktik mandiri keperawatan (tindakan sirkumsisi)



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3



2.1 Pengertian Sirkumsisi 2.2 Manfaat Sirkumsisi 2.3 Indikasi dan Kontraindikasi Sirkumsisi 2.4 Komplikasi Sirkumsisi 2.5 Teknik Sirkumsisi 2.6 Sirkumsisi Dalam Berbagai Pandangan 2.7 Sirkumsisi Menurut Etika Dan Hukum Keperawatan



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan



4



3.2 Saran



Sirkumsisi dalam berbagai pandangan 1. Dalam pandangan islam



5



Dasar hukum Khitan sudah dillakukan oleh orang sejak berabad – abad yang lalu meskipun jarak antara wilayah satu budaya dengan wilayah budaya lainnya sangat jauh sehingga mereka sulit untuk saling berkomunikasi. Sirkumsisi yang dilakukan bukan merupakan sekedar rutinitas, tetapi berdasarkan manfaat alamiah dan rasional. Budaya mereka sudah mementingkan kebersihan. Pada saat itu mungkin belum diketahui tentang manfaat lebih lanjut tentang sirkumsisi. Dalam islam, sirkumsisi berlandaskan pada suri tauladan Nabi Ibrahim AS. Ajaran islam menganggap bahwa seseorang yang baru lahir adalah bersih atau suci dan kebersihan itu harus dilanjutkan sampai akhir hayat.



2. Segi bioetik



6