Makalah Sistem Informasi Manajemen Unilever [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN “PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN UNILEVER INDONESIA” DOSEN Bpk. SAFRUDIN, S.Kom, M.Ak



DISUSUN OLEH:



CHINTYA FEBRIA ANGELINA



041702503125153



DENA ARIESTA NADA



041702503125152



HARNUM WULANDARI



041702503125154



FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA TAHUN AJARAN 2019/2020



DAFTAR ISI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN UNILEVER INDONESIA TBK



BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 RUMUSAN MASALAH 1.3 MANFAAT DAN TUJUAN BAB II PEMBAHASAN 2.1. DEFINISI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 2.2. MANFAAT SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 2.3. PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 2.4. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN UNILEVER 2.5. PRINSIP BISNIS UNILEVER 2.6. PRINSIP KERJA IMC 2.7. STRATEGI YANG DIMILIKI



PT. UNILEVER INDONESIA TBK DALAM



MENGHADAPI PERSAINGAN PERUSAHAAN



BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN DAFTAR PUSAKA



BAB I PENDAHULUAN



1.1.



Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi saat ini, dimana segala kegiatan dalam kehidupan sehari-hari akan berbasis komputer. Maka dalam suatu instansi Komputer merupakan bahan kebutuhan dalam menciptakan dan memperoleh serta memproses suatu sistem informasi yang setiap saat selalu berkembang. Oleh karena itu setiap orang harus mampu berupaya mengikuti arus informasi yang berkembang di dunia teknologi ini. Pada instansi perusahaan manapun saat ini pastilah menggunakan Sistem Informasi Manajemen yaitu sebuah sistem manusia atau mesin yang terpadu (integrated), untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan. Sistem informasi memberikan peran yang sangat penting dalam dunia bisnis sehingga seringkali orang menggunakan keunggulan sistem informasi yang ia gunakan sebagai kunci strategi bisnis. Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusankeputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru



Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan, semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu. Komputer bermanfaat untuk tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen melaksanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan.



BAB II PEMBAHASAN 2.1.



Definisi Sistem Informasi Manajemen Manajemen merupakan kegiatan yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan. Dari individu, organisasi terkecil seperti keluarga sampai organisasi yang kompleks membutuhkan manajemen untuk mengatur kegiatannya agar teratur dan terkontrol dengan baik. Terlebih bagi seorang manajer, Anda harus dapat mengelola kegiatan dan data-data dengan baik. Itu dikarenakan dapat menjadi sumber informasi, di mana informasi penting dalam proses pengambilan keputusan. Oleh karena itu, data-data harus diolah dengan baik. Untuk mengolah dan memanfaatkan data-data dengan maksimal, Anda dapat menggunakan sistem informasi manajemen. Sistem informasi manajemen (SIM) juga biasa dikenal dengan sebutan management information system (MIS) merupakan sistem yang direncanakan untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menyebarluaskan data berupa informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan berbagai fungsi manajemen. Sementara menurut business



dictionary



sistem



informasi



manajemen



adalah



pendekatan



yang



terorganisasi untuk mempelajari kebutuhan informasi manajemen organisasi di setiap tingkat guna pengambilan keputusan operasional, taktis, dan strategis. Cara kerja sistem informasi manajemen, dimulai dari pemprosesan data kemudian disimpan dalam database terpusat di mana ia dapat diakses dan diperbarui oleh semua orang yang memiliki wewenang sesuai dengan tujuan mereka. 2.2.



Manfaat Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi manajemen memiliki banyak manfaat baik bagi pihak manajemen maupun untuk organisasi keseluruhan. Adapun manfaat Sistem Informasi Manajemen seperti: 1.



Meningkatkan efisiensi dan efektivitas data secara akurat dan realtime.



2.



Memudahkan pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, pengawasan, pengarahan, dan pendelegasian kerja kepada semua departemen yang memiliki hubungan atau koordinasi.



3.



Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, karena unit sistem kerja yang terkoordinasi dan sistematis.



4.



Meningkatkan produktivitas dan penghematan biaya dalam organisasi



2.3.



Penerapan Sistem Informasi Manajemen Beberapa dari Anda mungkin ada yang masih kurang paham mengenai bentuk sistem informasi manajemen. Untuk memperjelas, berikut ini beberapa contoh penerapan sistem informasi manajemen yang dapat membantu bisnis Anda: Enterprise Resource Planning (ERP) Sistem ERP ini banyak digunakan oleh perusahaan besar. Namun, perusahaan dalam skala kecil juga masih dapat menerapkan sistem ERP. ERP biasanya digunakan untuk mengelola manajemen dan melakukan pengawasan yang terintegrasi antar unit di dalam perusahaan. Supply Chain Management (SCM) Sistem SCM ini sangat bermanfaat bagi pihak manajemen karena mengintegrasikan data-data seperti manajemen suplai bahan baku, mulai dari pemasok, produsen, pengecer sampai konsumen akhir. Transaction Processing System (TPS) TPS berguna untuk memproses data dalam jumlah yang besar atau transaksi yang banyak dan rutin. Program ini  biasa diaplikasikan dalam manajemen gaji dan inventaris. Office Automation System (OAS) Aplikasi ini berguna untuk memperlancar komunikasi antar departemen dalam suatu perusahaan dengan cara mengintegrasikan server-server komputer pada setiap user di perusahaan. Contohnya seperti email. Knowledge Work System (KWS)



Sistem informasi KWS mengintegrasikan satu pengetahuan baru ke dalam organisasi/entitas. Informatic Management System (IMS) IMS berfungsi mendukung spektrum tugas-tugas dalam organisasi. Selain itu, IMS juga dapat digunakan untuk membantu menganalisa pembuatan keputusan. Sistem ini juga dapat menyatukan beberapa fungsi informasi dengan program komputerisasi seperti e-procurement. Decision Support System (DSS) Sistem ini membantu manajer dalam mengambil keputusan dengan cara mengamati lingkungan di dalam perusahaan. Contohnya seperti link elektronik. Expert System (ES) dan Artificial Intellegent (AI) Kedua sistem ini pada dasarnya menggunakan kecerdasan buatan yang berguna untuk menganalisa pemecahan masalah dengan menggunakan pengetahuan tenaga ahli yang telah diprogram kedalamnya. Contohnya, sistem jadwal mekanik. Group Decision Support System (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work System (CSCWS) GDSS hampir sama dengan DSS, bedanya GDSS mencari solusi permasalahan melalui pengumpulan pengetahuan dalam suatu kelompok, bukan per individu. Bisanya berbentuk kuesioner, konsultasi, dan skenario. Contohnya seperti egovernment Executive Support System (ESS) Sistem ini membantu manajer berinteraksi dengan lingkungan perusahaan menggunakan bantuan grafik dan pendukung komunikasi lainnya. Untuk memudahkan dalam pengelolaan keuangan perusahaan, Anda dapat menggunakan bantuan software akuntansi yang tepercaya. Pengelolaan dan penghitungan laporan keuangan akan berjalan dengan mudah dan lancar ke depannya. Salah satu software akuntansi yang bisa Anda gunakan adalah Jurnal.



Jurnal merupakan software akuntansi online yang berbasis cloud sehingga data secara otomatis akan tersimpan. Dengan Jurnal, Anda bisa mendapatkan kemudahan pencatatan untuk keperluan bisnis kapan pun dan di mana pun. Tidak hanya pencatatan transaksi, Jurnal juga menyediakan fitur pembuatan faktur secara otomatis, pelacakan ketersediaan barang, dan manajemen aset yang akan membantu mengembangakan nilai aset bisnis Anda di masa depan.



2.4.



Sistem Informasi Manajemen Pada Perusahaan Unilever Sistem Informasi Manajemen pada perusahaan Unilever ada tiga bagian yaitu: 1. CRM



(Customer



Relationship



Management),



Manajemen



Hubungan



Pelanggan, Unilever. 2. IMC (Integrated Marketing Communication), Komunikasi Pasar Terpadu, Unilever. 3. CSR, Output Sistem Informasi Pemasaran, Unilever Berikut penjelasan dari ketiga bagian diatas : 1.



CRM (Customer Relationship Management) CRM (Customer Relationship Management) merupakan suatu jenis manajemen yang secara khusus membahas mengenai penanganan hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya. Tujuan utama dari CRM adalah untuk



meningkatkan



pertumbuhan



jangka panjang



dan profitabilitas



perusahaan. Fungsi CRM untuk mendukung kegiatan bisnis perusahaan, seperti penjualan / sales, marketing, customer service, training, HRD, dll. Keuntungan Penggunaan CRM Keuntungan dari penggunaan CRM adalah servis yang lebih cepat, mengurangi



harga,



memperbesar



keuntungan,



meningkatkan



loyalitas



pelanggan. Tiga Fase CRM Tiga fase yang dilakukan dalam CRM adalah mendapatkan pelanggan baru (acquire). Meningkatkan keuntungan dari pelanggan yang sudah ada (enhance). Mempertahankan pelanggan yang menguntungkan (retain).



Klasifikasi CRM  1. CRM Operasional CRM Operasional dikenal sebagai “front office” perusahaan. Salah satu penerapan CRM yang termasuk dalam kategori operasional CRM adalah dalam bentuk aplikasi web. 2. CRM Analitik CRM Analitik dikenal sebagai “back office” perusahaan. Aplikasi CRM ini berperan dalam memahami kebutuhan pelanggan. Fokus Bisnis pada CRM Mengelola berbagai hubungan pelanggan dengan melibatkan dua tujuan yang saling berkaitan : pertama, memberi organisasi dan semua karyawannya yang berhadapan dengan pelanggan, dan kedua, memberi pelanggan satu pandangan lengkap tentang perusahaan dan saluran-salurannya yang luas. Pemasaran dan Pemenuhan Pesanan pada CRM Pengkualifikasian pemasaran pada sasaran, dan penjadwalan serta penelusuran pengiriman surat pemasaran langsung. Kemudian, software CRM akan membantu para praktisi pemasaran untuk menangkap dan mengelola data respons pelanggan dan calon pelanggan di database CRM. Layanan dan Dukungan untuk Pelanggan Layanan dan dukungan untuk pelanggan ada dua yaitu: Software call center



mengirimkan semua panggilan ke para staf



dukungan untuk pelanggan berdasarkan pada keahlian serta otoritas mereka. Software help desk



membantu para staf layanan untuk pelanggan



membantu para pelanggan yang memiliki masalah dengan suatu produk atau jasa.



Aktivitas Utama dari Konsep CRM Aktivitas CRM pada dasarnya bertujuan agar perusahaan Unilever dapat mengenali pelanggan secara lebih detail dan melayani mereka sesuai kebutuhannya. Secara umum, beberapa aktifitas utama dari konsep CRM adalah sebagai berikut: 1. Membangun database pelanggan yang kuat Misalnya melalui pengambilan kartu garansi yang datanya harus diisi dengan lengkap oleh pelanggan dengan menerbitkan kartu keanggotaan. Seperti Matahari menerbitkan Matahari Club Card, Carrefour menerbitkan kartu belanja yang sekaligus berfungsi sebagai kartu kredit dan bekerja sama dengan GE Finance. 2. Membuat profil dari setiap pelanggan Ada 2 hal yang dapat menjadi parameter perusahaan dalam menentukan profiling pelanggan adalah usage dan



uses. Usage



menyangkut seberapa banyak mereka menggunakan produk atau layanan perusahaan, kapan menggunakannya dan layanan apa saja yang digunakan. Sedangkan uses menyangkut bagaimana pelanggan memakai produk atau jasa perusahaan. Profil inilah yang kemudian dapat dipakai oleh perusahaan untuk menentukan aktifitas marketing seperti apa yang cocok diaplikasikan kepada pelanggan. 3. Analisis profitabilitas dari tiap-tiap pelanggan Dalam analisis profitabilitas ada 2 hal yang dinilai dari masingmasing pelanggan. Pertama adalah penerimaan ( revenue ) yang dihasilkan dari masing-masing pelanggan dan kedua adalah biaya ( cost ) yang harus dikeluarkan untuk melayani masing-masing pelanggan. 4. Interaksi dengan pelanggan yang lebih targeted dan customized Program customer retention inilah yang menjadi salah inti utama dari aktifitas Customer Relationship Management ( CRM ). Paradigma dan cara berpikir perusahaan tidak lagi didominasi pada bagaimana mendapatkan pelanggan baru, tetapi lebih ke bagaimana mempertahankan pelanggan lama.



Peran software aplikasi CRM Software/aplikasi CRM ini sudah banyak beredar di pasaran, kebanyakan dibuat oleh perusahaan Amerika dan Eropa yang lebih dulu mengimplementasikan aplikasi CRM pada perusahaan mereka. Aplikasi CRM berguna bagi perusahaan dalam banyak hal. Pertama, proses otomatisasi dari seluruh data yang ingin dipakai perusahaan dalam membangun database pelanggan, mencatat berapa kali mereka menghubungi perusahaan dalam satu bulan, berapa kali menggunakan produk. Kedua, aplikasi CRM memberikan laporan-laporan dari data yang dikumpulkan untuk proses pengambilan keputusan. Aplikasi CRM akan menjadi Decision Support System(DSS). Ada empat kemampuan utama dalam strategis CRM yaitu : 1. Technology ( teknologi ) Teknologi yang mendukung CRM 2. People ( Manusia ) Kemampuan manusia serta sifatnya dalam mengelola CRM 3. Process ( Proses ) Proses perusahaan yang digunakan untuk mengakses dan berinteraksi dengan pelanggan. 4. Knowledge and Insight ( Pengetahuan dan Wawasan ) Memberikan masukan pada perusahaan dalam memberikan nilai pada data pelanggan. Aspek orang meliputi internalisasi cara berpikir orang tentang bagaimana melayani konsumen. Selanjutnya adalah aspek kesiapan dari sisi pengetahuan dan ketrampilan.



Aspek kedua adalah proses dan prosedur.



Aspek ketiga adalah sistem dan teknologi. Penerapan Strategi CRM Strategi CRM membutuhkan empat komponen : 1.



Customer-management orientation



Customer-management



orientation



mencakup



sekumpulan



nilai



perusahaan serta strateginya 2.  Integration and alignment of organizational processes Integration and alignment of organizational processes dikelola dengan memahami nilai yang diberikan pada pelanggan sesuai dengan prosesnya.



3. Information capture and alignment of technology Information capture and alignment of technology dikarakteristikan oleh kemampuan dalam mentransfer data menjadi bentuk informasi 4. CRM strategy implementation Pengimplementasian CRM dalam proses dan aktivitas dibutuhkan untuk menyukseskan strategi CRM Tahapan pokok CRM terdiri dari : 1.



Analisis portofolio pelanggan akan menghasilkan pengelompokan pelanggan-



2.



pelanggan mana yang menguntungkan.



3.



Customer intimacy, untuk memelihara kedekatan dengan pelanggan .



4.



Dukungan dari jejaring (seperti: suppliers, owners, partners, employees) sangatlah diperlukan agar perusahaan mampu memberikan yang terbaik bagi pelanggan.



5.



Dengan mengenal pelanggan secara lebih baik dan mengetahui kemampuan dirinya (termasuk dukungan jejaring).



6.



Dengan memanajemeni daur hidup pelanggan secara lebih baik diharapkan customer life dapat diperpanjang dan biaya transaksi akan berkurang.



Implementasi CRM dalam perusahaan Unilever Indonesia Tbk. Dalam upaya untuk meningkatkan pengalaman konsumen dan mengumpulkan informasi pelanggan yang lebih baik, Unilever telah mulai menggunakan Astute Solusi RealDialog, yaitu alat dalam panggilan pusat.



RealDialog menggunakan mesin linguistik menganalisis pelanggan di masing masing kata dan kemudian menyediakan pusat kontak agen. RealDialog berfungsi untuk mengontrol pesan, memberikan jawaban lebih cepat dan fokus dalam membangun hubungan, dan mengumpulkan data konsumen. Sistem log permintaan dan komentar, sehingga eksekutif dan manajer dapat mengukur kepuasan konsumen. RealDialog Unilever digunakan pada situs web yang mampu bereaksi terhadap komentar konsumen online secara real time. Dengan RealDialog, konsumen tidak akan berkomentar dalam membeli dan dapat benar benar mempercayainya, RealDialog manager ini akan meningkatkan nilai dari pelanggan dan akhirnya menghasilkan pendapatan. Hambatan Dalam mengoperasikan perusahaan dan mencapai tujuannya, satu satunya hal yang menjadi hambatan bagi perusahaan Unilever Indonesia Tbk. Adalah persaingan dengan perusahaan perusahaan lain yang bergerak dalam bidang yang sama. Maka upaya yang dilakukan Unilever Indonesia untuk kedepannya, yaitu akan mengadakan program MT (Management Training) dalam mencari bibit bibit SDM yang potensial. Para MT menjalani pekerjaan sebagai asisten manajer selama dua tahun. Seorang asisten manajer yang ditempatkan di bagian pemasaran, misalnya, harus bias belajar banyak tentang pemasaran. Ia mesti terjun ke pasar-pasar tradisional hingga ke pelosok daerah untuk mengetahui dan memahami kebutuhan konsumen. Di lain pihak, perusahaan memonitor perkembangannya sambil mengevaluasi apakah seorang asisten manajer ini layak dipromosikan sebagai manajer atau tidak. 2.5.



Prinsip Bisnis Unilever Prinsip Bisnis Unilever merupakan standar perilaku bagi seluruh karyawan Unilever di seluruh dunia. PT. Unilever Indonesia Tbk juga berkomitmen untuk secara terus menerus memperbaiki cara bekerjanya untuk mencapai tujuan jangka panjang dalam mengembangkan usaha yang berwawasan lingkungan.



Komitmen di dalam prinsip bisnis ini menjadi acuan PT. Unilever Indonesia Tbk dalam kemitraan dengan para pengambil keputusan, menangani tantangan sosial dan lingkungan dan memberikan sumbangsih pada pembangunan yang berwawasan lingkungan.



2.6.



Prinsip Kerja IMC IMC (menurut buku Advertising Management; chapter 3) adalah sebuah konsep dari perencanaan komunikasi pemasaran yang memperkenalkan nilai tambah dari rencana komprehensif yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin komunikasi—misalnya periklanan umum, respon langsung, sales promotion, dan PR —dan mengombinasikan disiplin-disiplin ini untuk memberikan kejelasan, konsistensi dan dampak komunikasi yang maksimal. Secara sederhana-nya IMC dapat diartikan sebagai “Proses dari pengelolaan customer relationships yang menggerakkan brand value”. Sedangkan secara spesifik, IMC dapat diartikan sebagai “proses yang mempunyai fungsi bersilang dalam menciptakan dan memelihara hubungan yang menguntungkan dengan customer dan stakeholder lainnya dengan mengontrol dan mempengaruhi secara strategis semua pesan yang terkirim kepada kelompok ini serta menggerakkan dialog dengan maksud tertentu kepada mereka”. Integrated Marketing Communication (IMC) adalah satu dari sekian proses yang tersedia guna membina hubungan dengan customer. Apa yang membedakan IMC dengan proses customer-centric lainnya adalah dasar dari proses tersebut adalah komunikasi, yang merupakan jantung dari semua hubungan, dan juga merupakan proses yang sirkuler. Seperti yang sudah disebutkan diatas, konsep dasar dari IMC adalah komunikasi. Dengan komunikasi ini, IMC berusaha untuk memaksimalkan pesan positif dan meminimalkan pesan negatif dari suatu brand, dengan sasaran menciptakan dan menyokong brand relationship. Untuk membangun hubungan jangka



panjang, IMC juga digunakan untuk membangun dan memperkuat brand. Brand relationship yang positif juga akan menghasilkan keuntungan dan meningkatkan nilai dari pemegang saham perusahaan tersebut. Ada dua ide pokok mengenai IMC: (Sumber: buku Advertising Management) 1.      Komunikasi pemasaran yang bersifat one-voice. Maksudnya adalah walaupun elemen komunikasi pemasaran yang digunakan berbeda-beda dalam meraih konsumen namun semua itu harus dapat dikoordinasi dengan cara yang tepat oleh berbagai organisasi dan agensi yang bekerja pada elemen-elemen yang berbeda tersebut. 2.      Komunikasi yang berintegrasi Komunikasi disini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan brand awareness atau pencitraan produk yang baik saja, namun juga harus dapat menimbulkan hasil penjualan yang baik. Konsep Dasar Pengembangan Berbagai Program IMC 1.      Direct Marketing Disaat perusahaan ingin berhubungan langsung dengan customer tanpa melalui retailer, maka digunakanlah direct-response marketing, seperti: closeloop, interactive, database-driven messaging system yang menggunakan banyak jenis media untuk menciptakan respon behavioral. Direct marketing merupakan salah satu fungsi IMC yang terdiri dari front-end dan back end operations. Front-end menyusun harapan-harapan dari konsumen yang mencakup: a. The offer, yakni segala sesuatu yang nyata maupun tidak dijanjikan oleh perusahaan guna mencapai perilaku customer yang diinginkan perusahaan. (Misal: penawaran harga khusus, garansi, dll). b. The database, yakni mendapatkan data customer-nya dan menggunakan data itu untuk penawaran selanjutnya. c. The response, yakni memberikan respon yang baik terhadap customer. (Misal: dengan membuat toll-free-line untuk layanan customer). d. Back end, yakni berusaha mempertemukan harapan konsumen dengan produk.



e. Mencakup fulfillment, yakni membuat produk atau informasi yang diminta oleh konsumen cocok, efektif dan tepat waktu. 2.      Sales Promotion Sales promotion merupakan istilah singkat dari penawaran nilai tambah yang dirancang untuk menggerakkan dan mempercepat respons dari customer. Contoh dari nilai tambah itu sendiri adalah “kesempatan untuk memenangkan hadiah”, potongan harga (seperti diskon 20 %, sale 50 % off, dsb.), produk ekstra (seperti “isi teh kotak 30% lebih banyak”), sample gratis dan premiums (misalnya beli rinso dapat piring cantik). Pada konsepnya, Sales promotion digunakan untuk memotivasi customer agar melakukan aksi dengan membeli produk yang dipicu dengan adanya penawaran produk dalam jangka waktu terbatas. Unilever sering menggunakan strategi ini dan telah terbukti dapat meningkatkan omset penjualan. 3.      Public Relations/Mpr PR dalam konsepsi IMC melakukan pekerjaan yang sangat luas dan beragam, tidak hanya bertugas men-track opini publik saja, tetapi juga bertugas me-manage corporate brand dan menjaga reputasinya. Lalu MPR merupakan salah satu fungsi PR yang digunakan sebagai media tanpa bayar untuk menyampaikan brand information guna mempengaruhi calon customer atau customer secara positif. MPR sendiri lebih fokus kepada customer atau calon customer dan melengkapi strategi marketing yang lain dengan 4 cara: (1) Meningkatkan kredibilitas brand message; (2) Menyampaikan message sesuai targetnya berdasarkan aspek demografis, psikografis, etnik atau khalayak secara regional; (3) Mempengaruhi opinion leader atau trendsetter yang berpengaruh; (4) Melibatkan customer dan stakeholder lainnya pada event spesial. 4.      Personal Selling



Personal Selling adalah komunikasi dua arah dimana seorang penjual menjelaskan fitur dari suatu brand untuk kepentingan pembeli. Dalam Personal Selling, dilibatkan komunikasi yang sifatnya tatap muka dan kegiatannya pada sekarang ini terfokus pada pemecahan masalah dan penciptaan nilai bagi customer (lebih dikenal sebagai partnership). Dimensi dari partnership ini adalah seorang salesperson yang harus memahami customernya dengan baik. Personal selling sendiri merupakan bagian dari direct marketing, namun perbedaan dasarnya adalah dalam personal selling, perusahaan yang dijembatani salesperson berinteraksi secara tatap muka dengan customer.



5.     



Advertising Advertising merupakan “Suatu bentuk dari presentasi non-personal dan promosi dari suatu ide, barang atau jasa yang tidak gratis (berbayar) dan dilakukan oleh sponsor (perusahaan) yang teridentifikasi. Karakteristik dari iklan sendiri adalah bersifat non-personal, komunikasi satu arah, ada sponsor (khalayak yang peduli), dan bertujuan untuk mengubah sikap dan perilaku. Biasanya advertising itu dipakai ketika suatu perusahaan ingin mengubah customer dari unaware menjadi aware terhadap suatu brand. Biaya untuk advertising ini memang cukup besar bagi suatu perusahaan tetapi Unilever sangat memperhatikan advertising yang akan digunakan karena hal ini akan membantu perusahaan dalam pembentukan brand image.



6.     



Publicity Publicity sendiri merupakan salah satu jasa yang disediakan oleh Public Relations Firm maupun Advertising Agency. Publicity timbul untuk membantu menangkap perhatian publik dan membedakan tiap-tiap perusahaan tersebut dari perusahaan-perusahaan lain yang menjadi saingannya. Publicity dalam MPR berarti memperoleh penyebutan nama merek di media massa dalam cara-cara yang berbeda, waktu dan tempat sesering mungkin sehingga



menjadi top-of mind awareness. Walaupun PR menawarkan kredibilitas yang lebih



besar dalam



membangun



publicity,



namun advertising



dapat



menawarkan awareness dan kontrol yang lebih besar. Lalu untuk beberapa alasan, maka sejumlah perusahaan menyampaikan pesan PR mereka lewat advertising. 7.     



Events/Sponsorship Event marketing adalah situasi yang signifikan atau peristiwa promosional yang mempunyai fokus utama untuk menangkap perhatian dan melibatkan customer dalam event tersebut. Perusahaan dan organisasi-organisasi non-profit menggunakan events dengan beberapa alasan, yaitu: a. Untuk melibatkan sasaran khalayak b. Untuk mengasosiasikan sebuah brand dengan aktivitas, gaya hidup atau orang-orang tertentu c. Untuk meraih sasaran khalayak yang sulit dijangkau d. Untuk meningkatkan brand awareness dan untuk menyediakan platform



yang baik bagi brand publicity. Sponsorship adalah dukungan finansial kepada suatu organisasi, orang, atau aktivitas yang dipertukarkan dengan publisitas merek dan suatu hubungan. Sponsorship dapat membedakan sekaligus meningkatkan nilai suatu merek. Beberapa pedoman yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan dalam memilih sponsorship: (1)   target khalayak, (2)   penguatan citra merek, (3)   dapat diperpanjang, (4)   keterlibatan merek, (5)   biaya yang efektif dan sponsor lainnya.



Unilever sering sekali menjadi sponsor pada sebuah acara karena perusahaan telah memperhitungkan dengan matang keuntungan yang akan diperoleh. Dengan menjadi sponsor pada salah satu acara maka unilever dapat menyampaikan pesan dari brand yang akan dipromosikan dan meningkatkan brand awareness. 8.     



Interactive Marketing Interactive marketing disini lebih tertuju kepada bagaimana suatu perusahaan mampu atau tidak berkomunikasi dengan customernya atau mampu memberikan solusi yang baik, yang terkait dengan penggunaan produk. Dalam hal ini interactive marketing juga terkait dengan customer relationship management. Unilever sebagai salah perusahaan yang menguasai beberapa pasar mampu mempertahankan posisinya selama beberapa tahun karena perusahaan mampu memberikan image yang memuaskan terhadap konsumen. Setiap tahunnya mulai muncul produk-produk baru yang menawarkan berbagai macam kelebihan dan harga yang bersaing, tetapi dengan strategi yang matang maka unilever menfokuskan strategi untuk meningkatkan penjualan pada pembentukan brand image dan pemasaran yang baik. Dari definisi umum tersebut, dapat dilihat sejumlah manfaat IMC bagi organisasi atau perusahaan, diantaranya: a. Membentuk identitas merek yang kuat di pasar dengan mengikat bersama dan memperkuat semua citra dan pesan komunikasi perusahaan. b. Mengkoordinasikan semua pesan, positioning dan citra, serta identitas perusahaan melalui semua bentuk komunikasi pemasaran c. Adanya hubungan yang lebih erat antara perusahaan (melalui produk/jasanya) dengan para konsumennya. d. Solusi IMC menuntut untuk memahami pentingnya semua titik-titik kontak di mana pelanggan mungkin medadak menjumpai perusahaan tertentu, produk dan mereknya. e. IMC harus bisa menghasilkan konsistensi komunikasi yang lebih baik dan dampak penjualan yang lebih besar.



f. IMC menempatkan tanggung jawab ditangan seseorang untuk menyatukan citra perusahaan, karena citra perusahaan ini dibentuk oleh ribuan aktivitas perusahaan.



2.7.



Strategi yang Dimiliki PT. UNILEVER INDONESIA TBK dalam Menghadapi Persaingan Perusahaan KEPEMIMPINAN HARGA RENDAH Dengan menjaga harga dan kualitas produk tetap terjaga DIFERENSIASI PRODUK Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru, tetapi Unilever tetap mempertahankan kualitas produknya. BERFOKUS PADA PELUANG PASAR Produk Unilever menggunakan sistem informasi pelanggan yang beda dengan yang lain, produk masuk kedalam pasar dengan cara mempromosikan barangbarangnya dengan cara terjun langsung ke masyarakat dengan bukti-bukti kualitas secara real. MENGUATKAN KEAKRABAN PELANGGAN DAN PEMASOK Menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari pemasok terhadap jadwal produksi.dan bahkan mengizinkan pemasok untuk memutuskan bagaimana dan kapan mengirim pasokan kepada pemasok. Selain itu Unilever juga melakukan Tanya jawab kepada para konsumen dan membuat suara konsumen tempat para konsumen mengeluh.



BAB III PENUTUP 3.1.



Kesimpulan PT. Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever. Tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT. Unilever Indonesia Tbk. Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT. Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT. Anugrah



Lever (PT. AL). Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan Texchem Resources Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT. Technopia Lever. Pada tanggal 7 November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian jual beli saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd. Dalam Rapat Umum Luar Biasa perusahaan pada tanggal 8 Desember 2003, perusahaan menerima persetujuan dari pemegang saham minoritasnya untuk mengakuisisi saham PT. Knorr Indonesia (PT. KI) dari Unilever Overseas Holdings Limited (pihak terkait). PT. Unilever Indonesia Tbk berkomitmen untuk secara terus menerus memperbaiki cara bekerjanya untuk mencapai tujuan jangka panjang dalam mengembangkan usaha yang berwawasan lingkungan. PT. Unilever Indonesia Tbk menjalankan Komunikasi pasar terpadu (Integrated Marketing Communication/IMC). IMC (menurut buku Advertising Management; chapter 3) adalah sebuah konsep dari perencanaan komunikasi pemasaran yang memperkenalkan nilai tambah dari rencana komprehensif yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin komunikasi—misalnya periklanan umum, respon langsung, sales promotion, dan PR—dan mengombinasikan disiplindisiplin ini untuk memberikan kejelasan, konsistensi dan dampak komunikasi yang maksimal.



DAFTAR PUSTAKA Rijed Yasmin, Google (2015), Sistem Informasi Manajemen PT. Unilever. (http://rijedyasmin7.blogspot.co.id/2012/11/sistem-informasi-manajemen-pt-unilever.html) (Update terakhir 20 November 2012) (Diakses 04 Oktober 2015) Iamrul Rulchan, Google (2015), Peranan Sistem Informasi Manajemen. (http://iamreiken-hirameki2gind.blogspot.co.id/2013/10/peranan-sistem-informasimanajemen.html) (Update terakhir 19 Desember 2011) (Diakses 04 Oktober 2015)



Irdatama Santia Anindita, Google (2015), Makalah Sistem Informasi. (http://tama-anindita.blogspot.co.id/2014/05/contoh-makalah-sistem-informasi.html) (Update terakhir 11 Mei 2014) (Diakses 04 Oktober 2015)