Makalah Sterilisasi Menggunakan Kimia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH STERILISASI MENGGUNAKAN KIMIA



DISUSUN OLEH: 1.ALZA(B.21.12.002) 2.RISKA DESVIANA(B.21.12.016) 3.ADILA AGUSTIN(B.21.12.001) 4.NANDA(B.21.12.010) MATA KULIAH:KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KEBIDANAN DOSEN PEMBIMBING:YULI SURYANTI,M.Tr.Keb



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA ADIGUNA PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN PALEMBANG TAHUN 2021



BAB 1 PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Sterilisasi adalah cara untuk mendapatkan suatu kondisi bebas mikroba atau setiap proses yang dilakukan baik secara fisika, kimia, dan mekanik untuk membunuh semua bentuk kehidupan terutama mikroorganisme. Dalam bidang mikrobiologi baik dalam pengerjaan penelitian atau praktikum, keadaan steril merupakan syarat utama berhasil atau tidaknya pekerjaan kita dilaboratorium.Pengetahuan tentang prinsip dasar sterilisasi dan desinfeksi sangat diperlukan untuk melakukan pekerjaan di bidang medis yang bertanggung jawab.



2.TUJUAN Berdasarkan dari hal tersebut diatas, maka diadakanlah makalah ini guna memberikan pemahaman kepada kita tentang hal-hal yang berkaitan dengan sterilisasi serta menambah pengetahuan dan keterampilan kita tentang teknik atau tata cara sterilisasi menggunakan kimia



3.RUMUSAN MASALAH 1.Apa pengertian sterilisasi menggunakan kimia? 2.Alat-alat yang dapat disterilisasikan? 3.Apa saja metode sterilisasi menggunakan kimia? 4. Apa manfaat dari sterilisasi menggunakan kimia?



5.Apa peran bidan dalam sterilisasi?



BAB 2 PEMBAHASAN 1.PENGERTIAN STERILISASI MENGGUNAKAN KIMIA Sterilisasi kimia merupakan metode desinfeksi alat atau instrumen dengan cara merendamnya dalam larutan desinfektan.Sterilisasi dengan cairan kimia seperti Paraceticacid,Glutaraldehydedan Hydrogenperoxide. Proses sterilisasi sangat penting sekali dilakukan, seperti di Rumah Sakit sebagai pencegahan infeksi nosokomial. Keberhasilan usaha tersebut akan dipengaruhi oleh kualitas,dan kuantitas mikroorganisme yang terdapat pada bahan, alat serta lingkungan kerja (Septiari, 2012).Proses sterilisasi baik secara kimia atau yang lain, sebelumnya alat / bahan yang akan disterilkan harus dilakukan proses dekontaminasi, pencucian, dan pembilasan.Cara melakukan sterilisasi kimia menggunakan klorin adalah (Uliyah dan Hidayat, 2008) : 1. Meletakkan peralatan yang sudah dicuci dalam keadaan kering. 2. Merendam seluruh alat dalam larutan klorin 0,5% selama 20 menit.



3. Membilas alat dengan air matang dan angin-anginkan sampai kering, kemudian simpan di tempat DTT (Desinfeksi Tingkat Tinggi). 4. Setelah kering, pindahkan ke wadah DTT dan tutup rapat.



2.JENIS PERALATAN YANG DAPAT DI STERILISASIKAN Jenis Peralatan yang Dapat Disterilkan: 1.Peralatan kesehatan yang terbuat dari logam, misalnya pinset, gunting, speculum dan lainlain. 2.Peralatan kesehatan yang terbuat dari kaca, misalnya semprit (spuit), tabung kimia dan lainlain. 3.Peralatan kesehatan yang terbuat dari karet, misalnya, kateter, sarung tangan, pipa penduga lambung, drain dan lain-lain. 4 Peralatan kesehatan yang terbuat dari ebonit, misalnya kanule rectum, kanule trachea dan lain-lain. 5.Peralatan kesehatan yang terbuat dari email, misalnya bengkok (nierbekken), baskom dan lain-lain. 6.Peralatan kesehatan yang terbuat dari porselin, misalnya mangkok, cangkir, piring dan lainlain. 7.Peralatan kesehatan yang terbuat dari plastik, misalnya selang infuse dan lain-lain 8.Peralatan kesehatan yang terbuat dari tenunan, misalnya kain kasa, tampon, dock operasi, baju, sprei, sarung bantal dan lain-lain



3.METODE STERILISASI MENGGUNAKAN KIMIA Menurut Lay dan Hastowo (1992), bahan yang menjadi rusak bila disterilkan pada suhu yang tinggi dapat disterilkan secara kimiawi dengan menggunakan gas.Bahan kimia yang sering digunakan antara lain : 1. Alkohol, daya kerjanya adalah mengkoagulasi protein. Cairan alkohol yang umum digunakan berkonsentrasi 70-80 % karena konsentrasi yang lebih tinggi atau lebih rendah kurang efektif. 2. Khlor, Gas khlor dengan air akan menghasilkan ion hipokloride yang akan mengkoagulasikan protein sehingga membran sel rusak dan terjadi inaktivasi enzim.



3. Yodium, daya kerjanya adalah bereaksi dengan tyrosin, suatu asam amino dalam emzim atau protein mikroorganisme. Antiseptik berbasis iodium tidak tepat bila digunakan pada sterilisasi alat medis atau gigi, karena dapat meninggalkan noda. 4. Formaldehida 8 % merupakan konsentrasi yang cukup ampuh untuk mematikan sebagian besar mikroorganisme. Daya kerjanya adalah berkaitan dengan amino dalam protein mikrobia. Bahan ini bekerja secara lambat dan memerlukan tingkat kelembaban relative sekitar 70%. Formaldehide biasa dijual dalam bentuk polimer padat paraformaldehide dalam bentuk flakes atau tablet atau dalam bentuk formalin. 5. Glutaraldehide, bahan ini bersifat non korosif dan bekerja lebih cepat daripada formaldehid, hanya diperlukan beberapa jam untuk membunuh bakteri. Bahan ini aktif melawan bakteri vegetatif, spora, jamur, virus yang mengandung lipid maupun yang tidak. 6. Gas etilen oksida, gas ini digunakan terutama untuk mensterilkan bahan yang dibuat dari plastik. 7. Natrium diklorososianurat, bahan ini berbentuk bubuk, berisi 60% klor. Diterapkan pada tumpahan darah atau cairan yang bersifat memiliki bahaya biologi lain selama 10 menit baru kemudian dilanjutkan dengan pembersihan yang lebih lanjut. 8. Kloramina, bahan ini berbentuk serbuk berisi 25% klor, dan hamper tidak berbau. Bahan ini dapat digunakan untuk membasmi kuman air pada minuman. Ketika digunakan pada konsentrasi akhir dengan hanya mengandung 1-2 mg/L klor. 9. Klor dioksida, bahan ini adalah sebuah germisida kuat dan bekerja secara cepat. Bahan aktif ini didapat dengan cara mereaksikan asam klorida dengan natrium hipoklorit. 10. Senyawa fenolik, senyawa ini aktif melawan bakteri vegetatif dan virus lipid, namun tidak aktif dalam melawan spora. Senyawa ini biasanya berupa Triklosan dan Klorosilenol yang biasa digunakan sebagai antiseptik. 11. Senyawa Amonium Kuartener, banyak digunakan sebagai campuran dan juga dikombinasikan dengan germisida lain, seperti alkohol. 12. Hidrogen peroksida dan peracis, merupakan oksidan kuat dan germisida efektif yang berspektrum luas. Bahan ini dinilai lebih aman bagi manusia dan lingkunagn daripada klor.



4.APA MANFAAT DARI STERILISASI MENGGUNAKAN KIMIA Mencegah suatu peralatan cepat rusak(alat laboratorium, alat masak, alat kedokteran). Mencegah adanya infeksi terhadap bakteri berbahaya. Menjamin kebersihan alat suastu alat. Sebagai jaminan suatu produk sudah steril dan aman digunakan oleh suatu konsumen.



5.PERAN BIDAN DALAM STERILISASI Peran Bidan dalam Sterilisasi Sterilisasi adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri, jamur, parasit dan virus) termasuk endospora bakteri pada benda mati ataupun instrument yang digunakan dengan cara uap air tekanan tinggi (otoklaf), panas kering (oven), sterilan kimia atau radiasi. Sterilisasi ini dilakukan bukan hanya bertujuan untuk menjaga keselamatan pasien tetapi juga untuk menjaga keselamatan diri sendiri sebagai petugas kesehatan. Apalagi bagi seorang bidan, tentu saja alat-alat yang digunakan harus selalu terhindar dari mikroorganisme yang mengancam keselamatan jiwa dan nyawa sang pasien.



3.PENUTUP A.KESIMPULAN Sterilisasi kimia merupakan metode desinfeksi alat atau instrumen dengan cara merendamnya dalam larutan desinfektan.Sterilisasi dengan cairan kimia seperti Paraceticacid,Glutaraldehydedan Hydrogenperoxide. Proses sterilisasi sangat penting sekali dilakukan, seperti di Rumah Sakit sebagai pencegahan infeksi nosokomial. Cara melakukan sterilisasi kimia menggunakan klorin adalah (Uliyah dan Hidayat, 2008) : 1. Meletakkan peralatan yang sudah dicuci dalam keadaan kering. 2. Merendam seluruh alat dalam larutan klorin 0,5% selama 20 menit. 3. Membilas alat dengan air matang dan angin-anginkan sampai kering, kemudian simpan di tempat DTT (Desinfeksi Tingkat Tinggi). 4. Setelah kering, pindahkan ke wadah DTT dan tutup rapat. Jenis Peralatan yang Dapat Disterilkan: 1.Peralatan kesehatan yang terbuat dari logam, misalnya pinset, gunting, speculum dan lainlain. 2.Peralatan kesehatan yang terbuat dari kaca, misalnya semprit (spuit), tabung kimia dan lainlain. 3.Peralatan kesehatan yang terbuat dari karet, misalnya, kateter, sarung tangan, pipa penduga lambung, drain dan lain lain. Cara atau metode menggunakan sterilisasi menggunakan kimia 1.Alkohol, daya kerjanya adalah mengkoagulasi protein. Cairan alkohol yang umum digunakan berkonsentrasi 70-80 % karena konsentrasi yang lebih tinggi atau lebih rendah kurang efektif.



2. Khlor, Gas khlor dengan air akan menghasilkan ion hipokloride yang akan mengkoagulasikan protein sehingga membran sel rusak dan terjadi inaktivasi enzim. 3. Yodium, daya kerjanya adalah bereaksi dengan tyrosin, suatu asam amino dalam emzim atau protein mikroorganisme. Antiseptik berbasis iodium tidak tepat bila digunakan pada sterilisasi alat medis atau gigi, karena dapat meninggalkan noda. 4. Formaldehida 8 % merupakan konsentrasi yang cukup ampuh untuk mematikan sebagian besar mikroorganisme. Daya kerjanya adalah berkaitan dengan amino dalam protein mikrobia. Bahan ini bekerja secara lambat dan memerlukan tingkat kelembaban relative sekitar 70%. Formaldehide biasa dijual dalam bentuk polimer padat paraformaldehide dalam bentuk flakes atau tablet atau dalam bentuk formalin. 5. Glutaraldehide, bahan ini bersifat non korosif dan bekerja lebih cepat daripada formaldehid, hanya diperlukan beberapa jam untuk membunuh bakteri. Bahan ini aktif melawan bakteri vegetatif, spora, jamur, virus yang mengandung lipid maupun yang tidak. Manfaat sterilisasi menggunakan kimia yaitu mencegah suatu peralatan cepat rusak(alat laboratorium, alat masak, alat kedokteran). Mencegah adanya infeksi terhadap bakteri berbahaya.



B.SARAN Merebaknya pandemi virus Corona atau Covid-19 saat ini, membuat masyarakat informasi simpang siur di dunia maya mendapat berbagai istilah mulai disinfektan, antiseptik, hingga sterilisasi. Baru-baru ini,World Health Organization (WHO) telah memberi peringatan terkait bahaya pemakaian alkohol dan klorin pada tubuh,jadi sebisa mungkin harus menggunakan dengan cara yang benar.