Makalah Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman Terhadap Ipoleksosbudhankam Dalam Membangun Integrasi Nasional [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman Terhadap Ipoleksosbudhankam dalam Membangun Integrasi Nasional Makalah Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan



Disusun Oleh: Kelompok 2 Kelas XI IPS 4 Nilan Sari Lilis Sri Mulyati Tia Sofianti Aditya Dede Ramdani Wawa Muhamad Akmal



SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BANTARUJEG Jln. Siliwangi No. 55 Bantarujeg Majalengka 45464 2020



KATA PENGANTAR Alhamdulillah.. Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan hidayah-Nya. Segala pujian hanya layak kita aturkan kepada Allah SWT. Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta petunjuk-Nya yang sungguh tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang penulis beri judul ”Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman Terhadap Ipoleksosbudhankam dalam Membangun Integrasi Nasional”. Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan rasa berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada mereka, kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan, moril, dan kepercayaan yang sangat berarti bagi penulis. Berkat dukungan mereka semua kesuksesan ini dimulai, dan semoga semua ini bisa memberikan sebuah nilai kebahagiaan dan menjadi bahan tuntunan kearah yang lebih baik lagi. Penulis tentunya berharap isi makalah ini tidak meninggalkan celah, berupa kekurangan atau kesalahan, namun kemungkinan akan selalu tersisa kekurangan yang tidak disadari oleh penulis. . Bantarujeg, Februari 2020 Penulis,



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR........................................................................................i DAFTAR ISI......................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1 A. Latar Belakang.........................................................................................1 B. Rumusan Masalah....................................................................................2 C. Tujuan Penulisan......................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3 A. Pengertian dari Ancaman Non-Militer.....................................................3 B. Strategi untuk Menghadapi Ancaman di Bidang Ideologi.......................3 C. Strategi untuk Menghadapi Ancaman di Bidang Politik..........................5 D. Strategi untuk menghadapi Ancaman di Bidang Ekonomi......................9 E. Strategi untuk Menghadapi Ancaman di Bidang Sosial Budaya...........11 F.



Strategi untuk menghadapi Ancaman di Bidang Teknologi dan Informasi...............................................................................................11



G. Strategi untuk Menghadapi Ancaman di Bidang Keselamatan Umum..12 H. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan.....12 BAB III PENUTUP.........................................................................................15 A. Kesimpulan............................................................................................15 B. Kritik dan Saran.....................................................................................15 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................16



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Strategi



pertahanan



dalam



menghadapi



ancaman



militer



disesuaikan dengan jenis ancaman dan besarnya risiko yang dihadapi. Strategi Pertahanan untuk menghadapi ancaman militer berupa agresi militer berbeda dengan strategi pertahanan dalam menghadapi ancaman yang jenisnya bukan agresi militer. Agresi militer mengancam totalitas eksistensi bangsa dan negara sehingga harus dihadapi dengan strategi pertahanan dalam kerangka operasi militer perang dengan pengerahan segenap kekuatan nasional. Sebaliknya, ancaman militer yang lain tidak selalu harus dihadapi dengan OMP. Keanekaragaman yang terjadi di Indonesia merupakan sebuah potensi sekaligus tantangan. Dikatakan sebagai sebuah potensi, karena keanekaragaman yang dimiliki tersebut akan membuat bangsa kita menjadi bangsa yang besar dan memiliki kekayaan yang melimpah baik kekayaan alam maupun kekayaan budaya yang dapat menarik minat wisatawan asing untuk mengunjungi Indonesia. Keanekaragaman bangsa Indonesia juga merupakan sebuah tantangan bahkan ancaman. Walaupun keanekaragaman bangsa Indonesia selalu diarahkan pada persatuan dan kesatuan bangsa dan negara, tetap saja bangsa Indonesia selalu menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun dari luar Indonesia. Salah satunya adalah ancaman terhadap aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya bangsa Indonesia yang merupakan ancaman non-militer. Ancaman non-militer merupakan golongan ancaman pertahanan yang sifatnya tidak secara langsung mengancam kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa. Namun, resiko yang ditimbulkan dari ancaman nonmiliter dapat berimplikasi mengganggu stabilitas nasional. Terganggunya stabilitas nasional tidak saja menghambat pembangunan nasional, tetapi 1



lambat-laun dapat berkembang menjadi permasalahan yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, untuk menghadapi ancaman tersebut diperlukan strategi yang tepat. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan ancaman non-militer? 2. Bagaimana strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman dalam bidang ideologi? 3. Bagaimana strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman dalam bidang politik? 4. Bagaimana strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman dalam bidang ekonomi? 5. Bagaimana strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman dalam bidang sosial budaya? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui definisi dari ancaman non-militer. 2. Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di bidang ideologi. 3. Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di bidang politik. 4. Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di bidang ekonomi. 5. Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di bidang sosial budaya.



2



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian dari Ancaman Non-Militer Ancaman Non-militer adalah ancaman yang tidak menggunakan kekuatan senjata tetapi jika dibiarkan akan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman non-militer dapat berasal dari luar negeri atau dapat pula bersumber dari dalam negeri. Yang bertugas menghadapi ancaman nonmiliter adalah lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi dengan di dukung oleh unsur unsur lain dari kekuatan bangsa. Inti pertahanan nonmiliter adalah pertahanan secara nonfisik yang tidak menggunakan senjata, tetapi pemberdayaan faktor-faktor ideologi, politik, ekonomi, psikologi, sosial budaya, dan teknologi melalui profesi, pengetahuan dan keahlian serta kecerdasan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan. Sehingga dalam menghadapi ancaman nonmiliter menempatkan lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sebagai unsur utama, sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi dengan di dukung oleh unsur-unsur lain dari kekuatan bangsa. B. Strategi untuk Menghadapi Ancaman di Bidang Ideologi Strategi di bidang ideologi ditujukan untuk mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan, serta gangguan yang akan membahayakan kelangsungan kehidupan Pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan negara. Strategi di bidang ideologi menurut Noor Ms Bakry dirumuskan sebagai kondisi mental bangsa Indonesia yang berlandaskan keyakinan kebenaran ideologi Pancasila yang mengandung kemampuan untuk menggalang dan memelihara persatuan dan kesatuan nasional dan kemampuan untuk menangkal penetrasi ideologi asing serta nilai-nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. 3



Salah satu ancaman nonmiliter yang membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara adalah ancaman yang berdimensi ideologi. Upaya menghadapi ancaman ini adalah dengan kebijakan dan langkahlangkah politik yang tepat dan intensif untuk mencegah meluasnya pengaruh ideologi lain terhadap ideologi Pancasila. Strategi menghadapi ancaman ini dihadapi dengan konsep pertahanan berlapis berikut: 1. Lapisan terdepan dalam konsep penanganannya terdiri atas unsurunsur pertahanan nonmiliter, yakni kementrian atau lembaga pemerintah non-kementrian yang membidangi ideologi. 2. Kementrian serta unsur pemerintahan yang membidangi politik dalam negeri mengerahkan seluruh kekuatan politik serta instrument pemerintahan dalam negri mulai dari tingkat pusat sampai dengan tingkat daerah guna menghadapi ancaman berdimensi ideologi, sementara kementrian serta unsur pemerintahan yang membidangi politik luar negri mengerahkan jajarannya yang tersebar disetiap negara untuk penguatan langkah serta upaya diplomasi dalam menangkal usaha-usaha pihak lain yang mengancam ideologi Pancasila. 3. Unsur pemerintah yang membidangi informassi mendinamisasikan kekuatan nasional di bidang informasi untuk melakukan “operasi informasi imbangan” sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang dapat menangkal berbagai pengaruh asing yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. 4. Unsur pemerintah yang membidangi pendidikan melaksanakan proses pembelajaran dan kesadaran akan ideologi Pancasila secara bertingkat dan berlanjut kepada para siswa dan mahasiswa disemua tingkat dan jenjang Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan. 5. Unsur pemerintah yang membidangi agama memberdayakan para pemimpin



agama



untuk



menjadi



mitra



pemerintah



dalam



menyinergikan strategi untuk membentengi masyarakat dari ancaman penetrasi ideologi asing yang membahayakan keamanan negara. 4



6. Peran lapis pertahanan militer dalam hal ini dilaksanakan melelui program pelaksanaan bakti TNI yang secara intensif sesuai dengan wilayah kerja unit TNI. Titik berat pelaksanaanya adalah dengan peningkatan komunikasi sosial TNI yang diselenggarakan dalam format meningkatkan kesadaran bela negara, dengan memanfaatkan program bela negara di lingkungan pekerjaan, pendidikan dan perumahan dalam rangka revitalisasi Pancasila C. Strategi untuk Menghadapi Ancaman di Bidang Politik Dalam menghadapi ancaman yang berdimensi politik, strategi  pertahanan di bidang politik ditentukan oleh kemampuan sistem politik dalam menanggulangi segala bentuk ancaman yang ditujukan kepada keidupan politik bangsa Indonesia. Menurut Noor Ms Bakry, strategi di bidag politik terwujud dengan adanya kehidupan politik bangsa yang berlandaskan demokrasi Pancasila yang telah mampu memelihara stabilitas politik yang sehat dan dinamis serta mampu melaksanakan politik luar negri bebas aktif. Adapun langkah-langkah yang ditempuh untuk melaksanakan strategi dalam menghadapi ancaman berdimensi politik dilakukan melalui dua pendekatan berikut: 1. Pendekatan ke dalam, yaitu pembangunan dan penataan sistem politik dalam negri yang sehat dan dinamis dalam kerangka demokrasi yang menghargai kebhinnekaan atau kemajemukan bangsa Indonesia. Hasil yang diharapkan adalah terciptanya stabilitas politik dalam negri yang dinamis serta memberikan efek penangkal yang tinggi. Pentaan ke dalam diwujudkan melalui pembangunan dan penataan sistem politik dalam negri yang dikemas kedalam penguatan tiga pilar berikut. a. Penguatan penyelenggaraan pemerintahan negara yang sah, efektif, bersih, bewibawa, bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) dan bertanggung jawab yang berkemampuan mewujudkan tujuan pembentukan pemerintahan Negara, seperti tercantum dalam 5



pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. b. Penguatan lembaga legislatif sehingga menjadi lembaga yang berkualitas dan professional pada bidang lainnya. Lembaga legislatif yang mampu bekerja sama dengan pemerintah dalam memproses dan melahiran produk-produk legislasi (berupa peraturan perundang-undangan) bagi kepentingan pembangunan nasional. c. Penguatan kekuatan politik nasional baik partai politik maupun organisasi



masyarakat



sebagai



alat



untuk



memberdayakan



masyarakat sebagai subjek politik dan pembangunan nasional. Kekuatan politik berkewajiban mewujudkan dan meningkatkan perannya dalam pendidikan politik bagi waga Negara. 2. Pendekatan ke luar yang diarahkan untuk mendinamisasikan strategi dan upaya diplomatik melalui peningkatan peran instrument politik luar negri dalam membangun kerjasama dan saling percaya dengan negara-negara lain sebagai kondisi untuk mencegah atau mengurangi potensi konflik antar negara, yang dimulai dari tataran internal, regional, supraregional, hingga global. Pendekatan ke luar diwujudkan dengan cara berikut: a. Pada lingkup internal, yaitu melalui penciptaan, pembangunan dan peningkatan kondisi dalam negri yang semakin mantap dan stabil, yang dibarengi dengan upaya-upaya peningkatan dan perbaikan pertumbuhan ekonomi yang sehat dan kuat serta penguatan dan peningkatan kehidupan sosial kemasyarakatan. b. Pada lingkup regional, politik dan diplomasi Indonesia diarahkan untuk selalu aktif dan berperan dalam membangun dan meningkatkan kerjasama dengan negara lain dalam kerangka prinsip saling percaya, saling menghargai, dan tidak saling mengintervensi urusan dalam negri.



6



c. Pada lingkup supraregional, politik luar negri dikembangkan untuk berperan dalam penguatan ASEAN plus Enam yang terdiri atas 10 negara anggota bersama-sama dengan Cina, Jepang, Korea Selatan, India, Australia, dan Selandia Baru, melalui hubungan bilateral yang harmonis dan terpelihara serta diwujudkan dalam kerjasama yang lebih konkret. Dalam kerangka penguatan ASEAN plus Enam tersebut, kinerja politik luar negri Indonesia harus mampu membangun hubungan dan kerjasama yang memberikan jaminan atas kedaulatan dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, tidak adanya intervensi, terutama jaminan tidak adanya agresi terhadap wilayah kedaulatan Indonesia. d. Pada lingkup global, politik luar negri harus memainkan perannya secara maksimal dalam memperjuangkan kepentingan nasional melalui keberadaan Indonesia sebgai anggota PBB, Gerakan Nonblok, Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan Forum Regional ASEAN (ARF). Peran diplomasi harus mampu mengidentifikasi potensi-potensi ancaman berdimensi politik yang mengancam kedaulatan dan kepentingan nasional Indonesia serta melakukan langkah-langkah pencegahan. Strategi



Indonesia



untuk



menghadapi



ancaman



politik



Ancaman politik merupakan salah satu ancaman non milliter yang sifatnya mengancam secara tidak langsung seperti ancaman militer maupun ancaman ideologi yang notabennya memberikan ancaman pertahanan dan keamanan. Berbeda dengan ancaman militer yang dapat mengancam kedaulatan suatu negara, keberlangsungan bangsa, dan keselamatan rakyat, ancaman politik lebih memberikan ancaman pada aspek persepsi individu. Meskipun kelihatan sepele, namun ancaman politik merupakan salah satu ancaman yang sulit dihadapi. Ancaman ini dapat memecah belah suatu anggota kelompok dalam suatu bangsa. Jika terjadi



7



perpecahan kelompok akibat perbedaan paham politik maka lama kelamaan bangsa akan terpecah belah. Untuk menghadapi ancaman ini, strategi indonesia dalam menghadapi ancaman politik adalah dengan memperkuat asas kebersamaan dan persatuan yang telah dirumuskan dalam perundang undangan (UUD 1945). Hal ini juga ditegaskan dalam sila ke-3 pancasila yang berbunyi "Persatuan Indonesia". Kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan agar Indonesia tidak terpecah belah juga sangat diperlukan agar strategi menghadapi ancaman politik ini dapat berjalan dengan baik. Selain itu, aspek demokrasi juga sangat diperlukan sebagai salah satu pilar untuk menghadapi ancaan politik, pernyataan ini telah saya bahas dalam artikel sebelumnya yang berjudul Demokrasi: Pengertian, Makna, dan Hakikat Demokrasi. Ancaman



non



militer



pada



dasarnya



memang



dapat



mengganggu stabilitas suatu negara. Untuk melancarkan strategi Indonesia menghadapi ancaman politik yang umumnya berasal dari dalam Negeri dapat dilakukan dengan cara dibawah ini: Strategi menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari dalam Strategi pendekatan dari dalam adalah dengan melakukan penataan beserta pembangunan suatu sistem politik Negara yang dinamis dan sehat didalam kerangka negara yang bersifat deokratis (menghargai perbedaan dan kebhinekaan yang terdapat di Indonesia). Dengan menerapkan strategi ini diharapkan dapat tercipta suatu stabilitas sistem politik dalam negeri secara dinamis dan berdampak baik sebagai penangkal perpecahan. Selain itu penguatan penguatan di berbagai lembaga negara juga dapat menjadi pilar penopang kesuksesan strategi dan upaya ini. Lembaga negara yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme akan mewujudkan terbentuknya pemerintah negara yang sehat dan kokoh



8



seperti yang telah dicantumkan dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD 1945). Lembaga legislatif yang mengalami penguatan dari segi kualitas dan profesionalitas akan membawa Negara Indonesia menuju negara yang tertib, adil dan makmur. Dengan lembaga legislatif yang profesional maka akan tercipta produk produk perundang undangan berkualitas demi kepentingan rakyat. Selain itu, lembaga legislatif juga memegang



fungsi



kontrol



terhadap



suatu



penyelenggaraan



pemerintahan sebuah Negara. Hal ini harus dilaksanakan dengan landasan untuk kepentingan Negara dan bangsa bukan atas dasar kepentingan individu maupun golongan tertentu. Penguatan antar partai politik juga sangat penting dalam hal ini, karena penguatan partai politik memiliki tujuan untuk memberdayakan masyarakat sebagai subyek pembangunan nasional dan subyek politik. Hal ini harus dilandasi oleh asas gotong royong dan kejujuran antar partai politik. Strategi menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari luar. Upaya Indonesia menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari luar bermaksud mengusahakan upaya dan strategi diplomatik dengan melakukan pedekatan pendekatan politik luar negeri yang bertujuan membangun sebuah kerja sama antar Negara. Upaya ini dapat meningkatkan rasa saling percaya antae Negara dan mencegah terjadinya konflik antar Negara. Pendekatan dari luar dapat dibagi menjadi beberapa lingkup berdasarkan skalanya. D. Strategi untuk menghadapi Ancaman di Bidang Ekonomi Pembangunan di bidang ekonomi ditujukan untuk menciptakan kehidupan perekonomian bangsa Indonesia yang berlandaskan demokrasi ekonomi yang mampu memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta mampu menciptakan kemandirian ekonomi nasional berdaya saing yang tinggi. Kondisi tersebut dapat tercipta apabila Negara Indonesia 9



mempunyai strategi yang tepat untuk menghadapi berbagai ancaman di bidang ekonomi. Dalam menghadapi ancaman yang berdimensi ekonomi, sistem dan upaya pertahanan negara yang ditempuh adalah dengan membangun ketahanan di bidang ekonomi melalui penataan sistem ekonomi nasional yang sehat dan berdaya saing. Sasaran pembangunan bidang ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi bagi perwujudan stabilitas ekonomi yang memberikan efek kesejahteraan dan penangkalan yang efektif sekaligus mampu menjadi pemenang dalam era globalisasi. Untuk menghadapi tantangan tersebut, diperlukan upaya akselerasi pembangunan perekonomian nasional yang berdaya saing melalui pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Adapun strategi untuk menghadapi ancaman dibidang ekonomi diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Untuk menghadapi ancaman yang berdimensi ekonomi dari internal, prioritas kebijakan dapat berupa penciptaan lapangan kerja padat karya sebagai solusi memberantas kemiskinan, pembangunan infrastruktur , penciptaan iklim usaha yang kondusif, dan pemilihan teknologi yang tepat guna sebagai solusi pemerataan kesempatan kerja. 2. Untuk menghadapi ancaman yang berdimensi ekonomi dari eksternal, Indonesia harus membangun dan menjaga hubungan baik dengan negara-negara utama dalam tatanan ekonomi-politik dunia. 3. Unsur pertahanan militer dalam menghadapi ancaman berdimensi ekonomi, mengembangkan pilihan strategis untuk membantu unsure utama dari pertahanan non-militer. Dalam rangka upaya Indonesia menghadapi ancaman di bidang sosial budaya yang pengaruhnya dari luar maka Indonesia melakukan beberapa langkah, strategi dan upaya seperti: 1. Memelihara keselarasan dan keseimbangan fundamental. 2. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya bertoleransi. 3. Menghargai adanya perbedaan. 10



E. Strategi untuk Menghadapi Ancaman di Bidang Sosial Budaya Ancaman yang berdimensi sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam dan ancaman dari luar. Ancaman dari dalam didorong oleh isu kemiskinan, kebo dohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isuisu tersebut menjadi titik pangkal segala permasalahan, seperti separatisme, terorisme, kekerasan yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme, dan patriotisme. Ancaman dari luar berupa penetrasi nilai-nilai budaya dari luar negri yang sulit dibendung mempengaruhi tata nilai sampai pada tingkat lokal. Kemajuan teknologi informasi mengakibatkan dunia menjadi desa global tempat interaksi antarmasyarakat terjadi secara langsung. Sebagai akibatmya, terjadi benturan tata nilai sehingga lambat-laun nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa semakin terdesak misalnya oleh nilai-nilai individualisme, konsumerisme, dan hedonisme. Dalam menghadapi pengaruh dari luar yang dapat membahayakan kelangsungan hidup sosial budaya, Bangsa Indonesia berusaha memelihara keseimbangan dan keselarasan fundamental, yaitu keseimbangan antara manusia dengan alam semesta, manusia dengan masyarakat, manusia dengan Tuhan, keseimbangan kemajuan lahir dan kesejahteraan batin. Kesadaran akan perlunya keseimbangan dan keserasian melahirkan toleransi yang tinggi, sehingga menjadi bangsa yang berbhinneka dan bertekad untuk selalu hidup bersatu dengan memperhatikan perkembangan tradisi, pendidikan, kepemimpinan, integrasi nasional, kepribadian bangsa, persatuan dan kesatuan bangsa, dan pelestarian alam. F. Strategi untuk menghadapi Ancaman di Bidang Teknologi dan Informasi Perkembangan teknologi dan informasi semakin lama semakin pesat. Sebagai negara yang ingin masyarakatnya maju dan tidak mau tertinggal dengan negara-negara lain, Indonesia harus mengikuti perkembangan tersebut. Ancaman di bidang teknologi dan informasi tidak 11



jauh berbeda dengan bidang sosial budaya, yaitu melalui perkembangan IPTEK banyak pengaruh budaya dan kebudayaan luar yang sesuai ataupun tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia masuk dengan mudahnya. Selain itu, dengan perkembangan teknologi semakin marak terjadi kejahatan teknologi atau cybercrime. Strategi bangsa Indonesia dalam mencegah terjadinya ancaman bidang teknologi dan informasi adalah dengan membatasi diri dalam mengakses internet. Selain itu, dengan peningkatan pemahaman terhadap agama dan Pancasila sehingga dapat menjadi benteng terhadap hal-hal yang bertentangan dengan kepribadian kita, misalnya gaya hidup, sikap dan budaya asing. G. Strategi untuk Menghadapi Ancaman di Bidang Keselamatan Umum Ancaman bagi keselamatan umum dapat terjadi karena bencana alam, misalnya gempa bumi, meletusnya gunung, dan tsunami. Ancaman karena manusia, misalnya penggunaan obat-obatan dan bahan kimia, pembuangan limbah industry, kebakaran, serta kecelakaan transportasi. Strategi dalam menghadapi ancaman keselamatan umum misalnya sebagai berikut: 1. Menjaga keseimbangan alam. 2. Menjaga kebersihan lingkungan. 3. Membuat kebijakan atau peraturan yang jelas dan tegas terhadap pemakaian obat-obatan sesuai dosisnya. 4. Menegakkan hukum terhadap pemakaian bahan kimia yang melebihi dosis yang dapat membahayakan manusia khususnya dan makhluk hidup lain pada umumnya. H. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah mengatur strategi pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia dalam mengatasi



12



ancaman militer tersebut. Pasal30 ayat (1) sampai (5) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan sebagai berikut. 1. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. 2. Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui system pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung. 3. Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara. 4. Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga kemanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum. 5. Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga memberikan gambaran bahwa strategi pertahanan dan keamanan negara untuk mengatasi berbagai macam ancaman militer dilaksanakan dengan menggunakan



sistem



pertahanan



dan



keamanan



rakyat



semesta



(sishankamrata). Sistem pertahanan dan kemanan rakyat semesta pada hakikatnya adalah segala upaya menjaga pertahanan dan keamanan negara yang seluruh rakyat dan segenap sumber daya nasional, sarana dan prasarana nasional, serta seluruh wilayah negara merupakan satu kesatuan pertahanan yang utuh dan menyeluruh. Sistem pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta bercirikan berikut.



13



1. Kerakyatan,yaitu orientasi pertahanan dan keamanan negara diabdikan oleh dan untuk kepentingan seluruh rakyat. 2. Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi upaya pertahanan. 3. Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyebar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan kondisi geografis sebagai negara kepulauan.



14



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Ancaman Non-militer adalah ancaman yang tidak menggunakan kekuatan senjata tetapi jika dibiarkan akan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Yang bertugas menghadapi ancaman non-militer adalah lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi dengan di dukung oleh unsur unsur lain dari kekuatan bangsa. Inti pertahanan nonmiliter adalah pertahanan secara nonfisik yang tidak menggunakan senjata, tetapi pemberdayaan faktor-faktor ideologi, politik, ekonomi, psikologi, sosial budaya, dan teknologi melalui profesi, pengetahuan dan keahlian serta kecerdasan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan. Sehingga dalam menghadapi ancaman nonmiliter menempatkan lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sebagai unsur utama, sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi dengan di dukung oleh unsur-unsur lain dari kekuatan bangsa. Beberapa strategi yang diperlukan untuk menghadapi ancaman non-militer yaitu diantaranya: strategi dalam menghadapi ancaman di bidang ideologi, strategi dalam menghadapi ancaman di bidang politik, strategi dalam menghadapi ancaman di bidang ekonomi, strategi dalam menghadapi ancaman di bidang sosial budaya. B. Kritik dan Saran Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami. Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, alfa dan lupa. 15



DAFTAR PUSTAKA https://www.slideshare.net/sumayawulandari/strategi-mengatasi-berbagaiancaman-terhadap-ipoleksosbudhankam-dalam-membangun-integrasi-nasional https://www.academia.edu/35671151/ MAKALAH_STRATEGI_DAN_UPAYA_DALAM_MENGATASI_ANCAM AN_INTEGRASI_NASIONAL



16