Makalah Suku Aborigin [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS KELOMPOK



SUKU ABORIGIN SEBAGAI SUKU BANGSA ASLI AUSTRALIA



Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Australia dan Oceania Dosen : Danu Eko Agustinova S.Pd.,M.Pd.



Disusun Oleh: Zadan Akmal Fatah



(18406244015)



Ayudya Nilamjati W (18406244026)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2019



i



KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya kepada kita semua sehingga pada kesempatan ini kami dapat menyelesaikan makalah tentang suku aborigin sebagai suku bangsa asli australia. Adapun makalah ini kami sususn guna memenuhi tugas Sejarah Australia dan Oceania. Makalah ini disusun secara sistematis dan sesuai dengan fakta keadaan yang terjadi. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada : 1. Danu Eko Agustinova S.pd.,M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Sejarah Australia dan Oceania 2. Rekan satu kelompok yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami berharap dengan dibuatnya makalah ini dapat membantu pembaca untuk mengetahui suku aborigin sebagai suku bangsa asli australia. Apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan dan kekurangan kami memohon maaf.



Yogyakarta ,19 Februari 2019



Tim penyusun



ii



DAFTAR ISI Halaman Judul .................................................................................................................. i Kata Pengantar .................................................................................................................. ii Daftar Isi ........................................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1 A. Latar Belakang ...................................................................................................... 2 B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 3 C. Tujuan ................................................................................................................... BAB II PEMBAHASAN A. Asal Usul Suku Aborigin di Australia.................................................................. B. Perkembangan Suku Aborigin di Australia.......................................................... C. Eksistensi Suku Aborigin saat ini............................................................................ BAB III SIMPULAN ........................................................................................................ DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Australia merupakan negara dengan jumlah penduduk sekitar 21 juta jiwa. Negara ini memiliki kebudayaan yang diwariskan secara turun-temurun yang berasal dari suku aborigin. ciri- ciri yang dimiliki suku aborigin hampir sama dengan penduduk papua, suku toala di Sulawesi, orang Sakai di Malaysia, penduduk asli Sumatera, orang Veddas di Srilanka, dn suku pegununggan asli di India Selatan seperti kulit yang berwarna gelap atau coklat (hitam kalau terbakar sinar matahari), rambut keriting bergelombang namun sebagian warnanya kemerah-merahan atau cokelat pucat, muka dan tubuh ditumbuhi oleh bulu-bulu yang lebat, dahi sempit atau mundur, mulut lebar rongga mata dalam, alis mata menonjol, rahang menonjol, tulang tengkorak tebal, tinggi badan rata-rata 5 kaki dan 5/6 inci. . Di perkirakan bahwa lebih dari 750.000 penduduk suku aborigin mendiami benua Australia pada tahun 1788. Suku ini telah menjadi penduduk asli australia sebelum kedatangan bangsa kulit putih atau Eropa yang secara perlahan-lahan telah menyingkirkan keberadaan mereka sehingga akhirnya suku aborigin menjadi terkucilkan. Kehidupan penduduk asli yang masih food gathering tidak mampu menghadapi bangsa kulit putih yang kehidupannya sudah lebih maju. Australia juga menjadi salah satu negara yang memiliki permasalahan sosial dengan penduduk asli, Suku Aborigin. Penduduk asli Australia harus mengalami diskriminasi selama beratus-ratus tahun dan juga ketidakadilan. Diskriminasi yang terjadi pada penduduk suku aborigin misalnya saja dalam konstitusi Australia bahwa penduduk suku aborigin tidak diakui sebagai pribumi. Permasalahan lainnya juga pada saat masa kolonialisasi dimana terjadi perampasan tanah suku aborigin, perbudakan, pemusnahan hukum budaya dan agama penduduk lokal, serta pemisahan anak (suku aborigin) dari keluarganya. Selain itu di masa sekarang adanya ketidakadilan dalam hal pendidikan, akses kesehatan yang susah, dan kesempatan kerja yang sedikit.



B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut. 1



1. Bagaimana Asal usul Suku Aborigin di Australia? 2. Bagaimana tingkat peradaban Suku Aborigin? 3. Bagaimana perkembangan Suku Aborigin di Australia? 4. Bagaimana Eksistensi Suku Aborigin saat ini?



C. Tujuan Sesuai dengan rumusan masalah yang diutarakan tersebut, maka makalah ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui bagaimana asal usul Suku Aborigin di Australia 2. Mengetahui tingkat peradaban Suku Aborigin 3. Mengetahui perkembangan Suku Aborigin di Australia 4. Mengetahui eksisitensi Suku Aborigin saat ini



D. Manfaat 1. Menambah wawasan mengenai asal usul Suku Aborigin 2. Menambah wawasan mengenai tingkat peradaban Suku Aborigin 3. Menambah wawasan mengenai perkembangan Suku Aborigin di Australia 4. Menambah wawasan mengenai eksistensi Suku Aborigin



2



BAB II PEMBAHASAN



A. Asal Usul Suku Aborigin di Australia



Diakses dari https://www.google.com/search?q=suku+aborigin&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjzgtj Bpb7gAhUVT48KHQLpBGQQ_AUIDigB&biw=1366&bih=657#imgdii=RyUX71HWGlYXM:&imgrc=dBvmOWLMBt73MM:



Suku Aborigin merupakan penduduk asli yang menempati wilayah utama di benua Australia, Tasmania, dan pulau-pulau sekitarnya. Sebutan tersebut diambil dari bahasa latin yaitu “aborigine” “(ab” berarti dari dan “origo” yang berarti asal,awal). Sementara kata “Aboriginal”digunakan di Inggris sejak abad ke-17 yang memiliki arti pertama atau yang paling awal dikenal, berasal dari. Australia menggunakan kata “aboriginal” untuk menyebut penduduk aslinya sejak awal tahun 17891.



2



Nenek moyang suku Aborigin



kemungkinan datang ke benua Australia berasal gelombang migrasi dari Afrika sekitar 72 ribu tahun silam. Perdebatan sengit terkait dengan asal usul suku Aborigin masih menjadi topik hangat. Hal itu dikarenakan banyaknya studi yang menghasilkan teori yang berbeda terkait dengan asal usul suku aborigin.



1



Amalia Fitriani,2010, “Penerapan Kebijakan Asimilasi Terhadap Anak-anak Aborigin “Half Caste” di Australia (1937-1967), Diakses dari http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20161083-RB04A261p-Penerapan%20kebijakan.pdf pada tanggal 7 Februari 219 pukul 17.11 2 Rifai Shodiq,”Sejarah Suku Aborigin”, Diakses dari http://wawasansejarah.com/sejarah-suku-aborigin/ pada tanggal 7 Februari pukul 21.16



3



Menurut Elkin (1956) penduduk asli Australia ini memasuki Australia dari arah utara. Diperkirakan pintu masuknya adalah garis pantai utara, mulai dari Semenanjung Timur sampai pantai daerah Kimberley di sebelah barat. sementara itu Shaw (1969) menjelaskan bahwa kemungkinan mereka bergerak ke arah Australia karena terdesak oleh bangsa yan lebih kuat. Dari daratan India dan semenanjung Malaysia mereka bergerak ke arah selatan dan melalui Indonesia (Laut Timor Arafuru, dan Selat Tores). Mereka selanjutnya masuk ke Australia. Dugaan ini kemungkinan didasarkan pada adanya persamaan ciri-ciri fisik dengan orang di sebelah utara Australia. Diduga mereka memasuki Australia lewat Laut Timor, Laut Arafura, dan Selat Torres. 3 Tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan suku aborigin datang ke Australia. Ada yang berpendapat seribu atau beberapa tahun yang lalu. Menurut Clark (1986) berdasarkan tes karbon mereka sudah dari 30.000 tahun yang lalu. Hal itu sependapat dengan Bereson dan Rosenbalt (1979). Sementara itu dalam buku The Official Bicentennial Diary (1988) dikatakan bahwa mereka telah datang ke Australia sekitar 40.000 atau mungkin 70.000 tahun yang lalu.4 Ada juga yang berpendapat bahwa nenek moyang suku Aborigin kemungkinan datang ke benua selatan melalui rakit, pada saat fluktuasi iklim dan permukaan laut menciptakan jalur yang memungkinkan pergerakan manusia dari barat ke timur melintasi wilayah Indonesia. 5 Menurut studi terkait genome yang dipubikasikan di Jurnal ilmiah nature tanggal 21 september 2016, yang dilakukan oleh tim peneliti dari University of Combridge yang dikepalai oleh professor Eske Willerslev terkait asal usul suku Aborigin dianggap merupakan studi yang paling lengkap. Hasil penelitiannya mengungkap bahwa nenek moyang orang papua dan Aborigin meninggalkan Afrika sekitar 72 ribu tahun yang lalu dan berhasil tiba di benua yang dinamakan “Sahul” sekitar 50 ribu tahun yang lalu. Kemudian sekitar 31 ribu tahun yang lalu sebagian besar masyarakat Aborigin terisolasi secara genetis satu dengan yang lainnya yang membuat kelompok Aborigin ini memiliki keragaman genetik yang tinggi. Benua yang dinamakan “Sahul” ini merupakan gabungan 3



Anonim,Tidak Ada Tahun Terbit,“Perkembangan Awal Kehidupan Masyarakat Di Australia”, Diakses melalui Jurnal Pendidikan sejarah http://file.upi.edu pada tanggal 8 Februari 2019 pukul 20.15 4 Siboro,J. 1996. Sejarah Australia.( Bandung: Tarsito). Hlm. 16-17. 5 Rifai Shodiq, “Sejarah Suku Aborigin”, Diakses melalui http://wawasansejarah.com/sejarah-suku-aborigin/ pada tanggal 9 Februari 2019 pukul 20.28



4



benua Australia, Papua, dan Tasmania yang pernah ada dalam satu daratan sekitar 50 ribu tahun yang lalu. Pada zaman es diperkirakan sekitar 20-30 ribu tahun yang lalu benua Australia dan pulau irian masih dalam satu daratan. Nenek moyang orang papua dan Aborigin ternyata terpisah sekitar 37 ibu tahun yang lalu jauh sebelum benua Australia akhirnya terpisah dengan pulau Irian sekitar 8 ribu tahun yang lalu. Setelah kedua kelompok ini terisolasi satu dengan yang lainnya, kedua kelompok ini selanjutnya mengalami adaptasi dan brevolusi secara terpisah dalam kondisi lingkungan yang berbeda.6



B. Tingkat Peradaban Suku Aborigin Suku aborigin sudah mengenal peradaban karena mereka telah memiliki kebudayaan seperti ritual-ritual adat, memiliki senjata berupa bumerang, dan lainnya , namun tingkat intelektual mereka belum berkembang. Otak suku aborigin itu belum bisa menyeimbangi orang-orang eropa sehingga kehidupan mereka itu masih tertinggal jauh di banding dengan bangsa eropa. Kebudayaan-kebudayaan yang dimiliki Suku Aborgin di Australia 1. Budaya berburu Kebudayaan ini timbul dari kebiasaan suku aborigin yang sering berpetualang yakni berburu dan menjala binatang 2. Budaya Bumerang



C. Perkembangan Suku Aborigin di Australia Suku Aborigin kerap dianggap memiliki kedudukan yang lebih rendah dari manusia. Padahal suku Aborigin adalah penduduk asli dari bangsa Australia sebelum bangsa kulit putih masuk. Ketika Inggris datang pada 1788, jumlah aborigin yang hidup sekitar 300.000 jiwa. Menurut William Dampier, masyarakat abrigin adalah masyarakat yang paling menyedihkan di dunia, warga aborigin tidak berkeinginan untuk melakukan 6



Ronny Rachman Noor, 2016, “Orang Papua dan Aborogin Berasal dari Satu Nenek Moyang”, Diakses dari https://www.kompasiana.com/rrnoor/57e314acfc22bd48095b8b4e/orang-papua-dan-aborigin-berasal-dari-satunenek-moyang pada tanggal 9 Februari pukul 22.19



5



perubahan dari masyarakat barbar ke masa peradaban. Tidak pernah ada hubungan baik yang terjalin antara masyarakat aborigin dengan bangsa barat dimana aborigin tidak siap dengan modernisasi yang dibawa oleh bangsa barat dan menganggap itu semua akan merusak wilayah mereka, keduanya pun saling berperang untuk mendapatkan wilayah.7 Semenjak orang-orang Eropa datang ke Australia, masyarakat Aborigin sering kali mendapat perlakuan diskriminatif, mereka tidak dianggap sebagai pemilik kekuasaan wilayah Australia. Perlakuan buruk yang dialami oleh Aborigin seperti halnya dalam konstitusi Australia yang disebutkan bahwa penduduk Aborigin tidak terhitung sebagai bagian dari penduduk Australia. Akan tetapi pada federasi menetapkan bahwa Pribumi Australia merupakan kontrol dan tanggung jawab negara bagian dan teritori Australia. Hal yang terjadi justru perundang-undangan yang dibuat dan ditetapkan oleh masingmasing negara bagian Australia tidak memihak dan melindungi Aborigin, justru semakin mendiskriminasi. Contohnya yaitu ketetapan perundang-undangan Australia Barat, The WA Aborigin Act 1905 yang menyebutkan bahwa keturunan yang merupakan setengah kasta Aborigin harus dihapus dari keluarga Aborigin. 8 Pada tahun 1967 adalah referendum hak Aborigin. Masyarakat Aborigin boleh untuk mengikuti pemilihan disemua koloni kecuali Quessland dan Australia Barat. Sejak referendum 1967 ada banyak perubahan-perubahan yang terjadi . Pada 1968 untuk pertama kali dibangun kantor Commonwealth hubungan Aborigin untuk sarana rekomendasi kebijakan dan koordinasi program. Pemerintah Australia yang selanjutnya sangat mendukung upaya pengakuan dan rekonsiliasi masyarakat Aborigin kedalam konstitusi Australia. Kevin Rudd, Julia Giliard, dan Tonny Abbot merupakan perdana menteri yang sangat mengupayakan pengakuan status masyarakat Aborigin. Pada tahun 1970-an , pemerintah Australia mulai memberikan peluang kepada orang aborigin, utamanya di bidang politik serta pendidikan. Ada beberapa tokoh suku Aborigin yang berhasil tampil di panggung politik. Pertama yaitu Neville Bonner yang dikenal atas pencapaiannya sebagai aborigin pertama yang terpilih sebagai anggota parlemen federal Australia , disusul dengan Douglas Nichols Aborigin pertama yang terpilih sebagai



7



Anna Yulia Hartati dan Aileyas Kabo, Jurnal Pengakuan Indigenous People di Australia, Hal 8 Ibid hal 10-11



8



6



senator mewakili negara bagian Queensland.9 Pada masa pemerintahan Julia Gillard di tahun 2013, Majelis Rendah Parlemen Australia berhasil meloloskan RUU yang mengakui masyarakat Aborigin dan Kepulauan Selat Tores sebagai penduduk pertama Australia. Perdana Menteri yang menjabat selanjutnya Tonny Abbot juga mendeklarasikan bahwa dirinya siap berjuang untuk meraih pengakuan konstitusional bagi penduduk Aborigin dan Kepulauan Selat Torres sampai pada 2017.10



D. Eksistensi Suku Aborigin Saat Ini Eksistensi suku Aborigin sebagai penduduk asli bangsa Australia telah sejak lama diketahui bernasip kurang baik. Sejak awal ketika negara Australia terkonstruksi oleh koloni-koloni Inggris, hubungan yang terjalin



antara penduduk pendatang dengan



penduduk asli senantiasa mengalami dinamika. Hubungan tersebut kerap kali menempatkan masyarakat asli dalam posisi yang terabaikan, akibat dari adaya diskriminasi berkepanjangan yang dilakukan bangsa Barat. rentetan perlakuan semenamena bahkan tindakan eksklusi yang disahkan dalam konstitusi, menjadi kenyatakan pahit yang harus dirasakan oleh para penduduk asli selama beberapa dekade. Tidak sampai disitu, tindakan-tindakan yang mengandung unsur aparheid pun menjadi suatu hal yang biasa dilakukan oleh ras kulit putih terhadap masyarakat asli di Australia. Walaupun suku Aborigin sepantasnya dihormati karena merupakan penduduk asli yang menempati Australia lebih dulu, mereka tetaplah tidak terbebas dari kekejaman kolonialisasi dan berujung dipinggirkan keberadaannya hingga saat ini. Alhasil, perlakuan tersebut menghantarkan para penduduk asli kepada kondisi yang memperhatikan dihampir seluruh aspek kehidupannya. 11 Pemerintah Australia saat ini tidak pernah mengakui adanya diskriminasi terhadap suku Aborigin. namun, dalam kenyataannya pelakuan pembedaan berdasarkan warna kulit di bidang politik, agama, dan ekonomi masih tetap terasa hingga saat ini . pada tahun 1970-an, pemerintah Australia mulai memberikan peluang lebih luas kepada suku 9



Rifai Shodiq Fathoni, 2017, Sejarah Suku Aborigin, http://wawasansejarah.com/sejarah-suku-aborigin/ diakses pada 17 Februari 2019. 10 Anton Setiawan, Australia Akui Aborigin Secara Hukum, Jurnal Nasional, Diakses melalui http://www.jurnas.com/emobile/13/2013-02-14/234399 pada tanggal 7 Februaru 2019 pukul 22.34 11 Jurnal internet diakses melalui http://Etd.repository.ugm.ac.id pada Tanggal 8 Februari 2019 pukul 20.58



7



Aborigin. 12 Salah satu upaya yang dilakukan dari pemerintah Australia untuk menghilangkan segala bentuk diskriminasi terhadap suku Aborigin yaitu membuat kebijakan rekonsiliasi tahun 1991, yang kemudian diikuti dengan pernyataan minta maaf nasional pada Februari 2008. Rekonsiliasi merupakan sebuah proses perubahan dalam relasi antar kelompok, seperti perubahan dari rasa tidak percaya dan konflik menjadi adanya penerimaan, respect, dan kerjasama. Rekonsiliasi di Australia secara resmi dilaksanakan setelah terbentuknya The Council for Aboriginal Reconciliation pada tahun 1992 dengan masa kerja selama 10 tahun.



13



dengan mengusung visi a United Australia sebagai dasar



rekonsiliasi diharapkan mampu mewujudkan keadilan dan kesetaraan bagi penduduk Australia. Namun, kebijakan tersebut tidak membawa dampak yang signifikan. Keadaan suku Aborigin saat ini bukan hanya menghadapi persoalan diskriminasi saja namun juga mengalami berbagai permasalahan seperti adanya ketidakadilan dalam bidang pendidikan yang rendah , akses kesehatan yang susah, dan kesempatan kerja bagi penduduk suku aborigin hanya sedikit sehingga menyebabkan banyaknya pengangguran dan tingginya angka kemiskinan. Proses urbanisasi yang terjadi terhadap suku aborigin lebih berdasarkan pada tekanan politik dibandingkan keinginan mereka sendiri. Kini, Suku Aborigin tengah memperjuangkan hak hidup yang setara dengan warga kulit putih Australia. Data dari Oxfam menyebutkan bahwa Suku Aborigin memiliki angka harapan hidup 10 hingga 17 tahun lebih rendah dari orang kulit putih. Di samping itu, masalah kesehatan seperti tingginya angka kematian bayi, menjadi pekerjaan rumah menuju Australia yang setara.14



Suku aborigin sudah mengenal peradaban karena mereka telah memiliki kebudayaan seperti ritual-ritual adat, memiliki senjata berupa bumerang, dan lainnya 12



Rifai Shodiq,”Sejarah Suku Aborigin”, Diakses melalui http://wawasansejarah.com/sejarah-suku-aborigin/ pada tanggal 10 februari 2019 pukul 20.14 13 Evani Pertika, “Australia”, Diakses melalui http://academia.edu pada tanggal 10 Februari 2019 pukul 21.03 14 Ardhana Pragota,2018,” Hari Maaf Nasional Cara Australia Rekonsiliasi dengan Suku Aborigin”, Diakses dari https://kumparan.com/@kumparannews/hari-maaf-nasional-cara-australia-rekonsiliasi-dengan-suku-aborigin pada tanggal 17 Februari 2019 puku 05.28



8



, namun tingkat intelektual belum berkembang. Otak suku aborigin itu belum bisa menyeimbangi orang-orang eropa sehingga kehidupan mereka itu masih tertinggal jauh di banding dengan bangsa eropa.



BAB III SIMPULAN



Berdasarkan uraian dapat dikemukakan beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Suku Aborigin merupakan penduduk asli yang menempati wilayah utama di benua Australia, Tasmania, dan pulau-pulau sekitarnya. Perdebatan sengit terkait dengan asal usul suku Aborigin masih menjadi topik hangat. Hal itu dikarenakan banyaknya studi yang menghasilkan teori yang berbeda terkait dengan asal usul suku aborigin. 2. Semenjak orang-orang Eropa datang ke Australia, masyarakat Aborigin sering kali mendapat perlakuan diskriminatif, mereka tidak dianggap sebagai pemilik kekuasaan wilayah Australia. Perlakuan buruk yang dialami oleh Aborigin.



9



3. Keadaan suku Aborigin saat ini bukan hanya menghadapi persoalan diskriminasi saja namun juga mengalami berbagai permasalahan seperti adanya ketidakadilan dalam bidang pendidikan, akses kesehatan yang susah, dan kesempatan kerja bagi penduduk suku aborigin hanya sedikit. Kini, Suku Aborigin tengah memperjuangkan hak hidup yang setara dengan warga kulit putih Australia.



DAFTAR PUSTAKA



Amalia Fitriani,2010, “Penerapan Kebijakan Asimilasi Terhadap Anak-anak Aborigin “Half Caste” di Australia (1937-1967), Diakses dari http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20161083RB04A261p-Penerapan%20kebijakan.pdf pada tanggal 7 Februari 219 pukul 17.11 Rifai Shodiq,”Sejarah Suku Aborigin”, Diakses dari http://wawasansejarah.com/sejarah-sukuaborigin/ pada tanggal 7 Februari pukul 21.16 Anonim,Tidak Ada Tahun Terbit,“Perkembangan Awal Kehidupan Masyarakat Di Australia”, Diakses melalui Jurnal Pendidikan sejarah http://file.upi.edu pada tanggal 8 Februari 2019 pukul 20.15 Siboro,J. 1996. Sejarah Australia.(Bandung: Tarsito).



10



Ronny Rachman Noor, 2016, “Orang Papua dan Aborogin Berasal dari Satu Nenek Moyang”, Diakses dari https://www.kompasiana.com/rrnoor/57e314acfc22bd48095b8b4e/orangpapua-dan-aborigin-berasal-dari-satu-nenek-moyang pada tanggal 9 Februari pukul 22.19 Anna Yulia Hartati dan Aileyas Kabo, Jurnal Pengakuan Indigenous People di Australia Anton Setiawan, Australia Akui Aborigin Secara Hukum, Jurnal Nasional, Diakses melalui http://www.jurnas.com/emobile/13/2013-02-14/234399 pada tanggal 7 Februaru 2019 pukul 22.34 Jurnal internet diakses melalui http://Etd.repository.ugm.ac.id pada Tanggal 8 Februari 2019 pukul 20.58 Evani Pertika, “Australia”, Diakses melalui http://academia.edu pada tanggal 10 Februari 2019 pukul 21.03 Ardhana Pragota,2018,” Hari Maaf Nasional Cara Australia Rekonsiliasi dengan Suku Aborigin”, Diakses dari https://kumparan.com/@kumparannews/hari-maaf-nasional-caraaustralia-rekonsiliasi-dengan-suku-aborigin pada tanggal 17 Februari 2019 puku 05.28



11