Makalah - Tafsir Tarbawi [PDF]

  • Author / Uploaded
  • iband
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PRESENTASE Analisis Kasus Pembelajaran di Kelas Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pembelajaran dan Belajar Bpk.Agus Prayitno



Disusun Oleh : KOKO KOLIFAH Prodi : PAI



INSTITUS AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON (IAI BBC)



KATA PENGANTAR



Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya Kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Kesadaran Pendidikan Peserta Didik”. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, Kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah Kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi Kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan. Terimakasih.



Cirebon, 26 April 2016



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR .................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................... ii BAB I



PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 1 1.3 Tujuan Penulisan .................................................................... 2



BAB II



PEMBAHASAN 2.1 Definisi dan Tugas Seorang Guru ........................................... 3 2.2 Sifat – Sifat Seorang Pendidik ................................................ 5 2.3 Kompetensi yang harus dimiliki seorang guru ........................ 7 2.4 Tafsir Ayat – ayat tentang pendidik ........................................ 8



BAB III



PENUTUP 3.1 Kesimpulan.............................................................................. 12 3.2 Saran ........................................................................................ 12



DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 13



BAB I PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Melalui reformasi pendidikan, pendidikan harus berwawasan masa depan yang memberikan jaminan bagi perwujudan hak-hak azasi manusia untuk mengembangkan seluruh potensi dan prestasinya secara optimal guna kesejahteraan hidup di masa depan. Guru adalah salah satu unsur manusia dalam proses pendidikan.1[1] Dalam proses pendidikan di sekolah, guru memegang tugas ganda yaitu sebagai pengajar dan pendidik. Sebagai pengajar guru bertugas menuangkan sejumlah bahan pelajaran ke dalam otak anak didik, sedangkan sebagai pendidik guru bertugas membimbing dan membina anak didik agar menjadi manusia susila yang cakap, aktif, kreatif, dan mandiri. Akan tetapi pada era modern ini muncul sikap-sikap guru yang mulai melenceng. Beberapa pendidik kurang mengetahui akan tugas dan kewajiban mereka sehingga sangat berpengaruh besar dalam perkembangan kualitas anak didik mereka. Meskipun begitu tidak sedikit pula pendidik yang mengutamakan kualitas anak didik nya. Seperti hal nya yang di jelaskan pada ayat-ayat suci Al-Qur’an mengenai tafsir pendidik.



1.2



Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dan tugas seorang guru dalam pendidikan? 2. Bagaimana sifat – sifat yang harus dimiliki oleh seorang pendidik? 3. Apa Kompetensi yang harus dimiliki seorang guru? 4. Ayat-ayat apa saja dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang pendidik?



1.3



Tujuan Penulisan Tujuan Penulusan makalah yang berjudul “Tafsir ayat mengenai pendidik” adalah agar pembaca dapat mengetahui pendidik dalam prespektif islam.



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Definisi dan tugas seorang guru 2.1.1



Pengertian guru / pendidik Surat Al-Isra’ ayat 1.



Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti seseorang yang memiliki profesi mengajar2[2], sedangkan di dalam bahasa Arab guru bisa disebut dengan Al – Mudarris yang dapat diartikan sebagai seseorang yang mengajar atau memberikan pengajaran atau juga dapat disebut Ustadz yang berarti seseorang yang mengajar dalam bidang Agama Islam. Surat Al-Imran Ayat 200



Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (QS. 3:102). Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan 2[2]Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008, hlm 497 (ebook)



janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang Neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (QS. 3:103) Pada hakekatnya Allah SWT merupakan satu – satunya guru yang sebenarnya, seperti yang telah disebutkan dalam Al –Qur’an Surat Al – ‘Alaq: 4 – 5 yaitu:



1 ‫علَّ َم ِبا ْلقَلَ ِم‬ َ ‫ِي‬ ْ ‫ الَّذ‬4 َ ‫س‬ ‫ان َمالَ ْم يَ ْعلَ ْم‬ َ 5 َ ‫اْل ْن‬ ِ ْ ‫علَّ َم‬ Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama rabbmu, yang menciptakan(1) “Yang Mengajarkan (manusia) dengan perantara kalam, Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”3[3] Dalam ayat – ayat tersebut sudah diterangkan bahwa Allah SWT merupakan yang pertama mengajarkan manusia tentang segala sesuatu yang belum diketahuinya.Sehingga dapat di katakan bahwa manusia hanyalah wakil Allah SWT dalam menyampaikan ilmu – ilmu – Nya dibumi mengingat tugas manusia adalah sebagai khalifah di muka bumi.



3[3]Erwati Aziz, Prinsip – prinsip Pendidikan Islam, Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2003, hlm 30



Sehingga dapat di tarik kesimpulan bahwa guru merupakan seseorang yang diutus oleh Allah SWT untuk mendelegasikan tugas mengajarkan ilmu – ilmu pengetahuan yang diberikan oleh Allah SWT. 2.1.2



Tugas seorang guru / pendidik Seorang guru memiliki peranan dan tugas yang sangat penting di dalam suatu proses pendidikan, selain harus mengajar dan mendidik peserta didik guru juga harus menunjukkan kewibawaannya kepada peserta didiknya karena guru tidak hanya dijadikan contoh ketika berada didalam ruang, tetapi segala yang dilakukan guru diluar itu merupakan gambaran dari kewibawaan dan ilmu yang di miliki seorang guru. Sehingga, menjadi seorang guru harus memiliki kesadaran terhadap posisi di dalam lingkup pendidikan maupun masyarakat karena pada umumnya guru selalu dijadikan sorotan dalam lingkup manapun4[4].



2.2 Sifat – sifat seorang pendidik Seorang pendidik selain harus mampu menguasai jalannya kegiatan belajar mengajar juga harus mengerti bagaimana sifat – sifat terhadap peserta didik5[5]. Berikut ini beberapa sifat seorang pendidik kepada peserta didik: 1.



Sifat lemah lembut dan kasih sayang Dalam menberikan pendidikan kepada para peserta didik hendaknya pendidik mengimplementasikan sifat ini kepada peserta didiknya karena ketika seorang pendidik menggunakan jalan kekerasan maka yang ada para peserta didik akan merasa tertekan kemudian terjadilah perselisihan.



2.



Mengembalikan ilmu kepada Allah SWT



4[4]S. Nasution, Sosiologi Pendidikan. Cetakan II, Jakarta: Bumi Aksara, 1999, hlm. 91 5[5] Bukhari Umar, Hadits Tarbawi Pendidikan dalam Perspektif Islam, Jakarta: Amzah, 2012



Menjadi seorang pendidik bukan berarti ia harus merasa paling mampu menguasai ilmu – ilmu yang ia ajarkan kepada peserta didiknya. Maka menjadi seorang pendidik harus rendah hati mengingat ia hanyalah perantara dan bukan pemilik ilmu yang tengah ia ajarkan. 3.



Memperhatikan keadaan peserta didik Seorang peserta didik harus mampu memahami bagaimana kondisi peserta didik baik secara psikis maupun secara fisik. Seorang peserta didik tidak di perkenankan memberikan pendidikan melebihi batas kemampuan peserta didik.



4.



Berlaku dan berkata jujur Menjadi seorang pendidik harusnya memiliki sifat jujur. Ketika seorang pendidik itu tidak boleh mengada – ada ketika ia tidak mengetahui mengenai suatu hal hanya untuk menjaga gengsi keilmuan sehingga hal itu akan menyesatkan peserta didik. Menjadi seorang pendidik haruslah mau mengakui dan mengatakan ketika ia tidak mengetahui tentang suatu hal.



5.



Pendidik harus adil Seorang pendidik harus mampu bersikap adil kepada para peserta didiknya dengan cara mampu memahami keadaan individu peserta didik sesuai dengan bagaimana kemampuannya. Sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Selain itu, seorang pendidik yang adil akan lebih disukai oleh peserta didik.



6.



Pendidik harus berniat ikhlas Seorang pendidik seharusnya menyampaikan ilmu dengan hanya mengharapkan keridhaan Allah SWT. Tidak menjadikan imbalan seperti gaji sebagai tujuan utama dalam mengajar. Menanamkan pada diri masing – masing pendidik untuk mengerti bahwa menjadi seorang pendidik bukanlah sekedar profesi tetapi merupakan suatu tanggung jawab untuk menyebarkan ilmu – ilmu Allah SWT sehingga ilmu yang disalurkan kepada.



2.3 Kompetensi yang harus di miliki seorang guru Ada beberapa kompetensi yang harus di miliki oleh seorang guru dalam mendidik, yaitu sesuai dengan UU pasal 8 No. 14 th 2005 tentang pendidikan nasional bahwa seorang pendidik / guru harus memiliki kompetensi sosial, kepribadian, profesional dan pedagogik guna meningkatkan kualitas dan martabat pendidikan nasional6[6]. Dari ke empat kompetensi tersebut dapat di diskripsikan sebagai berikut: 1.



Sosial Dalam kompetensi ini seorang guru diharapkan dapat menjadi pemicu semangat peserta didik dengan memberikan pengajaran tentang berbahasa dan tetap memegang norma – norma dalam bergaul baik di ligkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah.



2.



Kepribadian Seorang guru harus memiliki kepribadian yang berwibawa dan mampu membawa diri, karena guru merupakan sorotan dan panutan dari peserta didiknya.



3.



Profesional Dalam kompetensi ini seorang guru harus mampu menguasai situasi ketika mengajar dan tidak, selain itu guru juga harus menguasai materi dan juga memiliki intepretasi yang tinggi sehingga kegiatan belajar mangejar dapat berlangsung dengan baik.



4.



Pedagogik Guru harus memberikan pemahaman kepada peserta didiknya dengan cara mengaktualisasikan wawasan yang ia miliki kedalam pengajaran yang dialogis. Mampu memanfaatkan teknologi, mengembangkan kurikulum dan juga mengevaluasi pembelajaran.



6[6]Pemerhati Guru, Kompetensi Yang Harus Dimiliki Guru, 2013, (http://panduanguru.com/kompetensi-yang-harus-dimiliki-guru/), Diakses Pada Tanggal 4 Oktober 2014



2.4 Tafsir ayat - ayat tentang pendidik Ada beberapa ayat – ayat yag menjelaskan mengenai pendidik, berikut adalah ayat – ayat tentang pendidik / guru: 1. Al –Qur’an Surah Ar – Rahman ayat 1 – 47[7]) Surah Ar – Rahman merupakan surah ke 58 yang merupakan surah Madaniyah karena surah ini turun setelah Nabi SAW hijrah, surah ini terdiri dari 78 ayat.



 



‫علَّ َمه‬ َ 3 ‫سان‬ َ 1 ‫لر ْح َمن‬ َ َ‫ َخل‬2 ‫علَّ َم ا ْلق ْرا َ َن‬ َ ‫اْل ْن‬ ِْ ‫ق‬ َّ َ ‫ا‬ َ َ‫ا ْلبَي‬ 4 ‫ان‬ Artinya: : 1. (Allah) yang Maha pengasih, 2. yang telah mengajarkan AlQur’an. 3. Dia menciptakan manusia. 4. mengajarnya pandai berbicara. Arti Perkata َ‫َخلَق‬



 َ‫ا ْلق ْرآن‬



‫علَّ َم‬ َ



‫الرحْ َمن‬ َّ



(yang telah Al-Qur’an (kepada Yang telah Allah yang Maha menciptakan) siapa saja yang mengajarkan Penyayang dikehendaki)  َ‫ا ْل َب َيان‬ kemampuan menjelaskan Qur’an)



‫علَّ َمه‬ َ Dia (Al- mengajarkannya (Manusia itu)



 َ‫سان‬ َ ‫اْل ْن‬ ِْ Manusia



7[7]Arif Fakhirudin,Siti Iramah,Al-Qur’an Tafsir Per Kata Tajwid Kode Angka Al-Hidayah, Banten: PT.Kalim



Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Abusy Syaikh di dalam Kitab al-‘Azhamah, yang bersumber dari ‘Atha’. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Syaudzab, dan diterangkan bahwa ayat ini (ar-Rahman: 46) turun berkenaan degan Abu Bakar ashShidiq. Bahwa suatu hari Abu Bakr ash-Shidiq menerangkan hal kiamat, timbangan, syurga, dan neraka. Kemudian dia menambahkan bahwa dirinya ingin menjadi rerumputan yang dimakan binatang, dan tidak diciptakan Allah (sebagai manusia). Ayat ini (ar-Rahman: 46) turun sebagai kabar gembira bagi orang yang takut menghadapi peradilan Allah, dan karenanya mempersiapkan diri dengan melaksanakan segala perintah-Nya8[8]. Dalam Ayat dari surah Ar – Rahman tersebut Arti kata “Al – bayyan” tersebut adalah bicara karena siyaq dalam pengajaran Al – Qur’an oleh Allah Ta’ala adalah membacanya.Dan hal itu berjalan dengan pengucapan artikulasi, serta memudahkan keluarnya huruf secara jelas melalui jalan – jalannya masing – masing dari kerongkongan, lidah maupun kedua bibir sesuai dengan keragaman artikulasi dan jenis hurufnya9[9]. Seperti yang sudah di jelaskan dalam surah Ar – Rahman tersebut bahwa Allah SWT telah memberikan isyarat agar manusia itu mau mengajarkan sesuatu kepada sesamanya.Seperti yang ditunjukkan pada ayat ke 4 tersebut bahwa Allah mengajarkan manusia itu pandai berbicara.Sehingga dapat dikatakan bahwa Allah memberikan tanggung jawab kepada manusia untuk melakukan tugas khalifah yaitu menjaga, dan menyebarkan ilmu Allah Ta’ala.



8[8]Shaleh dkk, Asbabun Nuzul Surah Ar – Rahman, 2013, (https://alquranmulia.wordpress.com/2013/01/15/asbabun-nuzul-surah-ar-rahman/), Diakses pada tanggal 5 Oktober 2014 9[9]Tafsir Ibnu Katsir



2. Al –Qur’an Surah An – Najm ayat 5 – 610[10]) Surah An – Najm merupakan salsh satu surah makiyyah yang terdiri dari 62 ayat. Surah An – Najm berarti bintang.







 6 ‫ست َ َوى‬ َ ,‫علَّ َمه‬ َ ِ ‫ د‬5 ‫شدِيدالق َوى‬ ْ ‫وم َّر ٍةفَآ‬ Artinya: “Yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat. Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) Menampakkan diri dengan rupa yang asli.”



Arti Perkata.



 ‫ست َ َوى‬ ْ ‫فَا‬



‫ِم َّر ٍة‬



‫ذو‬



‫ا ْلق َوى‬



‫شدِيد‬ َ



‫علَّ َمه‬ َ



 Yang



Kuat



(Jibril)



Mengajarkan



menampakkan



mempu



(perkasa)



yang



kepadanya



dalam rupa



nyai



maka (Jibril)



keteguhan



sangat



asli



Tafsir dari ayat tersebut yaitu sebagai berikut; Dalam ayat ini, selanjutnya Allah SWT menerangkan bahwa Nabi Nabi Muhammad Saw (kawan mereka itu ) diajari oleh Jibril As. Jibril itu sangatlah kuatnya, baik ilmunya maupun amalnya. Dalam firman Allah SWT SWT dijelaskan :



10[10]Fakhrudin arif. Iramah Siti,Al-Qur’an Tafsir Per Kata Tajwid Kode Angka AlHidayah, Banten: PT.Kalim



20, ‫ين‬ ٍ ‫ ذِي ق َّو ٍة ِع ْن َد ذِي ا ْلعَ ْر ِش َم ِك‬19, ‫ِإنَّه لَقَ ْول َرسو ٍل ك َِر ٍيم‬ 21‫ين‬ ٍ ‫م َطاعٍ ث َ َّم أ َ ِم‬ Sessungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar firman (Allah SWT yang dibawa oleh) utusan yang mulia (jibril), yang mempunayi kekuatan , yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah SWT yang mempunyai arsy, yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya. At-Takwir 81:19-21 Kemudian



Nabi



Muhammad



Saw



mempelajarinya



dan



mengamalkannya . Ayat ini merupakan jawaban dari perkataan mereka yang menatakan bahwa Nabi Muhammad Saw itu hanyalah tukang dongeng yang mendongengkan dongengan –dongengan (legendalegenda) orang-orang tedahulu. Jelasalah bahwa Nabi Muhammad Saw itu bukan diajari oleh seorang manusia, tetapi ia diajari oleh Jibril As yang sangat kuat. Allah SWT menerangkan lagi dalam ayat ini, bahwa Jibril As itu mempunyai kecerdasan dan kekuatan yang luar biasa. Seperti dalam riwayat bahwa ia telah pernah membalikkan perkampungan Nabi Lut kemudian mereka diangkat ke langit lalu dijatuhkan ke bumi. Dan apabila ia turun ke bumi hanya dibutuhkan waktu sekejap mata. Lagi pula ia dapat berubah bentuk dengan berbagai rupa.



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini, bahwa guru/pendidik merupakan seseorang yang diutus oleh Allah SWT untuk mendelegasikan tugas mengajarkan ilmu – ilmu pengetahuan yang diberikan oleh Allah SWT. Sehingga masing-masing guru/pendidik memiliki kompetensi yang berbedabeda yang disebabkan sangat kompleksnya ilmu yang ada. Pendidik/Guru juga merupakan contoh konkret bagi tingkah laku, moral dan pola pikir peserta didik. Segala hal yang berkaitan dengan pendidik/guru telah diatur tidak hanya dalam undang-undang akan tetapi juga dalam Al-Qur’an.



3.2 Saran Adapun saran yang dapat kami sampaikan, setelah kami mengkaji tentang perkembangan nilai moral dan sikap pada masa remaja adalah: 1. orang tua di dalam rumah harus bertanggung jawab untuk mendidika moral anaknya 2. guru di sekolah juga bertanggungjawab untuk mendidik moral anak didiknya, tidak hanya sekedar pintar dalam keilmuan tetapi harius pentar dalam bertindak dan bersikap (berakhlak). 3. masyarakat harus ikut serta mencegah anak yang amoral dan mendukung anak yang bermoral. Upaya pengembangan nilai, moral dan sikap diharapkan dapat menjadikan seseorang menjadi individu yang diharapkan yakni melalui penciptaan komunikasi serta penciptaan iklim lingkungan yang serasi.



DAFTAR PUSTAKA



Aziz Erwati. 2003. Prinsip - prinsip Pendidikan Islam. (Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri) Fakhrudin arif. Iramah Siti.Al-Qur’an Tafsir Per Kata Tajwid Kode Angka AlHidayah.(Banten: PT.Kalim) Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).2008 (ebook) Nasution S. 1999. Sosiologi Pendidikan cetakan III.(Jakarta: Bumi Aksara) Pemerhati



Guru.2013.Kompetensi



Yang



Harus



Dimiliki



Guru.(http://panduanguru.com/kompetensi-yang-harus-dimiliki-guru/).



Diakses



Pada Tanggal 4 Oktober 2014 Shaleh



dkk.2013.Asbabun



Nuzul



Surah



Ar







Rahman.(https://alquranmulia.wordpress.com/2013/01/15/asbabun-nuzul-surahar-rahman/), Diakses pada tanggal 5 Oktober 2014 Syaiful Bahri Djamarah. 2002. Psikologi Belajar. (Jakarta: Rineka Cipta) Tafsir Ibnu Katsir (ebook) Umar, Bukhari. Hadis Tarbawi Pendidikan dalam Prespektif Hadis. Jakarta. Amzah.2012