Makalah Tambang Terbuka [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PENERAPAN PENAMBANGAN TERBUKA



OLEH: DAVID PRANASETYO CEUPUTRA D1101181006



UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN 2021



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan seluruh karunia- Nya kepada kita semua, terutama untuk penulis dan keluarga. Hanya kepada- Nyalah kami memohon pertolongan dan ampunan, dan atas ridho-Nya sehingga penulis mampu menyusun makalah ini dengan baik dan benar. Pada mulanya makalah yang dibuat dengan tujuan untuk mengembangkan kreatifitas pembaca dalam menulis dan meningkatkan pengetahuan bagi pembaca serta untuk memenuhi nilai Tugas dari mata kuliah Tambang Terbuka. Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulis membutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak.Penulis menyadari makalah ini jauh0 dari kesempurnaan, baik isi, penyajian, maupun pembahasannya. Semua ini disebabkan karena keterbatasan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangmaupun pembahasannya. Semua ini disebabkan karena keterbatasan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang menyertai dari semua pihak demi memperbaiki makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, pendengar dan khususnya bagi para siswa yang digunakan sebagai sarana pembelajaran. Pontianak, 22 Maret 2021



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang PT. Kaltim Prima Coal (KPC) adalah perusahaan korporasi Indonesia yang bergerak di bidang tambang batubara. Kegiatan penambangan batubara KPC berpusat di Kota Sangatta, Provinsi Kalimantan Timur, sekitar 150 kilometer sebelah utara Ibu Kota Samarinda. Pada tahun 1982 KPC mengadakan perjanjian kontrak kerja batu bara dengan pemerintah Indonesia. Selanjutnya PT. Kaltim Prima Coal memulai kegiatan konstruksi untuk persiapan produksi pada tahun 1989 dan pada tahun 1991 tambag batubara KPC mulai beroperasi. Sejak pertama kali beroperasi sampai sekarang, produksi batubara KPC mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 1992 produksi KPC mencapai tujuh juta ton per tahun, pada tahun 2007 produksinya mencapai 39,7 juta ton, dan pada tahun 2008 forecast production KPC mencapai 35.240.000 ton sedangkan actual production mencapai 30.340.791 ton, untuk sales (penjualan) batubara KPC mencapai 35.781.090 ton (forecast) dan 30.461.229 ton (actual). Perbedaan antara produksi dan penjualan dikarenakan stock tahun sebelumnya masih tersedia untuk dilakukan penjualan kepada customer. Batu bara yang dimiliki bumi Kalimantan dikenal memiliki kandungan sulfur dan abu yang relatif rendah. Pola susunan lapisan permukaan tanah di area tambang KPC pada umumnya tersusun dari beberapa lapisan utama sebelum mencapai lapisan batubara. Lapisan batubara memiliki ketebalan antara 0,5-15 meter, dengan kemiringan bervariasi antara 3-20o. Nilai GAR (Gross Ash Range) merepresentasikan kualitas dari batubara yang diproduksi, yang dapat diperoleh dengan jalan pencampuran maupun langsung dari area tambang. Secara umum KPC menghasilkan tiga jenis batubara yang dibedakan dari nilai GAR-nya, yaitu jenis Prima (GAR 6700), Pinang (GAR 5700-6300), dan Melawan (GAR 5350). Diperkirakan cadangan batubara yang masih tersisa sampai tahun 2008 total mencapai 940 juta ton, yang terbagi pada dua wilayah tambang KPC, yaitu Sangatta 788 juta ton, dan Bengalon 152 juta ton.



PT. Kaltim Prima Coal adalah perusahaan tambang batubara dengan reputasi internasional yang memiliki fundamental perusahaan yang kuat. KPC menerapkan standar pelaksanaan kegiatan tambang yang ketat terhadap keselamatan pekerja dan kelestarian lingkungan. Disamping itu untuk mendukung proses produksi, KPC banyak melibatkan mesin-mesin produksi dan transportasi batubara berskala besar, baik itu dalam ukuran, maupun jumlahnya. Untuk menjaga efisiensi dari fasilitas tersebut diperlukan suatu strategi maintenance yang logis dan praktis. Hal itu juga bertujuan untuk mengoptimalkan biaya perawatan dan menjaga pencapaian target kapasitas produksi perusahaan. Hal tersebut diatas yang menjadi pertimbangan penulis dalam menentukan tempat penelitian yang mendukung proses pembelajaran yang memadai, khususnya dalam hal manajemen maintenance peralatan produksi. 1.2 Rumusan Masalah 1.



Bagaimana rencana penambangan?



2.



Bagaimana teknis penambangan?



3.



Apa saja alat berat yang digunakan pada proses penambangan?



4.



Bagaimana proses unit pengolahannya?



1.3 Tujuan 1. Makalah ini dapat memenuhi tugas mata kuliah tambang terbuka 2. Makalah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi teoritik dan metodologi serta prosedur sebagai penambah khasanah ilmu pengetahuan yang berkaitan erat dengan teknologi dan pertambangan, sehingga sangat bermanfaat bagi pembaca maupun penulis itu sendiri.



1.4 Manfaat 1. Dapat mengetahui rencana serta teknis penambangan terbuka KPC 2. Dapat mengetahui fungsi dari alat-alat yang digunakan pada proses penambangan 3. Dapat mengetahui proses serta unit pengolahan KPC



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Rencana Penambangan Selain produktivitas dan kualitas, aspek lingkungan merupakan prioritas utama. Sejak tahap awal sebelum proses penambangan dilakukan, tim geologi KPC melakukan survei dan pemodelan guna mengidentifikasi seluruh risiko dan potensi dampak yang dapat terjadi. Hasil survei dan permodelan tersebut selanjutnya digunakan untuk merencanakan kegiatan penambangan dan reklamasi lahan paska tambang. Sebelum proses pemindahan tanah penutup dilakukan, KPC melakukan identifikasi flora dan fauna. Selanjutnya, KPC mengumpulkan anakan pohon yang selanjutnya dirawat di fasiltas nursery sebagai bibit. Selain itu, kami juga mengumpulkan biji dari hutan yang akan dibuka untuk disimpan sebagai benih. Bibit dan benih yang dikumpulkan di nursery ini nantinya akan digunakan pada tahap reklamasi dan rehabilitasi lahan paska tambang. Kegiatan penambangan dilakukan PT. KPC & bekerja sama dengan sub kontraktor (Thiess & Pama). PT. KPC melakukan kegiatan penambangan di 5 pit, yaitu pit Bukit Hatari AB, Belut, Pelikan, Harapan South, Khayal, Bengalon. Sedangkan sub kontraktor Pama melakukan kegiatan penambangan di Pit J dan sub kontraktor Thiess melakukan kegiatan penambangan di Bendili dan Melawan.



2.2



Teknis Penambangan



Untuk menghasilkan batubara yang sesuai dengan target produksi, dan untuk



tetap



menjaga



kelestarian



lingkungan



setelah



dilakukan



proses



penambangan, maka batubara sejak masih berada dalam tanah diproses hingga siap dijual akan melalui beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: 2.2.1 Topsoil Removal Yaitu membersihkan lapisan permukaan atas tanah yang dibawahnya terdapat kandungan batubara. 2.2.2 Overburden Drilling and Blasting Pengeboran dan pengeboman lapisan tanah atas untuk mempermudah proses pemindahan tanah.



Gambar 3.2 Aktifitas Blasting



2.2.3 Overburden removal Pemindahan tanah lapisan atas sampai didapatkan lapisan batubara yang akan diambil 2.2.4 Overburden Dumping Tanah lapisan atas dipindahkan ke tempat penampungan sementara yang pada akhirnya nanti dikembalikan lagi ke tempatnya semula setelah proses pengambilan batu bara telah selesai 2.2.5 Coal Drilling and Blasting Pengeboran dan pengeboman lapisan batubara agar batubara mudah untuk diambil. 2.2.6 Coal Mining Proses pengambilan batubara dengan menggunakan mesin Shovel yang selanjutnya batubara diangkut dengan menggunakan dump truk ke tempat pengolahan batubara



2.3 Alat Berat yang Digunakan - Excavator



Excavator merupakan salah satu alat berat multifungsi yang banyak digunakan pada pekerjaan konstruksi dan kehutanan. Sedangkan dalam pertambangan batu bara alat ini berfungsi sebagai pengangkat material seperti tanah dan bebatuan. Pada tambang terbuka, excavator tergolong dalam alat berat gali dan muat. - Dump Truck



Alat angkut ini banyak dipakai untuk mengangkut : tanah, endapan bijih, batuan untuk bangunan dll. Pada jarak yang dekat dan sedang. Karena kecepatannya yang tinggi maka truk mempunyai produksi yang tinggi, sehingga ongkos per ton material menjadi rendah.selain itu dump truck juga fleksibel, artinya dapat dipakai untuk mengangkut bermacam-macam barang yang mempunyai bentuk dan jumlah yang beraneka ragam pula., dan tidak terlalu tergantung pada jalur jalan . Penggolongan Dump Truck a. Berdasarkan tenaga penggerak “drive” – Front wheel drive (tenaga penggerak pada roda depan), lambat dan lekas aus bannya. – Rear wheel drive (tenaga penggerak pada roda belakang), merupakan tipe yang paling umum digunakan. – Four wheel drive (tenaga penggerak pada roda depan dan belakang). – Double Rear wheel drive (tenaga penggerak pada dua pasang roda belakang). b. Berdasarkan cara dumping – End-dump : mengosongkan muatan kebelakang. – Side-dump : mengosongkan muatan kesamping – Bottom-dump : mengosongkan muatan kebawah. - Wheel Loader



Wheel loader adalah alat yang dilengkapi dengan bucket untuk memuat material ke dalam truk atau aplikasi lain seperti waste handling, yang memuat batu ke dalam crusher. Alat ini menggunakan ban sebagai penggeraknya, yang memudahkan mobilitas dan fungsi artikulasi yang memberikan ruang gerak



fleksibel. Dalam pertambangan wheel loader termasuk dalam alat angkut material tambang. - Dragline



Dragline adalah alat untuk menggali tanah dan memuatkan pada alat-alat angkut. misalnya truk atau ke tempat penimbunan yang dekat dengan tempat galian.Untuk beberapa proyek. power shovel atau dragline digunakan untuk menggali, tetapi dalam beberapa hal, dragline mempunyai keuntungan yang umumnya disebabkan oleh keadaan medan dan bahan yang perlu digali. Dragline biasanya tidak perlu masuk ke dalam tempat galian untuk melaksanakan pekerjaannya, dragline dapat bekerja dengan ditempatkan pada lantai kerja yang baik, kemudian menggali pada tempat yang penuh air atau berlumpur Jika hasil galian terus dimuat ke dalam truk, maka truk tidak periu masuk ke dalam lubang galian yang kotor dan berlumpur yang menyebabkan teriebaknya truk tersebut. Dragline sangat baik untuk penggalian pada parit-parit, sungai yang tebingnya curam, sehingga kendaraan angkut tidak periu masuk ke lokasi penggalian. - Bulldozer



Bulldozer adalah salah satu alat berat yang menggunakan roda rantai (track shoe), bisa digunakan untuk mengali (digging), mendorong (pushing), meratakan (spreading), menarik beban, menimbun (filling), dan lain lain. Fungsi dari bulldozer : 1. membersihkan medan dari kayu-kayuan,tonggak-tonggak pohon dan batubatuan. 2. pembukaan jalan kerja di pegunungan maupun pada daerah yang berbatu-batu. 3. memindahkan tanah yang jauhnya hingga 300 ft. 4. menarik scraper. 5. menghamparkan tanah irisan atau urugan 6. menimbun kembali trencher. 7. membersihkan medan. 8. pemeliharaan jalan kerja. 9. menyiapkan material-material dari soil borrow pit dan quarry pit atau tempat pengambilan material. 10. sebagai alat gali, alat angkut dan alat dorong. - Bucket Wheel Excavator (BWE)



Bucket-wheel excavator (BWE) adalah alat berat yang digunakan pada surface mining, dengan fungsi utama sebagai mesin penggali terus menerus (continuous digging machine) dalam skala besar pada penambangan terbuka. Komponen utama BWE adalah roda besar berputar yang dipasang pada sebuah lengan raksasa. Ujung roda ini kemudian dipasangi bucket dengan gigi-gigi logam dipinggiran bucket yang digunakan untuk menggali tanah. Bucket ini terus berputar seiring putaran roda (wheel) yang kemudian dirancang untuk menumpahkan muatannya pada belt conveyor yang terdapat di badan BWE.



- Belt Conveyor



Belt Conveyor merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan tanah, pasir, kerikil batuan pecah beton. Kapasitas pemindahan material oelh belt conveyor cukup tinggi karena material dipindahkan secara terus menerus dalam kecepatan yang relative tinggi. Bagian dari belt conveyor adalah belt atau ban berjalan, idler, unit pengendali, pulley, dan struktur penahan. 2.4



Unit Pengolahan



2.4.1 Coal Preparation Batubara yang diambil dari area tambang masih berupa bongkahanbongkahan besar dan kecil. Batubara yang dihasilkan oleh area tambang (pit) satu dengan lainnya akan memiliki nilai kualitas yang berbeda dilihat dari kandungan kalori dan pengotornya. Dalam proses coal preparation ini dilakukan penghancuran hingga dimensi batubara maksimal hanya sebesar 5cm serta proses pembersihan untuk batubara yang masih bercampur dengan pengotor. Batubara selanjutnya dipisahkan berdasarkan kriteria kualitasnya. 2.4.2 Overland Conveyor Setelah menjalani proses preparation, batubara telah siap dipasarkan. Batubara tersebut lalu dipindahkan ke pelabuhan penampungan batubara (Port stockpile) dengan menggunakan belt conveyor (untuk area tambang Sangatta). Panjang conveyor mencapai 13km, dengan kapasitas sebesar 4500 tph, dan berkecepatan 8,5 m/s. Untuk area tambang Bengalon, pemindahan ini dilakukan dengan menggunakan Double Tray Truk (Dolly Truk).



2.4.3 Port Stockpiles Pelabuhan sekaligus gudang batubara sebelum batubara dikapalkan. Stocpiles Tanjung Bara memiliki kapasitas 1,2 juta ton menerima batubara dari Sangatta, sedangkan stockpiles Lubuk Tutung yang menerima batubara dari Bengalon memiliki kapasitas 100.000 ton.



Gambar 3.5 Port Stockpiles



2.4.4 Shipping Pengapalan batubara untuk dikirim ke konsumen berdasarkan kualitas yang diinginkan.



Gambar 3.6 Ship Loading KPC memiliki pelabuhan pribadi dengan 2 Km jetty dengan kedalaman air 17 meter, yang mampu melayani kapal dengan bobot mati 220.000 ton. Kapasitas pengisian sebesar 4.700 tph. Selain itu KPC memiliki beberapa fasilitas pemindahan batubara antar kapal (Coal Transshipment Facilities), yaitu di Tanjung Bara dan Lubuk Tutung yaitu Floating Transfer Station (FTS) dengan kapasitas 1000 tph, Floating Crane (FC) dengan kapasitas 500 tph, dan gabungan antara FTS dan FC dengan kapasitas mendekati 1500 tph.



Gambar 3.7 Floating transfer station dan floating crane