Makalah TBT (Metode Stull Stoping) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH SISTEM TAMBANG BAWAH TANAH (UNDERGROUND MINE) “METODE STULL STOPING”



Disusun Oleh : Andy Yanottama (F1D114008) Yohana Rosa Aprima (F1D114013) Agung Dwi Nugroho (F1D114046)



PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN JURUSAN TEKNIK KEBUMIAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS JAMBI



KATA PENGANTAR



Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang “METODE TAMBANG BAWAH TANAH STULL STOPING” Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.



Jambi, 15 Penyusun



Maret 2017



BAB I PENDAHULUAN



1.1.



Latar Belakang Pertambangan adalah suatu kegiatan untuk mencari, menambang,



mengolah, memanfaatkan, dan menjual bahan galian mineral. Tambang adalah suatu proses untuk mendapatkan mineral di dalam bumi. Tambang dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu tambang terbuka (open pit mine), tambang bawah tanah (underground mine), dan tambang bawah laut. Tambang bawah tanah adalah metoda penambangan yang segala kegiatan atau aktivitas penambangannya dilakukan di bawah permukaan bumi, dan tempatnya kerjanya tidak berhubungan langsung dengan udara luar. Selain itu tambang bawah tanah diterapkan ketika batuan, mineral, atau batu mulia terletak pada jarak yang jauh di bawah tanah yang akan diekstraksi dengan pertambangan permukaan. Dalam penerapannya, tambang bawah tanah memiliki beberapa jenis metode yang dapat digunakan untuk mempermudah pengambilan bahan galian yang dituju. Pada makalah ini, akan dijelaskan satu dari beberapa metode yang digunakan dalam penerapan tambang bawah tanah, yaitu metode stull stoping. Metode ini merupakan metode sederhana yang dapat dipakai pada badan ore yang kecil dan tidak teratur. Dimana jika dikaitkan dengan perhitungan ekonomi metode ini memiliki biaya modal yang rendah. Akan tetapi metode yang dapat digunakan pada jenis kegiatan tambang bawah tanah harus memiliki korelasi yang baik, antara bahan galian, keadaan geologi dan beberapa pertimbangan lain. Sehingga kesesuaian dalam kegiatan eksploitasi bahan galian akan terlaksana dengan baik.



1.2.



Rumusan Masalah Berdasarkan



latar



belakang



tersebut,



maka



dapat



dirumuskan



permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini yaitu: 1. Bagaimana sistem penambangan bawah tanah metode stull stoping ? 1.3.



Tujuan Tujuan dari makalah ini adalah :



1. Untuk memahami sistem penambangan bawah tanah metode stull stoping 2. Untuk mengetahui tahap-tahap metode stull stoping



BAB II PEMBAHASAN 2.1.



Persiapan Pembukaan Tambang Bawah Tanah (Underground Mine) Persiapan



pembukaan



tambang



bawah



tanah



disebut



dengan



“development”. Jadi development ialah segala macam pekerjaan untuk menunjang produksi nantinya. 1. Lokasi Terdapatnya Mineral Kemudahan transportasi



mineral



untuk



dipasarkan



dan



juga



sebaliknya, kemudahan suplai untuk kegiatan penambangannya. Ketersediaan tenaga kerja/buruh dan layanan pendukungnya (support service), seperti : perumahan, pendidikan, fasilitas rekreasi, pelayanan kesehatan, dan lain-lain. 2. Kondisi Alam dan Geologi  Kondisi topografi dan lahan  Hubungan spasial (bentuk, ukuran, posisi) dari badan bijih, termasuk 



kedalamannya. Pertimbangan-pertimbangan geologi (mineralogi, petrografi, struktur,



 



genesa bijih/endapan, gradien, suhu batuan, kandungan air, dan lain-lain) Sifat-sifat mekanik batuan Sifat-sifat kimia dan metalurginya (pengaruh penimbunan, pengolahannya,



peleburannya, dan lain-lain). 3. Kondisi Sosial-Ekonomi-Politik dan Lingkungan  Demografi dan ketersediaan tenaga kerja.  Keseimbangan keuangan dan pasar (penentuan skala operasi, kontinuitas   



2.2.



operasi, dan lain-lain) Stabilitas politik negara. Permasalahan polusi dan pencemaran lingkungan Bantuan dan kemudahan yang diberikan pemerintah



Tahapan Pembukaan Tambang Adapun



tahapan



pembukaan



(Hartman,1997) adalah sebagai berikut :



tambang



atau



mining



development



1. Mengambil acuan laporan studi kelayakan sebagai dokumen perencanaan 2. Konfirmasi metode penambangan dengan perencanaan tambang secara umum. 3. Rencana keuangan 4. Perolehan dan kepemilikan lahan, termasuk hak pengusahaan mineral dan permukaan tanah sesuai kebutuhan. 5. Penyiapan fasilitas dan segala sesuatu yang terkait dengan estimasi dampak lingkungan 6. Penyediaan jalan masuk



di



permukaan,



sarana



transportasi,



komunikasi, listrik ke lokasi tambang. 7. Perencanaan dan pembuatan kontruksi pabrik di permukaan, termasuk semua fasilitas pendukung, fasilitas service dan kantor. 8. Pembangunan pabrik pengolahan (bila dibutuhkan),



fasilitas



pemuatan-pengangkutan, hingga pengapalan, pembangunan stockpile dan fasilitas pengolahan limbah. 9. Pemilihan peralatan tambang untuk kegiatan development dan eksploitasi sesuai kebutuhan. 10. Pembuatan kontruksi lubang bukaan utama hingga ke badan bijih (atau batubara). Pada tambang bawah tanah seperti shaft dan fasilitas bawah tanah lainnya. 11. Recruitment dan pelatihan tenaga kerja, dan penyediaan pelayanan pendukung 2.3.



12. Tambang Bawah Tanah (Underground Mine) Tambang bawah tanah adalah metoda penambangan yang segala kegiatan



atau aktivitas penambangannya dilakukan di bawah permukaan bumi, dan tempatnya kerjanya tidak berhubungan langsung dengan udara luar.



Gambar 1. Skema Tambang Bawah Tanah Ditinjau dari sistem penyanggaannya, maka metode tambang bawah tanah (underground mine) dapat digolongkan dalam 4 ketegori, yaitu : 1. Metode Penambangan Swa Disangga (Open Stope Method) Metode Swa Sangga (Self Supported) menggunakan massa batuan near field sebagai penyangga diri sendiri, tanpa penyangga buatan, cara ini diterapkan untuk kondisi batuan sekeliling dan endapan bijih yang cukup kuat, sehingga tidak mudah runtuh kedalam lubang galian. Metode ini terbagi atas : a) Glory Hole b) Gophering c) Shirinkage Stoping d) Sub Level Stoping 2. Metode Supported Stope Supported Stope Methode adalah metode penambangan bawah tanah yang menggunakan penyangga dalam proses penambangannya dan cocok untuk endapan bijih serta batuan induk yang lunak. Metode ini terbagi atas a) Shrink and Fill Stoping b) Cut and Fill Stoping c) Square Set Stoping d) Stull Stoping 3. Metode Ambrukan (Caving Method) Metode Ambrukan (Caving Method) ini diterapkan untuk penambangan pada batuan-batuan atau pada edapan bijih yang mudah runtuh, bila mendapat tekanan dari atas dimana runtuhnya secar perlahanlahan. Metode ini terbagi atas : a) Top Slicing



b) Sub Level Caving c) Blok Caving 4. Metode Penambangan Batubara (Coal Mining Method) Secara umum penambangan batubara terdiri dari pemotongan, pemuatan, pemasangan penyangga, penambangan GOB, transportasi serta penanganan gas, penyangga serta debu untuk itu metode penambangan batubaraa harus dipilih dengan hati-hati. Metode ini terbagi atas : a) Room and Pilar b) Long Wall 2.4.



Macam-Macam dan Bentuk Lubang Bukaan pada Tambang Bawah Tanah Lubang bukaan (opening/entry) ialah jalan masuk ketempat penggalian di



dalam tambang atau stope. Adapun macam-macam lubang bukaan diterapkan bergantung pada posisi badan bijih terhadap permukaan topografi dan bentuk dan bijihnya, juga bergantung pada letak kedalaman dari badan bijih tersebut terhadap permukaan topografi antara lain : 1. Vertical shaft Vertical shaft yaitu bukaan atau shaft yang tegak lurus arah horizontal dan dibuat dari permukaan bumi menuju ke badan bijih (ore body).



Gambar 2. Vertical Shaft 2. Inclined shaft Inclined shaft yaitu bukaan atau shaft yang menyudut dengan arah horizontal biasa dibuat dari pemukaan bumi menuju ke badan bijih atau disampingnya badan bijih.



Gambar 3. Inclined Shaft 3. Combined shaft Combined shaft yaitu bukaan yang merupakan kombinasi antara vertical shaft dengan inclined shaft.



Gambar 4. Combined Shaft 4. Tunnel dan Adit Tunnel lubaang bukaan horizontal yang biasa dibuat dekat atau pada badan bijih dan mempunyai 2 lubang yang keduanya berhubungan dengan udara luar. Sedangkan, Adit yang berhubungan dengan udara luar hanya satu, dan dibuat menuju badan bijih.



Gambar 5. Adit 5. Drift Drift merupaka level yang dibuat sepanjang (pada atau dapat) vein.



Gambar 6. Drift 2.5.



Metode Tambang Bawah Tanah (Stull Stoping) Stull Stoping ialah suatu metode penambangan yang menggunakan



penyanggaan kayu (timber) dan penyangga dipasang langsung dari hanging wall ke foott wall. Penyangga ini disebut stull, penyanggaan ini bisa sistimatis tetapi bisa juga hanya dipasang bila keadaan batuan rnemungkinkan. Metode ini menggunakan pilar buatan dari waste rock dan stull timber yang menganga dan melintang pada stope. Stull dipasang pada geometri yang sistematis, berfungsi sebagai tempat berpijak pekerja dan peluncur bijih, membentuk corongan dan mainway lining, dan sebagai penyangga lokal.



Gambar 7. Sketsa Metode Stull Stoping Dalam stull stoping, seperti di square-set stoping, kayu-kayu juga menyediakan tempat bekerja untuk para penambang. Ini biasanya platform kayu yang didukung oleh kayu Stull. Biasanya, pilar sistematis tidak ditinggalkan dalam lombong Stull. Pilar limbah atau pilar disemen mengisi dapat digunakan untuk mendukung hanging wall. 1. Syarat-Syarat Penggunaan Metode Stull Stoping a) Kekuatan bijih : Cukup kuat – kuat, lebih kompeten dibanding b) c) d) e) f) g)



dengan metode fill and cut stoping Kekuatan batuan : sedang sampai cukup lemah Bentuk deposit: kurang lebih tabular : bisa tidak teratur Dip deposit : bekerja paling baik pada