Makalah Tentang Hikayat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH TENTANG HIKAYAT



KELOMPOK AHMAD FAUZI SAPUTRA RIKO BACHTIAR ROBBY FIRMANSYAH TEGAR PRATAMA WIJAYA WISNU CANDRA WIJAYA



SMKN 1 LURAGUNG



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman sekarang ini banyak anak muda jarang untuk membaca hikayat, bahkan mungkin mereka belum mengenal apa itu hikayat. Mereka cenderung tertarik untuk membaca novel, komik, dan sejenisnya, apalagi didukung dengan teknologi yang semakin canggih yang membuat mereka mudah untuk dapat membaca cerita dengan mengakses lewat internet melalui handphone mereka. Pada dasarnya, cerita hikayat tidak kalah menarik dengan cerita yang lain. Cerita hikayat juga mengandung nilai moral dan nilai budaya yang sesuai untuk pendidikan karakter bangsa. Dalam hal ini latar belakang kami mengangkat cerita hikayat karena untuk memberikan informasi dan pembuktian bahwa sebenarnya hikayat memiliki banyak kelebihan dan pastinya tidak kalah menarik dengan novel dan cerita – cerita modern zaman sekarang. Seperti halnya, dalam hikayat dapat diperoleh majas – majas yang beragam, tata bahasanya baik dan baku. Lain halnya dengan cerita – cerita modern zaman sekarang yang pada umumnya menggunakan bahasa gaul dan tidak mencerminkan kebajikan. Untuk itu makalah ini kami susun untuk membangun kesadaran dan kebiasaan untuk membaca.



B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana karakteristik hikayat indera bangsawan? 2. Apa saja nilai – nilai yang terkandung dalam cerita hikayat indera bangsawan? 3. Apa saja konjungsi yang terdapat dalam cerita hikayat indera bangsawan? 4. Apa saja majas yang terdapat dalam cerita hikayat indera bangsawan?



C. Tujuan Tujuan membuat makalah tentang hikayat selain untuk mata pelajaran bahasa Indonesia adalah dapat juga untuk menambah pengetahuan, dengan cara ini hikayat dapat dilestarikan karena pada saat ini banyak masyarakat terutama anak muda yang belum mengenal apa itu hikayat. Mereka lebih tertarik untuk membaca novel, komik, dan lainnya. Jadi dengan adanya cerita rakyat yang berupa hikayat semoga cerita ini dapat dikembangkan lagi agar anak muda zaman sekarang lebih tertarik pada cerita hikayat karena



lebih memiliki manfaat yang baik, yang akhirnya juga akan membentuk karakteristik bangsa yang baik. Tujuannya pula untuk dapat lebih mengembangkan minat baca kepada kalangan anak muda karena mereka merupakan generasi penerus bangsa yang diharapkan dapat membawa negara menjadi lebih baik lagi di kemudian hari, hal ini juga berkaitan dengan minat baca yang masih rendah di Indonesia maka dari itu kita perlu untuk melakukan kegiatan yang dapat menambah minat baca masyarakat.



D. Manfaat Kegiatan membaca cerita hikayat memiliki banyak manfaat, dengan membaca cerita tersebut hal yang dapat dipelajari untuk menambah pengetahuan yaitu tentang budaya, moral, dan nilai – nilai kebudayaan lainnya. Dari nilai – nilai kebudayaan tersebut dapat kita jadikan sebagai cermin bagi kehidupan kita.



BAB II PEMBAHASAN



A. Karakteristik Hikayat Indera Bangsawan 1. Anonim, yaitu tidak dikenal nama pengarangnya. 2.



Istana sentris, yaitu mengisahkan tokoh yang berkaitan dengan kehidupan istana / kerajaan.



3.



Bersifat statis, artinya tidak mengalami perubahan atau perkembangan.



4.



Bersifat komunal, artinya menjadi milik masyarakat.



5.



Mengunakan bahasa klise, yaitu kata-kata yang diulang-ulang, contoh : hatta …., maka



…., alkisah….., dst. 6.



Bersifat tradisional, artinya meneruskan tradisi / kebiasaan lama yang dianggap baik



7. Bersifat didaktis (mendidik), baik didaktis moral maupun didaktis religius, 8.



Menceritakan kisah universal manusia, yaitu peperangan antara tokoh baik dan buruk,



dan selalu dimenangkan oleh yang baik 9.



Sebagian besar berupa sastra lisan (disampaikan dari mulut ke mulut);



10. Tidak berangka tahun (tidak diketahui secara pasti kapan karya tersebut dibuat) 11. Mengandung hal-hal yang aneh, ajaib, atau mustahil.



Unsur Intrinsik 1. Tema menanam akan memetik hasilnya. 2. Tokoh a. Protagonis Raja Indera Bungsu, Putri Sitti Kendi, Syah Peri, Indera Bangsawan, Mualin Sufian, Raksasa, Perempuan, Putri Ratna Sari, Putri Kemala Sari. b. Antagonis Raksasa Garuda. c.



Tritagonis Raja Kabir.



3. Penokohan a. Raja Indera Bungsu Sabar dalam menghadapi ujian: selalu berdoa memohon kepada Allah untuk diberikan putra. Dermawan, suka tolong menolong, dan perhatian terhadap rakyatnya : beliau sering membagikan sedekah kepada fakir miskin. Penyayang dan perhatian terhadap kedua putranya : kedua putranya dididik dengan baik sehingga tumbuh dengan akhlak dan perilaku yang baik



b. Putri Siti Kendi Sabar dan tawakal dalam menghadapi ujian : selalu berdoa memohon kepada Allah untuk diberikan putra. Sayang dan perhatian terhadap kedua putranya : kedua putranya dididik dengan baik sehingga tumbuh denngan akhlak dan perilaku yang baik.



c. Syah Peri Patuh kepada kedua orang tuanya: melaksanakan perintah Baginda Raja Indera Bungsu untuk mencari buluh perindu. Perhatian dan pantang menyerah : selalu peduli dengan keadaan saudara kembarnya.Pemberani : berhasil mengalahkan raksasa Garuda untuk menyelamatkan Putri Ratna Sari dan dayangdayang.Suka menolong : menyelamatkan Putri Ratna Sari dari serangan raksasa Garuda dan berusaha menyembuhkan Indera Bangsawan.



d. Indera Bangsawan Patuh kepada kedua orang tua : melaksanakan perintah Baginda Raja untuk mencari buluh perindu. Pantang menyerah : berhasil mendapatkan buluh perindu dan berusaha mengejar melawan raksasa Buraksa. Pemberani dan suka menolong : berhasil mengalahkan raksasa Buraksa untuk menyelamatkan Putri Kemala Sari, dan rakyat Raja Kabir.



Menghargai usaha orang lain : memberikan Batu Khitmat kepada Syah Peri untuk membalas kebaikan Syah Peri yang telah menyelamatkan nyawanya



e. Mualin Sufian Suka menolong : mau mengajarkan berbagai ilmu yang ia miliki kepada kedua putra Baginda Raja Indera Bungsu. f. Raksasa Garuda Jahat : menyerang negra Putri Ratna Sari. g. Putri Ratna Sari Suka menolong : menolong dayang- dayangnya dari serangan raksasa Garuda dengan bersembunyi di dalam gendang. h. Putri Kemala Sari Patuh kepada kedua orang tua : mau dijadikan upeti oleh sang ayah, Raja Kabir. i. Raksasa Perempuan Suka menolong : banyak memberikan pengalaman baiknya, memberikan ilmu-ilmu, memberikan buluh perindu, dan memberikan sebuah senjata berupa sarung kesaktian untuk melawan Buraksa kepada Indera Bangsawan. j. Raksasa Buraksa Jahat : meluluh lantakkan negara yang dimpin Raja Kabir. k. Raja Kabir Mudah menyerah : :takluk kepada raksasa dan akan menyerahkan putrinya sebagai upeti kepada raksasa Buraksa



4. Latar/ setting a. Latar tempat Negeri Kobat Syarial : kerajaan yang dipimpin Baginda Raja Indera Bugsu. Di hutan : Syah Peri dan Indera Bungsu pergi ke hutan utnuk mencari buluh perindu. Disebuah taman : Syah Peri bertemu dan menyelamatkan Putri Ratna Sari dan dayangdayangnya dari serangan raksasa Garuda. Di gua : Indera Bangsawan bertemu dengan raksasa perempuan di gua kemudian dijadikannya sebagai neneknya



Negeri antah berantah : negeri yang dipimpin Raja Kabir yang pada saat itu tengah diserang raksasa Buraksa. b. Latar waktu Peristiwa dalam kutipan hikayat terjadi pada keseluruhan waktu (pagi, siang, sore, dan malam). c. Latar suasana Bahagia : Syah Peri dan Putri Ratna Sari beserta dayang- dayangnya selamat dari serangan raksasa Garuda yang telah dikalahkan Syah Peri; Indera Bangsawan dapat mengalahkan Buraksa dan hidup bahagia bersama Putri Kemala Sari; Indera Bangsawan berhasil mendapatkan buluh perindu yang diinginkan ayahnya, dan kembali ke negeri Kobat Sayhrial dengan selamat; Indera Bangsawan dinobatkan menjadi raja Kobat Syahrial menggantikan ayahnya;dan Syah Peri dengan kerajaanya. Sedih : di tengah perjalanan dalam mencari buluh perindu Syah Peri dan Indera Bangsawan terpisah karena angin topan, hujan lebat dan awan yang gelap gulita. Pada saat itu Putri Ratna Sari diserang raksasa Garuda, dan negara Raja Kabir diserang raksasa Buraksa; Indera Bangsawan tiba- tiba jatuh sakit . 5. Sudut pandang Orang ketiga serba tahu.



6. Alur Alur pada hikayat tersebut adalah alur maju. Alasannya karena hikayat menceritakan awal raja Indera Bungsu yang tidak memiliki anak, Indra Bangsawan diasuh oleh raksasa dan dianggap sebagai neneknya sampai akhirnya Indra Bangsawan menyamar menjadi budak berambut keriting sebagai Si Hutan masuk di kerajaan antah berantah. Dengan kepandaian yang dimiliki Indra Bangsawan , Buraksa dapat dikalahkan. Pada akhirnya indra Bangsawan dihadiahi oleh Raja Kabir utuk menjadi suami Putri Kemala Sari.



7. Amanat a. Hendaklah kita selalu mengingat Allah SWT. b. Hendaklah kita saling tolong- menolong.



c. Hendaklah kita tidak mudah menyerah. d. Hendaklah kita selalu bersikap sportif dan jujur. B. Nilai – nilai yang terkandung dalam hikayat Indera Bangsawan Nilai



Agama



Konsep Nilai



Kutipan Teks



Memohon kepada Tuhan dengan berdoa dan bersedekah agar dimudahkan urusannya. Pasrah kepada Tuhan



Maka pada suatu hari, ia pun menyuruh orang membaca doa qunut dan sedekah kepada fakir miskin. Maka ia pun menyerahkan



setelah berusaha.



dirinya kepada Allah Subhanahuwata’ala dan berjalan dengan sekuat – kuatnya.



Tidak melihat perbedaan Si kembar menolak dengan Sosial



status sosial.



mengatakan bahwa dia adalah hamba yang hina. Tetapi, tuan putri menerimanya dengan senang hati.



Sosial



Membantu orang – orang



Dengan segera syah peri



yang berada dalam posisi



mengeluarkan dayang dayang



kesulitan.



itu. Tatkala Garuda itu datang, Garuda itu dibunuhnya.



Raja ditunjuk berdasarkan



Maka bagindaa pun bimbanglah,



keturunan dan raja yang



tidak tahu siapa yang patut



memiliki putra lebih dari



dirayakan dalam negeri karena



satu selalu mencari tahu



anaknya kedua orang itu sama



siapa yang paling gagah



sama gagah. Jikalau baginda



dan pantas menjadi



pun mencari muslihat ; ia



penggantinya.



mencertitakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang berkata kepadanya



: barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut Budaya



menjadi raja di dalam negeri. Mencari jodoh putrinya



Adapun raja kabir itu takluk



dengan cara mengadakan



kepada Buraksa dan akan



sayembara atau semacam



menyerahkan putrinya, Puteri



perlombaan untuk



Kemala Sari sebagai upeti.



menunjukkan yang terkuat Kalau tiada demikian, negeri dan terhebat.



akan dibinasakan oleh Buraksa. Ditambahkannya bahwa raja kabir sudah mencanangkan bahwa barang siapa yang dapat membunuh buraksa ituakan dinikahkan dengan anak perempuannya yang terlalu elok parasnya itu.



Moral



Tidak mau bekerja keras



Hatta datanglah kesembilan



untuk mendapatkan



orang anak raja meminta susu



sesuatu.



kambing yang dikiranya susu harimau beranak muda itu.



Memperdaya orang yang



Indera Bangsawan berkata susu



tidak berusaha.



itu tidak akan dijual dan hanya akan diberikan kepada orang yang menyediakan pahanya diselit besi hangat.



Edukasi



Kewajiban belajar ilmu



Maka anakanda baginda yang



agama sejak usia kecil.



dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun yang dititahkan pergi mengaji kepada mualim sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka ditittah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya.



C. Konjungsi yang terdapat dalam Hikayat Indera Bangsawan Konjungsi yang terdapat dalam hikayat indera bangsawan meliputi : 



Konjungsi Koordinatif



: dan, tetapi, atau.







Konjungsi Subordinatif



: jika, sesudah, setelah, sementara, agar, supaya,



karena, hingga, bahwa. 



Konjungsi Korelatif



: baik….., maupun….., tidak hanya…., tetapi,…..



D. Majas yang terdapat dalam Hikayat Indera Bangsawan Majas yang terdapat dalam hikayat indera bangsawan adalah : 



Majas Metafora



Kalimat : Tuan Putri terharu akan kesetiaannya dan menamainya si kembar.



seperti,



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Cerita hikayat memiliki banyak manfaat, tujuan, karakteristik, dan lain sebagainya. Cerita hikayat dapat membuat kita terinspirasi, hal tersebut dapat berdampak baik pada kehidupan kita. Begitu pula dengan cerita hikayat indera bangsawan. Banyak pelajaranyang dapat kita petik dari cerita tersebut. Setiap cerita hikayat pasti memiliki amanat yang berbeda – beda. Cerita hikayat juga lebih menarik daripada novel, komik, dan sejenisnya. Karena cerita hikayat diambil dari kisah nyata atau kehidupan sehari – hari dan memiliki nilai moral , nilai kebudayaan yang sangat kental. Maka kita sebagai anak muda zaman sekarang , kita harus bisa melestarikan atau mengembangkan cerita hikayat yang lambat laun pasti akan hilang, padahal cerita hikayat sangat bermanfaat bagi kehidupan kita.



B. Saran Demikian penyusunan makalah yang kami buat dengan tujuan memberikan informasi terhadap para pembaca makalah ini tentang hikayat Indera Bangsawan yang pada dasarnya memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan cerita modern sekarang ini. Harapannya, para pembaca dapat termotivasi untuk gemar membaca hikayat karena lebih memiliki banyak kelebihan dan juga sebagai upaya pelestarian cerita rakyat yang kenyataannya hampir tidak dikenal lagi oleh generasi sekarang ini.