Makalah Terapi Modalitas Pada Lansia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH TERAPI MODALITAS PADA LANSIA Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan gerontik Dosen pembimbing : Warijan ????



Disusun oleh Kelompok 1 : 1. Tri Wulan Ningrum



(P1337420418001)



2. Nurussya’adah Dwi A.



(P1337420418005)



3. Dewi Wijayanti



(P1337420418001)



4. Dea Eka Putri N. L



(P1337420418001)



5. Diana Tri Oktaviani



(P1337420418001)



6. Fasichatul Muslimawati (P1337420418001) 7. Umi Fatimah



(P1337420418001)



8. Leyni Rahmawati



(P1337420418001)



9. Dyan Nuarini



(P1337420418001)



POLTEKKES KEMENKES SEMARANG PRODI DIII KEPERAWATAN BLORA 2020/2021



KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan Karunia - Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Makalah Terapi Modalitas Pada Lansia”. Penulis memiliki tujuan dalam pembuatan makalah ini sebagai untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Gerontik. Penulis berterima kepada : 1.



Allah SWT. yang telah memberi kesempatan untuk menyelesaikan propasal ini



2.



Orang tua yang telah memberi doa dan restu kepada penulis



3.



Teman – teman yang telah membantu Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang



mendasar



dalam makalah ini oleh karena itu penulis mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun. Harapan penulis, semoga  makalah ini  dapat  memberikan manfaat  bagi penulis  pada  khususnya  dan  pembaca  pada umumnya  sehingga bisa memperoleh ilmu yang bermanfaat.



Blora, September 2020



Penulis



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan 1.4 Manfaat



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Modalitas Terapi modalitas adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengisi waktu luang bagi lansia. 2.2 Tujuan a. Mengisi waktu luang bagi lansia b. Meningkatkan kesehatan lansia c. Meningkatkan produktifitas lansia d. Meningkatkan interaksi sosial antar lansia 2.3 Faktor yang Memengaruhi Penggunaan Terapi Modalitas a. Adanya keyakinan bahwa terapi biomedis tidak menyentuh seluruh domain yang dimiliki individu b. Adanya efek obat biomedis yang dianggap lebih buruk daripada efek terapi yang diharapkan c. Konsumen mengininkan penyedia layanan kesehatan yang peduli d. Konsumen mengingnkan keterlibatan dalam pengambilan keputusan dalam menanggapi masalah kesehatan yang dihadapi e. Peningkatan pergeseran budaya yang menggunakan sistem pelayanan kesehatan lain selain sistem biomedis 2.4 Jenis Terapi Modalitas a. Psikodrama Bertujuan untuk mengekspresikan perasaan lansia. Tema dapat dipilih sesuai dengan masalah lansia.



b. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Terdiri atas 7-10 orang. Bertujuan untuk meningkatkan kebersamaan, bersosialisasi, bertukar pengalaman, dan mengubah perilaku. Untuk terlaksananya terapi ini dibutuhkan Leader, Co-Leader, dan fasilitator. Misalnya : cerdas cermat, tebak gambar, dan lain-lain. c. Terapi Musik Bertujuan untuk mengibur para lansia seningga meningkatkan gairah hidup dan dapat mengenang masa lalu. Misalnya : lagu-lagu kroncong, musik dengan gamelan. d. Terapi Berkebun Bertujuan untuk melatih kesabaran, kebersamaan, dan memanfaatkan waktu luang. Misalnya : penanaman kangkung, bayam, lombok, dll. e. Terapi dengan Binatang Bertujuan untuk meningkatkan rasa kasih sayang dan mengisi hari-hari sepinya dengan bermain bersama binatang. Misalnya : mempunyai peliharaan kucing, ayam, dll f. Terapi Okupasi Bertujuan untuk memanfaatkan waktu luang dan meningkatkan produktivitas dengan membuat atau menghasilkan karya dari bahan yang telah disediakan. Misalnya : membuat kipas, membuat keset, membuat sulak dari tali rafia, membuat bunga dari bahan yang mudah di dapat (pelepah pisang, sedotan, botol bekas, biji-bijian, dll), menjahit dari kain, merajut dari benang, kerja bakti (merapikan kamar, lemari, membersihkan lingkungan sekitar, menjemur kasur, dll)



g. Terapi Kognitif Bertujuan agar daya ingat tidak menurun. Seperti menggadakan cerdas cermat, mengisi TTS, tebak-tebakan, puzzle, dll h. Life Review Terapi Bertujuan untuk meningkatkan gairah hidup dan harga diri dengan menceritakan pengalaman hidupnya. Misalnya : bercerita di masa mudanya i. Rekreasi Bertujuan untuk meningkatkan sosialisasi, gairah hidup, menurunkan rasa bosan, dan melihat pemandangan. Misalnya : mengikuti senam lansia, posyandu lansia, bersepeda, rekreasi ke kebun raya bersama keluarga, mengunjungi saudara, dll. j. Terapi Keagamaan Bertujuan untuk kebersamaan, persiapan menjelang kematian, dan meningkatkan rasa nyaman. Seperti menggadakan pengajian, kebaktian, sholat berjama’ah, dan lain-lain. k. Terapi Keluarga Terapi keluarga adalah terapi yang diberikan kepada seluruh anggota keluarga sebagai unit penanganan (treatment unit). Tujuan terapi keluarga adalah agar keluarga mampu melaksanakan fungsinya. Untuk itu sasaran utama terapi jenis ini adalah keluarga yang mengalami disfungsi; tidak bisa melaksanakan fungsi-fungsi yang dituntut oleh anggotanya.



Dalam terapi keluarga semua masalah keluarga yang dirasakan diidentifikasi dan kontribusi dari masing-masing anggota keluarga terhadap munculnya masalah tersebut digali. Dengan demikian terlebih dahulu masing-masing anggota keluarga mawas diri; apa masalah yang terjadi di keluarga, apa kontribusi masing-masing terhadap timbulnya masalah, untuk kemudian mencari solusi untuk mempertahankan keutuhan keluarga dan meningkatkan atau mengembalikan fungsi keluarga seperti yang seharusnya.



Proses terapi keluarga meliputi tiga tahapan yaitu fase 1 (perjanjian), fase 2 (kerja), dan fase 3 (terminasi). Di fase pertama perawat dan klien mengembangkan



hubungan



saling



percaya,



isu-isu



keluarga



diidentifikasi, dan tujuan terapi ditetapkan bersama. Kegiatan di fase kedua atau fase kerja adalah keluarga dengan dibantu oleh perawat sebagai terapis berusaha mengubah pola interaksi di antara anggota keluarga, meningkatkan kompetensi masing-masing individual anggota keluarga, eksplorasi batasan-batasan dalam keluarga, peraturanperaturan yang selama ini ada. Terapi keluarga diakhiri di fase terminasi di mana keluarga akan melihat lagi proses yang selama ini dijalani untuk mencapai tujuan terapi, dan cara-cara mengatasi isu yang timbul. Keluarga juga diharapkan dapat mempertahankan perawatan yang berkesinambungan.



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran



DAFTAR PUSTAKA Umri.



Nurlaela.



Tak



Gerontik.



https://www.academia.edu/33320590/Tak_gerontik



Diakses



dari