MAKALAH Trafo Dan Relay [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PRINSIP KEMAGNETAN PADA TRAFO DAN RELAY



Disusun Oleh: -



Andriana Caca Sahdiman Dapid Maulana Diki Saparudin Hadid Hidayatullah Hidayattulloh Kelas X-AV 1



TEKNIK KELISTRIKAN SMK NEGERI 2 KOTA TASIKMALAYA 2013-2014



KATA PENGANTAR



Puji syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, kita dapat menyelesaika tugas ini dengan baik. Dalam pembuatan tugas ini setidaknya terdapat hal-hal yang menambah kita untuk memperoleh informasi dan komunikasi yang semakin berkembang di Era Globalisasi. Selanjutnya kami menyadari jika dalam pembuatan Makalah ini banyak berbagai pihak, yang memberi dukungan dan sambutan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Semoga pembuatan Makalah ini dapat membantu para siswa dalam mempelajari mata pelajaran Teknik Kelistrikan khususnya mengenai prinsip kemagnetan pada trafo dan relay. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, kepada para pembaca kami mohon dapat menyampaikan saran dan kritik untuk perbaikan selanjutnya.



Tasikmalaya, 03 Maret 2014



Penulis,



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ...................................................................................................



i



DAFTAR ISI ..................................................................................................................



ii



BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................



1



A. Latar Belakang ................................................................................................... B. Tujuan ................................................................................................................



1 1



BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................



2



A. Transformator ....................................................................................................



2



1. Jenis Transformator .....................................................................................



3



2. Prinsip Kerja Transformator ........................................................................



5



3. Simbol Transformator ..................................................................................



7



B. RELAY ..............................................................................................................



8



1. Permasalahan ...............................................................................................



8



2. Fungsi dan cara kerja Relay .........................................................................



8



3. Penyelesaian Masalah ..................................................................................



13



BAB III PENUTUP .......................................................................................................



15



A. KESIMPULAN ..................................................................................................



15



DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................



16



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kaitannya dengan rangkaian elektronika, transformator pada dasarnya dapat dipandang sebagai sebuah perangkat yang berfungsi mengubah komponen elektromagnet yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Karena dalam rangkaian listrik terdapat arus AC dan DC, maka dalam penerapannya dalam kehidupan sehari-hari kedua arus tersebut sering terhubungkan dalam alat-alat elektronik yang ada dalam kehidupan kita. Karena hal itulah maka dibuatlah sebuah komponen elektronik yang dapat menghubungkan kedua arus tersebut, yaitu Transformator (Trafo). Oleh karena itu berdasarkan hal yang dikemukakan di atas, penulis akan mencoba untuk memecahkan pengertian secara rinci dari transformator yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dalam bentuk makalah bahwa sejauh mana eksperimen yang dicapai dengan judul,”Prinsip kemagnetan pada trafo dan relay”. Kendali automatik telah memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan ilmu dan teknologi. Di samping sangat diperlukan pada pesawat ruang angkasa, peluru kendali, sistem pengemudian pesawat dan sebagainya, kendali automatik. telah menjadi bagian yang penting dan terpadu dari proses-proses dalam pabrik dan industri modern. Misalnya, kendali otomatis perlu sekali dalam kontrol numerik dari mesin alat-alat bantu di industri manufaktur. Hal ini juga perlu sekali dalam operasi industri seperti pengendalian tekanan, suhu, kelembaban, viscositas dan arus dalam proses industri. Karena kemajuan dalam teori dan praktek kendali automatik rnemberikan kemudahan dalam mendapatkan performansi dari sistem mempertinggi kualitas dan menurunkan biaya produksi, mempertinggi Jual produksi, meniadakan pekerjaan-pekerjaan rutin dan membosankan yang harus diiakukan oleh manusia dan sebagainya, maka sebagian besar insinyur dan ilmuwan sekarang harus mempunyai pemahaman yang baik dalam bidang kendali.



B. Tujuan 1. Menambah wawasan siswa mengenai prinsip kemagnetan 2. Mengetahui fungsi dan pengertian transformator/trafo 3. Mengetahui fungsi dan pengertian relay 4. Memenuhi tugas mata kuliah teknik kelistrikan



1



BAB II PEMBAHASAN



A. Transformator Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energy listrik satu atau lebih rangkaian listrik satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu gendeng magnet berdasarkan prinsip induksi-elektromagnet. Transformator adalah alat yang digunakan untuk mengubah tegangan bolak balik (ac) dari suatu nilai tertentu ke nilai yang kita inginkan terdiri dari kumparan primer dan sekunder.



Gambar 1. Transformator Perkembangan dan penerapan system transformator pada perumahan, perkantoran maupun pada kendaran yaitu mobil dewasa ini mengalami peningkatan yang pesat. Buktinya adalah banyak industry, perkantoran maupun kendaran dilengkapi dengan penggunaan transformator yang bertujuan untuk mengetahui informasi dan dapat menambah pengetahuan. System pesawat telepon yang paling sederhana memiliki komponen utama yaitu ISDN EXCHANGE, ISDN PRA, ISDN BRA, ISDN PHONE, ISDN PBX dan ISDN DATA TERMINAL.



1



Gambar 2. Bagan fluks magnetic bocor pada pasangan kumparan Hasil diatas untuk mengurangi fluks magnet bocor pada pasangan kumparan digunakan pasangan kumparan seperti gambar diatas. Kumparan sekunder dililitkan pada kaki inti besi yang sama (kaki yang tengah), dengan lilitan kumparan sekunder terletak diatas lilitan kumparan primer, ditunjukkan pada fluks magnet bocornya, maka dapat dicermati pada gambar dibawah ini.



Gambar 3. Hubungan primer dan sekunder



Rumus untuk fluks magnet yang ditimbulkan lilitan primer adalah[2]: δΦ = Є x δt (1) Dan untuk rumus GGL induksi yang terjadi dililitan sekunder adalah Є = N δΦ/δt (2) Karena kedua kumparan dihubungkan dengan fluks yang sama, maka δΦ/δt = Vp/Np = Vs/Ns (3) 2



Dimana dengan menyusun ulang persamaan akan didapat Vp/Np = Vs/Ns (4) Sedemikian sehingga Vp.Ip = Vs.Is (5)



Dengan kata lain, hubungan antara tegangan primer dengan tegangan sekunder ditentukan oleh perbandingan jumlah lilitan primer dengan lilitan sekunder.



1. Jenis Transformator Jenis-jenis transformator adalah [3]: 1. Step-Up



Gambar 4. Lambang transformator step-up Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh.



2. Step-down



Gambar 5. Skema transformator step-down



Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.



3



3. Autotransformator



Gambar 6. Skema transformator



Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik, dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator biasa. Keuntungan dari autotransformator adalah ukuran fisiknya yang kecil dan kerugian yang lebih rendah daripada jenis dua lilitan. Tetapi transformator jenis ini tidak dapat memberikan isolasi secara listrik antara lilitan primer dengan lilitan sekunder. Selain itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik tegangan lebih dari beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali).



4. Autotransformator Variabel



Gambar 7. Skema Autotransformator Variabel Autotransformator variabel sebenarnya adalah autotransformator biasa yang sadapan tengahnya bisa diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan primer-sekunder yang berubah-ubah.



5. Transformator Isolasi Transformator isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan lilitan primer, sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi pada beberapa desain, gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk mengkompensasi kerugian.



4



Transformator seperti ini berfungsi sebagai isolasi antara dua kalang. Untuk penerapan audio, transformator jenis ini telah banyak digantikan oleh kopling kapasitor. 6. Transformator Pulsa Transformator pulsa adalah transformator yang didesain khusus untuk memberikan keluaran gelombang pulsa. Transformator jenis ini menggunakan material inti yang cepat jenuh sehingga setelah arus primer mencapai titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah. Karena GGL induksi pada lilitan sekunder hanya terbentuk jika terjadi perubahan fluks magnet, transformator hanya memberikan keluaran saat inti tidak jenuh, yaitu saat arus pada lilitan primer berbalik arah.



7. Transformator Tiga Fasa Transformator tiga fasa sebenarnya adalah tiga transformator yang dihubungkan secara khusus satu sama lain. Lilitan primer biasanya dihubungkan secara bintang (Y) dan lilitan sekunder dihubungkan secara delta (Δ).



2. Prinsip Kerja Transformator Komponen Transformator (trafo) Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan kedua (skunder) yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan.[4]



Gambar 8. Bagian-Bagian Transformator



5



Gambar 9. Lambang Transformator



Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance).[5]



Gambar 10. Skema transformator kumparan primer dan kumparan sekunder terhadap medan magnet



Pada skema transformator diatas, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan berubah polaritasnya.



6



Gambar 11. Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan sekunder, dan jumlah lilitan sekunder



Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan sekunder, dan jumlah lilitan sekunder, dapat dinyatakan dalam persamaan[6]: Vp/Vs = Np/Ns (6) Vp = tegangan primer (volt) Vs = tegangan sekunder (volt) Np = jumlah lilitan primer Ns = jumlah lilitan sekunder



3. Simbol Transformator Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan skunder transformator ada dua jenis yaitu[7]: 1. Transformator step up yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik rendah menjadi tinggi, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan primer (Ns > Np). 2. Transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik tinggi menjadi rendah, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan primer lebih



banyak



daripada



jumlah



lilitan



sekunder



(Np



>



Ns).



Pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh kumparan sekunder adalah: 1. Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs ~ Ns). 2. Sebanding dengan besarnya tegangan primer ( VS ~ VP). 3. Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer,



7



Vs ~ 1/Np (7)



Sehingga dapat dituliskan:



Vs = Ns/Np x Vp (8)



Penggunaan transformator Transformator (trafo) digunakan pada peralatan listrik terutama yang memerlukan perubahan atau penyesuaian besarnya tegangan bolak-balik. Misal radio memerlukan tegangan 12 volt padahal listrik dari PLN 220 volt, maka diperlukan transformator untuk mengubah tegangan listrik bolak-balik 220 volt menjadi tegangan listrik bolak-balik 12 volt. Contoh alat listrik yang memerlukan transformator adalah: TV, komputer, mesin foto kopi, gardu listrik dan sebagainya.[8]



B. RELAY 1. Permasalahan Relay Relay dikelompokkan pada kelompok kontrol otomatis “AKUATOR ELEKTRIK” yang mana dijelaskan bahwa, Penggerak, dalam pengertian listrik adalah setiap alat yang mengubah energi listrik menjadi gerakan mekanis. Biasa digunakan sebagai proses lanjutan dari keluaran suatu proses olah data yang dihasilkan oleh suatu sensor atau kontroler. Aktuator Adalah perangkat elektromekanik yang menghasilkan daya gerakan. Dapat dibuat dari sistem motor listrik/motor DC (permanent magnet, brushless, motor DC servo, motor DC stepper, solenoid, dsb.) 2. Fungsi dan cara kerja Relay Relay adalah peralatan yang dioperasikan secara elektrik yang secara mekanik akan men-switch sirkuit elektrik. Relay merupakan bagian yang penting dalam sistem kontrol, karena kegunaannya dalam kendali jarak jauh, dan mengendalikan listrik tegangan tinggi dengan menggunakan listrik tegangan rendah. Ketika tegangan mengalir ke dalam elektromagnet pada sistem kontrol relay, maka magnet



8



akan menarik lengan logam pada arah magnet, dengan demikian kontak terjadi. Relay bisa memili jenis NO atau NC ataupun duaduanya. Banyak relay menggunakan elektromagnet untuk mengoperasikan mekanisme switching mekanis, tetapi prinsip-prinsip operasi lain juga digunakan. Relay digunakan di mana perlu untuk mengendalikan rangkaian dengan sinyal rendah daya (dengan isolasi listrik lengkap antara kontrol dan sirkuit dikontrol), atau di mana beberapa sirkuit harus dikontrol oleh satu sinyal. Relay pertama digunakan di sirkuit jarak jauh telegraf, mengulang sinyal yang datang dari satu sirkuit dan re-transmisi ke yang lain.



Relay sendiri memiliki beberapa jenis, di antaranya : 1. Latching relay Sebuah relay menempel memiliki dua negara santai (bistable). Ini juga disebut "dorongan", "tetap", atau "tinggal" relay. Ketika arus dimatikan, relay tetap dalam keadaan terakhir. Hal ini dicapai dengan solenoida operasi sebuah ratchet dan mekanisme cam, atau dengan memiliki dua kumparan yang berlawanan dengan musim semi over-pusat atau magnet permanen untuk menahan sementara angker dan kontak dalam posisi kumparan adalah santai, atau dengan inti remanen. Pada contoh ratchet dan cam, pulsa pertama pada kumparan relay berubah dan pulsa kedua mematikannya. Dalam contoh kumparan dua, pulsa untuk satu kumparan berubah relay dan pulsa ke koil relay ternyata berlawanan off. Jenis relay memiliki keuntungan bahwa satu kumparan mengkonsumsi daya hanya sesaat, saat sedang diaktifkan, dan kontak relay mempertahankan pengaturan ini di sebuah pemadaman listrik. Sebuah inti remanen menempel relay membutuhkan pulsa saat polaritas berlawanan untuk membuatnya mengubah keadaan. 2. Buluh relay Sebuah relay adalah saklar buluh buluh tertutup dalam solenoida. Switch memiliki satu set kontak di dalam sebuah tabung kaca dievakuasi atau lembam diisi gas yang melindungi terhadap korosi atmosfer kontak, kontak yang terbuat dari bahan magnet yang membuat mereka bergerak di bawah pengaruh bidang melampirkan solenoida. Relay buluh dapat beralih lebih cepat dari relay yang lebih besar, hanya membutuhkan sedikit daya dari sirkuit kontrol, tetapi memiliki peringkat rendah beralih arus dan tegangan. Selain itu, alang-alang dapat menjadi magnet dari waktu ke waktu, yang membuat mereka tetap 'on' bahkan ketika tidak ada arus ini; mengubah 9



orientasi dari alang-alang sehubungan dengan medan magnet solenoida akan memperbaiki masalah. 3. Merkuri dibasahi relay Sebuah relay merkuri-dibasahi buluh adalah bentuk dari relay buluh di mana kontak dibasahi dengan merkuri. Relay tersebut digunakan untuk beralih sinyal tegangan rendah (satu volt atau kurang) di mana merkuri mengurangi resistansi kontak dan drop tegangan yang terkait, untuk rendah saat ini sinyal di mana kontaminasi permukaan dapat membuat untuk kontak miskin, atau untuk aplikasi kecepatan tinggi di mana merkuri menghilangkan bouncing kontak. Mercury dibasahi relay adalah posisi sensitif dan harus dipasang secara vertikal untuk bekerja dengan baik. Karena toksisitas dan biaya merkuri cair, relay ini sekarang jarang digunakan. Lihat juga beralih merkuri. 4. Terpolarisasi relay Sebuah relay terpolarisasi ditempatkan angker antara kutub magnet permanen untuk meningkatkan sensitivitas. Relay terpolarisasi digunakan dalam pertukaran telepon tengah abad ke-20 untuk mendeteksi pulsa samar dan distorsi telegraf benar. Tiangtiang itu pada sekrup, jadi teknisi pertama bisa menyesuaikan mereka untuk sensitivitas maksimum dan kemudian menerapkan semi bias untuk mengatur arus kritis yang akan beroperasi relay. 5. Alat mesin relay Sebuah relay alat mesin adalah jenis standar untuk kontrol industri mesin perkakas, mesin transfer, dan kontrol sekuensial lainnya. Mereka dicirikan oleh sejumlah besar kontak (kadang-kadang diperpanjang di lapangan) yang mudah dikonversi dari normal terbuka ke status normal-tertutup, gulungan mudah diganti, dan faktor bentuk yang kompak memungkinkan memasang banyak relay dalam panel kontrol. Meskipun relay seperti sekali adalah tulang punggung otomatisasi dalam industri seperti mobil perakitan, programmable logic controller (PLC) sebagian besar pengungsi relay alat mesin dari aplikasi kontrol sekuensial. Sebuah relay memungkinkan sirkuit harus diaktifkan oleh peralatan listrik: misalnya, sebuah rangkaian timer dengan relay bisa saklar daya pada waktu yang telah ditetapkan. Selama bertahun-tahun relay adalah metode standar untuk mengendalikan sistem elektronik industri. Sejumlah relay dapat digunakan bersama-sama untuk melaksanakan fungsi-fungsi kompleks (logika relay). Prinsip logika relay didasarkan pada relay yang memberi energi dan de-energi kontak



10



terkait. Logika relay adalah pendahulu dari logika tangga, yang umum digunakan di Programmable controller logic. 6. Ratchet relay Ini lagi jenis genta relay yang tidak perlu melalui kumparan arus kontinu untuk mempertahankan operasinya. 7. Relay kontaktor Kontaktor adalah sebuah relay sangat berat-tugas yang digunakan untuk switching motor listrik dan beban pencahayaan, meskipun kontaktor umumnya tidak disebut relay. Peringkat arus kontinu untuk umum kontaktor berkisar dari 10 amp sampai beberapa ratus amp. Tinggi saat kontak dibuat dengan paduan mengandung perak. Para lengkung terhindarkan menyebabkan kontak untuk mengoksidasi, namun, oksida perak masih merupakan konduktor yang baik perangkat tersebut sering digunakan untuk starter motor.. Sebuah starter motor adalah kontaktor dengan kelebihan perangkat perlindungan terpasang. Perangkat overload penginderaan adalah bentuk dari relay panas dioperasikan mana kumparan memanaskan strip bi-logam, atau di mana pot solder meleleh, melepaskan pegas untuk mengoperasikan kontak bantu. Kontak-kontak bantu di seri dengan kumparan. Jika indra overload kelebihan beban saat ini di, kumparan adalah de-energized. Relay kontaktor bisa sangat keras untuk beroperasi, membuat mereka tidak cocok untuk digunakan di mana kebisingan adalah perhatian utama. 8. Solid-state relay Sebuah solid state relay (SSR) adalah komponen solid state elektronik yang menyediakan fungsi yang sama dengan relay elektromekanis tetapi tidak memiliki komponen bergerak, meningkatkan kehandalan jangka panjang. Dengan RSK an, tradeoff berasal dari fakta bahwa setiap transistor memiliki jatuh tegangan kecil di atasnya. Ini drop tegangan membatasi jumlah arus yang diberikan RSK bisa menangani. Penurunan tegangan minimum untuk seperti relay adalah sama dengan penurunan tegangan satu transistor (~ 0,6-2,0 volt), dan merupakan fungsi dari bahan yang digunakan untuk membuat transistor (biasanya silikon). Sebagai transistor ditingkatkan, RSK tinggi saat ini, mampu menangani 100 sampai 1.200 Ampere, telah menjadi tersedia secara komersial. Dibandingkan dengan relay elektromagnetik, mereka mungkin palsu dipicu oleh transien.



11



9. Solid state relay kontaktor Sebuah kontaktor solid state relay negara adalah tugas berat yang solid, termasuk heat sink diperlukan, digunakan untuk beralih pemanas listrik, motor listrik kecil dan beban pencahayaan, dimana sering pada siklus / off yang diperlukan. Tidak ada bagian yang bergerak untuk aus dan tidak ada bouncing kontak karena getaran. Mereka diaktifkan oleh sinyal kontrol AC atau DC dari sinyal kontrol Programmable logic controller (PLC), PC, transistor-transistor logic (TTL) sumber, atau lainnya mikroprosesor dan mikrokontroler kontrol. 10. Buchholz relay Sebuah relay Buchholz adalah alat pengaman penginderaan akumulasi gas dalam jumlah besar berisi minyak transformator, yang akan alarm pada akumulasi gas memperlambat atau mematikan transformator jika gas diproduksi dengan cepat dalam minyak transformator. 11. Paksa-dipandu kontak relay Sebuah dipaksa-dipandu kontak relay memiliki kontak relay yang mekanis dihubungkan bersama, sehingga ketika kumparan relay diberi energi atau de-energi, semua kontak terkait bergerak bersama-sama. Jika satu set kontak dalam relay menjadi bergerak, tidak ada kontak lain dari relay sama akan mampu bergerak. Fungsi paksa dipandu kontak adalah untuk mengaktifkan sirkuit keselamatan untuk memeriksa status dari relay. Paksa-dipandu kontak juga dikenal sebagai "positifdipandu kontak", "kontak tawanan", "kontak terkunci", atau "relay keamanan". 12. Overload perlindungan relay Motor listrik membutuhkan perlindungan kelebihan arus untuk mencegah kerusakan dari lebih-loading motor, atau untuk melindungi terhadap sirkuit pendek dalam menghubungkan kabel atau kesalahan internal dalam gulungan motor. Salah satu jenis relay overload perlindungan motor listrik dioperasikan oleh elemen pemanas di seri dengan motor listrik. Panas yang dihasilkan oleh arus motor yang memanaskan strip bimetal atau mencair solder, melepaskan pegas untuk mengoperasikan kontak. Dimana relay overload terkena lingkungan yang sama seperti motor, yang berguna meskipun kompensasi temperatur ambien mentah untuk motor disediakan.



12



3. Penyelesaian Masalah Jenis relay yang dapat menangani daya tinggi yang diperlukan untuk mengendalikan secara langsung sebuah motor listrik disebut kontaktor. Solid-state relay kontrol sirkuit kekuasaan tanpa bagian yang bergerak, alih-alih menggunakan perangkat semikonduktor untuk melakukan switching. Relay dengan karakteristik operasi dikalibrasi dan koil operasi kadang-kadang beberapa digunakan untuk melindungi sirkuit listrik dari kelebihan beban atau kesalahan; modern sistem tenaga listrik fungsi-fungsi ini dilakukan oleh instrumen digital masih disebut "relay pelindung". Sebuah relay elektromagnetik sederhana terdiri dari sebuah kumparan kawat dibungkus sekitar inti besi lunak, suatu kuk besi yang menyediakan jalur keengganan rendah untuk fluks magnet, bergerak angker besi, dan satu atau lebih set kontak (ada dua di relay foto ). Angker adalah berengsel ke kuk dan mekanis terkait dengan satu atau lebih set kontak bergerak. Hal ini diadakan di tempat oleh pegas sehingga ketika relay adalah de-energized ada celah udara dalam rangkaian magnetik. Dalam kondisi ini, salah satu dari dua set kontak di relay digambarkan ditutup, dan set lainnya terbuka. Relay lain mungkin memiliki lebih banyak atau lebih sedikit set kontak tergantung pada fungsi mereka. Relay dalam gambar juga memiliki kabel yang menghubungkan dinamo ke kuk. Hal ini menjamin kontinuitas dari rangkaian antara kontak bergerak di angker, dan jalur sirkuit di sirkuit papan tercetak (PCB) melalui kuk, yang disolder ke PCB. Ketika arus listrik dilewatkan melalui kumparan itu menghasilkan medan magnet yang mengaktifkan dinamo, dan gerakan akibat dari kontak bergerak (s) baik membuat atau istirahat (tergantung pada konstruksi) koneksi dengan kontak tetap. Jika set kontak tertutup saat relay adalah de-energi, kemudian gerakan membuka kontak dan istirahat sambungan, dan sebaliknya jika kontak terbuka. Ketika arus ke kumparan dimatikan, dinamo dikembalikan dengan paksa, sekitar setengah sekuat gaya magnet, ke posisi santai. Biasanya gaya ini disediakan oleh musim semi, tetapi gravitasi juga biasa digunakan dalam starter motor industri. Relay Kebanyakan diproduksi untuk beroperasi dengan cepat. Dalam aplikasi tegangan rendah ini mengurangi kebisingan; dalam tegangan tinggi atau aplikasi saat ini mengurangi lengkung. Ketika kumparan diberi energi dengan arus langsung, dioda sering ditempatkan di kumparan untuk menghilangkan energi dari medan magnet pingsan di 13



deaktivasi, yang jika tidak akan menghasilkan lonjakan tegangan berbahaya untuk komponen sirkuit semikonduktor. Beberapa relay otomotif termasuk dioda dalam kasus relay. Atau, perlindungan kontak jaringan yang terdiri dari sebuah kapasitor dan resistor secara seri (snubber sirkuit) dapat menyerap gelora. Jika kumparan dirancang untuk diberi energi dengan arus bolak-balik (AC), tembaga kecil "bayangan cincin" dapat berkerut ke ujung solenoida, menciptakan arus out-of-fase kecil yang meningkatkan tarik minimum pada armatur selama AC siklus. Sebuah relay solid-state menggunakan thyristor atau lainnya solid-state perangkat switching, diaktifkan oleh sinyal kontrol, untuk beralih beban dikendalikan, bukan solenoid. Sebuah optocoupler (dioda pemancar cahaya (LED) digabungkan dengan transistor foto) dapat digunakan untuk mengisolasi kontrol dan sirkuit dikendalikan.



14



BAB III PENUTUP



B. KESIMPULAN Sebuah relay elektromagnetik sederhana terdiri dari sebuah kumparan kawat dibungkus sekitar inti besi lunak, suatu kuk besi yang menyediakan jalur keengganan rendah untuk fluks magnet, bergerak angker besi, dan satu atau lebih set kontak (ada dua di relay foto ). Angker adalah berengsel ke kuk dan mekanis terkait dengan satu atau lebih set kontak bergerak. Hal ini diadakan di tempat oleh pegas sehingga ketika relay adalah de-energized ada celah udara dalam rangkaian magnetik. Dalam kondisi ini, salah satu dari dua set kontak di relay digambarkan ditutup, dan set lainnya terbuka. Relay lain mungkin memiliki lebih banyak atau lebih sedikit set kontak tergantung pada fungsi mereka. Relay dalam gambar juga memiliki kabel yang menghubungkan dinamo ke kuk. Hal ini menjamin kontinuitas dari rangkaian antara kontak bergerak di angker, dan jalur sirkuit di sirkuit papan tercetak (PCB) melalui kuk, yang disolder ke PCB. Transformator



merupakan



komponen



elektronik



yang berfungsi



untuk



menyalurkan tenaga/ daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya (mentransformasikan tegangan). Sebuah transformator terdiri dari dua atau lebih lilitan yang saling dikaitkan medan magnet bersama. Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Tegangan masukan bolak-balik yang membentangi primer menimbulkan fluks magnet yang idealnya



semua



bersambung



dengan



lilitan



sekunder. Fluks bolak-balik



ini



menginduksikan GGL dalam lilitan sekunder. Jika efisiensi sempurna, semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder.



15



DAFTAR PUSTAKA



http://widodoandik.blogspot.com/2012/03/relay.html http://widodoandik.blogspot.com/2012/03/transformator.html



16