Makalah TTG Sampah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH TEKNOLOGI TEPAT GUNA “PENGOLAHAN SAMPAH”



DISUSUN OLEH : Riska Sofiana Arum ( A2A017001 ) Eka Arya Putra Prayitno ( A2A017005 ) Fierra Noor Astriana Wulandari ( A2A017039 ) Syndyana Venty Melinda ( A2A017045 ) Jevina Noraisa Hida ( A2A017051 ) PRODI S1 KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kemudahan bagi kami, untuk dapat menyelesaikan tugas ini tepat waktunya. Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah Teknologi Tepat Guna yang mana dengan tugas ini kami mahasiswa dapat mengetahui materi yang diberikan dosen pengampu. Makalah yang berjudul “Pengolahan Sampah” mengenai penjelasan lebih lanjut kami memaparkannya dalam bagian pembahasan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Saran dan kritik yang membantu dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.



Semarang, 28 April 2019



Penulis



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .......................................................................................i DAFTAR ISI ......................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1 1.1 Latar Belakang ..............................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................1 1.3 Tujuan ...........................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................3 A. Pengertian Sampah ..................................................................................3 B. Jenis-Jenis Sampah ................................................................................3 C. Dampak Sampah Bagi Kehidupan ..........................................................6 D. Cara Pengolahan Sampah (Inovasi Yang Akan Dibuat) .........................8 BAB III PENUTUP ............................................................................................11 2.1 Kesimpulan ...................................................................................................11 2.2 Saran ..............................................................................................................11 DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................12



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi “PR” besar bagi bangsa Indonesia. PR tersebut adalah faktor pembuangan limbah sampah. Sampah telah menjadi faktor yangpaling berbahaya saat ini. Manusia memang dianugerahi Panca Indera yang membantunya mendeteksi berbagai hal yang mengancam hidupnya. Namun di dalam dunia modern ini muncul berbagai bentuk ancaman yang tidak terdeteksi oleh panca indera kita, yaitu berbagai jenis racun yang dibuat oleh manusia sendiri. Lebih dari 75.000 bahan kimia sintetis telah dihasilkan manusia dalam beberapa puluh tahun terakhir. Banyak darinya yang tidak berwarna, berasa dan berbau, namun potensial menimbulkan bahaya kesehatan. Sebagian besar dampak yang diakibatkannya memang berdampak jangka panjang, seperti kanker, kerusakan



saraf,



gangguan



reproduksi



dan



lain-lain.



Sifat racun sintetis yang tidak berbau dan berwarna, dan dampak kesehatannya yang berjangka panjang, membuatnya lepas dari perhatian kita. Kita lebih risau dengan gangguan yang langsung bisa dirasakan oleh panca indera kita. Hal ini terlebih dalam kasus sampah, di mana gangguan bau yang menusuk dan pemandangan (keindahan/kebersihan) sangat menarik perhatian panca indera kita. Begitu dominannya gangguan bau dan pemandangan dari sampah inilah yang telah mengalihkan kita dari bahaya racun dari sampah, yang lebih mengancam kelangsungan hidup kita dan anak cucu kita. 1.2 Rumusan Masalah 1) Apa yang dimaksud dengan sampah ? 2) Apa saja bagian-bagian sampah ? 3) Bagaimana dampak sampah bagi kehidupan ? 1



4) Bagaimana cara pengolahan sampah ? 1.3 Tujuan 1) Untuk mengetahui apa itu sampah. 2) Untuk mengetahui bagian-bagian sampah. 3) Untuk mengetahui dampak sampah bagi kehidupan. 4) Untuk mengetahui cara pengolahan sampah.



2



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Sampah Sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suat peroses. Sampah merupakan konsep buatan dan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia. Didalam proses-peroses alam tidak dikenal namanya sampah, yang ada hanyalah produk-produk yang tidak bergerak. Sampah bagi setiap orang memang memiliki pengertian relatif berbeda dan subjektif. Sampah bagi kalangan tertentu bisa saja menjadi harta berharga. Hal ini cukup wajar mengingat setiap orang memiliki standar hidup dan kebutuhan tidak sama. Sampah memiliki banyak pengertian dalam batasan ilmu pengetahuan. Namun pada perinsipnya, sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Bentuk sampah bisa berada dalam setiap fase materi, yaitu padat, cair dan gas. Secara sederhana, jenis samapah dapat dibagi berdasarkan sifatnya. Sampah dipilah menjadi sampah organik dan anorganik.( Tim Penulis halm. 5-6). Pengolahan sampah adalah semua kegiatan yang dilakukan untuk menangani sampah sejak ditimbulkan samapai dengan pembuangan akhir. Secara garis besar, kegiatan



pengolahan



sampah



meliputi



pengendalian



timbulan



sampah,



pengumpulan sampah, transfer dan transpor, pengolahan dan pembuangan akhir. B. Jenis-jenis Sampah Berdasarkan komposisinya, sampah dibedakan menjadi dua yaitu : 1. Sampah Organik



Sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos. 2. Sampah Anorganik



3



Sampah



yang tidak



mudah



membusuk,



seperti



plastik,



wadah



pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton. Berdasarkan sumbernya sampah dibedakan menjadi 6 yaitu : 1. Sampah Alam 2. Sampah Manusia 3. Sampah Konsumsi 4. Sampah Nuklir 5. Sampah Industri 6. Sampah Pertambangan Berdasarkan bentuknya sampah dibedakan menjadi : 1. Sampah Padat Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potonganpotongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya. Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka sampah dapat dibagi lagi menjadi: a) Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan. b) Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi: 4



1. Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain. 2. Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain. 2. Sampah Cair Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah. 1. Sampah hitam Sampah cair yang dihasilkan dari toilet dan industri. Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya. 2.



Sampah rumah tangga Sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen. Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kirakira mirip dengan jumlah konsumsi. Untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang limbah sembarangan misalnya membuang ke selokan. 3.



Sampah alam Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman. 4.



Sampah manusia Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit. Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan



5



dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. 5.



Limbah radioaktif Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih dilakukan).



C. Dampak Sampah Bagi Kehidupan Sampah-sampah yang tidak dikelola dengan baik akan berpengaruh besar terhadap lingkungan hidup yang berada disekitarnya, dimana sampah akan menimbulkan beberapa dampak negatif dan bencana seperti : A. Dampak Terhadap Kesehatan Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. B. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut: 1. Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai. 2. Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit). 3. Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah. C. Sampah beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator. D. Rusaknya Lingkungan 6



Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak. E. Terjadinya Banjir Banjir merupakan peristiwa terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena volume air yang meningkat. Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang berlebihan di suatu tempat akibat akibat hujan besar dan peluapan air sungai. Sampah yang dibuang ke dalam got/saluran air yang menyebabakan manpat adalah faktor utama yang belum disentuh, berton-ton sampah masuk aliran sungai dan memampatkan aliran dan menyebabkan polusi sampah di muara pantai,sungai dan danau. Banjir dan sampah, keduanya dipandang oleh sebagian golongan sangat berhubungan dengan sebab-akibat. Dimana sampah mengakibatkan banjir dan banjir mengakibatkan sampah. bukan semata masalah perilaku, namun lebih dalam dari itu adalah masalah kesejahteraan. Sampah sungai berasal dari sampah rumah tangga dari warga yang bertempat tinggal dipinggiran sungai, mereka tidak mempunyai tempat pembuangan sampah resmi yang dikoordinir lingkungannya. Ini berkaitan juga dengan kebiasaan warga/penduduk yang tidak mempunyai kesadaran artinya polusi, tenggang rasa serta kebiasaan mau enaknya sendiri. Ini berkaitan budaya masyarakat yang kurang pembinaan tentang artinya kebersihan lingkungan dan cara mengatasi. F. Dampak Terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi Dampak yang apat ditimbulkan sampah terhadap keadaan sosial ekonomi adalah : 1. Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana. 2. Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan. 3. Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas).



7



4. Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain. G. Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki. D. Upaya Pengolahan Sampah (Inovasi Yang Dibuat) Teknologi tepat guna dalam proses pengolahan sampah organik menjadi biogas Pengembangan bioenergi seperti biogas merupakan salah satu langkah aauntuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap sumber-sumber energi yang tidak dapat diperbaharui. Biogas adalah salah satu energi yang dapat dikembangkan mengingat bahan bakunya cukup tersedia dan terbarukan, sehingga sangat mungkin untuk menggantikan LPG (Liquefied Petroleum Gas), premium, minyak tanah, minyak solar, minyak diesel yang harganya semakin mahal yang membebani masyarakat menengah kebawah. (Natalia, Maya dan Nugrahini, Panca 2014). Biomasa yang mengandung kadar air yang tinggi seperti kotoran hewan dan limbah pengolahan pangan cocok digunakan untuk bahan baku pembuatan biogas. Limbah peternakan merupakan salah satu sumberbahan yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas, sementara perkembangan atau pertumbuhan industri peternakan menimbulkan masalah bagi lingkungan, karena menumpuknya limbah peternakan. Polutan yang disebabkan oleh dekomposisi kotoran ternaka yaitu aaBOD dan COD (Biological/Chemical Oxygen Demand), bakteri patogen, polusi air (terkontaminasinya air bawah tanah, air permukaan), debu, dan polusi bau . Di banyak negara berkembang, kotoran ternak, limbah pertanian, dan kayu bakar digunakan sebagai bahan bakar. Polusi asap yangdiakibatkan oleh pembakaran bahan



8



bakar tersebut mengakibatkan masalah kesehatan yang serius danharus dihindarkan. Juga yang paling menjadi perhatian yaitu emisi metan dan karbondioksida yang menyebabkan efek rumah kacadan mempengaruhi perubahan iklim global (Haryati, Tuti 2014). Biogas yang telah dikenal tersebut diolah dari kotoran ternak dalam keadaan kedap udara. Secara Ilmiah, biogas yang dihasilkan dari 4sampah organik adalah gas yang mudah te1rbakar. Gas ini dihasilkan dari fermentasi bahan – bahan organik oleh bakteri anaerob. Umumnya semua jenis bahan organik bisa diproses untuk menghasilkan biogas. Tetapi hanya 11bahan organik baik padat maupun cair yang cocok untuk sistem biogas sederhana. Bila sampah – sampah organik tersebut membusuk, akan dihasilkan gas metana (CH4) dan Karbondioksida (CO2). Tetapi hanya CH4 yang dimanfaatkan bahan bakar. Biogas sebagian besar mengandung gas metana (CH4) dan karbondiokasida (CO2). Energi yang terkandung dalam biogas tergantung dari konsentrasi metana (CH4). Semakin tinggi kandungan metana maka semakin besar kandungan energi pada biogas (Sikanna, Rismawaty dkk 2013). Limbah sampah pasar maupun sampah rumah tangga dan limbah ternak jika dilihat jumlahnya perhari sangatlah cukup banyak jika dimanfaatkan untuk biogas maupun kompos. Namun kami akan memanfaatkan sampah menjadi biogas. Cara dan langkah kerja dalam penggunaan teknologi tepat guna yaitu : 1. Sampah organik dan kotoran sapi dikumpulkan dulu dalam satu tempat, yang biasanya disebut digester. Digester biasanya terbuat dari Fiberglass. 2. Sampah yang telah terkumpul ini dicampur dengan bakteri anaerob pembangkit metan. 3. Fermentasi



akan



berlangsung



dalam



waktu



tertentu



sehingga



menghasilkan biogas. 4. Biogas yang dihasilkan kemudian dialirkan ke dalam tabung khusus dan terpisah dari hasil gas sampingan. 9



5. Proses diatas berlangsung terus menerus dengan menambah sampah organik serta bakteri anaerob setelah kurun waktu tertentu. Bahan-bahan organik berupa kotoran ternak dan limbah tanaman yang tersedia, setelah dicampur merata, selanjutnya diberi air dengan komposisi 1:1,aduk sampai terbentuk seperti pasta (adonan). Bila dilakukan dengan baik,perlakuan tersebut mempercepat terbentuknya gas yang diinginkan, dimana untuk menetralkan pH dapat ditambahkan kapur. Diperlukan membuat bidang pemicu pembentukan gas sekitar dua bulan sebelum membuat unit biogas untuk pertama kalinya. Membuat biang pemicu pembentukan gas dengan mencampur dan mengaduk sampai merata 2 liter kotoran ternak (sapi, babi, ayam atau kuda) dan 2 liter air, campur dan aduk merata. Setelah tercampur baik seperti pasta, tuangkan campuran tersebut pada wadah tertentu, seperti ember, jerigen, botol tanpa penutup dan simpan ditempat terbuka. Usahakan biang pembentukan gas ini tetap hangat, kocok tiap dua hari sekali selama dua bulan untuk wilayah berkelembaban rendah. Biang pembentukan gas ini, digunakan sebagai pemicu (starter), untuk mempercepat pembentukan gas pada unit biogas (Sukoharjo, 2007; dalam: Kamaruddin 2008). Diperlukan waktu kira-kira 2 sampai 4 minggu (tergantung bahan baku dan kondisi lingkungan), untuk memulai pembentukan gas dari campuran bahan organik tersebut. Pembentukan gas sekitar 8 minggu, separuhnya terbentuk pada 2 sampai 4 minggu pertama dan separuh berikutnya pada minggu ke-4 sampai ke-8, serta berhenti sama sekali pada minggu ke-9. Setelah itu, kosongkan unit biogas anda dan demikan seterusnya mengulangi pengisiannya sebagaimana langkah kerja terdahulu Dengan adanya pengolahan sampah menjadi biogas maka dapat memudahlan masyarakat.



10



BAB III PENUTUP 2.1 Kesimpulan 1. Pencemaran adalah masuknya mahluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam air atau udara yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Pencemaran juga bisa dikatakan berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. 2. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses 3. Jenis-jenis sampah secara umum terbagi menjadi 2, yaitu sampah organic dan anorganik 4. Sampah menimbulkan beberapa masalah terhadap lingkungan hidup dimana sampah menyebabkan kerusakan lingkungan, munculnya penyakit, terjadinya banjir, sampai kerugian ekonomi. 5. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif dari sampah ialah dengan mendaur ulang sampah, melak.ukan penimbunan sampah, dan tentunya kesadaran dari masing-masing individu. 2.2 Saran Diharapkan untuk lebih mendalami ilmu tentang upaya-upaya pengelolaan sampah untuk kelestarian lingkungan hidup. Karena pencemaran sampah sudah sangat mengkhawatirkan dimana lingkungan yang kita huni ini sudah tercemar oleh berbagai jenis sampah, baik yang berbahaya maupun tidak, baik yang dapat dimanfaatkan maupun tidak.



11



DAFTAR PUSTAKA https://ajirudin.wordpress.com/2011/08/24/contoh-makalah-sampah/ http://eprints.polsri.ac.id/1636/3/BAB%202%20.pdf https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://journal.unnes.ac.id/nju/i ndex.php/rekayasa/article/download/7721/5384&ved=2ahUKEwir9ojY69HhAhVEWX0KHSTr AaIQFjABegQIBBAB&usg=AOvVaw2DKoobIn8BVef0dqO0mZ87&cshid=1555325552438 https://www.academia.edu/34694328/EFEKTIVITAS_PEMANFAATAN_BIOGAS_SEBAGAI_SU MBER_BAHAN_BAKAR_DALAM_MENGATASI_BIAYA_EKONOMI_RUMAH_TANGGA_DI_PERD ESAAN



12