Makalah Tugas MPI Fungsi Pengarahan (Directing) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH FUNGSI PENGARAHAN (DIRECTING)



DOSEN PEMBIMBING Emy Khikmawaty, ST. MM DISUSUN OLEH 1.



Wahyu Diansyah



18130012



2.



Eko Jujur Prananto



18130003



3.



Rizky Adinugraha P



18130009



UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG FAKULTAS TEKNIK TEKNIK INDUSTRI 2020 0



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BAB I



PENDAHULUAN



A. Latar Belakang................................................................................. .............



3



B. Rumusan Masalah.................................................................................. ...... 3 C. Tujuan.................................................................................... ........................



3



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pengarahan (Directing)............................................................. 4 B. Fungsi Pengarahan Dalam Manajemen..................................................... 5 C. Pelaksanaan Fungsi Pengarahan.................................................................



7



D. Fungsi Manajer Dalam Pengarahan........................................................... 9 E. Motivasi Dan Kepemimpinan Dalam Manajemen.................................... 13 BAB III PENUTUP Kesimpulan .................................................................................... .............. 14



1



DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ ........



15



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ‘’Fungsi Pengarahan (Directing)’’ ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah Manajemen Perusahaan Industri . Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Fungsi Manajemen bagi para pembaca dan juga bagi penulis. kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu. Emy Khikmawaty, ST.MM, selaku Dosen Pemangku yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.



2



Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Bandar Lampung, 05 April 2020 Tim Penulis



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam



suatu



organisasi



pasti



ada



suatu



perencanaan,



pengorganisasian dan pengarahan. Hal- hal tersebut sangatlah penting dan saling berkesinambungan antara yang satu dengan yang lain, demi tercapainya suatu tujuan yang ditentukan. Seorang menejer merupakan seorang pimpinan dalam organisasi tersebut



haruslah



selalu



mengretahui



kondisi



anggota,



namun



kebanyakan dari mereka melupakan hal itu. Mereka hanya sibuk dan



3



selalu dipusingkan dengan tuhgasnya sendiri. Alhasil, hasil yang dicapai kurang dapat maksomal sesuai dengan rencana. Fungsi



pengarahan



merupakan



salah



satu



fungsi



dalam



manajemen yang akan kami bahas, adalah fungsi dimana proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan



tanggungjawabnya



dengan



penuh



kesadaran



dan



produktifitas yang tinggi. Pengarahan memberi arahan kepada semua pihak agar semua program-program dapat dijalankan dengan baik dan benar  sesuai dengan tanggungjawabnya masing-masing. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Pengarahan ? 2. Apa fungsi Pengarahan Dalam Manajemen ? 3. Bagaiman pelaksanaan Fungsi Pengarahan ? 4. Apa fungsi Manajer Dalam Pengarahan ? 5. Apa saja Motivasi Dan Kepemimpinan Dalam Manajemen ? C. Tujuan 1. Memahami Pengertian Pengarahan 2. Mengetahui Fungsi Pengarahan Dalam Manajemen 3. Mengetahui Pelaksanaan Fungsi Pengarahan 4. Mengetahui Fungsi Manajer Dalam Pengarahan 5. Megetahui Motivasi Dan Kepemimpinan Dalam Manajemen



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Pengarahan (Directing)



4



Directing merupakan suatu kegiatan untuk mengintegrasikan usaha-usaha anggota-anggota dari suatu kelompok, sehingga melalui tugas-tugas mereka dapat terpenuhi tujuan-tujuan pribadi dan kelompoknya. Semua usaha kelompok menghendaki pengarahan apabila ingin secara sukses mencapai tujuan akhir kelompok tersebut.1 Menurut Basri, pengarahan (actuating) merupakan aktifitas pemimpin dalam proses manajemen yang mengarahkan dan memotivasi tenaga kerja bawahannya dalam rangka mencapai tujuan bisnis.2 Setiap anggota kelompok harus memiliki informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas. Untuk maksud tersebut maka rencana-rencana yang sudsh dibuat diberitahukan kepada semua anggota dalam bentuk instruksi dan perintah yang disampaikan secara resmi. Pengarahan yang baik bukanlah suatu bentuk kediktatoran. Para pekerja mengharapkan dapat diberikan informasi-informasi yang diperlukan mengenai jumlah, kualitas dan batas waktu yang diperkenankan untuk pekerjaan tersebut. Diharapkan bahwa informasi tersebut bersifat pasti dan lengkap, namun ringkas, sehingga ketentuan-ketentuan tugas berada dalam keahlian dan kemampuan orang yang melaksanakannya dan fasilitas yang tersedia adalah yang terbaik yang dapat di usahakan oleh perusahaan. Adat dan kebiasaan berpengaruh pada semua bentuk pengarahan. Sebagaimana bisa tugas-tugas yang akan dilaksanakan dipecah kedalam serangkaian tugas-tugas yang akan dilaksanakan dipecah kedalam serangkaian tugas-tugas rutin, biasanya dengan cara kerjasama tugas-tugas dapat diselesaikan. Pengarahan dapat berupa suatu tugas rutin, perintah tugas berulang.3 Sebaiknya, apabila mengarahkan suatu tugas yang baru, maka manajer harus memberi arah secara penuh. Partisipasi para pegawai, komunikasi yang memadai, dan kepemimpinan yang kuat merupakan dasar-dasar untuk mengarahkan. 1 2 3



George R. Terry, Prinsip-prinsip Manajemen, (Jakarta: Intermedia, 1993). Basri, Bisnis Pengantar, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2005), 74. T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE, 1984), 67.



5



B. Fungsi Pengarahan Dalam Manajemen Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang menstimulir tindakan-tindakan agar betul-betul dilaksanakan. Oleh karena tindakan-tindakan itu dilakukan oleh orang, maka pengarahan meliputi pemberian perintah-perintah dan motivasi pada personalia yang melaksanakan perintah-perintah tersebut.4 Pengarahan (leading) adalah untuk membuat atau mendapatkan para karyawan untuk melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan. Dikenal sebagai leading, directing,motivating atau actuating. Pengarahan memiliki beberapa karakteristik:



1.



Pervasive Function,



Yaitu pengarahan diterima pada berbagai level organisasi. Setiap manajer menyediakan petunjuk dan inspirasi kepada bawahannya.



2.



Continous Activity,



Pengarahan merupakan aktivitas berkelanjutan disepanjang masa organisasi.



3.



Human factor,



Fungsi pengarahan berhubungan dengan bawahan dan oleh karena itu berhubungan dengan human factor. Human factor adalah perilaku manusia yang kompleks dan tidak bisa diprediksi.



4.



Creative Activity,



Fungsi pengarahan yang membantu dalam mengubah rencana ke dalam tindakan. Tanpa fungsi ini, seseorang dapat menjadi inaktif dan sumber fisik menjadi tak berarti.



5.



Executive Function,



Fungsi pengarahan dilaksanakan oleh semua manajer dan eksekutif pada semua level sepanjang bekerja pada sebuah perusahaan, bawahan menerima instruksi hanya dari atasannya.



6.



Delegated Function,



Ahmad Zanni, “Manajemen Dalam Sosial Masyarakat”, Jurnal Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta, Vol.3, No.1 (2008), 17. 4



6



Pengarahan seharusnya adalah suatu fungsi yang berhadapan dengan manusia. Atasan harus dapat mengetahui bahwa perilaku manusia merupakan suatu hal tidak dapat diprediksi dan alami sehingga atasan seharusnya dapat mengkondisikan perilaku seseorang ke arah tujuan yang diharapkan. Para ahli banyak berpendapat kalau suatu pengarahan merupakan fungsi terpenting dalam manajemen. Karena merupakan fungsi terpenting maka hendaknya pengarahan ini benar-benar dilakukan dengan baik oleh seorang pemimpin. Seorang anggota juga layaknya manusia biasa yang senang dengan adanya suatu perhatian dari yang lain, apabila perhatian tersebut dapat membantu meningkatkan kinerja mereka. Dari definisi diatas terdapat suatu cara yang tepat untuk digunakan diantaranya:5 1. Melakukan orientasi tentang tugas yang akan dilakukan, Merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik. 2. Memberikan petunjuk umum dan khusus, 3. Perintah, Merupakan permintaan dri pimpinan kepada orang yang berada di bawahnya untuk melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu. 4. Mempengaruhi anggota, 5. Delegasi wewenang Dalam pendelegasian wewenang ini pimpinan melimpahkan sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahannya. 6. Memotivasi. Kemampuan seorang manajer untuk memotivasi adan mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi akan menentukan efektifitas manajer. Dan ini bukan satu-satunya factor yang mempengaruhi tingkat prestasi seseorang. Manajer yang dapat melihat motivasi sebagai suatu system akan mampu meramalkan perilaku dari bawahannya. Motivasi seperti yang telah disebutkan diatas, akan mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan bawahannya, yang selanjutnya akan menentukan efektifitas manajer.



5



Husaini Usman, Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), 75-76.



7



Ada dua faktor yang mempengaruhi tingkat prestasi seseorang, yaitu kemampuaan individu dan pemahaman tentang perilaku untuk mencapai prestasi yang maksimal disebut prestasi peranan. Dimana antara motivasi, kemampuan dan presepsi peranan merupakan satu kesatuan yang saling berinteraksi. Salah satu alasan pentingnya pelaksanaan pengarahan dengan cara memotivasi bawahan adalah:6



fungsi



a. Motivasi secara



impalist, yakni pimpinan organisasi berada di tengah-tengah para bawahannya dengan demikian dapat memberikan bimbingan, instruksi, nasehat dan koreksi jika diperlukan.



b. Adanya



upaya untuk mensingkronasasikan tujuan organisasi dengan tujuan pribadi dari para anggota organisasi.



c. Secara



eksplisit terlihat bahwa para pelaksana operasional organisasi dalam memberikan jasa-jasanya memerlukan beberapa perangsang atau insentif.



Manajemen kadang-kadang dinyatakan orang sebagai: “The management of people, not things”. Pernyataan tersebut mengandung makna bahwa sang manajer hanya perlu menggerakkan orang-orang lain sesuai dengan keinginannya. Manajemen manusia, maksudnya mengarahkan pihak bawahan merupakan bagian penting dari tugas manajerial, terlepas dari fakta apakah manajer yang bersangkutan merupakan pimpinan teras sebauh perusahaan raksasa atau pimpinan bagian kecil dari sebuah departemen. Direction bukan saja berarti menyatakan kepada orang-orang yang harus dilakukan mereka, tetapi pula: 1) Memastikan abhwa mereka mengetahui apa yang diharapkan dari mereka dalam setiap situasi dan 2) Membantu mereka mengembangkan keterampilan-keterampilan mereka. Hal yang sangat penting adalah bahwa direction juga mencakup upaya untuk mengembangkan moril baik agar bawahan bersedia 6



Dahlan Siamat, Manajemen Bank Umum, (Jakarta: Intermedia, 1997), 68.



8



memberikan bekerja.7



segala-galanya



dan



bukan



sekedar



bekerja



asal



C. Pelaksanaan Fungsi Pengarahan (actuating) Kegiatan ini meliputi pemberian motivasi isi dan motivasi proses serta penentuan gaya kepemimpinan yang sesuai. 1. Motivasi isi Meliputi pemberian tambahan uang, kesempatan dan prestasi, sebagaimana dikemukakan berbagai teori seperti a. Teori motivasi tradisional FW Taylor, Dalam pemikiran FW Taylor, motivasi itu berupa premi uang untuk menghilangkan kebosanan kerja, b. Teori motivasi kebutuhan Abraham Maslow, Sedang Abraham Maslow mengemukakan bahwa motivasi itu diberikan menurut kebutuhan manusia dalam hal ini pegawainya yaitu kebutuhan fisik, kebutuhan keamanan dan rasa aman, kebutuhan sosial dan kebutuhan harga diri serta kebutuhan aktualisasi diri yang dipenuhinya secara bertingkat dari bawah. c. Teori motivasi hygienis F. Herzberg Pemikiran Herzberg agaknya lain, bahwa motivasi itu agar menjaga faktor yang menyebabkan faktor yang menyebabkan ketidakpuasan kerja jangan sampai bertambah karena akan mengahmbat prestasi. d. Teori motivasi prestasi dari David Mc. Clelland. David Mc. Clelland mengemukakan bahwa motivasi itu diberikan dengan prinsip belajar yaitu mencari pengalaman sendiri agar memperoleh kebutuhan berprestasi, kebutuhan kebersamaan dan kebutuhan akan kekuasaan.



2. Motivasi proses Merupakan motivasi yang berupa penciptaan suatu situasi yang mendukung untuk berprestasi kerja, seperti:8 a. Motivasi penguatan B. Skinner



7



Winardi, Kepemimpinan Dalam Manajemen, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1990), 164-



8



Ibid., 169-170.



165.



9



Merupakan motivasi yang isinya agar pemimpin membuat aturan mengenai hukuman terhadap para bawahan yang melanggar norma atau ketentuan. b. Motivasi Harahap V. Vroom Merupakan motivasi yang memberikan harapan lebih baik dikemudian hari untuk bawahan, c. Motivasi keadilan S. Adam Berupa sikap adil pemimpin kepada para bawahan terutama yang memiliki input dan kondisi kerja yang sama. d. Motivasi tujuan E. Lock Yaitu merupakan motivasi yang berupa pengendalian dirinya sendiri dengan tujuan yang telah disusun. Kepemimpinan atau Leadership merupakan pengakuan pemimpin mengarahkan dan mempengaruhi para bawahannya agar mau bekerja dengan baik dalam membantunya. Hal ini dapat dilakukan dengan mendasarkan pada pendekatan perilaku seperti pendapat Douglas Mc. Gregor dalam teori x dan y bahwa pemimpin akan bergaya otoriter kepada bawahan yang memang amat bodoh dan malas tetapi akan bergaya demokratis kepada para bawahan yang pandai dan kreatif, pendapat Rensis Likert dalam teori sistem manajemen bahwa gaya kepemimipinan yang baik adalah gaya partisipatif dan gaya yang lain dapat berupa otoriter tulen, otoriter lunak dan konsultatif. Pendekatan situasional seperti misalnya pendapat F. Fidler dalam teori kepemimpinan agak berbeda dengan pendekatan sebelumnya bahwa gaya kepemimipina itu ditetapkan berdasar pada kondisi bawahan, kemampuan dirinya dan situasi yang sedang terjadi saat itu. Gaya kepemimpinan mana yang terpilih seharusnya yang akan diterima oleh semua pihak (stakeholders) sehingga akan tercipta kondisi yang mendukung gairah dalam menjalankan tugas.9



D. Fungsi Manajer Dalam Pengarahan Manajer adalah bagian dari kelompok kerja; juga dikatakan bahwa manajer merupakan bagian dari pada bawahan. Manajer merupakan pejabat sumber daya yang dapat dimanfaatkan. Ia harus memilih dan mengintegrasikan mereka untuk melaksanakan pekerjaan yang dihadapi. Biasanya hal tersebut relatif tidak pelik apabila menyangkut bangunan, mesin, dan modal; akan tetapi bagi manusia pengarahan diperlukan dan hal ini merupakan suatu masalah yang lebih kompleks. Manajer mempunyai pengaruh yang 9



Basri, Bisnis Pengantar, 74-75.



10



benar untuk mempengaruhi sikap anggota kelompok. Sifat, kepercayaan dan sikap dari manajer terhadap anggota kelompok akan dinilai oleh bawahannya dan akan mempengaruhi efektifitas manajer dalam memberikan pengarahan kepada mereka.10 Manajer harus memperoleh rasa hormat dari pengamat dan bawahannya. Peranan yang diharapkan dari manajer berbeda daripada peran anggota kelompoknya. Manajer lebih banyak mengetahui tentang kebijaksanaan perusahaan, ia lebih dahulu mengetahui perubahan-perubahan yang akan terjadi dan memiliki atau sekurang-kurangnya harus memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih luas. Manajer juga berdiri terpisah dari kelompok karena merekalah yang menentukan. Sekurang-kurangnya tentang siapa-siapa yang mendapatkan tugas-tugas, siapa yang dipromosikan, siapa yang dipecat dan siapa yang mendapat kenaikan gaji. Memberi pengarahan uang efektif dapat dilasanakan oleh seorang untuk satu kelompok. Biasanya, manajer yang melakukannya, karena ia: 1. 2. 3. 4. 5.



Mengetahui bawahan; Mengetahui kemampuan dan keahliannya; Mengerti akan kapasitas dan keinginan-keinginannya; Mengetahui apa yang dapat dihasilkan dan Telah mengamati sikap hidupnya.



Dengan semua latar belakang tersebut, manajer akan mampu untuk memilih teknik memberikan pengarahan untuk mendapatan hasil-hasil yang diinginan dengan cara yang terbaik. Menyediakan informasi yang akan diperlukan untuk melaksanakan langkah-langkah yang efektif dalam menunjang pengarahan yang penting. Hal tersebut dapat terlihat pada pengarahan pegawai baru, akan tetapi dapat berlaku sama pada pegawai yang sudah lama bekerja. Pegawai baru dapat diberikan penerangan singat tentang keadaan fisik dan lingkungan dari tempat bekerja. Informasi yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dengan baik dan bagaimana cara untuk



10



Husaini Usman, Manajemen, 83.



11



menyampaikannya merupakan keputusan-keputusan yang diambil oleh manajer. Biasanya termasuk didalamnya ialah:11 a. b. c. d.



Tempat peralatan yang tepat didalam kantor atau pabrik, Identifiasi bagian-bagian yang utama, Suatu uraian tugas, Hububngan antara peerjaan yang satu dengan yang lain didalam unit organisasi atau dalam hal-hal tertentu, peerjaan-pekerjaan didalam perusahaan, e. Saran-saran tentang cara membuat laporan-laporan yang dibutuhkan dan f. Informasi tentang cara mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas yang sekarang. Bila terjadi suatu kontak yang agak luas dengan pegawaipegawai lain, maka hubungan tersebut juga dijelaskan dan terjadi pengenalan pribadi di antara semua pihak. Selanjutnya, bila membutuhkan bantuan pelayanan, pegawai baru itu perlu mengetahui bentuk-bentuk pelayanan tersebut dan cara memanfaatkan. Juga diperluan orientasi bagi para pegawai yang sudah cukup lama bekerja di perusahaan tersebut. Penemuan-penemuan baru dan perubahan produsi, metode dan organisasi memerluan orientasi yang terus menerus. Akan tetapi hal tersebut tidaklah mudah. Atasan akan mengabaikan kelanjutan orientasi karena egiatan lain seolah-olah lebih penting atau atasan sibuk atau takut mendapatan reputasi buruk. Para pegawai cenderung mempunyai angan-angan yang berbeda dan tidak mudah diteliti. Yang penting, bawahan harus tetap memberitahukan segala sesuatunya kepada atasan mereka, apabila tidak atasan akan terhalang dalam usaha memberikan pengarahan. Untuk maksud tersebut, umumnya dibuat laporan-laporan dan diadakan pertemuanpertemuan, namun sering kali tidak mencukupi. Metoda dan pendekatan yang ingin digunakan oleh seorang manajer didalam usahanya untuk mengarahkan bawahan harus berpengaruh terhadap kelompoknya. Interaksi diantara anggota kelompok mengakibatkan penerimaan atau penolakan terhadap 11



Basri, Bisnis Pengantar, 92.



12



gagasan-gagasan manajemen atau perubahan-perubahan yang berpengaruh kepada anggota-anggotanya. Reaksi-reaksi tersebut harus diperhatikan didalam pengarahan-pengarahan manajerial. Studi-studi di dalam ini memberikan petunjuk-petunjuk yang bermanfaat dan kini sedang giat dikumpulkan.12 Pertama, manajer yang ingin menggunakan kelompok sebagai instrumen perubahan sikap nilai atau perilaku kelompok harus mengetahui bahwa: 1) Mereka yang akan dirubah dan mereka yang menyebarkan pengaruh untulk merubah harus memiliki perasaan menjadi anggota dari kelompok yang sama. 2) Suatu kelompok yang sangat menarik bagi anggota-anggotanya akan berpengaruh sekali terhadap mereka. Studi-studi tentang situasi pabrik yang sebenarnya telah membuktikan hal tersebut, karena apabila para pelaksana yang berada di bawah standar diberi kesempatan untuk menjumlahkan hasil kerja mereka terhadap produksi (material, mesin, dan lingkungan kerja) dan dijanjikan untuk diperbaiki, kemudian di minta membuat perkiraan berpa banyak yang dapat mereka hasilkan didalam kondisi-kondisi yang lebih baik; hasil yang ditetapkan berkisar antara 25-40% diatas hasil mereka sekarang. Pada umumnya mereka dapat mencapai target tersebut. Sebaliknya, apabila perintah tersebut datang dari sesama pegawai, maka hasilnya tidak akan meningkat. Bukti-bukti seperti itu menunjukkan bahwa reaksi dan perilaku kelompok harus turut diperhitungkan didalam memberikan pengarahan kerja. Didalam setiap kelompok juga ada tekanantekanan sosial. Tekanan tersebut berpengaruh kepada keputusankeputusan pribadi seseorang dan menjalar kepada anggota-anggota kelompok lainnya. Tuntutan sosial nampaknya membutuhkan suatu konsensus.13 1. Fungsi manajer Fungsi manajer sebagai orang yang menjalankan kegiatan manajemen: 12



Muhtarom, Muhammad. “Asas-asas Manajemen: Suatu Landasan Dalam Pembentukan Manajemen,” Jurnal Suhuf, Vol.3, No.1, (2014), 17-18. 13



George R. Terry, Prinsip-prinsip Manajemen, 187.



13



a. Memastikan kegiatan dijalankan oleh anggota, b. Mengordinasi pekerjaan tiap orang, c. Membantu anggota agar dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik d. Memastikan bahwa kegiatan manajemen berjalan dengan efektif dan efisien. 2. Keahlian manajer Bagaimana dapat menjadi manajer yang baik yang memerukan keahlian-keahlian manajemen sebagaimana kriterianya. Seorang manajer harus mengerti tanggung jawab dan tugasnya sebagai manajer, dan juga mendalami keahlian-keahlian manajemen yang diantaranya: a. Technical skill Dapat mengaplikasikan pengetahuan, metode atau teknik spesifik dalam bidang spesialisasi tertentu. Keahliannya merujuk pada keahlian apa yang dikuasai dalam melakukan suatu pekerjaan, biasanya dalam hal keahlian fisik. b. Conceptual skill Kemampuan untuk memandang persoalan/topik secara keseluruhan serta menganalisis dan memprediksi persoalan yang akan terjadi ke depannya. c. Human relation Dapat mengarahkan dan mengontrol agar orang-orang yang ada dalam perusahaan dapat bekerja sesuai rencana lewat komunikasi yang baik dan benar. d. Decision making Dapat mengidentifikasi, mengevaluasi, mengumpulkan data dan memutuskan alternatif terbaik untuk menentukan solusi suatu permasalahan keputusan terhadap suatu hal dalam perusahaan. e. Time management Dapat mengalokasikan atau menggunakan waktunya dengan cara paling efektif dan efisien. f. Technological skill Berupa kemampuan untuk mengikuti perkembangan teknologi yang terjadi. 3. Tingkatan Manajemen Tingkatan manajer secara hirarki beserta keahlian yang harus dimiliki : a. First line manager Tingkatan manajer paling rendah yang tidak membawahi manajer lainnya. Tugasnya berurusan langsung dengan tenaga kerja, melakukan pembagian tugas dan merealisasikan rencana. Contohnya adalah staff dan karyawan, supervisor, 14



mandor. Memiliki technical skill, human relation skill, dan time management. b. Midlle manager Penghubung antara first line manager dan top manager, bertanggung jawab mengatur, menilai, memberi motivasi dan memastikan tercapainya suatu tujuan. Contohnya kepala divisi, kepala cabang, manajer wilayah dsb. Keahlian manajemen yang harus dimilikinya adalah human relation skil, technical skilll dan time management. c. Top manager Merencanakan kegiatan, menyusun strategi perusahaan dan mengarahkan para manajer yang lainnya untuk melakukan suatu pekerjaan. Contohnya direktur utama, wakil direktur, CEO, CIO, CFO keahlian yang haus dimilikinya adalah Conceptual skill, decision making, technological skill, time management, human relation skill. 4. Manajemen sebagai ilmu dan seni Manajemen sebagai ilmu dan seni harus memiliki kualitas yang dimiliki terhadap ilmu dan seni dari dirinya 1. Sebagai ilmu Dipelajari melalui pendidikan dan pelatihan serta adanya tahapan sistematis dalam melakukannya. 2. Sebagai seni Dilatih melalui pengalaman dalam menghadapi persoalan atau keadaan serta menuntu kreativitas dan keterlibatan dalam melakukan suatu pekerjaan. E. Motivasi Dan Kepemimpinan Dalam Manajemen Tingkah laku seseorang di pengaruhi serta di rangsang oleh keinginan. Kebutuhan, tujuan, dan kepuasannya. Rangsangan timbul dari diri sendiri dan dari luar. Rangsangan ini akan menciptakan motif dan motivasi yang mendorong orang bekerja untuk memperoleh kebutuhan dan kepuasan dari hasil kerjanya. Motif dapat di artikan sebagai Driving Force yang menggerakan manusia untuk bertingkah laku dan berbuat untuk tujuan tertentu. 1. Motivasi Perspektif pengharapan mengenai Motivasi menurut Nadler & Lawler memiliki 4 asumsi dasar diantarnya:14 a. Perilaku sangat ditentukan oleh kombinasi dari berbagai faktor individu dan berbagai faktor lingkungan. b. Perilaku individu dalam organisasi senantiasa ditentukan oleh kesadaran dari keputusan setiap individu.



14



Husaini Usman, Manajemen, 92.



15



c. Individu memiliki keragaman kebutuhan, pengharapan dan tujuan. d. Masing-masing individu cenderung akan berperilaku berdasarkan pilihan alternatif perilaku yang terkait dengan harapan mereka. Tiga komponen utama dalam perspektif pengharapan di antaranya: 1) Pengharapan terhadap hasil yang akan diperoleh (outcomeperformance expectancy). 2) Dorongan terhadap motivasi (valence). 3) Pengharapan akan usaha yang perlu dilakukan (effortperformance expectancy). 2. Kepemimpinan (Leadership) Kepemimpinan merupakan intisari manajemen. LEADER adalah Orangnya, sedangkan leadership ialah gaya atau style seorang manajer untuk mengarahkan, mengkoordinasi, dan membina parabawahannya agar mau berkerja sama dan bekerja produktif mencapai tujuan perusahaan. Kepemimpinan juga berarti:15 a) Seni mempengaruhi sikap dan mengarahkan pendapat orang dengan dasar kepatuhan, kepercayaan, hormat dan kerja sama yang bersemangat dalam mencapai tujuan bersama. b) Orang yang menerapkan prinsip dan teknik yang memastikan motivasi, disiplin dan produktivitas dalam mencapai tujuan bersama. c) Kekuasaan yang melibatkan hubungan dengan orang lain.



d) Pemberi



kemudahan yang membantu melancarkan pencapaian



tujuan.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Directing merupakan suatu kegiatan untuk mengintegrasikan usahausaha anggota-anggota dari suatu kelompok, sehingga melalui tugas-tugas mereka dapat terpenuhi tujuan-tujuan pribadi dan kelompoknya. Manajer yang dapat melihat motivasi sebagai suatu system akan mampu meramalkan perilaku dari bawahannya. Motivasi seperti yang telah disebutkan diatas, akan mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi



15



Ibid., 95-96.



16



dengan bawahannya, manajer.



yang



selanjutnya



akan



menentukan



efektifitas



Kepemimpinan atau Leadership merupakan pengakuan pemimpin mengarahkan dan mempengaruhi para bawahannya agar mau bekerja dengan baik dalam membantunya. Gaya kepemimpinan mana yang terpilih seharusnya yang akan diterima oleh semua pihak (stakeholders) sehingga akan tercipta kondisi yang mendukung gairah dalam menjalankan tugas. Bila terjadi suatu kontak yang agak luas dengan pegawai-pegawai lain, maka hubungan tersebut juga dijelaskan dan terjadi pengenalan pribadi di antara semua pihak. Selanjutnya, bila membutuhkan bantuan pelayanan, pegawai baru itu perlu mengetahui bentuk-bentuk pelayanan tersebut dan cara memanfaatkan. Tingkah laku seseorang di pengaruhi serta di rangsang oleh keinginan. Kebutuhan, tujuan, dan kepuasannya. Rangsangan timbul dari diri sendiri dan dari luar. Rangsangan ini akan menciptakan motif dan motivasi yang mendorong orang bekerja untuk memperoleh kebutuhan dan kepuasan dari hasil kerjanya.



DAFTAR PUSTAKA Basri. Bisnis Pengantar. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2005. Handoko, T. Hani. Manajemen. Yogyakarta: BPFE, 1984. Siamat, Dahlan. Manajemen Bank Umum. Jakarta: Intermedia, 1997. Terry, George R. Prinsip-prinsip Manajemen. Jakarta: Intermedia, 1993. Usman, Husaini. Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara, 2008. 17



Winardi. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1990. Ahmad Zanni, “Manajemen Dalam Sosial Masyarakat”, Jurnal Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta, Vol.3, No.1, 2008. Muhtarom, Muhammad. “Asas-asas Manajemen: Suatu Landasan Dalam Pembentukan Manajemen,” Jurnal Suhuf, Vol.3, No.1, 2014.



18