Makalah Water Bath [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH INTRUMENTASI WATERBATH



DISUSUN OLEH: Kelompok 3 Tingkat I A Ade Buyung Ramadhan



P07234016001



Devita Kumala Dewi



P07234016007



Faith Fathanah Gisya



P07234016011



Hsunul Lail



P07234016013



Maryska Asri O. P.



P07234016016



Nahria Bili



P07234016020



Reri Amelia



P07234016029



Serli Melinda



P07234016034



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR JURUSAN ANALIS KESEHATAN 2016



KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, penulis mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT atas segala curahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Instrumentasi mengenai “Water Bath” ini. Adapun makalah instrumentasi tentang water bath ini telah penulis usahakan dengan semaksimal mungkin. Penulis sangat berterima kasih kepada berbagai pihak atas bantuannya, sebab penulis dapat dengan lancar dalam membuat makalah ini. Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui berbagai macam hal mengenai alat instrument sterilisasi. Adanya makalah ini sangat diharapkan dapat menambah serta memperkaya ilmu pengetahuan tentang waterbath bagi pembaca. Namun tidak lepas dari semua itu, penulis sangat menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Banyak kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa maupun dari segi lainnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca sehingga penulis dapat memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik lagi. Penulis berharap semoga dari makalah ini, pembaca dapat mengambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan informasi dan inspirasi terhadap pembaca. Amin.



Samarinda, April 2017



Penulis



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. ............................................................................................ i DAFTAR ISI. .......................................................................................................... ii DAFTAR GAMBAR. ............................................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN. .......................................................................................1 A. Latar Belakang. ............................................................................................1 B. Rumusan Masalah. .......................................................................................2 C. Tujuan. .........................................................................................................2 BAB II ISI. ...............................................................................................................3 A. Pengertian Water Bath. ................................................................................3 B. Prinsip Kerja Water Bath. ............................................................................3 C. Fungsi Water Bath........................................................................................3 D. Jenis-jenis Water Bath..................................................................................4 E. Bagian-bagian Water Bath. ..........................................................................5 F. Cara Penggunaan Water Bath. .....................................................................6 G. Cara Perawatan Water Bath. ........................................................................6 H. Cara Penyimpanan Water Bath. ...................................................................8 I. Cara Pengkalibrasian Water Bath. ...............................................................8 BAB III PENUTUP. ..............................................................................................10 A. Kesimpulan. ...............................................................................................10 B. Saran. ..........................................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA. ...........................................................................................11 LAMPIRAN



ii



DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. ..............................................................................................................3 Gambar 2.2. ..............................................................................................................4 Gambar 2.3. ..............................................................................................................7



iii



BAB I PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG Dalam sebuah praktikum, tentunya harus menggunakan alat-alat laboratorium guna mendukung jalannya kegiatan praktikum tersebut. Dimana tentu saja praktikan tidak dapat secara langsung menggunakan alatalat tersebut tanpa mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk itu. Sebab alat-alat tersebut memiliki prosedur-prosedur dalam penggunaannya. Sebelum mulai melakukan praktikum di laboratorium, praktikan harus mengenal dan memahami semua peralatan yang ada di laboratorium. Peralatan yang ada di laboratorium biologi juga berbeda dengan peralatan yang ada di laboratorium fisika dan kimia. Namun, ada beberapa jenis peralatan yang sama dengan peralatan di laboratorium kimia. Ada beberapa peralatan yang digunakan memiliki dwi-fungsi bahkan hingga multi-fungsi. Oleh sebab itu, kita harus mengetahui penggunaan peralatan yang ada di laboratorium terdiri dari berbagai jenis fungsinya masing-masing untuk mereaksikan dan mempercepat suatu larutan. Suatu reaksi dapat dipercepat dengan memanaskan dan menggoyangkannya secara teratur. Untuk memanaskan suatu larutan, kita dapat menggunakan beberapa alat dalam laboratorium. Alat-alat ini tentu saja sangat membantu proses pelarutan. Penangas air atau water bath merupakan contoh alat dalam laboratorium yang dapat digunakan untuk melarutkan suatu larutan. Dengan alat-alat tersebut, kita dapat mempercepat suatu proses pelarutan. Alat-alat tersebut bekerja dengan ketentuan suhu. Water bath yang digunakan di laboratorium klinis industri, fasilitas akademik, laboratorium penelitian aplikasi lingkungan pemerintah maupun teknologi pangan dan air limbah tanaman.



1



Dikarenakan air mempertahankan panas dengan baik, menggunakan water bath adalah salah satu sarana yang sangat pertama inkubasi. Aplikasi water bath termasuk sampel pencairan, pemeriksaan bakteriologis, reagen pemanasan, penentuan bentuk coli dan tes mikrobiologi. B. RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah yang dapat diperoleh dalam makalah ini yaitu: 1. Apa pengertian dari water bath? 2. Bagaimana prinsip kerja dari water bath? 3. Bagaimana fungsi dari water bath? 4. Apa saja jenis-jenis water bath? 5. Apa saja bagian-bagian dari water bath? 6. Bagaimana cara penggunaan water bath? 7. Bagaimana cara perawatan water bath? 8. Bagaimana cara penyimpanan water bath? 9. Bagaimana cara mengkalibrasi water bath? C. TUJUAN Tujuan yang dapat disimpulkan dari makalah ini yaitu: 1. Untuk mengatahui pengertian dari water bath. 2. Untuk mengetahui prinsip kerja dari water bath. 3. Untuk mengetahui fungsi dari water bath. 4. Untuk mengetahui jenis-jenis dari water bath. 5. Untuk mengetahui bagian-bagian dari water bath. 6. Untuk mengetahui cara penggunaan water bath. 7. Untuk mengetahui cara perawatan water bath. 8. Untuk mengetahui cara penyimpanan water bath. 9. Untuk mengetahui cara mengkalibrasi water bath.



2



BAB II ISI



A. PENGERTIAN WATER BATH



Gambar 2.1 Water Bath Sumber: Modul Instrumentasi II Water bath atau yang dikenal juga sebagai penangas air merupakan peralatan yang berisi air yang bisa mempertahankan suhu air pada kondisi tertentu selama selang waktu yang ditentukan. B. PRINSIP KERJA WATER BATH Pada saat dingin ketika ingin mensterilisasi suatu bahan, steker dihidupkan, dipilih suhu atau temperature yang diinginkan (jika memungkinkan) dan atur. Pengaturan harus dilakukan sesuai dengan pembacaan thermostat (bila tersedia), atau sesuai dengan suatu sistem pengawasan suhu. C. FUNGSI WATER BATH Water bath dapat digunakan untuk: 1. Pemanasan pada suhu rendah 30°C-100°C. 2. Menguapkan zat atau larutan dengan suhu yang tidak terlalu tinggi.



3



3. Untuk inkubasi sampel, reagent, serta medium yang membutuhkan stabilitas temperatur sesuai dengan metode yang diinginkan.



D. JENIS-JENIS WATER BATH Water bath dapat dibedakan dalam beberapa jenis, berdasarkan media pemanasnya yaitu: 1. Tangas air, yaitu jika sebagai media pemanas digunakan air, dalam hal ini wadah bahan yang akan dipanaskan harus terendam dalam air. 2. Tangas uap, yaitu jika sebagai media pemanas yang digunakna uap air, sehingga wadah bahan yang akan dipanaskan tidak boleh terendam air. 3. Tangas minyak, yaitu jika sebagai media pemanas digunakan minyak, sehingga dapat digunakan untuk pemanasan pada suhu yang lebih tinggi antara 170°C hingga 200°C. 4. Tangas pasir, jika sebagai pemanas digunkan pasir, sehingga dapat digunakan untuk pemanasan pada suhu tinggi lebih dari 200°C. Beberapa jenis water bath yang biasa digunakan di laboratorium diantaranya yaitu: 1. Unstirred water baths, water bath yang paling umum digunakan di laboratorium dan memiliki kontrol terhadap keakuratan temperatur dikarenakan air hanya bersirkulasi melalui konveksi panas. 2. Stirred water baths, memiliki kontrol keakuratan temperature dibanding dengan unstirred water baths. Alat ini memiliki pompa serta sirkulator atau thermostat yang dapat dipindahkan. 3. Shaking water baths, memilki kontrol terhadap kecepatan ketika mengocok. Bisa ditambahkan dengan memegang berbeda peralatan.



4



4. Cooled water baths, memiliki sistem pendingin seperti kompresor dan kondenser. Memiliki termometer yang terendam air sehingga dapat digunakan untuk mengontrol temperatur yang berada di bawah suhu ambient. 5. Boiling water baths, merupakan jenis alat analog dimana harus mengontrol



temperatur



air



dari



menghangatkan



hingga



mendidihkan air. Memiliki alat pengukur ketinggian air sehingga bath tidak cepat kering, dan over temperature akibat thermostat yang mendekati elemen pemanas. E. BAGIAN-BAGIAN WATER BATH



Gambar 2.2 Bagian-bagian Water Bath Sumber: Modul Instrumentasi II 1. Pengatur suhu 2. Pengaman kedudukan tinggi air 3. Penangas air, bisa dilengkapi dengan motor penggerak sehingga dapat berfungsi sebagai pengocok 4. Elemen pemanas 5. Tangas uap mempunyai satu hingga enam buah lubang untuk menaruh atau meletakkan benda yang akan diuapkan.



5



F. CARA PENGGUNAAN WATER BATH Cara kerja dari water bath yaitu: 1. Sambung kabel ke stop kontak 2. Tekan tombol “On/Off” pada perangkat alat 3. Atur temperatur: tekan tombol Set  parameter



berkedip 



putar tombol “On/Off” tentukan nilai parameter sesuai dengan metode yang akan digunakan  tekan tombol Set 4. Atur waktu: tekan tombol Set  parameter



berkedip  putar



tombol “On/Off” tentukan nilai parameter sesuai dengan metode yang akan digunakan  tekan tombol Set 5. Tekan tombol Set  parameter delay



/ hold



/ heater



berkedip  putar tombol “On/Off” tentukan nilai parameter sesuai dengan metode yang akan digunakan  tekan tombol Set 6. Buka penutup waterbath masukkan sampel ke dalam waterbath kemudian tutup kembali 7. Setelah selesai menggunakan waterbath, buka penutup waterbath ambil sampel dari dalam waterbath kemudian tutup kembali 8. Tekan tombol “On/Off” pada perangkat alat 9. Cabut kabel dari stop kontak Perhatian: 1. Pastikan waterbath terisi ddH2O di atas min water level 2. Pastikan ddH2O dalam waterbath tidak terkontaminasi 3. Jika terjadi kontaminasi: buka drain valve  bilas dengan ddH2O bersih  tutup drain valve  isi ddH2O bersih  siap digunakan kembali G. CARA PERAWATAN WATER BATH Pembersihan dan perawatan alat dilakukan untuk memastikan tidak adanya karat pada stainless steel tank maupun stainless steel housing. Sedimen karat menyebabkan kontaminasi.



6



Jika kontaminasi karat terjadi pada stainless steel tank maka area tersebut harus segera dibersihkan dan dilakukan pemolesan stainless steel kembali. Secara rutin periksa bagian engsel penutup waterbath kemudian berikan pelumas pada bagian tersebut. 1. Mengisi air ke stainless steel tank Stainless steel tank hanya dapat diisi dengan ddH2O untuk menghindari terbentuknya residu karat yang dapat merusak permukaan serta fungsi dari waterbath. Pengisian dilakukan tidak melebihi max water level namun tidak diperbolehkan untuk mengisi kurang dari min water level yang tertera pada stainless steel tank. 2. Mengeluarkan air dari stainless steel tank Air dari dalam stainless steel tank dapat dibuang dengan menghubungkan drain valve (yang terletak di belakang alat bagian bawah) ke container pembuangan/sink. Pembuangan air dari stainless steel tank sebaiknya dilakukan setelah air mencapai temperatur ruang (± 25—30º C).



Gambar 2.3 Komponen dalam Water Bath Sumber: Modul Instrumentasi II a) Lakukan pembersihan tank water bath untuk menghindari tertimbunnya residu karat yang dapat menyebabkan kerusakan pada permukaan dan memengaruhi fungsi wate rbath



7



b) Pembersihan dilakukan dengan menggunakan detergent dan antiliming agent yang sesuai untuk bagian alat yang terbuat dari stainless steel, seperti: tank dan housing c) Setelah melakukan pembersihan dan mengeluarkan air dalam stainless steel tank maka lakukan pembilasan dengan menggunakan ddH2O kemudian segera keringkan dengan sempurna d) Alat yang digunakan untuk pembersihan alat antara lain: spons lembut, kain lembut atau tissue tanpa serat e) Selang yang digunakan untuk mengisi dan mengeluarkan air dari stainless steel tank sebaiknya tahan terhadap temperatur yang tinggi



H. CARA PENYIMPANAN WATER BATH Untuk melakukan penyimpanan water bath dapat dilakukan dengan beberapa langkah yaitu: 1. Sebagai media pemanasa digunkaan air suling atau aquadest. Jangan menggunakan air keran karena dapat menyebabkan korosi. 2. Selesai digunakan (jika menggunakan listrik) matikan arus listrik dan dicabut dari arus listrik. 3. Jika hendak disimpan, air pada media pemanas harus dikuras dan dikosongkan. I. CARA PENGKALIBRASIAN WATER BATH Paling tidak dilakukan dua kali setiap tahun, termometer water bath harus dicek oleh petugas yang bertanaggung jawab untuk hal ini atau seseorang yang diberi tugas oleh Kepala Laboratorium, dengan menggunakan thermometer kalibrasi. Interval uji penyimpanan (deviasi) harus didokumentasikan atau dicatat pada buku peralatan. Bila alat teroperasi tanpa mengindahkan suhu yang diinginkan, prosedur ini tidak perlu dilakukan, alat harus diberi label yang sesuai untuk ini.



8



Dalam kasus terjadinya penyimpangan lebih tinggi atau lebih rendah berkisar 5°C, yang ditunjukkan oleh thermometer pada alat harus ditentukan faktor koreksi (suhu yang diinginkan atau suhu terukur) dan dicantumkan secara jelas pada alat. Pada kasus lainnya dari deviasi suhu yang diijinkan, harus didokumentasikan pada buku alat.



9



BAB III PENUTUP



A. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat disimpulkan dari isi makalah ini yaitu: 1. Water bath dikenal juga sebagai penangas air merupakan peralatan yang berisi air yang dapat mempertahankan suhu air pada kondisi tertentu selama selamg waktu yang di tentukan. 2. Water bath berfungsi untuk menguapkan zat atau larutan dengan suhu yang tidak terlalu tinggi. 3. Terdapat beberapa jenis water bath berdasarkan media pemanasnya, yaitu: tangas air, tangas uap, tangas minyak, serta tangas pasir. 4. Beberapa jenis water bath yang digunakan di Laborattorium diantaranya yaitu: unstirred water baths, stirred water baths, shacking water baths, cooled water baths, serta boiling water baths.



B. SARAN Saran yang dapat disampaikan dalam makalah ini yaitu: 1. Selalu berhati-hati dalam menggunakan baik sebelum dan sesudah penggunaan instrument berupa water bath. 2. Selalu membersihkan water bath baik sebelum dan sesudah pemakaian. 3. Selalu mengkalibrasi alat minimal dua tahun sekali.



10



DAFTAR PUSTAKA Anonym. 2011. Water Bath-Penangas Air dalam http://analismuslim.blogspot.co.id/2011/12/waterbath-penangas-air.html?m=1 diakses pada 07 April 2017 pukul 10.57 WITA. Manisa, Tesa. 2014. Penangas Air dan Shaker dalam http://www.academia.edu/11771231/PENANGAS_AIR_DAN_SHAKER diakses pada 07 April 2017 pukul 11.23 WITA. Murniasih, Tuti. 2015. Makalah Instrument Laboratorium dalam http://www.academia.edu/17234693/MAKALAH_TUTI diakses pada 07 April 2017 pukul 11.03 WITA. Raihanah, Diana. dkk. 2014. SOP Menggunakan Water Bath dalam http://teklabkelompok5.blogspot.co.id/2014/10/sop-menggunakan-waterbath.html?m=1 diakses pada 07 April 2017 pukul 10.53 WITA. Tim Dosen. 2016. Modul Instrumentasi Praktik II. Samarinda: Analis Kesehatan Poltekkes Kalimantan Timur.



11



LAMPIRAN



Gambar 1. Water Bath yang digunakan di Laboratorium Analis Kesehatan POLTEKKES KALTIM



Gambar 2. Papan tombol Water Bath



Gambar 3. Penutup Water Bath



12



Gambar 4. Tuas Water Bath



Gambar 5. Tampak dalam Water Bath



Gambar 6. Besi sebagai penanda ketinggian air



13



PERTANYAAN HASIL DISKUSI 1. Risya Aprilia H. a. Apa yang dimaksud dengan ddH2O? ddH2O adalah aquadest yang memiliki tingkat kemurnian yang tinggi sehingga sangat aman apabila digunakan dalam proses isolasi DNA atau RNA yang bertujuan untuk memperbanyak endapan DNA. Penggunaan ddH2O pada water bath bertujuan untuk menghindari terbentuknya residu karat yang dapat merusak permukaan serta fungsi dari water bath. 2. Istiqomah Nabila A. A. Z. a. Bagaimana penggunaan water bath dengan penangas pasir? Penggunaan water bath dengan alat penangas pasir sama saja dengan penggunaan water bath dengan alat penangas air. Hanya saja yang membedakan adalah media pemanasnya berupa pasir. Sehingga panas yang dihasilkan jauh lebih tinggi berkisar diatas 200°C. 3. Nur Masyitah a. Bagaimana fungsi spesifik water bath di laboratorium? Fungsi spesifik water bath dalam laboratorium tergantung dari jenis laboratorium seperti laboratorium biologi, fisika, atau kimia. Jika water bath yang digunakan oleh analis kesehatan berfungsi sebagai alat sterilisasi berupa pasteurisasi pada suhu berkisar 70°C serta menginkubasi reagent dan media yang berkisar pada suhu 30°-100°C 4. Ragil Maulana a. Pada jenis water bath terdapat jenis tangas minyak. Apakah minyak yang digunakan ada ketentuan khususnya? Ada, minyak yang digunakan adalah silicon oil yang memiliki keunggulan diantaranya adalah akan langsung terurai apabila air masuk ke dalam tank water bath, tidak mudah berikatan dengan residu, serta memiliki kontrol terhadap temperature yang stabil sehingga suhu pada minyak tidak mudah berubah-ubah.



14



b. Seperti yang kita lihat dalam slide, bagaimana kita tahu bahwa ddH2O tersebut steril dan tidak terkontaminasi? Kita dapat memeriksa kadar pH serta suhu dari ddH2O tersebut. Apabila ddH2O terkontaminasi, otomatis terjadi perubahan suhu atau pH yang disebabkan adanya mikroorganimse yang hidup pada larutan tersebut. 5. Monica Pudji A. a. Seperti yang telah ditanyakan oleh Nur Masyitah mengenai fungsi spesifik dari water bath di laboratorium sebagai alat sterlilisasi basah, namun di slide dijelaskan bahwa fungsi water bath digunakan untuk pemanasan pada suhu rendah? Water bath dapat digunakan untuk pemanasan pada suhu rendah yaitu berkisar suhu 30°C-100°C. Kembali lagi peruntukan water bath tersebut dalam disiplin ilmunya serta jenis laboratoriumnya. 6. Zaldy Alfanda H. a. Pada slide dijelaskan bahwa fungsi water bath salah satunya adalah menguapkan zat atau larutan dengan suhu yang tidak terlalu tinggi, namun pada jenis-jenis water bath di lab memiliki jenis cooled water bath? Salah satu fungsi water bath adalah untuk pemanasan. Pada beberapa sampel jika mengalami pemanasan yang terlalu berlebih akan mengalami pemecahan molekul seperti DNA maka diperlukan cooled water bath yang memliki pendingin sehingga panas yang dihasilkan oleh water bath apabila berlebih dapat distabilkan kembali dengan pending pada cooled water bath.



15