Makrobab 33 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Makroekonomi I Dr. Nurdwiana Sari Saudi, S.E., M.Si.



TUGAS 3 TEORI KLASIK : PEREKONOMIAN DALAM JANGKA PANJANG



Dea Gheby Yolanda D. A031191145 Universitas Hasanuddin 2020



Pendapatan Nasional : Dari Mana berasal dan Ke Mana Perginya 3-1 Apa yang menentukan produksi barang dan jasa total? 



Faktor Produksi



Faktor produksi adalah input yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Dua faktor produksi yang paling penting adalah modal dan tenaga kerja. Modal adlaah seperangkat sarana yang dipergunakan oleh para pekerja. Tenaga kerja adalah waktu yang dihabiskan orang untuk bekerja. 



Fungsi Produksi



Fungsi produksi mencerminkan teknologi yang digunakan untuk mengubah modal dan tenaga kerja menjadi output. Banyak fungsi produksi memiliki suatu sifat yang disebut skala hasil konstan. Fungsi produksi memiliki hasik skala konstan jika peningkatan dalan presentase yang sama dalam seluruh faktor – faktor produksi menyebabkan presentase yang sama. 



Penawaran Barang dan Jasa



Faktor – faktor produksi dan fungsi produksi bersama –sama menentukan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan, yang sama dengan output perekonomian. Y = F (K, L) =Y 3-2 Bagaimana pendapatan nasional didistribusikan ke faktor –faktor produski? 



Harga Faktor Produksi



Distribusi pendapatan nasional ditentukan oleh harga – harga faktor. Harga faktor produski adalah jumlah yang dibayar ke faktor – faktor produksi. Pada suatru perekonomian di mana dua faktor produksi adalah modal dan tenaga kerja,



sementara dua harga faktor produksi adalah upah yang diterima para pekerja dan sewa yang dikumpulkan oleh para pemilik modal. 



Keputusan – keputusan yang Dihadapi Perusahaan Kompetitif



Perusahaan kompetitif relatif kecil ukurannya terhadap pasar dimana perdagangan berlangsung, sehingga memiliki pengaruh yang kecil terhadap harga pasar. Harga yang dibayarkan ke setiap faktor produksi bergantung pada penawaran dan permintaan terhadap jasa faktor tersebut, karena kita mengasumsikan bahwa penawaran adalah tetap, maka kurva penawaran berbentuk garis vertikal. Kurva permintaan berbentuk miring ke bawah. Perpotongan penawaran dan permintaan menentukan harga faktor produksi ekuilibrium. Laba = Penerimaan – Biaya Tenaga Kerja – Biaya Modal = 



PY



-



WL



-



RK.



Permintaan Perusahaan terhadap faktor – faktor produksi



Produk marjinal tenaga kerja semakin banyak tenaga kerja yang digunakan perusahaan semakin banyak output yang diproduksi. Produk marjinal tenaga kerja adalah jumlah output tambahan yang diperoleh perusahaan dari satu unit tenaga kerja tambahan, dengan mempertahankan jumlah modal tetap. MPL = F(K, L + 1) – F(K, L) Dari produk marjinal tenaga kerja ke permintaan tenaga kerja : Laba =



Penerimaan -



Biaya



= (P X MPL) – W Produk marjinal modal dan permintaan modal. Produk marjinal modal adalah jumlah output tambahan yang diperoleh perusahaan dari unit modal tambahan : MPK = F(K + 1, L) – F(K, L) 



Pembagian pendapatan nasional



Pendapatan yang tersisa setelah perusahaan membayar faktor – faktor produksi adalah laba ekonomis dari pemilik perusahaan.



Laba Ekonomis = Y – (MPL X L) – (MPK X K) Karena ingin menghitung distirbusi pendapatan nasional maka : Y = (MPL X L) + (MPK X K) + Laba Ekonomis Jika setiap faktor produksi dibayar pada produk marjinalnya, maka jumlah pembayaran faktor ini sama dengaan output total. 



Fungsi produksi Cobb-Douglas Pendapatan modal = MPK X K = aY



Dan Pendapatan Tenaga Kerja = MPL X L = (1 – a)Y Dimana a adalah konstanta antara nol dan satu yang mengukur bagian modal dari penapatan. Cobb menunjukkan bahwa fungsi dengan unsur ini adalah : F(K, L) = A K^a L^1-a 3-3 Apa yang menentukan permintaan terhadap barang dan jasa? 



Konsumsi



kita asumsikan tingkat konsumsi bergantung secara langsung pada tingkat disposible income. Semakin tinggi disposible income, semakin besar konsumsi : C = C(Y – T) 



Investasi



Investasi I pada tingkat bunga riil : I = I(r) 



Pembelian Pemerintah



Pembelian ini hanyalah satu jenis pengeluaran pemerintah. Jenis pengeluaran lain adalah pembayaran transfer kepada rumah tangga. 3-4 Apa yang membuat permintaan dan penawaran terhadap barang dan jasa ke dalam ekuilibrium?







Ekuilibrium di pasar barang dan jasa : Penawaran dan permintaan terhadap output perekonomian



Jika tingkat bunga terlalu rendah, investasi terlalu tinggi, dan permintaan akan melebihi penawarannya. Pada tingkat bunga ekuilibrium, permintaan untuk barang dan jasa sama dengan persamaannya. 



Ekuilibrium di pasar uang : Penawaran dan permintaan terhadap dana pinjaman



Y – C – G adalah output yang tersisa setelah permintaan konsumen dan pemerintah dipenuhi inilah yang disebut tabungan nasional atau tabungan (S). Untuk melihat bagaimana tingkat bunga menyeimbangkan pasar keuangan : Y – C(Y-T) – G = (r) 



Perubahan dalam tabungan : Dampak kebijakan fiskal



Peningkatan pembelian pemerintah. Dampak langsungnya adalah permintaan terhadap barang dan jasa sebesar



G. Tetapi karena output total tetap, maka



kenaikan pembelian/belanja pemerintah harus dipenuhi melalui penurunan dalam beberapa kategori permintaan lain. Dan penurunan pajak. 



Perubahan permintaan investasi



Salah satu alasan yang bisa meningkatkan investasi adalah inovasi teknologi. Permintaan investasi juga bisa berubah karena pemerintah mendorong atau membatasi investasi melalui undang – undang pajak.



Pertanyaan untuk kaji ulang 1. Apakah yang menentukan jumlah output yang diproduksi suatu perekonomian?  Faktor Produksi, Fungsi Produksi, Penawaran barang dan jasa. 3. Apakah peran skala hasil konstan dalam distribusi pendapatan?  Meningkatkan modal tenaga kerja sampai 10%. 5. Apakah yang menentukan konsumsi dan investasi?  konsumsi secara positif bergantung pada dispossible income, besarnya konsumsi ditentukan oleh besarnya dispossible income. Sedangkan investai secara negatif pada tingkat bunga riil. Kenaikan pada investasi bisa terjadi karena inovasi teknologi ataupun intensif pajak pada investasi yang kecil. Kenaikan dalam permintaan investasi meningkatkan jumlah invesatasi hanya jika tingkat bunga yang lebih tinggi mampu meningkatkan tabungan. 7. Apakah yang membuat permintaan terhadap output barang dan jasa perekonomian sama dengan penawarannya?  Soal – soal dan aplikasi 1. Gunakanlah teori distribusi neoklasik untuk memprediksi dampak setiap peristiwa di bawah ini terhadap upah riil dan harga sewa modal riil: a. Gelombang imigrasi meningkatkan angkatan kerja b. Gempa bumi menghancurkan sebagian persediaan modal c. Kemajuan teknologi memperbaiki fungsi produksi.  a. Teori distribusi neoklasik menyatakan bahwa permintaan atas setiap faktor produksi tergantung pada produktivitas marjinal faktor produksi tersebut. Distribusi pendapatan nasional ditentukan oleh harga-harga faktor ( upah yang diterima para pekerja dan sewa yang dikumpulkan oleh para pemilik modal). direct damages, meliputi seluruh kerusakan pada



asset tetap modal dan persediaan barang jadi dan setengah jadi barang baku dan suku cadang yang terjadi secara bersamaan sebagai konsekuensi langsung pada pengeluaran untuk bantuan darurat (upah rill).2. indect damages, dampaknya lebih kepada arus barang yang tdk akan di prosuksi dan jasa yang tidak akan diberikan setelah bencana. Kerusakan tidak langsung ini dapat meningkatkan pengeluaran operasional karena rusaknya infrastruktur. Dengan adanya peningkatan angkatan kerja yang diakibatkan oleh gelombang imigrasi dapat kita asumsikan bahwa semakin banyak tenaga kerja yang digunakan perusahaan semakin banyak Output yang akan di produksi namun kita harus juga mengingat bahwa aka nada terjadi dimishing marginal Product jika tenaga kerja tersebut melebihi batas maksimal dari tenaga kerja jika hal tersebut terjadi akan menyebabkan tenaga kerja kurang produktif sehingga perusahaan harus konsisten mempertahankan modal tetap. b. Dengan adanya peristiwa tersebut tentunya perusahaan akan memikirkan bagaimana cara mereka dapat kembali memaksimalkan laba dengan persediaan modal yang tersisa apa perusahaan akan menambah atau menggunakan yang tersisa dengan memutuskan berapa banyak modal yang akan digunakan dengan cara yang sama seperti memutuskan berapa banyak tenaga kerja yanga akan diperkerjakan.Berkurangnya persediaan modal akibat bencana gempa bumi membuat perusahaan harus berpikir untuk memaksimalkan laba yang masih bisa untuk didapatkan, apakah menggunakan persediaan yang ada dengan dengan melepaskan beberapa tenaga kerja agar upah riil yang harus dibayarkan bekurang atau mempertahankan tenaga kerja lalu menambah pasokan modal yang tentunya akan menambah harga sewa modal riil.Namun untuk memaksimalkan keuntungan tentunya perusahaan akan menambahkan modalnya (produk marjinal modal) dengan adanya penambahan modal maka akan membantu perusahaan dalam memaksimalkan outputnya tetapi kembali lagi yang harus diingat penambahan tersebut tidak boleh melebihi titik maksimal.



c. Kemajuan teknologi sangatlah berpengaruh besar dalam perubahan perekonomian saat ini. Dengan adanya teknologi perusahaan akan diberikan kemudahan dalam memproduksi barang dan jasa yang diproduksinya. Hal ini memperngaruhi upah riil tenaga kerja serta harga sewa modal riil. 3. Anggaplah bahwa fungsi produksi ekonomi adalah Cobb-Douglas dengan parameter a = 0,3. a.



Berapakah bagian pendapatan yang diberikan tenaga kerja dan modal?



 Pendapatan tenaga kerja = MPL x L = (1-α)Y MPL x L = (1-0,3)Y = MPL x L= 1-0,3Y Y =0,7 x 100 = 70% Mengingat bahwa nilai α = 0,3, maka rumus di atas menunjukkan tenaga kerja itu menerima 70 persen dari total output, yaitu (1 - 0,3), dan modal menerima 30 persen dari total output. b.



Anggaplah bahwa imigrasi meningkatkan angkatan kerja sampai 10



persen. Apakah yang terjadi dengan output total (dalam persen)? Harga sewa modal? Upah riil?  Untuk menentukan apa yang terjadi pada total output ketika angkatan kerja meningkat sebesar 10 persen, maka rumus untuk fungsi produksi Cobb – Douglas: Y = AK α L1−α Y1 sama dengan nilai awal output dan Y2 hasil akhir yang sama. α = 0,3. L meningkat 10% Mengalikan L sebesar 1,1 untuk mencerminkan peningkatan 10 persen dalam angkatan kerja. Untuk menghitung perubahan persentase dalam output, bagi Y2 oleh Y1



Y 2=AK 0.3 (1.1 L)0.7 Y 1= AK 0.3 L0.7 = (1.1)0.7 = 1.069



Artinya, output meningkat sebesar 6,9 persen. Untuk menentukan bagaimana peningkatan angkatan kerja mempengaruhi harga sewa ibukota, pertimbangkan rumus untuk harga sewa riil dari modal R / P : R / P = MPK = α AK 1−α L1−α α = 0,3. (L) meningkat 10 persen. (R / P) 1 sama dengan nilai awal dari harga sewa modal, dan (R / P) 2 sama dengan harga sewa akhir dari modal setelah angkatan kerja meningkat 10 persen. Untuk menemukan (R / P) 2, kalikan L sebesar 1,1 untuk mencerminkan peningkatan 10 persen dalam angkatan kerja: (R/P)1 = 0,3 AK −0,7 L0,7 (R/P)2 = 0,3 AK −0,7 (1. L)0,7 harga sewa mengalami peningkatan dengan rasio : R 2=0,3 AK −0,7 (1. L)0,7 P



( ) ( RP )1=0,3 AK



−0,7



L0,7



= (1.1)0,7 = 1.069 Jadi harga sewa meningkat sebesar 6,9 %. Untuk menentukan bagaimana peningkatan tenaga kerja mempengaruhi upah riil, gunakan rumus untuk upah riil W / P: W/P = MPL = ( 1−α ) AK α L1−α α = 0,3. (L) meningkat 10 persen. Biarkan (W / P) 1 sama dengan nilai awal upah riil dan (W / P) 2 sama dengan nilai akhir upah riil. Untuk menemukan (W / P) 2, kalikan L sebesar 1,1 untuk mencerminkan peningkatan 10 persen dalam angkatan kerja: W 1=( 1−0,3 ) AK 0.3 L−0,3 P = (1.1)−0.3 = 0.972 W 0.3 −0,3 2=( 1−0,3 ) AK (1.1 L) P Artinya, upah riil turun 2,8 persen.



( ) ( )



c. Anggaplah bahwa modal yang dihibahkan dari luar negeri meningkatkan persediaan modal sebesar 10 persen. Apa yang terjadi pada output total (dalam persen)?



Harga



Y2= A ( 1.1 K )0.3 L0.7 Oleh karena itu:



sewa



modal?



Upah



riil?



Y 2=A (1.1 K)0.3 L0.7 = (1.1)0.3 0.3 0.7 Y 1=AK L Persamaan ini menunjukkan bahwa output meningkat 2 persen. α